• Tidak ada hasil yang ditemukan

skripsi - - Electronic theses of IAIN Ponorogo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "skripsi - - Electronic theses of IAIN Ponorogo"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Sistematika Pembahasan

  • Kajian Tentang Kecerdasan Spiritual

Ha : Terdapat hubungan positif yang signifikan antara sikap orang tua dengan kecerdasan spiritual siswa III. kelas di MI Terpadu Bina Putra Cendikia Ponorogo tahun ajaran 2015/2016. Gaya pendidikan orang tua sebagai variabel bebas merupakan variabel yang menjadi penyebab berubah atau munculnya variabel terikat53 (Gaya pendidikan orang tua berpengaruh terhadap kecerdasan spiritual siswa kelas 3 MI Terpadu Bina Putra Cendikia tahun pelajaran 2015/2016) . Data pola asuh orang tua siswa kelas 3 MI Terpadu Bina Putra Cendikia Ponorogo sebagai variabel independen.

Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kecerdasan Spiritual Siswa Kelas III MI Terpadu Bina Putra Cendikia Ponorogo Tahun Pelajaran 2015/2016. Dalam penelitian ini digunakan angket berupa pertanyaan untuk memperoleh data pola pengasuhan orang tua dan kecerdasan spiritual siswa kelas III. kelas di MI Terpadu Bina Putra Cendikia Ponorogo. Dari hasil uji reliabilitas diatas terlihat nilai reliabilitas pola asuh orang tua siswa di MI Terpadu Bina Putra Cendikia atau 0,748, kemudian dilihat nilai tabel “r”.

Deskripsi data pola pendidikan dan kecerdasan spiritual siswa kelas III MI Terpadu Bina Putra Cendikia Ponorogo. Bab ini menjelaskan masing-masing variabel penelitian yaitu kaitannya dengan pola asuh orang tua dan kecerdasan spiritual. Deskripsi data pola pendidikan siswa kelas III MI Terpadu Bina Putra Cendikia Ponorogo.

Rincian skor survei pola pengasuhan orang tua siswa dapat dilihat pada Lampiran 8 halaman 105. Analisis data pola pengasuhan orang tua siswa III. kelas Terpadu MI Bina Putra Cendikia Ponorogo tahun pelajaran 2014/2015. Perhitungan untuk mencari mean dan deviasi standar pola asuh sampel siswa kelas 3 MI Terpadu Bina Putra Cendikia.

Analisis data korelasi pola asuh orang tua dengan kecerdasan spiritual siswa kelas 3 Mi Terpadu Bina Putra Cendikia Ponorogo tahun pelajaran 2015/2016. Untuk menganalisis data terkait hubungan pola asuh orang tua dengan kecerdasan spiritual siswa kelas 3 MI Terpadu Bina Putra Cendikia Ponorogo, penulis menggunakan teknik perhitungan product moment dengan rumus sebagai berikut. Ho rxy ≠ 0 (Terdapat hubungan positif antara sikap orang tua dengan kecerdasan spiritual siswa kelas 3 SD Mi Terpadu Bina Putra Cendikia Ponorogo pada tahun ajaran. Langkah 2: Buat tabel bantu untuk menghitung korelasi tersebut.

Pola asuh orang tua siswa kelas 3 MI Terpadu Bina Putra Cendikia Ponorogo tergolong dalam kategori sesuai (42 – 53) dengan frekuensi 41 responden dari 58 responden. Jadi berarti terdapat hubungan positif yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan kecerdasan spiritual siswa kelas 3 MI Terpadu Bina Putra Cendikia Ponorogo tahun pelajaran 2015/2016.

Telaah Hasil Penelitian Terdahulu

Kerangka Berfikir

Pengajuan Hipotesis

METODE PENELITIAN

Popuasi dan Sampel

Instrumen Pengumpulan Data

Data kecerdasan spiritual siswa kelas III MI terintegrasi Bina Putra Cendikia Ponorogo sebagai variabel terikat.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

Korelasi product moment atau korelasi product moment secara lengkap adalah suatu teknik untuk mencari korelasi antara dua variabel. Teknik korelasi ini dikembangkan oleh Karl Person dan akhirnya dinamakan teknik korelasi person.65 Dalam penelitian ini, teknik analisis product moment digunakan karena data yang akan disajikan berbentuk interval.

Uji Validitas, Uji Reliabilitas dan Uji Normalitas

Dari hasil uji reliabilitas di atas terlihat bahwa nilai reliabilitas kecerdasan mental siswa MI Terpadu Bina Putra Cendikia sebesar 0,861, maka lihat tabel nilai “r”. Roestinawati, SH, MH mendirikan lembaga pendidikan bernama Madrasah Ibtidaiyah Terpadu Bina Putra Cendikia (MIT.BPC) pada tahun 2007. Mengucap syukur, Alhamdulillah MI.Terpadu Bina Putra Cendikia diresmikan pada tahun 2007, tepatnya pada tanggal 31 Mei 2007 (14 Jumadil Ula 1428 H) oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, Prof.

Keberadaan Madrasah Ibtidaiyah Terpadu Bina Putra Cendikia selama ini telah eksis dan diterima dengan baik oleh masyarakat Ponorogo dan sekitarnya. Madrasah Ibtidaiyah Terpadu Bina Putra Cendikia Ponorogo berada di bawah naungan Yayasan Ibnu Rusdi Ponorogo, diasuh oleh tenaga profesional dengan penuh kasih sayang, memperoleh pendidikan terpadu yang mendorong peningkatan kecerdasan, pembentukan sikap dan akhlak mulia, serta pengembangan kemandirian. potensi individu yang didukung dengan pembiasaan - Pembiasaan siswa secara berkala di Madrasah dengan banyak tambahan bimbingan dan arahan langsung dari guru. Dari tahun ke tahun MI Terpadu Bina Putra Cendikia mengalami kemajuan pesat baik dalam bidang akademik maupun non akademik.

Pada tahun 2014, Mi Terpadu Bina Putra Cendikia Ponorogo mendapatkan sertifikat akreditasi “A” dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN/SM) berdasarkan Surat Keputusan Penetapan Hasil Akreditasi Nomor BAP-S/M 250/BAP -SM/SK/X/2014 tanggal 28 Oktober 2014. Dengan nilai-nilai tersebut diharapkan MI Terpadu Bina Putra Cendikia semakin maju dan berkembang seiring berjalannya waktu serta mampu ikut serta dalam pendidikan generasi penerus bangsa di negeri yang unggul. dalam ilmu pengetahuan dan teknologi serta Imtaq agar dapat tercipta generasi bangsa yang cerdas dan berakhlak mulia. MI Terpadu Bina Putra Cendikia Ponorogo merupakan lembaga formal untuk itu, struktur organisasinya sangat penting untuk menekankan tanggung jawab masing-masing staf agar program kerja yang disusun untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan dapat terlaksana dengan baik.

Struktur organisasi MI Terpadu Bina Putra Cendikia Ponorogo dapat dilihat pada Lampiran 5 halaman 101. Hingga saat ini, terdapat 12 ruang kelas yang berstatus milik dan 5 ruang kelas berstatus pinjaman dari MTs Terpadu Bina Putra Cendikia Ponorogo. Data prasarana MI Terpadu Bina Putra Cendikia Ponorogo dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 102.

Siswa MI Terpadu Bina Putra Cendikia Ponorogo berasal dari berbagai latar belakang keluarga yang berbeda. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah siswa kelas III MI Terpadu Bina Putra Cendikia Ponorogo yang berjumlah 70 orang. Untuk mengetahui data pola asuh orang tua siswa, peneliti menggunakan angket yang diberikan kepada 58 responden yaitu angket.

Analisis data kecerdasan spiritual siswa kelas III MI terpadu Bina Putra Cendikia Ponorogo tahun ajaran 2014/2015. Kecerdasan spiritual kelas 3 MI Terpadu Bina Putra Cendikia Ponorogo tergolong dalam kategori cukup (49 – 62) dengan frekuensi 39 responden dari 58 responden.

HASIL PENELITIAN

Sejarah Berdirinya MI Terpadu Bina Putra Cendikia

Visi MI Terpadu Bina Putra Cendikia Ponorogo

Membangun masyarakat madani yang memahami makna pendidikan dan bertanggung jawab meningkatkan kualitas anak didiknya agar tumbuh dan berkembang potensi intelektualnya.

Misi MI Terpadu Bina Putra Cendikia Ponorogo

Tujuan MI Terpadu Bina Putra Cendikia Ponorogo

Struktur Organisasi MI Terpadu Bina Putra Cendikia

Sarana Prasarana MI Terpadu Bina Putra Cendikia Ponorogo

Keadaan Guru dan Siswa MI Terpadu Bina Putra Cendikia

Deskripsi Data Tentang Pola Asuh Orang Tua dan Kecerdasan Spiritual

  • Deskripsi Data Tentang Kecerdasan Spiritual Siswa Kelas 3

Seperti pada pembahasan sebelumnya, untuk mengetahui pola asuh orang tua siswa, peneliti menggunakan kuesioner yang diberikan kepada 58 responden. Seperti pada pembahasan sebelumnya, untuk mengetahui kecerdasan mental siswa, peneliti menggunakan kuesioner yang diberikan kepada 58 responden. Rincian pernyataan angket sikap orang tua siswa dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 109.

Analisis Data

  • Analisis Data Tentang korelasi Pola Asuh Orang Tua dengan

Untuk mengetahui data tentang kecerdasan mental siswa, peneliti menggunakan angket yang diberikan kepada 58 responden, angket ini terdiri dari 16 pertanyaan. Tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data variabel yang diteliti normal atau tidak.

Pembahasan

Hubungannya bersifat searah, artinya apabila pola asuh orang tua baik/tinggi maka kecerdasan spiritual siswa baik/tinggi begitu pula sebaliknya. Hendaknya orang tua selalu memperhatikan pengasuhan anaknya, membimbing anak berperilaku baik, memperhatikan kecerdasan spiritual (religius) anaknya, sehingga anak merasa diperhatikan dan anak lebih bertanggung jawab terhadap permasalahan kerohaniannya. . Bagi guru, karena sekolah merupakan lembaga pendidikan menurut keluarga, maka hendaknya memperhatikan perkembangan peserta didik, terutama yang kurang memiliki kecerdasan spiritual.

Kami berharap mereka terus meningkatkan kecerdasan spiritual atau keagamaannya dengan menaati perintah orang tua dan gurunya. Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian yang sama mengenai hubungan orang tua dan kecerdasan spiritual diharapkan dapat memperhatikan variabel lain selain kecerdasan spiritual yang mungkin dipengaruhi oleh pola asuh orang tua. Nur Dian Oktafiyani, “Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kecerdasan Emosional Siswa SMP Diponegoro 1 Jakarta”, MAJALAH ONLINE PPKN UNJ (2013).

Disertasi Ade Farhatul Ummah, Sikap Otoriter Orang Tua Dan Pengaruhnya Terhadap Motivasi Belajar Siswa di Mts Al-Hidayah Jatiasih Kota Bekasi (online), http://repostory.uinjkt.ac.id, (Jakarta: Syarif Hidayatullah Negeri Islam Universitas Jakarta diakses 10 Februari 2016. Disertasi Khairatul Maghfirah, Peran Orang Tua dalam Mengembangkan Kecerdasan Emosional dan Spiritual Anak, (online), http://repostory.uinjkt.ac.id, (Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta diakses 10 Februari 2016. Pendidikan TK RA Al-Ikhlas Ringinagung Magetan pada tahun 1999, dilanjutkan di SDN Ringin Agung Magetan dan tamat pada tahun 2006.

Setelah menyelesaikan SMK, beliau melanjutkan di Sekolah Agama Islam Negeri Ponorogo (STAIN) dan mendaftar pada program studi Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan lulus pada tahun 2016.

PENUTUP

Saran

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. YANA RESTIAN, lahir di Magetan pada tanggal 3 Maret 1993 di Desa Ringinagung Kecamatan Magetan Kabupaten Magetan.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini tidak semua unsur intrinsik yang dijadikan indikator, tetapi dibatasi pada unsur dominan pembangun cerpen yaitu penokohan, alur, dan latar Berdasarkan analisis