• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI - etheses UIN Mataram

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI - etheses UIN Mataram"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XB MA Manhalul Ma`arif Darek tahun pelajaran 2010/2011. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penguasaan pembelajaran Biologi siswa kelas XB MA Manhalul Ma`arif Darek tahun pelajaran 2010/2011 dengan menggunakan PBL.

Tabel 1. Nilai Semester II Mata Pelajaran IPA Biologi  kelas XB MA  Manhalul Ma`arif Darek, Praya barat daya Tahun Ajaran 2009/2010
Tabel 1. Nilai Semester II Mata Pelajaran IPA Biologi kelas XB MA Manhalul Ma`arif Darek, Praya barat daya Tahun Ajaran 2009/2010

Model PBL

  • Pengertian model PBL
  • Langkah-langkah model PBL
  • Karakteristik Problem Based Learning (PBL)
  • Kelebihan dan kelemahan Problem Based Learning (PBL)

Pembelajaran berbasis masalah mengatur instruksi seputar pertanyaan dan masalah yang penting secara sosial dan bermakna secara pribadi bagi siswa. Pembelajaran berbasis masalah menuntut siswa untuk menghasilkan produk tertentu berupa karya nyata dan demonstrasi yang menjelaskan atau merepresentasikan bentuk-bentuk pemecahan masalah yang mereka temukan.

Ketuntasan Belajar

  • Pengertian Ketuntasan Belajar
  • Prinsip-prinsip belajar tuntas
  • Ciri-ciri belajar tuntas
  • Faktor-faktor yang mempengaruhinya
  • Keunggulan dan kelemahan belajar tuntas

Yang perlu dilakukan adalah mengambil rata-rata di setiap kelas agar baik siswa yang berkemampuan lebih baik maupun yang kurang dapat sama-sama menguasai materi sekaligus. Namun yang terpenting dalam pembelajaran tuntas adalah seorang siswa yang dapat mempelajari suatu satuan mata pelajaran tertentu dapat melanjutkan ke satuan mata pelajaran berikutnya, apabila siswa yang bersangkutan telah menguasainya secara tuntas sesuai dengan standar ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh sekolah. Dalam strategi ini, guru dan siswa diminta untuk bekerja sama secara partisipatif dan persuasif, baik dalam proses pembelajaran maupun dalam proses membimbing siswa lainnya.

Pada intinya strategi ini tidak mengenal siswa yang tidak belajar atau tidak masuk kelas, karena siswa yang menunjukkan hasil yang kurang memuaskan atau masih dibawah target hasil yang diharapkan terus dibantu oleh guru dan rekannya. Strategi ini mengaktifkan guru sebagai tim yang harus bekerja sama secara aktif untuk menjamin kelangsungan proses belajar siswa secara optimal.

Setting Penelitian 1. Lokasi penelitian

Gambaran umum siswa

Ditinjau dari kemampuan atau daya serap siswa dalam menerima materi pelajaran di kelas menunjukkan berbagai tingkatan. Dalam penelitian ini, subjek penelitian adalah siswa kelas XB MA Manhalul Ma`arif Darek yang berjumlah 30 siswa. Siswa kelas XB terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan yang berasal dari latar belakang keluarga dan kemampuan yang beragam.

Sasaran Penelitian

Rencana Tindakan

Berdasarkan ketiga unsur tersebut, dapat dikatakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah kajian tentang kegiatan-kegiatan yang sengaja dibentuk dan terjadi di dalam kelas. Dalam penelitian ini Penelitian Tindakan Kelas yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas partisipatif kolaboratif, artinya peneliti melakukan penelitian dengan cara berpartisipasi dari awal sampai akhir dengan meminta rekan/guru mata pelajaran untuk melaksanakan PTK di dalam kelas. Peneliti memilih PTK yang merupakan partisipan kolaboratif untuk mengoptimalkan kegiatan dan hasil penelitian.

Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menggunakan dua siklus, setiap siklus memiliki rencana tindakan. Refleksi digunakan berdasarkan hasil pengamatan perilaku siswa dan guru untuk mengetahui hasil belajar siswa melalui evaluasi hasil belajar.

Jenis Instrumen dan Cara Penggunaannya

Dokumentasi

Observasi

Pedoman observasi adalah pedoman yang berisi daftar jenis kegiatan yang dapat muncul dan akan diamati 37 Untuk memperoleh data dengan menggunakan metode observasi digunakan pedoman observasi yang berisi tentang pengamatan tentang kelangsungan proses pembelajaran. Dengan demikian, fokus kegiatan observasi adalah perbaikan, prosesnya bergantung pada pengumpulan dan penggunaan data objektif, guru didorong untuk menarik kesimpulan, setiap tahap observasi merupakan proses yang berkelanjutan, dan guru serta pengamat terlibat dalam pengembangan profesional yang saling menguntungkan. Panduan observasi berupa checklist yang berisi tentang gambaran indikator perilaku siswa yang dimodifikasi dan diamati selama proses pembelajaran.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi partisipatif untuk mengetahui data kegiatan sehari-hari orang yang diamati atau dijadikan sumber data penelitian, sebagaimana terlampir dalam lampiran.

Wawancara

Berdasarkan pendapat di atas, penulis dalam penelitian ini melakukan instrumen wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara semi terstruktur untuk memperoleh data pengaruh PBL terhadap peningkatan kesempurnaan belajar siswa kelas XB MA Manhalul Ma`arif Darek. Tes adalah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan dasar untuk menentukan skor 40. Pandangan lain mengatakan bahwa tes adalah alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban yang diharapkan baik lisan maupun tulisan atau perbuatan.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis berbentuk pilihan ganda (multiple choice) dengan soal-soal tentang keanekaragaman hayati dan sistem klasifikasi makhluk hidup dengan jumlah soal sebanyak 10 butir dari lembar kerja mata pelajaran biologi kelas X, soal-soal tersebut diberikan sebelumnya. materi dimulai untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan setelah materi disampaikan (evaluasi).

Teknik pengumpulan data

Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan salah satu metode yang digunakan dalam penelitian ini, karena mengacu pada dokumen-dokumen di sekolah tempat penelitian dilakukan. Metode dokumentasi adalah upaya untuk mendapatkan data dari bahan tertulis, termasuk data yang diperoleh dari catatan rapat, transkrip, transkrip, agenda, dll. Peneliti terjun langsung ke sekolah dengan menggunakan pedoman dokumentasi yang telah disediakan untuk mendapatkan data terkait dokumen-dokumen di sekolah tempat penelitian dilakukan.

Metode Dokumentasi

Metode observasi digunakan untuk mencari data kegiatan sehari-hari orang-orang yang diamati atau dijadikan sumber data penelitian yaitu guru (peneliti) dan siswa sebagai objek observasi di dalam kelas. Dalam metode ini observasi digunakan untuk memperoleh data tentang: letak geografis, persiapan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar, waktu berlangsungnya proses belajar mengajar, proses pelaksanaan belajar mengajar, keadaan siswa. dalam proses belajar mengajar, kegiatan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.

Metode Wawancara

XB di MA Manhalul Ma`arif Darek dan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian yang tidak dicatat dengan metode lain. Peneliti secara langsung melakukan wawancara dengan guru bidang studi biologi, dalam hal ini peneliti menggunakan pedoman wawancara seni yang terstruktur, sehingga memudahkan peneliti dalam melakukan wawancara dan memperoleh data. Tes merupakan suatu cara untuk mengumpulkan data penelitian tentang prestasi belajar siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung.

Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini penting untuk mengajarkan siswa kelas XB MA Manhalul Ma`arif tentang keanekaragaman hayati dan klasifikasi makhluk hidup sesuai dengan RPP dan skenario yang telah dibuat. Pelaksanaan tindakan kelas ini didasarkan pada dua siklus pembelajaran, dimana setiap siklus akan terdiri dari materi yang berbeda. Kemudian guru mata pelajaran mengamati dan mengamati metode pembelajaran atau proses belajar mengajar yang dilakukan dengan menggunakan lembar observasi, dan observasi dilakukan sampai proses belajar mengajar selesai.

Selanjutnya guru mata pelajaran yang bertindak sebagai pengamat melakukan refleksi bersama dengan peneliti untuk mengetahui kekurangan atau kesalahan yang dilakukan selama proses pembelajaran kemudian memperbaikinya pada tahap refleksi.

Cara Pengamatan

Dalam melakukan observasi di lokasi penelitian, peneliti melakukan observasi langsung yaitu dengan datang langsung ke sekolah dan mengamati proses belajar mengajar yang sedang berlangsung. Selain itu, peneliti juga mencari informasi dari para guru yang mengajar di sekolah tersebut tentang sistem pembelajaran yang digunakan di sekolah tersebut. Mulai dari kondisi sekolah, kondisi siswa dan yang terpenting adalah metode pengajaran yang diterapkan oleh guru biologi yang mengajar di sekolah tersebut.

Teknik Analisis Data dan Refleksi 1. Analisis Data

Refleksi

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dimana guru sebagai peneliti dan guru biologi Ibu Nurziadah, S.Pd sebagai observer. Subyek penelitian tindakan ini adalah siswa kelas XB MA Manhalul Ma`arif yang berjumlah 41 siswa dan tujuan penelitian ini adalah penerapan pembelajaran berbasis masalah (PBL) untuk meningkatkan penguasaan pembelajaran biologi pada topik mata pelajaran Biologi. keanekaragaman hayati dan klasifikasi makhluk hidup. Peneliti menggunakan penerapan Problem Based Learning (PBL) karena pembelajaran dengan pendekatan berbasis masalah merupakan rancangan strategis yang sangat memungkinkan guru menguasai kelas.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan soal tes hasil belajar siswa. Setelah pelaksanaan penelitian, ditemukan bahwa penerapan pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan penguasaan pembelajaran biologi pada mata pelajaran keanekaragaman hayati dan klasifikasi makhluk hidup pada siswa kelas XB MA Manhalul Ma’arif Darek di tahun 2010/tahun akademik 2011.

Hasil Penelitian

  • Pelaksanaan Tindakan Siklus I a. Perencanaan
  • Pertemuan I
  • Pertemuan II
  • Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh selama pelaksanaan siklus I masih terdapat kekurangan yang perlu diperbaiki pada siklus selanjutnya yaitu pada siklus II. Pada tahap ini peneliti dan pengamat (observer) mempersiapkan diri untuk melaksanakan pembelajaran pada siklus II. Pada siklus II dilakukan perbaikan pada proses belajar mengajar sebelumnya, hal ini berdasarkan pengamatan dan saran dari guru.

Pada siklus II guru menambahkan waktu untuk siswa yaitu pertemuan pertama khusus untuk melaksanakan kegiatan. Pada Siklus II, guru mengajukan pertanyaan dengan bahasa yang mudah dipahami siswa, sehingga pembelajaran terlaksana sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Pembahasan

Berdasarkan analisis data pada tabel di atas, proses belajar mengajar dengan pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan ketuntasan belajar siswa kelas XB MA Manhalul Ma'arif Darek tahun ajaran 2009/2010. Dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, siswa dilibatkan dalam kegiatan pembelajaran sehingga ilmunya benar-benar terserap dengan baik. Berdasarkan hasil evaluasi pada siklus I dan II terlihat bahwa setelah pembelajaran melalui model pembelajaran berbasis masalah terjadi peningkatan ketuntasan belajar seperti yang terlihat pada tabel analisis data di atas.

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan penguasaan Biologi siswa kelas XB MA Manhalul Ma'arif Darek tahun ajaran 2010/2011. Peningkatan ketuntasan belajar siswa ini terjadi melalui proses penerapan model pembelajaran berbasis masalah yang diikuti dengan langkah-langkah pembelajaran yaitu: persiapan, pelaksanaan dan evaluasi.

Saran

Peningkatan ketuntasan belajar siswa terlihat dari peningkatan persentase ketuntasan klasikal siswa kelas XB pada setiap siklusnya yaitu pada siklus I hasil rata-ratanya adalah 67,31 dan persentase ketuntasan klasikalnya adalah 68,29%, sedangkan pada siklus II. persentase ketuntasan klasikal sebesar 85,37% dan nilai rerata 75,85 menunjukkan bahwa ketuntasan belajar klasikal telah tercapai atau tuntas. Peneliti sebaiknya mencoba metode pembelajaran lain dalam proses belajar mengajar agar dapat membuat siswa lebih aktif dan kreatif dalam belajar. Pengembang sains harus terus mengembangkan metode pembelajaran khususnya pembelajaran biologi agar siswa kreatif dan termotivasi dalam belajar.

Pemangku kepentingan harus terus mendukung minat belajar siswa agar siswa menjadi lebih aktif dan kreatif dalam belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Gambar

Tabel 1. Nilai Semester II Mata Pelajaran IPA Biologi  kelas XB MA  Manhalul Ma`arif Darek, Praya barat daya Tahun Ajaran 2009/2010

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat untuk diterapkan di UMKM Amplang Navi Nusantara.. 1.4

Oleh karena itu penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan normatif-empirik sehingga peneliti mendapatkan kesimpulan bahwa Praktik jual beli saham melalui