• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skripsi Hadziq...pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Skripsi Hadziq...pdf"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Batasan Masalah

Tujuan

Manfaat

LANDASAN TEORI

  • Komponen-komponen Utama Conveyor
    • Belt Conveyor
    • Roller
    • Pulley
  • Jenis-Jenis Belt Conveyor
    • Berdasarkan Perencanaannya
    • Berdasarkan Lintas Gerak
    • Berdasarkan Sistem Pulley penggerak
  • Kerusakan Yang Biasa Terjadi Pada Belt Conveyor
    • Miss Tracking
    • Slip Pada Drive Pulley
  • Jenis-Jenis Penyambungan
    • Penyambungan Panas
    • Penyambungan Dingin
    • Penyambungan Mekanik
  • Komponen-Komponen Utama Alat
    • Rangka
    • Mur Dan Baut
    • Penjepit Belt
  • Rumus Yang Akan Di Gunakan Dalam Perancangan Alat

Conveyor belt merupakan suatu alat pengangkut material padat dengan cara pengoperasian yang menjadikan belt sebagai media utama pengangkut material padat dan motor listrik sebagai penggerak utama dan juga gearbox sebagai media penambah torsi pada belt conveyor dengan katrol penggerak sebagai media putar. Conveyor belt ini dapat digunakan untuk mengangkut material padat seperti pupuk, semen, batu bara dan lain-lain. Conveyor belt ini mempunyai kapasitas angkat yang tinggi dan dapat mengangkut material secara kontinyu baik dalam bentuk butiran (bulk) maupun satuan (bagging).

Ini adalah roller bebas yang menopang dan mengurangi gesekan di bagian atas ban berjalan yang membawa pupuk curah dan untuk sabuk di sisi muatan. Roller datar ini digunakan untuk menopang ban berjalan yang mengangkut material yang dikemas dalam tas atau kotak. Hanya saja Impact Roller Idler ditempatkan pada bagian conveyor belt yang menerima material dari conveyor belt lain.

Namun katrol lain seperti katrol snap, katrol sabuk, katrol pengambil dan katrol ekor menerima gaya pada ban berjalan karena fungsinya yang berbeda. Tail pulley merupakan katrol dibelakang belt conveyor yang terletak di bagian belakang sistem conveyor. Berdasarkan perencanaannya, belt conveyor dapat dibedakan menjadi konveyor stasioner dan konveyor portabel (bergerak) (Gambar 2.3).

Berdasarkan pergerakan belt conveyor dibedakan menjadi pergerakan horizontal, pergerakan miring dan pergerakan gabungan miring horizontal. Jika sambungan ban berjalan terbuka dan berlubang, penyebabnya mungkin karena penggunaan jangka panjang atau sambungan yang tidak sempurna. Pada modifikasi kali ini saya melihat adanya hot press pada bagian penyambungan belt sehingga memanaskan sambungan belt conveyor, namun pengait pada belt conveyor tetap menggunakan paku pada sambungan belt conveyor.

Pengelasan panas atau hot welding adalah proses penyambungan ban berjalan dengan menggunakan lem sebagai perekatnya dan memerlukan pemanas untuk menyambungkan kedua ujung ban berjalan. Pengelasan dingin atau cold welding berarti proses penyambungan belt conveyor tanpa menggunakan lem sebagai alatnya, namun tidak memerlukan pemanasan sebagai proses penyambungannya. Penyambungan ini merupakan suatu cara penyambungan yang menggunakan mur dan baut sebagai penjepitnya dan dua buah pelat sebagai penyambung pada kedua ujung ban berjalan.

Saat menyambung, perlu memperhitungkan ukuran potongan ban berjalan, dan ukuran ini telah ditentukan melalui rumus. F = Gaya geser pada baut pengepres conveyor belt (kg) A = Luas penampang pelat penekan belt conveyor 𝜏𝑠 = Tegangan gesek pada baut pengikat.

Gambar 2.2 Throughing dan carrying Idler
Gambar 2.2 Throughing dan carrying Idler

METODOLOGI PENELITIAN

Metode Penelitian

  • Metode Studi Lapangan
  • Metode Studi Literatur

Merupakan suatu cara pengumpulan data secara langsung kepada pokok bahasan yang ingin diteliti dengan cara mengumpulkan semua data yang ada di lapangan yang diperlukan dalam pembuatan skripsi, yaitu bahan-bahan yang akan digunakan, baik jenis maupun harga. sebagai komponen mesin yang dibutuhkan untuk merakit alat tersebut. Untuk menetapkan objektivitas data di lapangan tentunya harus ditinjau dari bukti-bukti yang relevan dan akurat, sehingga penulis mencari data dengan membaca katalog atau buku fiksi yang ada kaitannya dengan judul yang penulis ambil.

Gambar Pandangan Alat Penjepit Belt Conveyor

Bahan Dan Alat

  • Alat Yang Di Gunakan
  • Jenis Bahan Yang Di Gunakan

Prosedur Pembuatan

Tinjau lokasi pengujian dan kesesuaian ban berjalan untuk melihat apakah cukup dengan memotong dan menyambungkannya atau apakah ban berjalan perlu diganti. Bila belt conveyor baru dipotong dan disambung maka belt langsung disambung, jika belt tidak pas maka belt conveyor diganti. Letakkan alat uji pada ban berjalan dan ikat klem pengikat pada alat tersebut agar ban berjalan tidak bergerak pada saat direkatkan dan tidak tergelincir pada saat anda merakit sabuk.

Apabila belt conveyor sudah terkelupas, bersihkan belt dengan menggunakan pengasah belt agar belt mudah menempel karena permukaan perekat tidak lebih cepat rusak. Jika conveyor belt sudah bersih, tempelkan secara merata pada belt yang sudah dikupas. Pada saat terpasang, pasanglah belt clip agar belt conveyor tertekan oleh belt clip sehingga terdapat perekat yang menjamin udara tidak masuk kembali pada saat belt conveyor dipasang.

Setelah 8 jam berlalu sejak pita perekat disambung, buka klem dan bersihkan ban berjalan serta periksa pita perekat. Ketika ban berjalan siap digunakan, lakukan pengujian pada ban berjalan dan berikan beban pada ban berjalan. Jika ban berjalan berfungsi dengan baik dan tidak ada masalah dengan sambungan sabuk, maka pengujian berhasil.

Beban maksimal belt conveyor adalah 400 kg pada belt conveyor, namun beban maksimal teoritis lebih besar (3000 kg) dibandingkan beban belt conveyor bekas sehingga belt conveyor aman untuk dioperasikan secara normal. Pada saat menyambung belt conveyor perlu dilakukan perhitungan sambungan sebagai berikut karena akan menambah jangka waktu penggunaannya. Pada sambungan berikut, digunakan sabuk selebar 600 mm dan regangan kain pada sabuk konveyor.

Bentuk dan ukuran bagian-bagian alat penjepit belt conveyor dirancang sebagai berikut, seperti terlihat pada Gambar 4.1. Dari hasil grafik 4.1 diatas terlihat bahwa semakin besar gaya pada baut maka semakin tipis pula belt conveyor yang ditekan oleh baut. Sekrup mempunyai tegangan maksimum untuk mengencangkan atau mengencangkan klem pada penegang sabuk konveyor utama untuk menjepit sabuk konveyor. Gunakan sekrup M18 untuk mengencangkan sekrup.

Pada gambar di atas terlihat penjepit belt conveyor berbentuk persegi panjang dan tekanannya dapat dihitung sebagai berikut: 𝜎T = FTotal. Setelah dilakukan modifikasi alat dan pembuatan alat penjepit belt conveyor untuk penyambungan belt conveyor dengan metode cold splicing, maka dapat disimpulkan bahwa alat tersebut berfungsi dengan baik dan dapat digunakan dengan baik, dan susunan tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut.

Tabel 3.1. jadwal kegiatan penelitian
Tabel 3.1. jadwal kegiatan penelitian

Perosedur Pengujian

Waktu Dan Tempat

Pada gambar 4.6 terdapat baut yang menerima gaya torsi yang sama pada setiap baut ke 4 dengan kuat torsi yang bervariasi yaitu 280N.m, 290N.m, 300 N.m dan 310N.m. Pada tekanan utama penjepit belt conveyor juga perlu dilakukan perhitungan kekuatan tekanan alat tersebut, sehingga dapat menentukan tekanan yang diterima pada belt conveyor sebagai berikut. Dari pengujian diatas diketahui bahwa diperoleh grafik hasil pengujian pada grafik 4.1 untuk alat penjepit pita dan semakin banyak penampang yang dibuat maka tekanan yang diberikan akan semakin kecil jika jumlah baut dan ukuran baut yang digunakan sama.

PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

Perhitungan Sambungan Belt Konveyor

Perhitungan Bagian-Bagian Alat

  • Tegangan Tarik Pada Baut
  • Tegangan Puntir Pada Baut
  • Tegangan Tekan Penekan Utama Belt Konveyor

Pembahasan

Semakin besar alatnya, maka semakin besar kemungkinan dapat digunakan ban berjalan yang lebih lebar, namun jika alatnya besar maka akan menyulitkan penyambungan ban berjalan yang lebih kecil. Alat ini dapat dikembangkan menjadi hot join jika kita dapat mengatur suhu heater yang akan digunakan dan memiliki lem panas untuk pekerjaan tersebut. Jika ingin memperbesar alatnya, Anda dapat melakukan beberapa perhitungan seperti menambahkan baut pada bagian samping klem utama.

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

Gambar

Gambar 2.1 Ilustrasi Belt Conveyor
Gambar 2.2 Throughing dan carrying Idler
Gambar 2.3 portable (mobile) conveyor dan stationary conveyor
Gambar 2.4 Gerak Horizontal, Gerak Inklinasi, Dan Gerak Kombinasi Horizontal- Horizontal-Inklinasi
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Pada sisi bagian bawah terdiri dari 4 (empat) kolom yang didalamnya dipasang nano filter. Cara kerja rangkaian alat ini yaitu: 1) merangkai peralatan sesuai dengan Gambar 1, 2)