• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skripsi Hani Maulidina Program Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Uni Jember

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Skripsi Hani Maulidina Program Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Uni Jember"

Copied!
163
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Oleh

HANI MAULIDINA NIM : T20194005

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MADRASAH IBTIDAIYAH

JULI 2023

(2)

i

SKRIPSI

diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Islam dan Bahasa

Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Oleh

HANI MAULIDINA NIM : T20194005

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MADRASAH IBTIDAIYAH

JULI 2023

(3)

ii

SKRIPSI

diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Islam dan Bahasa

Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Oleh:

Hani Maulidina NIM. T20194005

Disetujui Pembimbing

Erfan Efendi M.Pd.I NUP. 20160365

(4)

iii

SKRIPSI

Telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Islam dan Bahasa

Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Hari: Senin

Tanggal: 03 Juli 2023 Tim Penguji

Ketua

Dr. H. Ainur Rafik, M.Ag NIP. 196405051990031005

Sekretaris

Abdul Karim, S.Pd.I M.Pd.I NUP. 20160367

Anggota:

1. Dr. Mashudi, M.Pd. ( )

2. Erfan Efendi, M.Pd.I ( )

Menyetujui

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I NIP. 196405111999032001

(5)

iv

MOTTO

































Artinya: “Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda) seluruhnya, kemudian Dia memperlihatkannya kepada para malaikat, seraya berfirman; Sebutkan kepada-Ku nama-nama (benda) ini jika kamu benar!” (QS. Al-Baqarah [1]:31).

* Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan Terjemahan (Surakarta: Ziyad, 2014), 6.

(6)

v

PERSEMBAHAN

Seiring ucapan syukur kepada Allah SWT dengan rasa tulus dan ikhlas dalam hati, skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Kedua orang tuaku, Bapak Salehudin dan Ibu Inayati S.Ag yang sangat saya cintai dan saya sayangi. Terima kasih atas segala do‟a, dukungan, rasa sayang dan cinta serta pengorbanan. Terima kasih telah mengajarkan arti perjuangan dan kesabaran.

2. Adik-adikku tercinta yaitu Ahmad Riziq Hamdani, Andini Zakiyatus Sholeha, M. Dhafir Fayyadh dan segenap keluarga besar yang telah memberikan do‟a serta dukungan dari awal hingga akhir. Saya ucapkan terima kasih.

(7)

vi

KATA PENGANTAR

ِمي ِحَّرلٱ ِنَّٰمْحَّرلٱ ِهََّّٰللٱ ِمْسِب

Alhamdulilah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

“PENGEMBANGAN MEDIA KOKAMI (KOTAK DAN KARTU MISTERIUS) PADA PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS V MI FAJAR NUSANTARA NEGARA BALI” Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang. Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini karena didukung oleh banyak orang tentunya. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terimakasih sedalam-dalamnya kepada:

1. Prof. Dr. Babun Suharto, SE, MM, selaku Rektor UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah memberikan segala fasilitas guna membantu terselesaikannya skripsi ini.

2. Prof. Dr. Hj. Mukni‟ah, M.Pd.I, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian ini.

3. Dr. Rif‟an Humaidi, M.Pd.I, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam dan Bahasa UIN Kiai Achmad Siddiq Jember yang telah memberikan ilmu serta motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. Dr. Hartono, M.Pd, selaku Koordinator Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

(8)

vii

5. Erfan Efendi, M.Pd.I, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, motivasi, inspirasi dan pengarahan sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini dengan baik.

6. Segenap Dosen FTIK UIN Kiai Achmad Siddiq Jember yang telah bersedia memberikan ilmu-ilmu nya kepada penulis.

7. Suyuti S.Pd.I selaku Kepala Madrasah Ibtidaiyah MI Fajar Nusantara Negara Bali yang telah memberikan izin penulis untuk melaksanakan penelitian.

8. Ismiyah selaku wali kelas V MI Fajar Nusantara Negara Bali yang selalu membantu memberikan arahan, bimbingan, serta motivasi selama peneliti melaksanakan penelitian.

9. Sahabat-sahabatku Dyah Ayu Chahyani, Nur Faiyzah, Ramadhania Ummi Sabila, Ayu Deby Utami, Irvan Ardiansyah dan Faisol Amrulloh. Terima kasih atas segala cerita dan kenangan. Skripsi ini bukti bahwa kita pernah ada.

Tiada kata yang dapat diucapkan selain do'a dan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya. Semoga Allah SWT memberikan balasan kebaikan atas semua jasa yang telah diberikan kepada penulis. Skripsi ini pasti memiliki kekurangan. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dalam penelitian selanjutnya bisa lebih baik. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

(9)

viii

ABSTRAK

Hani Maulidina, 2023: Pengembangan Media Kokami (Kotak dan Kartu Misterius) pada Pembelajaran Tematik di Kelas V MI Fajar Nusantara Negara Bali.

Kata Kunci: Pengembangan, Media Kokami (Kotak dan Kartu Misterius)

Media pembelajaran dapat diartikan sebagai alat pengantar pesan dan informasi yang dapat membantu proses belajar mengajar sehingga makna pesan yang disampaikan menjadi lebih jelas dan tujuan pendidikan atau pembelajaran dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Penelitian pengembangan ini akan mengembangkan media pembelajaran yang awalnya hanya menggunakan media kotak kartu soal dalam pembelajaran tematik kemudian dikembangkan menjadi media kokami (kotak dan kartu misterius) pada pembelajaran tematik di kelas V MI Fajar Nusantara Negara Bali.

Dalam penelitian pengembangan ini memiliki rumusan masalah yaitu sebagai berikut: (1) Bagaimana pengembangan media kokami (kotak dan kartu misterius) pada pembelajaran tematik di kelas V MI Fajar Nusantara Negara Bali (2) Bagaimana kelayakan pengembangan media kokami (kotak dan kartu misterius) pada pembelajaran tematik di kelas V MI Fajar Nusantara Negara Bali.

Adapun tujuan penelitian ini yaitu: (1) Untuk menghasilkan produk media kokami (kotak dan kartu misterius) pada pembelajaran tematik di kelas V di kelas V MI Fajar Nusantara Negara Bali (2) Untuk mengetahui kelayakan dari media kokami (kotak dan kartu misterius) di kelas V MI Fajar Nusantara Negara Bali.

Pengembangan Media Kokami pada Pembelajaran Tematik di Kelas V MI Fajar Nusantara Negara Bali yaitu menggunakan metode Research and Development (R&D), dengan menggunakan model penelitian pengembangan ADDIE yaitu Analyze, Desain, Development, Implementation dan Evaluation.

Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni angket, observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian ini peserta didik kelas V di MI Fajar Nusantara Negara Bali yang berjumlah 23 siswa.

Hasil penelitian pengembangan media kokami (kotak dan kartu misterius) yaitu (1) pengembangan media kokami (kotak dan kartu misterius) pada pembelajaran tematik di kelas V MI Fajar Nusantara Negara Bali yang terdiri dari 5 tahapan yaitu analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi.

Sehingga yang awalnya hanya menggunakan kartu soal dikembangankan menjadi media kokami (kotak dan kartu misterius). (2) Kelayakan media kokami (kotak dan kartu misterius) setelah melakukan uji validitas oleh 3 validator dengan perolehan rata-rata 92.1% sehingga media ini dikatakan sangat layak. Adapun hasil uji coba pengguna menunjukkan tingkat ketertarikan peserta didik kelas V mencapai 94.3% sehingga dapat disimpulkan bahwa media kokami (kotak dan kartu misterius) yang dikembangkan dapat diterapkan dalam pembelajaran tematik di kelas V MI Fajar Nusantara Negara Bali.

(10)

ix

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN SAMPUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian dan Pengembangan ... 9

D. Spesifikasi Produk Yang Diharapkan ... 9

E. Pentingnya Penelitian dan Pengembangan... 10

F. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan ... 11

G. Definisi Istilah ... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 15

A. Penelitian Terdahulu ... 15

B. Kajian Teori ... 22

(11)

x

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ... 39

A. Model Penelitian dan Pengembangan ... 39

B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan ... 41

C. Uji Coba Produk ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ... 56

A. Penyajian Data ... 56

B. Analisis Data ... 75

C. Revisi Produk ... 81

BAB V KAJIAN DAN SARAN ... 88

A. Kajian Produk Yang Telah Direvisi ... 88

B. Saran Pemanfaatan, Diseminasi, dan Pengembangan Produk Lebih Lanjut ... 91

C. Kesimpulan ... 93

DAFTAR PUSTAKA ... 95

(12)

xi

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal

2.1 Penelitian Terdahulu ... 19

2.2 Bahan dan Alat dalam Pembuatan Media Kokami ... 28

3.1 Skor Penilaian Validasi Ahli ... 53

3.2 Kriteria Kelayakan Media Kokami (Kotak dan Kartu Misterius) ... 54

3.3 Presentase Respon Peserta Didik ... 55

4.1 KD dan Indikator Pembelajaran Tematik Tema 9 Subtema 1 Pb 1 Kelas V ... 59

4.2 Hasil Validasi Ahli Media ... 69

4.3 Hasil Validasi Ahli Materi ... 70

4.4 Hasil Validasi Ahli Pembelajaran ... 71

4.5 Hasil Validasi Dari Ketiga Validator ... 76

4.6 Hasil Angket Respon Peserta Didik ... 79

(13)

xii

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal

2.1 Alur Pada Pembelajaran Tematik... 34

3.1 Tahapan Model ADDIE ... 41

4.1 Potongan Beberapa Triplek ... 65

4.2 Proses Merekatkan Triplek Menggunakan Lem Kayu... 65

4.3 Proses Merekatkan Triplek Menggunakan Paku... 66

4.4 Proses Penghalusan Triplek Menggunakan Amplas ... 66

4.5 Tutup Media Kokami (Kotak dan Kartu Misterius) ... 67

4.6 Media Kokami (Kotak dan Kartu Misterius) yang Telah Dicat Menggunakan Cat Warna ... 67

4.7 Proses Kegiatan Pengenalan Media Kokami (Kotak dan Kartu Misterius) ... 73

4.8 Proses Kegiatan Menampilkan dan Mengenalkan Media Kokami (Kotak dan Kartu Misterius) ... 74

4.9 Proses Penggunaan Media Kokami (Kotak dan Kartu Misterius) ... 74

4.10 Pengisian Angket Kuisioner Oleh Peserta Didik Kelas V ... 77

4.11 Media Kokami (Kotak dan Kartu Misterius) Sebelum Direvisi ... 82

4.12 Media Kokami (Kotak dan Kartu Misterius) Setelah Direvisi... 82

4.13 Buku Media Kokami (Kotak dan Kartu Misterius) Sebelum Direvisi ... 83

4.14 Buku Media Kokami (Kotak dan Kartu Misterius) Setelah Direvisi ... 83

(14)

xiii

4.15 Buku Media Kokami (Kotak dan Kartu Misterius) Pada Bagian

“Cara Penggunaan Media Kokami (Kotak dan Kartu Misterius)”

Sebelum Direvisi ... 84 4.16 Buku Media Kokami (Kotak dan Kartu Misterius) Pada Bagian

“Cara Penggunaan Media Kokami (Kotak dan Kartu Misterius)”

Setelah Direvisi... 85 4.17 Amplop Sebelum Direvisi ... 85 4.18 Amplop Setelah Direvisi ... 86

(15)

1 A. Latar Belakang

Pendidikan memiliki peran penting dalam kemajuan suatu Negara.1 Pendidikan merupakan salah satu jembatan bagi manusia untuk mengembangkan segala potensi diri melalui proses pembelajaran yang didapat.2 Kata “Pendidikan” dalam bahasa Inggris sepadan dengan kata Education yang secara etimologi diserap dari bahasa Latin Eductum. Kata Eductum terdiri dari dua kata yaitu E yang bermakna perkembangan dari dalam ke luar atau dari sedikit ke banyak dan Duco yang bermakna sedang berkembang sehingga secara etimologi pendidikan adalah proses pengembangan dalam diri individu.3

Pendidikan didefinisikan sebagai proses yang dilakukan untuk mencapai tujuan melalui pengajaran dan cara mendidik dengan tujuan untuk mendewasakan manusia.4 Artinya pendidikan pada dasarnya yaitu usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan melalui proses pelatihan dan cara mendidik.5

Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana dan

1 Nur Febyanti, Trian Pamungkan Alamsyah, and M Taufik, „Primary: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Volume 11 Nomor 3 Juni 2022 Proses Pemanfaatan Tablet Android Sebagai Media, 11.3 (2022), 838–48.

2 Siti Fadia Nurul Fitri, "Problematika Kualitas Pendidikan Di Indonesia", Jurnal Pendidikan Tambusai, 5.1 (2021), 1617–20.

3 Irinna Aulia Nafrin and Hudaidah Hudaidah, "Perkembangan Pendidikan Indonesia Di Masa Pandemi Covid-19", Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 3.2 (2021), 456–62 https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i2.324.

4 Munir Yusuf, "Pengantar Ilmu Pendidikan", Lembaga Penerbit Kampus IAIN Palopo, 2018, 126.

5 Munir Yusuf. 126.

(16)

proses pembelajaran dimana peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.6

Kesadaran tentang pentingnya pendidikan yang dapat memberikan harapan dan kemungkinan yang lebih baik di masa mendatang. Hal ini telah mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap setiap gerak langkah dan perkembangan dunia pendidikan. Terdapat firman Allah SWT yang menjelaskan mengenai pentingnya pendidikan ditemukan dalam QS. Al-Isra‟ ayat 24.

























Artinya: Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil. 7 Di dalam tafsirnya Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I menguraikan maksud ayat diatas adalah jika pendidikan yang diberikan banyak, maka semakin bertambah pula haknya.

Oleh karena itu, orang yang mendidik seseorang dalam urusan agama dan dunianya dengan pendidikan yang baik selain kedua orang tuanya, maka dia memiliki hak terhadap orang yang dididik. Orang yang dididik perlu mendoakan kebaikan kepadanya karena melalui pendidikan darinya ia

6 Sekretariat Negara Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat (1)

7 Kementerian Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, (Bandung: 2020), h. 282.

(17)

memperoleh banyak pengetahuan dan pengalaman.8 Dari ayat ini dapat dilihat bahwa melalui pendidikan manusia dapat memperoleh banyak pengetahuan serta pengalaman.

Salah satu tujuan dari Undang-Undang Dasar 1945 Negara Republik Indonesia adalah untuk meningkatkan kualitas hidup rakyat. Oleh karena itu, disebutkan bahwa setiap warga negara Indonesia berhak atas pendidikan tanpa memandang status sosial, ras, agama, atau gender mereka.9

Pendidikan di Indonesia memiliki beberapa tingkatan jenjang pendidikan formal yang terdiri dari pendidikan di sekolah dasar, pendidikan di sekolah menengah, dan pendidikan di sekolah tinggi.10 Menurut Gagne dan Briggs, pendidikan formal dilakukan dalam sebuah sistem pembelajaran yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik. Menurut teori ini, instruksi atau pembelajaran adalah sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik yang terdiri dari serangkaian peristiwa yang dirancang dan disusun dengan cara yang mempengaruhi dan mendukung proses internal peserta didik.11

Pendidikan di sekolah dasar sangat penting karena ini adalah titik di mana potensi anak berkembang dan di mana kemampuan mereka dibangun untuk belajar di jenjang selanjutnya.12 Pendidikan di sekolah dasar memiliki

8 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an Marwan Hadidi bin Musa https://tafsirweb.com/4628- surat-al-isra-ayat-24.html

9 Sumiati Sumiati, "Peranan Guru Kelas Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa", TARBAWI : Jurnal Pendidikan Agama Islam, 3.02 (2018), 145–64

10 Kemendikbud, „Indonesia Educational Statistics In Brief, 2018.

11 Kosilah dan Septian, "Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Assure Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa", Jurnal Inovasi Pendidikan, 1.6 (2020), 1139–48

12 Kosilah and Septian, 1139-48.

(18)

fungsi untuk membangun dasar pengetahuan siswa untuk digunakan pada pendidikan jenjang selanjutnya. Karena itu, pembelajaran di sekolah dasar harus berjalan dengan baik.13

Sekolah dasar merupakan ujung tombak pendidikan anak setelah masa peralihan dari Taman kanak-kanak, dan diperkenalkan dengan model pembelajaran tematik.14 Pembelajaran tematik merupakan ruh dari kurikulum 2013.15 Pembelajaran tematik menggunakan model pembelajaran terpadu agar sistem pembelajaran bagi peserta didik baik individu atau kelompok aktif menggali, mencari, dan menemukan konsep keilmuan holistic, bermakna, dan autentik.16

Pembelajaran tematik dapat dituturkan dengan pendidikan terpadu ialah pembelajaran yang memakai tema tertentu untuk mengaitkan antara sebagian isi mata pelajaran dengan pengalaman kehidupan sehari-hari peserta didik sehingga bisa membagikan pengalaman bermakna untuk mereka.17 Dalam proses pembelajaran tematik, aspek peserta didik menjadi perhatian utama, kegiatan belajar tidak lagi berpusat pada guru (teacher centre) dan guru harus dapat menyajikan pembelajaran dengan menggunakan media yang menarik agar pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif dan bermanfaat

13 Kukuh Andri Aka "Model Quantum Teaching dengan Pendekatan Cooperative Learning untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran PKn, Jurnal Pedagogia ISSN 2089, 2016, 35–46.

14 Nur Khosiah, dkk "Model Pembelajaran Tematik Melalui Metode Bercerita untuk Meningkatkan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar" Jurnal Al-Muaddib No 2 (Oktober, 2022), 286.

15 Lalu Asriadi, "Implementasi Pembelajaran No Siswa Kelas Rendah Di MI Yadinu Banok Lombok Timur", Ẽl-Midad : Jurnal PGMI, 14.2 (Desember, 2022), 155.

16 Nur Khosiah, dkk, 286.

17 Kadarwati dan Malawi, Pembelajaran Tematik: (Konsep dan Aplikasi), (CV Ae Media Grafika: 2017), 15.

(19)

bagi peserta didik, maka media pembelajaran yang dipilih harus dapat mengembangkan kreativitas mereka sesuai dengan perkembangan serta kebutuhan peserta didik.18

MI Fajar Nusantara masih menerapkan kurikulum 2013. Dimana dalam kurikulum 2013 ini menggunakan pembelajaran tematik yang menggunakan ranah KI 1 (keyakinan), KI 2 (penanaman sikap), KI 3 (pengetahuan) dan KI 4 (keterampilan). Bukan hanya itu, peneliti juga memperoleh informasi bahwa pada saat proses pembelajaran tematik masih minim dalam menggunakan serta mengembangkan media pembelajaran yang mengakibatkan peserta didik kurang antusias dan tidak tertarik dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran tematik.19

Dalam proses pembelajaran dan pengaplikasian media pembelajaran di kelas V MI Fajar Nusantara Negara Bali masih kurang maksimal terutama pada penggunaan media kotak dan kartu soal ini, karena pendidik dalam penggunaan media kotak dan kartu soal masih terbatas dan bahan serta desain yang ada pada media kotak dan kartu soal ini kurang menarik perhatian peserta didik. Media kotak dan kartu soal yang diterapkan oleh pendidik hanya terdiri dari kartu soal saja dan tidak ada permaianan dalam menggunakan media tersebut sehingga membuat peserta didik kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran.20

18 Prastowo, Analisis Pembelajaran Tematik Terpadu, (Prenada Media: 2019).

19 Ismiyah, di wawancarai langsung oleh penulis, di MI Fajar Nusantara Negara Bali, 13 Desember 2022.

20 Observasi langsung di MI Fajar Nusantara Negara Bali, 14 Desember 2022.

(20)

Sebagai guru yang profesional, hendaknya guru memenuhi kompetensi-kompetensi yang sudah tercantum dalam undang-undang yang berlaku, salah satunya yaitu menggunakan media pembelajaran dalam melaksanakan proses pembelajaran.21 Media pembelajaran memberikan kemudahan bagi guru untuk menyampaikan materi serta kemudahan bagi peserta didik dalam menerimanya sebagai timbal balik dari proses tersebut.22

Media dari asal katanya yakni yang berasal dari bahasa medium dengan menaruh arti sebagai suatu perantara menurut pengertiannya dalam terminologi, di dalam bahasa arab berasal dari kata wasaaila dengan makna sebagai suatu pengantar pesan yang dikirim kepada sang penerima pesan tersebut.23 Media pembelajaran merupakan alat yang dapat membantu proses belajar mengajar sehingga makna pesan yang disampaikan menjadi lebih jelas dan tujuan pendidikan atau pembelajaran dapat tercapai dengan efektif dan efisien.24 Dapat disimpulkan pengertian media pembelajaran yaitu segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta kemauan peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif.25

21 Febyanti, Alamsyah, and Taufik, Proses Pemanfaatan Tablet Android sebagai Media Pembelajaran pada Siswa Sekolah Dasar, Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar No 3 (Juni, 2022), 839.

22 Usep Setiawan, dkk, Media Pembelajaran (Cara Belajar Aktif: Guru Bahagia Mengajar Siswa Senang Belajar), (Bandung: Widina Bhakti Persada Bandung, 2022), 2.

23 Aenullael Mukarromah dan Meyyana Andriana, Peranan Guru dalam Mengembangkan Media Pembelajaran, Journal of Science and Education Research No, 1 (Februari, 2022), 46.

24 Teni Nurrita, “Pengembangan Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar”, Jurnal Misykat No 1 (Juni, 2018), 173.

25 Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran, (Yogyakarta: Pedagogja, 2012), 29.

(21)

Pada dasarnya dapat diketahui bahwa dalam proses pembelajaran bukan hanya berpusat dengan peserta didik, akan tetapi guru dan peserta didik harus terlibat dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu diharapkan dalam proses pembelajaran guru harus menggunakan media yang menarik, dan menyenangkan, sehingga peserta didik dengan mudah memahami dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.26 Media pembelajaran perlu diperbaharui dengan cara mengembangan media tersebut. Pengembangan media pembelajaran ini bertujuan untuk mempermudah proses pembelajaran, menghilangkan kebosanan peserta didik dalam belajar, menciptakan proses pembelajaran yang baik dan menarik.27

Pengembangan media pembelajaran adalah serangkaian proses atau kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan suatu media pembelajaran berdasarkan teori yang telah ada.28 Dengan mengembangkan media pembelajaran, proses pembelajaran menjadi lebih menarik dari sebelumnya sehingga mendorong peserta didik untuk mencintai ilmu pengetahuan.29

Terdapat beberapa media pembelajaran yang dapat dikembangkan kemudian diterapkan pada pembelajaran tematik, salah satunya yaitu media kokami (kotak dan kartu misterius). Media kokami (kotak dan kartu misterius) adalah salah satu jenis media yang dikombinasikan dengan permainan

26 Riri Wulandari, Zufriady, dan Neni Hermita, Pengembangan Media Pembelajaran Tari Berwawasan Peduli Lingkungan di Sekolah Dasar, Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, No 2 (April, 2022), 362.

27 Riri Wulandari, Zufriady, dan Neni Hermita, 363.

28 Ani Cahyadi, Pengembangan Media dan Sumber Belajar Teori dan Prosedur, (Laksita Indonesia, Jakarta, 2019), 69.

29 Rina Puji Utami, Pentingnya Pengembangan Media Pembelajaran dalam Kegiatan Proses Belajar Mengajar, Jurnal Dharma Pendidikan STKIP PGRI Nganjuk, No 2 (Oktober, 2017). 80.

(22)

bahasa.30 Media kokami (kotak dan kartu misterius) merupakan salah satu media yang digunakan oleh guru untuk menarik perhatian peserta didik terhadap pembelajaran sehingga peserta didik termotivasi untuk mengikuti pembelajaran serta mencari tahu jawaban dari setiap pertanyaan pada kartu pesan yang berada didalam amplop yang berada didalam kotak misterius.31 Media kokami (kotak dan kartu misterius) ini selain untuk menanamkan pengetahuan kepada peserta didik juga berfungsi untuk merangsang perhatian dan minat peserta didik.

Berdasarkan pemaparan diatas, penelitian ini menghasilkan serta mengembangkan media kokami (kotak dan kartu misterius) yang diharapkan dapat menunjang minat peserta didik pada pembelajaran tematik, serta membuat peserta didik lebih mudah dalam memahami materi-materi pada pembelajaran tematik. Dengan demikian peneliti merasa penting untuk mengangkat judul “Pengembangan Media KOKAMI (Kotak dan Kartu Misterius) pada Pembelajaran Tematik di MI Fajar Nusantara Negara Bali”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengembangan media kokami (kotak dan kartu misterius) pada pembelajaran tematik di kelas V MI Fajar Nusantara Negara Bali?

30 Yuli Rusiana, “Penggunaan Media Kokami Pada Mata Pelajaran IPA untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VA SDN Darungan 01 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember”, Jurnal Guru IPA SDN Darungan 01 Tanggul Jember, Vol. 3, No. 4, (Pancaran:

November, 2014), 186.

31 M, Isnani, Linda Sekar Utami, dan Kristina Mudali Marga, “Pengaruh Media Kokami (Kotak dan Kartu Misterius) terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 19 Mataram Tahun Pelajaran 2017/2018”, Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika No 2 (November, 2018), 23.

(23)

2. Bagaimana kelayakan media kokami (kotak dan kartu misterius) pada pembelajaran tematik di kelas V MI Fajar Nusantara Negara Bali?

C. Tujuan Penelitian dan Pengembangan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian dan pengembangan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk menghasilkan produk berupa media kokami (kotak dan kartu misterius) pada pembelajaran tematik di kelas V MI Fajar Nusantara Negara Bali.

2. Untuk mengetahui kelayakan media kokami (kotak dan kartu misterius) pada pembelajaran tematik di kelas V MI Fajar Nusantara Negara Bali.

D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Media yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah media kokami (kotak dan kartu misterius) sebagai media pembelajaran tematik pada tema 9 subtema 1 pembelajaran 1 di kelas V yang dirancang sesuai dengan materi termatik tersebut guna untuk menarik perhatian dan ketertarikan peserta didik dalam kelangsungan pembelajaran.

Spesifikasi produk yang dimaksud adalah untuk memberikan gambaran lengkap tentang karakteristik produk yang diharapkan dari suatu kegiatan pengembangan. Adapun spesifikasi produk pengembangan media pembelajaran berupa produk media kokami (kotak dan kartu misterius) adalah sebagai berikut.

(24)

1. Media kokami (kotak dan kartu misterius) yang dikembangkan sesuai dengan materi pembelajaran tematik pada tema 9 subtema 1 pembelajaran ke 1 di kelas V

2. Media kokami (kotak dan kartu misterius) dirancang untuk digunakan sebagai salah satu media pembelajaran tematik terutama di kelas V.

3. Tampilan media kokami (kotak dan kartu misterius) lebih menarik dikarenakan didalam kotak terdapat kartu-kartu misterius yaitu yang terdiri dari kartu soal, kartu sanksi, kartu hadiah, dan kartu evaluasi.

4. Sasaran produk yaitu peserta didik kelas V di MI Fajar Nusantara Negara Bali.

E. Pentingnya Penelitian dan Pengembangan

Adapun manfaat yang terdapat pada penelitian ini baik manfaat teoritis maupun manfaat secara praktis adalah sebagai berikut.

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil yang diharapkan pada penelitian ini adalah dapat memberikan wawasan serta referensi guna untuk pelaksanaan pembelajaran menggunakan media berupa media kokami (kotak dan kartu misterius).

2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti

Menambah wawasan serta pengetahuan terhadap media pembelajaran serta mendorong peneliti untuk berkreativitas dan inovatif dalam membuat media pembelajaran yang menarik agar

(25)

bermanfaat bagi sekolah serta meningkatkan mutu sekolah. Peneliti juga berharap dengan adanya penelitian ini bisa dijadikan bahan pertimbangan atau koreksi dalam penerapan media pembelajaran kokami (kotak dan kartu misterius) dalam pembelajaran tematik di kelas V.

b. Bagi Sekolah

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan menjadi dasar bagi sekolah dalam kaitannya menentukan serta mengembangkan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik.

c. Bagi Peserta Didik

Penelitian ini diharapkan dapat mendorong peserta didik untuk antusias serta semangat ketika proses belajar mengajar berlangsung dengan menggunakan media kokami (kotak dan kartu misterius).

d. Bagi Universitas

Penelitian ini diharapkan sebagai tambahan literatur dan referensi bagi lembaga Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember serta mahasiswa yang ingin mengembangkan media kokami (kotak dan kartu misterius) pada pembelajaran tematik di kelas V SD/MI.

(26)

F. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan 1. Asumsi Penelitian dan Pengembangan

Pengembangan media ini didasarkan pada beberapa asumi dan keterbatasan. Beberapa asumsi yang mendasari pengembangan media kokami (kotak dan kartu misterius) pada pembelajaran tematik adalah sebagai berikut.

a. Media kokami (kotak dan kartu misterius) merupakan media berbentuk kotak yang didalamnya terdapat kartu-kartu misterius. Kartu-kartu tersebut berisi kartu soal, kartu sanksi, kartu hadiah dan kartu evaluasi.

b. Dengan adanya media kokami (kotak dan kartu misterius) maka diharapkan peserta didik lebih antusias dan merasa tidak jenuh dalam proses pembelajaran.

c. Peserta didik akan memperoleh pengalaman belajar yang baru dan lebih menarik sehingga memiliki kesan yang baik.

2. Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan

Beberapa keterbatasan dalam pelaksanaan pengembangan produk media kokami pada pembelajaran tematik ini adalah sebagai berikut.

a. Keterbatasan dana dan waktu dalam melakukan penelitian, maka dari itu peneliti hanya menggunakan materi-materi tertentu dalam meneliti penelitian ini.

b. Keterbatasan subjek penelitian. Pada penelitian ini, peneliti hanya membatasi subjek penelitian hanya pada kelas V di MI Fajar Nusantara Negara Bali.

(27)

c. Penelitian hanya sampai pada tahap penghasilan produk media dan uji coba pemakaian produk.

G. Definisi Istilah

Untuk menghindari penafsiran yang berbeda terhadap istilah yang digunakan saat penelitian, maka perlu dibuat definisi istilah sebagai berikut.

1. Pengembangan Media Kokami (Kotak dan Kartu Misterius)

Pengembangan media pembelajaran adalah sebuah proses merancang, membuat, menyempurnakan serta mengembangkan suatu produk yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (materi pembelajaran) dari pengirim dalam hal ini guru ke penerima (peserta didik) sehingga dapat merangsang perhatian dan menjadikan kelangsungan pembelajaran berjalan dengan baik dan efisien

Media kokami (kotak dan kartu misterius) merupakan salah satu pengantar pesan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Media kokami (kotak dan kartu misterius) berisi kartu-kartu misterius yang terdiri dari kartu soal, kartu sanksi, kartu hadiah dan kartu evaluasi. Sehingga media kokami merupakan salah satu alternatif media pembelajaran yang dirancang semenarik mungkin agar peserta didik tertarik dan antusias dalam mengikuti pembelajaran tematik.

2. Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran jadi dari beberapa konteks dijadikan satu dengan melihat keselarasan dari beberapa

(28)

konteks tersebut sehingga nantinya dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik.

Pada pembelajaran tematik kelas V semester genap terdiri dari tema 6 hingga tema 9. Fokus penelitian ini menggunakan tema 9 benda- benda disekitar kita subtema 1 benda tunggal dan campuran dan pembelajaran 1. Pada tema tersebut mencakup muatan pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Pada muatan Bahasa Indonesia membahas mengenai iklan serta macam-macam iklan. Dan pada muatan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) membahas mengenai Zat tunggal beserta contohnya dan zat campuran beserta contohnya. Dengan demikian, pembelajaran pada materi ini sangat penting untuk dipelajari dan dipahami.

(29)

15 A. Penelitian Terdahulu

Pada bagian ini, peneliti mencantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana orisinalitas dan posisi penelitian yang hendak dilakukan oleh peneliti. Hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Penelitian yang diteliti oleh Amrik Wijayanti, Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dengan judul “Pengembangan Media KOKAMI (Kotak dan Kartu Misterius) dalam Pembelajaran Bahasa Arab Siswa Kelas VII MTs Yapi Pakem Tahun Ajaran 2018/2019”.

Adapun hasil penelitian pada penelitian ini yaitu sebagai berikut.

a. Tersusunnya media kotak dan kartu misterius dalam pembelajaran bahasa Arab kelas VII tingkat Madrasah Tsanawiyah dengan kriteria

“Sangat Baik” berdasarkan penilaian ahli materi dengan persentase 90% penilaian ahli media dengan persentase 88,33% dan penilaian peer reviewer dengan persentase 90%.

b. Respon siswa terhadap media dalam uji coba lapangan secara keseluruhan memperoleh kategori “Positif” dengan persentase 88,95%

dan hasil nilai rata-rata pre-test kelompok terbatas 42, kelompok luas 41 dan hasil nilai rata-rata post-test kelompok terbatas 70, kelompok

(30)

luas 57. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh media kotak dan kartu misterius terhadap peningkatan hasil belajar siswa.32

2. Penelitian ini diteliti oleh Siti Fatimah Nuralisa, Mudmainah Vitasari, dan Adi Nestiadi, Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten.

Dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran KOKAMI (Kotak dan Kartu Misterius) Tema Pelestarian Lingkungan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif”.

Adapun hasil dari penelitian ini ialah pengembangan media pembelajaran Kokami didesain berbeda dari pengembangan sebelumnya dilihat dari komponen, materi dan inovasi baru yang dibuat peneliti. Hasil uji kevalidan oleh tiga validator memiliki nilai rata-rata 92,9%, dengan kriteria “Sangat Baik” artinya valid dapat diuji coba. Hasil uji kepraktisan media pembelajaran Kokami pada respons siswa menghasilkan nilai rata- rata 96,5% dengan kriteria “Sangat Baik”.33

3. Penelitian ini diteliti oleh Devfinda Ratih Yuli Apsari, Mahasiswa Universitas Negeri Jember dengan judul “Pengaruh Media Kokami Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Tema “Indahnya Keberagaman di Negeriku” Kelas IV SDN Sumbersari 01 Jember”.

Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pencapaian hasil belajar siswa kelas eksperimen (IVA)

32 Amrik Wijayanti, “Pengembangan Media KOKAMI (Kotak dan Kartu Misterius) dalam Pembelajaran Bahasa Arab Siswa Kelas VII MTs Yapi Pakem Tahun Ajaran 2018/2019”

(Skripsi, Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2019).

33 Siti Fatimah Nuralisa, Mudmainah Vitasari, dan Adi Nestiadi “Pengembangan Media Pembelajaran KOKAMI (Kotak dan Kartu Misterius) Tema Pelestarian Lingkungan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif” QUANTUM: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol. 12, No. 1, 2021.

(31)

yang pada saat pembelajaran menggunakan media Kokami lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol (IVB) yang tidak menggunakan media Kokami pada saat pembelajaran. Media Kokami diharapkan menjadi alternatif media yang inovatif bagi guru dan dapat dijadikan bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya.34

4. Penelitian ini diteliti oleh Ahriani, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar dengan judul “Pengaruh Media KOKAMI (Kotak dan Kartu Misterius) Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas V di SDI Kampung Parang Kabupaten Gowa”.

Berdasarkan analisis inferensial tentang siswa kelas V SD Inpres Kampung Parang Kabupaten Gowa terlihat bahwa terdapat pengaruh media Kotak Kartu Misterius (KOKAMI) terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas V SD Inpres Kampung Parang Kabupaten Gowa dengan nilai t hitung sebesar 13,06. Dari perbandingan hasil t hitung dan t tabel menunjukkan bahwa hipotesis penelitian yang diajukan diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H₀ ditolak dan H₁ diterima. Ini berarti bahwa hipotesis diuji dengan statistik uji t, yaitu ada pengaruh Media Kotak Kartu Misterius (KOKAMI) terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas V SD Inpres Kampung Parang Kabupaten Gowa.35

34 Devfinda Ratih Yuli Apsari, “Pengaruh Media Kokami Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Tema “Indahnya Keberagaman di Negeriku” Kelas IV SDN Sumbersari 01 Jember”. (Skripsi Mahasiswa Universitas Jember, 2019).

35 Ahriani, “Pengaruh Media KOKAMI (Kotak dan Kartu Misterius) Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas V di SDI Kampung Parang Kabupaten Gowa”

(Skripsi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar, 2018).

(32)

5. Penelitian ini diteliti oleh Lalu Yani Faturrahman, Ida Ermiana, Baiq Niswatul Khair, mahasiswa Universitas Mataram dengan judul

“Pengembangan Media Kokami Pada Pembelajaran Tematik di Kelas V Sekolah Dasar Kecamatan Pemenang”.

Instrumen yang digunakan berupa kuesioner validasi ahli media, validasi ahli materi, respon guru, dan respon siswa. Rata-rata jumlah skor (X) yang diperoleh dari validasi ahli media tahap II sebesar 99 yang terletak pada interval X > 92.4, sehingga termasuk dalam kategori sangat layak. Rata-rata jumlah skor (X) yang diperoleh dari validasi ahli materi tahap II sebesar 92 yang terletak pada interval X > 79.8, sehingga termasuk dalam kategori sangat layak. Rata-rata jumlah skor (X) yang diperoleh dari respon guru sebesar 144 yang terletak pada interval X >

126, sehingga termasuk dalam kategori sangat layak. Rata-rata jumlah skor (X) yang diperoleh dari respon siswa sebesar 55 yang terletak pada interval X > 50.4, sehingga termasuk dalam kategori sangat layak.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengembangan media pembelajaran Kokami pada pembelajaran tematik sudah mememenuhi kategori kelayakan untuk digunakan sebagai media pembalajaran.36

36 Lalu Yani Faturrahman, Ida Ermiana dan Baiq Niswatul Khair. “Pengembangan Media Kokami Pada Pembelajaran Tematik di Kelas V Sekolah Dasar Kecamatan Pemenang” Progres Pendidikan. Vol. 2, No. 1, Januari 2021.

(33)

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Nama

Peneliti

Judul Penelitian

Persamaan Perbedaan

Dahulu Sekarang 1 Amrik

Wijayanti

Pengemba ngan Media KOKAMI (Kotak dan Kartu Misterius) dalam Pembelaja ran Bahasa Arab Siswa Kelas VII MTs Yapi Pakem Tahun Ajaran 2018/2019 .

Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah mengembang kan media kokami (kotak dan kartu misterius).

Penelitian terdahulu cenderung mengembangk an media kokami (kotak dan kartu misterius) pada

pembelajaran bahasa arab siswa kelas VIII MTs.

Penelitian sekarang mengembangk an media kokami (kotak dan kartu misterius) pada

pembelajaran tematik kelas V.

2 Siti Fatimah Nuralisa, Mudmaina h Vitasari, dan Adi Nestiadi.

Pengemba ngan Media Pembelaja ran KOKAMI (Kotak dan Kartu Misterius) Tema Pelestaria n

Lingkung an untuk Meningka tkan Hasil Belajar Kognitif.

Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah membahas mengenai media kokami (kotak dan kartu misterius) pada

pembelajaran tematik.

Penelitian terdahulu lebih

memfokuskan mengembangk an media kokami (kotak dan kartu misterius) pada tema pelestarian lingkungan.

Penelitian sekarang mengembangk an media kokami (kotak dan kartu misterius) fokus pada tema 9 benda- benda

disekitar kita subtema 1 benda tunggal dan campuran pembelajaran 1.

3 Devfinda Ratih Yuli

Pengaruh Media

Persamaan antara

Pada penelitian

Penelitian sekarang

(34)

Apsari Kokami Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Tema

“Indahnya Keberaga man di Negeriku”

Kelas IV SDN Sumbersar i 01 Jember.

penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah membahas mengenai media kokami (kotak dan kartu misterius) pada

pembelajaran tematik.

terdahulu menggunakan jenis

penelitian eksperimen dengan pola Intact Group Comparison.

menggunakan jenis

penelitian R&D

(Research and Development).

4 Ahriani Pengaruh Media KOKAMI (Kotak dan Kartu Misterius) Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahu an Sosial Siswa Kelas V di SDI Kampung Parang Kabupate n Gowa.

Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah membahas mengenai media kokami (kotak dan kartu misterius).

Pada penelitian terdahulu menggunakan jenis

penelitian pre eksperimen dan lebih memfokuskan pada

pembelajaran IPS kelas V

Penelitian sekarang menggunakan jenis

penelitian R&D

(Research and Development) dan lebih memfokuskan pada

pembelajaran tematik pada tema 9 benda- benda

disekitar kita subtema 1 benda tunggal dan campuran pembelajaran 1.

5 Lalu Yani Faturrahma n, Ida Ermiana, Baiq Niswatul Khair.

Pengemba ngan Media Kokami Pada Pembelaja ran Tematik di Kelas V

Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah membahas mengenai

Penelitian terdahulu memfokuskan mengembangk an media kokami (kotak dan kartu misterius) pada materi

Penelitian sekarang mengembangk an media kokami (kotak dan kartu misterius) fokus pada tema 9 benda-

(35)

Sekolah Dasar Kecamata n

Pemenang .

media kokami (kotak dan kartu misterius) pada

pembelajaran tematik.

penggolongan hewan

berdasarkan jenis

makanannya.

benda disekitar kita subtema 1 benda tunggal dan campuran pembelajaran 1.

Berdasarkan tabel 1.1 tersebut terdapat kesamaan yaitu media pembelajaran yang diteliti dan dikembangkan berupa media kokami (kotak dan kartu misterius).

Penelitian terdahulu poin pertama memiliki persamaan yaitu pengembangan media kokami (kotak dan kartu misterius) sedangkan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang terletak pada jenjang MTs/SMP dan materi.

Penelitian terdahulu poin kedua memiliki persamaan yaitu pengembangan media kokami (kotak dan kartu misterius) pada pembelajaran tematik, sedangkan perbedaannya terletak pada tema.

Penelitian terdahulu poin ketiga memiliki persamaan yaitu membahas mengenai media kokami, sedangkan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang terletak pada jenis penelitian. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian terdahulu yaitu jenis penelitian eksperimen dengan pola intact group comparison sedangkan penelitian sekarang menggunakan jenis penelitian R&D (Research and Development).

Penelitian terdahulu poin keempat memiliki persamaan yaitu membahas mengenai media kokami, sedangkan perbedaan penelitian

(36)

terdahulu dengan penelitian sekarang terletak pada jenis penelitian. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian terdahulu yaitu jenis penelitian pre eksperimen dan lebih fokus pada pembelajaran tematik materi IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) sedangkan penelitian sekarang menggunakan jenis penelitian R&D (Research and Development).dan fokus pada pembelajaran tematik tema 9 benda-benda disekitar kita subtema 1 benda tunggal dan campuran pembelajaran 1.

Penelitian terdahulu poin kelima memiliki persamaan yaitu mengembangkan media kokami (kotak dan kartu misterius). Adapun perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang yaitu terletak pada materi pembelajaran. Penelitian terdahulu lebih memfokuskan pada materi penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya sedangkan penelitian sekarang lebih memfokuskan pada pembelajaran tematik tema 9 benda-benda disekitar kita subtema 1 benda tunggal dan campuran pembelajaran 1.

Jadi dapat disimpulkan bahwa perbedaan penelitian ini dengan kelima peneliti terdahulu terletak pada objek dan subjek penelitian yang berupa kelas, tempat, mata pelajaran, fokus penelitian serta metode penelitian yang digunakan.

B. Kajian Teori

Bagian ini berisi tentang pembahasan teori yang dijadikan sebagai dasar pijakan dalam penelitian serta pembahasan secara lebih luas dan mendalam akan semakin memperdalam wawasan peneliti dalam mengkaji

(37)

permasalahan yang hendak dipecahkan sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian.37

1. Media Kokami (Kotak dan Kartu Misterius)

a. Pengertian Media Kokami (Kotak dan Kartu Misterius)

Media berasal dari bahasa latin medius yang secara bahasa berarti perantara atau pengantar.38 Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat- alat grafis, photografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.39 Media dapat disebut sebagai media pembelajaran (instructional media) ketika memuat pesan dengan tujuan pembelajaran.

Association of Education and Communication Technology (AECT) mengatakan bahwa media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan dan informasi.40 Media dapat mencerminkan pengertian bahwa setiap sistem pengajaran yang melakukan peran mediasi. Secara ringkas media adalah penyampaian atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran.41 Media pembelajaran dalam proses pembelajaran sangat dibutuhkan untuk menarik perhatian

37 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jember: UIN KHAS Jember, 2021), 40.

38 Nurdyansyah, Media Pembelajaran Inovatif, (Sidoarjo, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo: UMSIDA Press, 2019), 46.

39 Gunawan dan Asnil Aidah Ritongs, Media Pembelajaran Berbasis Industri 4.0, (Medan: Rajawali Pers, 2019), 24.

40 Ani Cahyadi, Pengembangan Media dan Sumber Belajar, (Banjarmasin: Laksita Indonesia, 2019), 2.

41 Azhari, “Peran Media Pendidikan dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Arab Siswa Madrasah”, Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA Vol 16 No. 1 (Agustus: 2015), 44.

(38)

peserta didik dan membuat kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik dan juga efektif.42

Media kokami (kotak dan kartu misterius) merupakan salah satu jenis media yang dikombinasikan dengan permainan. Pada permainan ini menjadi salah satu alternatif, selain untuk menanamkan pengetahuan kepada peserta didik dengan menarik dan berbekas juga berfungsi untuk merangsang minat dan perhatian peserta didik.43 Selain itu media pembelajaran kokami (kotak dan kartu misterius) adalah suatu permainan yang mengkombinasikan dengan pembelajaran dan cara penerapannya yaitu dengan melibatkan seluruh peserta didik, baik yang aktif maupun yang pasif.44

Media kokami (kotak dan kartu misterius) terdiri dari suatu kotak dan kartu misterius, dikatakan misterius dikarenakan terdapat kartu yang dimasukkan ke dalam amplop kemudian amplop akan diletakkan di dalam suatu kotak sehingga isi dari kartu tersebut tidak diketahui dan menjadi misterius.45

42 Muhammad Hasan, dkk., Media Pembelajaran, (Klaten: CV Tahta Media Group:

2021), 29.

43 Yuli Rusiana, “Penggunaan Media Kokami pada Mata Pelajaran IPA untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VA SDN Darungan 01 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember”, Jurnal Guru IPA SDN Darungan 01 Tanggul Jember Vol. 3, No. 4 (November 2014):

184.

44 Tiara Mustika, Sofian, Tri Mustika Sarjani, “Penerapan Media Kotak dan Kartu Misterius (KOKAMI) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Makanan dan Sistem Pencernaan Kelas XI SMA N 2 Kejuruan Muda Tahun Pelajaran 2018/2019”, Jurnal Jeumpa (Juli-Desember, 2020): 391.

45 Neneng Paisah, dkk, Penerapan Media Kotak dan Kartu Misterius (Kokami) untuk Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 25 Purworejo, Jurnal Radiasi No 1 (2013), 29.

(39)

Media pembelajaran kokami (kotak dan kartu misterius) merupakan salah satu media yang digunakan oleh guru untuk menarik perhatian peserta didik terhadap pelajaran Tematik sehingga peserta didik termotivasi untuk mengikuti pembelajaran dan mencari tahu jawaban dari setiap pertanyaan atau pernyataan pada kartu pesan yang berada didalam amplop yang pula berada dalam kotak misterius.46

Media ini pertama kali dibuat oleh Abdul Kadir seorang guru bahasa Inggris di SLTP N 15 Mataram NTB. Menurutnya dengan penggunaan media kokami (kotak dan kartu misterius) dalam penyajian materi merupakan penanaman pengetahuan dengan cara yang menarik, sehingga merangsang minat dan perhatian peserta didik.47

Pembelajaran dengan menggunakan media kokami (kotak dan kartu misterius) memiliki beberapa peraturan adalah sebagai berikut.48 1) Masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 peserta didik. Setiap

ketua kelompok berdiri menghadap papan tulis. Media kokami (kotak dan kartu misterius) dan kelengkapannya diletakkan didepan

46 Kristina Mudali Marga, M. Isnani, Linda Sekar Utami, “Pengaruh Media Kokami (Kotak dan Kartu Misterius) terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 19 Mataram Tahun Pelajaran 2017/2018, Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika Vol. 4 No. 2 (Nobember: 2018): 23.

47 Umi Khotijah, Nisa Syuhda, “Media Pembelajaran Kotak dan Kartu Misterius (KOKAMI) untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Kelas VII dalam Pembelajaran Bahasa Arab”, Majalah Jurnal Ilmiah Laboratorium Pendidikan, Vol. 5 No. 2, (Desember, 2020): 175.

48 Selpia Setiasie, “Efektivitas Penggunaan Media Permainan Kotak dan Kartu Misterius (KOKAMI) dalam Upaya Meningkatkan Menghafal Kosa Kata Bahasa Arab.,” 9.

(40)

papan tulis di atas meja, sedangkan pada papan tulis guru sudah menyiapkan tabel skor.49

2) Setiap ketua kelompok mengambil kartu pesan berupa kartu soal didalam media kokami tersebut secara bergiliran.

3) Setelah mendapatkan kartu soal, soal dibaca oleh ketua kelompok dengan suara yang lantang dan jelas.

4) Selama permainan berlangsung, ketua kelompok setiap kelompok dibantu sepenuhnya oleh anggota.50

5) Guru hanya memberi waktu 2 menit dalam berdiskusi, dan setelah 2 menit ketua kelompok menjawab pertanyaan yang ada di kartu soal tersebut.

6) Kemudian guru mengkoreksi jawaban tersebut. Jika jawaban benar, maka skor ditulis di papan tulis. Skor sesuai dengan angka yang terdapat di pojok kanan atas kartu soal.

7) Jika jawaban salah, maka soal tersebut dilempar kepada kelompok lain dan ditunjuk secara acak oleh guru.

8) Permainan akan berhenti jika telah menemukan nilai tertinggi dari beberapa kelompok.

9) Pemenang ditentukan dari skor tertinggi dan berhak mendapatkan kartu hadiah.

49 Umi Khotijah, Nisa Syuhda, “Media Pembelajaran Kotak dan Kartu Misterius (KOKAMI) untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Kelas VII dalam Pembelajaran Bahasa Arab”, Majalah Jurnal Ilmiah Laboratorium Pendidikan, Vol. 5 No. 2, (Desember, 2020): 175.

50 Dewi Yuliani, “Penggunaan Media Permainan Kotak dan Kartu Misterius (Kokami) untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V”, Jurnal of Elementary Education Vol. 3 No. 2 (Maret: 2020): 35.

(41)

10) Kelompok yang hanya mendapatkan setengah atau kurang dari setengah jumlah skor pada setiap kartu pesan akan mendapatkan kartu sanksi.51

11) Masing-masing ketua kelompok maju ke depan untuk mengambil kartu hadiah atau kartu sanksi sesuai dengan skor yang diperoleh.

12) Setelah permainan berakhir. Akan dibuka lagi sesi terakhir yang menggunakan kartu evaluasi.

13) Guru secara acak menunjuk salah satu peserta didik dalam melaksanakan permainan terakhir.

14) Peserta didik yang ditunjuk oleh guru maju ke depan untuk mengambil kartu evaluasi dan mejawab pertanyaan tersebut.

15) Jika benar, peserta didik berhak mendapatkan kartu hadiah dan jika salah tidak mendapatkan apa-apa.

16) Jawaban yang salah hanya dilakukan sebagai review ulang dalam pembelajaran.

b. Langkah-Langkah Pembuatan Media Kokami (Kotak dan Kartu Misterius)

Menurut Indah Irmandia menyatakan bahwa langkah-langkah dalam pembuatan media kotak cerita ini dirancang terbuat dari bahan triplek yang terbagi menjadi empat sisi dengan ukuran tinggi 30 cm, panjang 40 cm dan lebar 40 cm di satukan menjadi kubus, bagian luar kotak diberi warna yang unik dan tulisan nama media berada di bagian

51 Umi Khotijah, Nisa Syuhda, “Media Pembelajaran Kotak dan Kartu Misterius (KOKAMI) untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Kelas VII dalam Pembelajaran Bahasa Arab”, Majalah Jurnal Ilmiah Laboratorium Pendidikan, Vol. 5 No. 2, (Desember, 2020): 175.

(42)

luar media tersebut. Didalam media tersebut terdapat gambar yang mencakup materi cuaca. Media kotak cerita ini digunakan untuk kelompok kecil yang berjumlah sekitar 3-4 peserta didik. Media kotak cerita ini juga memiliki pentujuk penggunaan. Pentujuk penggunaan ini dapat memudahkan guru untuk mengoperasi media tersebut. Dalam petunjuk penggunaan ini peneliti menggunakan bahasa yang sederhana yang memudahkan guru untuk memahami.52

Adapun pada penelitian pengembangan ini langkah-langkah pembuatan media kokami (kotak dan kartu misterius) dikembangkan ialah sebagai berikut.

Tabel 2.2

Alat dan Bahan dalam pembuatan media kokami (kotak dan kartu misterius)

No Alat dan Bahan Pembuatan Kotak

Alat dan Bahan Pembuatan Kartu

Misterius

Alat Bahan

1 Gergajii Triplek Kertas buffalo ukuran 10 x 12 cm sebanyak 27 lembar

2 Kuas Cat Lem Printer

3 Palu Amplas Tinta

4 Paku Gunting

5 Cat Kayu Laptop

6 Aplikasi Canva Pro

Berdasarkan alat dan bahan yang telah disajikan diatas, kemudian langkah-langkah dalam pembuatan kokami (kotak dan kartu misterius) ialah sebagai berikut.

52 Indah Irmandia “Pengembangan Media Kotak Cerita untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas III Sekolah Dasar Tema 5 Subtema 4 Cuaca” (Skripsi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mataram, 2021).

(43)

1) Menyiapkan alat dan bahan yang telah disediakan.

2) Memotong triplek dengan ukuran 40 x 42 cm sebanyak 6 sisi 3) Menggabungkan bagian-bagian triplek menggunakan lem kayu dan

paku agar lebih kuat

4) Setelah menjadi kotak, kemudian di amplas agar permukaan kotak menjadi halus

5) Untuk bagian tutup kotak, dibuat lubang lingkaran

6) Membuat lingkaran di bagian tutup yang memiliki diameter 13 cm sebanyak 4 lubang

7) Setelah kotak dan tutup kotak telah selesai, kemudian di cat menggunakan cat kayu dan kuas.

Adapun langkah-langkah dalam pembuatan kartu di media kokami (kotak dan kartu misterius) adalah sebagai berikut.

1) Menentukan tema yang cocok di aplikasi canva pro untuk digunakan dalam media kartu misterius

2) Setelah menentukan tema yang cocok, kemudian menuliskan beberapa soal, sanksi, hadiah, dan evaluasi pada setiap slide

3) Setelah desain kartu di aplikasi canva pro, kemudian di cetak menggunakan printer

4) Kartu yang telah dicetak, kemudian di masukkan ke dalam amplop.

(44)

c. Kelebihan dan Kekurangan Media Kokami (Kotak dan Kartu Misterius)

Media pembelajaran kokami (kotak dan kartu misterius) sama dengan media lain, yang memiliki fungsi untuk menyalurkan pesan dan penerima sumber ke penerima pesan.53 Selain itu, media kokami (kotak dan kartu misterius) juga memiliki kelebihan dan kekurangan seperti media yang lain. Menurut Eka Satya Yulanda media kokami (kotak dan kartu misterius) dalam bentuk permainan ini mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan.54 Adapun kelebihan dan kekurangan media kokami (kotak dan kartu misterius) adalah sebagai berikut.

1) Kelebihan Media Kokami (Kotak dan Kartu Misterius)

a) Peserta didik memperoleh pengetahuan tentang konsep meliputi kaidahkaidah asas prinsipnya, unsur-unsur pokoknya, prosesnya, hasil dan dampaknya dengan cara yang menyenangkan.

b) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berpikir, beirimajinasi, menampilkan gagasan-gagasan baru secara lancar dan orisinil serta memberikan kesempatan untuk menguasai keterampilan motorik.

53 Muhammad Hasan, Media Pembelajaran, (Klaten: CV Tahta Media Group, 2021), 173.

54 Eka Satya Yulanda, “Penerapan Media Kotak Kartu Misterius (KOKAMI) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada Tema Peristiwa dalam Kehidupan di Kelas V Sekolah Dasar Negeri 001 Teratak Kabupaten Kampar” (Skripsi Mahasiswa UIN SUSKA RIAU, 2021).

(45)

c) Peserta didik dapat belajar untuk bertanggung jawab, tenggang rasa, mandiri, saling menghargai dan menghormati, dan sebagainya.

d) Peserta didik dapat berpartisipasi aktif dan dapat mengenal dirinya sebagai individu dan sebagai anggota kelompok.

e) Suasana permainan menerima peserta didik sebagaimana adanya, memberikan kebebasan dan jauh dari sikap otoriter dalam memupuk bakat dan minat anak untuk berprestasi dan berkreasi secara aktual.55

2) Kekurangan Media Kokami (Kotak dan Kartu Misterius)

a) Peserta didik lebih tertarik pada permainannya dibandingkah hasil yang ingin dicapai

b) Peserta didik akan lupa waktu, karena focus permainannya c) Memerlukan banyak persiapan.

Berdasarkan kelebihan dan kekurangan diatas pada penelitian pengembangan media kokami (kotak dan kartu misterius) juga terdapat kelebihan dan kekurangan. Berikut ini kelebihan dan kekurangan pada pengembangan media kokami (kotak dan kartu misterius).

1) Kelebihan Media Kokami (Kotak dan Kartu Misterius) a) Bahan dan alat produksinya mudah diperoleh

b) Dapat digunakan pada pembelajaran selain pembelajaran tematik

55 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta, 2012) Cet, Ke-4, 166.

(46)

c) Proses pembelajaran terasa lebih menarik dikarenakan terdapat kartu-kartu yang dirancang bervariasi dalam bentuk pertanyaan, hadiah, sanksi, dan evaluasi.

d) Peserta didik merasa lebih tertantang dalam mendapatkan kartu misterius sehingga dapat merangsang minat peserta didik dalam proses pembelajaran.

2) Kekurangan/Kelemahan Media Kokami (Kotak dan Kartu Misterius)

a) Peserta didik merasa kesusahan karena belum terbiasa.

b) Penggunaan durasi waktu kurang dikarenakan dalam menerapkan permainan, setiap kelompok harus menunggu kelompok lain dalam menjawab soal.

c) Media ini memerlukan biaya yang tinggi dikarenakan alat dan bahan yang digunakan yaitu papan triplek dan amplop bahan yang digunakan untuk tempat kartu-kartu misterius tersebut menggunakan kertas bahan plasma paper dengan ketebalan 200 gr.

2. Pembelajaran Tematik

a. Pengertian Pembelajaran Tematik

Salinan lampiran Permendikbud No. 67 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum sekolah dasar menyatakan bahwa pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran dengan mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke

(47)

dalam beberapa tema.56 Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema sebagai fokus utama. Pembelajaran tersebut memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik secara utuh.57

Pembelajaran tematik memberi penekanan pada pemilihan suatu tema yang spesifik yang sesuai dengan materi pelajaran, untuk mengajar satu atau beberapa konsep yang memadukan berbagai informasi.58 Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang menggunakan tema pada proses pembelajaran. Menurut Kemendikbud dalam pelaksanaannya pelajaran yang diajarkan oleh guru di SD diintegrasikan melalui tema-tema yang telah ditetapkan.59

Pelaksanaan pembelajaran termatik terpadu melibatkan peserta didik secara aktif pada proses pembelajaran dan peserta didik diharapkan memperoleh pengalaman langsung serta peserta didik dilatih untuk menemukan sendiri pengetahuan baru yang diperoleh dari pembelajaran yang sedang dilakukan serta dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif mengenai hal-hal yang dipelajarinya.60

Gambar

Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu  No  Nama
Gambar 3.1  Tahapan Model ADDIE
Gambar 4.17  Amplop Sebelum direvisi
Gambar 4.18  Amplop Setelah direvisi

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran tematik adalah suatu proses untuk membantu dan melatih peserta didik dalam belajar dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Jadi yang

Berdasarkan hasil wawancara problem yang dialami oleh sebagian peserta didik selama pembelajaran di masa pandemi ini yaitu mulai menurunnya motivasi belajar

Peserta didik dapat mengaktualisasikan dirinya secara aktif dalam proses pembelajaran baik itu terhadap dirinya, teman, dan gurunya.(Yetti, 2016) Pembelajaran aktif merupakan

3 Nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan 4 Proses pendidikan dilakukan peserta didik secara aktif dan menyenangkan, prinsip ini menyatakan bahwa proses pendidikan nilai budaya dan

melatih, mengajar, membimbing, dan mengarahkan, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini melalui jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan

Berdasarkan definisi ditas maka yang dimaksud dengan Pengembangan Keterampilan Membaca Pemahaman Melalui Media Big Book Berbasis Integrasi Nilai-Nilai Keislaman Kelas II Madrasah

Dalam proses pembelajaran IPA digunakan alat bantu berupa media sebagai mana dijelaskan oleh Ustadzah Eva sebagai Guru mata pelajaran IPA dalam wawancara hari rabu tanggal 25 November

Evaluasi Pendidikan Karakter di MA Al-Islah Jenggawah Kabupaten Jember Evaluasi pembelajaran berbasis pendidikan karakter bagi peserta didik yang bertujuan untuk meningkatkan mutu