SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan(S. Pd)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Agama Islam
Oleh :
Nabila Maulan Aulia NIM : T20191381
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN 2023
iv
“niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”1
1 Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan, Al-Mujadalah: 11.
v ini penulis merpersembahkan kepada:
1. Ayahanda tercinta Bapak H. Hairul Alamin dan ibunda tercinta Ibu Syamsiyah sebagai wujud atas kepercayaan yang telah diamanahkan kepadaku serta atas segala jerih payahnya menyayangiku, mendo’akanku, mendukungku dan menguatkanku setiap waktu sampai terselesaikannya karya ini. Terimakasih atas pengorbanan dan do’a yang tiada henti beliau berikan
2. Kakak-kakakku tercinta Mas Hasby Maulidzana Al-Amin dan Mbak Alfu Laila Walailah yang selalu bersabar membantu, mengarahkan, dan memberi semangat serta adik-adikku Harriz Hadzid Fahmi dan Muhammad Hafla Al-Amin.Terimakasih atas motivasi, dan do’a yang telah diberikan kepadaku.
3. Kepada keluarga besar Ayah Achmad Fauzi, Ibu Masrufah, dan Mas Denny Pratama Ardiansyah yang selalu memberi motivasi dan menemani setiap langkahku.
4. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyususnan skripsi ini hingga selesai.
vi
Fikih Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri 10 Banyuwangi Kata Kunci: Evaluasi Pembelajaran, Quizizz, Motivasi Belajar
Penelitian pengembangan ini dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan di kelas VIII MTsN 10 Banyuwangi yang mana proses evaluasi pembelajarannya siswa kurang tertarik dengan evaluasi yang dilakukan oleh guru dikarenakan siswa merasa jenuh dengan kegiatan evaluasi yang masih dilakukan dengan cara konvensional. Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan tahapan pengembangan evaluasi pembelajaran menggunakan quizizz mata pelajaran fikih kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri 10 Banyuwangi, (2) mengetahui kevalidan evaluasi pembelajaran menggunakan quizizz mata pelajaran fikih kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri 10 Banyuwangi, (3) mengetahui motivasi belajar siswa setelah menggunakan produk pengembangan evaluasi pembelajaran quizizz mata pelajaran fikih kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri 10 Banyuwangi.
Penelitian ini menggunakan penelitian Research and Development (R&D) dengan mengacu model penelitian Research and Development dari Borg and Gall.
Tahapan atau langkah-langkah dalam penelitian dan pengembangan ini memiliki 10 tahapan yang terdiri dari: (1) penelitian dan pengumpulan informasi, (2) perencanaan, (3) pengembangan produk awal, (4) uji coba awal oleh validasi, (5) revisi produk, (6) uji lapangan, (7) revisi produk II, (8) uji coba lapangan, (9) revisi produk akhir, (10) diseminasi dan implementasi.
Data diperoleh dengan menggunakan analisis kuantitatif evaluasi pembelajaran menggunakan quizizz yang divalidasi oleh ahli materi, bahasa, ahli media, dan guru mata pelajaran fikih. evaluasi pembelajaran menggunakan quizizz dikatakan layak dengan tahapan revisi dari para ahli. Penilaian yang didapatkan dari ahli materi sebesar 77%, penilaian dari ahli bahasa sebesar 80%, penilaian dari ahli media sebesar 76%, dan penilaian dari guru mata pelajaran fikih mendapat sebesar 94% sehingga memperoleh rata-rata 81,75% dengan criteria valid. Berdasarkan hasil angket motivasi belajar uji lapangan dinyatakan bahwa evaluasi pembelajaran menggunaan quizizz dapat meningkatkan motivasi belajar dengan peningkatan sebesar 25%.
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pelaksanaan pengembangan evaluasi pembelajaran menggunaan quizizz untuk meningkatkan motivasi belajar ini sudah berjalan dengan baik. Sehingga layak digunakan, serta mempermudah pendidik dalam melaksanakan penilaian harian atau evaluasi pembelajaran.
vii
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Evaluasi Pembelajaran Menggunakan Quizizz untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Mata Pelajaran Fikih Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri 10 Banyuwangi” dengan kemudahan dan kelancaran. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang terang benderang yakni Addinul Islam.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan meraih gelas Sarjana Pendidikan (S. Pd) Program Studi Pendidikan Agama Islam di Universitas Islam Negeri Kiai Achmad Siddiq Jember. Kelancaran dan kesuksesan penulisan skripsi ini, tidak terlepas dukungan dan bantuan seluruh pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, S.E, M.M. selaku Rektor Universitas Islam Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah memberikan fasilitas untuk melakukan penelitian ini.
2. Ibu Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan IlmuKeguruan yang telah memberikan persetujuan pada skripsi ini.
3. Bapak Dr. Rif’an Humaidi, M.Pd.I. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Islam dan Bahasa yang telah banyak memberikan tenaga dan pemikiran untuk kemajuan jurusan.
viii
sabar dan sepenuh hati memberikan arahan, bimbingan dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Universitas Islam KiaiHaji Achmad Siddiq Jember yang telah banyak memberikan ilmu dan pengetahuannya kepadapenulis.
7. Ibu Dr. Dwi Puspitarini, S.S., M.Pd., Ibu Mudrikah, M.Pd., Bapak Shiddiq Ardianta, M.Pd. selaku validator ahli dalam proses validasi produk penelitian.
8. Bapak H. Sugeng Maryono, S.Pd, M.M. selaku kepala madrasah MTsN 10 Banyuwangi.
9. Ibu Nur Hidayati, S.Ag. selaku pendamping penelitian di MTsN 10 Banyuwangi yang telah membimbing dan memberikan waktu kepada peneliti.
10. Seluruh teman-teman seperjuangan pendidikan agama Islam angkatan 2019 yang selalu menemani proses pendidikan di UIN KHAS Jember khususnya PAI A8 2019
11. Seluruh teman-teman KKN dan PLP yang telah memberikan motivasi dan semangat selama ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat dibutuhkan
ix
rahmat, taufiq, hidayah, serta inayah-Nya kepada kita semua. Aamiin.
Jember, 13 Juni 2023 Penulis
Nabila Maulan Aulia
x
PENGESAHAN TIM PENGUJI iii
MOTTO iv
PERSEMBAHAN v
ABSTRAK vi
KATA PENGANTAR ix
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xiv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan Penelitian dan Pengembangan 6
D. Spesifikasi Produk yang Dihasilkan 6
E. Pentingnya Penelitian dan Pengembangan 9
F. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan 10
G. Definisi Istilah 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA 13
A. Penelitian Terdahulu 13
B. Kajian Teori 15
1. Pengembangan Evaluasi Pembelajaran 15
2. Quizizz ... 25
xi
A. Jenis Penelitian dan Pengembangan 54
B. Model Penelitian dan Pengembangan 55
C. Prosedur Penelitian dan Pengembangan 56
D. Uji Coba Produk 61
E. Desain Uji Coba 62
1. Subjek Uji Coba 62
2. Jenis Data 63
3. Instrumen Pengumpulan Data 63
4. Teknik Analisis Data 66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 69
A. Penyajian Data Uji Coba 69
1. Analisis Kebutuhan 69
2. Perencanaa Pengembangan Evaluasi Pembelajaran 70 3. Penyususnan Produk Evaluasi Pembelajaran 74
B. Analisis Data 77
4. Uji Validitas Ahli 77
5. Revisi Produk 87
6. Uji Coba Lapangan 87
7. Revisi Produk II 92
8. Uji Coba Lapangan 92
9. Revisi Produk Akhir 97
10. Diseminasi & Implementasi 97
xii
B. Saran Pemanfaatan, Diseminasi, dan Pengembangan Produk
Lebih Lanjut 104
DAFTAR PUSTAKA 107
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
Tabel 3.2 Kualifikasi Persentase Tingkat Motivasi Belajar Siswa 68
Tabel 4.1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar 70
Tabel 4.2 Indikator dan Tujuan Pembelajaran 71
Tabel 4.3 Kisi-Kisi Penyusunan Soal 71
Tabel 4.4 Hasil Validasi Ahli Materi 77
Tabel 4.5 Hasil Validasi Ahli Bahasa 80
Tabel 4.6 Hasil Validasi Ahli Media 82
Tabel 4.7 Hasil Validasi Guru Mata Pelajaran 84
Tabel 4.8 Data Penilaian Keseluruhan dari Setiap Validator 86 Tabel 4.9 Data Hasil Validasi Uji Coba Perorangan 88 Tabel 4.10 Data Hasil Validasi Uji Coba Kelompok Kecil 90 Tabel 4.11 Hasil Uji Coba Lapangan Sebelum Evaluasi Pembelajaran
Menggunakan Quizizz 93
Tabel 4.12 Hasil Uji Coba Lapangan Sesudah Evaluasi Pembelajaran
Menggunakan Quizizz 95
Tabel 4.13 Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa 96
Tabel 4.14 Data Penilaian Kritik dan Saran Ahli Materi 98 Tabel 4.15 Data Penilaian Kritik dan Saran Ahli Bahasa 99 Tabel 4.16 Data Penilaian Kritik dan Saran Ahli Media 100 Tabel 4.17 Data Penilaian Kritik dan Saran Guru Mata Pelajaran 102
xiv
Gambar 2.3 Tampilan penambahan nama sekolah 28
Gambar 2.4 Tampilan awal pembuatan soal 29
Gambar 2.5 Tampilan pembuatan soal 29
Gambar 2.6 Tampilan setelah pembuatan soal 30
Gambar 2.7 Tampilan untuk memulai quiz 30
Gambar 2.8 Tampilan pengaturan quizizz 31
Gambar 2.9 Tampilan gabung ke quizizz 31
Gambar 2.10 Tampilan mulai mengerjakan quiz 32
Gambar 2.11 Peta konsep Mata Pelajaran Fikih Kelas VIII Sesuai
dengan Silabus 43
Gambar 3.1 Rancangan Pembelajaran Model Borg and Gall (Walter
Borg and M.D. Gall 1983) 56
Gambar 3.2: One-grup pretest-posttest design 62
Gambar 4.1 Tampilan awal log in aplikasi quizizz 74
Gambar 4.2 Tampilan home 75
Gambar 4.3 Tampilan membuat quiz 75
Gambar 4.4 Tampilan membuat pertanyaan 76
Gambar 4.5 Tampilan hasil quiz 77
1 A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran adalah suatu kegiatan atau aktivitas belajar mengajar yang di dalamnya terdapat dua subjek yaitu guru dan peserta didik. Guru mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan dan kemajuan peserta didiknya. Pembelajaran yang akan dilakukan haruslah terprogram.
Ciri-ciri suatu program yaitu sistematik, sistemik, dan terencana, sistematik artinya teratur. Dalam hal ini pembelajaran harus dilakukan dengan langkah- langkah tersusun mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi.2
Dalam Peraturan Pemerintah (PP) 19 tahun 2017 pasal 10 ayat (1) Undang-Undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen mengamanatkan bahwa guru harus memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional.3 Keempat kompetensi bersifat holistik dan merupakan suatu kesatuan yang menjadi ciri guru professional. Mengenai tugas utama dan fungsi seorang guru dalam dunia pendidikan adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevalusi peserta didik dalam proses pembelajaran di sekolah. Dari sinilah guru dituntut untuk dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.
Evaluasi dalam pendidikan merupakan hal yang sangat penting, evaluasi
2 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2016), 10.
3 Peraturan Pemerintah. Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Pasal 10 ayat (1).
merupakan rangkaian akhir dari proses pendidikan. Dalam pendidikan islam, evaluasi merupakan salah satu komponen dari system pendidikan yang harus dilakukan secara sistematis dan terencana sebagai alat ukur untuk mengukur keberhasilan atau target yang akan dicapai dalam proses pembelajaran.4
Evaluasi wajib dilakukan oleh guru untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kelemahan suatu proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru, diantaranya dengan membuat alat evaluasi yang dapat menarik motivasi belajar siswa. Karena berhasil atau tidaknya pendidikan dalam mencapai tujuannya dapat dilihat setelah dilakukan evaluasi terhadap out put atau lulusan yang dihasilkannya.5 Walaupun dalam tatanan kurikulum evaluasi berada di urutan terakhir, evaluasi berperan penting untuk menentukan sukses atau tidaknya proses pembelajaran yang dilakukan selama ini sekaligus mempengaruhi proses pembelajaran selanjutnya. Dengan adanya alat evaluasi yang inovatif dan menarik maka dapat meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan dapat terpenuhi dengan baik.
Perkembangan teknologi informasi di dunia mengalami kemajuan yang sangat pesat. Seperti halnya diera globalisasi saat ini yang semakin modern, tidak dapat dipungkiri bahwasannya perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang berkembang pesat telah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan bahkan merupakan suatu hal yan tidak asing lagi bagi
4 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2006), 220.
5 Elis Ratnawulan dan Rusdiana, Evaluasi Pembelajaran (Bandung: Pustaka Setia, 2014), 1.
kalangan masyarakat. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mampu memberikan kontribusi yang sangat banyak atau memberi kesan besar dalam bidang media pembelajaran dan bahan ajar saat ini. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam proses belajar.
Evaluasi dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi atau Information and Communication Tecnology (ICT). Hal ini ditunjukkan dengan semakin berkembangnya ujian berbantu komputer secara online. Salah satu faktor yang mempengaruhi penggunaan alat evaluasi pembelajaran berbasis ICT ini karena alat evaluasi sebelumnya menggunakan kertas dalam pelaksanaannya sehingga memiiki kelemahan dan dirasa kurang efektif.6 Pada saat evaluasi siswa cenderung malas, kurang tertarik dan kurang termotivasi karena dilakukan dengan menggunakan kertas sehingga siswa cenderung tidak serius mengerjakan soal, bosan, jenuh, takut, dan mencontek.7
Quizizz ini dapat meningkatkan motivasi belajar sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Tiana, A., Sagita Krissandi , A. D, & Sarwi , M. dalam Jurnal Pendidikan Indonesia yang menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media quizizz mampu meningkatkan motivasi belajar siswa.8 Dalam aplikasi quizizz peserta didik dapat melihat peringkat yang dicapai
6 Vivi Pratiwi, Susanti, “Pengembangan Alat Evaluasi Pembelajaran Berbasis ICT Menggunakan Wondershare Quiz Creator pada Materi Penyusutan Aset Tetap.” Jurnal Pendidikan, Vol. 4, no. 1:
2.
7 Rendik Uji CR, Bety Nur Achadiyah, “Pengembangan Media Evaluasi Pembelajaran dalam Bentuk Online Berbasis E-Learning Menggunakan Software Wondershare Quiz Creator dalam Mata Pelajaran Akutansi SMA Brawijaya Smart School (BSS).” Jurnal Pendidikan Akutansi Indonesia, Vol. 12, no. 1: 42.
8Tiana, A., Sagita Krissandi , A. D, & Sarwi , M. “Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Melalui Media Game Quizizz pada Mata Pelajaran Matematika .” Jurnal Pendidikan Indonesia, no.6, (2021): 943–952.
sehingga dapat memotivasi siswa untuk meraih hasil belajar yang memuaskan serta memungkinkan peserta didik untuk saling bersaing dan memotivasi mereka belajar. Quizizz mempunyai karakteristik permainan seperti avatar, tema, meme, dan musik menghibur dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan quizizz, peserta didik dapat melakukan latihan di dalam kelas pada perangkat elektronik mereka.9
Terdapat berbagai macam fitur yang tersedia di dalam aplikasi quizizz, yang dapat dimanfaatkan menjadi sarana pendidik dalam memberikan tugas atau pekerjaan rumah. Berdasarkan penjelasan diatas mengenai aspek pendidikan yang berkembang yang mengikuti perkembangan zaman. Peneliti mencoba evaluasi pebelajaran menggunakan quizizz.
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti di MTs Negeri 10 Banyuwangi yang beralamatkan di Jl. Songgon Desa Pengatigan Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi yang merupakan salah satu sekolah menengah tingkat pertama yang berada di bawah naungan Departemen Agama Kabupaten Banyuwangi. Evaluasi pembelajaran yang dilakukan di lembaga madrasah ini belum sepenuhnya berjalan dengan baik. Akan tetapi sesekali ibu Nur Hidayati, S. Ag selaku guru mata pelajaran fikih di kelas VIII menyampaikan bahwa permasalahan yang muncul di lapangan saat proses evaluasi berlangsung, siswa kurang tertarik dengan evaluasi yang dilakukan oleh guru dikarenakan siswa merasa jenuh dengan kegiatan evaluasi yang
9 Bekti mulatsih, “Penerapan aplikasi google classroom, google form, dan Quizizz dalam
pembelajaran kimia di masa pandemi covid-19,” Jurnal karya ilmiah guru, Vol. 5, no.1 (2020): 19
masih dilakukan dengan cara konvensional.10 Kejenuhan belajar siswa terlihat ketika kurang bergairah, kurang antusias dan terkadang mengantuk serta melamun saat mengerjakan soal menggunakan kertas sehingga konsentrasi mereka terganggu. Dari sisi guru sendiri, evaluasi yang dilakukan masih secara konvensional dan sebenarnya dianggap merepotkan, salah satunya karena guru harus memeriksa jawaban soal secara manual sehingga membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih untuk melakukan itu semua. Hal tersebut terjadi salah satunya dikarenakan kurangnya pemanfaatan alat evaluasi yang menarik dan praktis.11
Dengan evaluasi pembelajaran menggunakan quizizz ini diharapkan proses evaluasi lebih menarik dan tidak membuat siswa kelas VIII jenuh ketika mengerjakannya, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Maka dari itu peneliti ingin mengembangkan evaluasi pembelajaran dengan melakukan penelitian yang berjudul “Pengembangan Evaluasi Pembelajaran Menggunakan Quizizz untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Mata Pelajaran Fikih Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri 10 Banyuwangi”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana yang diungkapkan diatas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut:
10 Nur hidayati, S. Ag, diwawancara oleh penulis, MTsN 10 Banyuwangi, 25 Agustus 2022.
11 Observasi di MTsN 10 Banyuwangi, 25 Agustus 2022.
1. Bagaimana tahapan pengembangan evaluasi pembelajaran menggunakan quizizz mata pelajaran fikih kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri 10 Banyuwangi?
2. Bagaimana kevalidan evaluasi pembelajaran menggunakan quizizz mata pelajaran fikih kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri 10 Banyuwangi?
3. Bagaimana motivasi belajar siswa setelah menggunakan produk pengembangan evaluasi pembelajaran quizizz mata pelajaran fikih kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri 10 Banyuwangi?
C. Tujuan Penelitian dan Pengembangan
Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan diadakannya penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk:
1. Mendeskripsikan tahapan pengembangan evaluasi pembelajaran menggunakan quizizz mata pelajaran fikih kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri 10 Banyuwangi.
2. Mengetahui kevalidan evaluasi pembelajaran menggunakan quizizz mata pelajaran fikih kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri 10 Banyuwangi.
3. Mengetahui motivasi belajar siswa setelah menggunakan produk pengembangan evaluasi pembelajaran quizizz mata pelajaran fikih kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri 10 Banyuwangi.
D. Spesifikasi Produk yang Dihasilkan
Produk yang dihasilkan berupa alat evaluasi pembelajaran menggunakan quizizz untuk meningkatkan motivasi belajar mata pelajaran fikih kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri 10 Banyuwangi. Dan spesifikasi produk yang
dikembangkan adalah sebagai berikut:
1. Quizizz adalah situs yang bisa diakses pada google chrome sebagai sarana belajar, mengerjakan tugas, dan presentasi secara mandiri maupun berkelompok.
2. Quizizz pada penelitian ini alat atau media yang digunakan untuk evaluasi pembelajaran.
3. Quizizz ini di dalamnya terdapat gambar, efek suara, musik, dan animasi.
4. Quizizz terdapat 2 menu yang pertama untuk guru dan kedua untuk siswa.
5. Quizizz untuk guru terdapat 3 bagian, yakni:
a. Main kuis secara langsung.
b. Jadikan PR.
c. Mode Kertas.
6. Quizizz untuk siswa bisa diakses jika sudah mendapatkan kode dari guru.
7. Petunjuk penggunaan:
a. Untuk guru :
1) Masuk/log in ke akun guru menggunakan email, nomor telepon, atau akun google.
2) Persiapan:
(a) Untuk guru yang sudah membuat soal bisa langsung memulai memainkan soal dengan memilih 3 menu antara main kuis secara langsung, jadikan PR, atau mode kertas.
(b) Untuk guru yang belum membuat soal silahkan membuat soal terlebih dahulu.
3) Pelaksanaan:
(a) Klik soal yang sudah dibuat.
(b) Guru memilih antara:
(1) Main kuis secara langsung : Apabila guru ingin siswa mengerjakan langsung saat itu juga. Dalam menu main kuis secara langsung terdapat pengaturan yang mana guru bisa mengatur nama siswa otomatis berbentuk karakter ataupun siswa memasukkan namanya sendiri dan mengatur soal diacak atau tidak.
(2) Jadikan PR : Apabila guru ingin soal tersebut dijadikan pekerjaan rumah. Dalam menu jadikan PR terdapat pengaturan waktu yang ditetapkan dan batas waktu untuk mengerjakan tugas.
(3) Mode kertas : Apabila guru ingin soal tersebut dijawab menggunakan kertas. Dalam menu mode kertas terdapat pengaturan guru member nama ketika mengscan jawaban soal yang sudah dikerjakan oleh siswa.
(c) Klik selesai.
(d) Muncul kode untuk gabung ke game.
(e) Guru memberikan kode kepada siswa.
(f) Setelah semua peserta masuk guru mengklik mulai kuis.
(g) Ketika siswa sudah selesai mengerjakan nilai akan otomatis masuk dan peringkat akan muncul.
(h) Guru mengunduh nilai dalam bentuk excel dan bisa mengirimkannya melalui email apabila orang tua/wali murid ingin tahu nilai yang dicapai oleh anaknya.
b. Untuk siswa :
1) Masuk ke quizizz.com lalu klik gabung kuis.
2) Masukkan kode yang sudah diberikan oleh guru.
3) Ketik nama dengan lengkap.
4) Klik gabung dan menunggu guru memulai kuis.
5) Apabila guru sudah memulai kuis, siswa bisa mengerjakan kuis dengan hitungan mundur mulai dari 5 sampai 1.
6) Setelah selesai siswa bisa meriew jawaban yang sudah dikerjakan dan melihat hasil dan peringkat yang diperoleh.
E. Pentingnya Penelitian dan Pengembangan
Dari hasil penelitian ini, tentunya agar dapat bermanfaat untuk beberapa pihak diantaranya:
1. Manfaat Teoritis
c. Hasil produk penelitian ini diberikan sebagai sumbangan yang berarti untuk penyusunan dan pengembangan evaluasi pembelajaran berikutnya.
d. Sebagai perbandingan dan referensi bagi peneliti selanjutnya yang meneliti tentang pengembangan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai
acuan atau bahan pertimbangan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran disekolah.
b. Bagi Pendidik, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dalam proses evaluasi pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Disamping itu, hasil penelitian ini juga dapat menambah wawasan guru untuk mengembangkan metode evaluasi sesuai perkembangan zaman dengan memanfaatkan media dan sumber belajar yang ada.
c. Bagi Peserta Didik, diharapkan hasil penelitian ini berguna untuk meningkatkan minat dan motivasi belajar serta memicu kreativitas dengan media pembelajaran yang menarik.
F. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan 1. Asumsi
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, terdapat asumsi yang menjadi alasan pengembangan evaluasi pembelajaran menggunakan quizizz untuk meningkatkan motivasi belajar, sebagai berikut:
a. Evaluasi pembelajaran yang disusun menjadi salah satu alternatif bagi guru fikih dalam melakukan penilaian.
b. Evaluasi pembelajaran menggunakan quizizz yang tidak sulit karena penilaian membutuhkan jaringan internet dan bisa diisi siswa kapanpun, dimanapun, tidak memerlukan kertas serta tidak menghabiskan banyak waktu untuk guru sebab hasil nilai akan
otomatis muncul.
2. Batasan Pengembangan
Penelitian ini tidak melebar, perlu adanya batasan mengenai objek yang akan diteliti. Penelitian ini difokuskan pada pengembangan evaluasi pembelajaran menggunakan quizizz untuk meningkatkan motivasi belajar mata pelajaran fikih kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri 10 Banyuwangi.
G. Definisi Istilah
Untuk memberikan pemahaman yang sama dan agar tidak terjadi kekeliruan dalam menafsirkan istilah-istilah yang ada, maka penulis perlu memberikan penegasan danpembahasan dari istilah-istilah yang berkaitan dengan judul penelitian pengembangan ini sebagai berikut:
1. Penelitian pengembangan merupakan penelitian karya ilmiah yang berupa pengetahuan, penyusunan, pelaksanaan, penilaian dan penyempurnaan baik dari menghasilkan produk yang sudah ada maupun yang belum ada.
Dalam hal ini adalah evaluasi pembelajaran untuk guru dan peserta didik.
2. Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis, berkelanjutan, dan menyeluruh dalam rangka pengendalian, penjaminan, dan penetapan kualitas (nilai dan arti) pembelajaran terhadap berbagai komponen pembelajaran berdasarkan pertimbangan dan karakteristik.
3. Quizizz adalah aplikasi pendidikan yang berbasis permainan (game) dan dapat membawa kegiatan banyak pemain diruang kelas, sehingga menjadikan kelas semakin interaktif dan menyenangkan.
4. Motivasi belajar merupakan keseluruhan pendorong yang ada pada diri seseorang dan dapat menimbulkan kegiatan belajar sehingga tujuan dari kegiatan belajar tersebut dapat tercapai.
5. Mata pelajaran fikih di MTs adalah salah satu mata pelajaran pendidikan agama Islam yang merupakan peningkatan dari mata pelajaran fikih yang telah dipelajari di MI atau sekolah dasar. Mata pelajaran fikih dalam kurikulum Madrasah Tsanawiyah didefinisikan sebagai salah satu bagian mata pelajaran PAI yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik dalam mengenal, memahami, menghayati, dan mengamalkan hukum Islam yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan, pengalaman dan pembiasaan. Peningkatan tersebut dilakukan dengan cara mempelajari dan mendalami mata pelajaran fikih sebagai persiapan untuk melanjutkan kependidikan yang lebih tinggi.
13 A. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan acuan peneliti dalam melakukan penelitian, penelitian mengenai pengembangan evaluasi pembelajaran menggunakan quizizz ini merujuk dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Penelitian terdahulu yang dipilih yaitu penelitian yang memiliki relevansi dan topik yang mendukung terhadap penelitian yang akan diteliti. Penelitian terdahulu adalah hasil penelitian yang berkaitan dengan penelitian yang hendak dilakukan, antara lain sebagai berikut :
1. Penelitian terdahulu yang ditulis oleh Veny Dwi Churniawati, pada jurusan Pendidikan Agama Islam tahun 2022 berjudul “Pemanfaatan Aplikasi Quizizz dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Al-Qur‟an Hadits Materi Sejarah Perkembangan Hadis di Kelas X MIPA 1 MAN 5 Jombang” dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
2. Penelitian terdahulu yang ditulis oleh Kristina Situmorang, pada jurusan Pendidikan Ekonomi tahun 2022 berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Quizizz Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sriwijaya Tahun Akademik 2019” dari Universitas Brawijaya.
3. Penelitian terdahulu yang ditulis oleh Rizki Yanalul Barokah, pada jurusan Tadris Matematika tahun 2021 berjudul “Pengembangan Alat Evaluasi
Pembelajaran Menggunakan Aplikasi Quizizz pada Materi Segitiga dan Segiempat Kelas VII di MTs Negeri 5 Kebumen” dari IAIN Purwokerto.
4. Penelitian terdahulu yang ditulis oleh Alfu Laila Walailah, pada jurusan Pendidikan Agama Islam tahun 2020 berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Animasi Menggunakan Sparkol Video Scribe pada Mata Pelajaran Fikih Kelas VIII di MTs Al-Kautsar Sumbersari Srono Kab.Banyuwangi” dari IAI Ibrahimy Banyuwangi.
5. Penelitian terdahulu yang ditulis oleh Muhammad Syaifulloh, pada jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial tahun 2020 berjudul “Pengembangan Alat Evaluasi Menggunakan Aplikasi Quizizz pada Pembelajaran IPS Terpadu Kelas VII di MTs Negeri 7 Malang” dari UIN Malang.
Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu
No. Judul Penelitian Persamaan Perbedaan
1. Pemanfaatan Aplikasi Quizizz dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Al-Qur‟an Hadits Materi Sejarah Perkembangan Hadits di Kelas X MIPA 1 MAN 5 Jombang
a. Menggunakan Quizziz b. Meningkatkan
motivasi belajar
a. Pemanfaatan aplikasi
b. Mata pelajaran Al- Qur‟an Hadits c. Subyek penelitian
pada siswa kelas X MAN
2. Pengaruh Penggunaan Media Quizizz Terhadap Motivasi Belajar
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sriwijaya Tahun Akademik 2019
a. Menggunakan Quizziz
b. Terhadap Motivasi Belajar
a. Pengaruh
penggunaan media b. Subyek penelitian
pada mahasiswa pendidikan ekonomi
3. Pengembangan Alat Evaluasi Pembelajaran Menggunakan Aplikasi Quizizz pada Materi
a. Pengembangan Evaluasi Pembelajaran b. Menggunakan
a. Subyek penelitian pada siswa kelas VII MTs
b. Materi Segitiga
Segitiga dan Segiempat Kelas VII di MTs Negeri 5 Kebumen
penelitian dan pembembangan Borg and Gall c. Menggunakan aplikasi Quizziz
dan Segiempat
4. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Animasi Menggunakan Sparkol Video Scribe pada Mata Pelajaran Fikih Kelas VIII di MTs Al-Kautsar Sumbersari Srono Kab.Banyuwangi
a. Menggunakan penelitian dan pembembangan Borg and Gall b. Subyek penelitian
pada siswa kelas VIII MTs c. Mata Pelajaran
Fikih
a. Pengembangan Media
Pembelajaran b. Berbasis animasi
menggunakan sparkol video scribe
5. Pengembangan Alat Evaluasi Menggunakan Aplikasi Quizizz pada Pembelajaran IPS Terpadu Kelas VII di MTs Negeri 7 Malang
a. Menggunakan penelitian dan pembembangan Borg and Gall b. Menggunakan aplikasi Quizziz
a. Subyek penelitian pada siswa kelas VII MTs
b. Mata Pelajaran IPS Terpadu
B. Kajian Teori
1. Pengembangan Evaluasi Pembelajaran a. Pengertian Pengembangan
Pengembangan menurut bahasa adalah suatu kegiatan penyusunan, pelaksanaan, penilaian, dan penyempurnaan. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI pengembangan secara istilah berasal dari kata “kembang” yang artinya bertambah sempurna (tentang pribadi, pikiran, pengetahuan dan lain sebagainya).
Jadi penelitian pengembangan merupakan penelitian karya ilmiah yang berupa pengetahuan, penyusunan, pelaksanaan, penilaian dan penyempurnaan baik dari menghasilkan produk yang sudah ada maupun yang belum ada.
b. Pengertian Evaluasi Pembelajaran
Dalam bahasa Indonesia kata evaluasi berarti penilaian.11 Evaluasi telah diartikan para ahli dengan cara berbeda meskipun maknanya relative sama. Menurut Guba dan Lincoln (1985:35) mengemukakan definisi evaluasi sebagai “a process for describing an evaluand and judging its merit and worth”. Sedangkan Gilbert Sax (1980:18) berpendapat bahwa “evaluation is a process through which a value judgement or decision is made from a variety of observations and from the background and training of the evaluator”.12
Istilah evaluasi pembelajaran sering disebut juga dengan ujian.
Meski saling berkaitan, tetapi tidak mencakup keseluruhan makna yang sebenarnya. Ujian ulangan harian yang dilakukan guru maupun ujian akhir sekolah sekalipun belum bisa menggambarkan esensi evaluasi pembelajaran. Karena, evaluasi pembelajaran pada dasarnya bukan hanya menilai hasil belajar, tetapi juga proses-proses yang dilalui oleh pendidik dan peserta didik dalam seluruh proses pembelajaran.
Istilah tes, pengukuran (measurement), penilaian (assesment) dan evaluasi sering disalahartikan dan disalahgunakan dalam praktik evaluasi. Secara konseptual istilah-istilah tersebut berbeda satu sama lain meskipun mempunyai keterkaitan yang sangat erat.Tes adalah pemberian suatu tugas atau rangkaian tugas dalam bentuk soal atau
11 Sudaryono, Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), 36.
12 Asrul dkk, Evaluasi Pembelajaran (Bandung: Citapustaka Media, 2014), 2.
perintah lain yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Hasil dari pelaksanaan tugas tersebut digunakan untuk menarik kesimpulan- kesimpulan tertentu terhadap peserta didik.
Pengukuran (measurement) adalah suatu proses untuk menentukan kuantitas dari sesuatu. Sesuatu tersebut bisa berarti peserta didik, strategi pembelajaran, sarana prasarana sekolah dan lain sebagainya. Untuk melakukan pengukuran tentu membutuhkan alat ukur. Dalam bidang pendidikan, psikologi maupun variable-variabel sosial lainnya kegiatan pengukuran (measurement) biasanya menggunakan tes sebagai alat ukur.
Penilaian (assesment) adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu.13 Jika dilihat dalam konteks yang luas, keputusan tersebut dapat menyangkut keputusan tentang peserta didik, keputusan tentang kurikulum dan keputusan tentang kebijakan pendidikan.
Sedangkan evaluasi mencakup tiga istilah diatas, yaitu suatu rangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengukur efektivitas sistem pembelajaran secara keseluruhan.14 Istilah evaluasi merupakan penilaian keseluruhan program pendidikan mulai perencanaan suatu program substansi pendidikan termasuk kurikulum dan penilaian
13 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2016), 4.
14 Sudaryono, Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), 38.
(assesment) serta pelaksanaannya, pengadaan dan peningkatan kemampuan pendidik, manajemen pendidikan, dan reformasi pendidikan secara keseluruhan.15
Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis, berkelanjutan, dan menyeluruh dalam rangka pengendalian, penjaminan, dan penetapan kualitas (nilai dan arti) pembelajaran terhadap berbagai komponen pembelajaran berdasarkan pertimbangan dan karakteristik.16 Evaluasi pembelajaran dalam sistem pendidikan merupakan salah satu kegiatan sangat penting yang dilaksanakan secara teratur pada periode-periode tertentu, misalnya untuk memantau kualitas mutu pendidikan dan membantu proses belajar mengajar di kelas, maka dari itu diperlukan alat ukur.
c. Tujuan Evaluasi Pembelajaran
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 57 ayat (1), menyebutkan bahwa evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan diantaranya terhadap peserta didik, lembaga dan program pendidikan.17
Secara umum tujuan dari evaluasi dalam bidang pendidikan ada dua. Pertama, untuk menghimpun berbagai keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti perkembangan yang dialami oleh para siswa
15 Moh. Sahlan, Evaluasi Pembelajaran (Jember: STAIN Jember Press, 2013), 8.
16 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2016), 9.
17 Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2005 (Bandung : Citra Umbara), 89.
setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam waktu tertentu.
Kedua, untuk mengukur dan menilai efektivitas serta berbagai metode mengajar yang telah diterapkan oleh pendidik atau guru, serta kegiatan belajar yang dilaksanakan oleh siswa.
Adapun tujuan khusus dari kegiatan evaluasi adalah:
1) Merangsang kegiatan siswa dalam menempuh program pendidikan, artinya tanpa adanya evaluasi maka tidak mungkin timbuh kegairahan atau rangsangan pada diri siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan prestasinya.
2) Mencari dan menentukan faktor-faktor penyebab keberhasilan atau kegagalan siswa dalam mengikuti program pendidikan pada umumnya dan mengikuti program pembelajaran pada khususnya.
3) Memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan, perkembangan, dan bakat siswa yang bersangkutan.
4) Memperoleh bahan laporan tentang perkembangan siswa yang diperlukan orang tua siswa dan lembaga pendidikan.
5) Memperbaiki mutu proses pembelajaran, baik cara belajar siswa maupun metode yang digunakan guru dalam mengajar.18
Berdasarkan penjabaran diatas dapat dipahami bahwa tujuan dari evaluasi pembelajaran yakni untuk menghimpun dan mengukur sebuah keberhasilan dari proses pendidikan yang telah dilakukan atau
18 Sudaryono, Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), 52.
dilaksanakan oleh guru dan lembaga pendidikan berdasarkan standart dan tujuan yang telah ditetapkan.
d. Manfaat Evaluasi Pembelajaran
Manfaat evaluasi pembelajaran secara umum antara lain untuk:
1) Mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan siswa setelah mengalami atau melakukan kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu.
2) Mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran.
3) Keperluan Bimbingan dan Konseling (BK).
4) Keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah yang bersangkutan.19
e. Jenis-Jenis Soal dalam Evaluasi Pembelajaran
Tes merupakan salah satu alat evaluasi. Suatu tes dapat dikatakan berhasil menjalankan fungsi ukurnya apabila ia mampu memberikan hasil ukur yang cermat dan akurat. Ada dua jenis tes yaitu tes subjektif dan tes objektif. Bentuk tes terdiri dari tes subjektif yaitu tes essay atau uraian dan tes objektif yaitu:20
1) Tes Subjektif
a) Soal Essay (Tes Uraian)
Secara umum tes essay (tes uraian) adalah pertanyaan yang
19 M. Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), 5.
20 Dessy Febyronita, Giyanto, “Survei Tingkat Kemampuan Siswa Dalam Mengerjakan Tes Berbentuk Jawaban Singkat (Short Answer Test) Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu (Geografi) Kelas Vii Di Smp Negeri 1 Mesuji Tahun Pelajaran 2015/2016.” Jurnal Swarnabhumi Vol. 1, no.
1 (Agustus 2016), 18-23.
menuntut peserta didik menjawab dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri.
Maka dalam tes dituntut kemampuan peserta didik untuk menggeneralisasikan gagasannya melalui bahasan tulisan, sehingga tipe essay tes lebih bersifat power test. Bentuk essay tes dibedakan menjadi tiga, yaitu:
(1) Pertanyaan bebas
Adalah bentuk pertanyaan diarahkan pada pertanyaan bebas dan jawaban tes tidak dibatasi, tergantung pada pandangan peserta tes.
(2) Pertanyaan terbatas
Adalah bentuk pertanyaan pada hal-hal tertentu atau ada pembatasan tertentu. Pembatasan dapat dilihat dari segi: ruang lingkupnya, sudut pandang jawabannya, dan indikatornya.
(3) Pertanyaan terstruktur
Adalah bentuk pertanyaan antara soal-soal objektif dan essay. Soal dalam bentuk ini merupakan serangkaian jawaban singkat sekalipun bersifat terbuka dan bebas jawabannya.
2) Tes Objektif
Tes objektif di bawah ini meliputi tes pilihan ganda (Multiple Choice Test), tes menjodohkan (Matching Test), dan tes benar- salah (True-False).
a) Tes pilihan ganda (Multiple Choice Test)
Tes pilihan ganda (Multiple Choice Test) merupakan suatu bentuk tes yang paling banyak dipergunakan dalam dunia pendidikan. Pilihan jawaban terdiri atas jawaban yang benar atau paling benar disebut kunci jawaban dan jawaban salah yang dinamakan pengecoh (distractor atau deboy atau fails), tetapi memungkinkan seseorang akan memilihnya apabila tidak menguasai materi yang dinyatakan dalam soal.
b) Tes menjodohkan (Matching Test)
Dalam bentuk tes menjodohkan (Matching Test) peserta didik dituntut menjodohkan, mencocokan, menyesuaikan, atau menghubungkan antara dua pernyataan yang disediakan.
Pernyataan biasanya diletakkan dalam dua bagian, bagian kiri dan bagian kanan. Bagian kiri berupa pernyataan pokok (stem) atau pertanyaan, sedangkan bagian kanan merupakan
“jawaban” atas pernyataan di bagian kiri.
c) Tes benar-salah (True-False)
Menurut Widoyoko tes benar-salah (True-False) adalah tes yang butir soalnya terdiri dari pernyataan yang disertai dengan
jawaban yaitu jawaban dan pertanyaan yang benar dan salah.
Peserta tes menandai masing-masing jawaban, memilih “B”
jika jawaban atau pernyataan itu dianggap benar dan memilih
“S” jika jawaban atau pernyataan itu dianggap salah.21
Dalam penelitian evaluasi pembelajaran quizizz ini, peneliti menggunakan tes objektif yakni tes pilihan ganda (Multiple Choice Test).
f. Langkah-Langkah Menyusun Soal
Adapun langkah-langkah dalam menentukan butir-butir soal evaluasi, antara lain sebagai berikut:
1) Membuat kisi-kisi soal
Tujuan dari pembuatan kisi-kisi soal adalah untuk membuat rambu-rambu dan acuan dari menyusun rumusan soal. Kisi-kisi soal dapat dijadikan gambaran awal seperti apa butir-butir evaluasi yang akan dibuat. Hal-hal penting yang harus ada dalam membuat kisi-kisi soal adalah sebagai berikut:
a) Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar diambil dari kompetensi dasar yang akan diukur penguasaannya.
b) Materi
Materi adalah materi pelajaran yang sudah dipelajari siswa dan merupakan isi dari kompetensi dasar yang akan diujikan.
c) Indikator Soal
21 Rosyidah Nur Ainy Sanusi, Furqanul Aziez, “Analisis Butir Soal Tes Objektif dan Subjektif untuk Keterampilan Membaca Pemahaman pada Kelas VII SMP N 3 Kalibagor.” Metafora: Jurnal Pembelajaran Bahasa Dan Sastra, Vol. 8, no. 1 (2021), 99-109.
Indikator soal merupakan deskripsi dari soal-soal yang ingin dibuat dan indikator soal ini harus mampu mengukur penguasaan dari indikator pembelajaran.
d) Bentuk Soal
Bentuk soal merupakan bentuk soal yang dibuat.
e) Nomor Soal
Nomor soal merupakan nomor urut soal pada naskah soal.
KISI-KISI PENYUSUNAN SOAL Mata Pelajaran : Fikih
Penyusun : Nabila Maulan Aulia Kelas/Semester : VIII/Genap
Sekolah : MTsN 10 Banyuwangi Kompetensi
Dasar
Materi Indikator Soal Bentuk Soal
Nomor Soal 3.7
Menganalisis ketentuan halal- haramnya makanan dan minuman
Ketentuan makanan halal
3.7.1 Siswa dapat
menentukan makanan yang halal
dikonsumsi
Pilihan Ganda
1
2) Membuat Kartu Soal
Kartu soal merupakan penerjemah dari kisi-kisi soal. Kartu soal berisi rumusan soal-soal yang akan dijadikan sebagai alat evaluasi.
KARTU SOAL NO. 1 Kompetensi Dasar:
3.7 Menganalisis
Nomor Soal:
1
Kunci Jawaban:
D
Buku Sumber:
LKS Fikih
ketentuan halal- haramnya makanan dan minuman
Kelas VIII KMA No.
183 Tahun 2019
Rumusan Butir Soal
Makanan yang halal untuk dikonsumsi adalah makanan yang ….
a. bergizi dan banyak b. bergizi dan nikmat c. baik dan kotor
d. boleh dimakan berdasarkan ketentuan syariat
Materi:
Ketentuan makanan halal
Indikator Soal:
3.7.1 Siswa dapat menentukan makanan yang halal dikonsumsi 2. Quizizz
a. Pengertian Quizizz
Quizizz adalah perangkat sederhana yang mudah digunakan serta inovatif. Perangkat ini berbasis web yang berisi kumpulan soal pilihan ganda yang dalam pengerjaannya berupa tes online yang dapat dimainkan didalam kelas (Live) maupun PR (Homework).Penggunaan aplikasi quizizz dalam pembelajaran membuat peserta didik ketika sedang belajar tetapi seperti sedang bermain game, karena aplikasi ini dibuat seperti permainan menyenangkan dan membuat peserta didik tidak bosan.
Quizizz adalah aplikasi pendidikan yang berbasis permainan (game) dan dapat membawa kegiatan banyak pemain diruang kelas, sehingga menjadikan kelas semakin interaktif dan menyenangkan.
Penggunaan game interaktif quizizz peserta didik bisa mencoba latihan
soal dalam kelas menggunakan smartphone mereka. Karakteristik dari game quizizz yang membedakan dengan aplikasi lainnya yakni quizizz memiliki avatar, tema, dan musik untuk menghibur pada saat berlangsungnya pembelajaran. Dengan adanya quizizz memungkinkan peserta didik semakin semangat belajar dan meningkatkan motivasi belajar mereka karena dalam quizizz ada persaingan dalam peringkat skor perolehan nilai.22
Kuis Interaktif yang dibuat mempunyai empat pilihan jawaban termasuk jawaban yang benar. Apabila pembuatan kuis sudah jadi, peserta didik dapat bergabung ke dalam kuis tersebut menggunakan kode log in yang sudah dibagikan oleh guru. Guru dan peserta didik dapat mengetahui skor yang paling tinggi dan paling rendah, sehingga peserta didik akan bersemangat untuk menjadi yang terbaik.
b. Langkah-Langkah Menggunakan Aplikasi Quizizz
Adapun langkah-langkah menggunakan aplikasi quizizz, adalah sebagai berikut:23
1) Langkah-langkat membuat akun a) Masuk ke link https://quizizz.com/
22 Rahman, Kondoy, and Hasrin, Penggunaan Aplikasi Quizizz Sebagai Media Pemberian Kuis Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa, 61.
23 Panduan Menggunakan Quizizz untuk Guru Indonesia, 2021, 7-41.
Gambar 2.1 Tampilan awal penulisan link
b) Klik pada sign up/Daftar (bisa mendaftar menggunakan akun google atau dengan memasukkan email yang kita miliki)
Gambar 2.2 Tampilan awal sign up/daftar c) Selesai sign up, selanjutnya klik a teacher
d) Tentukan Negara e) Pilih kode pos
f) Masukkan nama sekolah secara manual dengan klik can‟t find your organization
g) Pilih add organization.
Gambar 2.3 Tampilan penambahan nama sekolah h) Kemudian klik continue
2) Langkah-langkah membuat kuis a) Klik open Quiz Creator
(1) Masukkan nama kuis yang akan dibuat. Misalnya “Kuis Latihan Soal Fikih”.
(2) Pilih bahasa yang akan digunakan dalam kuis.
(3) Masukkan gambar untuk kuis, gambar boleh diisi boleh tidak.
(4) Setelah selesai, klik save.
b) Klik create new question untuk memulai membuat soal.
Gambar 2.4 Tampilan awal pembuatan soal c) Kemudian akan muncul halaman seperti gambar dibawah.
Gambar 2.5 Tampilan pembuatan soal
d) Untuk menghapus pilihan tinggal menekan ikon tong sampah.
e) Jika semua sudah selesai diisi, klik save atau simpan.
f) Lanjutkan membuat soal yang diinginkan.
Gambar 2.6 Tampilan setelah pembuatan soal
g) Jika sudah selesai, klik finish quiz kemudian isi grade dan choose relevance subject.
Grade : Untuk siswa kelas berapa.
Choose relevance subject : Pilih kuis tentang apa.
h) Cara memberikan soal quizizz kepada siswa:
(1) Klik Start a live quiz atau mulai quiz langsung.
Gambar 2.7 Tampilan untuk memulai quiz
(2) Lanjut membuat pengaturan, kemudian klik continue atau
lanjutkan.
Gambar 2.8 Tampilan pengaturan quizizz
(3) Jika sudah selesai, maka kuis sudah siap diberikan kepada siswa. Mintalah siswa untuk mengetik joinmyquiz.com di browser.
(4) Cara bergabung ke kuis Online Quizizz
(a) Masuk ke joinmyquiz.com, kemudian minta siswa memasukkan kode game nya. Lalu klik join atau gabung.
Gambar 2.9 Tampilan gabung ke quizizz
(b) Minta siswa memasukkan nama, kemudian klik Start.
Siswa yang telah bergabung akan terlihat dilayar laptop guru. Kuis bisa dimulai setelah semua siswa bergabung di ruang kuis. Guru hanya tinggal klik Start.
Gambar 2.10 Tampilan mulai mengerjakan quiz c. Kelebihan dan Kekurangan Quizizz
Adapun kelebihan dan kekurangan menggunakan quizizz yakni sebagai berikut:
1) Kelebihan Quizizz
a) Bagi Guru/Pendidik, memudahkan dalam membuat soal.
b) Ketika siswa menjawab soal atau kuis dengan benar, setelah itu akan muncul berapa poin yang didapatkan dalam satu soal, juga mendapatkan ranking atau peringkat berapa dalam menjawab kuis tersebut.
c) Apabila siswa menjawab kuis tersebut salah, maka akan muncul jawaban yang benar, guna koreksi mandiri bagi siswa.
d) Ketika telah dinyatakan selesai mengerjakan kuis, pada sesi akhir atau penutup, sebelumnya akan di tampilkan review question guna mencermati kembali jawaban yang telah dipilih.
e) Dalam mengerjakan kuis, setiap siswa mendapatkan soal kuis yang berbeda-beda, karena telah di acak secara otomatis sehingga meminimalisir kecurangan.
2) Kekurangan Quizizz
a) Jaringan atau internet, yang sewaktu-waktu bermasalah b) Ketika mengerjakan, siswa dapat membuka tab baru, itu
artinya siswa bisa masuk dengan mudah menggunakan lain untuk mencari jawaban.
c) Dalam permasalahan waktu, siswa yang mulanya bisa mendapatkan peringkat atas, memiliki kemungkinan penurunan peringkat, dikarenakan manajemen waktu yang kurang tepat.
d) Akan menjadi kendala atau permasalahan tambahan, bila siswa terlambat bergabung.
3. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi berasal dari bahasa latin “movere” yakni dorongan atau menggerakkan.24 Kata “motif” berarti kekuatan atau dorongan yang
24 Pupuh Fathurrohman dan Aa Suryana, Guru Profesional (Bandung: Refika Aditama, 2012), 53.
ada pada diri seseorang untuk melakukan sesuatu.25 Menurut Mc.
Donald dalam buku Rus Hartata mengatakan bahwa motivasi adalah suatu perubahan pada masing-masing individu yang ditandai dengan
“felling” dan didahului dengan adanya tujuan.
Hamalik mengatakan bahwa motivasi diartikan sebagai semua gejala yang terkandung terkandung dalam stimulasi tindakan kearah tujuan tertentu dimana sebelumnya tidak ada gerakan menuju kearah tersebut. Gejala yang dimaksud adalah proses membangkitkan, mempertahankan, dan mengontrol minat-minat.26
Belajar adalah suatu proses kompleks yang terjadi pada diri setiap individu sepanjang hidupnya. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan orang lain. Oleh karena itu belajar dapat terjadi dimanapun dan kapanpun. Salah satu pertanda bahwa seseorang melakukan aktivitas belajar yaitu adanya perubahan pada tingkah laku yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterapilan maupun sikapnya.
Motivasi belajar menurut Hamzah B. Uno adalah dorongan internal dan eksternal pada diri peserta didik untuk mengadakan perubahan tingkah laku. Sedangkan menurut Winkel motivasi belajar ialah seluruh daya penggerak dalam diri untuk menimbulkan kegiatan belajar dan mengarahkan pada kegiatan belajar sehingga dapat tercapai
25 Afi Parnawi, Psikologi Belajar (Yogyakarta: Deepublish, 2019), 66.
26 Sarwan, Belajar dan Pembelajaran (Jember: STAIN Jember Press, 2013), 129.
dari tujuan yang dikehendaki.27
Seseorang yang termotivasi akan memiliki perilaku yang semangat, lebih terarah dan cenderung bertahan lama karena memiliki dorongan, prioritas, dan lingkungan yang mendukung, selaras dengan pendapat Atkinson yang mengatakan bahwa motivasi dan peluang akan sangat berpengaruh pada kesuksesan.
Dari beberapa penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi belajar merupakan keseluruhan pendorong yang ada pada diri seseorang dan dapat menimbulkan kegiatan belajar sehingga tujuan dari kegiatan belajar tersebut dapat tercapai.
b. Fungsi Motivasi Belajar
Motivasi berperan penting dalam kebutuhan belajar, dengan adanya motivasi belajar dalam diri peserta didik maka akan tercapai keberhasilan dalam belajar. Fungsi motivasi belajar adalah sebagai berikut:28
1) Motivasi sebagai pendorong perbuatan
Motivasi berfungsi sebagai pendorong yang dapat mempengaruhi peserta didik sehingga mereka mengambil sikap yang seharusnya diambil dalam rangka belajar.
2) Motivasi sebagai penggerak perbuatan
Dari dorongan dapat menghasilkan sikap terhadap peserta didik kemudian membentuk gerakan dalam hal berbuat, sehingga peserta
27 Ahmad Susanto, Bimbingan Konseling di Sekolah (Jakarta: Bumi Aksara, 2016), 3-4.
28 Azhar Haq, “Motivasi Belajar Dalam Meraih Prestasi.” Jurnal Vicratina, Vol. 3, no. 1 (2013), 202-208.
didik dapat melakukan aktivitas belajar dengan segenap jiwa dan raga yang lebih konsentrasi dan ekspresif.
3) Motivasi sebagai pengarah perbuatan
Dengan adanya motivasi peserta didik dapat memilah mana perbuatan yang seharusnya dilakukan dan dihindari, sehingga hal tersebut dapat mampu mengarahkan peserta didik untuk mencari sesutu yang ingin dimengerti. Apabila terdapat sesuatu yang mengganggu konsentrasinya akan diusahakan disingkirkan, hal tersebut sebagai peran dari motivasi agar dapat mengarahkan perbuatan peserta didik dalam belajar.
c. Indikator Motivasi Belajar
Menurut Sardiman A.M indikator motivasi belajar diantaranya adalah:29
1) Ulet menghadapi kesulitan (tidak mudah putus asa).
2) Tekun mengerjakan tugas.
3) Memiliki minat terhadap beragam masalah dalam pembelajaran.
4) Mandiri.
5) Senang mencari dan memecahkan masalah dalam soal.
6) Aktif dalam pembelajaran.
d. Bentuk Motivasi Belajar
Dalam proses pembelajaran, motivasi memilki peran penting karena dapat mengarahkan dan mengembangkan peserta didik agar
29 Sardiman A.M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2011), 83.
tekun dalam melakukam kegiatan pembelajaran. Beberapa bentuk dari motivasi belajar yang dapat dimanfaatkan dalam mengarahkan peserta didik dalam belajar ialah:30
1) Memberi Angka
Angka disini sebagai simbol atau hasil yang diberikan pendidik kepada para peserta didik agar lebih bersemangat. Angka diwujudkan dari perolehan ulangan harian maupun nilai raport diakhir pembelajaran. Stimulus dari peningkatan motivasi belajar salah satunya berbentuk angka, namun apabila dirasa tidak dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, maka perlu mempertimbangkan bentuk motivasi yang lain.
2) Hadiah
Hadiah merupakan bentuk perwujudan dari penghargaan kepada seseorang dan sebagai salah satu pendorong dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Hadiah bisa berbentuk apapun dan diberikan kepada siapa saja yang berhak mendapatkan sesuai motif-motif tertentu. Contoh bentuk hadiah dalam lingkup pendidikan ialah beasiswa diperuntukkan bagi siswa yang berprestasi.
3) Kompetisi
Kompetisi ialah persaingan dalam belajar antara tiap individu maupun kelompok dan menjadi salah satu cara untuk
30 Azhar Haq, “Motivasi Belajar Dalam Meraih Prestasi.” Jurnal Vicratina, Vol. 3, no. 1 (2013), 202-208
meningkatkan motivasi belajar karena mereka akan berlomba lomba agar lebih unggul dalam hal meraih prestasi terbaik.
4) Ego-involvement
Ego-involvement atau keterlibatan ego. Bentuk dari motivasi ini ialah sikap tanggungjawab terhadap tugas yang diberikan sebagai tantangan untuk mempertaruhkan prestasi yang unggul.
Penyelesaian tugas tersebut sebagai bentuk menjaga harga diri peserta didik tersebut.
5) Memberi ulangan
Dengan adanya bentuk motivasi belajar ini akan berimbas pada peserta didik, karena tentunya sebelum diadakannya ulangan, mereka pasti memiliki persiapan dengan cara rajib belajar. Untuk waktu pelaksanaan disarankan tidak setiap saat, perlu dijadwalkan karena siswa juga harus menguasai materi sehingga soal yang diberikan dapat terselesaikan.
6) Mengetahui hasil
Mengetahui hasil belajar akan mendorong peserta didik untuk rajin dalam belajar. Hasil yang tinggi akan mendorong peserta didik untuk mempertahankannya, dan sebaliknya, hasil yang rendah akan mengakibatkan rasa ketidakpuasan sehingga hal tersebut mendorong peserta didik untuk meningkatkan motivasi belajar.
7) Pujian
Pemberian pujian berupa penguatan positif dalam rangka meningkatkan motivasi belajar siswa perlu diberikan kepada siswa yang mampu mencapai keberhasilan berupa prestasi dalam proses pembelajaran dikarenakan hal tersebut mampu memotivasi siswa agar lebih meningkatkan motivasi belajarnya.
8) Hukuman
Hukuman dapat bernilai positif dan negatif. Hukuman dinilai positif apabila mampu mendorong pendidik merasa jera dan tidak ingin mengulanginya lagi sehingga bersemangat untuk menjadi lebih baik kedepannya. Bernilai negatif apabila menyebabkan siswa merasa malas untuk melakukan dan cenderung melawan guru, jenis hukuman yang diberikan harus berkonotasi mendidik.
9) Hasrat untuk belajar
Hasrat belajar merupakan suatu keinginan peserta didik belajar agar mendapat prestasi yang unggul, hal ini lahir dari diri sendiri dan dorongan lingkungan sekitar. Dalam diri akan mempermudah peserta didik termotivasi karena terdapat keinginan untuk belajar, selain itu masih dibutuhkan dukungan dari lingkungannya agar dapat tercapai dengan maksimal.
10) Minat
Minat sebagai bentuk motivasi pokok karena termasuk keinginan sesuatu tanpa adanya unsur paksaan. Minat timbul dari keinginan
dalam diri siswa sendiri, minat berhubungan dengan pengalaman dimasa lampau, kebutuhan, hasil yang baik, dan sebagainya.
11) Tujuan yang diakui
Tujuan dari pelajaran sebaiknya disampaikan terlebih dahulu kepada peserta didik, sebab dengan paham akan tujuan, maka peserta didik akan bergairah untuk terus belajar demi mencapai hasil yang memuaskan. Tujuan yang dapat dipahami dan diterima baik oleh peserta didik mampu menjadi bentuk motivasi yang sangat penting.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa bentuk motivasi yakni, memberikan nilai pada siswa, persaingan antar peserta didik agar meraih prestasi, pemberian tugas, ulangan harian, pemberitahuan terkait hasil akhir, pemberian pujian, hukuman yang mendidik sehingga peserta didik termotivasi untuk belajar secara giat.
4. Fikih
a. Pengertian Mata Pelajaran Fikih
Mata pelajaran fikih adalah salah satu bagian dari pendidikan agama Islam yang mempelajari tentang fikih ibadah, terutama menyangkut pengenalan dan pemahaman tentang cara-cara pelaksanaan rukun Islam mulai dari ketentuan dan tata cara pelaksanaan taharah, shalat, puasa, zakat, sampai dengan pelaksanaan ibadah haji, serta ketentuan tentang makanan dan minuman, khitan, qurban, cara pelaksanaan jual beli dan pinjam meminjam.
Fikih menurut bahasa adalah faham atau pemahaman, yakni pemahaman yang dikhususkan tentang tata aturan agama Islam.31 Sedangkan fikih menurut istilah Ulama syar‟i (ahli hukum islam), tidak jauh berbeda dengan pengertian bahasa. Hanya saja pengertian istilah ini lebih terarah kepada pengertian khusus, dari pada pengertian umum, sehingga tidak terjadi tumpang tindih.
Fikih adalah seperangkat ketentuan-ketentuan hukum syara‟
yang berasal dari Allah SWT melalui wahyu yang diturunkan kepada Rasul-Nya, yakni Nabi Muhammad SAW. Dengan demikian, hukum akal (logika), hukum kebiasaan (al-adat), dan hukum-hukum lainnya yang berasal dari pemikiran manusia tidak termasuk kedalam pengertian dan pembahasan fikih.32
Berkenaan dengan definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa fikih adalah ilmu yang menjelaskan tentang hukum syariah, yang berhubungan dengan segala tindakan manusia baik berupa ucapan ataupun perbuatan. Pembelajaran fikih adalah sebuah proses belajar untuk membekali peserta didik agar dapat mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam secara terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil aqli atau naqli.
b. Tujuan dan Fungsi Mata Pelajaran Fikih
Dalam peraturan menteri agama republik Indonesia tentang kurikulum madrasah 2013 mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
31 Zen Amiruddin, Ushul Fiqih (Yogyakarta: Teras, 2009), 2-3.
32 Dahlan, Ushul Fiqh (Jakarta: Amzah, 2011), 6.
dan Bahasa Arab menjelaskan mengenai fungsi dan tujuan pelajaran fikih di madrasah.
Mata pelajaran fikih di madrasah tsanawiyah bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat:
1) Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam dalam mengatur ketentuan dan tata cara menjalankan hubungan manusia dengan sesama yang diatur dalam fikih muamalah.
2) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar dalam melaksanakan ibadah kepada Allah SWT dan ibadah sosial. Pengalaman tersebut diharapkan menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam, disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosial.
Sedangkan mata pelajaran fikih di madrasah tsanawiyah berfungsi untuk:
1) Penanaman nilai-nilai dan kesadaran beribadah peserta didik kepada Allah SWT sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
2) Penanaman kebiasaan melaksanakan hukum Islam di kalangan peserta didik dengan ikhlas yang sesuai dengan peraturan yang berlaku di madrasah dan masyarakat.
3) Pembentukan kedisiplinan dan tanggung jawab sosial dimadrasah dan masyarakat.
4) Pengembangan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta
akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin, melanjutkan yang telah ditanamkan terlebih dahulu dalan lingkungan keluarga.33 c. Materi Fikih Kelas VIII
Materi dalam evaluasi pembelajaran ini adalah diambil dari silabus semester II tentang memahami ketentuan makanan halal dan haram. Dengan demikian peta konsep yang akan disajikan adalah sebagai berikut:
Gambar 2.11 Peta konsep Mata Pelajaran Fikih Kelas VIII Sesuai dengan Silabus
1) Makanan dan Minuman Halal a) Makanan Halal
(1) Pengertian makanan halal
Beberapa ayat Al-Qur‟an dan hadits menyebutkan,
33 Umi Masruroh, “Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Fiqih Kelas VII di MTsN Jabung Blitar” (Skripsi, UIN Malang, 2015), 31-32.
Ketentuan Makanan Halal
dan Haram
Makanan dan Minuman Halal
Manfaat Mengkonsumsi Makanan dan Minuman
Halal
Akibat Mengkonsumsi Makanan dan Minuman
Haram
Makanan dan Minuman Haram