PENDAHULUAN
Fokus Penelitian
Cara Meningkatkan Eksistensi Keberagaman Melalui Pendidikan Religiusitas di SMA Katolik St. Paul Jember Tahun Pelajaran 2017/2018. Peraturan apa yang mendukung penguatan eksistensi keberagaman melalui pendidikan religiusitas di SMA Katolik St. Paul Jember tahun ajaran 2017/2018? Apa saja permasalahan penguatan eksistensi keberagaman melalui pendidikan religiositas di SMA Katolik St. Paul Jember Tahun Pelajaran 2017/2018.
Tujuan Penelitian
Untuk menggambarkan kesulitan dalam memperkuat eksistensi keberagaman melalui pendidikan agama di St. SMA Katolik Paulus Jember Tahun Pelajaran 2017/2018.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menambah koleksi karya ilmiah dan menjadi rujukan dalam pengembangan keilmuan bagi peneliti lain terkait keberagaman dan pendidikan agama. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi dan penyadaran pada masyarakat pada umumnya tentang adanya keberagaman, khususnya dalam hal agama, agar masyarakat mengetahui dan memahami bagaimana cara menghayati serta memperkokoh eksistensi keberagaman sehingga terciptalah keberagaman. tidak ada perselisihan atau perselisihan.
Definisi Istilah
Adanya keberagaman yang dimaksud dalam penelitian ini adalah adanya keberagaman budaya, suku, bahasa dan agama di SMA Katolik St Paul Jember. Etnis/suku yang terdapat di sekolah ini adalah suku Jawa, Madura, Batak, Flores, dan Tionghoa. Agama yang terdapat di sekolah ini antara lain Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Budha, dan Konghucu.
Dalam karya ini, keberadaan keberagaman mengacu pada keberagaman agama yang dimiliki mahasiswa St. SMA Katolik Paulus Jember. Pendidikan agama adalah pendidikan yang diberikan kepada peserta didik berupa pengetahuan tentang agama dari agama yang dianutnya serta agama lain yang ada dan diakui di Indonesia yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Maka yang dimaksud dengan judul “Memperkuat Keberagaman yang Ada Melalui Pendidikan Religiusitas di SMA Katolik St.Paulus Jember” adalah menjaga keberagaman agama yang ada di SMA Katolik St.Paulus Jember. SMA Katolik Paulus Jember agar keutuhannya tetap utuh dan tidak ada perselisihan dengannya.
Melalui pendidikan tersebut siswa dapat lebih mengenal ajaran agama yang dianutnya dan belajar tentang ajaran agama lain, sehingga timbul sikap saling pengertian dan toleransi antar siswa yang mempunyai latar belakang agama yang berbeda yaitu Islam, Kristen Katolik, Protestan. Kristen, Hindu, Budha, dan Konghucu.
Sistematika Pembahasan
Berlatar belakang Sekolah Menengah Katolik St. Mary. Maksud dari bagan tersebut menjelaskan bahwa upaya yang dilakukan untuk memperkuat eksistensi keberagaman melalui pendidikan agama di St. pelajar agama yang menganutnya. Di SMA Katolik St.
Dalam upaya menjaga keberagaman di St. Paul Jember, sekolah ini juga menawarkan pelatihan khusus untuk seluruh siswa di setiap tingkatan. Tujuan dari bagan ini adalah untuk menjelaskan bahwa upaya yang dilakukan untuk memperkuat eksistensi keberagaman di St. mereka mematuhinya. Keberagaman di SMA Katolik St. Paul Jember merupakan suatu keharusan untuk mengenalkan siswa pada indahnya perubahan.
Keberagaman di Sekolah Menengah Katolik St. Mary Paul Jember adalah suatu keharusan untuk menanamkan pada siswa keindahan keberagaman. Upaya memperkokoh eksistensi keberagaman melalui pendidikan agama di SMA Katolik Saint Pali Jember tahun ajaran.
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Kajian Teori
- Kajian Teori tentang Kebinekaan
- Kajian Teori tentang Pendidikan Religiositas
Permasalahan penguatan eksistensi keberagaman melalui pendidikan religiusitas di St. SMA Katolik Paulus Jember tahun ajaran 2017/2018. Upaya memperkuat eksistensi keberagaman melalui pendidikan religiusitas di St. SMA Katolik Paulus Jember tahun ajaran 2017/2018. Permasalahan penguatan eksistensi keberagaman melalui pendidikan agama di St. SMA Katolik Paulus Jember pada tahun ajaran.
METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja dan berdasarkan ketertarikan peneliti terhadap keanekaragaman yang terdapat di St. SMA Katolik Paulus Jember ada. Namun keberagaman tersebut tidak menimbulkan konflik yang mengatasnamakan satu kelompok/kelompok, sehingga keberagaman yang ada di sekolah ini dapat diperkuat dan dipertahankan. Selain itu, jarak tempat tinggal anda dengan lokasi penelitian tidak terlalu jauh sehingga lokasi penelitian mudah dijangkau.
Subjek Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Wawancara adalah percakapan antara dua orang yaitu pewawancara dan narasumber untuk memperoleh informasi. Menurut Esterberg sebagaimana dikutip Sugiyono, ada beberapa jenis wawancara, yaitu wawancara terstruktur, wawancara semi terstruktur, dan wawancara tidak terstruktur.65. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang dilakukan dengan terlebih dahulu mempersiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan tertulis yang diketahui alternatif jawabannya. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang dilakukan secara bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang disusun secara sistematis dan menyeluruh.
65Sugiyono, Metode Penelitian), 233. . guna memperoleh data atau informasi yang lebih lengkap dan mendalam yang sesuai dengan fokus penelitian. Sesuai dengan jenis pendekatan yang digunakan, selain menggunakan teknik wawancara, penelitian ini juga menggunakan teknik observasi. Menurut Djamal, jika melihat keterlibatan pengamat/peneliti dalam sumber data, teknik observasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu observasi partisipan dan observasi non partisipan.66.
Observasi partisipatif merupakan observasi yang dilakukan dimana pengamat mengambil dua peran sekaligus, yaitu sebagai pengamat dan sebagai anggota kelompok yang diamati serta terlibat dalam kegiatan yang dilakukan. Observasi non partisipan merupakan observasi yang dilakukan dimana pengamat hanya melakukan satu peran yaitu sebagai pengamat. Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi non partisipan, yaitu peneliti datang langsung ke tempat penelitian, namun tidak terlibat dalam kegiatan yang dilakukan objek penelitian, melainkan hanya sebagai pengamat dalam penelitian.
Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data melalui dokumen-dokumen baik berupa foto, gambar, catatan tertulis, karya tulis atau lainnya. Data yang diperoleh dari wawancara dan observasi akan lebih dapat dipercaya apabila didukung oleh foto-foto atau catatan tertulis yang relevan dengan fokus penelitian. Foto/gambar kegiatan yang mendukung penguatan eksistensi keberagaman melalui pendidikan agama di SMA Katolik St. Paul Jember.
Analisis Data
Berdasarkan gambar di atas, kegiatan analisis interaktif Miles dan Huberman dilakukan dalam empat tahap, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. . Dalam tahap ini pengumpulan data dilakukan dari data yang diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Tahapan ini dilakukan dengan menyaring, merangkum, menyeleksi hal-hal yang paling penting, memfokuskan pada hal-hal yang penting agar data yang direduksi memberikan gambaran yang jelas bagi peneliti ketika melakukan pengumpulan data selanjutnya.
Pada tahap ini analisis data dilakukan dengan cara mengorganisasikan data yang diperoleh dalam bentuk uraian singkat. Seperti pendapat Miles dan Huberman, penyajian yang dulu paling sering digunakan untuk data kualitatif adalah dalam bentuk teks naratif.70 Pada tahap ini peneliti akan lebih mudah memahami apa yang sedang dan akan terjadi di lokasi pengambilan data. objek penelitian, akan lebih mudah dalam merencanakan pekerjaan selanjutnya.
Keabsahan Data
Uji reliabilitas merupakan uji keabsahan data yang dilakukan dengan cara mengaudit seluruh proses penelitian. Hal ini dilakukan oleh auditor independen, atau supervisor, untuk memantau seluruh aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian. Sedangkan uji konfirmabilitas merupakan uji keabsahan data yang hampir mirip dengan uji reliabilitas, sehingga pengujian dapat dijalankan secara bersamaan.
Dalam menguji keabsahan data digunakan uji kredibilitas data dengan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknis. Sedangkan triangulasi teknis adalah teknik pemeriksaan data dari sumber yang sama dengan menggunakan teknik/metode yang berbeda.
Tahap-tahap Penelitian
Mendukung peraturan untuk memperkuat eksistensi keberagaman di SMA Katolik Saint Paul Jember tahun ajaran 2017/2018. Permasalahan yang timbul dalam memperkuat eksistensi keberagaman di SMA Katolik St. Paul Jember Tahun Pelajaran 2017/2018. Apa saja permasalahan penguatan eksistensi keberagaman melalui pendidikan religiusitas di SMA Katolik St. Paul Jember tahun pelajaran 2017/2018.
Peraturan yang Mendukung Peningkatan Keberagaman Melalui Pendidikan Keagamaan di SMA Katolik St. Mary Paul di Jember tahun ajaran 2017/2018.
PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS
Profil SMA Katolik Santo Paulus Jember
Sejarah SMA Katolik Santo Paulus Jember
Mengingat di paroki tempat mereka bekerja tidak ada sekolah menengah atas yang dikelola oleh Gereja Katolik. Satu-satunya sekolah yang dikelola Gereja Katolik saat itu adalah sekolah menengah yaitu SMPK St.Petrus. Berkat ini membuktikan perhatiannya terhadap kebutuhan pendidikan di Prefektur Apostolik Malang, khususnya di wilayah timur prefektur tersebut.
Diakuinya, pendidikan bagi generasi muda Indonesia merupakan salah satu sarana untuk memimpin negara yang baru merdeka. Tepat pada awal tahun ajaran terdapat 2 kelas siswa angkatan pertama yang masih bertempat di SMP Santo Petrus di Jalan Rambipuji (sekarang Jalan Gajah Mada). Rumah pendopo di Gang Sumur Bor di Jalan Tembaan (sekarang Jalan A. Yani) dipinjam dan diubah menjadi 2 kamar.
Pembangunan gedung sekolah dimulai pada tahun 1952 di atas tanah yang telah dibeli oleh Dewan Gereja Katolik dan Dana Pope 11 tahun sebelumnya. Melihat kebelakang, Sekolah selalu berusaha meraih prestasi terbaik yang bisa diraih demi kemajuan generasi baru bangsa.76.
Letak Geografis SMA Katolik Santo Paulus Jember
St. SMA Katolik Paul Jember juga mudah dijangkau dengan kendaraan apapun baik pribadi maupun umum, sehingga tidak sulit bagi siapapun yang ingin mengunjungi sekolah ini. Selain itu bagi warga sekolah muslim, belajar di sini bukan berarti tidak bisa melaksanakan shalat fardlu atau shalat jumat, karena sekitar 100-200 m dari sekolah ini terdapat masjid bernama Masjid Al-Furqon.77.
Nilai yang dihayati di SMA Katolik Santo Paulus Jember