STRATEGI GURU DALAM MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENULIS CERITA NON FIKSI SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH KHADIJAH
KLOJEN MALANG
SKRIPSI
Oleh :
FAHIMATUD DINIYYAH NPM. 21601013060
UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
2020
ABSTRAK
Diniyyah, Fahimatud. 2020. Strategi Guru Dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Non Fiksi Siswa MI Khadijah Klojen Malang. Skripsi.
Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Agama Islam, Universitas Islam Malang, Pembimbing I : Drs. H. Anwar Sa’dullah, M.PdI, pembimbing II : Muhammad Sulistiono,M.Pd
Kata Kunci : Strategi Pembelajaran, Keterampilan menulis
Dengan bertambah majunya dunia pendidikan didalam perkembangan untuk menciptakan proses pembelajaran yang lebih baik. Materi didalam setiap mata pelajaran semakin kompleks dan peserta didik sudah mulai dihadapkan dengan bahan ajar yang berisikan teks bacaan yang didalamnya sangat membutuhkan keterampilan berbahasa yang baik untuk membaca, menyimak, memahami materi dan menulisnya. Tidak hanya itu, peserta didik juga diharapkan untuk lebih aktif dalam berpendapat, mengumpulkan informasi baru dan berdiskusi sehingga mampu mengeluarkan ide untuk dapat mengasah keterampilan menulisnya. Di dalam pendidikan juga sangat dibutuhkan peran seorang guru sebagai pendidik yang professional, materi yang sesuai dengan kebutuhan, strategi atau metode yang tepat untuk mencapai tujuannya, adanya evaluasi sebagai alat ukur untuk mengetahui kemampuan serta sarana prasarana untuk bisa mendukung kegiatan pembelajaran. Untuk melaksanakan pembelajaran guru juga harus dapat memilih metode yang sesuai dengan keadaan yang ada dikelas. Maka dari itu untuk mendapatkan respon yang positif dari peserta didik dalam melakaukan pembelajaran guru harus mampu menggunakan strategi atau metode semenarik mungkin untuk peserta didik, agar dapat membangkitkan semangat belajar peserta didik
Berdasarkan latar belakang dalam skripsi ini peneliti melakukan penelitian yang dilatar belakangi oleh ketertarikan untuk mengetahui bagaimana strategi guru dalam meningkatkan keterampilan menulis cerita non fiksi siswa MI Khadijah.
Dengan fokus penelitian sebagai berikut : (1) Bagaimana strategi guru untuk meningkatkan keterampilan menulis cerita non fiksi siswa MI Khadijah Klojen Malang, (2) Bagaimana kendala dan pendukung strategi guru dalam meningkatkan keterampilan menulis cerita non fiksi siswa MI Khadijah Klojen Malang. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu : untuk mendeskripsikan penerapan strategi pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan menulis cerita non fiksi siswa MI Khadijak Klojen Malang. Dan mendeskripsikan kendala serta pendukung strategi guru dalam menigkatkan keterampilan menulis cerita non fiksi siswa MI Khadijah Klojen Malang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, lokasi penelitian di MI Khadijah Klojen Malang yang mana terdapat peserta didik yang masih kurang dalam keterampilan menulis. Dengan kurangnya kemampuan menulis akan berdampak kepada kemampuannya dalam mengikuti pembelajaran. Sumber data terdiri dari data primer dan sekunder, teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan metode dokumentasi, analisis data dengan reduksi, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian di MI Khadijah Klojen Malang penulis dapat menyimpulkan bahwa (1) upaya guru dalam meningkatkan keterampilan menulis siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran langsung (direct instruction), dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, penugasan dan latiahan (drill).
Serta guru menyediakan madding di setiap kelas. (2) kendala dan pendukung upaya guru dalam meningkatkan keterampilan menulis siswa yaitu dari luar (eksternal) ataupun dalam (internal), diantaranya yaitu kurangnya rasa percaya diri pada diri siswa dan rendahnya pengetahuan baca siswa. serta pengaruh lingkungan masyarakat dan kurangnya pengawasan orang tua terhadap bahasa yang sedang digunakan anak.
BAB I PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
Pada saat proses belajar mengajar, penggunaan pendekatan ataupun strategi pembelajaran yang sesuai sangatlah menentukan keberhasilan belajar peserta didik. Dalam pembelajaran, penggunaan strategi yang tepat dan sesuai dapat menjadikan peserta didik mampu untuk mencapai prestasi belajar yang tinggi dan mampu mengembangkan potensi yang sudah tersimpan dalam diri anak. Sehingga anak akan lebih semangat untuk belajar bahasa lagi dan juga tidak selalu menganggap jika bahasa adalah pelajaran yang sulit dan membosankan. Pada saat guru memberikan srategi yang mampu membuat semangat peserta didik akan lebih termotivasi jika apa yang sedang dipelajari itu menarik perhatiannya, sesuai dengan kebutuhannya, membuat puas dengan yang difahaminya dan menambah rasa percaya dirinya.
Dari hasi pengamatan di MI Khadijah Klojen Malang, terdapat permasalahan mengenai pembelajaran bahasa Indonesia dan itu juga masih sering terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran di beberapa sekolah lainnya.
Dalam pembelajaran ini siswa kurang aktif, hanya mendengarkan bahkan sebagian ada yang sibuk dengan dirinya sendiri. Terdapat masalah yang ditemui yaitu kurangnya keterampilan dan pemberian motivasi dari guru dalam menyampaikan materi pembelajaran Bahasa Indonesia. Sehingga
membuat peserta didik kurang semangat dan antusias dalam mengikuti proses belajar, saat pembelajaran berlangsung, peserta didik hanya menjadi pendengar saja dan tidak responsif. Selain itu banyak siswa yang kurang responsif dalam hal tugas yang diberikan oleh guru, masih ada yang tidak mengumpulkan atau tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
Masalah yang ada pada peserta didik dalam hal tersebut dapat mengakibatkan kurangnya nilai yang akan siswa capai. Bahkan untuk nilai praktek dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia pun kurang. Fakta ini juga di latar belakangi dengan adanya metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru kurang kesesuaian dengan materi, kebanyakan pendidik hanya menggunakan metode ceramah yang mengakibatkan siswa hanya menjadi pendengar saja, terkadang pendidik hanya berpaku pada buku LKS ataupun buku pembelajaran yang diberikan oleh sekolah. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap proses belajar dan juga keterampilan siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia Khususnya dalam hal menulis.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan guru pada mata pelajaran Bahasa Indonesia MI Khadijah Malang, guru juga menyadari bahwa peserta didik dalam pembelajaran masih kurang responsif dengan apa yang disampaikan oleh guru, apalagi saat pembelajaran berlangsung seusai jam istirahat. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh guru karena ketika siswa diminta untuk menunjukkan tugas yang diberikan oleh guru terkait dengan materi yang disampaikan sebelumnya masih banyak siswa yang belum mengerjakan ada yang belum faham dengan
materi yang disampaikan oleh gurunya. Oleh karena itu, adapun yang harus dilakukan oleh seorang guru yaitu menggunakan strategi yang tepat dan perlu untuk dilakukan, agar dapat mencapai keberhasilan dalam meningkatkan keterampilan berbahasa khusunya dalam hal menulis.
Melihat permasalah diatas terdapat beberapa faktor yang memepengaruhi kurangnya karya atau keterampilan dari siswa:
1. Dalam proses pembelajaran yang berlangsung masih didominasi oleh guru yang aktif, sedangkan siswa cenderung pasif, sehingga terlihat kurangnya aktivitas siswa
2. Proses pembelajaran masih kurang optimal, karena siswa masih belum bisa percaya diri dengan hasil keterampilan yang mereka buat, dan ketika guru memberikan perintah untuk menujukan hasil keterampilan masih ada siswa yang tidak mau hasil keterampilannya untuk ditunjukan.
3. Strategi yang digunakan guru juga masih kurang optimal sehingga mengakibatkan siswa menjadi kurang percaya diri dalam hal menulis.
Dari permasalahan yang ada, meningkatkan strategi guru dalam mengajar keterampilan itu perlu karena pada saat ini masalah yang terjadi dipelajaran bahasa Indonesia rata-rata sama. Oleh karena itu peneliti disini ingin mengetahui bagaimana strategi seorang pendidik yang sudah dipilih dalam kegiatan pembelajaran disekolah MI Khadijah Klojen Malang.
Dalam pembelajaran guru merupakan komponen yang paling utama karena guru memiliki tanggung jawab yang besar untuk membantu peserta
didik untuk mendapatkan pengetahuan dan juga keterampilan dalam berbahasa khusunya menulis. Kegiatan pembelajaran pada kondisi saat ini bukan hanya untuk mentransfer pengetahuan dan informasi dari guru kepada peserta didik saja, tetapi juga membutuhkan sebuah strategi atau metode yang cocok, tepat, dan peserta didik mampu untuk bekerja sama agar mewujudkan sebuah hasil yang bak dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Dalam memahami dan mempelajari bahasa dapat dikatakan suatu bentuk usaha yang tidaklah mudah dan juga dapat dibilang pekerjaan yang kompleks dan terkadang juga membuat jenuh, apalagi untuk dipelajari oleh siswa sekolah dasar. Minat sebagian siswa untuk mempelajari bahasa sangatlah rendah dan itulah yang menjadi hambatan dalam peningkatan hasil belajar peserta didik.
Sesuai kurikulum 2013 pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib untuk dilaksanakan, baik dari jenjang sekolah dasar sampai sekolah menengah atas. Semua ini dimaksudkan supaya peserta didik mampu untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. pembelajaran bahasa Indonesia pada jenjang SD/MI mencangkup beberapa komponen kemampuan berbahasa meliputi beberapa aspek keterampilan yaitu : keterampilan mendengarkan/ menyimak ( Al- Istima’ ), keterampilan berbicara ( Al-Kalam ), keterampilan membaca ( Al- qiraáh ), dan keterampilan menulis ( Al-kitabah ). Penekanan pembelajaran bahasa Indonesia dalam Pentingnya penguasaan dari empat keterampilan
berbahasa yang keempat keterampilan itu mempunyai keterkaitan fungsional antara satu dengan yang lain. Beberapa hal tersebut berarti bahwa pengajaran dalam bahasa Indonesia pada hakekatnya yaitu pengajaran keterampilan berbahasa yang tidak hanya berisikan tentang bahasa dan tidak menekankan pada teori, akan tetapi peseta didik dituntut untuk bisa menggunakan keterampilan bahasanya berdasarkan dengan fungsinya, yaitu sebagai alat untuk bisa berkomunikasi.
Dari banyaknya kemampuan keterampilan, terdapat satu keterampilan berbahasa yang wajib dimiliki dan juga dikuasai siswa yaitu keterampilan menulis, Dalam mata pelajaran bahasa Indonesia pada aspek menulis, peserta didik diharapkan mempunyai kompetensi melakukan berbagai jenis keterampilan menulis untuk dapat mengeluarkan perasaan, pikiran, dan informasi dalam bentuk karangan-karangan yang sederhana, petunjuk, pengumuman, surat, dialog, laporan, ringkasan serta berbagai karya sastra untuk anak yang berbentuk pantun, puisi dan cerita. Dapat disimpulkan bahwa dalam kehidupan semua manusia hampir tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan menulis. Bahkan (Tarigan 1992:44) menyatakan bahwa indikasi kemajuan dari suatu bangsa dapat dilihat dari maju atau tidaknya komunikasi tulis bangsa itu sendiri.
Di dalam pendidikan sangat diperlukan peran seorang guru sebagai pendidik dan pengajar professional, materi yang sesuai dengan kebutuhan, strategi atau metode yang tepat untuk mencapai tujuannya, adanya evaluasi sebagai alat ukur untuk mengetahui kemampuan serta sarana dan prasarana
untuk bisa mendukung kegiatan pembelajaran. Untuk melaksanakan pembelajaran guru harus dapat memilih metode yang sesuai dengan keadaan yang ada dikelas. Maka dari itu untuk mendapatkan respon yang positif dari peserta didik dalam melakukan pembelajaran guru harus mampu menggunakan metode yang semenarik mungkin untuk peserta didik, ini bertujuan untuk membangkitkan semangat belajar peserta didik.
Berdasarkan pemaparan diatas, peneliti tertarik untuk mengangkat judul penelitian “Strategi Guru Dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Non Fiksi Siswa MI Khadijah Klojen Malang”
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan dari judul dan konteks penelitian yang dipaparkan, maka dapat di rumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu :
1. Bagaimana keterampilan menulis cerita non fiksi siswa MI Khadijah Klojen Malang ?
2. Bagaimana strategi guru untuk meningkatkan keterampilan menulis cerita non fiksi siswa MI Khadijah Klojen Malang ?
3. Bagaimana kendala dan pendukung strategi guru dalam meningkatkan keterampilan menulis cerita non fiksi siswa MI Khadijah Klojen Malang
?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu, sebagai berikut : 1. Mendeskripsikan keterampilan menulis cerita non fiksi siswa MI
Khadijah Klojen Malang
2. Mendeskripsikan penerapan strategi pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan menulis cerita non fiksi siswa MI Khadijah Klojen Malang.
3. Mendeskripsikan kendala dan pendukung strategi guru dalam meningkatkan Keterampilan Menulis cerita non fiksi siswa MI Khadijah Klojen Malang.
D. Kegunaan Penelitian
Manfaat penelitian yang dapat diambil adalah : 1. Secara Teoretis
Hasil penelitian ini dapat menjadi sebuah harapan untuk bisa memberikan perubahan dan perkembangan dalam peningkatan keterampilan berbahasa. Khususnya tentang strategi guru dalam meningkatkan keterampilan berbahasa pada siswa yakni menulis cerita non fiksi di MI Khadijah Klojen Malang.
2. Secara Praktis a. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat memperluas wawasan tentang bagaimana strategi guru dalam mengajar, terutama dalam meningkatkan keterampilan berbahasa yaitu menulis pada peserta didik.
b. Bagi Guru MI Khadijah Koljen Malang
Penelitian ini akan menjadi suatu harapan guna untuk menjadi bahan evaluasi dan usaha untuk dapat memperbaiki kualitas diri sebagai guru yang professional dalam meningkatkan keterampilan berbahasa yaitu menulis pada peserta didik.
c. Bagi Siswa
Penelitian ini bisa membuat peserta didik MI Khadijah Klojen Malang untuk lebih semangat lagi dalam melakukan pembelajaran bahasa Indonesia khususnya menulis. Serta dapat meningkatkan keaktifan belajar peserta didik dalam keterampilan menulis dan berfikir secara efektif.
d. Bagi Sekolah
Penelitian ini dapat dijadikan sebuah bahan untuk pertimbangan juga acuan tercapainya suatu proses pembelajaran, dan untuk meningkatkan kualitas guru yang professional sehingga mampu memberikan contoh pendidik yang lain bagaimana strategi yang tepat untuk pembelajaran berbahasa yakni menulis.
E. Definisi Operasional
Untuk menghidari kesalahfahaman terhadap penafsiran pada istilah- istilah yang terdapat dalam judul, maka peneliti memberikan penjelasan, diantaranya sebagai berikut :
1. Strategi
strategi merupakan upaya yang dilakukan oleh seseorang untuk mencapai tujuan yang sudah di rencanakan. Strategi juga dapat digunakan untuk memberikan suasana yang lebih kondusif kepada peserta didik dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Strategi dalam penelitian ini dilakukan sebagi upaya guru untuk mengolah kelas agar dapat memberikan suasana yang membuat peserta didik semangat dalam belajar dan dapat mencapai tujuan yang sudah direncanakan sebelum pembelajaran dilaksanakan.
2. Guru
Guru merupakan seorang pendidk yang professional dengan tugasnya yakni mendidik, mengajar, membimbing, melatih, mengarahkan, menilai dan mengevaluasi siswa pada pendidikan yang sesuai.
3. Keterampilan Menulis
Keterampilan menulis yaitu keterampilan menuangkan suatu gagasan, ide dan juga perasaan dalam bentuk Bahasa tulisan sehingga memudahkan seseorang untuk memahami tulisan tersebut dengan baik.
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang sudah penulis lakukan, dan setelah melakukan analisis data-data yang ada tentang “Strategi guru dalam meningkatkan keterampilan menulis cerita non fiksi siswa di MI Khadijah Klojen Malang” adalah sebagai berikut :
1. Dalam keterampilan menulis siswa MI Khadijah Klojen Malang sudah mampu untuk menulis dengan baik dan benar, karena strategi yang digunakan oleh guru mampu membangkitkan semangat belajar siswa sehingga siswa lebih semangat lagi dan siswa mampu mengikuti kompetisi untuk dapat mengasah keterampilannya dalam menulis.
2. Strategi guru dalam meningkatkan keterampilan menulis cerita non fiksi siswa yaitu menggunakan strategi ekspositori, atau sering disebut juga strategi pembelajaran langsung (direct intruction) yang berarti materi yang diberikan guru langsung diolah sampai selesai dan dijelaskan kepada peserta didik agar dapat menguasai materi tersebut. Kemudian guru dapat menggunakan metode latihan/drill. Selain itu juga guru memanfaatkan media yang ada dikelas (madding) agar dapat menarik minat anak saat membuat karya tulis. Di dalam upaya yang dilakukan oleh guru dan sekolah untuk meningkatkan
keterampilan berbahasa dalam menulis adalah bekerja sama dengan orang tua siswa, hasil belajar dan perkembangan siswa akan dilaporkan kepada orantua siswa, terkhusus untuk siswa yang mempunya masalah atau ketertinggalan dalam menerima materi.
3. Kendala dan pendukung upaya guru dalam meningkatkan keterampilan menulis yaitu terdapat beberapa hal yang menjadi kendala guru dalam meningkatkan keterampilan menulis baik dari faktor eksternal atau internal.
a. Faktor eksternal : pengaruh lingkungan masyarakat dan kurangnya pengawasan orang tua terhadap bahasa yang digunakan anak
b. Faktor internal : kurangnya rasa percaya diri siswa dan rendanhya pengetahuan baca siswa
B. Saran-Saran
1. Guru di MI Khadijah Klojen Malang khususnya guru bahasa Indonesia bisa lebih meningkatkan lagi strategi pembelajaran yang dilakukan saat didalam kelas agar peserta didik semakin meningkat dan terpacu untuk terus belajar tentang keterampilan menulis dan bisa menghasilkan karya yang membanggakan, dan juga untuk kepala sekolah ataupun pengawas supaya bisa lebih sering memberikan bimbingan kepada guru agar lebih professional dalam memilih strategi didalam kelas sesuai pembelajaran agar tercapainya tujuan pendidikan yang lebih baik
2. Kendala yang dialami oleh guru saat pembelajaran berlangsung diatas sebaiknya harus segera diatasi oleh pendidik, karena semakin gigihnya guru untuk mengatasi kendala yang ada akan lebih baik. Selain usaha guru, usaha orang tua harus dilibatkan dalamhal tersebut karena sebagian besar waktu anak adalah dirumah dan bersama orang tua. Jadi guru juga harus sering memberikan pengarahan untuk wali murid agara bisa lebih instensif untuk mendampingi anak saat belajar dirumah.
Karena jika hanya mengandalkan waktu belajar disekolah, kecil kemungkinan untuk anak bisa memperoleh hasil belajar yang baik.
DAFTAR RUJUKAN
Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetyo. (1997). Strategi Belajar Mengajar. Bandung:
Pustaka Setia.
Arikunto, Suharsimi. (2005). Manajemen Penelitian Edisi Revisi. Jakarta: Renika Cipta.
Al-Azmi. (2003). Menulis Menurut Pandangan Islam. Jakarta: PT. Raja Gofindo Sagara.
Darmadi. (2017). Pengembangan Model Dan Metode Pembelajaran Dalam Dinamika Belajar Siswa. Yogyakarta: CV Budi utama.
Djamaroh, Syaiful Bahri, & Aswan Zain. (2002). Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta
Departemen, Agama. (2011) Al-Qur’an Tansliterasi Per Kata Dan Terjemahan Per Kata. Bekasi: Cipta Bagus Sagara.
Dirgantoro, Crown. (2001). Manajemen Strategi-Konsep-kasus dan implementasi.
Jakarta: Grasindo.
Depdiknas. (2003). Pembelajaran dan Pengajaran Kontekstual. Jakarta: Directorat Sekolah Lanjutan Pertama, Directorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.
Hamidullah. (1975). Sejarah Menulis Dalam Islam. Bandung: Pustaka Setia.
Ibrahim. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alpabeta.
Mulyasa. (2009). Menjadi Guru Professional Menciptakan Pembelajaran Kreatif Dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mukrimah, Sifa Siti. (2014). 53 Metode Belajar Pembelajaran Plus Aplikasinya.
Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Moleong, Lexy J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Kosdakarya.
Masood. (2009). Sejaran Menulis. Yogyakarta: Rake Sarasin.
Majid, Abdul. (2011). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nurhadi. (2002). Pendekatan Contekstual (Contextual Teaching and Learning).
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Directorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat PLP.
Ramayulis. (2005). Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia.
Sidiq Ricu, Najuah, dkk. (2019). Strategi Belajar Mengajar Sejarah: Menjadi Guru Sukses, Medan: Yayasan Kita Menulis.
Suhartono, Suparlan. (2008). Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Group.
Suryani, Nunuk, & Leo Agung. (2012). Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta:
Penerbit Ombak.
Sardar, Abdul. (2011). Membentuk Karakter Mneulis Cara Islam. Jakarta: Al- I’tisom.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatid dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suprihadi, Saputro ,dkk. (2002). Strategi Pembelajaran, Bahan Sajian Program Pendidikan Akta Mengajar. Malang: Universitas Negeri Malang.
Sanjaya, wina. (2006). Strategi Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Kencana.
Tim Penyusun Kamus Besar. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.