• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN

N/A
N/A
Shally Mahardhikasari Putri

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pengambilan keputusan, pola pembelian dan faktor dominan pembelian bumbu halus pada rumah tangga di Kota Bandar Lampung. Bumbu giling yang diteliti adalah bumbu giling sayur santan, rendang, dan ungkep. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu rumah tangga memutuskan membeli bumbu halus melalui fase pengenalan kebutuhan, fase pencarian informasi, fase evaluasi alternatif, fase memutuskan pembelian dan fase evaluasi pasca pembelian.

Jumlah pembelian bumbu halus dalam seminggu terakhir adalah sebesar Rp, dimana jenis bumbu halus yang paling banyak dibeli adalah bumbu rendang dengan frekuensi pembelian 1-2 kali. Faktor dominan dalam keputusan pembelian bumbu halus di Kota Bandar Lampung terbentuk dari tiga komponen (faktor) utama berdasarkan nilai loading factor. Komponen pertama, faktor pengaruh, terdiri dari variabel warna bumbu halus, pengaruh rasa, pengaruh orang lain, kepercayaan meracik bumbu sendiri dan kepercayaan terhadap cita rasa bumbu halus.

Dalam Penyelesaian Tesis Dengan Judul “Pengambilan Keputusan Dan Pola Pembelian Bumbu Halus Pada Rumah Tangga Di Kota Bandar.

Latar Belakang

Salah satu bumbu instan yang dapat membantu masyarakat dalam meracik bumbu masakan adalah bumbu halus. Saat ini bumbu halus sudah banyak tersedia di pasar-pasar tradisional, khususnya di pasar tradisional yang ada di Kota Bandar Lampung. Dari pantauan yang dilakukan, jumlah pedagang yang menjual bumbu halus di pasar tradisional juga semakin meningkat.

Pola pembelian bumbu halus di rumah tangga dapat dilihat dari tiga faktor yaitu jenis, jumlah dan frekuensi. Berdasarkan pengamatan di lapangan, jenis bumbu halus yang banyak dibeli ibu rumah tangga adalah bumbu sayur santan, bumbu rendang, dan bumbu ungkep. Konsumen bumbu halus terdiri dari ibu-ibu rumah tangga biasa, ibu-ibu rumah tangga yang membeli untuk acara besar dan restoran.

Penelitian ini akan membatasi jenis bumbu halus yang akan diteliti yaitu bumbu sayur santan, bumbu rendang dan bumbu ungkep.

Tabel 1. Rata-rata konsumsi dan pengeluaran per kapita sebulan pada  kelompok bumbu-bumbuan di Provinsi Lampung, 2017  Jenis Komoditas  Satuan   Jumlah   Nilai (Rp)
Tabel 1. Rata-rata konsumsi dan pengeluaran per kapita sebulan pada kelompok bumbu-bumbuan di Provinsi Lampung, 2017 Jenis Komoditas Satuan Jumlah Nilai (Rp)

Perumusan Masalah

Suri rumah biasa hanya memenuhi keperluan harian dengan jumlah pembelian tidak lebih dari Rp.5,000.00/hari, sedangkan suri rumah yang membeli dalam jumlah banyak untuk keperluan acara besar biasanya membeli dalam kg dengan harga antara Rp.

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Tinjauan Pustaka

  • Bumbu Giling

Bumbu basah yang banyak dijumpai di pasaran biasa disebut dengan bumbu halus, dimana bumbu halus terdiri dari berbagai jenis bumbu (cabai, bawang merah, bawang putih dan lain sebagainya) yang dihaluskan atau digiling hingga menyerupai bubur dan diberi sedikit garam. dan air.

Bahan dan Peralatan a) Bahan

  • Perilaku Konsumen
  • Proses Pengambilan Keputusan
  • Keputusan Pembelian
  • Faktor yang Memengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen
  • Analisis Faktor
    • Definisi dan Tujuan Analisis Faktor
    • Langkah-langkah Analisis Faktor
  • Penelitian Terdahulu

Keputusan pembelian merupakan tahapan ketika pelanggan telah memutuskan dan membeli produk serta mengkonsumsinya (Suharno, 2010). Menurut Schifman dan Kanuk (2008), keputusan pembelian setiap konsumen berbeda-beda karena kebutuhan dan selera konsumen berbeda-beda. Keputusan pembelian berlangsung secara berurutan dalam lima tahap, namun tidak menutup kemungkinan tidak setiap konsumen melalui semua tahap tersebut ketika suatu merek memutuskan untuk membeli, karena pada kenyataannya dapat melalui beberapa tahap tergantung pada jenis pembeliannya (Hasan, 2013).

Menurut Setiadi (2010), keputusan pembelian pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis pembeli. Keputusan pembelian juga dapat dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, termasuk usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli. a) Usia dan siklus hidup keluarga. Selain faktor-faktor yang telah dijelaskan di atas, terdapat faktor-faktor lain yang juga dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, faktor-faktor tersebut adalah keragaman produk, kualitas, nama merek, kemasan, dan lain-lain.

Kesegaran produk dapat dilihat dari warna bumbu halus dan aroma/bau bumbu halus, serta pengaruh rasa dari kualitas rasa bumbu halus. Selain itu faktor lain yang dapat dikatakan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dalam pembelian bumbu halus adalah faktor pribadi, faktor sosial dan faktor psikologis. Faktor ini mampu menjelaskan 67,16% faktor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memutuskan pembelian buah segar dari Moena Fresh, sedangkan 32,84%. adalah faktor lain yang tidak termasuk dalam skor faktor.

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Teh Celup Sariwangi (Studi Kasus pada. Faktor Harga : Kesesuaian Harga Produk dengan Manfaatnya, Persaingan Harga Produk dan Harga Produk Teh Sariwangi yang Persuasif. f) Faktor Promosi : Promosi Penjualan Produk, Pemasaran Langsung, Usia Dalam. mengkonsumsi produk teh Sariwangi. Faktor individu: warna produk, jenis pekerjaan konsumen, dan tingkat pendidikan konsumen. h) Faktor pelayanan yang diberikan penjual kepada konsumen.

Perubahan kehidupan masyarakat yang semakin maju telah mengubah kebutuhan masyarakat yang menginginkan segala sesuatunya dalam bentuk instan, termasuk kebutuhan akan rempah-rempah yang terdiri dari banyak macam, seperti bumbu halus. Pengambilan keputusan konsumen sehubungan dengan konsumsi suatu produk/jasa dapat tercermin melalui beberapa tahapan hingga konsumen memutuskan untuk membeli produk/jasa tersebut. Begitu pula konsumen akan melalui beberapa tahapan dalam mengambil keputusan pembelian bumbu halus.

Pola pembelian bumbu halus oleh rumah tangga dapat dilihat dari jenis bumbu halus, jumlah yang dibeli dan frekuensi pembelian.

Tabel 3. Penelitian terdahulu   No.  Nama Peneliti dan
Tabel 3. Penelitian terdahulu No. Nama Peneliti dan

METODE PENELITIAN

  • Metode, Lokasi, dan Waktu Penelitian
  • Konsep Dasar dan Definisi Operasional
  • Metode Pengambilan Sampel
  • Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data
  • Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
  • Metode Analisis Data

Need recognition merupakan tahap dimana rumah tangga menyadari bahwa bumbu halus merupakan salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi. Evaluasi alternatif merupakan tindakan mencari informasi dari rumah tangga mengenai jenis dan jumlah bumbu halus yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Tahap perilaku pasca pembelian merupakan tindakan rumah tangga dalam mengevaluasi bumbu giling yang dipilih atau dibelinya.

Keputusan konsumen membeli bumbu halus merupakan tindakan rumah tangga dalam membeli bumbu halus. Pola pembelian merupakan aktivitas yang dilakukan konsumen pada saat membeli bumbu halus dalam jangka waktu tertentu. Persepsi harga bumbu halus dengan barang yang diperoleh (X4) merupakan penilaian konsumen terhadap kesesuaian harga yang dibayarkan.

Dalam penelitian ini variabel persepsi harga bumbu giling basah dan harga bumbu giling kantong akan diukur dengan memberikan skor 1-5 yaitu pada item (5) “harga bumbu giling basah sangat murah” untuk dia. Hasil (1) “bumbu giling basah sangat rendah. Pengaruh orang lain (X6) adalah ada tidaknya orang lain yang mempengaruhi konsumen untuk membeli bumbu giling. Kepercayaan terhadap cita rasa bumbu giling (X10) adalah keyakinan konsumen terhadap cita rasa bumbu giling. bumbu halus yang dibeli konsumen.

Kepercayaan terhadap cita rasa bumbu halus menjadi salah satu faktor yang membuat konsumen memutuskan untuk membeli bumbu halus. Pada penelitian ini variabel kepercayaan diri terhadap rasa bumbu halus diukur dengan memberikan skor 1-5 yaitu skor (5) ‘sangat yakin terhadap rasa bumbu halus’ hingga skor (1) ‘sangat curiga terhadap rasa bumbu halus’. rasa bumbu halus”. Keramahan pedagang mempengaruhi keputusan konsumen terhadap bumbu halus karena keramahan pedagang akan membuat konsumen tertarik untuk membeli bumbu halus.

Lebih spesifiknya, kami meminta data jumlah pembelian bumbu halus dengan cara recall pembelian bumbu halus dalam dua minggu terakhir. Untuk menjawab tujuan pertama penelitian ini yaitu menganalisis proses pengambilan keputusan konsumen terhadap pembelian bumbu halus, digunakan metode analisis deskriptif-kualitatif.

Tabel 4. Hasil uji validitas variabel faktor yang memengaruhi pembelian  bumbu giling di Kota Bandar Lampung
Tabel 4. Hasil uji validitas variabel faktor yang memengaruhi pembelian bumbu giling di Kota Bandar Lampung

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Keadaan Fisik dan Topografi Kota Bandar Lampung

Aktivitas Perekonomian

Gambaran Umum Pasar Pasir Gintung

Keadaan Pasar Pasir Gintung

Lokasi Pasar Pasir Gintung berada di Jalan Pisang, Kelurahan Pasar Pasir Gintung, Tanjung Karang, Pusat Kota Bandar Lampung. Awalnya Pasar Pasir Gintung merupakan pasar tradisional di Kota Bandar Lampung untuk segala kegiatan penjualan berbagai barang baik hasil pertanian, peralatan rumah tangga, kebutuhan pokok dan lain sebagainya. Namun seiring berjalannya waktu pasar ini kemudian dijadikan pasar induk di pusat kota menggantikan pasar induk sebelumnya yaitu Pasar Tamin.

Hal ini disebabkan letak kawasan pasar Pasir Gintung yang sangat strategis untuk proses masuknya barang ke pasar, terutama produk sayuran yang biasanya dikirim dari berbagai daerah. Setelah menjadi kebiasaan, para pedagang sering dan hampir setiap hari menjual produk sayuran tersebut di pasar tradisional, sehingga pasar menjadi sangat ramai oleh para pedagang. Pasalnya, produk sayuran yang dijual supplier dari berbagai daerah berkualitas dan sangat segar.

Oleh karena itu, banyak pedagang dari berbagai pasar di wilayah Bandar Lampung yang berbondong-bondong membeli produk sayuran di Pasar Pasir Gintung untuk kemudian dijual kembali di pasar tempat mereka berbelanja. Pasar Pasir Gintung mempunyai fasilitas pendukung berupa sarana dan prasarana yang memadai untuk kelangsungan dan kelancaran aktivitas yang dilakukan setiap hari. Menurut Dinas Pengelolaan Pasar Pasir Gintung (2012), sarana dan prasarana yang dimiliki Pasar Pasir Gintung antara lain pengelolaan ruang perkantoran, area penjualan, sarana sanitasi, keamanan, tempat ibadah, pengelolaan sampah.

Jenis barang yang diperdagangkan di Pasar Pasir Gintung antara lain hasil pertanian (seperti komoditas sayur dan buah), tempe, tahu, berbagai jenis ikan (seperti ikan basah dan ikan asin), telur, nasi, grabatan, dan lain sebagainya.

Gambaran Umum Pasar Tugu

Luas Pasar Tugu kurang lebih ± 1 ha, terdiri dari bangunan, tempat parkir dan pinggir jalan utama yang digunakan para pedagang untuk berjualan. Pasar Tugu dilengkapi dengan sarana dan prasarana antara lain pos keamanan, tempat ibadah (sholat), toilet umum, tempat parkir, layanan kebersihan dan lain-lain.

Gambaran Umum Pasar Cimeng

KESIMPULAN DAN SARAN

  • Kesimpulan
  • Saran

Pola pembelian bumbu halus oleh ibu rumah tangga adalah jumlah pembelian bumbu halus dalam seminggu terakhir sebesar Rp. dengan jenis bumbu halus yang paling sering dibeli adalah bumbu rendang dengan frekuensi pembelian 1-2 kali dalam seminggu terakhir. Komponen kedua (faktor persepsi) terdiri dari variabel persepsi harga bumbu giling pada barang yang diperoleh, persepsi harga bumbu giling basah terhadap harga bumbu giling karung dan bau/wangi bumbu giling. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sifat kemurnian, rasa, aroma/bau bumbu halus dan warna bumbu halus merupakan sifat penting dari produk ini.

Berkaitan dengan hal tersebut, disarankan agar produsen lebih memperhatikan kebersihan bumbu halus dan tempatnya serta memberikan cita rasa yang khas. Mengingat sertifikasi halal merupakan atribut penting bagi konsumen, maka sebaiknya produsen mengajukan sertifikasi halal bumbu giling ke MUI melalui Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM). Jumlah Penduduk Kota Bandar Lampung Dirinci Berdasarkan Kecamatan, Jenis Kelamin dan Rasio Gender di Kota Bandar Lampung Tahun 2012-2015.

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Teh Celup Sariwangi (Studi Kasus Pada Masyarakat Kota Bekasi). Pengambilan Keputusan dan Sikap Konsumen Rumah Tangga Dalam Pembelian Beras Toga Sari dan Mekar Sari Siger. Sikap Konsumen dan Pengambilan Keputusan dalam Pembelian Jeruk Lokal dan Jeruk Impor di Bandar Lampung.

Gambar

Tabel 1. Rata-rata konsumsi dan pengeluaran per kapita sebulan pada  kelompok bumbu-bumbuan di Provinsi Lampung, 2017  Jenis Komoditas  Satuan   Jumlah   Nilai (Rp)
Tabel 2. Pengeluaran rata-rata per kapita (Rp) sebulan pada kelompok  bumbu-bumbuan di kabupaten/kota di Provinsi Lampung, 2017  Kabupaten/Kota  Jumlah Pengeluaran (Rp)
Tabel 3. Penelitian terdahulu   No.  Nama Peneliti dan
Gambar 1. Kerangka pikir perilaku konsumsi bumbu giling oleh rumah tangga.
+5

Referensi

Dokumen terkait

Model penduga konsumsi air untuk rumah tangga adalah Y = 25,85 – 0,006 harga air (X1) + 28,23 jumlah anggota rumah tangga (X3) dan untuk persawahan adalah Y = -1406,51883

Nilai konstanta sebesar 1,109 menunjukkan besarnya pengaruh Persepsi Perpajakan (X1), Kualitas Layanan Petugas Pajak (X2), Pemahaman dan Pengetahuan Perpajakan (X3),

Model penduga konsumsi air untuk rumah tangga adalah Y = 25,85 – 0,006 harga air (X1) + 28,23 jumlah anggota rumah tangga (X3) dan untuk persawahan adalah Y = -1406,51883

Ho: Variabel Gaya Kepemimpinan (X1), Budaya Organisasi (X2), Pengembangan Karir (X3) serta Kepuasan Kerja Karyawan (Y) tidak memiliki kontribusi yang signifikan secara

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh persepsi harga (X1), kualitas produk (X2), citra merek (X3) dan word of mouth (X4) terhadap keputusan

Hasil ini bermakna bahwa variabel produksi hasil tangkapan (X1), pengeluaran rumah tangga (X2) dan aksesibilitas lembaga keuangan formal (X3) secara simultan memberikan

Pada penelitian ini menggunakan variabel citra merek (X1), presepsi kualitas (X2), dan harga (X3) sebagai variabel bebas untuk mengetahui seberapa besar pengaruhnya dan

Tujuan dari penelitian ini adalah :Untuk mengetahui signifikansi pengaruh faktor psikologis yang terdiri dari motivasi X1, persepsi X2, pembelajaran X3, keyakinan dan sikap X4 baik