• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Makassar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI - Universitas Muhammadiyah Makassar"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumsan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

KAJIAN PUSTAKA

Tinjauan Pustaka

Gaya bahasa/kiasan adalah gaya bahasa dalam bentuk tulisan atau lisan yang digunakan dalam suatu karangan yang bertujuan untuk mengungkapkan perasaan dan pikiran pengarangnya. Perkembangan ini menjadikan gaya atau gaya bahasa menjadi suatu permasalahan atau bagian dari diksi atau pilihan kata, sehingga menimbulkan pertanyaan apakah penggunaan kata, frasa, atau klausa tertentu pantas atau tidak untuk menghadapi situasi tertentu. Oleh karena itu, persoalan gaya bahasa mencakup keseluruhan hierarki linguistik: pilihan kata, frasa, klausa, dan kalimat individual, bahkan mencakup wacana secara keseluruhan.

Jadi, jangkauan gaya bahasa sebenarnya sangat luas dan tidak hanya mencakup unsur-unsur kalimat yang mengandung ciri-ciri tertentu, sebagaimana lazimnya dalam retorika klasik. Mazhab Aristoteles: meyakini bahwa gaya bahasa merupakan sifat melekat yang ada pada setiap ungkapan. Jika kita menerima pengertian tersebut maka kita dapat mengatakan bahwa “cara berpakaiannya menarik perhatian banyak orang”, “cara menulisnya berbeda dengan kebanyakan orang”, “cara berjalannya berbeda dengan orang lain”, yang sebenarnya adalah sama dengan "gaya berpakaian", "gaya menulis" dan "berjalan".

Gaya bahasa memungkinkan kita menilai kepribadian, watak dan kemampuan seseorang yang menggunakan bahasa tersebut. Semakin baik gaya bahasanya, semakin baik orang menilainya; Semakin buruk gaya bahasa seseorang maka semakin buruk pula penilaian yang diberikan kepadanya. Terakhir, gaya bahasa dapat dibatasi sebagai cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa dengan cara yang unik yang menunjukkan jiwa dan kepribadian penulis (pengguna bahasa).

Humor yang sehat artinya; Gaya bahasa ini mengandung kekuatan untuk menimbulkan rasa senang dan senang. Oleh karena itu, sulit mencapai kesepakatan pembagian yang komprehensif dan dapat diterima semua pihak. Pandangan atau pendapat mengenai gaya bahasa selama ini setidaknya dapat dibedakan, pertama dari sudut pandang nonlinguistik, dan kedua dari sudut pandang linguistik saja. Gaya bahasa seseorang ketika mengungkapkan perasaannya, baik secara lisan maupun tulisan, dapat menimbulkan respon pembaca berupa:

Secara umum gaya bahasa terdiri atas empat macam, yaitu kiasan afirmatif, kiasan konflik, kiasan perbandingan, dan kiasan sindiran. Ironi adalah salah satu jenis gaya bahasa yang mengungkapkan sesuatu dengan makna yang berbeda, merupakan sifat suatu pernyataan atau keadaan yang timbul karena sesuatu yang biasa, diharapkan, tidak disebutkan atau dilakukan, melainkan digantikan dengan kebalikannya. Menurut Waridah, ironi adalah gaya bahasa untuk menyampaikan suatu maksud dengan menggunakan kata-kata yang berbeda atau bertentangan dengan maksud tersebut.

Disengaja atau tidak, rangkaian kata yang digunakan mengingkari arti sebenarnya. Terkadang penulis menggunakan kata-kata pujian untuk mengungkapkan kritikan atau kritikan (secara tidak langsung).

Kerangka Pikir

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian dan Desain Penelitian
  • Definisi Isitilah
  • Data dan Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Pembahasan

Gaya bahasa adalah suatu cara penggunaan sistem tanda yang memuat gagasan, konsep, dan nilai estetika tertentu yang digunakan pengarang. Kajian Majas Ironis dalam Novel “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” karya Hamka, dengan kata-kata pujian bagi seseorang yang berminat membaca novel tersebut. Novel “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” karya Hamka, terdiri dari 224 halaman dan merupakan cetakan keenam belas oleh Tri Handayani Utama, Jakarta.

Teknik membaca dilakukan dengan membaca literatur dan sumber data yaitu novel “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” karya Hamka. Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mendeskripsikan penggunaan kiasan ironis dalam novel “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” karya Hamka. Dari hasil analisis terlihat bahwa banyak sekali bahasa yang mengandung kiasan ironis dalam novel “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” karya Hamka yang dapat dianalisis, seperti untuk dijadikan referensi penelitian. termasuk.

Kajilah seluruh data yang diperoleh berupa gaya bahasa atau kiasan ironis yang digunakan dalam novel “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” karya Hamka. Untuk itu di bawah ini penulis akan menganalisis gambaran atau gaya bahasa ironis yang digunakan penulis dalam menulis novel berjudul “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” karya Hamka. Agar sistematis dan konkrit, dalam pemaparan hasil analisis ini penulis memaparkan indikator penelitian yaitu gaya bahasa ironis.

Dalam memaparkan hasil penelitian, penulis menguraikannya secara sistematis sesuai rumusan masalah, yaitu mendeskripsikan penggunaan gaya bahasa ironis yang digunakan dalam novel “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” karya Hamka. Dari hasil penelitian penulis dalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka, penulis menemukan beberapa ungkapan yang menggunakan majas ironi dan berfungsi untuk menjadikan novel tersebut lebih menarik, sehingga menarik bagi para pembaca novel atau mereka yang membaca novel bisa menghipnotis. yang menikmatinya. Oleh karena itu, perlu dipahami jenis majas atau gaya bahasa apa yang digunakan Hamka dalam novel tersebut, yaitu majas atau gaya bahasa ironi, agar dapat menimbulkan kesan mental yang gamblang dan menarik dalam karyanya.

Penggunaan gaya bahasa ironis dalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamke adalah (1) gaya/kiasan ironis verbal (2) gaya/kiasan ironis situasional, (3) gaya/kiasan ironis dramatis. Kelompok gaya bahasa ironis meliputi: 1) gaya bahasa ironi verbal, 2) gaya bahasa ironi situasional, 3) gaya bahasa ironi dramatis. Penggunaan kiasan ironis dalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka memberikan warna baru baik dalam khasanah sastra Indonesia maupun dalam hal membantu masyarakat atau pembaca novel tersebut dalam memahami dan memandang karya sastra tersebut.

Keesokan harinya, Hayati berangkat dengan kapal Van Der Wijck yang hendak berlayar ke Semarang, Tanjung Periok dan selanjutnya ke Palembang. Ia dimakamkan di dekat seorang kerabat perempuan yang meninggal beberapa hari yang lalu di kapal karam Van Der Wijck.

PENUTUP

Simpulan

Gaya kebahasaan ironi adalah salah satu jenis gaya kebahasaan yang menyatakan sesuatu dengan makna yang berbeda, merupakan sifat suatu pernyataan atau keadaan yang timbul karena sesuatu yang secara alamiah diharapkan tidak disebutkan atau dilakukan, melainkan digantikan olehnya. di depan.

Saran

Dalam kata-kata yang kamu ucapkan, nampaknya kamu telah menerima kasih sayangku, kamu telah menerima cintaku. Sebelumnya, di Desa Batipu, dekat Padang Panjang, ayah Zainuddin, Pekar Sutan, terpaksa membunuh Datuk Mantari Labih. Pada suatu hari, Hayati datang ke Padang Panjang dengan maksud untuk melihat pasar malam dan pacuan kuda, karena pasar malam dan pacuan kuda merupakan salah satu adat istiadat yang dilakukan masyarakat Padang Panjang setiap tahunnya.

Akhlaknya yang tinggi itu tidak mahu menyindir kemuliaan Hayati yang sudah sekian lama bersemayam di hatinya dengan menyebut apa sahaja wangnya". Apabila Zainuddin diterima oleh orang Batipuh, dua hari selepas utusan Aziz pulang ke Padang Panjang " . Ketika itu Zainuddin menyediakan segalanya. berita yang sangat mengejutkan telah disiarkan dalam akhbar harian di Surabaya; "Kapal Van Der Wijck karam". Di atas meja tertera tulisan terakhir: “..dan kegemilangan umatku, perpaduan tanah airku juga akan tercapai.

Ayahnya, Syekh Abdul Karim bin Amrullah atau Haji Rasul, berasal dari keluarga ulama dan merupakan pionir gerakan reformasi/modernis Gerakan Islah (Tajdid) di Minangkabau sekembalinya dari Mekkah pada tahun 1906. Pada tahun 1929 di Padang Panjang Selanjutnya Hamka diangkat menjadi dosen di Universitas Islam, Jakarta dan Universitas Muhammadiyah, Padang Panjang pada tahun 1957-1958. Mukti Ali menunjuk Hamka sebagai ketua umum Majelis Ulama Indonesia, namun ia kemudian mengundurkan diri dari jabatan tersebut pada tahun 1981 karena nasihatnya diabaikan oleh pemerintah Indonesia.

Beliau mengikuti kedudukan Muhammadi pada tahun 1925 untuk memerangi khurafat, bidaah, perintah dan bidaah di Padang Panjang. Pada tahun 1929, Hamka mendirikan pusat latihan pendakwah Muhammadiyah dan dua tahun kemudian menjadi konsul Muhammadiyah di Makassar. Pada tahun 1945, beliau menggunakan ucapan untuk membantu menentang kepulangan penjajah Belanda ke Indonesia dan menyertai aktiviti gerila di hutan Medan.

Pada tahun 1955, Hamka masuk Dewan Konstituante melalui Partai Masyumi dan menjadi ketua ulama dalam pemilihan umum. Seperti Di Bawah Lindungan Ka'bah, Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Merantau Ke Deli dan Di Lembah Kehidupan merupakan kisah cinta yang mendapat perhatian masyarakat dan menjadi buku teks sastra di Malaysia dan Singapura. Pada tahun 2010, penulis melanjutkan pendidikannya di salah satu perguruan tinggi di Makassar yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar dengan gelar sarjana jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Dari segi pengalaman berorganisasi, pada tahun 2011 beliau bergabung dengan salah satu organisasi yang dihimpun oleh mahasiswa Wajo yaitu HIPERMAWA. Dan pada tahun 2012 bergabung dengan salah satu organisasi kampus yaitu himpunan Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yaitu HMJ BAHASA dan SASTRA INDONESIA.

Referensi

Dokumen terkait

International Crisis Group, Preventing a Bloody Harvest on the Armenia- Azerbaijan State Border, crisisgroup.org, 24 Juli 2020, diakses dalam

meet sesuai kondisi  Peserta didik mengisi absensi yang telah disiapkan guru di GC, guru mengeceknya sebagai sikap disiplin  Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam