Ada beberapa ciri sistem menurut (Mulyanto 2009 dalam Hasanah et al., 2019), yaitu yang pertama, sistem. Komponen-komponen dalam sistem dapat disebut juga dengan subsistem, yaitu suatu sistem yang skalanya lebih kecil dimana subsistem-subsistem tersebut saling berinteraksi atau bekerja sama dan membentuk suatu kesatuan yang terorganisir sehingga dapat mencapai tujuan bersama. Bagi suatu sistem, bagian di luar sistem itu dapat disebut sebagai lingkungan, namun dapat juga disebut sebagai suprasistem, dimana suprasistem ini merupakan bagian dari suatu sistem yang lebih besar.
Contoh sederhana dari komponen atau subsistem ini dapat dilihat pada sistem pemerintahan nasional, dimana sistem pemerintahan daerah merupakan suatu sistem kecil yang merupakan bagian dari sistem pemerintahan provinsi, sehingga sistem pemerintahan provinsi disini disebut dengan supersistem. Batas sistem (boundary) merupakan suatu daerah yang memberikan batas antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan di luar sistem tersebut. Lingkungan eksternal sistem dapat mendukung atau menguntungkan sistem, namun dapat juga merugikan sistem.
Sistem abstrak dan sistem fisik Sistem abstrak (abstract system) adalah suatu sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak dapat dilihat atau tidak terlihat secara fisik. Sistem alam dan sistem buatan manusia Sistem alam (natural system) adalah sistem yang timbul akibat proses alam yang langsung terbentuk tanpa campur tangan manusia. Sistem deterministik dan sistem probabilistik Sistem deterministik adalah suatu sistem yang beroperasi atau berjalan menurut perilaku sistem yang dapat diprediksi atau diperkirakan dan interaksi yang terjadi antar bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti.
Dimana diagram alir sistem ini merupakan gambaran yang menunjukkan alur apa yang dilakukan pada suatu sistem secara keseluruhan dan berisi penjelasan tentang urutan dan tahapan dari setiap prosedur dalam sistem.
Pengertian Informasi
Untuk memudahkan seseorang dalam menjelaskan atau menganalisis aliran suatu sistem, sering digunakan diagram alir sistem. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa flowchart akan berbentuk grafik, gambar atau simbol yang dimana setiap simbol mempunyai arti yang berbeda-beda. Informasi ini diperlukan untuk mengambil keputusan jangka menengah, seperti informasi tren penjualan yang dapat digunakan untuk mengembangkan rencana penjualan.
Informasi ini diperlukan untuk keperluan operasional sehari-hari, seperti informasi persediaan, retur penjualan, dan laporan kas harian.
Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu
Tidak jarang seorang manajer memperoleh informasi secara lisan dan informal, namun mengandung nilai-nilai yang sangat penting untuk mengambil suatu keputusan.
Nilai Dan Kualitas Informasi
Isi informasinya harus ada kaitannya dengan permasalahan yang dihadapi sedangkan keluaran lainnya tidak ada gunanya. Karakteristik ini terkait dengan waktu yang berlalu lebih singkat dibandingkan siklus untuk mendapatkan informasi. Karakteristik ini berkaitan dengan apakah informasi tersebut dapat digunakan untuk mengambil lebih dari satu keputusan, namun juga apakah informasi tersebut dapat digunakan untuk lebih dari satu pengambil keputusan.
Sifat ini sulit diukur, namun dalam beberapa kasus dapat diukur dengan nilai tertentu. Properti ini menunjukkan sejauh mana informasi dapat diuji oleh banyak pengguna untuk sampai pada kesimpulan yang sama. Sifat ini berkaitan dengan ada tidaknya keinginan untuk mengubah informasi untuk mendapatkan kesimpulan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Konsep Dasar Sistem Informasi .1 Pengertian Sistem Informasi
Komponen Sistem Informasi
Gambar 2.2 menunjukkan bahwa sistem informasi mempunyai komponen-komponen yang terintegrasi, yaitu entitas-entitas yang mencapai tujuan sistem. Pada uraian berikut ini dapat dijelaskan secara rinci komponen-komponen penyusun sistem informasi. Input disini meliputi cara dan media yang digunakan untuk mencatat data yang akan dimasukkan, dapat berupa dokumen dasar.
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematis yang akan memanipulasi data masukan dan data yang disimpan dalam database dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. Produk dari sistem informasi adalah output, yaitu informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna bagi seluruh tingkatan manajemen dan seluruh pengguna sistem. Teknologi digunakan untuk menerima masukan, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan.
Ini adalah kumpulan data yang saling terkait, disimpan pada perangkat keras komputer dan digunakan oleh perangkat lunak untuk memanipulasinya. Banyak faktor yang dapat merusak suatu sistem informasi, misalnya bencana alam, kebakaran, suhu tinggi, air, debu, penipuan, kecanggungan sistem itu sendiri, kesalahan inefisiensi, sabotase, dll. Beberapa pengendalian harus dirancang dan diterapkan untuk memastikan hal-hal yang dapat merusak sistem informasi. Kerusakan sistem dapat dicegah atau jika terjadi kesalahan dapat segera diperbaiki.
Perencanaan Sistem Informasi
Secara praktis, database dapat diartikan sebagai kompilasi terstruktur dari data yang disimpan pada media memori (hard disk), yang tujuannya adalah agar data tersedia dengan mudah dan cepat. Sistem informasi yang dirancang agar tidak terjadi error pada sistem nantinya, untuk mengetahui revisinya harus dilakukan black-box test dengan teknik Cause-Effect Relationship. Hidayat & Muttaqin, 2018) Black - Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional perangkat lunak, penguji dapat menentukan sekumpulan kondisi masukan dan melakukan pengujian terhadap spesifikasi fungsional program.
Tujuan Sistem Informasi
Pengertian UML (Unifed Modeling Language)
Tujuan UML (Unifed Modeling Language)
Abdillah et al., 2019) Tujuan penggunaan UML adalah untuk memberikan gambaran yang sering digunakan dalam hal perancangan sistem informasi berorientasi objek, analisis sistem perangkat lunak, dan teknik pemodelan perangkat lunak yang menggambarkan sistem dalam bentuk gambar atau diagram. pengembangan proyek. .
Sejarah Singkat UML (Unifed Modeling Language)
Perkembangan aktif pemrograman berorientasi objek mulai muncul ketika berkembangnya bahasa pemrograman Smalltalk pada awal tahun 1980an yang disusul dengan berkembangnya bahasa pemrograman berorientasi objek lainnya seperti objek C, C++, Eifel dan CLOS. Sebenarnya penggunaan bahasa pemrograman berorientasi objek pada masa itu masih terbatas, namun telah menarik banyak perhatian pada masa itu. Sekitar lima tahun kemudian, sebuah buku yang membahas metodologi berorientasi objek diterbitkan, disusul dengan buku-buku lainnya.
Pada tahun 1996, Object Management Group (OMG) menyampaikan usulan standarisasi pemodelan berorientasi objek, dan pada bulan September 1997 UML diakomodasi oleh OMG, sehingga hingga saat ini UML telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap metodologi berorientasi objek. terkait dengannya. UML terbaru adalah UML 2.3 yang terdiri dari 4 jenis spesifikasi yaitu diagram spesifikasi pertukaran, infrastruktur UML, superstruktur UML dan Object Constraint Language (OCL).
Diagram UML (Unifed Modeling Language) .1 Flow Chart Diagram
- Use Case Diagram
- Activity Diagram
- Sequence Diagram
- State Chart Diagram
- Class Diagram
Hubungan dimana perubahan-perubahan yang terjadi pada suatu unsur yang berdiri sendiri (independen) akan berlangsung. bergantung pada unsur-unsur yang tidak independen. keturunan) berbagi perilaku dan struktur data objek yang berada di atas objek induk. Diagram aktivitas digambarkan sebagai berbagai aliran aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana setiap aliran dimulai, keputusan yang dapat diambil, dan bagaimana berakhirnya. Diagram aktivitas adalah diagram keadaan khusus, di mana sebagian besar keadaan adalah tindakan dan sebagian besar transisi dipicu oleh penyelesaian keadaan sebelumnya (pemrosesan internal).
Oleh karena itu, diagram aktivitas tidak menggambarkan secara ekstraktif perilaku internal suatu sistem (dan interaksi antar subsistem), melainkan menggambarkan proses tingkat atas dan jalur aktivitas secara umum.
Konsep Dasar Literature Review .1 Definisi Literature Review
Kajian Literature Review
Jika penelitian sebelumnya tidak menemukan hubungan antara kedua hal tersebut, maka penelitian baru yang akan dilakukan akan memberikan hasil serupa di kemudian hari. Tujuan utama dari pencarian literatur adalah untuk menemukan penelitian terdahulu yang berkaitan erat dengan topik penelitian. Sedangkan tujuan utama dari tinjauan pustaka adalah untuk mempelajari variabel-variabel penelitian, mengklasifikasikan antara hal-hal yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan, mensintesis dan memperoleh perspektif baru serta menemukan korelasi antar variabel.
Literature Review
Dalam upaya pengembangan dan penyempurnaan sistem informasi kependudukan ini, perlu dilakukan kajian pustaka (literature review) sebagai salah satu penerapan metode penelitian yang akan dilakukan, antara lain sebagai berikut: 1. Sistem informasi ini akan diimplementasikan pada instansi untuk mengolah data dan menyajikan informasi atau laporan laporan sesuai kebutuhan instansi dengan cepat, akurat dan tepat.