• Tidak ada hasil yang ditemukan

Slide 1 - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Slide 1 - Spada UNS"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

KEBIJAKAN DALAM

PENGEMBANGAN AGROFORESTRI

(2)

HUTAN DAN LAHAN KRITIS

Revegetasi hutan dan lahan kapasitas infiltrasi air meningkat

- Overlandflow diperkecil - Erosi & sedimentasi ditekan

Kemungkinan banjir & kekeringan diperkecil, mengurangi pencemaran air, meningkatkan

volume dan tinggi muka air tanah

Upaya sipil teknis bersifat “Shock

Therapy

- Ketersediaan sumberdaya air terjamin - Daya rusak air terkendali

TATA AIR DAS TERKENDALI

MANFAAT AGROFORESTRI

TERHADAP SUMBER DAYA AIR

(3)

PENGEMBANGAN AGROFORESTRY

VERGARA, NT (1982)

Pengaturan Spasial

Pengaturan Waktu

Produk Utama

.

- Tanaman tahunan ditanam sbg batas areal tanaman setahun/semusim,

- Tanaman tahunan ditanam sebaris bergantian dg tnm setahun/semusim,

- Tanaman tahunan ditanam dalam kelompok baris bergantian dg tnm setahun/semusim, &

- Tanaman tahunan ditanam bercampuran dg tanaman setahun /semusim

- Sistem Perladangan berpindah

- Sistem tumpang tindih partial (taungya system) - Sistem penanaman simultan/terpadu

- Kayu-kayuan dg rumput2an - Tanaman pangan dg kayu2an

- Rumput2an dg kayu2an & buah2an/

kacang2an/serat dg rumput-rumputan.

(4)

AREAL AGRO- FORESTRY

DI LUAR

KAWASAN HUTAN

DI DALAM KAWASAN HUTAN

1. Lahan2 milik terlantar

2. Lahan bekas HGU terlantar 3. Tanah desa, dll.

Kawasan Hutan Produksi :

1. Areal yg tidak digunakan utk

budidaya kehutanan yaitu pada areal hutan alam yg terdegradasi karena pembalakan liar (illegal logging), 2. Perladangan berpindah,

3. eks. kebakaran hutan ,

4. Areal ex HPH yg tidak diperuntukkan HTI.

PENILAIAN KESESUAIAN LAHAN

LOKASI AGROFORESTRY

(5)

SASARAN & PENDEKATAN dlm PENGEMBANGAN AF

1. SASARAN :

Kawasan hutan & di luar hutan (kanan-kiri jalan, aliran sungai & tempat2 lain yg memungkinkan).

2. PENDEKATAN :

STRUKTURAL dg meningkatkan koordinasi antar pejabat (Muspika, Desa, Kelompok Tani).

KULTURAL menggalang komitmen kemitraan &

keterpaduan fungsional (lintas sektor) seperti

Perhutani, KLH, Dinas SDAE, tenaga2 professional, termasuk PSL di Perguruan Tinggi, LSM, dsb.

prinsip KOOPERATIF dan PROTEKTIF

(6)

UPAYA KONSERVASI SECARA MEKANIS

1. perbaikan teras yg sudah ada, 2. pembuatan teras baru,

3. pembuatan & perbaikan saluran pembuang air (SPA), 4. pembuatan bangunan terjunan (drop structure), dan 5. pembuatan bangunan penahan longsor (gully plug) Ditujukan untuk mengendalikan aliran permukaan

DAM Penahan Gully Plug Ditch Plug

(7)

Pengembangan Fungsi Lindung/Penyangga Secara Bertahap Melalui Proses Agroforestri/ Tumpang sari

1. Kawasan yg ditanami tnm semusim,

2. menempati bagian yg paling luas & merup sumber sedimen, 3. Upaya konservasi

dilakukan sesuai dg

fungsi kawasan (lindung

& penyangga),

4. Dalam jangka panjang harus tertutup oleh vegetasi permanen (pohon) dg tajuk multistrata

5. Penanaman tnm semusim hanya

diijinkan utk sementara (1 - 4 tahun)

(8)

65 40 8 Kemiringan (%)

Check Dam Kecil /

Ground Sill Dam & Waduk

Check Dam / Pekerjaan Sabo

Channel Works

Penanaman hutan/

Pekerjaan perlindungan tebing curam

Dinding penahan

Fungsi Lahan I : Area dengan slope > 40%

Daerah lindung dengan vegetasi hutan

Pertanian hutan (Dense Covering) / Pekerjaan Terracing dengan Terrace Slope Prevention

Pertanian hutan / Pekerjaan Terracing

Check Dam Kecil / Saluran penahan

Dinding

penahanCheck Dam Kecil

Fungsi Lahan II

Daerah pertanian dengan upaya konservasi Fungsi Lahan III

Daerah pertanian intensif

UPAYA STRUKTURAL DI DTA WADUK WONOGIRI

UPAYA STRUKTURAL DI DTA WADUK WONOGIRI

(9)

Peranan Pohon yang Cepat Tumbuh di Sekitar Sungai sebagai Filter Sedimen

Kawasan yg tertutup semak dan tegakan dibagian puncak (lungur) sepanjang batas DAS

Dilakukan penambahan populasi pohon pada beberapa titik rawan longsor dan/atau penggerusan

dibangun semacam gully plug atau drop structure

(10)

SILVO BISNIS HULU

(Up-stream) Industri Saprodi

(benih/bibit, obat2an,

pupuk, alat/mesin), dan Distribusi

USAHA TANI (On-farm)

Budidaya Produksi/

Industri Komoditi

SILVO BISNIS HILIR

(Down-stream) Pasca Produksi,

Industri Pengolahan,

Pemasaran INSTITUSI PENUNJANG

(Supporting institutions)

Litbang, Diklat, Kredit, Subsidi,

Transportasi, Kebijak.

harga

MODEL SILVO-BISNIS/INDUSTRI

DALAM PENGEMBANGAN AGROFORESTRI

Harus utuh mencakup 4 subsistem

(11)

DAERAH ALIRAN SUNGAI : (UU No.7. 2004 ttg Sumber Daya Air) : Bentang lahan yg dibatasi oleh punggung bukit pemisah aliran (topographic divide), yg menerima, menyimpan, & mengalirkan air hujan melalui jaringan sungai & bermuara di satu patusan (single outlet) di sungai utama menuju danau atau laut. Setiap DAS terbagi habis ke dalam Sub DAS.

(12)

PELAKSANAAN PENGELOLAAN DAS TERPADU (TERMASUK AF)

HULU DAS

Kawasan Budidaya Kawasan Lindung

HILIR DAS

KawasanB udidaya Kawasan Lindung

Pemanfaatan dan penggunaan hutan, lahan dan air;

Restorasi hutan, rehabilitasi dan reklamasi hutan dan lahan;

Konservasi hutan, tanah dan air

Kriteria teknis sektoral

Persyaratan kelestarian ekosistem DAS

Pola pengelolaan hutan, lahan dan air

LOKASI KEGIATAN DASAR PELAKSANAAN KEGIATAN PENGELOLAAN DAS

Kriteria Keberhasilan : Biofisik, Sosek &

Kelembagaan

(13)

Erosivi tas Hujan

Erodibil itas Tanah

Panjan g &

Kemirin gan Lereng

Penurun an energi

kinetik air hujan Peningka

tan daya infiltrasi

tanah Peningka

tan

stabilitas agregat

tanah Penurun an aliran permuka Penyaluran

an air aliran permuka

an dg aman

Penutup an permuka an tanah Peningk

atan bahan organik

tanah Penurun

an panjang

&

kemiring an lereng Modifika

si relief mikro

Pemberian mulsa,

Sistem tanam campuran,

Peningkatan kerapatan tnm,

Integrasi pohon/tnm,

Tumpangsari &

tump.gilir,

Cover crops

Pemupukan,

Pengolhn tanah minimum,

Penggunaan ppk kandang,

Sistem bera,

Penanaman sesuai kontur,

Pembuatan teras bangku/ t

Rorak,

Guluda

n,Pengamanan saluran air dg rumput,

Terjunan pd saluran drainase

Jebakan sedimen,

Cek dam

PENENTU EROSI

TUJUAN PENGENDALI

AN

PENDEKATAN PENGENDALI

AN

TEKNIK PENGENDALIAN

(14)

Lima prioritas teknologi yang perlu dipertimbangkan sebagai alternatif AF :

Integrasi pohon dengan rumput

Sistem agroforestri (multistrata)

Meningkatkan filter di kanan-kiri aliran drainase

Pembuatan guludan – relief mikro

Aplikasi mulsa - seresah

(15)

TANTANGAN & POTENSI

PENGEMBANGAN AGROFORESTRI

Untuk :

1. Peningkatan kelestarian ekosistem DAS, 2. Pengurangan pengangguran &

kemiskinan,

3. Peningkatan kesejahteraan rakyat, 4. Peningkatan daya saing kegiatan &

produk kehutanan,

5. Peningkatan kontribusi terhadap pembangunan daerah,

6. Pengurangan ketimpangan antar daerah.

(16)

BERCOCOK TANAM BERAZASKAN KONSERVASI

Alihfungsi lahan hutan untuk budidaya kopi di Sumberjata,

Lampung Barat (2005)

(17)

1. Mengapa jenis tanaman untuk konservasi tanah dan air perlu kita pilih ? 2. Apa kriteria yang

digunakan untuk pemilihan

jenis tanaman ?

(18)

1. Mengapa jenis tanaman untuk konservasi tanah dan air perlu kita pilih ?

1. Prasyarat tumbuh, 2. Nilai ekonomi,

3. Interaksi antar jenis tanaman → sebagai tanaman campuran,

4. Sifat pelayanan lingkungan,

5. Pengaruh terhadap keragaman biota tanah.

Karena setiap jenis tanaman

mempunyai perbedaan:

(19)

2. Apa kriteria yang digunakan untuk pemilihan jenis tanaman ?

1. Dapat MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN pemilik lahan (pesanggem lahan hutan), 2. Dapat MENINGKATKAN FUNGSI

LINGKUNGAN (sebagai ruang, sumberdaya, pelayanan)

DASAR PEMILIHAN MODEL AGROFORESTRI

(20)

1. DITERIMA petani & harus COCOK dg kondisi biofisik setempat,

2. Komoditasnya harus PUNYA PASAR, & petani harus mempunyai AKSES THD BIBIT TNM yg bermutu tinggi,

3. Tidak mengeluarkan ALELOPAT yg mengganggu komponen spesies lain,

PERSYARATAN SPESIES INDIVIDUAL TANAMAN:

(21)

1. Meningkatkan BIODIVERSITAS FAUNA di ATAS TANAH,

2. Menghasilkan tajuk MULTISTRATA shg efektif mengintersepsi air hujan &

melakukan fotosintesis,

3. Menghasilkan KERAGAMAN KEDALAMAN (eksplorasi) AKAR shg efektif berperan sbg safety net filter hara,

4. Menghasilkan KOMBINASI SERESAH

berkualitas rendah (nisbah C/N, lignin &

polifenol tinggi) yg lambat

terdekomposisi dg seresah berkualitas tinggi. Seresah berkualitas rendah akan lebih lama melindungi permukaan tanah dari pukulan air hujan shg menurunkan RUNOFF,

5. Memelihara BIODIVERSITAS DALAM TANAH (Buresh et al., 2004).

PERSYARATAN KOMBINASI SPESIES TANAMAN

Referensi

Dokumen terkait