• Tidak ada hasil yang ditemukan

Slide Tentang Kebijakan Dividen

N/A
N/A
Sahrir Lolik

Academic year: 2024

Membagikan "Slide Tentang Kebijakan Dividen"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

Kebijakan Dividen

SAHRIR, S.E.,M.Ak

(2)

Pengertian dan Jenis- Jenis Dividen

1

(3)

Jenis-Jenis Dividen Pengertian

Dividen

Bagian dari keuntungan yang diperoleh perusahaan dalam periode tertentu yang dibagikan kepada

pemilik (pemegang saham).

Bentuknya

Dividen Kas Dividen Saham

Pola Pembagiannya Dividen Reguler Dividen Ekstra Dividen Properti

Prosedur Pembagian

Dividen

Tanggal pengumuman (Declaration Date)

Tanggal pencatatan (Record Date) Tanggal Pembayaran (payment date) Divide

n

(4)

DIVIDEN DILIHAT DARI BENTUKNYA

Dividen Kas

Deviden perl em ba r saham =

����� ������� ���� h

���� ����������

����� ������ ��h��������� h Deviden perl em ba r saham =

����� ������� ���� h

���� ����������

����� ������ ��h��������� h

 

Dividen yang dibayarkan dalam bentuk kas (tunai) dan biasanya dibayarkan melalui transfer ke masing-masing rekening pemegang saham.

Contoh:

Sebuah perusahaan memperoleh keuntungan pada periode berjalan sebesar Rp 1 milyar. Dari keuntungan tersebut, sebesar 60% atau Rp 600 juta dibagikan sebagai deviden, sedangkan sisanya 40% ditahan di perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dana dalam rangka membiayai investasi yang sudah direncanakan.

Jumlah saham perusahaan yang beredar saat ini sebanyak 10 juta lembar. Maka berapakah besarnya dividen per lembar saham?

 

(5)

DIVIDEN DILIHAT DARI BENTUKNYA

Devidensaham per lembar saham =

����� ������ ������� h

��h�� �����������������

����� ������ ��h��������� h Devidensaham per lembar saham =

����� ������ ������� h

��h�� �����������������

����� ������ ��h��������� h

 

Dividen yang dibagikan kepada pemegang saham bukan berupa kas melainkan dalam bentuk lembar saham.

Contoh:

Perusahaan akan membagikan dividen sebesar Rp 600 juta. Harga pasar yang berlaku atas saham perusahaan tersebut Rp 1.000 per lembar. Dengan demikian, jumlah lembar saham yang akan dibagika sebagai dividen sama dengan 600.000 lembar

 

Dividen Saham

(6)

Dampak Dividen Saham terhadap Kepemilikan

Neraca perusahaan sebelum pembagian dividen saham (Rp juta)

Aktiva Lancar 3.500 Utang   1.500

Aktiva Tetap 9.000 Ekuitas Pemilik:

Saham biasa (10 jt lbr) 10.000

 Saldo Laba   1.000

Total aktiva 12.500 Total Pasiva 12.500

Neraca perusahaan setelah pembagian dividen saham (Rp juta)

Aktiva Lancar 3.500 Utang   1.500

Aktiva Tetap 9.000 Ekuitas Pemilik:

Saham biasa (10,6 jt lbr) 10.600

 Saldo Laba      400

Total aktiva 12.500 Total Pasiva 12.500

Pembagian dividen salam bentuk saham tidak berpengaruh tehadap nilai kepemilikan.

(7)

Dampak Dividen

Saham terhadap Dilusi Kepemilikan

Dilusi saham adalah turunnya harga saham sebagai akibat bertambahnya jumlah saham yang beredar, sementara nilai perusahaan secara keseluruhan tidak berubah.

Harga pasar saham pada perusahaan adalah Rp 1.000 per lembar. Dengan saham beredar 10 juta lembar  nilai pasar dari saham perusahaan = 10 juta x Rp 1.000 = Rp 10 milyar.

Setelah pembagian dividen saham, jumlah saham beredar menjadi 10,1 juta  nilai pasar per lembar saham = Rp 10 milyar/10,1 juta lembar = Rp 990,1 per lembar. Dengan demikian terjadi dilusi saham sebesar Rp 9,9 per lembar. Namun nilai pasar saham perusahaan secara keseluruhan tidak berubah yaitu Rp 10 milyar.

Ilustrasi

Walaupun menyebabkan dilusi terhadap harga saham, dividen saham tidak menyebabkan dilusi kepemilikan

(8)

Tidak tersedia cukup kas di perusahaan

Harga pasar saham yang berlaku dinilai terlalu tinggi

Untuk menghindari pajak seandainya dividen dibagikan dalam bentuk kas

Untuk memenuhi aturan dari bursa efek tentang jumlah minimal lembar saham beredar

Deviden saham memberikan sinyal positif tentang prospek perusahaan ke depan

Alasan Pembagian

Dividen Saham

(9)

Dividen yang dibagikan dalam bentuk aset non kas, misalnya dalam bentuk produk yang dihasilkan oleh perusahaan.

DIVIDEN DILIHAT DARI BENTUKNYA

Dividen Properti

J umlah atau nilai aset yang akandibagikan =

����� ������� h

�����������������

h��������� ��� ���� ����

�����������������

 

Tidak tersedianya cukup kas di dalam perusahaan Menghindari terjadinya dilusi kepemilikan

Alasan Pembagian Dividen Aset Non Kas

(10)

Dividen yang dibagikan secara periodik kepada pemegang saham dan biasanya berbentuk kas.

Dividen yang dibagikan secara insidental atau pada periode- periode tertentu saja.

Dividen ekstra hanya berperan sebagai dividen tambahan terhadap dividen reguler.

DIVIDEN DILIHAT DARI POLA PEMBAGIANNYA

Dividen Reguler Dividen Ekstra

(11)

Prosedur Pembagian Dividen

Tanggal Pengumuman

(Declaration Date)

Tanggal Pencatatan

(Record Date)

Tanggal Pembayaran

(Payment Date) May 15

Declaration date

May 28 Ex-dividend

date

June 16 Payment

date May 30

Record date

Cum-

dividend Ex-

Dividend

(12)

Tanggal Pengumuman (Declaration Date)

• Pengumuman dilakukan di media masa

• Isi pengumuman mencakup informasi tentang besarnya dividen per lembar saham, tanggal pencatatan para pemegang saham yang tidak berhak atas dividen, tanggal berlakunya ex-dividend dan cum- dividend, tanggal pembayaran dan cara pembayaran

May 15 Declaration

date

May 28 Ex-dividend

date

June 16 Payment

date May 30

Record date Cum-

dividend Ex-

Dividend

(13)

Tanggal Pencatatan (Record Date)

Perusahaan mencatat mana saja pemegang saham yang berhak untuk menerima dividen periode berjalan pada tanggal yang telah ditetapkan atau disebut tanggal pencatatan.

Ex-dividend merupakan batas waktu atau tanggal, biasanya 3 hari sebelum tanggal pencatatan, dimana jika terjadi transaksi jual beli atas saham setelah tanggal pengumuman dan sebelum tanggal tersebut, maka yang berhak atas dividen adalah pemegang saham baru. Harga yang harus dibayar pemegang saham baru adalah harga saham termasuk nilai dividen yang yang akan diterima (cum-dividend).

Jika transaksi jual beli setelah tanggal tersebut maka yang berhak atas dividen adalah pemegang saham lama dan harga yang harus dibayar tidak termasuk dividen yang akan dibagikan (ex-dividend)

May 15 Declaration

date

May 28 Ex-dividend

date

June 16 Payment

date May 30

Record date Cum-

dividend Ex-

Dividend

(14)

Tanggal Pembayaran (Payment Date)

• Pembayaran dilakukan melalui transfer ke rekening pemegang saham setelah dipotong pajak atas dividen.

May 15 Declaration

date

May 28 Ex-dividend

date

June 16 Payment

date May 30

Record date Cum-

dividend Ex-

Dividend

(15)

Pengertian dan

Pentingnya Kebijakan Dividen

2

(16)

Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen mempengaruhi

harga saham dan dengan

sendirinya mempengaruhi

nilai perusahaan.

Deviden merupakan unsur utama

return atau pendapatan

yang diharapkan investor selain

capital gain.

Kebijakan Dividen menetapkan besar keuntungan

yang dibagikan sebagai dividen,

berapa yang ditahan dan bagaimana pola pendistribusianny

a

(17)

Dividend Payout Ratio

(Rasio Pembagian

Dividen)

Jenis Ukuran Dividen

Dividend per Share (Dividen

per lembar saham)

Dividend Yield (Tingkat Pendapatan

Dividen)

(18)

Dividend per Share

(Dividen per Lembar Saham)

Dividen per lembar saham mencerminkan besar kecilnya pendapatan dalam rupiah yang diperoleh oleh setiap lembar saham.

Devidensaham per lembar saham =

����� ������ ������� h

��h�� �����������������

����� ������ ��h��������� h

 

Contoh:

Perusahaan ingin membagikan keuntungannya sebesa

Rp600 juta sebagai dividen. Jumlah lembar saham perusahaan yang beredar adalah sebesar 10 juta lembar.

Maka besar dividen per lembar saham perusahaan adalah  

(19)

Dividend Payout Ratio

(Rasio Pembagian Dividen)

Ukuran besar kecilnya dividen yang dinyatakan dalam bentuk perbandingan (rasio) antara jumlah (bagian) keuntungan yang disediakan untuk dividen dengan jumlah seluruh keuntungan yang diperoleh perusahaan pada periode tertentu dan dinyatakan dalam presentase.

D ������� ������ �����= Jumlah dividen

J umlah Keuntungan × 100 %

 

Contoh:

Laba yang diperoleh perusahaan sebesar Rp 1 milyar, sedangkan jumlah dividen yang akan dibagikan adalah Rp 600 juta. Maka besar dividend payout ratio dari perusahaan tersebut adalah

 

Semakin besar angka dividend payout ratio, maka semakin tinggi komitmen manajemen terhadap pembagian dividen dibanding komitmen terhadap pertumbuhan perusahaan melalui pemanfaatan kembali keuntungan.

(20)

Dividend Yield

(Tingkat Pendapatan Dividen)

Ukuran besar kecilnya dividen yang dinyatakan dalam bentuk perbandingan antara dividen per lembar saham dengan harga pasar yang berlaku atas saham yang bersangkutan dan dinyatakan dalam presentase.

D ������� �����= Dividen per lembar saham

Harga per lembar saham × 100 %

 

Contoh:

Dividen per lembar saham perusahaan adalah Rp 60 sedangkan harga pasar dari saham tersebut adalah Rp 1.000 per lembar. Maka dividend yield perusahaan tersebut adalah

 

Dividend yield mencerminkan tingkat pendapatan atas investasi ke dalam saham.

Dengan dividend yield sebesar 6% berarti investasi ke dalam saham perusahaan senilai Rp 1.000 akan memperoleh pendapatan dividen sebesar Rp 60 per periode.

(21)

Kebijakan Dividen Reguler

Jenis-Jenis

Kebijakan Dividen

Kebijakan Inisisasi Dividen

(22)

Kebijakan Inisiasi Dividen (initial dividend policy)

berapa dan kapan dividen

pertama dibayarkan terkait dengan

pembayaran dividen pertama sejak

perusahaan go-public.

Dividen pertama merupakan titik

permulaan (starting point)

bagi pembayaran dividen reguler

periode selanjutnya

Nilai dividen yang dibayarkan

tinggi

Perusahaa n tidak mampu

mempertahan -kan nilai

dividen

Risiko penurunan nilai dividen

pada periode berikutnya.

(23)

Kebijakan Deviden Reguler

Kebijakan yang terkait dengan penetapan besaran dan pola pendistribusian dividen reguler.

Kebijakan Dividen Stabil Kebijakan Dividen Residual

(24)

Kebijakan Dividen Stabil

Berupaya menjaga stabilitas pembayaran

dividen dari periode ke

periode Sejauh mana perusahaan

mampu berupaya menghindari penurunan atau

tidak terbayarkannya dividen (dividend

cut) Sejauh mana

perusahaan mampu mempertahan-

kan ke depan nilai yang telah

dibayarkan pada masa lalu.

Stabilitas dividen per lembar saham (dividend per share) Stabilitas dividend payout ratio

Stabilitas dividend yield Tidak

berlaku secara simultan

(25)

Contoh: sebuah perusahaan memutuskan untuk membayar dividen per lembar saham secara stabil sebesar Rp 60 per lembar. Di sisi lain, harga saham dan keuntungan perusahaan selama lima tahun bervariasi.

Dampak Stabilitas Dividen per Lembar Saham

Keterangan Periode Pembayaran Dividen

1 2 3 4 5

Harga saham per lembar (rp) 1.000 1.100 1.000 1.200 1.250

Keuntungan (Rp Milyar) 1 1,2 0,9 1 1,3

Dividend per share (Rp) 60 60 60 60 60

Dividend payout ratio 60% 50% 67% 60% 46%

Dividend yield 6% 5,5% 6% 5% 4,8%

Jumlah saham beredar = 10 juta lembar

Jumlah Dividen = (10 juta x Rp 60) = Rp 600.000.000

Walaupun DPS stabil tetapi keuntungan dan

harga saham

berfluktuasi

(26)

Interpretasi terhadap Ukuran Stabilitas Dividen

Stabilitas dividend per share

Mengisyaratkan adanya kepastian dalam hal pendapatan rupiah yang bisa diperoleh setiap lembar sahamnya.

Sangat baik bagi investor yang yang mengharapkan kepastian arus kas masuk tiap periode.

Rentan terhadap risiko kenaikan inflasi

Stabilitas dividend payout ratio

Mencerminkan stabilitas atas persentase atau porsi dari keuntungan yang disediakan sebagai dividen.

Konsekuensi kebijakan ini menjadikan besar dividen naik dan turun sesuai naik turunnya keuntungan yang diperoleh perusahaannya.

Stabilitas dividend yield

Mencerminkan stabilitas jumlah dividen yang dibagikan relatif terhadap harga saham yang berlaku.

Konsekuensi kebijakan ini menjadikan besarnya dividen naik turun sesuai naik turunnya harga saham yang berlaku.

(27)

Penghalusan Aliran Dividen (Dividend Smoothing)

Tujuan

memperhalus aliran dividen

Menghindari fluktuasi aliran dividen  investor lebih menyukai aliran dividen stabil

Menghindari kemungkinan terjadinya penurunan dividen di masa mendatang

1956, John Litner mengemukakan bahwa besar dividen (payout dividend) ditentukan dengan model persamaan

Kebijakan Dividen Model Lintner

Keterangan:

dividen per lembar saham periode berjalan konstanta

= koefisien yang menunjukkan tingkat penyesuaian untuk dividen per lembar saham periode yang akan datang DT = dividen target (dividen payout ratio x earning per share)

  Merepresentasikan bagaimana perusahaan sebaiknya

menaikkan dividen agar tidak terjadi penurunan pada periode-periode berikutnya.

Kenaikan dividen harus disesuaikan dengan dividen periode sebelumnya dan laba yang dicapai perusahaan pada periode berjalan.

(28)

Contoh:

sebuah perusahaan memiliki kebijakan dividend payout ratio sebesar 50% dan pada periode seblumnya membayar dividen Rp 300 per lembar saham, dan memperoleh EPS sebesar Rp 1.000 pada periode berjalan. Dengan konstanta sebesar 15 dan koefisien penyesuaian misal sebesar 0,33. maka kenaikan dividen pada tahun berjalan adalah

= 15 + 0,33 {(0,5 x 1.000) – 300} = 81

Deviden per lembar saham periode berjalan sebaiknya Rp 300 + Rp 81 = Rp 381 Jika tanpa penghalusan = 50% x Rp 1.000 = Rp 500/lbr saham

 

Penurunan dividen

Memberi sinyal buruk tentang

prospek perusahan

Membagikan dividen kas dengan kenaikan

yang wajar

Investor merespon

negatif

Nilai perusahaan

turun

(29)

Kebijakan Dividen Residual

Besar kecilnya dividen yang akan dibagikan bergantung pada ketersediaan dana dari keuntungan setelah digunakan untuk mencukupi atau memenuhi kebutuhan perusahaan

Pecking order theory  Perusahaan akan mendahulukan pemenuhan kebutuhan dana dari sumber dana internal (keuntungan) sebelum memanfaatkan sumber dana eksternal (utang dan ekuitas)  semakin besar kebutuhan dana maka semakin kecil dividen yang bisa dibagikan, dan sebaliknya.

Kebijakan dividen residual digunakan untuk perusahaan yang masih dalam fase pertumbuhan.

(30)

Faktor-Faktor Lain yang Mempengaruhi Dividen

2 Kebutuha

n Dana

1 Likuiditas Perusahaan

3 Kontrol terhadap Perusahaan

5 Target Struktur

Modal

6 Perjanjian

Kredit 4 Biaya Modal atas

Sumber Dana Reksternal

(31)

Likuiditas Perusahaan

Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas tinggi mampu membayarkan dividen kas lebih besar dibandingkan dengan perusahaan dengan kondisi likuiditas yang rendah.

Pembayaran dividen menurunkan likuiditas adanya arus kas keluar untuk membayarkan dividen

Contoh:

PT XXX memutuskan dividen payout ratio periode berjalan sebesar Rp 40%.

Keuntungan perusahaan periode tersebut adalah Rp 100. sehingga dividen yang akan dibagikan adalah Rp40.

(32)

Likuiditas Perusahaan

Neraca perusahaan sebelum pembagian dividen saham (Rp juta)

Aktiva Lancar 50 Utang   40

Aktiva Tetap 100 Ekuitas Pemilik:

  Saham biasa   65

  Saldo Laba   45

Total aktiva 150 Total Pasiva 150

Neraca Perusahaan setelah pembagian dividen saham (Rp juta)

Aktiva Lancar 10 Utang 40

Aktiva Tetap 100 Ekuitas Pemilik:

   Saham biasa 65

   Saldo Laba   5

Total aktiva 110 Total Pasiva 110

Tingkat likuiditas Perusahaan sebelum pembagian dividen Current ratio = aktiva lancar/utang lancar

= 50/40 = 1,25

Tingkat likuiditas Perusahaan setelah pembagian dividen Current ratio = aktiva lancar/utang lancar

= 10/40 = 0,25

Kebijakan dividen kontra produktif  akibat pembayaran dividen, alat likuid tidak mampu membiayai operasional perusahaan Mengganggu profitabilitas perusahaan

Alternatif pembiayaan dividen lain pembagian dividen non-kas, pembiayaan dividen dari sumber dana eksternal

(33)

Kebutuhan Dana

Perusahaan yang memiliki peluang investasi yang menguntungkan membutuhkan dana untuk merealisasikan peluang investasi tersebut

Penggunaan dana keuntungan untuk membiayai proyek-proyek investasi bersifat rasional

Dana dari keuntungan diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan investasi

Dana dari keuntungan diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan investasi

Tingkat pengembalian (return on investment) >

biaya modal atas dana dari laba ditahan

Tingkat pengembalian (return on investment) <

biaya modal atas dana dari laba ditahan

Dana keuntungan dibagikan sebagai dividen

(34)

Kontrol terhadap Perusahaan

Pemenuhan kebutuhan dana dari sumber eksternal (penerbitan saham baru) kurang disukai pemilik atau pemegang saham

karena mengurangi posisi kontrol pemegang saham lama

Kebutuhan dana dipenuhi dari keuntungan perusahaan atau dikenal dengan pembiayaan secara internal atau pembiayaan

sendiri(internal atau self-financing)

Jika perusahaan memenuhi kebutuhan dana dengan alasan menghindari tersebarnya kontrol perusahaan kepada pemegang saham baru, maka semakin kecil dividen yang bisa

dibagikan.

(35)

Biaya Modal atas Sumber Dana Eksternal

Jika biaya modal atas sumber dana eksternal lebih besar dibandingkan dengan dana internal (keuntungan) maka penggunaan dana internal lebih menguntungkan.

Biaya modal dana

internal kecil Perusahaan memaksimalkan

penggunaan dana internal Dividen yang dibagikan kecil

(36)

Target Struktur Modal

Target struktur modal menjadi batasan pembagian dividen

Target struktur modal merupakan rasio struktur modal (rasio utang) yang menjadi acuan perusahaan atau sebagai rasio struktur modal maksimal perusahaan.

Target struktur modal PT ABC = 40%

Aktiva Lancar 75 Utang   80

Aktiva Tetap 125 Ekuitas Pemilik:

Saham biasa 75

 Saldo Laba 45

Total aktiva 200 Total Pasiva 200

Keuntungan maksimal yang dapat dibagikan Debt to asset ratio = Target Struktur modal 80 / (200 – x) = 50%

80 / (200 – x) = 50 / 100

80 x 100 = 50 (200 – x)

8.000 = 10.000 – 50x

50 x = 10.000 – 8.000

x = 2.000 / 50

= 40

Keuntungan maksimal yang dapat dibagikan Debt to asset ratio = Target Struktur modal 80 / (200 – x) = 50%

80 / (200 – x) = 50 / 100

80 x 100 = 50 (200 – x)

8.000 = 10.000 – 50x

50 x = 10.000 – 8.000

x = 2.000 / 50

= 40

Hasil dividen maksimal yang bisa dibagikan adalah Rp40.

Jika pembagian dividen < Rp40 struktur modal perusahaan di bawah target struktur modal

Jika pembagian dividen > Rp40 struktur modal perusahaan di atas target struktur modal

Hasil dividen maksimal yang bisa dibagikan adalah Rp40.

Jika pembagian dividen < Rp40 struktur modal perusahaan di bawah target struktur modal

Jika pembagian dividen > Rp40 struktur modal perusahaan di atas target struktur modal

Aktiva Lancar 35 Utang   80

Aktiva Tetap 125 Ekuitas Pemilik:

     Saham biasa 75

     Saldo Laba 5

Total aktiva 160 Total Pasiva 160

Aset setelah pembagian dividen

(37)

Perjanjian Kredit

• Perjanjian kredit dibuat untuk melindungi kepentingan pihak kreditur terhadap dana yang dipinjamkannya ke perusahaan.

• Salah satu perjanjian kredit adalah pembatasan pembagian dividen kepada pemegang saham

Contoh:

pembatasan dividend payout ratio maksimal misal 60%  bagian keuntungan maksimal yang bisa disediakan dividen maksimal 60%  ketersediaan arus kas perusahaan tidak terganggu  kewajiban utang perusahaan dapat terpenuhi

(38)

Teori

Dividen

3

Hubungan kausal antara kebijakan dividen dengan nilai perusahaan.

Nilai perusahaan dicerminkan oleh harga saham perusahaan.

Proposisi Irrelevansi

Dividen

Merton Miller &

Franco Modgliani (1961)

Proposisi Relevansi Dividen

Benjamin Graham &

David Dodd (1951) dan Myron Gordon (1959)

VS

(39)

Tidak ada pajak atas pendapatan dari

penerimaan dividen atau penerimaan realisasi capital gain

Tidak ada biaya transaksi dan tidak ada biaya emisi

 perusahaan indifferent antara pembiayaan proyek investasi dengan sumber internal (keuntungan) maupun eksternal (saham&obligasi)

Manajemen dan investor memiliki informasi dan persepsi yang sama mengenai kondisi perusahaan

Proposisi Irrelevansi Dividen

“M&M Dividend Irrelevance Proposition”

“Kebijakan dividen yang diambil perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan”

Pasar Sempurna

atau Pasar Efisien

Asumsi symmetric information

Asumsi Zero transaction and zero

floatation cost

Asumsi zero tax

Harga saham mencerminkan nilai sesungguhnya perusahaan

Tidak ada perbedaan antara menerima keuntungan dalam bentuk dividen maupun capital gain

(40)

Proposisi Relevansi Dividen

Proposisi Irrelevansi Dividen dianggap tidak realistis dan hanya berperan sebagai starting point dalam penjelasan teoritik tentang kebijakan dividen

Perfect market tidak relevan dengan realita Perfect market tidak relevan dengan realita

Informasi tidak tersebar merata (asimetri) antara manajer dan investor sehingga diperlukan biaya untuk memperoleh informasi tersebut

Informasi tidak tersebar merata (asimetri) antara manajer dan investor sehingga diperlukan biaya untuk memperoleh informasi tersebut

Pembiayaan dari sumber dana eksternal (penerbitan surat berharga) lebih mahal dibandingkan pembiayaan dari sumber internal

Pembiayaan dari sumber dana eksternal (penerbitan surat berharga) lebih mahal dibandingkan pembiayaan dari sumber internal

Tarip pajak yang dikenakan pada deviden berbeda dengan tarip pajak atas capital gain Tarip pajak yang dikenakan pada deviden berbeda dengan tarip pajak atas capital gain

Risiko dari pendapatan dalam bentuk dividen dianggap lebih kecil daripada risiko dari pendapatan dalam bentuk capital gain.

Risiko dari pendapatan dalam bentuk dividen dianggap lebih kecil daripada risiko dari pendapatan dalam bentuk capital gain.

“Kebijakaan dividen dianggap berpengaruh atau

relevan terhadap harga saham atau nilai perusahaan”

(41)

Terima

kasih

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Hubungan Investment Opportunity Set (IOS) dengan Realisasi Pertumbuhan serta Perbedaan Perusahaan yang Tumbuh dan Tidak Tumbuh terhadap Kebijakan Pendanaan dan Dividen di

Teori ini menyatakan bahwa karena adanya pajak terhadap keuntungan dividen dan capital gain, para investor lebih menyukai capital gain karena dapat menunda

Agoes Kamaroellah, “Analisis Kepatuhan Wajib Pajak Bumi dan Bangunan Berdasarkan Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pada Dinas Pendapatan

a) Keuntungan modal ( capital gain ) dikenakan tarif pajak lebih rendah daripada pendapatan dividen. Untuk itu, investor yang memiliki sebagian besar saham mungkin lebih

Variabel Kebijakan Dividen (DPR), Kebijakan Hutang (DER), dan Profitabilitas (ROE) secara bersama- sama berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada

Realisasi Penerimaan Pajak Hotel dan Pajak Restoran, Potensi Pendapatan Pajak Hotel dan Restoran, Realisasi Pendapatan Asli Daerah Analisis Efektivitas dan Kontribusi

Kebijakan dividen adalah kebijakan keuangan yang sengaja dibuat oleh manajer untuk menentukan porsi pendapatan perusahaan yang akan dibagikan sebagai dividen kepada

Pengertian Pengertian Agus Sartono menyatakan bahwa : “Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen