• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Dividen Perlembar Saham Terhadap Harga Saham Perusahaan LQ 45 Tahun 2011-2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Dividen Perlembar Saham Terhadap Harga Saham Perusahaan LQ 45 Tahun 2011-2014"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Telaah Literatur

2.1.1 Saham

Saham dapat didefinisikan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut (Darmadji dan Fakhruddin, 2001: 5).

Perusahaan dapat menerbitkan 2 jenis saham, yaitu : 1. Saham Biasa

(2)

2. Saham Preferen

Selain saham biasa kita juga mengenal adanya saham preferen. Sesuai namanya, saham preferen ini mendapatkan hak istimewa dalam pembayaran dividen dibanding saham biasa.

2.1.2 Penilaian Harga Saham

Dividen perusahaan merupakan pencerminan atas current performance (kinerja perusahaan sekarang) dan future prospect (prospek dimasa depan). Earnings merupakan pencerminan prestasi perusahaan dalam menghasilkan

pendapatan. Earnings berasal dari dividend (pembagian keuntungan perusahaan) dan capital gain (kenaikan harga saham dihitung pada saat saham di jual dikurangi saat saham di beli). Aset memperlihatkan harta yang dimiliki oleh sebuah perusahaan, makin tinggi aset makin berkembang perusahaan tersebut.

Dividend model Dividend growth model

D D1

P0 = --- P0 = ---

k k-g

P0 = intrinsic value/theoretical value/expected value (nilai intrinsik/nilai

ekspektasi) D = Dividend

D1 = Dividend pada tahun ke 1= D0 (1 + g)

(3)

2.1.3 Definisi Indeks LQ 45

Indeks LQ 45 adalah nilai kapitalisasi pasar dari 45 saham yang paling likuid dan memiliki nilai kapitalisasi yang besar hal itu merupakan indikator likuidasi. Indeks LQ 45, menggunakan 45 saham yang terpilih berdasarkan Likuiditas perdagangan saham dan disesuaikan setiap enam bulan (setiap awal bulan Februari dan Agustus). Dengan demikian saham yang terdapat dalam indeks tersebut akan selalu berubah.

Beberapa kriteria - kriteria seleksi untuk menentukan suatu emiten dapat masuk dalam perhitungan indeks LQ 45 adalah :

a. Kriteria yang pertama adalah :

1. berada di TOP 95 % dari total rata – rata tahunan nilai transaksi saham di pasar reguler,

2. berada di TOP 90 % dari rata – rata tahunan kapitalisasi pasar.

b. Kriteria yang kedua adalah :

1. merupakan urutan tertinggi yang mewakili sektornya dalam klasifikasi industri BEJ sesuai dengan nilai kapitalisasi pasarnya,

2. merupakan urutan tertinggi berdasarkan frekuensi transaksi (Tjiptono, 2001, p. 95-96).

(4)

kriteria dan melewati seleksi utama sebagai berikut :

1. masuk dalam ranking 60 besar dari total transaksi saham di pasar reguler (rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir),

2. ranking berdasar kapitalisasi pasar (rata-rata kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir),

3. telah tercatat di BEJ minimum 3 bulan,

4. keadaan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhannya, frekuensi dan jumlah hari perdagangan transaksi pasar reguler.

Saham-saham yang termasuk didalam LQ 45 terus dipantau dan setiap enam bulan akan diadakan review (awal Februari, dan Agustus). Apabila ada saham yang sudah tidak masuk kriteria maka akan diganti dengan saham lain yang memenuhi syarat. Pemilihan saham - saham LQ 45 harus wajar, oleh karena itu BEJ mempunyai komite penasehat yang terdiri dari para ahli di BAPEPAM, Universitas, dan Profesional di bidang pasar modal. (factbook 1997, Jakarta Stock Exchange).

Faktor –faktor yang berperan dalam pergerakan Indeks LQ 45, yaitu :

1. tingkat suku bunga SBI sebagai patokan (benchmark) portofolio investasi di pasar keuangan Indonesia,

2. tingkat toleransi investor terhadap risiko, dan

3. saham – saham penggerak indeks (index mover stocks) yang notabene merupakan saham berkapitalisasi pasar besar di BEJ.

Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap naiknya Indeks LQ 45 adalah : 1. penguatan bursa global dan regional menyusul penurunan harga minyak

(5)

2. penguatan nilai tukar rupiah yang mampu mengangkat indeks LQ 45 ke zone positif.

Tujuan indeks LQ 45 adalah sebagai pelengkap IHSG dan khususnya untuk menyediakan sarana yang obyektif dan terpercaya bagi analisis keuangan, manajer investasi, investor dan pemerhati pasar modal lainnya dalam memonitor pergerakan harga dari saham-saham yang aktif diperdagangkan.

2.1.4 Teori Kebijakan Dividen

Teori Kebijakan Dividen Berbagai pendapat atau teori tentang kebijakan dividen antara lain :

1. Teori Dividen Tidak Relevan

Modigliani dan Miller (MM) berpendapat, nilai suatu perusahaan tidak ditentukan oleh besar kecilnya Dividend Payout Ratio, tapi ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak (EBIT) dan kelas risiko perusahaan. Menurut MM, dividen adalah tidak relevan untuk diperhitungkan karena tidak akan meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. Menurut MM kenaikan nilai perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan atau earning power dari asset perusahaan.

Pernyataan MM ini didasarkan pada beberapa asumsi penting yang lemah seperti :

a. pasar modal sempurna dimana para pemegang saham rasional,

(6)

Informasi tentang investasi tersedia untuk setiap individu.

Beberapa ahli menentang pendapatan MM tentang dividen tidak relevan dengan menunjukkan adanya biaya emisi saham baru yang akan mempengaruhi nilai perusahaan. Modal sendiri dapat berasal dari laba ditahan dan menerbitkan saham biasa baru. Jika modal sendiri berasal dari laba ditahan, biaya modal sendiri sebesar Ks (Biaya modal sendiri dari laba ditahan). Tapi bila berasal dari saham biasa baru, biaya modal sendiri adalah Ke (biaya modal sendiri dari saham biasa baru). Jika ada pajak maka penghasilan pemegang saham dari dividen dan dari capital gains (kenaikan harga saham) akan dikenai pajak. Seandainya tingkat pajak untuk dividen dan capital gains adalah sama, pemegang saham cenderung lebih suka menerima capital gains dari pada dividen karena pajak pada capital gains baru dibayar saat saham dijual dan keuntungan diakui.

2. Teori The Bird in The Hand

Teori The Bird in The Hand Gordon dan Lintner menyatakan bahwa biaya modal sendiri perusahaan akan naik jika Dividend Payout rendah karena pemegang saham lebih suka menerima dividen dari pada capital gains. Gordon dan Lintner menyatakan bahwa, pemegang saham memandang dividend yield lebih pasti dari pada capital gains yield. Perlu diingat bahwa dilihat dari sisi pemegang saham, biaya modal sendiri dari laba ditahan (Ks) adalah tingkat keuntungan yang disyaratkan pemegang saham pada saham. Ks adalah keuntungan dari dividen (dividend yield) ditambah keuntungan dari capital gains (capital gains yield).

3. Teori Perbedaan Pajak

(7)

Menyatakan bahwa karena adanya pajak terhadap keuntungan dividen dan capital gains, para pemegang saham lebih menyukai capital gains karena dapat menunda pembayaran pajak. Oleh karena itu pemegang saham mensyaratkan suatu tingkat keuntungan yang lebih tinggi pada saham yang memberikan dividend yield tinggi, capital gains yield rendah dari pada saham dengan dividend yield rendah, capital gains yield tinggi. Jika pajak atas dividend lebih besar dari pajak atas capital gains, perbedaan ini akan makin terasa.

2.1.5 Dividen

Dividen adalah nilai pendapatan bersih perusahan setelah pajak dikurangi dengan laba ditahan (retained earning) yang disimpan sebagai cadangan bagi perusahaan (Ang, 1997). Perusahaan yang menjual sahamnya kepada masyarakat akan menerbitkan laporan keuangan. Dalam laporan keuangan, tertulis beberapa keuntungan perusahaan pada tahun bersangkutan, kemudian dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) akan diputuskan besarnya dividen yang akan diterima oleh para pemegang saham.

(8)

aliran kas (asset) yang dibagikan pada pemegang saham.

Berdasarkan bentuk dividen yang dibayarkan, dividen dapat dibedakan atas dua jenis: (Ang, 1997).

1. Dividen Tunai (Cash Dividend)

Merupakan dividen yang dibayarkan dalam bentuk tunai. Nilai suatu dividen sesuai dengan nilai tunai yang diberikan. Tujuan emiten untuk memberikan dividen dalam bentuk tunai adalah untuk memacu kinerja saham di bursa efek, yang juga merupakan return kepada para pemegang saham,

2. Dividen Saham (Stock Dividend)

Dividen saham merupakan dividen yang dibayarkan dalam bentuk saham dengan proporsi tertentu. Dividen yang diberikan dalam bentuk saham, disamping tujuan yang sama dengan dividen tunai juga bertujuan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham di bursa efek. Disamping itu pemberian dividen dalam bentuk saham kadang-kadang juga diberikan karena memperhatikan likuiditas keuangan perusahaan. Direksi menilai bahwa likuiditas keuangan perusahaan tidak memungkinkan pembayaran dividen dalam bentuk tunai sehingga diputuskan dibayarkan dalam bentuk saham baru (dividen saham).

Pada waktu pengumuman dividen, ada beberapa jenis tanggal yang perlu diperhatikan: (Ang, 1997).

1. Tanggal Pengumuman (Announcement Date)

(9)

emiten tentang bentuk dan besarnya serta jadual pembayaran dividen yang akan dilakukan.

2. Tanggal Cum Dividen (Cum Dividend Date)

Tanggal cum dividen merupakan tanggal hari akhir perdagangan saham yang masih melekat hak untuk mendapatkan dividen baik dividen tunai maupun dividen saham.

3. Tanggal Ex Dividen (Ex Dividend Date)

Tanggal ex dividen merupakan tanggal dimana perdagangan saham tersebut sudah tidak melekat lagi hak untuk memperoleh dividen.

4. Tanggal Pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham (Date of Record) Tanggal dimana seseorang harus terdaftar sebagai pemegang saham perusahaan publik atau emiten, sehingga dia mempunyai hak memperoleh dividen yang diperuntukkan bagi pemegang saham.

5. Tanggal Pembayaran (Payment Date)

Tanggal pembayaran merupakan tanggal dimana dividen dibayarkan kepada pemegang saham.

2.1.6 Kandungan Informasi Dividen

(10)

kas diharapkan meningkat atau diperoleh pada tingkat di mana dividen yang meningkat tersebut bisa dibayarkan, maka perusahaan akan meningkatkan dividen. Pasar akan merespon positif pengumuman kenaikan dividen tersebut. Hal sebaliknya akan terjadi jika perusahaan merasa prospek di masa mendatang menurun, perusahaan akan menurunkan pembayaran dividennya. Pasar akan merespon negatif pengumuman tersebut.

2.1.7 Return Individual

Return individual adalah tingkat keuntungan harian untuk masing-masing saham. Return individual ini merupakan persentase dari harga saham pada saat ini dibagi harga saham pada saat sebelumnya. Formulasi (Manurung 1997) adalah

1  

t t it

P P Ln R

dimana :

Pt = harga saham i pada periode t

Pt-1 = harga saham i pada periode t-1

2.2 Review Penelitian Terdahulu

(11)

No. Nama

Peneliti menggunakan analisis korelasi Spearman Rank dengan menggunakan data sampel tiga perusahaan selama lima tahun berturut-turut dari tahun 1996-2000. Berdasarkan pengujian hipotesis ketiga perusahaan tersebut dapat disimpulkan bahwa dividen tidak berpengaruh terhadap harga saham

Peneliti mengambil sampel 14 perusahaan yang membayar dividen meningkat dan menurun.

Hasil penelitian tersebut adalah pengumuman dividen dapat mempengaruhi harga saham di sekitar ex-dividend date perusahaan sektor keuangan di BEI pada tahun 2008 3. Deitiana pengaruh rasio keuangan, pertumbuhan penjualan, dan dividen terhadap harga saham.

Dari hasil perhitungan, dilihat angka signifikansi sebesar 0,758 maka H4 tidak terdukung, artinya tidak ada pengaruh variabel dividen terhadap variabel harga saham.

Penelitian melakukan penelitian pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham pada perusahaan LQ 45. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwasanya terdapat pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia.

(12)

Nurmala (2006) melakukan penelitian pengaruh dividen terhadap harga saham perusahaan-perusahaan otomotif di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa dividen tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham pada perusahaan otomotif yang telah go publik di Bursa Efek Jakarta. Hal ini dapat dilihat dari hasil regresi selama periode penelitian, pengaruh dividen tersebut sangat kecil sekali. Pembayaran atas dividen tidak perlu dilakukan, karena tidak akan berpengaruh terhadap kemakmuran para pemegang saham dan juga tidak akan menaikkan harga saham suatu perusahaan. Dengan demikian, perusahaan harus mempunyai rencana investasi yang menguntungkan untuk dilaksanakan sepanjang tahun.

Pahlevi (2008) melakukan penelitian di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan 14 sampel perusahaan yang membayar dividen meningkat dan menurun. Hasil penelitian tersebut adalah pengumuman dividen dapat mempengaruhi harga saham di sekitar ex-dividend date perusahaan sektor keuangan di BEI pada tahun 2008

Deitiana (2011) melakukan penelitian pengaruh rasio keuangan, pertumbuhan penjualan dan dividen terhadap harga saham. Dari hasil perhitungan, dilihat angka signifikansi sebesar 0,758 maka H4 tidak terdukung, artinya tidak ada pengaruh variabel dividen terhadap variabel harga saham.

(13)

2.3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian

2.3.1 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Kerangka konseptual akan menghubungkan antara variabel-variabel penelitian, yaitu variabel dependen dan variabel independen. Kerangka konseptual merupakan sintesa atau ekstrapolasi dari tinjauan teori dan penelitian terdahulu yang mencerminkan keterkaitan antar variabel yang diteliti dan merupakan tuntutan untuk memecahkan masalah penelitian serta merumuskan masalah.

Berdasarkan latar belakang masalah dan landasan teori, maka dapat dibuat kerangka konseptual atas penelitian ini yang digambarkan pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Dividen (X)

(14)

Berdasarkan kerangka konseptual, terlihat bahwa hubungan antara variabel independen dan variabel dependen adalah hubungan kausatif (sebab akibat). Di mana variabel independen yang telah ditentukan yaitu Dividen meningkat (X) akan mempengaruhi variabel dependen pergerakan harga saham (Y).

Motivasi pemegang saham untuk menginvestasikan dalam bentuk saham adalah untuk mendapatkan keuntungan lebih, dari yang ditawarkan oleh dunia perbankan. Dalam mengambil keputusan investasi, pemegang saham haruslah menganalisa berbagai macam informasi yang relavan dengan peluang investasi mereka. Berdasarkan teori – teori yang telah diketengahkan sebelumnya terungkap bahwa prospek keuntungan yang mungkin didapatkan oleh pemegang saham tidak hanya bersumber dari dividen namun juga berasal dari capital gain.

(15)

Persepsi pemegang saham seperti yang terjadi selama in menyebabkan perusahaan menghadapi pilihan yang dilematis. Di satu sisi, perusahaan ingin mempertahankan citra yang baik di mata pemegang saham, di sisi lain perusahaan dihadapkan pada pilihan untuk mengembangkan usahanya dengan konskuensi menurunkan pembayaran dividen, yang tentu saja akan direspon secara negatif oleh pasar.

Menurut Miller dan Rock (1985) Hasil penelitian mengungkapkan bahwa jika pemegang saham mengharapkan dividen perusahaan meningkat sebesar 9% /tahun dan hal tersebut terjadi, maka harga saham tidak akan meningkat secara mencolok. Hal tersebut terjadi karena pasar telah mengangtisipasinya. Namun harga saham akan meningkat secara signifikan jika dividen yang diumumkan perusahaan, meningkat jauh di luar perhitungan para pemegang saham. Hal sebaliknya juga akan terjadi jika dividen yang diumumkan tidak sesuai dengan harapan pemegang saham.

(16)

keuntungan yang diperkirakan akan meningkat. Lebih lanjut Miller dan Modigliani menyatakan reaksi pemegang saham pada perubahan dividen. Dalam argumennya mereka menyatakan bahwa suatu perusahaan menentukan pembayaran dividen dengan motivasi untuk menarik minat pemegang saham.

Pada prinsipnya, pemegang saham terdiri dari pemegang saham jangka panjang dan pendek, dimana pemegang saham jangka panjang mengharapkan pendapatan yang stabil dan hal tersebut tercermin dalam rasio pembayaran dividen perusahaan yang tinggi. Sebaliknya, pemegang saham jangka pendek akan cenderung memilih perusahaan yang memiliki rasio pembayaran dividen rendah sebab hal ini menggambarkanbahwa pihak manajemen perusahaan mengambil kebijikan untuk melakukan ekspansi usaha / peningkatan kinerja usaha.

2.3.2 Hipotesis Penelitian

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Referensi

Dokumen terkait

Dengan per kat aan l ai n, konsumsi per kapi t a pr oduk pet er nakan akan cender ung meni ngkat , sedangkan konsumsi per kapi t a pr oduk t anaman pangan akan cender ung menur

Kami mohon dengan hormat agar peserta yang sedang sakit berat/keras dan ibu-ibu hamil yang kehamilannya belum mencapai 5 (lima) bulan atau yang telah mendekati masa persalinan

Pertam a adalah bahwa perusahaan t idak dapat m egendalikan harga, kecuali pasarlah ( Perm intaan dan Penawaran) yang m enent ukan harga, dan perusahaan yang

Musyawarah Mufakat dalam Upacara Ritual Syukuran Laut Masyarakat Melayu di Desa Jaring Halus Kecamatan SecanggangKabupaten Langkat. Universitas

 Menyelesaikan model matematika dari suatu masalah dalam matematika atau mata pelajaran lain yang berhubungan dengan pertidaksamaan satu variabel bentuk pecahan aljabar...

apakah hikmah dalam ritual tampung tawr bibit dapat meningkatkan hasil panen masyaraat1. apakah solidaritas masyaraat dalam ritual tapung tawar bibit dapat ewujudkan

 Guru memeriksa kegiatan peserta didik apakah sudah dilakukan dengan benar. Jika masih ada peserta didik/kelompok yang belum dapat melakukan dengan benar, guru dapat.

Hal ini sejalan dengan data yang diperoleh pada saat dilakukan observasi langsung di lapangan pada bulan November 2016, ditemukan permasalahan-permasalahan yang dilakukan oleh