SLOW LEARNER
Pengantar
◦ Diperkirakan terdapat 15-17% anak dengan slow learner di populasi sekolah.
◦ Mereka tidak menunjukkan kondisi fisik, sosial, emosional yang
berbeda, sehingga biasanya ditempatkan di kelas reguler.
Definisi Slow Learner
◦ Anak yang mempunyai kemampuan belajar di bawah rata-rata dengan IQ sekitar 70 – 89 dan memiliki hasil belajar yang relatif rendah pada tugas-tugas sekolah dibandingkan dengan anak- anak lain seusianya.
◦ Anak dengan slow learner mempunyai kondisi fisik serta
perkembangan yang sama dengan anak seusianya, namun mereka
mengalami keterlambatan, misal dalam kemampuan berbicara dan
Slow Learner vs. Learning Disabilities (LD)
LD
◦
Anak mempunyai kemampuan
intelektual rata-rata atau di atas rata-ratatetapi mengalami
kesulitan pada salah satu/ lebih bidang studi, misal kesulitan membaca, berhitung, dsb.
◦
Tingkat inteligensi pada anak dengan LD lebih tinggi dari performa akademik yang diperoleh.
Slow Learner
◦
Anak slow learner tidak memilki LD namun kemampuan belajarnya lebih lamban dibandingkan anak- anak seusianya.
◦
Berpotensi mengalami kesulitan
pada semua mata pelajaran
Slow learner vs. Intellectual disability (ID)
◦ Anak-anak lambat belajar mempunyai tingkat IQ antara 75 sampai 90.
◦ Prediksi akademik yang didasarkan pada IQ menyebutkan
bahwa anak-anak lambat belajar mempunyai skor IQ antara 75
sampai 84, yang termasuk dalam rata-rata bawah atau below
average.
Kategorisasi IQ (Skala Stanford Binet)
Klassifikasi Rentang IQ
Genius 170 ke atas
Very superior 140-169
Superior 120-139
High Average 110-119
Average 90 -109
Low Average 80 - 89
Borderline 70 – 79
Intellectual Disability
30 - 69
SEBAB-SEBAB
Sebab: Genetik
◦ Gangguan biokimia dalam tubuh, seperti galactosemia dan phenylketonuria (PKU).
◦ PKU adalah suatu gangguan metabolisme genetis, dimana oksidasi yang tidak lengkap dari satu asam amino
(phenylalanine) dapat menyebabkan kerusakan pada otak, atau severe intellectual disability.
◦ Galactosemia adalah suatu gangguan biokimia dimana
terdapat defisiensi enzim yang dibutuhkan untuk metabolisme
galaktosa yang layak.
Sebab: Prenatal
◦ Prenatal anoxia (anoxia adalah keadaan kekurangan oksigen) pada bayi prematur.
◦ Penyakit yang diderita ibu pada waktu mengandung
bayi saat trimester pertama kehamilan.
Sebab: Perinatal
◦ Kesalahan yang terjadi saat kelahiran: asphyxia (kondisi yang
disebabkan oleh kekurangan oksigen pada saat bayi berada pada jalan lahir) kekurangan transfer oksigen ke otak sehingga terjadi beberapa kerusakan syaraf otak.
◦ Kelahiran prematur pada masa perinatal.
◦ organ-organ tubuh yang belum siap untuk berfungsi maksimal terjadi kelambatan proses perkembangan.
◦ kurang siapnya organ vital, seperti jantung dan paru-paru akan berpengaruh pada transfer oksigen dan nutrisi makanan ke otak serta seluruh tubuh.
◦ Ibu yang menggunakan zat adiktif, seperti kokain dan minum alkohol
dalam jumlah banyak berpengaruh pada berkurangnya kemampuan
short term memory pada anak.
Sebab: Postnatal
◦ Malnutrisi.
◦ Trauma fisik akibat kecelakaan, terutama trauma pada otak.
◦ Beberapa penyakit dan infeksi seperti encephalitis dan
meningitis.
Sebab: Lingkungan
◦ Tidak adanya stimulasi dini.
◦ Keadaan lingkungan yang tidak mendukung.
KARAKTERISTIK
Kesulitan dalam akademik
◦ Anak lambat belajar umumnya mengalami kegagalan dalam memahami pelajaran dan konsep-konsep dasar di bidang
akademik, misalnya membaca, menulis, matematika (berhitung) dan bahasa
◦ Kesulitan dalam menentukan arah, waktu, dan ukuran, seperti arah kanan dan kiri, depan dan belakang, lebar dan sempit.
◦ Reaksi anak lambat belajar lebih lamban daya tangkap rendah.
◦
Segala hal perlu disederhanakan dan diulang dengan cara yang berbeda
dan selalu diingatkan dari waktu ke waktu.
Kesulitan dalam akademik
◦ Anak sulit konsentrasi, kemampuan untuk memusatkan perhatian pendek, dibandingkan dengan anak-anak lain. Perhatian anak lambat belajar mudah lepas.
◦
Daya ingat yang rendah
sangat cepat lupa dengan informasi-informasi baru yang diterimanya.
◦ Wawasan anak tentang dunia cenderung lebih sempit.
Kesulitan dalam emosi dan sosial
◦
Anak lambat belajar sulit bersosialisasi dengan lingkungan.
◦ Lebih sering pasif, minder, dan menarik diri dari pergaulan.
◦
Anak mengalami kesulitan dalam mengekspresikan diri.
◦ Sulit untuk memahami makna dari kata-kata dan aturan berbahasanya tidak tepat dan tidak lancar.
◦
Anak mengalami kesulitan mengungkapkan apa yang ingin dilakukannya.
◦ Butuh lebih banyak pengarahan dan pengawasan, tetapi jangan terlalu dilindungi.
◦
Keterbatasan perilaku karena adanya perkembangan yang lambat, baik pada tingkah laku maupun perhatian sosial.
◦ Mental agelebih rendah dari usia sebenarnya.
CONTOH KESULITAN
YANG DIALAMI
ISU SEPUTAR
ANAK DENGAN
SLOW LEARNER
Pendeteksian slow learner
◦ Pendeteksian anak-anak lambat belajar ini biasanya relatif terlambat, baik dari pihak orangtua maupun guru sekolah biasanya dapat diketahui baru pada saat
anakanak tersebut memasuki sekolah dasar.
◦ Pada awal masa sekolah, kesulitan yang dialami oleh anak-anak ini belum langsung diketahui.
◦ Diketahui saat anak tetap tidak bisa membaca dan butuh waktu yang lama dan berulang- ulang untuk mengajari anak membaca, padahal teman-teman sekelasnya sudah dapat membaca, atau karena anak sering tidak naik kelas.
◦ Walaupun skor IQ sebagai suatu kriteria untuk memutuskan tingkat kemampuan
pendidikan anak, tetapi skor IQ tetap mempunyai keterbatasan dan tidak digunakan secara mutlak dalam identifikasi anak lambat belajar karena harus ditambah dengan observasi dan wawancara, serta hasil belajar.
Perkembangan anak dengan slow learner
◦ Anak lambat belajar tidak dapat menjadi anak yang cerdas di pendidikan formal
sampai menginjak dewasa, tetapi masih dapat berhasil menyelesaikan pendidikannya walaupun lebih lama dari teman-temannya.
◦ Anak dapat dikembangkan potensinya sampai batas maksimal dan dapat berhasil, atau mungkin dapat dikembangkan kemampuan-kemampuan yang lainnya.
Pendidikan anak dengan slow learner
◦ Anak lambat belajar adalah anak yang performa pendidikannya di bawah rata-rata yang diharapkan dari anak-anak seusianya.
◦ Anak-anak seperti ini tidak dapat belajar dengan maksimal jika ditempatkan di sekolah umum dengan metode pengajaran yang dipakai pada umumnya, kelompok anak ini membutuhkan pendidikan khusus (special education).
◦ Anak lambat belajar tidak dapat dimasukkan pada kategori
intellectual disability sehingga anak ini tidak dapat disekolahkan di sekolah luar biasa, karena anak lambat belajar memiliki kemampuan yang lebih tinggi daripada anak retardasi mental.
◦ Sering membuat orangtua dan guru merasa bingung menempatkan anak lambat belajar.
Pendidikan anak dengan slow learner (2)
◦ Apabila mereka ditempatkan di sekolah umum maka mereka akan kesulitan, namun jika ditempatkan di SLB maka mereka lebih tinggi kemampuannya, yang akan berdampak pada penurunan potensi diri mereka.
◦ Di Indonesia, belum ada sekolah ataupun kurikulum yang cocok
dengan anak lambat belajar
PENANGANAN ANAK DENGAN
SLOW LEARNER
26
Belajar dan mengajar
◦ Keterbatasan kognitif dari lamban belajar akan sangat kesulitan jika diberi berbagai informasi dalam bentuk paper-pencil.
◦ Mereka perlu dihubungkan dan diinternalisasi melalui kreativitas aktivitas.
◦ Sertakan dengan peningkatan kepercayaan diri dan kecakapan belajar (aptitude for learning)
◦ Pemberian program pendidikan yang diindividualisasikan (individualized education).
◦ Pengalaman pertama belajar mandiri yang memungkinkan atau mudah dikerjakan.
◦ Intervensi akademik dengan berbagai cara, seperti melalui drama, bermain peran
Pengajaran remedial
1. Isi pengajaran harus sangat hati-hati, dibuatkan tahapan sesuai dengan kapasitas pikiran siswa, keperluan, level pengalaman dan pendidikan siswa.
2. Frekuensi pelajaran pendek sebagai pengganti dari pelajaran panjang setiap minggu.
3. Siswa lamban belajar mampu menangkap ide-ide konkret dari pada ide-ide abstrak.
Sertakan bantuan audio visual agar dapat menyediakan pengalaman unik bagi lamban belajar di dalam penyajian isi pelajaran.
4. Memfokuskan pada minat keterampilan sosial dan kepercayaan diri siswa lamban belajar, menekankan pada keefektifan penggunaan seni, musik, dan drama.
5. Guru memberi hal yang utama untuk dipraktikkan, diulang dan di-review secara keseluruhan, memfasilitasi pemahaman dan daya tahan ingatan bagi siswa lamban belajar.
6. Kelas remedial khusus yang disusun bagi siswa lamban belajar.
Apa yang bisa dilakukan?
1. memanfaatkan potensi lain dari anak untuk membangkitkan motivasi
belajar
2. mempergunakan buku dan sumber belajar lain yang memudahkan belajar bagi anak
3. menggunakan media-media gambar agar mempermudah belajar anak 4. menjelaskan secara lisan dan
berulang
7. bertanya langsung kepada anak untuk memastikan pemahaman yang dapat ditangkap
8. memastikan perhatian anak memanggil nama anak agar memperhatikan
9. memperbolehkan anak menggunakan alat bantu
10. mendorong siswa lainnya untuk membantu
Apa yang bisa dilakukan?
13. memberikan tambahan jam pelajaran di luar jam pelajaran efektif
14. mempersilakan ke luar kelas untuk mendapatkan remedial dari guru khusus
15. memberikan soal yang lebih mudah kepada anak
16. memberikan bantuan kepada siswa ketika mengerjakan tugas
17. bantu membacakan & menuliskan
18. beri waktu lebih banyak kepada anak denganslow learner
dibanding siswa lainnya ketika mengerjakan tugas
19. menyediakan tempat terpisah dari siswa lainnya
20. memberikan tugas secara
bergradasi dari mulai tingkat amat mudah ke yang tingkat sulit;
21. meminta orang tua agar lebih memperhatikan belajar anak 22. berkonsultasi dengan ahli terkait
Sumber Referensi
◦ APA Dictionary of Psychology, 2023
◦ Mahastuti, D. 2011. Mengenal lebih dekat anak lambat belajar. Personifikasi, Vol. 2, No.1
◦ Mumpuniarti, Rudiyati, Sukinah, Cahyaningrum. Kebutuhan belajar siswa lamban belajar (slow learner) di kelas awal sekolah dasar DI Yogyakarta.