• Tidak ada hasil yang ditemukan

Soal nomer 1-3 mengacu pada kasus 1

N/A
N/A
Rifa

Academic year: 2023

Membagikan "Soal nomer 1-3 mengacu pada kasus 1 "

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Kasus 1

Seorang pasien pria, usia 52 tahun datang ke UGD dengan keluhan mata kanan kabur mendadak dan mata merah. Pasien juga mengeluhkan mual, muntah, dan nyeri kepala. Pasien tidak pernah merasakan keluhan seperti ini sebelumnya. Pada pemeriksaan didapatkan visus mata kanan 1/300 dan mata kiri 6/6. Pada mata kanan didapatkan spasme palpebra, injeksi konjungtiva, injeksi perikornea, edema kornea difus, dan sudut kamera okuli anterior terkesan dangkal. Refleks pupil direk dan indirek negatif, lensa terkesan keruh tipis. Segmen posterior pasien ini tidak dapat dinilai. Tekanan intraokular mata kanan terkesan meningkat pada palpasi. Pasien mengaku menderita diabetes melitus dan hipertensi, rutin mengkonsumsi obat, dan mengatakan HbA1C selalu dibawah 6.0.

1. Apa kemungkinan diagnosa utama kasus diatas?

a. Primary open angle glaucoma b. Secondary open angle glaucoma

c. Primary closed angle glaucoma, acute onset d. Neovascular glaucoma on diabetic patient e. Lens induced glaucoma

2. Apa penanganan awal yang akan anda lakukan?

a. Trabekulektomi b. Infus mannitol c. Tetes mata steroid

d. Tetes mata analog prostaglandin e. Tetes mata midriatikum

3. Apa faktor resiko yang paling mungkin dari pasien diatas?

a. Pria

b. Katarak imatur (intumesen) c. Riwayat diabetes mellitus d. Riwayat hipertensi e. Miopia

4. Agen hiperosmotik (mannitol) tidak boleh diberikan pada kondisi … a. Gagal jantung kongestif

b. Usia muda

c. Silicon oil filled eye d. Hipertensi esensial e. Diabetes mellitus

(2)

Soal nomer 5-6 mengacu pada kasus 2

Kasus 2

Seorang pria 38 tahun datang ke klinik dengan keluhan mata sering terasa pegal. Pasien ini merupakan penderita rheumatoid arthritis dengan riwayat penggunaan tablet methyl prednisolone berulang sejak 2 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan didapatkan segmen anterior dalam batas normal, sudut bilik mata depan dalam, lensa jernih pada kedua mata. Segmen posterior didapatkan retina dalam batas normal, papil CDR 0,5, tampak lamina kribrosa pada kedua mata. Tekanan intra okular OD 30 dan OS 24. Ayah pasien merupakan penderita glaukoma. Pasien mengaku pernah memeriksakan mata pada tahun sebelumnya dan didapatkan tekanan intra okular OD 12 dan OS 15.

5. Apakah diagnosa yang paling mungkin pada pasien diatas?

a. Primary open angle glaucoma b. Secondary closed angle glaucoma c. Steroid induced glaucoma d. Lens induced glaucoma e. Uveitic glaucoma

6. Apa managemen pertama yang anda akan sarankan kepada pasien?

a. Trabekulektomi b. Trabekuloplasti

c. Penghentian steroid jika memungkinkan d. Pemberian tetes mata pilocarpine e. Penggantian steroid dexamethasone

Soal nomer 7-9 mengacu pada kasus 3

Kasus 3

Seorang wanita usia 45 tahun datang ke klinik saudara dengan keluhan pandangan kabur pada kedua mata dan nyeri pada mata kanan. Pasien merupakan penderita hipertensi dan dibetes mellitus yang rutin memeriksakan diri dan mengkonsumsi obat sesuai petunjuk dokter. Tidak ada riwayat penggunaan steroid jangka panjang pada pasien ini. Pasien menyatakan mempunyai riwayat keluarga penderita glaukoma. Pada segmen anterior kedua mata tidak didapatkan kelainan dan sudut bilik mata depan tampak dalam. Segmen posterior didapatkan retina dalam batas normal. CDR mata kanan 0,7 dan mata kiri 0,6, didapatkan juga peripapillary haemorrhage pada kedua mata. Tekanan bola mata kanan dan kiri terkesan meningkat pada kedua mata.

7. Apakah diagnosa yang paling mungkin pada pasien diatas?

a. Primary open angle glaucoma b. Secondary closed angle glaucoma c. Steroid induced glaucoma d. Lens induced glaucoma e. Neovascular glaucoma

(3)

a. No light perception b. Pinhole vision c. Bjerrum scotoma d. Secocentral scotoma e. Blind spot enlargement

9. Untuk membantu penagakkan diagnosis, pemeriksaan apa yang akan anda sarankan pada pasien ini?

a. Pemeriksaan darah lengkap b. Pemeriksaan HbA1C

c. Pemeriksaan lapang pandang dan Retinal Fiber Layer d. Pemeriksaan ketebalan kornea sentral

e. Pemeriksaan visus dan koreksi

Soal nomer 10-11 mengacu pada kasus 4

Kasus 4

Seorang laki-laki 60 tahun datang dengan keluhan mata kanan nyeri, merah, sakit kepala pada sisi temporal kanan dan epifora sejak 3 hari yang lalu. Pasien mengaku tidak ada riwayat trauma kepala atau operasi mata. Visus kedua mata adalah Light Perception, dan diakui sudah menderita kesulitan melihat sejak 4 tahun yang lalu. Pasien mengaku menderita diabetes mellitus dan hipertensi, yang terkontrol dengan obat. Pada pemeriksaan segmen anterior mata kanan didapatkan kornea edema mikrosistik, injeksi konjungtiva, pada KOA didapat flare dan cells, lensa keruh putih, dan kapsul anterior tampak iregular. Tekanan intraokular mata kanan teraba sangat keras. Gonioskopi menunjukan sudut terbuka. USG bola mata menunjukan tidak ada kelainan.

10. Apakah diagnosis yang paling mungkin dari kasus diatas?

a. Primary open angle glaucoma b. Primary closed angle glaucoma c. Neovascular glaucoma

d. Phacolytic glaucoma e. Steroid induced glaucoma

11. Apakah penyebab dari terjadinya kasus glaukoma diatas?

a. Faktor genetik dan usia

b. Penutupan sudut akut karena obat hipertensi c. Pertumbuhan vasa baru di sudut iridokorneal

d. Kebocoran massa lensa yang menyebabkan reaksi inflamasi e. Deposit fibrin pada trabekular meshwork

(4)

Soal nomer 12-14 mengacu pada kasus 5

Kasus 5

Wanita 63 tahun datang ke Klinik dengan keluhan mata kiri terasa pegal. VODS 6/6. Pada pemeriksaan anterior OS ditemukan gambaran “hammered silver” pada kornea, nodul berpigmen pada iris, corectopia, san sinekia anterior perifer. TIO OD 15, TIO 29. Segmen anterior mata kanan tidak didapatkan kelainan. Segmen posterior ODS dalam batas normal. Pasien tidak mempunyai riwayat penggunaan kacamata, operasi, dan keluhan mata lain sebelumnya.

12. Apakah diagnosis paling mungkin dari kondisi diatas?

a. Iridocorneal Endothelial Syndrome (ICE) b. Uveitic Glaucoma

c. Axenfeld-Rieger Syndrome d. Midbrain corectopia

e. Posner-Schlossman Syndrome

13. Varian paling mungkin dari kondisi diatas adalah…

a. Peters Plus b. Cogan-Reese c. Williams-Beuren d. Posterior Embriotoxon

e. Posterior polymorphous corneal dystrophy

14. Terapi pertama yang diberikan pada kondisi tersebut adalah … a. Anti inflamasi

b. Trabekulotomi c. Iridoplasti laser d. Anti-glaucoma topikal e. Goniosynechiolysis

Soal nomer 15-16 mengacu pada kasus 6

Kasus 6

Seorang pria berusia 63 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri pada mata kiri yang terjadi akut. Kondisi ini terjadi 3 jam sebelum masuk RS, dan telah berulang selama tiga kali dalam 5 tahun ini. Visus OD 6/6, OS6/20. Pada pemeriksaan fisik mata kiri didapatkan palpebra spasme ringan, injeksi konjungtiva, kornea jernih, flare (-), cells(+1), COA VH-4, ref pupil menurun dengan diameter pupil 4 mm, lensa jernih, dan terdapat keratic precipitate sentinel. Riwayat pengukuran tekanan intraokular sebelumnya (TIO) menunjukkan lonjakan TIO OS menjadi 54 mmHg pada tahun 2014 dan 54 mmHg lagi pada tahun 2018. TIO OS berkisar antara 11 hingga 15 di antara episode TIO tinggi. Dia tidak memerlukan obat penurun TIO di antara episode. TIO mata kanan berkisar 10 hingga 16 mmHg selama kontrol. Gonioskopi pada mata kiri didapatkan sudut dalam dan terbuka pada 4 kuadran. Kondisi anatomi mata kanan dalam batas normal. Cup disk ratio OD 0.3, OS 0.5.

Pasien menyangkal adanya riwayat luka/trauma di bola mata, herpes zoster, atau ruam lainnya.

Episode nyeri dan tekanan tinggi tidak disertai dengan gejala atau penyakit sistemik lain.

(5)

a. Secondary closed angle glaucoma

b. Primary closed angle glaucoma, acute onset c. Neovascular glaucoma

d. Phacolytic glaucoma e. Glaucomatocyclitic Crisis

16. Terapi yang diberikan pada kondisi ini adalah … a. Prostaglandin analogue

b. Pilocarpine

c. Topical steroid dan beta blocker d. Trabekulektomi

e. Iridotomi laser

17. Lensa yang digunakan pada prosedur iridotomi laser perifer adalah … a. Lensa Sussman

b. Lensa three mirror c. Lensa Abraham d. Lensa Koeppe

e. Lensa four mirror goniolens

Soal nomer 18-21 mengacu pada kasus 7

Kasus 7

Seorang wanita berusia 88 tahun dengan nyeri mata kanan pasca operasi katarak dengan pemasangan lensa intraokular. Pandangan kabur (VOD 1/300), sakit kepala, mual, dan muntah. Nyeri mulai sekitar 4 jam sebelumnya dan semakin memburuk. Mata kanan didapatkan spasme palpebra, hiperemia konjungtiva, edema kornea, flat anterior chamber grade 3, IOL (+), reflex pupil -/- diameter 4 mm, dan fundus membayang. USG mata kanan menunjukan kondisi normal. Kondisi mata kiri dalam batas normal. TIO OD 60, OS 14. Dilaporkan terjadi prolapse vitreous dan rupture kapsul posterior, dan telah dilakukan iridektomi perifer. Pasien tidak mempunyai riwayat diabetes dan hipertensi sebelumnya.

Riwayat pengobatan didapatkan alergi golongan sulfa.

18. Diagnosis paling mungkin dari kondisi diatas adalah…

a. Posner-Schlossman Syndrome b. Schwartz Matsuo Syndrome c. Aqueous Misdirection Syndrome d. Bleb hyperfiltration

e. Pupillary block glaucoma

19. Terapi yang akan anda berikan pada pasien tersebut adalah…

a. Miotikum dan beta blocker b. Sikloplegik dan alpha-2 agonist c. Acetazolamide dan mannitol d. Trabekulektomi cito

e. Laser Peripheral Iridotomy

(6)

20. Jika tekanan bola mata tidak bisa turun dengan medika mentosa, penanganan definitif pada kondisi ini adalah …

a. Iridektomi insisional b. Viskokanaloplasti

c. Injeksi viscoelastic pada COA

d. Trabekulektomi dengan implant glaucoma e. Vitrektomi Posterior

21. Jika pada USG mata kanan didapatkan kondisi kissing choroidals, maka kemungkinan diagnosisnya adalah …

a. Pupillary block syndrome b. Choroidal effusion c. Total retinal detachment d. Ciliary body rotation e. Nucleus drop

Soal nomer 22-24 mengacu pada kasus 8

Kasus 8

Seorang wanita 36 tahun datang dengan keluhan pandangan kabur pada mata kanan nya. VOD 6/60, VOS 6/6. Mata kanan ditemukan palpebra normal, conjungtiva ditemukan bleb avascular dengan elevasi tinggi, Seidel-test negative, Descemet fold kornea, COA tenang dan VH 1, iridektomi paten, lensa jernih, retina attached tetapi tampak berkerut dan vitreous jernih. Kondisi mata kiri dalam batas normal. TIO OD 3 mmHg dan OS 14 mmHg. Pasien menjalani operasi trabekulektomi dengan MMC pada mata kanan karena glaukoma uveitis pada 1 tahun yang lalu. TIO OD 1 minggu pasca operasi adalah 5 mmHg, 3 bulan pasca operasi 3 mmHg. Telah dilakukan patch darah autolog pada bleb mata kanan pada 3 bulan pasca operasi dengan TIO pasca tindakan 10 mmHg. Setelah operasi patch darah, pasien tidak pernah kontrol.

22. Penurunan visus yang terjadi pada pasien ini paling mungkin disebabkan karena … a. Neuritis optic

b. Hipotoni makulopati c. Ablasio retina d. Blebitis e. Inflamasi uvea

23. Kondisi hipotoni pada pasien ini paling mungkin terjadi karena….

a. Bleb leakage b. Aqueous shutdown c. Ablasi serosa d. Hiperfiltrasi e. Choroidal effusion

24. Pilihan penanganan dari hipotonia pasca operasi trabekulektomi pada pasien ini adalah adalah …

a. Penjahitan konjungtiva b. Needling

(7)

d. Steroid dosis tinggi e. Revisi bleb

25. Pilihan penanganan pada flat anterior chamber grade 3 tanpa adanya bleb leakage adalah

a. Injeksi viskoelastik intra kamera b. Bebat tekan

c. Observasi d. Sikloplegik

e. Gentamisin sulphate

Referensi

Dokumen terkait

Pasien laki-laki datang dengan keluhan benjolan di tungkai bawah, bengkak, nyeri tekan, pada perabaan panas,……….,……….. Guna tes tuberculin adalah………

Seorang laki-laki usia 29 tahun dating ke UGD Rumah Sakit dengan keluhan nyeri betis kanan akibat tertabrak mobil sedan dari arah samping kanan saat berjalan kaki, 30 menit yang

Seorang laki datang ke poli dengan keluhan nyeri dada sejak 8 jam yang lalu.. Angina pectoris tidak stabil

Pasien laki-laki usia 20 tahun datang dengan keluhan nyeri menelan sejak 2 hari yang lalu4. Dari pemeriksaan fisik didapatkan vital

Seorang penderita laki-laki usia 30 tahun datang kepoli bedah dengan keluhan benjolan dilengan atas kanan sejak 3 bulan yang lalu, semakin lama semakin membesarC. Pada

34.Seorang laki-laki berumur 73 tahun datang menemui dokter spesialis rheumatologi dengan keluhan nyeri pada persendiannya, kemudian laki-laki tersebut mengeluh tulangnya terasa

Perempuan 17 tahun datang dengan keluhan nyeri perut bagian kanan bawah, nyeri tidak terlalu sakit tapi pasien merasa terganggu sampai2 pasien tidak masuk

Seorang laki-laki berumur 73 tahun datang menemui dokter spesialis rheumatologi dengan keluhan nyeri pada persendiannya, kemudian laki-laki tersebut mengeluh