• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOAL TRADUCTION

N/A
N/A
Jola Liuw

Academic year: 2025

Membagikan "SOAL TRADUCTION"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

SOAL TRADUCTION

1. Jelaskan perbedaan penerjemahan sebagai proses dan terjemahan sebagai hasil.

2. Tuliskan minimal 2 pengertian terjemehan dan penerjemah menurut para ahli.

3. Tuliskan jenis jenis penerjemahan berdasarkan bentuk teks dan berdasrkan teknik dan strategi.

4. Jelaskan pengertian dari terjemahan yang bisa di lihat dari aspek bahasa yang terbagi 3 kelompok yaitu intralingual translation, intrelingual translation, intersemiotic transaltion.

5. Tuliskan dan jelaskan aspek yang bisa di lihat dari orientasi yang terbagi menjadi 2 kelompok yaitu metode penerjemahan yang berorientasi pada bahasa sumber maupun bahasa sasaran.

6. Jelaskan bagaimana ketepatan makna, keterbecaan dan keberterimaan dalam penerjemahan.

7. Tuliskan teknik menilai terjemahan.

8. Jelaskan bagaimana bentuk dan ekspresi makna dalam terjemahan.

9. Jelaskan masalah bentuk dan makan dalam terjemahan.

10. Bagaimana memahami ekspersi dalam bahasa sumber maupun dalam bahasa sasaran.

JAWABAN.

1. Penerjemahan sebagai proses merujuk pada kegiatan atau tindakan yang dilakukan oleh penerjemah dalam mengalihkan pesan dari bahasa sumber (source language) ke bahasa sasaran (target language). Sedangkan Terjemahan sebagai hasil adalah produk akhir dari proses penerjemahan.

2. Perbedana Terjemahan dan Penerjemahan

 Catford (1965; 20), dalam bukunya A linguistic Theory of Translation, mendefinisikan terjemahan sebagai pengalihan wacana dalam bahasa sumber (BSu) dengan wacana padanannya dalam bahasa sasaran (BSa).

 Larson (1984; 3), dalam bukunya Meaning-Based Translation: A Guide to Cross- Language Equivalence, mendefinisikan terjemahan sebagai suatu perubahan bentuk dari BSu kedalam bahasa penerima (BPa) dimana makna harus dijaga untuk tetap sama.

 Newmark (1988) penerjemahan adalah upaya untuk menggantikan makna suatu teks dalam satu bahasa dengan makna yang setara dalam bahasa lain.

 Catford (1965) penerjemahan adalah penggantian teks dalam satu bahasa (bahasa sumber) ke dalam teks yang setara dalam bahasa lain (bahasa sasaran).

3. - Berdasarkan bentuk teks

 Penerjemahan Tertulis (Written Translation)

 Penerjemahan Lisan (Interpretasi/Interpretation) -Berdasarkan teknik dan srategi

 Penerjemahan Harfiah (Literal Translation)

(2)

 Penerjemahan Bebas (Free Translation)

 Penerjemahan Setia (Faithful Translation)

 Penerjemahan Adaptif (Adaptation)

4. Pengertian dari Intralingual, intrelingual dan Intersemiotic

 Intralingual Translation (Penerjemahan Intrabahasa) dalah proses mengalihkan atau menginterpretasikan pesan dalam satu bahasa yang sama, menggunakan kata- kata atau struktur yang berbeda.

 Interlingual Translation (Penerjemahan Antarbahasa) adalah jenis penerjemahan yang paling umum, yaitu mengalihkan pesan dari satu bahasa ke bahasa lain.

 Intersemiotic Translation (Penerjemahan Antarsemiotik) adalah proses mengalihkan pesan dari satu sistem tanda (semiotik) ke sistem tanda lainnya.

Artinya, ini tidak hanya melibatkan bahasa, tapi juga bentuk komunikasi lain, seperti gambar, musik, simbol, atau gerakan.

5. Metode Penerjemahan yang Berorientasi pada Bahasa Sumber

 Penerjemahan Kata per Kata (Word-for-word Translation) kalimat akan diterjemahkan satu demi satu kata secara berurutan tanpa memperhatikan konteksnya.

 Penerjemahan Harfiah (Literal Translation) digunakan dalam tahap awal penerjemahan (pre-translation) untuk memahami teks yang sulit.

 Penerjemahan Setia (Faithful Translation) digunakan untuk teks yang memiliki bentuk dan format yang setia dengan bahasa sumber, seperti teks hukum.

 Penerjemahan Semantik (Semantic Translation) metode penerjemahan semantik memperhatikan nilai estetis teks sumber sehingga teks hasil terjemahan juga harus terlihat indah dan natural.

Metode Penerjemahan yang Berorientasi pada Bahasa Sasaran.

 Penerjemahan Adaptasi (Adaptation) Bisa dibilang adaptasi adalah metode penerjemahan yang bertolak belakang dengan metode penerjemahan kata demi kata.

 Penerjemahan Bebas (Free Translation) adalah metode penerjemahan bebas tidak mengganti budaya bahasa sumber dengan budaya bahasa sasaran.

 Penerjemahan Idiomatis (Idiomatic Translation) Penerjemahan idiomatis bertujuan mereproduksi pesan dalam teks bahasa sumber.

 Penerjemahan Komunikatif (Communicative Translation) Metode ini mengupayakan reproduksi makna kontekstual bahasa sumber agar aspek kebahasaan dan isi mudah dipahami oleh pembaca teks bahasa sasaran.

6. Penjelasan ketepatan makna, keterbacaan, keberterimaan

 Ketepatan makna berarti makna dari teks sumber harus disampaikan secara benar dan utuh dalam bahasa sasaran, tanpa menambah, mengurangi, atau mengubah informasi penting.

(3)

 Keterbacaan mengacu pada sejauh mana teks terjemahan mudah dipahami oleh pembaca bahasa sasaran. Teks harus terasa alami, mengalir, dan sesuai dengan struktur bahasa target.

 Keberterimaan berarti teks terjemahan diterima secara wajar oleh norma kebahasaan dan budaya pembaca bahasa sasaran. Artinya, terjemahan harus sesuai dengan tata bahasa, gaya, dan kebiasaan bahasa target.

7. Tuliskan teknik menilai terjemahan.

 Uji keakuratan berarti mengecek apakah makna yang dipindahkan dari teks bahasa sumber sama dengan yang di teks bahasa pengatar.

 Uji keterbacaan menyatakan derajat kemudahan sebuah tulisan untuk dipahami maksudnya.

 Uji kewajaran penerjemah padanan dinamis bertujuan untuk menghasilkan terjemahan yang diterima secra wajar oleh pembaca bahas sasaran baik dari sudut linguistik maupun non linguistik.

 Uji keterpahaman terjemahan yang di hasilkan dapat dimengerti dengan benar oleh penutur bahasa sasaran atau tidak.

 Terjemahan balik adalah meminta orang lain yang menguasai bahsa sumber dan bahasa sasaran menerjemahkan balik naskah terjemahan kedalam bahasa sumber.

 Uji kekonsistenan sangat diperlukan dalam hal hal yang bersifat teknis. tidak ada aturan buku mengenai bagaimana cara yang terbaik menyatakan ungkapan bahasa sumber.

8. Bentuk dalam penerjemahan merujuk pada struktur bahasa yang digunakan untuk menyampaikan makna, seperti:

Susunan kalimat (struktur sintaksis),

Pilihan kata (leksikon),

Gaya bahasa (gaya formal, informal, sastra, dll),

Unsur gramatikal (tata bahasa, morfologi),

Format teks (paragraf, dialog, narasi, dll).

Ekspresi makna adalah cara makna disampaikan secara jelas dan efektif dalam bahasa sasaran, dengan mempertimbangkan:

Konteks budaya dan sosial,

Nuansa emosional atau estetika,

Kesepadanan semantis (kesamaan makna),

Kesantunan atau gaya tutur yang sesuai.

9. Beberapa masalah bentuk yang umum muncul dalam terjemahan antara bahasa sumber dan bahasa sasaran antara lain:

 Perbedaan Struktur Kalimat: Bahasa sumber dan bahasa sasaran sering kali memiliki struktur kalimat yang berbeda.

(4)

 Perbedaan Bentuk Kata: Dalam beberapa bahasa, seperti bahasa Indonesia atau Spanyol, kata kerja bisa mengalami perubahan bentuk untuk menandakan waktu atau jumlah.

 Keberagaman Kosakata: Kosakata dalam satu bahasa bisa memiliki lebih dari satu terjemahan dalam bahasa lain, dan sebaliknya.

 Kebingungan dalam Terjemahan Idiomatis: Idiom atau ungkapan khas suatu bahasa mungkin tidak memiliki padanan langsung dalam bahasa lain.

Masalah yang sering muncul terkait dengan makna antara lain:

 Ambiguitas Makna: Beberapa kata atau frasa dalam bahasa sumber bisa memiliki lebih dari satu makna, yang bergantung pada konteks.

 Makna Tersirat dan Konotasi: Selain makna literal, banyak kata atau ungkapan yang membawa konotasi atau makna yang tersirat.

 Makna dalam Konteks Budaya: Setiap bahasa juga mengandung referensi budaya yang mungkin tidak ada padanan langsungnya dalam bahasa lain..

 Ketepatan dalam Menyampaikan Nuansa: Beberapa kata dalam bahasa sumber membawa nuansa tertentu yang bisa hilang jika diterjemahkan secara terlalu bebas.

10. Memahami ekspresi dalam bahasa sumber

Untuk memahami ekspresi dalam bahasa sumber, kita perlu mengenali beberapa elemen penting yang mempengaruhi makna sebuah ungkapan atau kalimat.

 Konteks Budaya

 Konotasi dan Nuansa

 Kiasan dan Idiom

 Gaya Bahasa dan Tone

Memahami Ekspresi dalam Bahasa Sasaran

Setelah memahami ekspresi dalam bahasa sumber, penerjemah harus mampu menyesuaikan ekspresi tersebut dalam bahasa sasaran agar tetap efektif dan sesuai konteks.

Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk memahami ekspresi dalam bahasa sasaran:

 Memahami Budaya Sasaran

 Menyesuaikan Idiom dan Ungkapan

 Pemahaman terhadap Nuansa dan Konotasi dalam Bahasa Sasaran

 Gaya dan Tone dalam Bahasa Sasaran

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, dalam telaah gaya bahasa (karya sastra), analisis dapat diarahkan pada pilihan kata (diksi), susunan kalimat dan sintaksisnya, kepadatan

Data ini biasa ditemukan dalam struktur internal bahasa, yaitu struktur bunyi (fonologi), struktur kata (morfologi), struktur kalimat (sintaksis), struktur wacana

2 kalimat dengan makna, pilihan kata dan tata bahasa benar 1 kalimat dengan makna, pilihan kata dan tata bahasa benar Kalimat yang diberikan menggunakan tata bahasa yang salah

Bagian akhir dari struktur bahasa adalah struktur sintaksi meliputi: pola kalimat, fungsi, peran dan kategori sintaksis bahasa yang digunakan masyarakat tutur desa

Dengan mengacu pada defenisi penerjemahan yang dikemukakan oleh Larson (1989: 3): mengungk apkan kembali makna yang sama dengan menggunakan leksikon dan struktur

Iklan kampanye pemilu legislatif 2014 banyak menggunakan struktur kalimat berupa gaya bahasa repetisi sedangkan frekuensi penggunaan gaya bahasa menurut struktur

2 kalimat dengan makna, pilihan kata dan tata bahasa benar 1 kalimat dengan makna, pilihan kata dan tata bahasa benar Kalimat yang diberikan menggunakan tata bahasa yang salah

Kombinasi elemen-elemen ini akan membentuk sintaksis makna universal yang dalam kerangka MSA disebut kalimat kanonis (canonical sentences), yaitu konteks tempat leksikon