• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOAL UAS HUKUM PIDANA

N/A
N/A
Nadia Rahmah Annisa

Academic year: 2023

Membagikan "SOAL UAS HUKUM PIDANA "

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

SOAL UAS HUKUM PIDANA

1. Ilmu Hukum sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari esensi hukum yang berkaitan antara filsafat hukum di satu sisi dan teori politik di sisi lain, hal tersebut pengertian ilmu hukum yang dikemukakan oleh ....

A. Supomo B. Subekti C. Lilik Mulyadi D. Friedman

2. Suatu penderitaan yang sengaja diberikan oleh negara pada seseorang atau beberapa orang sebagai akibat atas perbuatan-perbuatan yang mana menurut aturan hukum pidana adalah perbuatan yang dilarang , merupakan pengertian dari ....

A. perdata B. administrasi C. tata negara D. pidana

3. Menurut Wirjono Prodjodikoro, tujuan hukum pidana adalah ....

A. memenuhi rasa keadilan B. memenuhi ketentraman C. memenuhi kenyamanan D. memenuhi kemanfaatan

4. Van Bemmelen mengemukakan bahwa sifat hukum pidana sebagai ultimum remidium yang artinya ....

A. Sebagai sarana utama dalam menanggulangi pelanggaran hukum

B. sebagai sarana terakhir dalam menanggulangi Pelanggaran hukum

C. sebagai assesoir ketentuan dalam peraturan perundang-undangan

D. sebagai alternatif dalam menaggulangi kejahatan

5. Dalam teori klasik, tujuan pidana adalah ....

A. Untuk melindungi individu dari kekuasaan penguasa (Negara)

B. membatasi hak individual

C. membatasi ancaman hukum pidana D. membatasi hak moral

6. Moeljatno membedakan dengan tegas dapat dipidananya perbuatan (die strafbaarheid van het feit) dan dapat dipidananya orang (strafbaarheid van den person). Sejalan dengan itu memisahkan pengertian perbuatan pidana (criminal act) dan pertanggungjawaban pidana (criminal responsibility). Hal ini mencerminkan pandangan pidana yang ....

A. Monolistik B. dualistik C. tringular sistem D. campuran

7. Berikut ini sarjana hukum pidana Jerman yang pada tahun 1801 menciptakan asas legalitas adalah ....

A. Van Bemmelen B. Van Hattum

C. Paul John Anslem von Feuerbach D. Simos

8. Teori asas Legalitas Feuerbach dengan ‘nulla poena sine crimine nullum crimen sine poena legal” kemudian dikenal dengan ....

A. lex specialis B. tempus delictus C. psycologische dwang D. locus delic

9. Asas Legalitas hukum pidana di Indonesia diatur dalam KUHP pada pasal ....

A. 1 ayat 1 B. 1 ayat 2 C. 2 ayat 1 D. 2 ayat 2

10. Pasal 1 ayat 2 KUHP Indonesia merupakan pembatasan atau pelunakan dari ....

A. asas konkordasi B. asas legalitas

C. asas praduga tidak bersalah D. asas koneksitas

11. “Ketentuan pidana perundang-undangan Indonesia berlaku bagi setiap orang yang diluar wilayah Indonesia melakukan tindak pidana didalam kendaraan air atau pesawat udara indonesia” diatur dalam Pasal 3 KUHP yang mengatur tentang ketentuan ....

A. perluasan tempus delictus B. perluasan dari asas teritorialitas C. perluasan asas retroaktif D. perluasan asas legalitas

12. Suatu Asas yang menyatakan berlakunya undang- undang hukum pidana indonesia diluar wilayah negara bagi setiap orang , warga negara atau orang asing yang melanggar kepentingan hukum indonesia , atau melakukan perbuatan pidana yang membahayakan kepentingan nasional indonesia diluar negeri. Hal tersebut merupakan pengertian dari ....

A. asas nasional aktif B. asas nasional pasif C. asas universal

(2)

D. asas teritorial

13. Dalam hukum pidana yang menjadi perhatian adalah perbuatan-perbuatan yang ....

A. melawan hukum Pasal 1365 BW

B. melawan hukum saja sebagaimana yang diancam dengan hukum perdata

C. melawan hukum saja yang mana perbuatan melawan hukum tersebut diancam dengan sanksi pidana

D. melawan hukum administrasi saja

14. Suatu unsur mutlak dari tiap-tiap perbuatan pidana juga bagi yang dalam rumusannya tidak menyebut unsur-unsur tersebut, sedang bagi pandangan yang formal sifat tersebut tidak selalu menjadi unsur dari perbuatan pidana, hanya jika dalam rumusan delik disebut kan dengan nyata barulah menjadi unsur delik, hal tersebut merupakan pengertian dari ....

A. melawan hukum B. melawan pemerintah C. melawan undang-undang D. melawan perintah konstitusi

15. Jika unsur sifat melawan hukum dianggap mempunyai fungsi yang negatif (artinya : tidak ada unsur sifat melawan hukum pada perbuatan merupakan pengecualian untuk adanya suatu delik), maka ....

A. perlu dibuktikan unsur-unsur deliknya B. perlu dibuktikan ada kerugian tidaknya C. perlu adanya keyakinan hakim

D. unsur delik tidak perlu dibuktikan

16. Merupakan subjective guilt melekat pada si pelaku , subjective guilt ini berupa intent (kesengajaan) setidak-tidaknya negligence (kealpaan) yang merupakan pengertian atau istilah dari ....

A. Varhallung maxis

B. Lex specialis derogate generali C. Lex certa

D. Actus non facit reum nisi mens sit rea

17. Berikut ini yang mengemukakan pendapat bahwa opzet itu sebagi melaksanakan suatu perbuatan yang didorong oleh suatu keinginan untuk berbuat atau bertindak , adalah ....

A. Moeljatno

B. Wirjono Prodjodikoro C. Andi Hamzah

D. Satochid

18. Suatu Keadaan yang membahayakan keamanan orang atau barang atau mendatangkan kerugian terhdap seseorang yang sedemikian besarnya

dan tidak dapat diperbaiki lagi, sehingga undang- undang juga bertindak terhadap larangan penghati-hati, sikap sembrono merupakan defini dari ....

A. Verzet B. Verstek C. Dolus

D. Culpa dalam arti sempit

19. Merupakan subjective guilt melekat pada si pelaku , subjective guilt ini berupa intent (kesengajaan), setidak-tidaknya negligence (kealpaan) yang merupakan pengertian atau istilah dari ....

A. Varhallung maxis

B. Actus non facit reum nisi mens sit rea C. Lex certa

D. Lex specialis derogate generali

20. Ditinjau dari sudut teori kehendak , kesengajaan adalah ....

A. kehendak untuk mewujudkan unsur-unsur delik dalam rumusan undang-undang

B. membayangkan akan akibat timbulnya akibat perbuatannya

C. keadaan batin si pelaku terhadap perbuatannya benar

D. kesengajaan dengan rencana lebih dahulu

21. Bahwa faktor penyebab adalah faktor yang menurut kejadian yang normal adalah adequat (sebanding) atau layak dengan akibat yang timbul, yang faktor mana diketahui atau disadari oleh sipembuat sebagai adequat untuk menimbulkan akibat tersebut. Hal ini disebut dengan teori ....

A. adequat objektif B. adequat subjektif C. adequat negatif D. adequat positif

22. Alasan yang menghapuskan kesalahan terdakwa, merupakan penghapus dalam pemidanaan sebagai alasan ....

A. pembenar

B. penghapus penututan C. penjatuhan pidana D. pemaaf

23. Sub sistem pidana yang menentukan pelaku mengalami gangguan jiwa atau tidaknya untuk menentukan penerapan Pasal 44 KUHP adalah A. berdasarkan pengetahuan penyidik

B. berdasarkan pertimbangan hakim berdasarkan keterangan ahli

C. berdasarkan saksi ahli saja

(3)

D. berdasarkan wewenang yang diberikan oleh undang-undang

24. Yang merupakan alasan penghapus kesalahan atau alasan pemaaf adalah alasan penghapus pidana ....

A. penghapus penuntutan B. grasi

C. putatif

D. putusan hakim

25. Pada peniadaan pidana, jenis putusan hakim merupakan bentuk ....

A. penetapan hakim (beschiking) B. putusan akhir (vonis)

C. Decklalatoir

D. Du Theori Sein Clair

26. Pasal 3 UU No 30 Tahun 1950 mengatur tentang....

A. Putusan Pidana mati tidak memerlukan flat executive (pernyataan setuju untuk dijalankan) dari presiden

B. Putusan Pidana mati harus memerlukan flat executive (pernyataan setuju untuk dijalankan) dari presiden

C. Putusan Pidana mati masih memerlukan flat executive (pernyataan setuju untuk dijalankan) dari jaksa

D. Putusan Pidana mati tidak memerlukan flat executive (pernyataan setuju untuk dijalankan) dari presiden

27. Menurut Moeljatno, sikap batin seseorang yang memberi arah kepada apa yang ...

diperbuatnya, merupakan unsur niat pada ...

pidana

A. perbarengan B. percobaan C. khusus D. umum

PETUNJUK SOAL UNTUK NOMOR 28 SAMPAI 50.

PILIHLAH :

JIKA 1) DAN 2) BENAR JIKA 1) DAN 3) BENAR JIKA 2) DAN 3) BENAR JIKA 1) , 2) , DAN 3) BENAR

28. Berikut ini yang termasuk karakteristik hukum pidana nasional adalah ....

1). Dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bersama-sama dengan Pemerintah (Presiden)

2). Berwujud dalam gradasi undang-undang 3). Termuat dalam baik dalam bentuk kodifikasi

maupun tidak yang sifatnya lex spesialist

29. Dibawah ini yang termasuk objek hukum pidana, secara luas adalah ....

1). Kitab Undang Undang Hukum Pidana yang meliputi asas-asas hukum pidana, kejahatan- kejahatan dan pelanggaran-pelanggaran 2). Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana 3). Ketentuan pidana yang terdapat dalam

Peraturan Daerah

30. Berikut ini yang merupakan dasar pembenar penjatuhan pidana bertolak pangkal dan pemikiran menurut teori Ketuhanan (Theologis) adalah ....

1). Pidana adalah tuntutan keadilan dan kebenaran Tuhan

2). Melarang dalam pemidanaan karena dendam dan rasa pembalasan, melainkan petindak telah berdosa

3). Hakim bertindak atas kekuasaan yang diberikan Tuhan kepadanya

31. Kata pelanggaran telah lazim digunakan dalam perbendaharaan hukum kita untuk mengartikan dari istilah overtreding sebagai lawan dari istilah misdrijven (kejahatan) terhadap kelompok tindak pidana masing-masing dalam KUHP dalam buku ....

1). I 2). II 3). III

32. Dibawah ini yang termasuk jenis delik dalam delik baik dalam sistem KUHP indonesia saat ini maupun R KUHP adalah ....

1). Pelanggaran

2). Peristiwa hukum pidana 3). Kejahatan

33. Menurut Sudarto, hal yang terkandung dalam asas legalitas adalah ....

1). Suatu tindak pidana harus dirumuskan dalam peraturan perundang-undangan 2). Suatu tindak pidana dapat berlaku retroaktif 3). Peraturan perundang-undangan harus ada

sebelum terjadinya tindak pidana

34. Asas teritorial berdasarkan universal dikecualikan terhadap ....

1). Utusan atau wakil-wakil diplomatik negara asing yang berada di negara

2). Kepala negara asing yang berada dalam wilayah negara

3). Perwakilan

35. Berikut ini yang merupakan contoh hilangnya sifat melawan hukum adalah ....

(4)

1) Regu tembak yang diperintahkan oleh pengadilan untuk mengeksekusi terpidana mati

2) Aparatur negara yang membela diri dengan menembak pelaku kejahatan

3) Polisi mendobrak pintu untuk menyelamatkan para sandra

36. Syarat-syarat kemampuan bertanggung jawab adalah suatu keadaan normalitas psikis dan kematangan (kecerdasan) lingkup hukum pidana menurut Van Hammel yakni mampu untuk ....

1) mengerti nilai dari akibat-akibat perbuatannya sendiri

2) menyadari, bahwa perbuatannya itu menurut pandangan masyarakat tidak dibolehkan 3) menentukan kehendaknya atas perbuatan-

perbuatannya itu.

37. Berikut ini yang merupakan jenis delik culpa dalam KUHP adalah ....

1) karena kealpaannya si penyimpan menyebabkan hilangnya dan sebagainnya barang yang disita

2) karena kealpaannya menyebabkan matinya orang

3) karena kealpaannya menyebabkan orang luka berat

38. Unsur-Unsur atau ciri pidana menurut Muladi dan Barda Nawawi adalah ....

1) suatu pengenaan penderitaan/nestapa atau akibat-akibat lain yang tidak menyenangkan 2) diberikan dengan sengaja oleh badan yang

memiliki kekuasaan (berwenang)

3) dikenakan pada seseorang penanggung jawab peristiwa pidana menurut Undang- undang

39. Dibawah ini yang termasuk sistem sanksi pidana adalah ....

1) single track system 2) alternative track system 3) double track system

40. Yang termasuk bagian atau jenis-jenis alasan penghapus pidana adalah alasan tidak dapat dipertanggungjawabkannya seseorang yang terletak ....

1) pada diri orang tersebut 2) diluar dari orang tersebut 3) pada lingkungan orang tersebut

41. Dibawah ini yang termasuk alasan penghapus pidana adalah ....

1) alasan tidak dapat

dipertanggungjawabkannya seseorang yang terletak pada diri orang tersebut

2) alasan tidak dapat

dipertanggungjawabkannya seseorang yang terletak di luar dari diri orang tersebut

3) alasan tidak dapat dipertanggungjawabkannya seseorang yang terletak pada kebijakan majelis hakim

42. Dibawah ini yang merupakan ciri dari aliran neo klasik pada hukum pidana adalah ....

1) modifikasi dari doktrin kebebasan kehendak 2) menerima diberlakukannya keadaan- keadaan

yang meringankan

3) modifikasi dari doktrin pertanggungjawaban pidana untuk menetapkan peringan pidana dengan pertanggungjawaban

43. Dibawah ini yang merupakan gugurnya kewenangan jaksa untuk melakukan penuntutan berdasarkan ketentuan diluar KUHP adalah ....

1) pemberian abolisi 2) pemberian amnesti 3) pemberian grasi

44. Suatu pemberian grasi oleh Presiden dapat berupa ....

1) tidak mengeksekusi seluruhnya 2) hanya mengeksekusi sebagian saja

3) mengadakan komutasi yaitu jenis pidananya diganti

45. Di bawah ini dasar hukum dalam KUHP yang mengatur tentang percobaan Melakukan Kejahatan diatur dalam KUHP pada Buku I tentang Aturan Umum, Bab IV pada Pasal ....

1) 52 2) 53 3) 54

46. Dibawah ini yang merupakan bentuk penyertaan KUHP Indonesia adalah ....

1) tindak pidana pemufakatan negatif

2) keturutsertaan dalam suatu kumpulan yang bertujuan melakukan kejahatan-kejahatan 3) pemufakatan jahat

47. Dibawah ini yang merupakan kriteria dalam menentukan suatu perbuatan sebagai perbuatan melawan hukum adalah ....

1) bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku

2) melanggar hak subjektif orang lain 3) melanggar kaidah kesusilaan

(5)

48. peraturan mengenai perbarengan pada dasarnya ialah suatu ketentuan mengenai bagaimana cara menyelesaikan perkara dan menjatuhkan pidana (sistem penjatuhan pidana) dalam hal apabila satu orang telah melakukan lebih dari satu tindak pidana dimana semua tindak pidana itu belum diperiksa dan diputus oleh pengadilan.

Konkritnya ketentuan perbarengan itu mengatur dan menentukan mengenai ....

1) cara menyidangkan atau memeriksa (menyelesaikan) perkara

2) cara atau sistem penjatuhan pidananya 3) cara penentuan pidananya

49. Dibawah ini yang merupakan pasal yang mengatur batas berlakunya hukum pidana adalah Pasal ....

1) 2 2) 3 3) 10

50. Berikut ini yang merupakan syarat-syarat residive kelompok jenis adalah ....

1) kejahatan yang diulang harus termasuk dalam satu kelompok jenis dengan kejahatan terdahulu

2) pidana yang pernah dijatuhkan hakim terdahulu berupa pidana penjara

3) antara kejahatan yang terdahulu dengan kejahatan yang diulangi harus telah ada putusan hakim yang berkekuatan hukum tetap

Referensi

Dokumen terkait

Zina merupakan termasuk jenis perbuatan pidana, perbuatan pidana adalah perbuatan yang oleh suatu aturan hukum dilarang dan diancam pidana, asal saja dalam pada itu

Perbuatan pidana (tindak pidana) adalah “perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan hukum, larangan mana disertai ancaman (sanksi) yang berupa pidana tertentu,

Lamintang, Dasar-dasar Hukum Pidana Indonesia , (Bandung: Sinar Baru, 2000), hlm.. Menurut Simon, pengertian “Tindak Pidana” yaitu sejumlah aturan-aturan dan keharusan-keharusan

Moeljatno dalam memberikan pengertian tindak pidana menggunakan istilah perbuatan pidana yang mengandung pengertian perbuatan yang oleh suatu aturan hukum dilarang

Menurut Moeljatno Hukum Pidana adalah bagian daripada keseluruhan Hukum yang berlaku di suatu negara, yang mengadakan dasar-dasar dan aturan-aturan untuk:..

Maksudnya adalah, perbuatan pidana yang diatur dalam UU ITE jika dilakukan oleh warga Negara asing diluar wilayah hukum Indonesia dan memiliki akibat hukum diluar wilayah

Menurut Sudarto: “Pidana adalah nestapa yang diberikan oleh negara kepada seseorang yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan Undang-undang (hukum pidana), sengaja agar dirasakan

Menurut Profesor Moeljatno, hukum pidana merupakan bagian dari hukum umum yang berlaku di negara yang memuat pokok-pokok persoalan dan aturan-aturannya untuk: 1 Mendefinisikan tindakan