LATIHAN SOAL UJIAN TENGAH SMESTER (UTS) GENAP PODI D-IV SARJANA TERAPAN JKL POLTEKKES
PONTIANAK TAHUN AKADEMIK 2023/2024
PETUNJUK MENGERJAKAN SOAL : 1. Soal berjumlah 45 soal
2. Kerjakanlah dengan teliti.
3. Berdoalah sebelum bekerja.
4. Berilah tanda silang pada jawaban (A,B,C,D dan E) yang saudara anggap benar pada lembar jawaban pada soal Pilihan Ganda soal no 1 s.d. 35
5. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan kolom (abjad) di sebeleh kanannya, soal no, 35- 45
1. Pencemaran Lingkungan timbul akibat adanya sumber-sumber pencemaran, baik yang bersifat alami ataupun karena kegiatan manusia. Beberapa jenis pencemaran lingkungan yaitu:
A. Pencemaran tanah B. Pencemaran udara C. Pencemaran air
D. Pencemaran ekosistem E. Jawaban A,B,C Benar
2. Pencemaran tanah oleh limbah B3 dapat terjadi karena substansi kimia B3 yang masuk ke dalam lapisan tanah dan berbahaya bagi kesehatan. Sumber utama dari adanya pencemaran tanah ini adalah sebagai berikut, kecuali:
A. Adanya kebocoran limbah B3 kimia dari Industri pengolah limbah B3.
B. Limbah infeksius dari Rumah Sakit C. Limbah dari Penambangan Emas Liar
D. Limah bahan Kimia yang digunakan sekala Rumah Tangga seperti Pemutih dan borak..
E. Limbah Bahan2 kimia desinfektan pada wilayah pertanian.
3. Penyebab Pencemaran Tanah berupa pencemaran limbah B3, tetapi jenis limbah B3 ini masih dapat diuraikan kembali oleh mikro organisme, termasuk jenis pencemaran limbah:
A. Limbah Padat B. Limbah Cair C. Organik D. Anorganik E. Limbah Industri
4. Dampak Pencemaran tanah terhadap ekosistem adalah:
A. Dampak Karsinogenik
B. Perubahan Kadungan Zat Kimia sehingga memicu putusnya rantai makanan C. CO2 dan CO dari Asap cerobong pabrik dan knalpot kendaraan bermotor.
D. Asap vulkanik hasil dari aktivitas gunung berapi menebarkan partikel-partikel debu.
E. Bahan radioaktif dari percobaan nuklir atau bom atom membebaskan partikel-partikel debu radioaktif ke udara
5. Berikut ini adalah Dampak Pencemaran air, Kecuali A. Kematian Biot Air
B. Kerusakan Rantai Makanan C. Bencana Kebanjiran
D. Wabah Penyakit
E. Timbulnya Endapan Koloid dan Bahan Terlarut
6. Tahapan dasar dalam pengelolaan limbah B3 tergantung pada hal sebagai berikut, kecuali:
A. Jenis Peusahaan B. Perlakuan pendahuluan C. Pengolahan
D. Stabilisasi, E. Disposal.
7. berikut ini adalah Karakteristik limbah B3 yaitu A. Mudah terbakar
B. Korosivitas C. Reaktivitas
D. Semua jawaban A, B, C benarr.
E. Bukan dari salah satu jawan A,B dan C.
8. Fasilitas pengolahan komersil limbah B3 berupa: Filtrasi, Flokulasi, sedimentasi dan sentrifugasi digunakan untuk pengolahan :
A. Thermal B. Kimia C. Fisika D. Disposal E. Biologis
9.Fasilitas pengolahan komersil limbah B3 berupa: Rotary kiln incenerators,-Liquid injection incinerators, Plasma arc incinerators dan Wet air oxidation, sret Fluidazed bed conb digunakan untuk pengolahan :
A. Thermal B. Kimia C. Fisika D. Disposal E. Biologis
10.Fasilitas pengolahan komersil limbah B3 berupa: Lansung ke landfill (penimbunan), Perlakuan pendahuluan dan kemudian ke landfill, digunakan untuk pengolahan :
A. Thermal B. Kimia C. Fisika D. Disposal E. Biologis
11. Fasilitas pengolahan komersil limbah B3 berupa: Netralisas, Detoksifikasi, dan presipitasi (Pengendapan), serta penukar ion digunakan untuk pengolahan :
A. Thermal B. Kimia C. Fisika D. Disposal E. Biologis
12.Berikut ini merupakan kegiatan pengelolaan limbah B3:
A. pengumpulan limbah, pemindahan, B. penyimpanan, pengolahan,
C. pengurangan limbah, daur ulang dan pembakaran.
D. Semua jawaban A, B, C benarr.
E. Bukan dari salah sattu jawan A,B dan C.
13.Operasi Pengelolaan limbah meliputi sejumlah kegiatan, antara lain;
A. Sistem pengangkutan yang aman dan dioperasikan oleh staf yang tidak dilatih secara khusus.
B. Pemeriksaaan akhir limbah yang memungkinkan untuk mengetahui jenis limbahnya dan bagaimana mengolahnya.
C. Sistem pencatatan yang akan menyimpan data tentang pengiriman, pengolahan dan proses pembuangan limbah yang dilakukan.
D. Sistem pengawasan bukan untuk memastikan bahwa operasinya tidak merusak lingkungan maupun kesehatan karyawan.
E. Semaua Jawaban di atas benar
14.Jenis limbah B3 anorganik harus diproses terlebih dahulu dengan cara stabilisasi/solidifikasi untuk mengurangi /menghilangkan sifat racun limbah B3. Hal ini merupakan teknik :
A. Secure landfill (lahan penimbunan terkendali) B. Stabilisasi/Solidifikasi
C. Destruksi Termal D. Open dumping E. Composting
15. Bagian dasar dilapisi berbagai tingkatan lapisan pengaman yang berfungsi untuk mengurung limbah B3, agar polutan tidak terdistribusi ke lingkungan sekitarnya melalui proses perembesan ke dalam air tanah. Hal ini merupakan proses teknik :
A. Secure landfill (lahan penimbunan terkendali) B. Stabilisasi/Solidifikasi
C. Destruksi Termal D. Open dumping E. Composting
16.Sistem pengendalian dan pemantauan air lindi (leachate) harus dilakukan dalam proses teknik
A. Secure landfill (lahan penimbunan terkendali) B. Stabilisasi/Solidifikasi
C. Destruksi Termal D. Open dumping E. Composting
17.Proses teknologi ini dilakukan untuk menjamin bahwa sifat-sifat kimia dan fisika limbah B3 yang diolah adalah sesuai dengan kriteria landfill limbah B3. Jika sesuatu hal terjadi terhadap landfill, limbah B3 yang telah distabilisasi ini akan menjamin tidak adanya mobilisasi komponen-komponen limbah B3 ke lingkungan. Hal ini merupakan proses teknik:
A. Secure landfill (lahan penimbunan terkendali) B. Stabilisasi/Solidifikasi
C. Destruksi Termal D. Open dumping E. Composting
18.Inti dari proses ini adalah adanya pencampuran antara limbah B3 dengan bahan-bahan kimia (stabilization reagents). Proses ini menghasilkan suatu campuran yang aman . Hal ini merupakan proses teknik:
A. Secure landfill (lahan penimbunan terkendali) B. Stabilisasi/Solidifikasi
C. Destruksi Termal D. Open dumping E. Composting
19.Suatu proses dimana penghancuran polutan organik yang terkandung dalam limbah B3 (misalnya oil sludge, PCB, dll.) dengan cara pembakaran atau insenerasi pada suhu dan waktu tinggal yang tepat. Umumnya suhu yang aman untuk proses insenarasi ini adalah di atas 1250oC dan waktu tinggal gas/uap minimum 2 detik. Hal ini merupakan proses teknik:
A. Secure landfill (lahan penimbunan terkendali) B. Stabilisasi/Solidifikasi
C. Destruksi Termal D. Open dumping E. Composting
20. Dua tahap dalam pengolahan limbah B3 secara destruksi termal ini yaitu tahap pencampuran (blending) dan tahap insenerasi (pembakaran). Hal ini merupakan proses teknik:
A. Secure landfill (lahan penimbunan terkendali) B. Stabilisasi/Solidifikasi
C. Destruksi Termal D. Open dumping E. Composting
21. Limbah medis berbahaya terdiri dari kelompok bahan limbah berbahaya seperti berikut, kecuali:
A. Makanan yang kedaluarsa atau bahan makanan yang tidak digunakan lagi B. Bahan infektif /patogen
C. Cytostatic
D. Benda-benda tajam E. Limbah klinik gigi
22.Pengelolaan limbah medis dapat dilakukan sbb :
A. Insinerator khusus adalah untuk limbah berbahaya dan cytostatica B. Daur ulang adalah untuk limbah kimia dan limbah cytostatic C. Instalasi pengolah limbah
D. Semua jawaban A, B, C benarr.
E. Bukan dari salah satu jawan A,B dan C
23.Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang bersumber dari kegiatan sehari-hari di rumah kita adalah:
A. Kamar mandi: pemutih, deterjen, pembersih lantai, bahan pencelup, semir sepatu, pembersih karpet, pembuka sumbat saluran pembuangan, saluran air kotor.
B. Dapur: pembersih lantai, asap kompor gas, pembersih keramik, pembersih kaca, plastik, racun tikus, bubuk pembersih, pembuka sumbat saluran pembuangan, saluran air kotor.
C. Tempat cuci: aerosol, desinfektan, pembuka sumbat saluran pembuangan, saluran air kotor, pembersih lantai, keramik, dan kaca, hair spray, pewarna rambut, pembersih toilet, kamper, medicated shampo.
D. Ruang tamu: kamper, pembersih karpet, pembersih mebel, pembersih lantai dan kaca, semir sepatu, obat anti nyamuk, baterai, aerosol, cat kuku, dan pembersihnya.
E. Kamar tidur: pengharum ruangan, pembersih karpet, pembersih lantai, kaca dan pembersih mebel.
24.Berdasarkan studi yang telah dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup, ada sembilan kelompok besar penghasil limbah B3, delapan kelompok industri skala menengah dan besar, serta satu kelompok rumah sakit yang juga memiliki potensi menghasilkan limbah B3. Yaitu:
A. Industri sepatu B. Industri Baja C. Industri Farmasi D. Industri Besar
E. Indutri makanan dan minuman
25.Berdasarkan sumbernya, limbah B3 yang dihasilkan dari proses koagulasi dan flokulasi adalah:
A. Primary sludge B. Chemical sludge
C. Excess activated sludge D. Digested sludge
E. Volatile solids
26.Limbah yang berasal dari tangki sedimentasi pada pemisahan awal dan banyak mengandung biomassa senyawa organik yang stabil dan mudah menguap, yaitu:
A. Primary sludge
B. Chemical sludge
C. Excess activated sludge
D. Digested sludge
E. Volatile solids
27. Limbah yang berasal dari proses pengolahan dengn lumpur aktif sehingga banyak mengandung padatan organik berupa lumpur dari hasil proses tersebut adalah:
A. Primary sludge B. Chemical sludge
C. Excess activated sludge D. Digested sludge
E. Volatile solids
28.limbah ini berasal dari pengolahan biologi dengan digested aerobic maupun anaerobic di mana padatan/lumpur yang dihasilkan cukup stabil dan banyak mengandung padatan organik.
A. Primary sludge
B. Chemical sludge
C. Excess activated sludge
D. Digested sludge
E. Volatile solids
29.Pengolahan Limbah B3 dilaksanakan secara on-site treatment, perlu dipertimbangkan hal-hal berikut:
A. Jenis dan karakteristik limbah padat tidak harus diketahui secara pasti agar teknologi pengolahan dapat ditentukan dengan tepat;
B. Jumlah limbah yang dihasilkan harus cukup memadai sehingga dapat menjustifikasi biaya yang akan dikeluarkan dan tidak perlu dipertimbangkan pula berapa jumlah limbah dalam waktu mendatang (1 hingga 2 tahun ke depan)
C. Pengolahan on-site tidak memerlukan tenaga tetap (in-house staff) yang menangani proses pengolahan sehingga perlu dipertimbangkan manajemen sumber daya manusianya
D. Peraturan yang berlaku dan antisipasi peraturan yang akan dikeluarkan Pemerintah di masa mendatang agar teknologi yang dipilih tetap dapat memenuhi standar E. Jawaban di atas semua benar.
30.Berikut ini yang bukan merupakan Bahaya limbah B3 bagi Kesehatan adalah A. Adiktif
B. Sensitizers C. Carsinogen D. Beracum (toksik) E. Radioaktif
31.Surat Edaran Menteri LHK No. SE.2/MENLHK/PSLB3/PLB.3/3/2020 berisi tentang:
A. Sanksi Lebih Berat dan Peraturannya Lebih Ketat
B. Bertambahnya Jenis Limbah Yang Dikategorikan Limbah B3
C. Tentang Pengelolaan Limbah Infeksiksius (Limbah B3) dan Sampah Rumah Tangga dari penangangan Corona Virus Disease (Covid-19)
D. Pengelolaan Limbah B3 harus dilakukan secara terpadu
E. Perusahaan penghasil Limbah B3 wajib bertanggungjawab sejak Limbah B3 dihasilkan sampai dimusnahkan (from cradle to grave)
32.Sesuai dengan Surat Edaran Menteri LHK No. SE.2/MENLHK/PSLB3/PLB.3/3/2020 bahwa Pelaksanaan Penanganan Limbah B3 , khususnya limbah infeksius Covid 19 yang berasal dari fasilitas pelayanan kesehatan yaitu:
A. Melakukan penyimpanan limbah infeksius dalam kemasan tertutup boleh lebih dari 2 (dua) hari sejak dihasilkan
B. Dimusnahkan pada Fasilitas insenerator dengan suhu pembakaran minimal 100⁰C) C. Dimusnahkan dengan fasilitas incenerator dan delangkapi Autoclave untuk
pencacahan (shredder).
D. Residu hasil pembakaran atau cacahan hasil autoclave dikemas dan dilekati simbol
“mudah terbakar” dan label Limbah B3
E. Setelah diberi Label B3 Langsung dibawa di Tempat Pembuangan Akhir Sampah.
33.Sesuai dengan Surat Edaran Menteri LHK No. SE.2/MENLHK/PSLB3/PLB.3/3/2020 bahwa Pelaksanaan Limbah infeksius yang berasal dari Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang berasal dari rumah tangga adalah:
A. Mengumpulkan limbah infeksius berupa limbah APD antara lain berupa masker, sarung tangan, dan baju pelindung diri
B. Mengemas APD tersebut tersendiri dengan menggunakan wadah Tebuka C. Mengangkut dan memusnahkan pada pengolahan Limbah B3 ke TPS D. Jawaban A, B dan C salah semua
E. Jawaban A, B dan C Benar semua
34.Sesuai dengan Surat Edaran Menteri LHK No. SE.2/MENLHK/PSLB3/PLB.3/3/2020 bahwa dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang pengelolaan limbah infeksius yang bersumber dari masyarakat adalah sebagai berikut, kecuali:
A. Limbah APD berupa masker, sarung tangan, baju pelindung diri, dikemas tersendiri dengan menggunakan wadah terbuka yang bertuliskan “Limbah beracun”
B. Petugas dari Dinas yang bertanggung jawab di bidang Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Kesehatan melakukan pengambilan dari setiap sumber untuk diangkut ke lokasi pengumpulan yang telah ditentukan sebelum diserahkan ke pengolah Limbah B3.
C. Seluruh petugas kebersihan atau pengangkut sampah wajib dilengkapi dengan APD khususnya masker, sarung tangan, dan safety source yang setiap hari harus disucihamakan;
D. Dalam upaya mengurangi timbulan sampah masker, maka kepada masyarakat yang sehat dihimbau untuk menggunakan masker kain yang dapat dicuci setiap hari;
E. Kepada masyarakat yang sehat dan menggunakan masker sekali pakai (disposable mask) diharuskan untuk merobek, memotong atau menggunting masker tersebut dan dikemas rapi sebelum dibuang ke tempat sampah untuk menghindari penyalahgunaan; dan Pemerintah daerah menyiapkan tempat sampah / drop box khusus masker diruang publik
35.Dalam Surat Surat Edaran Menteri LHK No. SE.2/MENLHK/PSLB3/PLB.3/3/2020 juga disampian hal-hal sebagai berikut, kecuali:
A. Rumah Sakit Rujukan Pasien Covid 19 wajib melaporkan secara manual terkait dengan jumlah pengolahan Limbah B3 medis yang dilakukan.
B. Rumah Sakit Rujukan dapat melakukan diskusi dalam jaringan (daring /online) C. Daftar Perusahaan tata Boga yang bekerja sama dengan RS rujukan penderita Covid
19 meyediaakan makanan khusus untuk penderita Covid 19 D. Datar Rumah Sakit yang memiliki dan tidak memeliki Izin
E. Daftar Perusahaan yang bergerak di bidang Jasa Pengolahan Limbah B3
36. Mengadung Radio aktif
A.
Bahan Berbahaya dan Beracun37. Mudah terbakar pada suhu normal
B.
oxicity Characteristic Leaching Procedure38. Bahan mudah terbakar
C.
Dumping39. Industri elektrik
D.
Trinitrotoluen (TNT),40. Bahan kimia reaktif dengan air
E.
Methyl Ethyl Keton41. Bahan yang dapat menimbulkan
pengembangan kanker
F.
42. Prosedur laboratorium untuk memprediksi potensi pelindian B3 dari suatu Limbah
G.
43. Memasukkan Limbah dan/atau bahan dalam jumlah, konsentrasi, waktu, dan lokasi tertentu dengan persyaratan tertentu
H.
44. Bahan kimia yang mudah meledak
I.
Cytostatic45. Zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, dpat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain.
J K
Hidrocarbon Hg dan Zn