Global: Jurnal Politik Internasional Global: Jurnal Politik Internasional
Volume 5 Number 1 Article 4
September 2002
PENGALIHAN UTANG: SOLUSI ATAS BEBAN UTANG LUAR PENGALIHAN UTANG: SOLUSI ATAS BEBAN UTANG LUAR NEGERI INDONESIA?
NEGERI INDONESIA?
Gita Loka Murti
Departemen Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Indonesia, [email protected]
Follow this and additional works at: https://scholarhub.ui.ac.id/global Recommended Citation
Recommended Citation
Murti, Gita Loka (2002) "PENGALIHAN UTANG: SOLUSI ATAS BEBAN UTANG LUAR NEGERI INDONESIA?,"
Global: Jurnal Politik Internasional: Vol. 5 : No. 1 , Article 4.
DOI: 10.7454/global.v5i1.207
Available at: https://scholarhub.ui.ac.id/global/vol5/iss1/4
This Article is brought to you for free and open access by the Faculty of Social and Political Sciences at UI Scholars Hub. It has been accepted for inclusion in Global: Jurnal Politik Internasional by an authorized editor of UI Scholars Hub.
rilircs in a
global poliqy 7tmile b
suctr change.e
reds to ddsrded
andmore*nthepresent
*srrafive," it
affirms thed
tre srppressed*ajo.ity
iiltr-
Such is the meaningfl
Pengalihan Hutang : SolusiAtas Bebun Hutang Luar Negeri Indonesia?1! id!@t
ir-Jl
PENGALIHAN HUTANG:
SOLUSI ATAS BEBAN
HUTANG LUAR NEGERI INDONESIA?
GitaLokaMnrti
Abstract
-.:;
orper discusses the mechanism underwhich lndonesian foreign debtis
to be . . r--'trted. Itfirst
traces the history of the idea of debt conaersion, and the practice.'::
mainltl related to the underdeaeloped countries'incapabilities to pay their:..::;, 0r
countries-in-crises incapable offulfilling its
obligation. The history of '".;-nesian foreign debtis
also traced arriaingat
its present conditionwith
the:-.::sition
of debt conuersion, mainly to enuironmental program. This papu also;
--::
the insight on how the debt conaersion scheme can be either a helping hand or'
'",::.;.ster to the country's economic condition.A
helping hand,for it
usually asks' ' .::ter
ualue of debt'sfulfillment
and aprograru that helps the necdy country-':::,ing
its enaironmental condition.A
disaster,for
its role as an instrument of'
'-
.;..-:reasing lndonesian foreign debt is also considered in this paper.fid
Stogkd Pengalihan HutangHffitg
luar negeri merupakan salah satuFCm utma
t:rdonesia dan sebagian nega-nffimrg
dan miskin lainnya Pada mu-lrya htnrg
luar negeri dijadikm faktor yangrr*rr*u
dalam mernbangun perekonomi-r. Alan Ehpi
keurudian rnmalah-masalahru
ber*aitandengm
pembayaran hutangfu
elrses negatif yang ditimbulkannya ter-trdap
kehidupan masyarakat muncul setelahmm
futang dirasakan sernakin berat akibatrlxi-i
dolar terhadap mata uarg lokal danidrrr
l€bqakanpembangunm ymg terlarL ragilrdalkan
sumber luar negeri. BebanGII)BAL Vol.
5 No.I November
2042peribayarar huta.tg luar negeri merraksa
ne
gma berkenrbang
untuk sumhr
dayayarg seharusnya dialokasikm untuk ke- giatan perfuangunan termasukkesehatan, subsidi sosial pelestarian lingkung- an dan penyelesaian permasalatran sosial lain-
nya
demi membaym hutang luar negeri ke' pada negaratrtry:Namaju dan
kreditor-kre ditor intemasional lainnya Sisi destruktif laindari
tekananuntuk munbaym hutmg
luar negeri adalah eksploitasi surnber daya alam secara berlebihardi
atas daya dukung ling-kungm unfuk
mengakumtrlasi hmd atrrency yang dihasilkan dmi ekspor hasil sumber daya5
\0.
1\ovember2002
33{iilaLolatMurti
tersebut untuk membayar hutang luar negeri Selain ihr, beban hutang luar
nqeri
juga akan jatuh pada masyaruT<at domestik melalui pajak yang tinggr dan juga pajak modal yang kernu- dian akan menjadi penghalang bagi investasit Akibatrya masyarakatdi
negara-negara de.bitor bermasahh
ini
justru semakin teqpurukdalam
kemiskinan, malrurtrisi, kebodoharl dan kerusakan lingkungan y artg p ar ah.2Berkaitan dorgan hal
itu,
ekonom seperti Jeffrey Sadu Paul Krugman, dan De Aghion sebuah hipotesis yang dise- but sebagai "debt overhang hypotheses" . Pad,aintinya hipotesis ini menyatakan suatu negara mempunyai debt ooerhang ketika hutangnya telah sedemikian besar sehingga kreditor tidak dap at lag; mengharapkan pernbayaran perruh
dari
hutang tersebutHal ini
dikarenaka&negara yang memiliki hutang sedemikian be- sar tidak lagi memiliki insentif untukmemper- baiki performa ekonominya karena ketlrtung-
an finansial yarg didapat negara tersebut akan
I Lihat i)r. Alfred Herl.raussen, "Nen, Wav in Approach-
urg I)ebt Cnsis" dalarn Cluistine Bogdanor'"ics- Brndert. Solving the Global Debt Cnsis, Strategies and Conlroversies bv Kev Stakeholders, NY: Harper and Ilow Publishers, I 989. hal. 4 I -48
'
Kh,,.ur rurtuli Indonesra. laporan IINICEF menyatakan bahwa pcmeruttah Indonesia hanya mengalokasikarr 8.5%r APBN-nya untuk scl':tor pendidrkan da:n 2yountuk seklor kesehatan. IINICIIF .luga rnenyatakan bahr,va Indonesia akan akan niengalarni "the lost gcneratiotr'' scbagai akibat dari malnulrisi, kr_rrangnya pcndidikan dan ntcntrunnya status kesehatan jutaan anak Indoncsia sebagai hasil dari kisis ekonomi dan bcrkurangnt'a anggaran pen-rerintah ulltuk mengattsi hal tcrscbut scbanyak 40%. Selain itu luas Iahan kritis Indoncsia juga rneninqkat hingga 56 98 juta ha pada tahLrn 2(XX). DikLrtip dari "lndonesra Debt Rurden.
Wiren and I.Iow Crcditors Accountable'1" INFII)'s Background Paper lor the CGI Mccting in November 200 1, Jakafla: Septembcr
2l't,
2001 dan Statistrli Indone:iu 2{x) l. IJI'S Irrdorrcsiir.34
digunakar untuk merrbayar hutangnya kepa- da kreditor.3
Masih mo:rgenai hipotesis tercebuf terda- pat dua hal
ymg
berkaitan dengar nilai hu- tang suatu negar4 yarg pertama adalah mmlcetaalue darj
hutarg
tersebutdm
yang kedua adalah face T)alue danhutang. Mfrrket aahrcm*
refleksikan pembayaran hutmrg
yalg
diharap- kan oleh l,reditor. Sedangkan face aalue adalah nilai dari nominal hutang sebelum dilakukan penjadwalan ulang atau penguralganhutarg
biasarya berupa angka yang tertera dalam su- rat peqaniian poninjaman hutang. Jikapmlah
total hutarg tidak
melebihi batas tertentq malra msrlcet value seialan dorgan face oalw, karena kreditor masih berkeyakinan bahwa debitor akan mernbayarperuh
tangnya
Akar
tetapi jika iurnlah total hutang melebihi batas tertenhr-
batas tersebut ber- hubungan denganukuran dan performa eko.nomi
nqgara debitor-
kreditor akan kehi-langan keyakinan
dm
mnrl<et aalue akan*
makin berkurang berbanding terbalik dengan
face oalue. Jil<a marlcet aalue remakin
maka insentif negara debitor untuk memper-
I
I-ihat Jelliey Sacirs. "The Debt Overhangof
theDeveloping Countries" dalam (ialvo, Findlay, Kouri dan de Macedo (eds.), Debt, Growth, and Stabiliza- tion: Essay in Memory of Carlos Diaz. Llhat juga paul Krugman "Lrtemational Debt Strategies in an Uncer-
tain World" dalarn Cuddington dan Smith (eds.), Intenrutional
Debt and
Dcveloping C_ountries, Washington I)Cl: The World Bank, 1985, lihat juga R.De Agoin, "Alal1,tical Issues on LDC Debt: A Survey" dalam il/orld Economy 16, 1993 hal 467482, seperti vang dikutrp oleh Esben Brandi-Hansen dan Kasper Svarer Debt-for-Nature Swaps, One or the Other or lloth?, Paper for I)eveloprnent Economics 2-
Royal Veterinarian and Agricultural, Universitl, of I)enmark, Department
of
Economics, 1998 datam httg,//utu,.dsr kvl.dk/'brandi/su ap htm yang diakses pada tanggal I Febman 2001 pukul 17. I 5 wib.GLOBAL Vol.
5 No. 1November
2002--:----
:
: Solusi Atus Bebun
ribavahutmgnyakePa- tipotesb
tersebut, terda- edraitan dmgan nilai hu- rtgp€rtma
adalahrnnrket E:sehrtdm ya:g
keduai ttrrtilrg. MffikEt aah,e
me rmtnrtang
ymgdtTwaP-dag}ar
face ztalueadalahutmg seelum
dilakukan*Fr fEnguralganhutarg
Srav-argtffEra
dalam su-pnan
tmtang. Jikaiffnlah
mdp+'rhi batas
tertertq rf,.r
berkeyakinan bahwakr:a peruh
hutang-hu- trIk"
iumlah total hutangrttr -
batas tersebut ber- Ekrran dan performa eko-r -
laeditorakm
kehi-fur fifrXrt
aqllle akffrw
*maing 6alik
dengan*frt
smrakinberkurarg ra&ibr
r.rntuk memPer-' : :r
Overhang of the- ,
'-.ro. ,. ,,th, FindlaY, and Stabiliza-Kouri:
-- .-'
.- :-,iegies in an Uncer---,:.- - -.
'. Jan Smith (eds.),.:oPing Countries, - -
:
.-.
1985, hhat.juga R.,
:,:: ltl
LDC Debt: A: - '
i993 hal 467482,,
,- - . 3randi-Hansen dan- :'
.;vaps, One or the: :
:Ilent Economics 2,- - ., .
i:al. Uruversit-v of:
:- :
r:'rles.
1998 dalam.
'-- , :
.-' irtIll Yang diakses-- -
..., ..i-
15 wib..5\0, 1\ovember2002
Ei pedomra a
1rya akan ber-lrg.
Otetr karenaitq
sebaiktya kreditorxr*sil:,ar pengurangan hutarg,
Padaffirma hal ini
akan menurunkan tingkathEg
-\rmg akan mendorong negara-negaraHfx untuk
memperbaiki Performa eko-mi
rang akan direfleksikandurgar
hmgaW
Vnffketyrbn) yang lebihti^gg dar
sisalmtg rrgma
debitor tersebut dapat diba-friarlqrbali.a
AE
dasar berbagai Pemikfuandi
atas,mrullatr ide untuk
mengurangi sebagiantrr b*rkan
kan hutang negara-qra
berkerrbang dan miskinyalg
mmg-&d t{esrlitat untuk
menibayar hutang-trrgrm
Porgurangan atau PolShapusantug
bukan merupakanhrl Y*g
baru da-hr gnrnena
hubungan intemasional. Atask
alrezrn-alasanpolitis,
Jerman (Barat)ft*r
nrendapatkan Penguangan hutangtahun
7953,pxca
PerangDunia
II'9t***r
beral*rimya PD II, Jerman mempunyaihrg
yang sangat besardan tidak
mem-nir*a
kernampuanuntuk
membayar hu-fif,g*utttglya
Sekutu Barat negara tersebuthrrdian
mmgurangi setengah dari hutangk
rregeri Jermandan
merancarg jadwal kembali Yao.tg sarrgat mengun--
g|ranbagiJermaruMaalah
pmgu-rangan hutangini
kerrbali-urd
pada dekade 1980-an ketika Amerika[,rh
rrurgalami krisis ekonomi. Krisis eko-mi
vang juga dikenal sebagai krisis hutangii nsuntuhkan
kredoyang
dipopulerkandr
pemilikGticory
Walter Wilsoru bahwa-qr*u
regara tidak akan pemah bisa bang-kruf'.s
Hal tersebut ditandaidorgm
adarryatelepon dari Morteri KeuanganMeksiko pada
hari
Kamis tanggal 12 Agush:s 1%2, Jeus Silva Herzog kepada Moxteri Kzuangan AS,Ketua
Federal ReservesAS dar
Direktur PengelolaIMF, ya:rg
menyatakar kepada mereka bahwa Meksiko telah bangkr,ut. Ke- bangkrutar Meksikoini
segera disusul olett negara-negaraAmerika f-atin lainnya
IMFsmdiri
telah meninggalkar kredo perbankan yang keramat pada tatrun 1%9, y artu p acta sunt sentandn-
kontrak-kontrak harus dihormati-
dorgan merryatakan secara publik bahwa negara-negara Dunia Ketigatidak
dapat-
dan karena itu tidak akan
-
merrunaikan ke- wajiban-kewajiban mereka dengan baik.6 Kd- sisini
kemudian melahirkan berbagai alter- natif restrukturisasi hutang luar negeri selainpinjaman baru untuk
mernbaym hutang- hutang yang jatuh tempofftsh
banlfresh mo-ney)
dan peniadwalan r.rlanghutarg
jah-rhtefirpo tersebut.
Salah satu altematif pengwangm hutang yang lahir pada dekade tersebut adalah debt xnaps atarit debt coruersion (dalarn bahasa kr- donesia
lazim disebut
sebagai porgalihanhutarg
atau konversi hutang selaniuttya tu-lisar ini
akar menggunakan kata porgalihan hutarg).UNDP
(Urlitun Nations Dewlapment Progrmn) mendefinisikan pengalihan hutang sebagai perrfuatalmhutang
ekstemal yangdigarti
dexgan komitnen negara debitor un-5 Jeffrev D. Sacirs. Develaping ('ountryt Debt and the ll/orld Econonrv, Chicaso: The I)rliversity of Chicago Press, 1989, hal. 7
u Patricia Adams, Odious Debt: Obral Hutang, Konrpsi
dan Kentsakan Ling,kungan
di
Dunia' Jakada'diterbitkan oleh IM'ID bekerjasarna dengan PT l-iulr Retta Pariwirit2002, hal. 80.
- l'-)B.\L
Vol.
5No.
1 Novemtrer 2002 35Gital,oktMurli
tuk memobilisasi sumber daya
domestikrya-
dalam benhrk obligasi atau asetlain-untuk
tujuan yang telah disepakati oletr debitor dan kreditor.z Dana
untuk
mernbiayai komibnorhumg
bimarya berbentuk mata uanglokaf
dengan demikiar porgalihan hu- t:orrgdapat
bebar kebutuhan a-kan mata uang asing. Pada praktekrya, lra- dang pengalihan hutang tidak hanya melibat- kan debitor dan keditor, tetapi juga " fr:terito{,
y ang biamrrya merupakan organisasi non-pe merintah seperti
tSM-tSM
intemasional "In- vesto/' atau "dono1' tersebut biasanya mern- beli hutang debitor dari kreditor dengan hmga diskondi
pmar sekunderuntuk
kemudian ditukarkan dengankomifno:r
tertentu dari debitor. Jenis pengalihm hutang yang meli- batkan pihak ketigaini
disebut sebagai psrg- alihan hutang tiga pihak, tripartit, atau non- generik. Sedangkan pengalihan hutang yang hanya melibatkan debitor dan kreditor disebut sebagai pengalihan hutang biateral, bipartit atau generik. Pengalihan hutang tiga pihak le- bih banyak melibatkan hutang-hutang komer- sial dan sesuai namanya, pengalihan hutang bilateral cerrderung dilaksanakanuntuk
hu- tangbilateraVpublik.Pengalihan hutang pertama kali dilaksana- kan di Chili pada tahun 1985. Porgalihan hu- tang tersebut merupakan pengalihan hutang tiga pihak yang ditukar dengan equity yang dimiliki C}:rni @eb t-for-equity swaps). Kernudian jenis pengalihan hutarg
lanymglebih
popu- ler yaihr debt-for-nnh.Lre swaps (DNS) dilaksa- nakan untuk pertama kalinyadi
Bolivia pada tahun 1987. DNS aclalah pembatalan sejumlah'
"l)ebt Swaps McmaksirnalkanI )orrrcsl ik" dalam Ll ul i a I n dot t c.s i a
36
Mobilisasi I3 Mci 2002
hutarg luar
negeri sebagaigmti
komifrnenuntuk
meurobilisasi sumber daya domestik untuk lingkungar hidup.B Komihnen tersebut biasarya berupapedanaan untuk
kegiatan konservasi atar bortuk-benfuk penrbangunanyang
berkelarriutanlainnya
Rasionalitas di balik pelaksarunn DNS pada waktuitu
ialah adanya kenyataan bahwa sebagian besar ne.garu-nregara
yang
mengalamikrisis
hutang memiliki hutan hopis yang luas dengan ke.anekaragaman hayafr, terbesar
di dunia Ne
gara-n%aru yang sama juga morgardalkan ekpor komoditas primer untuk mendapatkan hmd cunency yang digunakan
untuk
meln-baym
hutang-hutangnyaHal
tersebut me- nimbulkan tekanar yang besar bagi hutan-hutar
tersebut dan lingkunganhidup
padaumunnya
Sejak saat itu telah terlaksana lebihdari 30
DNSdi
dunia, terurama DNS tiga pihak yang melibatkan LSM lingkungan in- temasional.Beban Hutang Luar Negeri Dan pengalihan Hutanglndonesia
Krisis ekonomi ya:rg merrimpa hrdonesia sejak tahun 1997
dtawdi dergar
depresiasirupiah
terhadap dolar. Sebagai akibat dari depresiasi tersebut,hutang luar
negeri hr- donesia serrrpat mencapai US$ 150,385 milym dengan DSR (debt*eraice ratio) mencapat sg%pada tahun
1998.Kini
posisihutarg luar
)I
negeri hrdonesia (2001) merurun merrjadi
se
Ibesar US$ 137,n8 milyar dengar porsi hutang I
luar
negeri penrerintatr sebesar US$ 25,1g5 | milyar.e Sebagaimana dengan negara-negara I:' tn
J.
8 Lihat Mmianne Guerin-Mclvlan us, The Greentng of Interntional Finance:
ld
Years of Debt-for-Niture Swaps, Conservation Intemational: I 997.n Sumber Bank Indonesi a,ZO02.
GLOBAL Vol.
5 No.I November
2002Pengalihan Hutang : Solusi Atas Beban Hutang Luar Negeri Indonesia?
bag;i gati
komitrnentrrber
daya domestikry.'
Komihrrerr tersebutkaat untuk
kegiatanlnentuk pernfangunan
irrva
Rasionalitas di S pada waktuitu
ialah tr$a sebagian besar ne-rgpffiri krisis
hutangirrzrrg
lure
dengan ke-Ebesar di dunia
Ne-E Fga
mengandalkans
rmtuk mmdapatkan Et.rrat€nuntuk
mem-nya Hal
tersebut me-rurg hsar bagi
hutan-hidup
padalu dah
terlaksanalebihia" Eutalna DNS
tigan [5M
lingkungan in-IqeriDar
Pengalihanng
meiirrtpa Indonesiarrrdi dergar
depresiasik
S€bagai akibat darihrilrg luar
negeri Irr-ry{
US$ 150,885*ily*
*r
mtio) merrcapai 58%Crri pGisi hutang
luarlI) ruurun
merrjadi se-lfrd*rs
porsihutangi*r
sebesar US$ 71185a
dengan negara-negaralHtmus,
The Greening ofO fan
of Debt-for-Naturefiral:1997.
m
No. l
November 2002-.
mengalami krisis hutanglainnya
In-- --1a juga
mengalami masalah-masalah, :
mi dan sosial yang sama sebagai akibat-,
:rembumbung-tinggnya beban hutang -,- :.{reri. Berbagai upaya restrukturisasi hu-,--.
kemudian dilakukanuntuk
morgatasi-'-
:=rsebut,di
antaranya dengan meminta :i:
-ian dari IMF, CGI dan Paris Club untuk- -:,rrup
defisit arrggaar*, meningkatkan ke-:'
r-:i. aan investor dan membayar cicilan hu--.-:
.r:ar negeri. Pengalihanhutang kemudian- - .ldi
salahsatu
altematif restrukturisasi - ,--,rg luar negeri Indonesi4 khuzusnya hu-,- *- ruar negeri pernerintah.
,:r' unhrk melaksanakan pengalihan hu-
,
-. li
lndonesia sebenamya telah muncul se' ..
:ri1lu1 1992 dangan diterbitkannya tulisan"
' r Raura Sjari Manaf yang berjudtrl " Arrtara-.
:r-i dan Hutang" di ju-rnal Prisma pada 6lfi2}tt Dewi
menyatakan bahwa Indo--.s :
perlu unhrk lebih memikirkan kelang- .-r-ia1 huLan basah tropis yang kini semakin
,:::..aln
kelestariannya.D
sisi lain, hrdonesia-
-:ounyai
hutang luar negeri yang semakin-
.:-Lr:ngkak. Dewi beranggapan bahwa sa-" -:tu jawaban untuk mc'mperoleh keringan-
-
:,rtang adalah dengan rnelaksanakan drbf--
'''..;xtrcsToaps. Dengan apaya tersebut, Dewi .-::-ndapatbahwa sumber daya alam primer .::- kritis dapat
diselamatkan serta beban -,.:-ing luar negeri dapat dikurangi. Ide ter-'-':it
kurang rnendapat tanggapan masya- '. -.,r karena pada wakhr itu permasalahanhu-'-: luar
negeri kurang menjadi perhatian:r\i Ratna Slari lv{anaf adalah staf pengajar FE-III -
. .i: tahLur I 986, untuk lebih jelasnya lihat tulisannya t -:
;
bcr.ludul "Antara Hutan dan Hutang" di Junial - :1rJ |)adil tanggal 6 .luni I992 hal. 67-78.GLOBAL Vol.
5 No. 1 November 2002dibandingkan pertumbuhan ekonomi Indo- nesiayangpesat.
Pada tatrun 199$ seiring dergar terjadinya krisis ekonomi, ide tersebut kernbali ms:rge-
muka dengar
ditawarkannya debt-for-nnh.trexnaps oleh pemerintah AS. DNS ditawmkan
kepada
Indonesia setelahdiadop
stnyaTropical Forest Consroation Act (IITCA)
di
AS. TFCA adalah undmrg-undang di AS yang merrungkinkan unhtk dilatsanakannya DNS
di
negara-negarayffig
memilikihutar
tropisyang luas. Akan tetapi melalui
suratnya tertanggal3
Septennber 1999, Duta Besar ASuntuk
Indonesia kalaitu,
J. Stapleton Roy, mernpersyaratkan keikubertaar Indonesia da-lam klzusul pslgalihan hutang
(debt xnaps claux) Pmis Club untuk dapat monanfaatkan fasiltas DNS. Walaupun demikiar, setelahh-
donesia dimasukkan dalam klausul pengalih- anhutang di Paris Club pada tanggal13
April
2A00, tawaran dari pernerintah Amerika Seri- kat tersebut belum ditindaklanjuti oleh perne- rintah Amerika Sedkat serrdiri. Sedangkan ide dan sosialisasi DNS so:rdfui mulai marak pada perterrgahan tahun 1998 yang ditardai dengan a kelompok kerya Debt-for Nah,re Swaps yang diberrtuk oletr Dephutbun (Depa-
rtemen Kehutaran dan
Perkebunan) pada tanggal30 Septenrber 1998. Kelompok k"rjai.,i
beranggotakan tim-tim ahli dad Dephutbur;USAID melalui Nah.tral
Rwurca
Mnnagement Progranrnya (NIRMP/EPIC),ISM-ISM
inter- nasional (termasukWWD, tSM-tSM
lokal, para atrli darinegaranegma yang pemahrne
laksanakan DNS dan para individu yang se-cara khusus disewa
untuk
melakukan studi kelayakan perrerapan DNS di Indonesia37
Gital-okaMw'ti
Kemudian, pada tahun 2000, penawaran unhrk memanfaatkan fasilitas pengalihan hu-
tang
datanglagi
kepada pernerintah Indo- nesia Tepatryapada bulan November tahun 2000, pernerintah Jerman secara resmi msra- warkan fmilitm porgalihan hutarg kepada pe.merintah lrdonesia dorgan
iunlah
pernba-talan hutang sebesar 50
juta DM.
Dana ko- mibnen yang harus dikeluarkar pemerintah Indonesia adalah sebesm 25 jutaDM
dalam mata uang rupiah untuk melaksanakan pro-yek
tertentuatm
dasar persetujuan keduabelah pihak
(pengalihanhutang
bilateral).Skema pengalihan hutang
ini tidak
terbatasuntuk
sektor lingkunganhidup
melainkan juga untuk sektor pordidikandar
pengerrtas-an
kemiskinan Pada tanggal13
Deserrber 2001, pihak Jerman mengusulkan agm skema tersebut dikonssrhasikan pada sektor pendi- dikan (debt for-edr.rcation swnps) dan dilaksana- kan pada tahun anggaran2m3!
Tahr.rn ini, setelah sidang Paris ClubIIf
terdapat delapan kreditor ymrg menyatakan kesediam mereka untuk melalsanakan pengalihan hutang [:rdo- nesia. Kedelapankeditor
tersebut adalah Ka- nada, Finlandi4 Perancis, Jerman,Italia
Se- landia Baru, Swedia dan Inggris.l2Konhoversi
di
Seputar Pengalihan Hutang Sebagaimana isu dalam hubungar intema- sional lainnya pengalihan hutang juga meng- undang polernikdari
berbagai pihak. Porg- alihan hutang mempunyai serangkaia:r keun- tungan sekaligus kerugianbagi negara debitor.Keuntungan-keuntungan
melakukan
p€ng-"
"Sk.rrlu Debl Convcrsion Dari Pcrnenntah Jennan kepada Pemerintah Lrdor.resia". Rappenas 2002.'t
"Delapan Krcditor Senr1ui Dcbl .!uap.s", clalam Kontpas 7 agustus 2002.38
alihan hutangbagi debitor adalah sebagai beri-
kut.13 Pertarnn,
dalam
hutang ter- dapat pmgurangan hutang. I{efuia, terdapat pogaruh positif terhadap neraca pemb ay affir.Derrgan cara morgurangi perribayaran hutang dalam
bo:tuk
mataualg
asing pergalihanhutarg
dapat belpengaruhpositif
terhadap neraca pembayaransuahr nqgara
Ketiga, adartya promosi investasi Pengalihan hutang dapat mordorong investasi pada sektor ter- ten@ seperti sektor swast4 pendidikan, kese- hatarU kelrutarandar
sebagainya lkempat, pengalihan hutang menambah pendanaan un-tuk
program-program pernbangunanDi
ba- nyak negar4 po:rgalihar hutang telatr men- stimulasi pengalokasian dana untuk kegiatan- kegiatan sosial dan lingkungan yang kadang berupa program-programyarg
relatif baru bagi nqgma tersebut. Pengalihmr hutarg juga mendorong partisipasi yang lebih besar bagi masymakatsipil
(termasuk organismi non- pemerintatr,omop, dar
lernbaga swadaya masyarakat)untuk
berpartisipasi dalam im- plenro:rtasidari
program-program tersebul Sedangkan kerugian melakukan pergalihan hutang bagi debitor adalah seperti be.rikut.14Pertama, pergalihan hutmrg dapat morye- babkan beban fiskal. Pengalihan hutang mern- butuhkan pernbayara:r dalam mata uang lo- kal. Suahr negara mungkin tidak akan tertarik melakukan pengalihar
huturg jika
negara tersebut tidak mernpunyai sumber hskal (ft*al rmurce) yarg cukup untuk pembayman awal KefuM, terdapat resiko inflasi dalam pelak- sarurm pengalihan hutang. hrjeksi mata uangloka1 yang berlebihm dalam ekonomi nasional t
t3 lbid., hal. 6-7 .
ta Ibid. har.7-9.
GLOBAL Vol.
5No. I
'--a{L\;l 5\. \
..a,:,, : __ j,:
r-+F:r:.:*_
I,...r
, :, a tr
' > :-:-
- - t--
November 2002
Eadalahsebagarbei-
p€nphhan huta:rg ter- rr.g.,. Ke&m, terdapat rynm,acapembayafiL gi pembayaran hutangmg cing
pmgafihanfuh fitif
terhadaprrdu negara
lQtiga,ai
Pengalihm hutangxtaqi pada sektor ter-
&
pordidikan, kese- sebagainya Keentpat, mbahpendana;mun-ptrrbangunan Di
ba-m tuttrrg
telah merL r dma trntuk kegiatan-gkmgal
yang kadangErn varg
relatif baruhnpihar
hutarg jugar:rrg
lebih besar bagimsuk
organisasi non-frr
lerrbaga swadaya rpwtisipasi dalam im-trfFprogram
tersebuLrdalokar
dal,*r seperti be.rikut.14
futag
dapat morye.rgalihm
hutang metn- l d.alam mata uang 1o-gfuin tidak akan tertarik
n hutang iika
negara1r,;isu-rrrber hskal(firca|
rruk pembayaran awal.
o
inflasi dalam pelak-rE. Ir+*si
mata uang Haur ekonominasionalr 1\ovember2002
_
Pengalihan Hutang : sollesi Atas Beban l{atang Laar Negeri Indonesie?i r .:i r.€fl\,ebabkan inflasi. Ketiga,biaya tran-
:
.-:
il-rg besar dalam proses negosiasi pffrg-.---.r-
hutang. Transaksi pengalihan hutang..;--::
kompleks danmemakan wakhr. Peme--- "-:-
debitor harus mengabdikan sejumlahr---:Er
daya tertenhruntuk
melakukan ne.- : ,r-
dokumentasi,dan
memonitor tran-.":
Keempat, terdapat resiko korupsi oleh-
-5:rr roundtrippingdalam proyek
peng-,
--= hutang. Investor dapat saja menhansfer, .
-:
nasil pengalihan hutanguntuk
tuiuan- ----.:
J-a1g rlqal. Kelima, adxrya persyarat-r
,;rljal<an dalam pengalihan hutang.P*g-
*,--;-
hutang sering dianggap oleh sebagian -t...-ra (contohnya fuazn) sebagai tantangan:.--.,iap
kedaulatan nmional karena putg-,. -: hutil1g
sering menghasilkan harsfer :::"-5€t lokal kedalam kontrol asing. Keanmn,-r -:r','d masalah subsidi investasi dalam po:rg- ,- --=. hutang. Dalam beberapa kasus, peme.
*-
-,:'. debitor dapat saja menzubsidi investasi--.
retapakar
terjacli dengan atau tanpa-'
::' gka proyek I'orgalihan hutang.- luar
keunturgan dan kerugian polg-, -.r
hutang diatas, terdapatkritik
yang di--=kan
oleh berbagaipihak di
negara-ne.-.'-- Sekrtan
ritik-kritik
tersebut antara lain moegemu- '.,.:r
bahwa,ls pertaflia, jumlah hutang yang:
,--::angi umumnya kecil sehingga tidak me---r
pergaruh yang signifikan terhadap ne.:at Hotbin Sigalingging, "Altematif Penyelesaian
l.*lah
Pinjaman Luar Negeri dan Sumber Dana :::--iariguhan)', dalam Pusat Pendidikan dan Studi .::1r-Lksentralan Bank h'rdonesia, Pro/il Pinjaman:,
\iegeri Indonesia tlan Permasalahannya, 20()1,ll5-253., dau Rlona Mahon1,. Debt-for-Nature
. ;:s. llho Really Benefit? Dalam 1'he Ecologist,
. ll
No 3, Ma,v/June 1992,ha1.97-103.GLOBAL Vol.
5No. I November
2002na
pantb ay arxr. I(edua, kriteria proyek yangakm
dibiayaiumunnya
ditentukan oleh kre_ditor setringga dinilai mengurangi kedaulatan negara debitor. Ketiga, upaya pergalihae hu_
tang tidak
mengakibatkan masulmya umrg segar ke dalam negeri sebagaimana dibutuh_kan oleh nqgara yang sedang murgalami krisis ekonomi. Keempat, program pengalihan hu- tang luar negpri hanya bentuk kekuatan politik
kreditor untltk
mendominasi ekonomi dan seluruh aspek kehidupan rregaft debltor. Ke- lima, proyek tNrpa partisipasi masyarakat u-mrmnya
mengalami banyak peryimpargan dan kebocorar yang sulit diatasi. I<eenmn,b- berapa pihak berkeberatan dorgan kerryataan bahwa mekanisme porgalihanhutarg
dapatmsnbawa omop
(terutama omop intemasi- onal) terlibat dalam skona pengalihan hutang dan meyakini bahwamereka mampu menye.diakan sumber daya keuangan dan mernpe- ngaruhi kebijakan perrrerintatr-
Pengalihan Hutang Sebagai Salah Satu Altematif Pengurangan Hutang Indonesia
Dengan mernpertimbangkan berbagai
ke
untungan, kerugian dan laitik terhadap peng-
alihm hutang
tersebut,tirnbul
pertaryam mengsmi signifikasi porgalihan huta:rg ter- hadap polgurangan beban perrrbayaran hu- tang luar negeri Lrdonesia. Sebelum merrjawab pertanyaan tersebuf perlu kiraryauntuk
di-pakrami sifat dmi pengalihan hutarg ini.
Pada masa-masa awal kelahira:rny4 peng- aliha, hutarg lebih banyak berupa pergalihan
hutang tiga pihak yarg
diterapkan untuk komersial.Hal
tersebut dise- babkan aktivitas peminjaman uangdi
kawa- san Amedkalatin
pada saat sebelum terjadi-:-
39
GitaLolwMurli
nya
krisis hutang lebih banyak berasal dari bank-bank komersial.Menvarlari
ketidak-nurnpuan
negara-negaffidi
kawasan ituuntuk
membayar 1"ut;mg-hutangry4btrk-
bank tersebut berusaha rmtuk meminimalisasi kerugian durgan menjuai hutang tersebut ke pasar sekunde-r. Hutang
itu
kemudian dibeli oleh investor d*ngnrn hind arrency yang ke- mudian ditukar kepemilikannya dengan ko- mihnen atau aset tertcvrtu darinqma
debitor dengar mata uang lokal. Umumnya potg-alihm
hutang yang terjadi padawaktu
itu adalalr debffir-equiQ swqps. Sejak kelahiran debtju-nature swry)sr aktivitas pengalihan hu- tang diperlum ke sektor-sektor nonaroft.Pada dekade tersebut, beberapa negara mendapat- kan pengurmgan _vang cukup berarti dalam kewajiban pembayalarr hutangnya Peru ada-lah
salah sahr contoh negara yang berhasil memanfaatkan skema pengalihan hutang un- tuk mendapatkan pengrrangan hutang yang cukup signifikan lumlahnya.Pengalikrr hutang genermi ketlua muncul dengan diperkffialkannya klauml pengalihan hutang dalam Paris
Club
pada tahun 1990melalui Houston terms. Durgan adarya klausul ini, maka pengalihan hutang bilateral rukup
dimungkinkan unhrk
diimplernortasikan.l6 Pengalihanhutang bilateral lebih
banyakberupa
debt-for-deoelopmentsu)ry.
Debt-for-deuelopment swfrps
merupakan
mekanisme pembatalar seiumlah hutang tertentu dengan kompensasikomihnffi dari
negara debitor turtr-rk melaksanakar proyek-proyek pemba- ngunan sosial. Termasukdi
dalamnya adalah debt-for-natrtre s"t1aps, debt-forchild, debt-for-16 Melissa Moye, Oveniew of Debt Cowersion, Debt Relief International, Agustus 2000,ha1. l.
40
edt*ation, debt-far-fuelth, deht-for-poaerty alleuia
tion
dxt
sebagainyalT Pen14alil"ian hutarlg ge- nerasi keduaini tidak
lagi bevtujuan tmtuk mengurangi huta:rg dalarn jumlah yang sub.stansial
akan tetapi l*.bih ditrprkan
unhrk menyediakan pemhiavaan dalam mata uangbkal untrik
provr,'k-pro"1ck pe-mbangunan sosial,yang
seringtid;rk
mendapat cukup perhatian apabila snatu negara mengalami krisis ekonomi.ls Oleh karsra itu, porgalihan hutang sajatidak mktp untuk
rnengurangi beban hutang secara slgnifikan bagi negara- negara yang mempruryai beban hutang yang sangat besar.le Sayargnya pengalihan hutarg generasi keduainilah y;urg kini
sering di- laksanakan Sekarang apakah negara yangmemiliki
betranhrt;xrg yang
sangat besar seperti ftrdoneria mompturyai altematif untuk mengurangihutang luar
negerinya selain rnelahri pe-ngalihan hutang? LIntuk itLl, pa-paran berikut ini akan melihat
altematjl penguangan hutang apa saja yangdimiliki
IndonesiaRe strukhtris *si IIr tt *tt g llilt tlti I ater al
Hutang luar negeri pemerintah urnmrulya dibagi menjadi drra berdasarkan sumbemya.
Pertama adalah pmlaman dari lembaga inter- nasional seperti Bank
Dunia dan
INAF atau yang biasa disebut hutang multilateral dan ke- dua adalah pinjamanyangberasal dari negara- negara kreditor atau htrtang bilateral. Dalam kasus indonesia negara-negarakreditor
ter- sebut tergabung dalarn CGI. Selain kedua jenis,j:*. .*:_-ai : _
-}- .., i_ .::
'-:I-:I---. - rt_
t1 lbi{t,,hal.5
rB Brandi-I{ansen dan Svarrer.l,oc. ('it.
''
Motrua Mukhe{ee, "How Can Dcbt Swaps Be {lsed for Development?", Worltl Bank l4rorhng Paper, April 1992,ha16.GLOtsAL Vol.
5No.
1 November 2002jfrr-WvrtV allcuia-
|FEar
tu'rtargge-
|t b€rtulum untuk
Irlrrlah yarg sub-
|r dituiukar r:rttrk
I&lam
matauang
Iek
per&angunannurdapat
cukttPrcgila
mengalamiena itr1
pogalihan urtuk
ffim
bagi negara-b€bm hutarg Yang
, pengalihm
hrtarg
rg kini
sering di-n&ah negara Yang
yrrg
sangat brsar maialunatif
untukr rEgerinya
selainrg? tJntuk itu,
P&r mdihat
altematifr
saia yangdimiliki
bltilateral
[Eintah umurutya
hilkat
sumbemYan
dai
lernbaga inter-hrtia
danIMF
ataugnulflateral danke gberaal
darinElara-lrtg
bilateraL Dalamrrregila loeditor
ter- I3f, Sdainkeduajenisbt Swaps Be tlsed t*ing Paper, APrll
Frman tssebut, juga
terdapat PiniamantmerriaL di
mana pemerintah melakukanfnfrrrar
dari bank-bank swasta intemasional.Resnrlturisasi hutang rnulfilateral
di- melaluiHIPC
(HenailY-InfubtedW? Gt$ttri*')
Debt lnitiatiae. Usul mengenaiVilFC. htitiatiaeini diaiukan oleh IMF dar Bank
fihia
yang kemudian disetujui oleh peme-fu*"merintah
di seluruh dunia pada mu-in
gugur 1996.20 HIPC initiatiae merupakanpli*ffir yang
komprelrorsifuntuk
me-ryM'gi
beban hutang negara-negaraytr$
*rgil
miskindar
berhutangting$
dorgancmedkan
usaha pengurangan hutang da-h" fera€ka
pergortman kemiskinan PadaEtrrn
1999, upayaini
diperluas, diperdalamilm
dipercepat melalui EnharrcedLilrc
Ini-&fu
vang memungkinkan porgurangar hu-ry
smg lebih besarlagi
HIPC initiatirse rrre' terjadinya Penguralgan hutang dm sduruh jeniskeditor,
yaitu kreditor mul-kat
bilateral dan komersial (bank swasta).[lnmk hutarg
bilateral, ParisClub
ms.eye-&* n
Ermymg
sebanding dorgan inisiatif EEEhut,yarg
lebih dikenal sebagai Cologneums- Prinsip cornpmable treatrrcnt (perlakuan
cr,na 1 dalarrr Paris Club mengfuaruskan negara
Hibr urtuk
berusaha mendapatkan perla-h;rr
r.ang "sebanding" terhadap hutangnyaftri
loeditornon
Paris Club, yaitu kreditor-t
ndcn
Club, negara kreditor lain yang tidakhil daltrr
sesi perundingan Paris Club, dan imfi tor-l<reditor lainnya\bgaranegara
HIPC
ataunegara yil$
dsulifikasi untuk
mendapatkan fmilitm"
-,rri*.u,oridbank,ors/lupc/about/hipcbr.htm yang - -, -, :. lada tanggal 28 Juni 2002, pukul I 8. 12 wrb-OB-{L Vol.
5No. I November
2002HIPC
Initiathse adalah nL.geya-negara yang hmrya layakmendapatkan pinjamarr dari tDA (Intemntionnl DeueloTtment Assistance) danP oaer 11 Reduction and Cr ou fh F iu :i I i ti t s d a r"1 I MF.
Negara-negara
ini
rnengjhadapi sitr-rasi yangtidak
mernungkinkan untr-rk memba1,21 [11-tangnya (unsustain.able debt situation) bahkan setelah ptrrerapan mekanisme pengurangan
hutang tradisional
sc.cararpcntrh
rcperti penerapan Nrples termsda\Nn
persetujuan ParisClub. IDA
adalah bagiandari
BankDunia yang
rneminjarnkandana
dengan tingkat bunga yang sangat konsesional danja gka waktu
pengernbalianyang
sangat panjang (mencapai 40 tahun termazuk masa tenggang). Negara penerirna pinlaman dariIDA
sendiri dibagr menjadi dua, yattu blend countries (negara carnpu-ran- negara penerima pinjaman dariIDA
yangm;sih
layak untu.k mendapat pinjaman komersial dari IBRD clan lembaga ketmngan lainnya) sertaIDA
Onh.1 (negara yang hanya layak rnendapat pinjaman dari IDA danlMF dantidakmernpunyai akses terhadap kredit komersial). Suatlr negara di- katakan layak untuk mendapat pinjaman dari IDA dikarsrakan negara tersebut memiliki ke.rniskinan relat:f (relafiae poutrhl) dan credit- wothiness yang rendah. fu1ain itu, kriteria nega- ra yang dianggap layak untr"rk mendapatkan pinjaman
dari IDA
pada tahun fuka1 2000 adalah negara-negara yang memiliki GNP di bawah US$895 pada tahun 1998.2tBagaimana de-ngan Indonesia?
''
Jurgett Kaiser. I)oe,s Indone.sia .\eed to apltlt, -forHlll'?,
pap(r yat\? dipresetit;rstkan dulanr iuntini,r INFID "Beyond Paris Club and FIIPC: l'he Need lbrAl
Aiternative Approach for lndonesia Dcbt'', Jakarki 20-2 1 Februan 2O0 I, hal. 2.o, 1
\ovember
20024t
GitnLolaMurli
Lndonesia sempat morjadi peminjam
IDA
pada era l9ff-alrl dan kemudian berhasil '1u- hts" (6rafuute) drLstatus peminjam IDA pada tahun 1980. Krisis ekonomi yang menyebab-kan jatuhnya GNP perkapita dm
uedit-rputhiness Indonesia menyebabkan negara
ini
sekali
la$
layak menjadi perninjam IDA seiak tahtrn 1999.A*trr
tetapi hrdonesia hanya di- golongkan sebagai blend country yang masih memiliki akses terhadap kredit komersial wa- laupun posisi GNP perkapita Lrdonesia ber- adadi
bawah beberapa negaraIDA
Only?'z Status blmd countryini
tidak merrungkinkan lrdonesia untukdirnmul*an
ke dalamHIrc
Initiatiae. Dengem derrdkian dapat dikatakan bahwa Bank Dunia masih mengarggap Indo- nesia cukup uedinnortlry untuk mendapatkan pinjaman komersial wal,aupun terbahs. Oleh karena
itu,
dapat disimpulkan bahwa Indo- nesiatidak
mernpunyai akses terhadap pe- nguangan hutang multilateral sec;ra institu- sional.Re stnrkfriris asi
Ifut
angBilatu al
Sep"rti yarg telah disinggungresfukturisasi hutang bilateral dimungkinkan t"rjadi melalui
forum
Paris Club. Paris Club merupakan"institusf
informal bagi negara- negma kreditor yarg menrberi pinjaman kepa-da
negara-rrcgaradebitor yarg
mengalamikesulitan untuk melakukan pernbayaran pin- jaman luar negerinya Pmis Club berdiri sejak
22 Kecuali negara-negara kepulauan kecil, pandapatan perkapita Indonesia berada di bawah beberapa negara
DA
Only seperti Bhutan, Kongo, Djibouti, Guyana, Honduras, Kyrgyz, danSri
Lanka dikutip dari*IBRD/IDA Countries: Per Capita Incomes, Lending
eligibility and Repayment Terms", International Development Assqcialion, 2002.
42
tahun 19%,
berkedudukandi Pads dm
dipimpin
olehMorteri
Keuangan Pmncis.23Sr.lak
tahw 197\
Kennente.rim Keuargan Perancis mengambil peran sebagai selaetariatPads Club. sehingga ymg
serrula ha'tya berupa
mekanismead
hoc, berubahmorjadi
kerangka negosiasi yang ketat di mana setiap Negma Selatm yang tidaknurmpu
membayar hutang-hutangnya ber- gatung.24Walau demikian
clubin
frdak pemah diakui sebagai sebuah organisasi PmisClub hrtya "add' kefka
terdapat sesipe rundingm
resbukturisasi hutang luar negeri negara debitordorgm
kreditor-kreditomyaDi
lain waktu, tidak ada seorang pun dalam Kementeriar KeuanganPrads
yang bertugasatau merrpunyai
otoritasurtuk
memberi informasi atau bahkan sfntcntent. Pmis Club memfasilitasi sekian baryak perternuanatara
negara-negara
kreditor
dengan negara de'bitomya
Tujuandmi
pertemualpertsrruanini
adalahuntuk
melakukan restrukturisasihutarg resmi (ofuial) ya,g
disetuiui oletr sernua pihakymg
terlibat. ParisClub
tidak staf permanor, tidak ada traktat intemasional maupurl piagam tertulis yang memandai perdiriarurya2s Pengorgadsasianymg
informalini
monungkinkan Paris Club23 Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan, Bank Indonesia, op. cit., hal.61.
2a Jurgen Kaiser, "Debt Management a la Louis XVI-A short Promenade through the Programme and Practice of the Pari s Club", dalam h!Jp,/_/_ www,jub.ilp_p_280--Qlk_
. org/analysis/articles/J Kaiser pa{b%2QC1trb.h1g
^.yang diakses pada tanggal 15 Juli 2002, pukul 13.45.
-'
Sebuah divisi khusus dalam Kernenterian Keuangan Perancis yang berangotakan 15 orang diperbanhrkan secara paruh waku untuk rpenangani segala urusanyang berkaitan dangan Paris
Club.
Sumber:htto://www. clubdepmis. ors/en/preseniation /oresentatio n.php?BATCH=BO1 WPO 1 yang diakses pada tatggal
17 h:rl'i2002,pukul 18.20 wib.
GLOBAL Vol.
5No. I
November 2002 Irll Vr,I i\- l \-'
: SolusiAtqs Beban Hutang Luar
bI n di Paris
danXeuatgm
Prarcis.23rsrtrrian
Keuarganrr
sebagai selaetariatpedompular ymg
mekmisgte ad. hoc,ngka
negosiasi yangfaSdataryangtidak
utzrg+mwrgnya ber-*ian chh im
bLdakeuahorgarisasi. Paris tika
Hdapat
sesi Pe-;i
hutang luar negerir
lceditor-kreditomyah
seorangpun
dalam rPrancis yangbertugasriE untuk
mernberit *twnent.
Paris Ctubmakpertmuan
antarar dorgar
negarade
perternum-Perteruan
hls*an
restrukturisasi) l,ang
disetuiui oleh&d.
ParisClub
tidakrsr,
tidak ada Uaktat rfiagffit
tertulis yangfz.:'
Porgorgadsmiannr$tnt<m
Paris Clubrr*i
Kebmksenhalan, BankEsment a la Louis XVI-A
fu
ho,grmme and Practicer@:'l*rrw
jub.il.ee-2.-0!--0sB:is-pais%o2OClub.htm I 15 luli 2002, pukul 13.45.
fu
Kementerian Keuanganhn
15 orang diperbantukant
menangani segala urusanE
Paris C1ub. Sumber:rg'e!&reses.tation /Presentatio
Dl
rag
diakses pada tanggalD rr-b.
ltle.
I
November 2002-- *.
bekerja dengan staf yang terbatas dan:-juvangfleksibel.
::rr-s Club memiliki 19 anggota pennanen
=j
merupakan pemerintah-pemerintah ne- ----: ,, dfrg mempunyai piutang yang besar di,-*rrh
dunia (piutang tersebut dapat disa--
r'n
lalgsung oleh pemerintah negara yang:'.
..:ngkutan atau melalui institusi yang ber- ,,:- : <trtar). Anggota-anggota permanen terse..
- ,lalah
Austria Aushali4 Belgta Kanad4- tr--:rark, Finlandia Perancis, Jerman, Itali4
: -
:i.{,
Belanda Norwegia, Federasi Rusi4: -::-','L)1, Swedia Srviss, Inggris, dan Amerika :=---ar.:. Kreditor resmi lainnya juga dapat :----::rtrsipasi dalam
sei
penjadwalan.r1*g
- ---r-
q
dorgan percehriuan anggota-anggota:".-:::nen
ParisClub dan
negara debitor., -:-.-a belpartisipasi dalam sesi tersebut, para
r:- :.r dan
debitor harus menyetujri per-.. -:=-peratruan dan prinsip-prinsip (rules and
*
-;-.:'-s)yang
mendasari persetujuan-per-' ----trl
Paris Club. Peraturan dan prinsip ter- -:'--.
harus dipatuhi oleh semua pihak yang:-::nsipasi
dalam Pmis Club.-
':s
Club mempunyai empat standar debt"
'.'.-.11.t (perlakuanhutang) untuk
meng--
r qkan jenis restrukturisasi hutang negara-rr
r 'r. Keempat debt treatunenf tersebut ialatu --:,-. ietmt Houston tenns, Naples tams darr-:.
Etms. Pasal yang memungkinkan ter-", - -- , .r pengurangan hutang hanya terdapat
- -.: * ,
:dalah perlakuan hutang .iebt treatment yrrg) terakhir. untuk Houstonnegara .-:,=:.dapatanmenengah ke bawah. Dua ribu-rl j"
an ratus sembilan puluh lima dollar AS-;,i'*1
. clubdeparis. org/en/presentatiol/presentati- -
-:-3ATCH=BO1WPO3 yang diakses padatang -,-OBAL Vol.
5No. I November
2002merupakan batas maksimal GDP perkapita negara
yarg
diperlakukanmqrurut
Houston furms.A
dalam Houston terms terdapert pasal pengalihan hutang yang memungkinkan ter- jadinya po:rgura:rgan hutang. Sedargkan Na- ples terms mempunyai batas GDp per kapita yang lebih rendatrlagi
yalmi US$' nS. Naplestmzs
diperuntukkan kepada negara-negara yang sangat miskin danberhutangbesar yang merupakan negaraIDA
Only. S"pe.ti halnya Houston terms, Naples termsyga
memung-kinkan untuk
dilaksanakannya pengalihan hutarg. Tidak hNryaih:, pengurargar hutangnonODA hi.gg,
sebesar 6T/" dapatterjadidi bawah term ini.
Selainih,
Naples termsmonungkinkan terjadinya pengurangar bu- nga dan moratorium pemb ay auranbunga D ebt treatrnent ymrg terakhir, Cologne terms rnefiJ- pakan
tnmyangdbuat
dalam kerangka HIpC lnitiatiae. Termsiti
mernpunyai persyaratan yang lebih ketat (seperti merniliki track record yang baik dengan kreditor Paris Club dan IMF serta dinyatakan sebagai negaraHIIrC
oleh bomdof IMF dan Bank Dunia)
sehingga merrungkinkan terjadinya pengurargar hu-tang
sampai sebesm %)"/oatau lebih
jikadiperlukan
Pmal mengorai pengalihan hu-tang iuga terdapat dalarn Cologne terms?7
krdonesia merupakan kasus
unik
dalam PmisClub.
Setelahmerrinta
bantuan paris Club pada tahun 197Q Indonesia kerribali rne.'?rhttp ://u.wu,. clubitepd
n.ohp?BATCH=B02WP07 _van-e diakses pada tanegal 17 Jtni2002,puku1 i8.32 u.ib,
http/wr,w'. c lubdepari s. ore/en /pre .se11tatr m/p{QlqiUU s!_.!hp?_B-ATQH:80 2\YIQ 5 van g d i akses pada tal g ga l
1t7 Juru2002, puk'ul 19.36 uib, clur
http://www. clubdeparis. org/en /presen_@tlq4lplqlq!,,iitl on.php'/BATCH=802WP06 y.ang diakses pada tar"iegal '7Juli,2002 pukul 13,06.
43
GilaInkaMurli
minta uluran tangan Paris Clrrb Pada tahun
1998. Pada Paris Club I ini belum terdapat pola
p€nagalan
ldnusus terhadap hutang luar ne- geri Indonesia sehingga hutarg hrdonesia di- perlakukan di bawah skema adhac?8 DenganLta hiru
lndonesiabelum
dimasukkan ke dalam salah sahr perlakuanhutarg
stmdar@tunnnrd treatrnent)
dalan
Paris CIub' DalamParis Club I ini belum terdapat
skerrapmgffagm
hutang dalam bentuk apa PurL itao.,esiu baru dimasukkanke
dalam salah sahr skerna perlakuanhuta"rg Paris Club pada Paris CIub II targgal13April
2002' Pada ParisClub II,
hrdonesia diperlakukan dibawatr skenra Houston terms.Betbda
dengan Paris Club I, pada Paris Club II terdapat pasal yang merrungkinkan [rdonesiauntuk
melakukan pengalihan turtang sepertiyarg
digariskandalam Houstnn terms.
hrdonesia memerruhi symat
untuk diP"'- lakulan di bawah
skema Houston karena GDP per kapita Lndonesia adalah sebesar US$582,6 padra tahun
1W dm
rJS$' 7?3$ Pada tahun 2000,jauh di
bawah batas GDP perkapita Hortston temrc,
yatu
US$2995'2e Selain itu, DSR Indonesia iuga merrcap ar 57,9%o pada tahun 1998 dan %,8"/o pada tahunZffi,
ymtgberada
di
atas batas kriteria Houston sebesarN%. Tidak hanya 1tu,
debtstD'GDP ratio Indonesia sempat morcapaiargka
146,30o/o padatahun
19f/8dm
105,m% Padatatun 1W.
Otat-toGDP ratio tersebut iuga berada jauhdi
atas ambang batas Houston sebesar 50%. Kerdati hutang Indonesia diperlakukandi
bawah skema Houston, GDPper
kapita28 "Penja<lwaian Untung Buat Kreditor", Gatra,20 April 2002.
2e Data-data tersebut berasal dari "lndonesia at Glance"
dan "lndonesia Data Prohle", Bank Dunia 2001'
44
krdonesia memerruhi
syarat untuk
diper-lakukan di bawah skerna Naples (batas GDP
per
kapita Naples adalah US$ 755). Alasan dibalik perlakuan hutmrg Indonesia tersebut adalah karena Ilrdonesiatidak
digolongkar oletr Bank Dunia sebagai negaraIDA
Onlyyang iuga
merupakansalah satu
symat perlakuan hutang di bawah Nrylrs tilffis. HaL yang sama terjadi pula dalam PadsOub m
yang berlangsung dari targgal 11 hingga 12April
2002 Pada ParisCIub III,
Indoneiakernbali diperlakrkar di bawah
skemaHouston
denganporsi porgalihm turmg
yang lebih besar.30 Dalant Housfun furms, frdak terdapat
bentuk
Penguranganhutarg
lainselain pengalihm
hutag.
Dari uraian
dtatas, jelaslah bahwa peng-alihm
hutang merupakanpilihar
satu-satu-rrya
bagi hrdonesiauntuk
mengurargi hu- tangnya Po:rgurangan tmtang rrultilateralh*
nya dimungkinkan melalui
ialwtillt. initi*
tive yarg
rurul
Lrdonesia tidak temrasuk di dalamnya Seda€kan pexgurangm turtang bilateral dimungkinkan melalui ialur resmiPa
ris Clubyarg
harya mengizinkan Eriadinyap€ngwalgm
hutang dalam bertuk Per,€alih- an hutmg. Prinsip cornpmable trmtmmt dalam Pmis Club merru.rngkinkan Indonesia untuk berusaha mendaPatkan fasilitashutmg
dari kreditor swasta yang tergabung dalam London Chrb danhd ters$ut hmya dapat t*judi iika Lreditor
swasta tersebutbersedia untuk mernbatalkan sebagiar hutang krdonesia da1 mmukamya dengan komihnor
lain
Sayangnya bankbank kreditor tersebut lebih banyak didominasi olehbark-bark
Je 'o Lihat '?emerintah Harus Tetap Bayar Hutang 2,7Milyar DolarAS" dalarnKompas 15 April2002.
GLOBAL Vol.
5No. I
November 2002t 'l(tx
rgzt
Is;IlLl
**r k
rcr.Cd urmJ*
ilBI g ,li[
--f iri--
,-iF -j -s_
urtuk
diper-k
(batas GDPtr req.
Ahsanhrgia
tersebutt
digolongkangffi IDA
Onlyh sdu
syaratQla
bms. HLaLn
Pais
ClubIII
il
11 hingga 12r III,
hrdonesiaba$/ah
skemaBpmtal
hutangffit
brms,tLdakn turtmg
lainh
bahwa peng- ffitran sdu-satu-rugurargi
hu-;nnrltilateral ha- ih;rLIJPC. initia-
l*. tmrasuk di
rrtgm
hutanguii*rremi
Pa-iilcar
Eriadinya bcrtuk pengalih-:
Wtunt
dalamkrdsreia
untukEa peqalihan feB Egabung I Es*ttt
hanyasw'e
tersebutrsebagianhutang
kgankomitnren
fq€ditor tersebut ehbanktank
JeI
Bryar Hutarry 2,7l5 Aril2002.
Hqvember 2002
donesia?
:
=.q
yang sangattidak
tertarikuntuk
me_.,.:-*an
psgurangan
hutang dalam bentuk: :
:
purL Hal yang sama juga merupakan garis..:,;alan
pernerintah Jepang terhadap hrdo.-.5r.i.3 1 Prinsip compmable treatment jugameng-
-'-alg
hrdonesia untuk mendapatkan skema:.i..+rangan hutang yang lebih
mengun_--_ skan
dari yang
ditawarkan paris Club.-.:.qan
comporable treafunent, [rdonesia tidak :--rLrolehkan untuk mendapatkan debt treat-'
-.: \,ang lebih atau kurang menguntungkan:-,--- kreditor selain kreditor paris Club. pelang-
.,:::r
terhadapprirxip ini
akan mengaki_.::ran
Ledonesia terkena sangsi yang berupa :'.r.iratalan resbukturisasi hutang Indonesia.32',--. Oub
sendiri biasanya hanya menyedi-..::,
kerangka besar berupa MOU (h4emoran_:
"'.:f
Understanding) atauAgrud
Minutes.: i
menjadi patokan dalam reshukhrrisasi- -
rif
bilateral. RestruktLrisasi hutang bila_:':_
S€ciro spesifik tergantung dari negosiasi:'
-:=ral dengan masing-masing negara kre.-
-.:
asalkanhal
tersebuttidak
keluar dari"--=,gla perjmlan yang telah disepakati da_
.:
sesi perundingan paris Club.r-reditor intemasional, baik berupa negara :-
.-:un
instihrsi keuangan selalumempunyai:'
:*-ii tawar yan