• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOP dan Tata Cara Komisioning IPA

N/A
N/A
steve saldy

Academic year: 2024

Membagikan "SOP dan Tata Cara Komisioning IPA"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

PELATIHAN

KOMISIONING INSTALASI PENGOLAHAN AIR (IPA)

MODUL 3

SOP DAN TATA CARA KOMISIONING IPA

(2)

DAFTAR ISI

DESKRIPSI PELATIHAN

KOMPETENSI DASAR

INDIKATOR HASIL BELAJAR

OUTLINE

MATERI

(3)

Mata pelatihan ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman mengenai SOP dan Tata Cara Komisioning IPA yang meliputi: SOP operasi dan pemeliharaan, evaluasi pelaporan dan dokumentasi proyek, komisioning tes yang disampaikan dengan menggunakan metode pelatihan orang dewasa (andragogi) yang meliputi ceramah interaktif, tanya

DESKRIPSI SINGKAT

(4)

Peserta mampu melakukan penilaian keandalan kinerja IPA yang baru dibangun pada setiap proses, unit operasi, dan mekanikal elektrikal sesuai dengan perencanaan, serta memberikan rekomendasi perbaikan yang diperlukan.

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

01

(5)

Peserta mampu melaksanakan SOP komisioning IPA.

KOMPETENSI DASAR

02

(6)

INDIKATOR HASIL BELAJAR

03

Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta mampu:

 Melaksanakan SOP operasi dan pemeliharaan

 Melakukan evaluasi pelaporan dan dokumentasi proyek

 Melakukan komisioning tes Hasil Belajar

Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu melaksanakan SOP dan tata cara komisioning IPA.

(7)

OUTLINE MATERI

04

01

MATERI POKOK 01

SOP Operasi dan

Pemeliharaan

01

MATERI POKOK 01

Prinsip 3K dalam perencanaan

03

MATERI POKOK 03

Komisioning Tes

02

MATERI POKOK 02

Evaluasi Pelaporan

dan

Dokumentasi

(8)

MATERI 1

SOP OPERASI DAN PEMELIHARAAN

Indikator Hasil Belajar : Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta mampu melaksanakan

SOP operasi dan pemeliharaan.

(9)

Sebelum dioperasikan maka perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Dibentuk tim calon operator dengan jumlah sesuai besar kapasitas IPA dan pembagian jumlah shift kerja (minimal 2 atau normalnya 3 shift) per hari.

2. Tersedia hasil pemeriksaan kualitas air baku dan standar kualitas air (Depkes).

3. Tersedia alat ukur debit (sudah terpasang, bisa flowmeter, V- notch, dll).

4. Tersedia alat lab test (Jartest, pH, Turbidity, Warna, TDS, sisa Chlor, dan sisa Alum).

5. Dilanjutkan dengan pengujian kualitas air minum lengkap menggunakan laboratorium yang telah diakreditasi sesuai SNI 19 17025 (http://fatchiyah.lecture.ub.ac.id/files/2018/10/SNI-ISO-IEC-17025-2008-

Standard.pdf).

6. Tersedia dokumen gambar dan dokumen teknis (diagram alir proses, perpipaan dan instrumentasi, kriteria perencanaan, Profil hidrolis, spesifikasi teknis, gambar perencanaan dengan skala yang memadai, dan gambar nyatia laksana terbangun

PERSYARATAN UMUM

(10)

Commissioning IPA terdiri dari commissioning:

1. Pelaksanaan operasi 2. Pelaksanaan proses

PRINSIP COMMISSIONING

(11)

Mencakup pengoperasian semua peralatan dan accessories yang dipasang pada sistem IPA (seperti pompa, valve, genset,

panel, dan lain-lain).

Peringatan:

Apabila terjadi penyimpangan pada kualitas air baku

(kekeruhan, pH, dan warna), sehingga tidak sesuai dengan perencanaan, maka pengoperasian IPA dihentikan.

PELAKSANAAN OPERASI

(12)

Bahan kimia yang digunakan dalam proses, adalah : 1. Alum

2. Soda

3. Chlorinasi

PELAKSANAAN PROSES

Pengecekan dan pengamatan terhadap : 1. Besaran dosis kimia

2. Konsentrasi

3. Proses pencampuran kimia 4. Pemeriksaan pH

5. Pembentukan flok

6. Flok yang terbawa ke filter 7. Proses penyaringan

8. Kecepatan kenaikan muka air pada filter

9. Proses pembuangan lumpur saat backwashing

10. Penurunan muka air pada setiap unit pengolah.

(13)

PELAKSANAAN PROSES

(14)

1. Nama Pabrik atau pelaksana, kapasitas, bahan dan lokasi

2. Tanggal Commissioning, nomor Commissioning dan pelaksana Commissioning

3. Hasil uji Commissioning yang dilaksanakan

4. Standar dari setiap operasi dan proses IPA yang diuji 5. Laporan kinerja IPA dari hasil Commissioning

6. Rekomendasi perbaikan operasi dan pemeliharaan

7.Semua dokumen Commissioning ditanda tangani untuk disetujui oleh pihak penyelenggara/pemilik, penyedia jasa/barang, konsultan perencana, konsultan pengawas dan tim

8. Commissioning yang ditetapkan oleh penyelenggara.

MUATAN BERITA ACARA

(15)

Pengujian sarana penunjang : 1. Pengujian Tenaga Pembangkit 2. Sarana pengolahan Lumpur PENGUJIAN LAPANGAN

Pengujian proses dan operasi IPA, yaitu:

1. Unit penyadap air baku 2. Unit koagulasi

3. Unit flokulasi

4. Unit Sedimentasi 5. Unit Filtrasi

6. Unit Desinfeksi

7. Penilaian kinerja elektrika/mekanikal

(16)

MATERI 2

EVALUASI PELAPORAN DAN DOKUMENTASI PROYEK

Indikator Hasil Belajar : Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta mampu melakukan

evaluasi pelaporan dan dokumentasi proyek.

(17)

Pelaksanaan Komisioning memerlukan dukumen rujukan yang diperlukan guna memahami sistem IPA yang dibangun. Dukumen proyek yang diperlukan antara

lain: kontrak pekerjaan, yang didalamnya tertuang spesifikasi teknis sebagai rujukan dalam melakukan uji setiap komponen dalam IPA, tersedia dokumen

gambar (as built drawing) dan dokumen teknis serta tersedia buku manual (pengoperasian IPA, M&E, peralatan, dll).

EVALUASI PELAPORAN DAN DOKUMENTASI PROYEK

(18)

MATERI 3

KOMISIONING TES

Indikator Hasil Belajar : Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta mampu melakukan

komisioning tes.

(19)

a. Tersedia data hasil pemeriksaan air baku pada saat musim hujan dan kemarau,

b. Pengoperasian ditujukan untuk menilai keandalan kinerja IPA sesuai perencanaan dengan fleksibilitas kinerja memenuhi syarat keamanan dan keselamatan kerja,

c. Apabila terjadi penyimpangan pada kualitas air baku untuk parameter kekeruhan, pH dan warna sehingga tidak sesuai dengan

TEKNIS

Kriteria Pengoperasian Selama Commissioning

(20)

a. Bahan kimia yang disiapkan untuk proses pengolahan air

b. Bahan lainnya c. Peralatan Uji

d. Penyediaan tenaga commissioning

TEKNIS

Bahan

(21)

Commissioning dilakukan dengan

mengamati dan menilai kinerja IPA pada titik pengendalian proses dan operasi

pada kapasitas tertentu, dengan indikator kinerja.

PRINSIP COMMISSIONING

(22)

PRINSIP COMMISSIONING

NO OPERASI DAN

PROSES INDIKATOR KINERJA ALTERNATIF METODA PENILAIAN

1 Air baku Parameter fisika, kima dan biologi Pemeriksaan lengkap di laboratorium

Debit air baku Pengamatan visual melalui pengukuran kecepatan air dan luas penampang saluran atau sungai

Debit air baku yang digunakan IPA

Pengamatan visual melalui pengukuran kecepatan air dan luas penampang saluran

Flow meter

2 Koagulasi pH pH Comparator atau pH meter

Konsentrasi bahan kimia Perhitungan bahan kimia yang dilarutkan

Dosis koagulan Jar test

Debit pembubuhan Pengamatan visual menggunakan alat ukur volume pada satuan waktu tertentu

Stroke pompa dosing (diperlukan spe-sifikasi pompa)

Gradien kecepatan Perhitungan

Td (waktu tinggal) Perhitungan

3 Flokulasi Gradient kecepatan Perhitungan

Td (waktu tinggal) Perhitungan

Diameter flok Pengamatan visual

4 Flotasi & sludge blanket

Gradient kecepatan Perhitungan

Td (waktu tinggal) Perhitungan

Metode Komisioning

(23)

PRINSIP COMMISSIONING

Metode Komisioning

NO OPERASI DAN

PROSES INDIKATOR KINERJA ALTERNATIF METODA PENILAIAN

5 Sedimentasi Kecepatan pengendapan Perhitungan

Td (waktu tinggal) Perhitungan

Kekeruhan Turbidimeter

Warna

6. Filtrasi Kecepatan filtrasi Perhitungan

Kecepatan pencucian Perhitungan

Tinggi ekspansi pencucian Pengamatan/pengukuran visual

Kekeruhan Turbidimeter

Warna

7. Desinfeksi Td (waktu tinggal) di reservoir Pengamatan/perhitungan

Dosis desinfektan Pemeriksaan DPC (Daya Pengikat Chlor) pada air baku

(24)

1. Pengkajian dokumen perencanaan,

2. Orientasi dan pengenalan sistem instalasi pengolahan air, 3. Penyusunan rencana commissioning,

4. Penyediaan bahan kimia,

5. Penyediaan tenaga listrik dan/atau bahan bakar minyak, 6. Penyediaan peralatan penunjang,

7. Menyiapkan brosur pompa backwash, pompa

intake/transmisi, pompa dosing dan motor pengaduk sesuai dokumen perencanaan dan membuat kurva sesuai dengan brosur untuk melakukan analisa kesesuaian spesifikasinya.

PERSIAPAN PELAKSANAAN

(25)

PENGUJIAN DI LAPANGAN

1. Pengujian sarana penunjang

a. Pengujian tenaga pembangkit : Diesel generator & PLN b. Sarana pengolahan lumpur

- Semua katup pipa harus terbuka penuh di bak sedimentasi & saringan pasir cepat ke ruang pengolahan lumpur, - Katup pipa/pintu air saluran pembuang ke badan air harus tertutup.

2. Pengujian proses dan operasi IPA a. Unit penyadap air baku:

a) Debit air baku

(a) Bersihkan saringan penyadap,

(b) Ambil contoh air baku untuk diperiksa pH, kekeruhan, warna & jar test,

(c) Pengambilan contoh air baku untuk laboratorium sesuai SNI b) Pompa air baku: (a) Pompa sentrifugal & (b) Pompa submersibel

(26)

PENGUJIAN DI LAPANGAN

d) Operasi penyadapan air baku

• Buka semua katup, awal pengoperasian IPA,

• Nyalakan pompa intake, 30% total debit, 5 menit, bertahap 100% total debit dari kapasitas pengolahan,

• Isi semua unit IPA sampai penuh & biarkan aliran melimpah (overflow) selama 2 jam, buka semua katup pembuangan yang ada & matikan pompa intake,

• Setelah Unit IPA bersih dari kotoran, isi kembali dengan cara seperti di atas, alirkan air sesuai dengan kapasitas perencanaan 100%,

• Semua prosedur buka tutup dapat dilakukan secara otomatis/manual

e) Pipa transmisi

• Kuras air di pipa transmisi, bila ada sarana pengurasan. Buang air sampai kekeruhan tidak berubah, hentikan pengujian dengan menutup katup penguras,

• Bila pipa transmisi dilengkapi katup pembuang udara, pastikan perlengkapan ini bekerja dengan baik,

• Bila pipa transmisi sebagai penginjeksi bahan kimia, pastikan katup searah horisontal

(check valve) bekerja baik agar tidak timbul aliran balik.

(27)

PENGUJIAN DI LAPANGAN Unit Koagulasi

a) Pembubuhan bahan kimia

(a) Jar test, flok paling besar dan dosis koagulan optimum

(b) Percobaan pengendapan dg kerucut Imhoff : kec pengendapan, frekwensi pengurasan lumpur (c) Pembubuhan bahan koagulan

- Aluminium Sulfat, konsentrasi sebesar 5% - 10%, - PAC, kadar 10% - 11%,

(d) Pembubuhan netralisan.

Kapur (CaO), larutan konsentrasi 5 % - 20%,

Soda abu (Na2CO3), larutan konsentrasi 5% - 20%,

Soda api (NaOH),larutan konsentrasi maksimum 20%,

(e) Pengaturan pembubuhan bahan kimia: gravitasi /pompa pembubuh

b) Proses & operasi unit Koagulasi : sistem hiodrolis & mekanis

(28)

PENGUJIAN DI LAPANGAN Unit Flokulasi

Flokulasi : sistem hidrolis, mekanis & kontak padatan (solid contact/sludge blanket ) a) Proses dan operasi unit flokulasi

(a) Sistem hidrolis:

Saluran dengan baffle (vertikal atau horisontal), Bak berpintu

Dinding berlubang (perforated wall).

(b) Sistem mekanis

Pedal (vertikal atau horisontal) Baling-baling.

(c) Sistem kontak padatan (solid contact/sludge blanket) Sludge blanket dengan sirkulasi lumpur (reaktor) b) Penilaian kinerja unit flokulasi

Penilaian kinerja unit koagulasi bisa diperkirakan dengan menghitung nilai gradien kecepatan (G) dan Td (waktu tinggal) & besarnya flok yang terbentuk.

(29)

PENGUJIAN DI LAPANGAN Unit Flokulasi

c) Muka air pada unit flokulasi 1)Sistem Hidrolis

(a)Saluran dengan baffle (vertikal atau horisontal),Amati dan ukur tinggi muka air pada awal dan akhir saluran.

(b)Bak berpintu: Amati dan ukur tinggi muka air pada bak flokulasi berturut- turut dari bak pertama sampai terakhir.

(c)Dinding berlubang (diffuser wall) : Amati dan ukur tinggi muka air pada bak flokulasi berturut-turut dari bak pertama sampai terakhir.

2) Sistem Mekanis: Amati dan ukur tinggi muka air pada bak flokulasi berturut- turut dari bak pertama sampai terakhir.

3)Sistem kontak padatan: sistem flokulasi menjadi satu kesatuan dengan sistem

(30)

PENGUJIAN DI LAPANGAN

Unit Sedimentasi

Proses pemisahan antara padatan & cairan menggunakan perbedaan berat jenis.

Lumpur yang mengendap dikumpulkan pada dasar bak yang memiliki kemiringan yang curam, atau menggunakan penyapu lumpur (scrapper), kemudiam dibuang.

a) Proses dan operasi unit sedimentasi

1) Sistem sedimentasi dengan aliran horisontal a) Horisontal memanjang,

b) Bak dengan inlet dipusat (bundar atau persegi), c) Bak dengan inlet ditepi (bundar),

2) Sistem sedimentasi dengan aliran vertikal (upflow clarifier), 3) Reaktor (reactor clarifier),

4) Sistem sedimentasi dengan pelat/tabung pengendap, b)Penilaian kinerja unit sedimentasi

Dinilai dari parameter kecepatan pengendapan (Vs), waktu tinggal (Td) &

kemampuan sistem sedimentasi untuk menyisihkan kekeruhan & warna.

c) Muka air pada unit sedimentasi

1) Amati & ukur tinggi muka air pada permukaan bak sedimentasi, 2) Amati dan ukur tinggi air pada awal & akhir talang (launder).

(31)

PENGUJIAN DI LAPANGAN Unit Filtrasi

a) Proses dan operasi unit filtrasi

1) Proses dan operasi penyaringan

(a)Saringan dengan kecepatan penyaringan menurun (declining rate filtration)

(b)Saringan dengan kecepatan penyaringan konstan (constant rate filtration)

2) Proses dan operasi pencucian balik

(a)Saringan dengan pencucian manual (b)Saringan dengan pencucian otomatis

(c)Saringan dengan pencucian semi otomatis b) Penilaian kinerja unit filtrasi

1) Kinerja penyaringan

2) Kinerja pencucian balik c) Muka air pada unit filtrasi

(32)

PENGUJIAN DI LAPANGAN Unit Desinfeksi

a) Serbuk chlor

1) Penentuan dosis chlor

2) Proses dan operasi sistem desinfeksi 3) Penilaian kinerja sistem desinfeksi

2 (dua) jenis pembubuhan chlor yaitu berbentuk serbuk dan berbentuk gas.

b) Chlor berbentuk gas

1) Penentuan dosis chlor

2) Proses & operasi sistem desinfeksi

Kinerja sistem desinfeksi bisa dinilai dari sisa chlor dan Td (waktu tinggal) setelah proses berlangsung. Umumnya Td (waktu tinggal) yang dihitung adalah Td (waktu tinggal) pada reservoar, atau bak kontak disinfeksi yang memang dibuat khusus untuk itu.

(a)Ambil contoh air hasil penyaringan secukupnya,

(b)Lakukan pengujian untuk menentukan DPC (daya pengikat chlor),

(c)Dosis chlor = DPC ppm + 0,2 ppm, disarankan dosis chlor tidak melebihi 1,0 ppm.

(33)

PENGUJIAN DI LAPANGAN

Penilaian Kinerja Elektrikal dan Mekanikal

(34)

PENGUJIAN DI LAPANGAN

Penilaian Kinerja Elektrikal dan Mekanikal

Panel sumber daya listrik

(35)

PENGUJIAN KEANDALAN DAN FLEKSIBILITAS SISTEM IPA

Pengujian keandalan dan fleksibilitas sistem IPA

a) Pengujian kinerja sistem IPA dengan cara membandingkan kinerja yang diuji dilapangan dengan kriteria kinerja yang ada dalam dokumen perencanaan. Apabila oleh karena suatu hal dalam dokumen perencanaan tidak terdapat kriteria kinerja, digunakan kriteria kinerja yang lazim, setelah disetujui oleh penyelenggara/pemilik.

b) Pengujian fleksibilitas sistem IPA

Pengujian fleksibilitas sistem IPA untuk mendapatkan gambaran

(36)

PENGUJIAN KEANDALAN DAN FLEKSIBILITAS SISTEM IPA

1) Operasikan sistem pada batas minimum selama 3 jam, tergantung dari sistem pemompaan air baku, misalnya 25% sampai dengan 30% dari kapasitas perencanaan,

2) Ambil contoh air untuk diperiksa pada titik penting (air baku, outlet sedimentasi, dan outlet saringan),

3) Operasikan sistem dengan peningkatan kapasitas, misal 60% dari kapasitas perencanaan selama 3 jam,

4) Ambil contoh air untuk diperiksa pada titik penting (air baku, outlet sedimentasi, dan outlet saringan),

5) Ulangi prosedur diatas untuk kapasitas sesuai perencanaan (100%) dan kapasitas maksimum, misal 125% sampai dengan 150% dari kapasitas perencanaan, masing-masing selama 3 jam,

6) Setiap perubahan kapasitas lakukan prosedur sesuai dengan bab 5.3.2.

(37)

PENGUJIAN KEANDALAN DAN FLEKSIBILITAS SISTEM IPA

c) Pengujian keandalan sistem IPA

Pengujian keandalan untuk mendapatkan gambaran kinerja sistem IPA, dalam waktu relatif panjang untuk kapasitas yang direncanakan.

1) Operasikan sistem pada kapasitas perencanaan (100%) selama 3 x 24 jam berturut-turut,

2) Ambil contoh air baku setiap 2 jam sekali,

3) Lakukan perubahan dosis bahan kimia setiap terjadi perubahan

kualitas air baku yang cukup mencolok,

(38)

PENGUJIAN KEANDALAN DAN FLEKSIBILITAS SISTEM IPA

(39)

PENGUJIAN LABORATURIUM

a) Pengujian laboratorium lengkap sesuai peraturan baku mutu yang berlaku bisa dilakukan di laboratorium penyelenggara SPAM yang telah memiliki sertifikat SNI 19-17025

b) Apabila penyelenggara SPAM tidak memiliki sertifikat sertifikat SNI 19- 17025 pengujian laboratorium lengkap bisa dilakukan di laboratorium penyelanggara SPAM, dengan contoh air yang sama diuji pada laboratorium lain yang telah memiliki sertifikat SNI 19-17025

c) Apabila penyelenggara SPAM tidak memiliki sarana laboratorium yang memadai, tim commissioning bisa melakukan pengujian menggunakan

”water test kit”, dengan contoh air yang sama diuji pada laboratorium lain

(40)

PENGUJIAN LABORATURIUM

(41)

MUATAN BERITA ACARA

a) Nama pabrik atau pelaksana, kapasitas, bahan dan lokasi b) Tanggal, nomor dan pelaksana komisioning

c) Hasil uji komisioning yang dilaksanakan berupa:

1) Pengujian proses dan operasi sistem IPA, 2) Pengujian tenaga pembangkit,

3) Pengujian pompa air baku,

4) Pengujian elektrikal dan mekanikal, 5) Pengujian di laboraorium,

6) Hasil tersebut dituangkan dalam bentuk tulisan tabulasi dan atau gambar.

d) Standar dari setiap yang diuji,

e) Laporan kinerja IPA, hasil komisioning,

f) Rekomendasi perbaikan operasi dan pemeliharaan,

(42)

PELATIHAN KOMISIONING

INSTALASI

PENGOLAHAN AIR (IPA)

SOP DAN TATA CARA KOMISIONING

IPA

MODUL 3

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PENGEMBANGAN KOMPETENSI SDA DAN PERMUKIMAN

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil asesmen, peneliti tertarik untuk melakukan perancangan program pelatihan yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan pada Ibu mengenai cara

Berdasarkan hasil asesmen, peneliti tertarik untuk melakukan perancangan program pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman Ibu mengenai cara

Proses penerbitan Surat Paksa sesuai dengan SOP Tata Cara Penerbitan dan Pemberitahuan Surat Paksa Nomor KPP40-0011 Tanggal 21 Juni 2013, dimulai dengan perintah

(2) Tata Cara Pengajuan Pembayaran Tunjangan Kinerja pada Unit Kerja yang alokasi anggaran tunjangan kinerjanya masih terpusat di Satker Pembayar sesuai dengan SOP Form B

Hasil penelitian dengan menggunakan instrumen tes mengenai tingkat pengetahuan tata cara wudhu memberikan output yakni tingkat pengetahuan tata cara wudhu Jamaah Masjid

bahwa dalam rangka memberikan kejelasan dan kepastian hukum mengenai Tata Cara Penerbitan Faktur Pajak dan Surat Setoran Pajak atas penyerahan Jenis Bahan Bakar

Pelaksana dapat juga memberikan setiap masalah yang mungkin timbul dalam pelaksanaan SOP, baik kesalahan yang dapat disebabkan karena hal yang kurang jelas atau tidak konsisten yang

pembekalan mengenai tata cara Umroh, para calon jemaah pun akan diberikan materi pelatihan ESQ guna memberikan pemahaman kepada calon jemaah bahwa hakikatnya keberangkatan