SPESIFIKASI TEKNIS
Keterangan:
Spesifikasi teknis disusun oleh panitia pengadaan berdasarkan jenis pekerjaan yang akan dlaksanakan lelang, dengan ketentuan :
1. Tidak mengarah kepada merk/produk tertentu Kecuali untuk jenis/ barang yang spesifik (khusus), tidak menutup kemungkinan digunakannya produksi dalam negeri;
2. Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional;
3. Jadual waktu pelaksanaan harus sesuai dengan metoda pelaksanaan;;
4. Harus mencantumkan macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama minimal yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;
5. Harus mencantumkan syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan;
6. Harus mencantumkan syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk;;
7. Harus mencantumkan kriteria kinerja produk (output performance) yang diinginkan;
8. Harus mencantumkan tata cara pengukuran dan tata cara pembayaran.
Pasal 1
LINGKUP PEKERJAAN
1.1. Pekerjaan yang dilaksanakan ádalah Pekerjaan ::
1. Pembangunan Rumah Kost Sekaligus Tempat Tinggal 2 Lantai
Perincian bagian pekerjaan yang dilaksanakan didasarkan pada gambar rencana, BQ dan RKS yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari rencana kerja dan syarat-syarat ini.
Pasal 2
PERATURAN TEKNIS BANGUNAN YANG DIGUNAKAN
Kecuali ditentukan lain dalam RKS ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan tersebut dibawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya.
2.1. Undang–Undang .No 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konsstruksi
2.2. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
2.3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 43/PRT/M/2007 , tentang standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi.
2.4. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 1991), SK SNI T-15.1993 2.5. Tata Cara pengadukan dan pengecoran beton SNI 03-3976-1993
2.6. Peraturan Muatan Indonesia NI. 8 dan Indonesian Loading Code 1987 (SKBI-1.2.53.1987) 2.7. Peraturan Konstruksi Kayu di Indonesia (PKKI)NI 5
2.8 Pedoman Perencanaan Penanggulangan Longsoran SNI 03-1962-1990 2.9. Mutu Kayu Bangunan SNI 03-3527-1984
2.10Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) SNI 04-0225-1987
2.11Peraturan Umum Keselamatan Kerja dari Departemen Tenaga Kerja 2.12. Peraturan Semen Portland Indonesia NI 8 tahun 1972
2.13. Peraturan Bata Merah sebagai Bahan Bangunan NI 10
2.14. Tata Cara Pengecatan Kayu untuk Rumah dan Gedung SNI 03-2407-1991 2.15. Tata cara Pengecatan Dinding Tembok dengan Cat Emulsi SNI 03-2410-1991 2.16. Pedoman Perencanaan Penanggulangan Longsoran SNI 03-1962-1990
2.17. Spesifikasi dan metode uji produk lembaran Selulosa bitumen gelombang / Onduline SNI 7711.1 : 2012
2.18. Tata cara pemasangan atap gelombang Selulosa Bitumen Onduline SNI 7711.2 : 2012 2.19. Peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan Pemerintah Daerah setempat yang bersangkutan
dengan permasalahan bangunan.Apabila penjelasan dalam RKS tidak sempurna atau belum lengkap sebagaimana ketentua dan syarat dalam peraturan diatas, maka Kontraktor wajib mengikuti ketentuan peraturan-peraturan yang disebutkan diatas.
Pasal 3
PEKERJAAN PERSIAPAN 3.1. Lingkup Pekerjaan
1. Pembersihan lokasi yang akan dibangun 2. Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan 3. Pemasangan bouwplank
4. Pengadaan alat-alat kerja yang dibutuhkan 3.2. Persyaratan Bahan
1. Untuk direksi Keet; digunakan bahan rangka kayu, dinding papan atau triplex dicat, atap seng BJLS 20, lantai rabat beton.
2. Untuk penampungan air kerja disiapkan drum penampung, air harus memenuhi kualitas yang ditentukan dalam PBI 1991.
3. Untuk papan nama proyek digunakan tiang dari kayu dan triplek dicat putih.
4. Bahan bouwplank dipakai tiang kayu meranti atau sengon 5/7 dan papan meranti atau sengon ukuran 2/20 cm.
5. Untuk alat-alat kerja berupa kotak adukan, kotak takaran, gerobak dorong dan lain-lain digunakan bahan kayu setempat.
3.3. Pedoman Pelaksanaan
1. Bangsal Kerja dan Direksi Keet
Untuk gudang dan bangsal kerja dibuat bangunan sementara yang dapat melindungi pekerja dari panas dan hujan. Bangunan ini harus dibongkar setelah pekerjaan selesai dilaksanakan.
Untuk Direksi Keet, dibuat dengan konstruksi semi permanen dengan ukuran luas = 21 m2, dilengkapi mobiler sederhana 1 meja tulis, beberapa buah kursi duduk, dan 1 lembar triplek tempat menempel gambar.
2. Pengadaan air untuk pelaksanan pekerjaan
Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan diambil dari sumber air terdekat, kemudian ditampung dalam drum-drum yang telah disediakan. Kebutuhan air ini
harus disediakan dalam jumlah yang cukup selama pelaksanaan pekerjaan. Air harus memenuhi syarat yang tercantum dalam PBI NI 2.
3. Pembuatan papan nama proyek
Membuat papan nama proyek dari papan dengan ukuran 200 x 100 cm. Didirikan tegak diatas kayu 5/7 cm setinggi 240 cm. Diletakkan pada tempat yang mudah dilihat umum. Papan nama proyek memuat
1. Nama Proyek 2. Pemilik Proyek 3. Lokasi Proyek
4. Jumlah biaya (kokontntrarak) 5. Nama Konsultan Perencana
6. Nama Konsultan Pengawas 7. Nama Pelaksana (Kontraktor)
8. Proyek dimulai tanggal, bulan, tahun
4. Pemasangan Bouwplank
Tiang Bouwplank harus terpasang kuat. Papan diketam halus dan lurus pada sisi atasnya dan dipasang waterpass (timbang air) dengan sudut-sudutnya harus siku.
Pasal 4
PEKERJAAN STAKING OUT
1. Untuk menentukan posisi dan ketinggian rencana bangunan di lapangan Pemborong harus melakukan pengukuran di lapangan secara teliti dan benar, sesuai dengan referensi Bench Mark atau titik tetap di lapangan seperti ditunjukan dalam gambar atau atas petunjuk Direksi.
2. Pengukuran untuk penentuan posisi dilakukan dengan peralatan yang mempunyai presisi tinggi dengan metode trianggulasi dan hasilnya disampaikan ke Direksi untuk mendapatkan persetujuan.
3. Dalam hal terdapat perbedaan rencana gambar dan hasil pengukuran yang dilaksanakan pemborong dengan kenyataan yang ada di lapangan, maka sebelum melanjutkan pekerjaan yang mungkin di pengaruhi perbedaan tersebut Pemborong harus melaporkan hal ini kepada Direksi untuk mendapatkan keputusan dan dinyatakan dalam Berita Acara.
4. Keputusan akan hasil pengukuran oleh Pemborong akan didasarkan atas keamanan konstruksi dan kelancaran operasional penggunaan bangunan tersebut.
Pasal 5
PATOK-PATOK REFERENSI, BOUPLANK dan PENGUKURAN
1. Direksi akan menetapkan 1 (satu) “Bench Mark” sebagai referensi yang ditetapkan dilapangan. Bila Bench Mark belum ada maka pemborong berkewajiban membuat Bench Mark sesuai dengan petunjuk Direksi.
2. Pemborong harus atau wajib membuat Bowplank dan memasang patok-patok pembantu sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan untuk menjamin ketelitian bentuk, posisi, arah elevasi dan lain-lain, yang harus dipelihara keutuhan letak dan ketinggiannya selama pekerjaan berlangsung.
3. Sebelum pekerjaan dimulai patok-patok pembantu, Bowplank harus disetujui Direksi.
Patok-patok dan referensi lainnya tidak boleh disingkirkan sebelum diperintahkan oleh Direksi.
Pasal 6
DAERAH KERJA DAN JALAN MASUK
Pemborong akan diberikan daerah kerja untuk pelaksanaan pekerjaan ini. Lokasi tersebut dapat diperoleh dengan cara sewa/pinjam berdasarkan ketentuan yang berlaku. Harus membatasi operasinya di lapangan yang betul-betul diperlukan untuk pekerjaan tersebut. Tata letak yang meliputi jalan masuk, lokasi penyimpanan bahan bangunan dan jalur pengangkutan material dibuat oleh Pemborong dengan persetujuan Direksi.
Pasal 7 MATERIAL
1. Material yang dipakai dalam pekerjaan-pekerjaan ini diutamakan produksi dalam negeri yang memenuhi persyaratan teknis yang ditentukan.
2. Jika pemborong memiliki bahan lain yang akan digunakan selain yang disyaratkan, maka mutunya minimal harus sama dengan yang diisyaratkan dalam Dokumen Tender, sebelum pemesanan bahan harus diberitahu pada Direksi yang meliputi jenis, kualitas dan kuantitas bahan yang dipesan untuk mendapatkan persetujuan.
Pasal 8
LALU LINTAS
Dalam melaksanakan pekerjaan dan pengangkutan bahan-bahan untuk keperluan pekerjaan.
Pemborong harus berhati-hati sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu kelancaran lalu lintas atau menimbulkan kerusakan terhadap jalan yang telah ada dan prasarana lainnya.
Bilamana terjadi kerusakan, Pemborong berkewajiban untuk memperbaiki /mengganti.
Pasal 9 CUACA
Pekerjaan harus diberhentikan apabila cuaca tidak mengijinkan yang mengakibatkan penurunan mutu suatu pekerjaan.
Pasal 10
SERVICE SEMENTARA
Pemborong harus menyediakan air dan listrik yang diperlukan selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung.
Pasal 11
PERSYARATAN DAN BAHAN-BAHANUMUM
1. Semua bahan-bahan yang akan dipakai dalam pekerjaan ini harus memenuhi ketentuan- ketentuan umum yang berlaku di Indonesia, mengenai bahan bangunan serta persyaratannya akan dicantumkan di bawah ini.
2. Bilamana akibat satu dan lain hal bahan yang diisyaratkan tidak dapat diperoleh. Pemborong boleh mengajukan usul perubahan kepada Direksi sepanjang mutunya paling tidak sama atau lebih tinggi dari apa yang diisyaratkan.
3. Direksi akan menilai dan memberikan persetujuan secara tertulis sepanjang memenuhi persayaratan teknis dan Pemborong diwajibkan untuk sedapat mungkin mempergunakan bahan-bahan produksi dalam negeri.
Pasal 12
BAHAN AGREGAT BETON
Agregat halus (pasir ) dan Bahan Agregat Kasar (kerikil) untuk pekerjaan beton dan adukan harus berbutir keras, bersih dari kotoran-kotoran, zat-zat kimia organik dan anorganik dan yang dapat merugikan mutu beton ataupun baja tulang dan bersudut tajam.
Pasal 13 SEMEN
1. Jenis semen yang dipakai untuk beton dan adukan dalam pekerjaan ini adalah portland semen Type I yang memenuhi ketentuan dan syarat-syarat dalam SII 0013-81.
2. Semen yang didatangkan ke proyek harus dalam keadaan utuh dan baru, kantong-kantong pembungkus harus utuh dan tidak ada sobek-sobekan.
3. Penyimpanan semen harus dilakukan dalam gudang tertutup dan terlindung dari pengaruh hujan dan lembab-udara dan tanah semen ditumpuk didalam di atas lantai panggung kayu minimal 30 cm diatas tanah. Tinggi tumpukan maksimum adalah 15 kantong semen yang kantongnya pecah tidak boleh dipakai dan harus disingkirkan keluar proyek
4. Semen yang dipakai selalu diperiksa oleh Direksi sebelumnya. Semen yang mulai mengeras harus segera dikeluarkan dari proyek. Urutan pemakaian semen harus mengikuti urutan tibanya semen tersebut di lapangan sehingga untuk itu Pemborong diharuskan menumpuk semen berkelompok menurut urutan tiba di lapangan.
5. Semen yang umurnya lebih dari 3 (tiga) bulan sejak keluarnya dari pabrik tidak diperkenankan dipakai untuk pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya struktural.
6. Bilamana Direksi memandang perlu, Pemborong harus melakukan pemeriksaan laboratorium untuk memeriksa dan melihat apakah mutu semen memenuhi syarat, atas biaya Pemborong.
Pasal 14 AIR KERJA
1. Air yang dipakai untuk adukan beton dan adukan spesi harus bersih, bebas zat-zat organik atau anorganik yang terkandung dalam air, yang dapat mempengaruhi kekuatan keawetan dari beton. Mutu air tersebut sedapat mungkin bermutu air minum.
2. air yang akan dipakai untuk pekerjaan beton, membilas membasahi dan lain-lain harus mendapat persetujuan dari Direksi sebelum dipakai.
3. Pemborong harus menyediakan tempat-tempat penampungan air kerja di lapangan untuk menjamin kelancaran kerja.
4. untuk memenuhi kebutuhan air kerja, apabila dipandang perlu Pemborong diperbolehkan membuat sumur air bersih dalam daerah kerja sepanjang memenuhi persyaratan atas beban biaya pihak Pemborong.
Pasal 15
PEKERJAAN TANAH / URUGAN 15.1.Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan pada pekerjaan ini sudah harus diperhitungkan jenis tanah yang dijumpai dilapangan seperti tanah pasir, gambut, tanah keras (batuan), tanah liat dan lain sebagainya, yaitu:
1. Galian tanah untuk pekerjaan pondasi terdapat pada pekerjaan galian pondasi bangunan 2. Timbunan kembali galian tanah pondasi bangunan.
3. Timbunan tanah dan pasir bawah lantai bangunan termasuk pemadatannya.
4. Setelah elevasi kedalaman dicapai sesuai dengan yang disyaratkan dalam gambar teknis, rekanan dapat melanjutkan aanstampang dan pemasangan batu kali dengan persetujuan konsultan pengawas.
15.2 Persyaratan Bahan
1. Tanah yang digunakan untuk urugan kembali adalah tanah dari bekas galian pondasi.
Sementara urugan dibawah lantai yang dipadatkan menggunakan tanah urugan yang didatangkan dari luar lokasi pekerjaan (ex. Tanah timbun lubuk alung). Urugan yang
digunakan untuk urugan yang dipadatkan haruslah urugan bersih dari kotoran, sisa bahan organik yang terbawa bersama Sitru urugan.
15.3.Pedoman Pelaksanaan
1. Galian pondasi baru boleh dilaksanakan setelah bouwplank dengan penandaan sumbu ke sumbu selesai diperiksa dan disetujui Direksi. Bentuk galian dilaksanakan sesuai dengan ukuran yang tertera dalam gambar. Apabila ditempat galian ditemukan pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon atau lainnya yang masih berfungsi, maka Kontraktor secepatnya memberitahukan kepada Direksi atau kepada instansi yang berwenang untuk mendapat petunjuk seperlunya. Kontraktor bertanggung jawabsepenuhnya atas segala kerusakan yang diakibatkan pekerjaan galian tersebut.
2. Apabila pada waktu penggalian ditemukan benda-benda purbakala, maka Kontraktor wajib melaporkannya kepada Pemerintah Daerah setempat.
3. Untuk kondisi tanah yang mudah longsor Kontraktor harus memasang turap kayu pengaman yang cukup kuat. Turap didalam bangunan harus dibongkar setelah pasangan batu kali selesai.
4. Bila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan dalam gambar, maka Kontraktor harus mengisi kelebihan galian tersebut dengan tanah urug dan dipadatkan.
5. Setelah pasangan batu kali untuk pondasi selesai dikerjakan rekanan harus mengurug bekas galian yang tidak tertutup oleh pasangan batu kali hingga padat dan rata dengan elevasi tanah disekitar pondasi.
5. Sebelum Urugan sirtu dilaksanakan maka permukaan tanah existing (asli) dibersihkan dimana rumput dan kotoran harus dibuang keluar lokasi, supaya tidak terjadi pelapukan dikemudian hari.
6. Urugan sirtu dibawah lantai dilaksanakan setelah pasangan dinding bata spesi 1 : 2
diplester dengan spesi 1 : 2 dan kemudian urugan situ dipadatkan dengan alat pemadat dan disiram dengan air.
7. Pekerjaan galian dan urugan harus mendapat persetujuan dari Direksi untuk kesempurnaan kualitas hasil pekerjaan pemadatan.
Pasal 16
PEKERJAAN BETON 1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan beton bertulang dengan perbandingan 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr / Beton K-175 Mpa dikerjakan untuk :
A. Kolam Pendederan ; 1. Dinding Pematang Kolam
Pondasi dinding pematang kolam, besi melintang, besi Ø 10 – 15, memanjang be si beton Ø 10 sebanyak 4 buah.
Dinding / pematang Kolam, besi tegak Ø 10 – 20 dan besi datar Ø 10 – 20 ( 5 baris) B. Kolam / Bak Pemijahan
1. Bangunan gedung Kolam Pemijahan (Bak Pemijahan) Pondasi besi beton Ø 12 (sesuai gambar)Sloof bangunan dan sloof Bak pemijahan uk. 15 cx 20 cm, besi tulangan utama besi 4 Ø 12, begol Ø 8-15.
Kolom 15x20 cm
Besi tulangan utama besi 4 Ø 12, begol Ø 8-15. Lantai beton Bak Pemijahan, besi Ø 10 -20 2. Kololom ukukuraran 13xx13cm
Kolom praktis, 4Ø12 ; Ø8-150 mm dan besi pengikat dengan pondasi serta besi angker dengan pasangan batu bata seperti gambar bestek.
C. Bangunan Rumah Jaga
Pondasi besi beton Ø 12 (sesuai gambar) Sloof bangunan dan sloof , uk. 15 cx 25 cm, besi tulangan utama besi 6 Ø 12, begol Ø 8-15.Kepala Kolom 20x20 cm.Besi tulangan utama besi 4 Ø 12, begol Ø 8-15.Kolom praktis, 4Ø12 ; Ø8-150 mm dan besi pengikat dengan pondasi serta besi angker dengan pasangan batu bata seperti gambar bestek. Ring Balok ukururan 13x20 cm Kolom praktis, 4Ø12 ; Ø8-150 mm ,, seperti gambar bestek.
D. Bangunan Rumah Genset 1. Pondasi, sloof dan Kolom
Pondasi besi beton Ø 12 (sesuai gambar)
Sloof bangunan dan sloof , uk. 20 cx 30 cm, besi tulangan utama besi 6 Ø 12, begol Ø 8- 15.Kolom 20x20 cm Besi tulangan utama besi 6 Ø 12, begol Ø 8-15.
2. Balok Beton 20xx30cm
Balok beesi ,, 6Ø12 ; Ø8-125 mm dan besi pengikat dengan pondasi serta beesi angker dengan pasangan batu bata seperti gambar bestek.
3. Plat Lantai Dag tebal 10 cm
Besi beton , Ø8-150 mm ,, untuk besi memanjang dan melintang,, seperti gambar bestek.
E. Bangunan Rumah Pompa 1. Pondasi, sloof dan Kolom
Pondasi besi beton Ø 12 (sesuai gambar)
Sloof bangunan dan sloof , uk. 20 cx 30 cm, besi tulangan utama besi 6 Ø 12, begol Ø 8-15.
Kepala Kolom 20x20 cm
Besi tulangan utama besi 4 Ø 12, begol Ø 8-15.
2. Kolom ukuran 13xx13cm
Kolom praktis, 4Ø12 ; Ø8-150 mm dan besi pengikat dengan pondasi serta besi angker dengan pasangan batu bata seperti gambar bestek.
3. Ring Balok ukuran 13x20 cm
Kolom prakktis, 4Ø12 ; Ø8-150 mm ,, seperti gambar bestek..
Pekerjaan beton tanpa tulangan dengan perbandingan 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr/ beton K-100 dikerjakan untuk :
1. Lantai kerja pondasi batu bata 2. Rabat beton lantai bangunan
Untuk semua beton struktur termasuk sloof, semua kolom beton, ring balok, pada masing- masing pekerjaan difinishing dengan Plester / Acian seperti dinyatakan pada gambar dan BoQ.
Bahan 1. Semen
Digunakan Portland Cement Tipe I /PCC memenuhi ketentuan dan syarat-syarat dalam SNI 15- 7064-2004 Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu zak semen, tidak diperkenankan pemakaiannya sebagai bahan campuran. Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat yang lembab agar semen tidak mengeras. Tempat penyimpanan semen harus ditinggikan 30 cm dan tumpukan paling tinggi 2 m. Setiap semen baru yang masuk harus dipisahkan dari semen yang telah ada agar pemakaian semen dapat dilakukan menurut urutan pengiriman.
2. Pasir Beton
Pasir beton harus berupa butir-butir tajam dan keras, bebas dari bahan-bahan organis, lumpur, humus dan tidak diperbolehkan menggunakan pasir laut atau pasir dengan butiran yang mengandung pasir laut serta memenuhi komposisi butir serta kekerasan sesuai dengan syarat- syarat yang tercantum dalam SK SNI T-15.1991.03.
3. kerikil
Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik, serta mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai yang disyaratkan dalam PBI 1991 dan SK SNI T-15.1993 Penimbunan kerikil dengan pasir harus dipisahkan agar kedua jenis material tersebut tidak tercampur untuk menjamin adukan beton dengan komposisi material yang tepat.
4. Air
Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali, garam, bahan- bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang dapat digunakan untuk air minum. Tidak diperbolehkan menggunakan air laut untuk pengadukan beton atau spesi
5. Besi Beton
Besi beton yang digunakan adalah baja lunak dengan mutu U-24 SNI (tegangan leleh karakteristik minimum 2400 kg/cm2).. Ukuran diameter tulangan yang digunakan adalah Ø12 sebagai tulangan utama, dan Ø 8 sebagai sengkang.
Daya lekat baja tulangan harus dijaga dari kotoran, lemak, minyak, karat lepas dan bahan lainnya.Besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak boleh disimpan di udara terbuka dalam jangka waktu panjang. Membengkok dan meluruskan tulangan harus dilakukan dalam keadaan batang dingin. Tulangan harus dipotong dan dibengkokkan sesuai gambar dan harus diminta persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas terlebih dahulu.Penggunaan diameter tulangan yang tidak sesuai dengan ketentuan dalam gambar bestek tidak dapat diterima dan kontraktor harus mengganti dengan tulangan yang sesuai.
Jika Kontraktor tidak berhasil memperoleh diameter besi sesuai dengan yang ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran dengan diameter yang terdekat dengan catatan harus ada persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas.
6. Cetakan dan Acuan
Bahan yang digunakan untuk cetakan dan acuan harus bermutu baik sehingga hasil akhir konstruksi mempunyai bentuk, ukuran dan batas-batas yang sesuai dengan yang ditujukkan oleh gambar rencana dan uraian pekerjaan.
Pembuatan cetakan dan acuan harus memenuhi ketentuan-ketentuan didalam pasal 5.1. SK SNI T-15.1991.03.Kontraktor harus memeriksa setiap cetakan dan meminta persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas sebelum melakukan pengecoran.
7. Mutu Beton
Mutu beton yang digunakan adalah beton dengan campuran volume 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr, atau Beton K-175 MPa. 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr. Atau beton K-100 MPa untuk lantai kerja
3. Pedoman Pelaksanaan
1. Kecuali ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan syarat-syarat ini, maka sebagai pedoman tetap dipakai SK SNI T-15.1991.03.
2. Pemborong wajib melaporkan secara tertulis pada Direksi apabila ada perbedaan yang didapat didalam gambar konstruksi dan gambar arsitektur.
3. Adukan beton
Pengangkutan adukan beton dari tempat pengaduan ke tempat pengecoran harus dilakukan dengan cara yang disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas, yaitu: Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan pembentuk campuran betonTidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara beton yang sudah dicor dan yang akan dicor, dan nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton harus memenuhi tabel 4.4.1 SK SNI T- 15.1991.03.
4. Pengecoran
Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan tertulis Direksi/Konsultan Pengawas. Selama pengecoran berlangsung pekerja dilarang berdiri dan berjalan-jalan diatas penuangan. Untuk dapat sampai ketempat-tempat yang sulit dicapai harus digunakan papan-papan berkaki yang tidak membebani tulangan. Kaki-kaki tersebut harus sudah dapat dicabut pada saat beton dicor.
Penyambungan kolom praktis dari ring balok lama harus dilaksanakan :
1. Beton Ring balok lama yang pada posisi kolom praktis (lihat posisi kolom praktis) harus dibobok sampai mendapatkan besi penggantung untuk stek kolom praktis yang baru (penambahan)
2. Sebelum dilakukan pengecoran dasar beton bekas pembobokan harus disiram dengan air semen terlebih dahulu
3. Semua langkah–langkah kerja penyambungan beton kolom praktis harus mendapat persetujuan direksi / pengawas.Apabila pengecoran beton harus dihentikan, maka tempat penghentiannya harus disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas
5. Perawatan Beton
Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelembaban untuk paling sedikit 14 (empat belas) hari. Untuk keperluan tersebut ditetapkan cara sebagai berikut
Dipergunakan karung-karung goni yang senantiasa basah sebagai penutup beton.
Pasal 17
PEKERJAAN DINDING a. Lingkup Pekerjaan
Dinding Bata
Pemasangan dinding bata merah setebal ½ bata dilakukan untuk seluruh bagian saluran keliling bangunan atau seperti dalam gambar dan dijelaskan dalam gambar detail.
b. Persyaratan Bahan 1. Batu Bata
Bentuk standar bata adalah prisma empat persegi panjang, bersudut siku-siku dan tajam, permukaan rata dan tidak menampakan adanya retak-retak yang merugikan. Bata merah dibuat dari tanah liat dengan atau campuran bahan lainnya, yang dibakar pada suhu cukup tinggi hingga tidak hancur bila di rendam air.
2. Pasir
Harus terdiri dari butiran-butiran yang tajam dan keras, butiran-butiran harus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan. Kadar lumpur tidak boleh melebihi 5% berat.
3. Semen dan air
Untuk semua persyaratn kedua bahan tersebut, mengikuti persyaratan yang telah digariskan pada pasal persyatan bahan diatas.
c. Pedoman Pelaksanaan
1. Pekerjaan dinding mempunyai 2 (dua) macam pasangan, yaitu ::
a.Pasangan kedap air ( 1 PC : 2 Pasir)
b. Pasangan adukan 1 : 4 berada diatas pasangan kedap air.
2. Persyaratan Adukan
Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk didalam bak kayu yang memenuhi syarat . Mencampur semen dengan pasir harus dalam keadaan kering yang kemudian diberi air sampai didapat campuran yang plastis. Adukan yang telah mengering akibat tidak habis digunakan sebelumnya, tidak boleh dicampurkan lagi dengan adukan yang baru.
3. Pengukuran harus dilakukan oleh Kontraktor secara teliti dan sesuai gambar, dengan syarat semua pasangan dinding harus rata (horizontal) kecualia ditas pasangan kozen daipasangkan Rolak, dan pengukuran dilakukan dengan benang.Pengukuran pasangan benang antara satu kali menaikan benang tidak boleh melebihi 30 cm, dari pasangan bata yang telah selesai.
4. Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya harus berbeda setengah panjang bata. Bata setengah tidak dibenarkan digunakan ditengah pasangan bata, kecuali pada pasangan sudut.
5. Pengakiran sambungan pada satu haru kerja harus dibuat bertangga menurun dan tidak datar bergigi untuk menghindari retak dikemudian hari. Pada tempat-tempat tertentu sesuai gambar diberi kolom-kolom praktis yang ukurannya disesuaikan dengan tebal dinding.
d. Pengukuran hasil kerja
Pekerjaan ini dapat dinilai sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dilaksankan sesuai dengan gambar Rencana dan Spesifikasi Teknis yang telah disyahkan oleh Direksi/
Pengawas Lapangan.
Pasal 18
PEKERJAAN PLESTERAN DINDING Pekerjaan Plesteran
Lingkup Pekerjaan
Meliputi pekerjaan permukaan dinding pada semua tembok yang dikerjakan dengan pasangan bata, yang tidak dinyatakan dalam gambar sebagai penyelesaian dengan bahan lain.
Bahan Pokok Pasir pasang
Pasir pasang yang digunakan harus bersih bermutu baik dengan butiran kasar, tidak mengandung lumpur dan bahan lain yang akan mempengaruhi mutu pekerjaan.
Semen PC
PC yang dipergunakan adalah produk dalam negeri.
Air
Air yang digunakan haruslah bersih dan sesuai dengan ketentuan.
Komposisi Adukan
1 PC : 2 Pasir (plesteran trastram) dipakai untuk plesteran pada bagian yang berhubungan / selalu kena air.
1 PC : 4 Ps dipakai untuk semua bagian selain yang dilaksanakan dengan plesteran trastram.
Pelaksanaan
Sebelum memulai pekerjaan plesteran dinding tidak boleh terlalu kering, jika bidang yang akan diplester sudah terlalu kering harus dibasahi air terlebih dahulu hingga jenuh dan pada bidang beton harus dikasarkan terlebih dahulu supaya mendapat pelekatan adukan yang sempurna.
Sebelum plesteran dinding dilaksanakan dipasti bahwa semua pipa-pipa sudah tertanam dengan baik dan rapi sesui fungsi dan ukurannya seperti : Pipa Intalasi air bersih dan air buang, pipa.
Untuk mencegah pesteran menjadi kering sebelum waktunya, permukaan harus dibasahi air sehingga tetap lembab dan dijaga jangan sampai terjadi penguapan terlalu banyak dan tidak rata.
Pekerjaan plesteran harus dilakukan dengan rata dan tidak retak , plesteran yang cacat atau retak-retak setelah selesai harus segera diperbaiki hingga terlihat baik dan sempurna.
Untuk dinding yang telah ada yang diperbaiki plesternya sebelum pelaksanaan pekerjaan plesteran semua plesteran yang lama harus dibersihkan terlebih dahulu, kemudian dinding tersebut disiram air sampai tidak menyerap air lagi.
Untuk bahagian exterior memakai lapisan batu pecah, harus memilih batu pecah yang telah disortir bentuk dan ukurannya sesuai arahan pengawas (direksi) , dan pemasangan batu pecah harus rapi dan kuat (tidak mudah lepas). Selanjutnya batu pecah tersebut harus bersih terpasang dari kotoran lain (seperti bekas semen, tanah, dan lain-lain).
Pasal 19
PEKERJAAN LANTAI 1. Lingkunga pekerjaan
Pekerjaan lantai terdiri dari :
1. Urugan pasir dibawah lantai tebal 5 cm
2. Lantai bangunana Kolam Pemijahan beton K-100 tebal 7 cm. Diplester spesi 1 : 2 + aci 3. Lantai Rumah Jaga , beton K-100 tebal 5 cm, dipelester + aci
4. Lantai Rumah Mesin / Genset, Beton K-175 tebal 8 cm, diplester + acian
5. Lantai Rumah Pompa, Beton K-175 tebal 7 cm, dilapis keramik uk . 40x40 cm permukaan kasar
6. Pemasangan lantatai keraramimik KM / WC Rumah jagaga, uk.. 20x20 cm (unpnpololisishehed) Posisisi penempatan keramik tersebut diatas disesuaikan dengan gambar kerja.
2. Bahan Yang Digunakan
1. Beton 1 Pc : 3 : Ps : 5 Kr/ Beton k-100, dan Beton K-175
2. Keramik ukuran 40x40 cm menggunakan keramik KW-I (settara Mulya Accura), disesuikan dengan motif yang disetujui Direksi dan dengan warna akan ditentukan kemudian.
3. Keramik ukuran 20x20 cm permukaan kasar untuk lantai Kamar Mandi / WC ..
3. Pedoman Pelaksanaan 1. Dasar Lantai
Urugan Pasir dibawah lantai dipadatkan dan kemudian dilakukan pengecoran dengan beton tumbuk 1 Pc : 3 : Ps : 5 Kr / K-100 dan Beton K-175, dengan
permukaan lantai diratakan dan pasang keramik sesuai pola lantai pada gambar kerja dengan spesi 1 : 4.
2. Pemeriksaan
Sebelum lantai dipasang, Kontraktor harus memeriksa semua pasangan pipa-pipa, saluran-saluran dan lain sebagainya yang harus sudah terpasang dengan baik sebelum pemasangan lantai dimulai.
3. Adukan
Untuk pasangan lantai ruangan dan teras digunakan beton camp. 1 Pc : 3 Ps : 5Kr 4. Pemasangan
Bagian-bagian dan ketebalan lantai yang akan dikerjakan dapat dipedomani seperti yang dinyatakan dalam gambar bestek.
Pasal 20
PEKERJAAN KAYU 1. Lingkup pekrjaan
Lingkup Pekerjaan kayu meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat bantu yang diperlukan, sehingga konstruksi kayu selesai dilaksanakan. Bagian pekerjaannya adalah :
1. Rangka Plafafon 2. Daun pintu
3. Kuda-kuda dan Gording (Rumah Jaga) 2. Persyaratan Bahan
1. Untuk semua Kusen, daun pintu dan jendela, digunakan kayu klas II , untuk rangka plafon menggunakan kayu KLS. II.
2 Ukuran kayu yang tertera dalam gambar merupakan ukuran terpasang. Kayu harus betul- betul kering, tidak gubal, lurus, tidak cacat/bermata
3. Pedoman Persyaratan 1 Daun Pintu
Daun pintu panil dibuat dengan kayu Kls II, disarankan supaya Kontraktormemesan langsung pada tempat khusus pembuat pintu atau pada toko. Kontraktor diperkenankan membuat sendiri dilapangan pekerjaan apabila memungkinkan.
Pasal 21
PEKERJAAN DAUN PINTU 1. Pekerjaan Daun Pintu
a. Lingkup Pekerjaan
Pengadaan bahan, alat pemotong dan tenaga kerja yang ahli untuk Pemasangan Daun Pintu Pemasangan Daun Pintu beserta dengan segala kelengkapannya.
b. Bahan Pokok
1. Kusen dan Pintu Panil menggunakan bahan kayu klas II yang diawetkan dan berkualitas baik.
2. Ukuran dan segala kelengkapannya harus sesuai dengan gambar c. Pedoman Pelalaksksananaaaan
Semua pemasangan harus rapi dan bersih Pemasangan ini harus mengikuti petunjuk gambar rencanaDireksi / pengawas berhak menolak pemasangan daun pintu, bila hasil pemasangan dianggap tidak baik atau tidak rapi.
Pasal 22
PENGGANTUNG DAN PENGUNCI 1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pengunci dan penggantung dipasang pada daun pintu dan jendela selanjutnya dipasang gerendel.
2. Persyaratan Bahan
1. Engsel-engsel dari kuningan sekualitas merek SES /Setara ukuran 4” untuk daun pintu”
dan 3 ” untuk daun jendela
2. Kunci pintu dipasang sekualitas merek SES lapis kuningan 2 (dua) slag (dua kali putar) 3 Gerendel (sloot), hak angin dan hand vatent berkualitas baik..
3. Pedoman pelaksanaan
1. Daun pintu dipasang kunci tanam 2 (dua) slag merek SES/ Setara, yang berkualitas baik.
2. Engsel pintu dipasang 3 (Tiga) buah setiap lembaran daun pintu. Pemasangan dilakukan dengan mur khusus untuk pintu, tidak dibenarkan melengketkan engsel ke pintu dan kozen dengan menggunakan paku. Penguncian mur harus dilakukan dengan memutarnya dengan obeng, sehingga seluruh batang masuk dan menempel kuat ke kayu yang dipasang.
3. Untuk alat-alat tersebut diatas sebelum dipasang Kontraktor wajib memperlihatkan contoh terlebih dahulu untuk dimintakan persetujuan Direksi atau Pemberi Tugas.
4. Apabila pada waktu pemasangan alat-alat tersebut tidak sesuai dengan yang disyaratkan, maka Direksi berhak untuk menyuruh bongkar kembali dan diganti dengan alat-alat yang disyaratkan atas biaya Kontraktor.
5. Untuk kelengkapan bahan dan jenis yang dipasangkan pada daun pintu dan jendela berpedoman kepada Gambar Kerja.
Pasal 23
PEKERJAAN PLAFOND 1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan dilaksanakan untuk menutup langit-langit pada ruangan. Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah semua pekerjaan rangka langit-langit
2 Persaratan Bahan
1. Rangka plafond induk dipakai kayu kelas II ukuran 5/7 cm dan yang menempel kedinding dan rangka induk kayu 5/7 cm kualitas baik.
2. Untuk rangka langit-langit digunakan Kalsiboard t= 3,5 mm kualitas baik dengan ukuran 601x1204 mm (sesuai ukuran rangka) , Produksi dalam negeri kualitas terbaik.
3. Bahan 100% bebas Asbes
Ukuran Bahan :
Spek Teknis Bahan
3 Pedoman Pelaksanaan
1. Rangka langit-langit induk dipasang dengan urutan pertama, yang dipakukan pada gapit kuda-kuda (balok tarik). Rangka ini kemudian dipakai penggantung dari papan kualitas terbaik ke kiri kuda-kuda dan gording. Setelah rangka induk terpasang, dilanjutkan pemasangan rangka pembagi dari kayu meranti ukuran 5/7 cm.
2. Pemasangan rangka ini harus rapi dan waterpass, Kontraktor bertanggung jawab atas kerapian pemasangan rangka ini.
3 Kalsiboard tebal 3,5 mm dipasang pada rangka ini, dengan memakukannya menggunakan paku Kalsi (paku 1”), jarak nat adalah 4 mm.
4. Hasil akhir harus waterpass.
Cara Pengomponan/ Pendempulan Plafon Kalsiboar
Catatan :
Untuk perkerjaan tersebut,diatas menggunakan rangka plafon dari kayu
uk. 5x7 cm, dimana cara pelaksanaan
sama dengan yg diuraikan diatas.
Pasal 24
KUDA-KUDA / RANGKA ATAP BAJA RINGAN
Bahan baja yang harus dipakai adalah baja mutu tinggi/High Tension Steel, dengan standar G550. Lapisan Anti Karat/Zinc (Aluminum dan Zinc) tidak boleh kurang dari 100 gram/m2 (AZ 100) sedangkan untuk lapisan Zinc (Galvanis) tidak kurang dari 200 gram/m2 (Z 200).
Ketebalan material baja ringan untuk kuda-kuda dan web berkisar 0,7-1 mm. Sementara untuk reng sekitar 0,4-0,7 mm.
Oleh karena itu sertifikat atau hasil uji bahan baik dari mutu baja, ketebalan profil, kadar lapisan anti karat (coating) menjadi syarat mutlak dalam pemilihan produk atau merk baja ringan.
SPESIFIKASI TEKNIS MATERIAL
• Reng/ Gording TR. 32.45 / setara, Lebar atas 15 mm tinggi 32 mm, Materrial ini digunakan untuk gorden, ketebalan 0,4 - 1 mm
• Tinggi profilan dari truss adalah 75 mm dengan ketebalan 0,75 mm C. SPESIFIKASI KONSTRUKSI
Konstruksi truss terdiri dari 3 jenis kuda-kuda adalah sbb:
1. Kuda-Kuda Inti / Besar
Kuda-kuda di skrup dengan kekuatan G 550 untuk menghindari lendut dan goncangan digunakan plat zincalum terbal balok betangan 0,7 - 1,00 mm
2. Kuda-Kuda Pendukung
Mengunakan system trikey (3 Pengunci) dua plat zincalum untuk menahan moment geser dan tarik/punter di setiap rangka diklem menggunakan klem zincalum.
3. Kuda-Kuda Penahan
Sistem pengunci dan penopang sama dengan kuda-kuda pendukung dan inti.
4. Penahan beban hidup dan mati ataupun lendutan truss menggunakan system interlock kuda-kuda Beban Hidup (Angin) Siling/system interlock antara kuda-kuda untuk menahan beban tetap sehingga menimbulkan moment melayang/angkat beban mati tersebar merata pada setiap 1 cm2 material
5. Untuk menahan beban mati (genteng) dan lendut maupun getaran truss menggunakan illustrasion support. 3D illustration support menggunakan kekuatan pendukung yaitu baut tanam
6. Material Pendukung A. Reng Zinc Calume
Tinggi = 32 mm Lebabar = 15 mm Tebal = 0,45 mm B. Screfdrilling screw/cutter (material pengikat)
B texs 12 – 14 x 20 mm HWFS, dilapisi anti karat
D. MODEL KONTRUKSI BERDASARKAN ATAP 1. Untuk Genteng Jarak Reng 25,6 cm
2. Kontruksi untuk genteng keramik Jarak Reng 30,1 cm 3. Seng Warna Jarak Reng 80 cm
4. Atap Selulosa Bitumen uk 95 x 200 cm
Sudut kemiringan > 15°, jarak Reng 61 – 62 cm G. TRUSS
Kontruksinya selalu dipasang, diukur, dipotong dipresisikan (fabrikasi) di proyek ini dilakukan untuk menghindari salah ukuran sehinga tidak merusak/merubah ring balok yang ada sedangkan perencanaan dan uji konstruksi maupun kalkulasi menggunakan software dengan ketelitian sangat tiggi ditindak lanjuti dengan dikeluarkan suatu garansi 5– 25 tahun untuk bahan zinc calum yaitu garansi bahan dan konstruksi terkecuali bencana alam dan pengrusakan
Pasal 25
PEKERJAAN DINDING / DINDING PARTISI 1. Lingngkukup Pekekererjaan ::
1. Rangka dinding Partisi baja rangan Canal C. 75 . 0,75 type Taso 2. Penunututup Dinding Luar (Vaariasasi) / Kalsi planank t= 8 mm 3. Penunututup dinding Dalam dan luar / Kalslsi Part t= 8 mm 1. Persrsayayararatan Bahahan
Rangka dinding partisi / Baja ringan Canal C. 75 . 0,75. dengan ukuran : Lebar flen = 75 mm, tinggi-1 = 40 mm, tinggi-2 = 39 mm ketebalan 0,75 mm.Rangka terbuat dari besi baja ringan dengan ukuran dan tebal yang bervariasi berdasarkan kebutuhan dan perhitungan struktural.
1. Pentutup dinding Luar (Varriassi) / Kalsi Plank, t= 8 mm lebar 300 mm, dan dinding dalam Kalsi Part t= 8 mm
Spesifikasi bahan untuk dinding partisi / Kalsi Part.
2. Dinding Kalslsi Part Tebal 6 mm 3. Teknis Pemasagan
1. Tenis Pemasangan Rangka Baja Ringan Cananal C 75. 0,75 type Taso dan dinding Kallsi Parart t= 6 mm
a. Teknis/ Cara Pemasangan rangka Tapak ( pertemuan antara lantai dan dinding).
b. Teknis/ Cara penyambungan besi rangka canal C 75. 0,75 dan Dinding Partisi Kalsi
1. Teknis penyambungan sitem baut sisi rangka luar
2. Teknis penyambungan sitem lipat dan pemasangan baut/ screw pada sisi dalam
Dari kedua sitem penyambungan diatas disarankan memakai teknis ke dua karena penyambunagan baut / screw berada pada sisi dalam flen jadi tidak mengganjal pada pemasangan dinding.
3. Teknis Pemasangan Instalasi Listrik/ Telfon dan Instalasi lainnya
4. Teknik Pemasangan Rangka Sudut / Pertemuan antara dinding. 4.1. Penyambungan sudut type I
4.2. Penyambungan sudut type I
5. Teknik Pemasangan Rangka Kusen Pintu dan Jendela
5.1. Teknik Pemasangan Rangka / dinding pada pemasangan Kusen Pintu
5.2. Teknik Pemasangan Rangka / dinding pada pemasangan Kusen Pintu
5. Langkah-langkah pengomponan dinding Partisi kalsi Part
CATATAN :
Untuk lebih jelasnya tentang pemasangan dinding Kalsi dan penyempurnaan akhir di sarankan kepada Vendor / Kontraktor pelaksana agar meminta buku petunjuk pemasangan, sebelum membeli bahan Kalsiboard pada Outle-oulet atau Toko yang memasarkan Kalsiboard
Pasal 26
PEKERJAAN CAT
A. Bahan
1. Pengertian cat disini adalah meliputi emulsi, pinoteks, sealer sement-emulsion filter dan pelapis-pelapis lain yang dipakai sebagai cat dasar, cat perantara dan bahan akhir.
2. Cat Pigmen harus dimasukan dalam kaleng dimana tertera nama perusahaan pembuat , petunjuk pemakai, formula, nomor warna dan tanggal pembuatannya.
3. Semua cat yang akan dipakai harus mendapat persetujuan dari pengawas untuk cat tembok, Untuk dinding luar menggunakan cat Air Avitex/ Setara. Untuk pekerjaan cat besi menggunakan cat Kilat produksi setara Platone/ Avian/setara
4. Plamur dan dempul untuk pekerjaan cat tembok dan kayu digunakan merk yang sama dengan merek cat jadi yang terpilih.
5. Cat dasar untuk pekerjaan cat dinding tembok bagian dalam yang dimaksud adalah cat/
lapisan Alkali merk Nippon Resistance/ Setara.
6. Cat dasar untuk pekerjaan cat dinding tembok bagian Luar yang dimaksud adalah cat/
lapisan Alkali sama dengan jenis cat yang dipakai..
7. Cat meni untuk pekerjaan kayu dan besi digunakan merk yang sama dengan cat terpilih.
8. Bahan pengencer digunakan dari produksi pabrik yang sama dengan bahan yang diencerkan.
B. Macam dan Lingkup Pekerjaan
1. Mencat dengan cat tembok pada dinding exterior dan interior seperti dinyatakan pada gambar.
2. Mencat dengan cat minynyak untutuk semua bidang permukaan kayu yang nyata-nyata harus dicat seperti dinyatakan pada gambar.
3. Memenie kayu untuk semua bidang yang sama akan dicat,, kayu yang berhubungan dengan dinding termasuk sambungan dan potongan kayu dengan menie kayu.
4. Mengecat dengan cat emulsi, semua tembok, dengan warna yang sudah disetujui oleh Direksi, Pengawas Pekerjaan dan Perencana.
5. Warna untuk semua jenis cat akan ditentukan kemudian oleh direksi bila lain ditentukan oleh gambar.
C. Syarat-syarat Pelaksanaan 1. Cat Tembok
Bidang yang akan dicat sebelumnya harus dibersihkan dengan cara menggosok memakai kain dibasahi , setelah kering lalu didempul pada permukaan yang berlubang sehingga permukaannya rata licin untuk kemudian dicat paling sedikit 3 kali dengan roller 20 cm sampai baik atau dengan cara yang telah ditentukan oleh pabrik.
2. Cat Kayu denengagan Cat minyak / killat
Menggunakan cara seperti yang telah ditentukan oleh pabrik, sebelum pengecatan dimulai kayu harus kering dan digosok dan diamplas sebelumnya didempul apabila ada yang berlubang , selanjutnya di cat dengan Cat dasar 1 x dan dilanjutkan diplamur sehingga permukaannya menjadi rata dan licin baru kemudian dicat minimal 2 kali.
3.. Cat Memeni kayu
Bidang yang akan dicat meni harus bersih dan kering, dicat secara merata dan tidak terlihat lagi
Pasal 27
MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL a.. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan intalasi listrik meliputi pemasangan jaringan instalasi yang tertera dalam gambar kerja, penyedian bola lampu, kabel-kabel dan sebagainya sehingga listrik menyala.
b.. Bahan-bahan yang digunakan
1 Kabel NYM 2 x 2.5 mm Merek Supreme atau Eterna/Prima/ setara, untuk instalasi penerangan.
2 Kabel dengan 2 inti untuk satu phase. Inti copper dibungkus dengan isolasi PVC. Isolasi 2 lapis menyelubungi inti.
3 Kabebel NYM 3 x 2.5 mm Merek Supreme atau Eterna/Primima/ setatarara, untuk inststalalasasi Stop Kontak
4 Kabel dengan 3 inti untuk satu phase. Inti copper dibungkus dengan isolasi PVC. Isolasi 2 lapis menyelubungi inti.
5 Steker stop kontak dan saklar dari bahan ebonit kualitas baik merek, Broco atau Clipsal/
Panasonic
6 Bola lampu pijar HE 18 watt, adalah produksi Nasional merek Philips, Toshiba, Tungsram atau yang sekualitas
7 Cashing lampu Downlight ukuran disesuaikan dengan yang tercantum dalam BoQ, merk Sinar/ yang sekualitas.
c.. Pedoman Pelaksanaan
1. Pemasangan instalasi listrik dan tata letak titik lampu / stop kontak serta jenis armatur lampu yang dipakai harus dikerjakan sesuai dengan gambar instalasi listrik. Sedangkan system pemasangan pipa-pipa listrik pada dinding maupun beton harus ditanam (system inbouw) dan penarikan kabel (jaringan kabel) diatas plafon diikat dengan isolator khusus dengan jarak 1,00 s/d 1,2 m’, atau jaringan kabel diatas plafon tersebut dimasukan dalam pipa PVC. Khusus untuk instalasi stop kontak harus dilengkapi dengan kabel arde (pentanahan) sesuai dengan peraturan yang berlaku (mencapai dan terendam dalam air tanah).
2. Pemasangan instalasi listrik berikut penggunaan bahan / komponen-komponennya harus disesuaikan dengan system tegangan local 220 Volt.
3. Untuk pekerjaan installasi listrik, atas persetujuan direksi, pemborong boleh menunjuk pihak ketiga (intalatur) yang telah memiliki izin usaha Instalasi Listrik atau izin sebagai instalatur yang masih berlaku dari PLN. Pemborong tetap bertanggung jawab penuh atas pekerjaan ini sampai listrik menyala ( siap digunakan ), termasuk biaya pengujian dengan pihak PLN.
4. Pengujian instalasi listrik harus dilakukan kontraktor pada beban penuh selama 1 x 24 jam secara terus menerus. Semua biaya yang timbul akibat pengujian ini menjadi tanggung jawab kontraktor.
d.. Pengukuran Hasil Kerja
Pekerjaan ini dapat dinilai sebagai kemajuan apabila telah selesai dipasang sesuai dengan gambar Rencana dan Spesifikasi ini serta telah disyahkan oleh Direksi/ Pengawas Lapangan.
Pasal 28
PEKERJAAN LAIN-LAIN
1. Lingkup pekerjaannya adadalalah pekerjaan admininiststrarasi/dokumentasi, biaya keamanan/jaga malam, obat-obatan/P3K. Penjelasan masing-masing lingkup pekerjaan ini telah dijabarkan pada masing-masing pasal diatas, kecuali pekerjaan administrasi proyek berupa :
1. Laporan berkala mengenai pekerjaaaan secara keseluruhan dan segala sesuatunya yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut dalam kontrak.
2. Catatan yang jelas mengenai kemajuan pekeerjaan yang telah diilaksanakan dan jika diminta oleh Direksi Pekerjaan/Pemilik untuk keperluan pemeriksaan sewaktu-waktu dapat diserahkan.
3.. Dokumen Foto :
Kontraktor diwajibkan membuat dokumen foto-foto, sebelum pekerjaan dimulai sampai pada pekerjaan selesai 100 % dan tiap tahap permintaan angsuran disertai keterangan lokasi, arah pengambilan dan tahap pelaksanaan pembangunan serta disusun secara rapih dan diketahui oleh Direksi Pekerjaan/Pemilik dan Pengelola Teknis.
Syarat-syarat foto dokumentasi :
Tap Unit Bangunan diambil dari empat arah,
Gambar menyeluruh pandangan dari empat arah,
Sudut pengambilan gambar dari tiap tahap harus tetap pada sudut pengambilan tersebut pada butir (a).
Gambar dimasukkan dalam album diserahkan kepada Pemilik melalui Direksi Pekerjaan rangkap 3 (tiga).
Biaya dokumen merupakan tanggung jawab Kontraktor, Foto-foto tersebut harus dibuat dan menjadi lampiran setiap permohonan angsuran pembayaran.
4. Segala laporan atau catatan tersebut dalam Pasal ini, dibuat dalam bentuk buku harian rangkap 3 (tiga) diisi pada formulir yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan/Pemilik dan harus selalu berada di tempat pekerjaan.
2. Apabbila ada pekerjaan yang tidak tersebutkan dalam uraian ini, yang ternyata pekerjaan tersebut harus ada agar mendapatkan hasil akhir yang sempurna, maka pekerjaan tersebut harus dilaksanakan oleh Kontraktor atas perintah tertulis Pejabat Pembuat Komitmen.
3. Rencana kerja dan syarat-syarat ini menjadi pedoman dan harus ditaati oleh Kontraktor dan Kuasa Pengguna Anggaran dalam melaksanakan pekerjaan ini.
Pasal 29 PENUTUP
Apabila ada hal-hal yang tercakup dalam dokumen lelang ini yang harus dikerjakan, dibuat dengan ketentuan-ketentuan yang telah ada dan kelaziman-kelaziman pekerjaan, yang nantinya akan diatur dan dimuat dalam Berita Acara atau Addendum pekerjaan, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen lelang ini.
Makassar, 12 Januari 2023
Menyetujui Dibuat Oleh
Pemilik Proyek Konsultan Perencana CV. KARYA HIDAYAT
Dr. Mardiana Amir, S.T., M.T. Taufik Hidayat Dosen Mata Kuliah Terkait NIM.41121083