SPORT CLUB KOTA GORONTALO DENGAN PENDEKATAN BIOMORFIK
Di ajukan untuk pertimbangan sebagai proyek usulan Tugas Akhir Program Studi S1 Teknik Arsitektur
Disusun Oleh : Arni Ulaika
551421027
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
T.A 2024
BAB 1 PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Olahraga merupakan kebutuhan vital dalam kehidupan manusia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Olahraga merupakan gerak badan untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh (seperti sepak bola, berenang, lempar lembing). Olahraga merupakan suatu kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh. Kegiatan ini dapat dilakukan sebagai kegiatan yang menghibur, menyenangkan, atau juga dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi. Dengan melakukan olahraga secara rutin maka resiko terkena penyakit jenis apapun bisa diminimalisir serta perkembangannyapun dapat dilakukan sebagai kegiatan yang menghibur, menyenangkan atau juga dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi.
Sport Club merupakan fasilitas yang penting dalam mendukung aktivitas olahraga dan kebugaran masyarakat. Kompleks olahraga ini tidak hanya menyediakan tempat untuk berbagai jenis olahraga, tetapi juga mempromosikan gaya hidup sehat dan aktif. Dengan berbagai fasilitas yang tersedia, sports complex menjadi pusat kegiatan olahraga yang penting bagi komunitas lokal.(Hallmann,K.2018 ).
Kota Gorontalo sebagai Ibu Kota Provinsi Gorontalo yang berkembang pesat memiliki masyarakat yang mempunyai apresiasi tinggi terhadap dunia olahraga. Kegiatan olahraga sudah menjadi kegiatan penting dalam kehidupan sehari–hari masyarakat di kota Gorontalo, bahkan meningkatkan minat masyarakat ditunjukan dengan semakin bertambahnya klub–klub atau kelompok–kelompok dari berbagai cabang olahraga. Peningkatan minat masyarakat terhadap olahraga tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas maupun kuantitas fasilitas olahraga di kota Gorontalo, bahkan terjadi kecenderungan menurunnya kualitas fasilitas olahraga karena kurangnya perawatan terhadap fasilitas. Saat ini terdapat 338 klub
olahraga dari 13 cabang olahraga yang tidak terpenuhi kegiatannya, sehingga mereka berlatih dengan fasilitas seadanya atau berlatih di tempat–tempat yang kurang reprensetatif. Hal tersebut dapat menghambat perkembangan olahraga di Kota Gorontalo, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Masalah yang perlu menjadi perhatian adalah fasilitas - fasilitas olahraga yang ada di Kota Gorontalo tersebar letaknya sehingga sangat sulit bagi pemerintah atau sponsor untuk melakukan pembinaan bagi atlet atau klub tertentu.
Kota Gorontalo memiliki gedung olahraga yaitu Gelora Nani Wartabone, yang terletak di Jl. Drs.
Achmad Nadjamuddin, Limba U Dua, Kota Selatan, Kota Gorontalo. Gedung olahraga ini sudah lama berdiri merupakan salah satu pusat kegiatan pertandingan olahraga nasional namun Gedung Olahraga tersebut sudah tidak memenuhi standar sesuai yang ditetapkan oleh pemerintah, oleh karena itu perancangan Gelanggang Olahraga diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Gorontalo akan fasilitas olahraga secara terpadu yang dilengkapi dengan fasilitas penunjang lainnya, selain itu juga dapat meningkatkan kebugaran fisik sekaligus tempat berekreasi dan menambah pengetahuan di bidang olahraga.( Iskandar N. Id , Kalih Trumansyahjaya , Zuhriati A. Djailani 2023)
B. Tujuan Dan Sasaran
.1.Tujuan ;
1) Merancang sports complex di Kota Gorontalo yang memiliki fasilitas olahraga yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
2) Memperhatikan aspek lingkungan dan kesehatan dalam perancangan sports complex, termasuk penggunaan material ramah lingkungan dan desain yang mendukung kesehatan pengguna.
3) Menciptakan lingkungan yang mendorong partisipasi masyarakat dalam berolahraga dan meningkatkan gaya hidup sehat.
2. Sasaran ;
1) Menyusun desain konseptual sports complex yang mencakup tata letak fasilitas, ruang terbuka, dan integrasi dengan lingkungan sekitar.
2) Mengembangkan rancangan detail sports complex yang memperhitungkan kebutuhan teknis, keamanan, dan kenyamanan pengguna.
3) Memperoleh persetujuan dan dukungan dari pihak terkait, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, untuk melaksanakan pembangunan sports complex.
C.Lingkup Pembahasan
Menciptakan sport Club yang bernuansa bangunan Biomorfik:
1. Desain Organik: Bangunan sport club Biomorfik yang terinspirasi dari bentuk-bentuk alami seperti tanaman, hewan, atau bentuk organisme lainnya. Desain ini menciptakan hubungan yang harmonis antara bangunan dan lingkungan sekitarnya.
2. Material Ramah Lingkungan: Penggunaan material ramah lingkungan menjadi salah satu fokus dalam desain bangunan sport club bertemakan Biomorfik.
3. Integrasi dengan Alam: Bangunan sport club Biomorfik sering kali dirancang untuk menyatu dengan alam sekitarnya.
4. Keseimbangan Antara Fungsi dan Estetika: Desain bangunan sport club bertemakan Biomorfik tidak hanya memperhatikan fungsi bangunan sebagai tempat olahraga, tetapi juga memperhatikan estetika dan keindahan bentuk. Hal ini menciptakan pengalaman visual yang menarik bagi pengunjung.
5. Inovasi Teknologi: Penggunaan teknologi canggih dalam konstruksi dan desain juga menjadi bagian penting dalam pembahasan tentang bangunan sport club Biomorfik. Teknologi seperti pemantauan energi, sistem otomatisasi, dan material inovatif dapat meningkatkan efisiensi dan kenyamanan pengguna bangunan.
D.Metode Pembahasan
Metode ini Menggunakan Kualitatif dan Kuantitatif . Dimana secara Kualitatif yaitu Memahami fenomena secara mendalam dan kontekstual,menjelaskan dan memahami makna di balik perilaku keyakinandan pengalaman individu.Secara Kuantitatif mengukur hubungan antara variabel secara sistematis, Menyediakan data yang dapat diukur dan dihitung secara statistik, Memvalidasi hipotesis dan membuat generalisasi tentang populasi.