PENGUKURAN DAN PEMETAAN
DOSEN
Riza Phahlevi M, ST., MT.
PENGUKURAN
POLIGON
Pengantar
Poligon adalah serangkaian garis uang berurutan yang panjang dan arahnya sudah ditentukan. Pengukuran poligon adalah pekerjaan menentukan titik-titik poligon dan membuat pengukuran-pengukuran yang perlu, adalah salah satu cara paling dasar dan banyak dilakukan untuk menentukan letak nisbi titik-titik.
1. BENTUK DASAR POLIGON
Ada 2 (dua) bentuk dasar poligon, yaitu poligon terbuka dan poligon terbuka.
1) Poligon terbuka
Poligon terbuka ada 2 bentuk, yaitu : a. Poligon terbuka secara geometris
Poligon terbuka secara geometris adalah poligon yang garis-garisnya pada titik terakhir kembali ke titik awal seperti Gambar 5.(1a).
b. Poligon terbuka secara matematis
poligon terbuka secara matematis adalah poligon yang titik terakhirnya tidak kembali ke titik awal atau terikat dengan titik lain yang mempunyai ketelitian letak sama atau lebih tinggi dari ketelitian letak titik awal seperti terlihat pada Gambar 5.1 (b).
2) Poligon terbuka
Poligon terbuka Gambar 5.2 (terbuka secara geometris maupun matematis) adalah poligon yang terdiri dari serangkaian garis dengan titik terakhir tidak kembali ke titik awal dan terikat terikat pada titk lain yang ketelitian letaknya lebih rendah dari ketelitian letak titik awalnya.
2. PENGGUNAAN PENGUKURAN POLIGON
Penggunaan pengukuran poligon tergantung dari kebutuhan apa yang akan diukur. Penggunaan pengukuran poligon adalah sebagai berikut ini.
Kegunaan pengukuran poligon terbuka adalah sebagai berikut :
- Untuk kerangka pengukuran situasi dan topografi - Untuk pengukuran luas bidang tanah
- Untuk pengukuran trase yang memerlukan ketelitian tinggi.
Kegunaan pengukuran poligon terbuka adalah :
Pengukuran poligon terbuka biasanya digunakan untuk pengukuran jalur lintas, tetapi pada umumnya perlu dihindari pemakaiannya, karena tidak dapat dicek kesalahan-kesalahan yang terjadi.
Gambar 5.1 Poligon terbtutup
Gambar 5.2 Poligon Terbuka
3. CARA MENGUKURSUDUT ARAH POLIGON
Banyak cara yang dapat digunakan dalam mengukur sudut atau arah garis poligon, yaitu :
1. Pengukuran Poligon Dengan Sudut Dalam
Pengukuran poligon dengan sudut dalam dilakukan dengan cara sudut-sudut palam poligon dapat dapat diukur searah maupun berlawanan arah dengan jarum jam, tetapi akan lebih baik jika diukur searah jarum jam dan metode pengukurannya dilaksanakan dengan panggah. Hal ini untuk mengurangi kesalahan pembacaan, pencatatan dan penggambarannya.
2. Pengukuran Poligon Dengan Sudut Belokan
Pengukuran poligon dengan sudut dalam dapat dilaksanakan dengan sudut belokan ke kanan atau sudut belokan ke kiri. Sudut belokan tidak lengkap bila tidak disertai dengan sebutan ka (kanan) atau ki (kiri).
Pengukuran poligon dengan sudut dalam biasanya dilakukan untuk pengukuran jalur lintas.
4. PERHITUNGAN POLIGON
Prosedur yang biasa digunakan dalam perhitungan pengukuran poligon diantaranya adalah :
(1)Perataan sudut-sudut atau arah-arah menurut persyaratan geometrik tertentu
(2)Penentuan sudut-sudut arah atau azimuthh
(3)Menghitung perubahan X dan Y dan meratakannya untuk penentuan kesalahan penutup
(4)Menghitung koordinat-koordinat tegak lurus stasiun-stasiun (titik=titik) poligon.
5. KESALAHAN PENUTUP SUDUT
Kesalahan penutup sudut pada poligon suddut dalam adalah selisih antara jumlah sudut-sudut terukur dan jumlah sudut yang benar secara geometris. Jumlah sudut dalam pada sebuah poligon tertutup ( Σ ) adalah :
Σ = (n – 2) . 180
oDengan n adalah banyaknya sisi atau sudut pada poligon.
Kesalahan penutup sudut yang diperbolehkan didasarkan pada terjadinya galatyang dapat meningkatkan atau menurunkan jumlah sudut-sudut terukur, dapat dihitung dengan rumus :
C = K n
Dimana n adlah banyaknya sudut dan K adalah pecahan :
(a) Satuan nonius transit
(b) (b) pembagi terkecil skala teodolithj dalam
menit atau sekon (detik).
6. MENGOREKSI SUDUT-SUDUT
Langkah awal dalam perhitungan poligon adalah mengoreksi sudut-sudut hingga diperoleh jumlah geometrik yang benar. Sudut-sudut poligon tertutup dengan mudah dapat diratakan menurut jumlah geometrik yang benar dengan salah satu metode- metode berikut :
1. Koreksi-koreksi sembarang pada satu sudut atau lebih.
2. Koreksi-koreksi yang lebih besar diberikan kepada sudut-sudut dimana ada keadaan pengukuran yang lemah.
3. Sebuah koreksi rata-rata ditemukan dengan membagi seluruh kesalahan penutup sudut dengan banyaknya sudut.
7. SUMBER-SUMBER GALAT
Benerapa sumber galat dalam pengukuran poligon adalah :
1. Galat-galat dalam pengukuran sudut dan jarak.
2. Pemilihan stasiun (titik) poligon yang kurang tepat, menyebabkan bidikan yang kirang teliti.
(a) Berselang seling cuaca panas dan teduh (b) Kenampakan hanya pada puncak rambu.
(c) Garis bidik lewat terlalu dekat permukaan tanah.
(d) Garis-garis yang terlalu panjang dan terlalu pendek.
(e) Pembidikan ke arah matahari.
3. Lalai mengukur sudut biasa dan sudut luar biasa yang sama banyak.
Gambar 5.3 Teodolit untuk mengukur poligon
Gambar 5.4 Total Station (peralatan generasi baru)