• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ringkasan Materi dan Soal soal Matematik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Ringkasan Materi dan Soal soal Matematik"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

D E F I N I S I

Vektor adalah besaran yang mempunyai besar/nilai dan arah.

Secara geometris vektor digambarkan sebagai ruas garis berarah, dengan panjang ruas garis menyatakan besar vektor dan arah ruas garis menyatakan arah vektor .

B

Contoh : Vektor AB . A

Titik A disebut titik pangkal dan titik B dinamakan titik ujung atau titik tangkap vektor.

A . BEBERAPA VEKTOR KHUSUS

1. Vektor Nol : adalah vektor yang besarnya nol satuan dan arahnya tak tertentu.

2. Vektor Posisi

Vektor posisi titik A adalah vektor yang titik pangkalnya di O dan ujungnya di titik A. Vektor posisi dari titik A dilambangkan dengan OA atau a atau a.

Sembarang vektor AB dapat dinyatakan dalam

bentuk hasil pengurangan dari vektor posisi sbb:

ABba

3. Vektor Basis

Vektor basis adalah vektor yang panjangnya satu satuan dan arahnya searah dengan sumbu koordinat.

Vektor basis yang searah dengan sumbu x dinamakan vektor i atau vektor i.

Vektor basis yang searah dengan sumbu y dinamakan vektor j atau vektor j.

Vektor basis yang searah dengan sumbu z dinamakan vektor k atau vektor k.

O

A

x

y

O

A

x

y

B

x

(2)

Secara aljabar sebuah vektor dapat dinyatakan dengan salah satu cara, sbb : 1. Vektor kolom ( matriks kolom )

Jika A(xA,yA,zA) dan B(xB,yB,zB) maka

  

 

  

   

A A A

z y x a

OA dan

  

 

  

   

B B B

z y x b

OB ,

sehingga :

  

 

  

 

   

 

A B

A B

A B

z z

y y

x x

a b AB

2. Vektor baris ( matriks baris )

Jika A(xA,yA,zA) dan B(xB,yB,zB) maka OAa

xA yA zA

dan

xB yB zB

b

OB   , sehingga :ABba

xBxA yByA zBzA

3. Vektor basis

Jika A(xA,yA,zA) dan B(xB,yB,zB) maka OAaxA iyA jzA k dan k

z j y i x b

OB   BBB , sehingga :

k z z j y y i x x a b

AB    ( BA)  ( BA)  ( BA)

Diketahui titik-titik A(10,3,7) , B(6,2,5) dan C(8,4,1) 1 . Nyatakan vektor OAa dengan vektor kolom.

2 . Nyatakan vektor BC dengan vektor baris. 3 . Nyatakan vektor AB dengan vektor basis.

1 . Vektor OAa dinyatakan dengan vektor kolom :

  

 

  

   

7 3 10

a OA

2 . Vektor BC dinyatakan dengan vektor baris : BCcb  ( 8 4 1 )  ( 6 2 5 ) = ( 14 6 4 )

3 . Vektor AB dinyatakan dengan vektor basis : ABba  (6i 2j 5k) (10i 3j 7k)

= 4 i  5j  2k

(3)

B . MODULUS VEKTOR ( PANJANG VEKTOR )

Jika A(xA,yA,zA) dan B(xB,yB,zB) maka panjang vektor OA adalah OA atau a , yaitu :

axA2 yA2 zA2

Dan panjang vektor AB adalah :

AB  (xBxA )2  (yByA )2  (zBzA )2

1 . Hitunglah panjang vektor r14i 2j 5k !

2 . Jika A(10,8,4) dan B(2,3,1) hitunglah panjang vektor AB !

1 . Panjang vektor r14i 2j 5k adalah : r  142 22 (5)2

25 4 169 

15 225 

2 . Jika A(10,8,4) dan B(2,3,1) panjang vektor AB adalah :

2 2

2 (3 8) ( 1 4) )

) 10 ( 2

(       

AB

= 82 (5)2(5)2 = 642525= 114

1. Hitunglah panjang vektor-vektor berikut :

a. 6 i  2j 3k d.

  

 

  

  

4 0 3

e.

  

 

  

 

10 4 8

b. 4 i  4 j  2k c. 7 i  5j  5k

2. Diketahui titik : A ( 1 , 3 , 6 ) , B ( 12 ,  2 , 7 ) dan C ( 5 , 4 , 8 ) . Hitunglah panjang vektor-vektor berikut :

a. OC b. AB c. AC d. CB

3. Diketahui titik D ( 3 , 6 , 1 ) dan E ( m , 4 , 2 ) .

(4)

C . PEMBAGIAN RUAS GARIS

Tentukan koordinat titik P !

Koordinat P dapat ditentukan sbb :

(5)

1. Tentukan koordinat titik P jika diketahui : a. A ( 3 , 2 , 4 ) , B ( 6 , 5 , 10 ) , dan AP : PB = 2 : 1 b. R ( 8 , 3 , 1 ) , S ( 1 , 9 , 2 ) , dan RP : PS = 4 : 2 c. K ( 4 , 1 , 3 ) , L ( 4 , 2 , 1 ) , dan KP : PL = 3 : 5 d. M ( 7 , 11 , 5 ) , N ( -2 , 5 , 8 ) , dan MP : PN = 4 : 3 e. C ( 1 , 5 , 3 ) , D ( 2 , 1 , 1 ) , dan CP : PD = 6 : 3

2. Titik A ( 6 , 5 , 4 ) dan B ( 5 , 3 , 4 ) . Titik P terletak pada ruas garis AB sedemikian hingga AP : PB = 1 : 3 . Tentukan koordinat titik B !

D . OPERASI VEKTOR

1. Perkalian Vektor Dengan Bilangan Riil

Diketahui vektor a dan kR .

Secara geometris vektor k a adalah vektor yang panjangnya k kali panjang vektor a dan arahnya searah dengan vektor a .

Secara aljabar , jika

  

 

  

  

A A A

z y x

a maka :

  

 

  

     

 

  

  

A A A

A A A

z k

y k

x k

z y x k a k

1 . Jika

  

 

  

  

12 3 7

a maka

  

 

  

     

 

  

 

 

     

 

  

  

72 18 42

12 6

3 6

) 7 ( 6

12 3 7

6 6a

2 . Jika b  8 i 4j  2k , maka 2b 2(8 i 4j  2k ) 16 i 8j 4k

2. Penjumlahan Vektor

Diketahui vektor a dan b .

Secara geometris vektor a dan b dapat dijumlahkan dengan cara sbb :

Dengan aturan jajaran genjang . Dengan aturan segitiga

Contoh : Contoh :

Jika

  

 

  

  

A A A

z y x

a dan

  

 

  

  

B B B

z y x

(6)

3. Pengurangan Vektor

Diketahui vektor a dan b . Pengurangan vektorab dapat dinyatakan dalam bentuk penjumlahan vektor a + ( b ) , dengan vektor b adalah vektor yang panjangnya sama dengan vektor b dan arahnya berlawanan dengan vektor b .

(7)

1. Diketahui titik A ( 24 , 18 ,  12 ) , B ( 14 , 21 , 18 ) , C ( 6 ,  5 , 1 ) dan D ( 22 , 16 , 10 ). Hitunglah :

a. ADCB b. BA 10 AC

c. BD 6 DA 4AB d. 8ADDBOB

e. CA7AD 3AO

f. DADB

g. 2AC  3CB

h. 5 OA2CD 9AD

2. Diketahui a  50i 12 jk , b  36 i 18 j  40k , dan

k j

i

c  25 10  16

Hitunglah : a. ca  2b b. b 8a 3c

c. 4b 6c

3. Diketahui :

  

 

  

   

11 9 7

r ,

  

 

  

 

 

5 8 13

s , dan

  

 

  

  

40 12 16

t , hitunglah :

a. tr b. s 8t  9r

4. Diketahui titik H ( m , 6 ,  2 ) , I ( 12 , n , 10 ) , dan J ( 3 , -4 , r ). Jika HI 4JH 6JI , hitunglah m , n , dan r !

E . PERKALIAN SKALAR DUA VEKTOR

Definisi

: Perkalian skalar antara vektor a dan b adalah ab , dengan :

aba b cos

Dengan  adalah sudut antara vektor a dan b .

Jika

  

 

  

  

A A A

z y x

a dan

  

 

  

  

B B B

z y x

b , maka : abxA.xByA.yBzA.zB

Sifat-sifat perkalian skalar

1. abba

2. a  ( bc )  abac

3. aaa 2

(8)

1. Diketahui a 5 dan b 12, sudut antara vektor a dan b adalah 60  , hitunglah

dapat ditentukan sebagai berikut : 0 Hitunglah :

a. ABCD

b. (DBAB )(BCAD )

c. (8BD 3BA )(2DA5DC ) d AC (5BACA) 5. Tentukan nilai m jika vektor-vektor berikut saling tegaklurus :

a. h  2mi 8 j 7k dan g  5i 3m j 2k b. x  2mi 4m j 4k dan qmi 3j 4k

(9)

F . SUDUT ANTARA DUA VEKTOR

kosinus  dapat ditentukan sebagai berikut :

(10)

G . PROYEKSI VEKTOR ORTOGONAL

Proyeksi ortogonal vektor a pada vektor b adalah ‘bayangan tegak lurus’ dari vektor a pada vektor b.

Ada dua macam proyeksi vektor ortogonal , yaitu :

1. Proyeksi vektor .

Proyeksi vektor ortogonal a pada vektor b hasilnya adalah vektor ‘bayangan’ nya , yaitu vektor c , dengan :

b b

b a

c

  

  

2

2. Proyeksi skalar ortogonal

.

Proyeksi skalar ortogonal a pada vektor b hasilnya adalah panjang ( modulus ) dari vektor

‘bayangan’ nya , yaitu c , dengan :

b b a

c  

Diketahui vektor : a  10i 6 j 3k dan b  4i 8j 6k Tentukan : a . proyeksi vektor a pada vektor b !

b . proyeksi skalar a pada vektor b !

a . Proyeksi vektor a pada b adalah

b b

b a

c

  

  

2

(4 8 6 )

36 64 16

18 48 40

2  ijk

 

 

 

 

  

(4 8 6 ) 116

10

k j

i  

      

) 6 8 4 ( 58

5

k j

i  

i j k

58 30 58 40 58 20

 

k j i

29 15

29 20

29 10

  

b . Proyeksi skalar a pada b adalah 29

29 5 29 2

10 116

10 36

64 16

18 48 40

 

  

    

(11)

1. Diketahui vektor p  4i 7 j 2k dan q  3i 6j 6k , tentukan : a. Proyeksi vektor p pada q b. Proyeksi vektor q pada p

2. Diketahui vektor

  

 

  

  

6 8 12

k dan

  

 

  

  

2 4 3

m , tentukan :

a. Proyeksi vektor m pada k b. Proyeksi skalar k pada m

3. Diketahui K ( 14 , 3 , 8 ) , L ( 10 , 1 , 6 ) , M ( 4 , 7 , 0 ) dan N ( 8 , 12 , -6 ). Tentukan : a. Proyeksi vektor KN pada LK

b. Proyeksi skalar LM pada KL

c. Proyeksi vektor MN pada NL d. Proyeksi skalar LM 2MK pada LN

4. Proyeksi skalar a  28im j 16k pada b  4i 3j 5k sama dengan 2 5 2

.

Referensi

Dokumen terkait

Jarak antara titik A dan bidang adalah panjang ruas garis AA’ dengan titik A’ merupakan proyeksi titik A pada bidang. 4) Jarak Antara Dua Garis Sejajar Menentukan

- disebut garis tengah atau diameter yaitu ruas garis yang menghubungkan dua titik pada keliling lingkaran dan melalui pusat lingkaran.. - tali busur dan tali busur

Arah vektor artinya sudut yang dibentuk dengan sumbu X positif.. Vektor disajikan dalam bentuk ruas

Definisi : Suatu ruas (garis berarah adalah sebuah ruas garis yang salah satu ujungnya dinamakan (titik) pangkal dan ujung yang lain dinamakan (titik) akhir.. Lambang

bidang yang sama yaitu bidang BDFH, tetapi keduanya tidak.. Jarak pada Bangun Ruang Jarak Titik ke Garis dan Bidang. Jarak antara dua titik adalah panjang ruas

Panjang anak panah meny- ataka besar atau nilai besaran vektor tersebut sedangkan arah besaran vektor yang dimaksud digambarkan dengan arah anak panah yang di- maksud..

panjang panah menyatakan besarnya vektor dan arah panah menunjukkan arah vektor.  Ekor panah dinamakan titik awal dan

panjang panah menyatakan besarnya vektor dan arah panah menunjukkan arah vektor.  Ekor panah dinamakan titik awal dan