• Tidak ada hasil yang ditemukan

Status anak hasil zina dan anak hasil kawin sirri adalah sama yaitu anak hanya mempunyai hubungan keperdataan dengan ibunya dan keluarga ibunya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Status anak hasil zina dan anak hasil kawin sirri adalah sama yaitu anak hanya mempunyai hubungan keperdataan dengan ibunya dan keluarga ibunya"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

75 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Sebagai penutup atas uraian-uraian yang penulis buat secara panjang lebar mengenai permasalahan yang ada dalam skripsi ini, maka pada bab terakhir penulis akan membuat suatu kesimpulan sebagai berikut :

1. Status anak hasil zina dan anak hasil kawin sirri adalah sama yaitu anak hanya mempunyai hubungan keperdataan dengan ibunya dan keluarga ibunya. Hal ini sangat merugikan kepentingan maupun hak-hak yang didapat oleh anak hasil kawin sirri dikarena kancara pernikahan orang tuanya yang tidak dicatatkan. Padahal dalams osiologi hukum, hokum harus sesuai dengan sosial word maupun keyakinan, norma serta pendapat umum yang ada dalam masyarakat agar efektif serta ditaati. Oleh karenanya hokum perlu disesuaikan dengan pendapat umum, logis serta dapat memenuhi kebutuhan social dalam mayarakat.

2. Ketentuan hukum yang menyatakan bahwa anak hasil zina dan anak hasil kawin sirri adalah sama yaitu sebagai anak luar kawin berakibat pada hilangnya hak-hak anak hasil kawin sirri yang semestinya didapatkan (nasab, waris, serta tanggung jawab lainnya). Pencatatan perkawinan yang semula untuk kepentingan

(2)

76

2

administratif berdampak pada tidak diakuinya sebuah perkawinan sehingga anak yang dilahirkan dari perkawinan sirri dianggap sebagai anak luar kawin. Dalam sosiologi hukum hal ini disebut dengan goal displacement (pembelokkan tujuan) dan goal subtitution (penggantian tujuan) karena tujuan berlakunya hukum tidak sesuai dengan yang diharapkan.

B. Saran

Setelah penulis uraikan kesimpulan dari penelitian ini, maka saran yang penulis berikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi pemerintah dan pengambil kebijakan diharapkan agar mengambil kebijakan yang sesuai dengan norma dan kepercayaan yang ada dalam masyarakat agar peraturan tersebut lebih efektif.

Meluhat dari bagaimana asal usul anak, sudah seharusnya jika anak hasil kawin sirri tidak disamakan kedudukanya dengan anak hasilzina.

2. Ketentuan hukum yang semula untuk mengatur masyarakat seharusnya tidak berakibat pada hilangnya hak-hak lain, terlebih hak yang mendasar pada anak. Karena anak merupakan amanah dan karunia yang semestinya dipenuhi hak-haknya serta adanya perlakuan tanpa diskriminasi.

Referensi

Dokumen terkait

Tidak adanya pencatatan perkawinan menyebabkan anak luar kawin tersebut tidak berhak mendapatkan warisan dari ayah biologisnya yang mengacu pada ketentuan Pasal

Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini meliputi 2 (dua) hal, diantaranya: Pertama, Bagaimana status hukum anak hasil luar kawin; Kedua Apakah akibat hukum

b.Rekonstruksi hukum perlindungan hak keperdataan anak hasil perzinahan:-Pasal 43 ayat 1 UUP: “Anak yang dilahirkan di luar perkawinan hanya mempunyai hubungan perdata

Pertimbangan MA di atas sesuai dengan ketentuan waris anak luar kawin sebagai ahli waris pengganti yang berdasarkan pada Pasal 43 ayat (1) Undang-Undang No.1/1974

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kemampuan operasi dasar dan operasi pecahan matematika sangat berperan aktif dalam pembagian hak waris bagi anak hasil zina; (2)

Hasil dan Pembahasan 3.1 Ketentuan Hukum Perdata terhadap Anak Luar Kawin yang Masih Berstatus di Bawah Umur sebagai Ahli Waris menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Dalam