• Tidak ada hasil yang ditemukan

strategi guru pai dalam pembinaan religiusitas

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "strategi guru pai dalam pembinaan religiusitas"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

6. guru, kompetensi guru), Religiusitas (pengertian religiusitas, aspek religiusitas) dan pemahaman siswa tentang siswa, hak siswa dan kewajiban siswa.

LANDASAN TEORI

Guru PAI dan Peserta Didik

Sedangkan Supardi dalam bukunya yang berjudul “Kinerja Guru” menjelaskan pengertian guru menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, memimpin, mengarahkan. . , pelatihan, penilaian dan evaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah melalui jalur pendidikan formal. Guru adalah pendidik, yang menjadi figur, model, dan pengenal bagi peserta didik dan lingkungannya. Sedangkan menurut Zakiyah Daradjat, pendidikan agama Islam adalah upaya untuk mendorong dan mendidik peserta didik agar selalu dapat memahami ajaran Islam secara utuh.

Strategi Guru Akhlak Aqidah Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Keagamaan Pada Siswa Mts Assyafi'iyah Gondang Tulung Agung, Skripsi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah/1IAIN Tulung Agung, 2019,/1, h. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Tutor, Bab I, Pasal 1, menjelaskan bahwa guru adalah pendidik profesional yang fungsi utamanya mendidik, mengajar, mengawasi, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini melalui jalur pendidikan formal. , pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Guru sebagai pembimbing Guru berusaha membimbing siswa agar dapat menemukan berbagai kemungkinan yang dimilikinya dan tumbuh serta berkembang menjadi pribadi yang mandiri dan produktif.

Tugas guru sebagai pembimbing terletak pada kuatnya intensitas hubungan interpersonal antara guru dengan siswa yang dibimbingnya. Guru juga diharapkan mampu mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar, membuat diagnosa dan membantu mengatasinya. Peserta didik adalah manusia seutuhnya yang berusaha mengasah potensi dirinya agar lebih potensial dengan bantuan pendidik atau orang dewasa.

Dengan kata lain, siswa adalah individu yang sedang mengalami tahap perkembangan atau pertumbuhan, baik secara fisik maupun mental dan pikirannya. Secara alami, sebagai individu yang sedang melalui fase perkembangan, siswa ini masih membutuhkan banyak bantuan, bimbingan, dan arahan menuju kesempurnaan. Setiap peserta didik memiliki eksistensi atau kehadiran dalam suatu lingkungan seperti sekolah, keluarga, pondok pesantren bahkan di masyarakat.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa hakikat siswa tidak dapat diketahui jika tidak mengetahui hakikat atau hakikat manusia itu sendiri. Siswa mendapatkan pengetahuan ini agar mereka dapat menjadi manusia seutuhnya dengan pengetahuan yang mereka dapatkan. A.

Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Moch Yaschur dengan judul “Strategi Guru PAI dalam Menanamkan Disiplin Ibadah Sholat Lima Waktu” hasil penelitian diperoleh bahwa pengetahuan siswa tentang pembelajaran fiqh yang diajarkan oleh guru pendidikan agama Islam mampu mendorong diberikan dalam pelaksanaan ibadah, khususnya salat lima waktu, hal ini juga didukung dengan berbagai strategi atau metode yang digunakan oleh para guru Pendidikan Agama Islam. Kesamaan penelitian ini adalah mengkaji baik strategi guru PAI maupun subjek penelitian yang berusia remaja. Dan perbedaan penelitian ini adalah penelitian ini menitikberatkan pada nilai-nilai religi ibadah, sedangkan penelitian yang peneliti lakukan menyelidiki 3 nilai religi yaitu nilai keimanan, nilai moral dan nilai religi.

Penelitian yang dilakukan oleh Warsiyah berjudul “Pembentukan Keagamaan Pemuda Muslim (Descriptive Analytical Review)” dengan hasil kajian penelitian tentang faktor-faktor yang membentuk agama pemuda Muslim menjadi penting mengingat banyaknya kasus perilaku menyimpang yang diberitakan melalui media massa. dan hasil penelitian yang melibatkan remaja. Hal ini dikarenakan agama memiliki peran penting dalam pengendalian diri manusia, karena dapat mempengaruhi sikap, persepsi, emosi bahkan perilaku. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa faktor yang dominan dalam pembentukan agama pemuda muslim adalah perilaku keagamaan orang tua, pendidikan agama islam di sekolah dan konformitas teman sebaya, agama remaja, sedangkan penelitian yang akan saya lakukan adalah pemajuan agama kepada siswa.

Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Ainun Najib dengan judul penelitian “Konsep dan Implementasi Pengembangan Agama Siswa di SMA”. Hasil penelitian ini adalah pengembangan religiusitas merupakan upaya yang dilakukan oleh pendidik untuk menanamkan nilai-nilai kehidupan yang mencerminkan tumbuh dan berkembangnya kehidupan beragama yang terdiri dari tiga unsur utama yaitu iman, ibadah dan akhlak yang menuntun perilaku yang sesuai. dengan aturan Ilahi untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.41 Kemiripan penelitian ini dengan penelitian yang akan saya lakukan adalah membahas perkembangan religiusitas. Bedanya penelitian yang relevan mengkaji tentang konsep implementasi pembinaan religiusitas siswa SMA, sedangkan penelitian penulis mengkaji tentang strategi guru PAI dalam mendorong religiusitas siswa.

Kerangka Berpikir

METODE PENELITIAN

Setting Penelitian

Data dan Sumber Data

Langkah yang dilakukan peneliti adalah melakukan cross check dengan berbagai narasumber (informan) terkait strategi guru PAI dalam mensosialisasikan religiusitas pada siswa di SMA Negeri 5 Bengkulu Utara, kemudian peneliti menyimpulkan untuk mendapatkan data yang valid. Reduksi data yaitu merangkum dan memilih hal-hal yang paling penting dan memfokuskan pada hal-hal yang penting serta mencari tema-tema yang dianggap penting dan relevan dengan strategi guru PAI dalam meningkatkan religiusitas pada siswa di SMA Negeri 5 Bengkulu Utara. Pada bagian ini, peneliti akan memaparkan temuan penelitian berupa informasi mengenai strategi guru PAI dalam meningkatkan religiusitas pada siswa di SMA Negeri 5 Bengkulu Utara.

Strategi pemajuan agama di SMA Negeri 5 Bengkulu Utara yang digunakan guru PAI adalah strategi eksplanatori, yaitu strategi yang menekankan pada proses pemberian materi secara lisan kepada siswa. SMAN 5 Bengkulu Utara sudah memiliki beberapa strategi dalam mempromosikan agama di sekolah, seperti kebiasaan membaca doa sebelum dan sesudah pelajaran, membaca Alquran dan juga istighah atau berdoa bersama. Hal ini diungkapkan langsung oleh Ny. Saidah sebagai guru PAI di SMA Negeri 5 Bengkulu Utara.

Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Strategi Guru PAI dalam Meningkatkan Religiusitas Siswa SMA Negeri 5 Bengkulu Utara. Implementasi strategi peningkatan religiusitas siswa SMA Negeri 5 Bengkulu Utara tidak lepas dari faktor pendukung. Hal ini sesuai dengan hasil observasi peneliti, memang terdapat faktor pendukung dalam strategi pemajuan religiusitas di SMA Negeri 5 Bengkulu Utara yaitu adanya peraturan sekolah yang dilaksanakan dengan baik, minat beragama siswa meningkat .

Sesuai dengan hasil observasi peneliti bahwa memang terdapat faktor penghambat dalam strategi peningkatan religiusitas di SMA Negeri 5 Bengkulu Utara yaitu sarana dan prasarana yang kurang memadai, kurangnya guru yang mengajar PAI pada pengajaran sekolah, dan lebih sedikit jam mata pelajaran studi Islam. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor penghambat strategi guru PAI dalam meningkatkan religiusitas di SMA Negeri 5 Bengkulu adalah: sarana dan prasarana yang kurang memadai, kurangnya guru yang mengajar di sekolah PAI, dan jam mengajar. mata pelajaran pendidikan Islam tidak ada. Strategi guru PAI dalam mensosialisasikan religiusitas pada siswa di SMA Negeri 5 Bengkulu Utara merupakan tugas seluruh warga sekolah yang meliputi: kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, staf dan siswa.

Strategi guru PAI dalam mensosialisasikan religiusitas di SMA Negeri 5 Bengkulu Utara adalah dengan menggunakan strategi explanatory, strategi explanatory yang menekankan pada proses pemberian materi kepada siswa, agar siswa dapat mengamati secara maksimal. Implementasi strategi promosi religiusitas di SMA Negeri 5 Bengkulu Utara tidak lepas dari tiga macam nilai religi. Sedangkan faktor pendukung strategi guru PAI dalam memasyarakatkan religiusitas pada siswa SMA Negeri 5 Bengkulu Utara adalah adanya peraturan yang ditetapkan oleh sekolah, minat siswa dalam bidang keagamaan meningkat dan juga kerjasama yang baik dengan guru-guru di SMA.

Faktor penghambat strategi promosi religiusitas di SMA Negeri 5 Bengkulu Utara adalah kurangnya waktu untuk kelas PAI, kurangnya guru PAI di sekolah, sarana dan prasarana sekolah yang tidak memadai, dan latar belakang keluarga dan lingkungan masyarakat.

Subjek Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dengan cara mengamati dan mendengarkan untuk memahami, mencari jawaban, mencari bukti-bukti fenomena sosial selama beberapa waktu tanpa mempengaruhi fenomena yang diamati dengan merekam fenomena tersebut, merekam dan memotret untuk keperluan pencarian data analitis. Observasi dilakukan dengan tujuan untuk melihat fenomena yang berkaitan dengan strategi guru PAI dalam meningkatkan religiusitas siswa SMA Negeri 5 Bengkulu Utara. Wawancara adalah percakapan yang diadakan antara individu dengan tujuan untuk memperoleh data yang diperlukan, baik satu orang atau lebih dan peneliti sebagai pihak yang mengarahkan arah pembicaraan terhadap masalah yang dituju45. Dapat diterjemahkan secara longgar bahwa dokumentasi adalah catatan tertulis atau tercetak dari peristiwa masa lalu.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa dokumen berarti peristiwa masa lalu yang diungkapkan dalam bentuk lisan, tulisan, dan tulisan. Dalam dokumentasi yang disebutkan dalam penelitian ini, peneliti mengambil beberapa data yang ada di SMA Negeri 5 Bengkulu Utara, data sarana dan prasarana, struktur sekolah dan hal-hal yang berkaitan dengan strategi guru PAI dalam meningkatkan religiusitas siswa di SMA Negeri 5 Bangalore Utara.

Teknik Keabsahan Data

Teknik triangulasi yang digunakan peneliti ini adalah triangulasi sumber data, triangulasi teknis dan triangulasi waktu. Triangulasi sumber adalah menggali kebenaran tentang informasi tertentu melalui berbagai metode dan sumber pengumpulan data. Sumber penelitian ini adalah guru dan siswa. Tentunya masing-masing metode tersebut akan menghasilkan bukti atau data yang berbeda, yang pada gilirannya akan memberikan wawasan yang berbeda pula terkait fenomena yang diteliti.

Teknik Analisis Data

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di atas dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung strategi guru PAI dalam memajukan agama di SMA Negeri 5 Bengkulu yaitu: adanya peraturan sekolah yang dilaksanakan dengan baik sehingga dapat mendisiplinkan siswa . , kerjasama yang baik antar guru dan meningkatkan minat siswa terhadap agama. Strategi guru PAI dalam berdakwah di SMAN 5 Bengkulu Utara adalah dengan menggunakan strategi explanatory dimana strategi ini menitikberatkan pada proses pemberian materi secara lisan kepada sekelompok siswa dengan tujuan agar siswa dapat menguasai materi secara maksimal.

Referensi

Dokumen terkait

PENERAPAN TEKNIK ELICITING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM BERINTERAKSI BAHASA INGGRIS KELAS XI AGAMA MAN 1 BANDA ACEH Nurhasanah1 Guru Bahasa Inggris / MAN 1 Banda Aceh