• Tidak ada hasil yang ditemukan

peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

Skripsi oleh: Amniatun Hasanah, NIM berjudul, “Meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan metode pembelajaran bermakna (ML) pada mata pelajaran matematika di kelas IV MI Al-Ishlahuddiny tahun ajaran 2018/2019”. Judul: Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Bermakna (Ml) Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas IV MI Al-Ishlahuddiny Tahun Pelajaran 2018/2019. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungannya nabi Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan disertasi yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Bermakna (ML) pada Mata Pelajaran Matematika Kelas Iv Mi Akademik Al-Ishlahuddiny tahun 2018/2019”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan metode pembelajaran tuntas pada mata pelajaran matematika di kelas IV MI Al-Ishlahuddiny Kediri tahun pelajaran 2018/2019.

Sasaran Tindakan

Pembelajaran yang bermakna adalah proses menghubungkan informasi baru dengan konsep relevan yang tertanam dalam struktur kognitif seseorang. Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa pembelajaran bermakna adalah proses menghubungkan informasi baru dengan konsep yang relevan yang termasuk dalam struktur kognitif siswa yang mengikuti pembelajaran.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Hasil Penelitian

Secara Teoretik

Manfaat Praktis

Hasil Belajar

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar berarti keterampilan yang diperoleh setelah melalui kegiatan belajar, yang dapat dikatakan berhasil dalam belajar adalah mereka yang mampu mencapai tujuan instruksional, karena belajar merupakan suatu hal yang penting. Usman dan Setiawati berpendapat bahwa keterampilan proses adalah keterampilan yang mengarah pada pengembangan keterampilan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai pendorong keterampilan yang lebih tinggi pada individu siswa. Hasil belajar siswa merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik faktor internal maupun eksternal.

Kata-kata operatif yang digunakan adalah (tentukan, kutip, sebutkan, jelaskan, identifikasi, daftarkan, tunjukkan, tandai, indeks, gabungkan, beri label, baca, ketahui, ingat, tiru, rekam, ulangi, produksi, tinjau ulang, pilih, daftarkan, pelajari, menulis, memastikan). 2) Comprehension, yaitu tingkat kemampuan yang menuntut siswa untuk mengerti atau memahami materi yang disampaikan oleh guru dan dapat menggunakannya tanpa harus mengaitkannya dengan hal lain, dan sejauh mana siswa dapat memahaminya.

Metode Meaningful Learning

Potensi kebermaknaan materi tergantung pada 2 faktor, yaitu: (1) materi harus memiliki makna logis dan (2) gagasan yang relevan harus terkandung dalam struktur kognitif siswa 16. Dimensi kedua berkaitan dengan bagaimana siswa menggunakan informasi atau mata pelajaran materi dapat diasosiasikan dengan struktur kognitif yang ada. Jika siswa hanya mencoba menghafal informasi atau materi pelajaran baru tanpa menghubungkannya dengan konsep atau hal lain dalam struktur kognitifnya, maka yang disebut dengan belajar berlebihan.

Sebaliknya, jika siswa menghubungkan informasi baru atau materi pelajaran dengan konsep atau hal lain yang sudah ada dalam struktur kognitifnya, maka terjadilah apa yang disebut pembelajaran bermakna.

Mata Pelajaran Matematika

Susanto menyampaikan bahwa untuk mencapai tujuan pembelajaran matematika, guru harus menciptakan kondisi dan situasi pembelajaran yang memungkinkan siswa aktif mencipta, menemukan dan mengembangkan pengetahuan. Kondisi pembelajaran matematika saat ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran matematika di sekolah dasar belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Salah satu faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa adalah penggunaan metode pembelajaran matematika yang masih berpusat pada guru dan guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional.

Berdasarkan pendapat di atas, peneliti berkesimpulan bahwa tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar hendaknya mampu menciptakan kondisi yang dapat membentuk siswa menjadi lebih aktif dan mampu mengembangkan pengetahuan matematikanya serta siswa dapat mempelajari matematika dalam penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, untuk mengatasi pembelajaran matematika yang kurang memuaskan dapat digunakan metode pembelajaran bermakna.

Sasaran Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Juli pada semester gasal tahun pelajaran 2018/2019.

Rencana Tindakan

Penyusunan program aksi II Aksi Implementasi program aksi II Observasi Pengumpulan dan analisis data II Refleksi Evaluasi aksi II. Pelaksanaan (acting) tindakan: realisasi teori dan teknik pengajaran serta tindakan (treatment) yang direncanakan sebelumnya. Dalam hal observasi atau pengamatan, harus mengacu pada instrumen yang telah dibuat, dan tidak menutup kemungkinan melibatkan pengamat dari luar.

Aspek yang diamati dalam PTK adalah: (a) proses tindakan; (b) akibat perbuatan (baik disengaja maupun tidak disengaja); c) keadaan dan batasan tindakan; (d) apa keadaan dan keterbatasannya. Pada tahap ini guru mengajar seperti biasa, menjelaskan materi kepada siswa sesuai dengan RPP rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun oleh peneliti. Dalam penelitian, peneliti dapat dibantu oleh pengamat lain untuk mengamati pelaksanaan kegiatan berdasarkan instrumen lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya.

Data hasil observasi tindakan dicari penjelasannya, dianalisis dan dipelajari secara menyeluruh sehingga dapat diidentifikasi apa yang perlu dihilangkan dan apa yang perlu diperbaiki dan dipelihara. Rencana tindakan yang akan disusun oleh peneliti pada siklus berikutnya sama dengan rencana tindakan pada siklus 1.

Jenis Instrumen dan Cara Penggunaannya

Jika tujuan penelitian atau tindakan tidak tercapai maka akan diadakan siklus 2 dan 3. Rencana tindakan yang akan peneliti susun pada siklus berikutnya sama dengan rencana tindakan pada siklus 1. 3) Penyampaian materi dan penggunaan metode . Tes adalah serangkaian pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur kecakapan, pengetahuan, kecerdasan, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok, kemampuan seseorang atau penemuan aspek-aspek tertentu dari orang yang menjalani tes. Hasil tes adalah informasi tentang karakteristik. Tes adalah cara menilai tingkat kemampuan manusia secara tidak langsung, yaitu melalui tanggapan seseorang terhadap sejumlah rangsangan atau pertanyaan.

Tes diberikan pada setiap siklus sebagai evaluasi hasil belajar siswa dalam bentuk soal essay, setiap siswa diberikan pertanyaan dan dijawab langsung pada lembar kerja siswa (SW) yang telah disiapkan.

Pelaksanaan Tindakan

Cara Pengmatan (Monitoring)

Analisis Data dan Refleksi 1. Analisi data

  • Refleksi
  • Sejarah Singkat Berdirinya MI Al-Ishlahuddiny Kediri
  • Letak Geografis MI Al-Ishlahuddiny
  • Visi dan Misi MI Al-Ishlahuddiny Kediri 1) Visi MI Al-Ishlahuddiny
  • Struktur Organisasi
  • Keadaan Sarana dan Prasarana
  • Keadaan Siswa dan Guru a. Siswa

Lokasi yang sangat strategis, MI Al-Islahuddiny berada di pinggir jalan raya, sehingga MI Al-Islahuddiny sangat mudah dijangkau. Untuk lebih jelasnya struktur organisasi MI Al-Ishlahuddiny Kediri dapat dilihat pada bagan di bawah ini.

Hasil Penelitian

Deskripsi Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV dengan jumlah siswa 23 orang, yang terdiri dari 10 siswa perempuan dan 14 siswa laki-laki. Dalam penelitian ini data aktivitas siswa dan guru dalam proses belajar mengajar diperoleh dari bentuk observasi, sedangkan data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes evaluasi. Sebelum melakukan penelitian ini, peneliti terlebih dahulu melakukan persiapan dengan memenuhi persyaratan dan mendapatkan izin dari kampus Lombok Barat dan Bappeda untuk melakukan penelitian di sekolah MI Al-Ishlahuddiny Kediri.

Deskripsi Data Hasil Penelitian

Menggunakan metode siklus pembelajaran bermakna I Aspek yang diukur Hasil Jumlah aktivitas guru yang diamati 14 Penilaian aktivitas guru dalam pertemuan 1 11 Hasil aktivitas guru dalam pertemuan 2 13 Kategori aktivitas guru dalam pertemuan 1. Jumlah aktivitas siswa yang diamati 14 Hasil siswa aktivitas pertemuan 1 28 Penilaian aktivitas siswa pada pertemuan 2 35 Kategori aktivitas siswa pada pertemuan 1 Cukup aktif Kategori aktivitas siswa pada pertemuan 2 Aktif. Lebih jelasnya pada lampiran 4. Berdasarkan hasil observasi pada siklus I diperoleh dari hasil observasi peneliti dengan mengisi lembar observasi. kegiatan siswa untuk mencatat kemajuan proses belajar mengajar.

Pada Siklus II hal ini dilakukan untuk meningkatkan Siklus 1. Proses belajar mengajar pada Siklus II berlangsung dalam dua sesi, sama seperti pada Siklus I. Setiap sesi memiliki alokasi waktu 3 x 35 menit. Siklus kedua meliputi 4 tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan tahap refleksi. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar selama II. Siklus berlangsung pada hari Selasa dan Kamis, 23 dan 25 Oktober 2018 di IV. kelas dengan jumlah siswa 23 orang.

Proses belajar mengajar mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun sebelumnya dengan memperhatikan revisi pada Siklus I, agar kesalahan atau kekurangan pada Siklus I tidak terulang pada Siklus II. Hasil observasi aktivitas guru (peneliti) pada kegiatan pembelajaran siklus II, semua kegiatan pembelajaran sudah terlaksana dengan baik atau sudah sangat aktif. Dari tabel di atas terlihat observasi aktivitas siswa selama dua kali pertemuan pada siklus II.

Total skor yang dicapai pada pertemuan pertama adalah 39 dengan persentase rata-rata 69,64% sedangkan jumlah skor yang dicapai pada pertemuan kedua adalah 46 dengan persentase rata-rata 82,14. Dari pemaparan hasil skor tersebut dapat disimpulkan bahwa pengamatan aktivitas siswa selama dua kali pertemuan pada siklus II mengalami peningkatan dan dapat dikategorikan aktivitas siswa yang sangat aktif sehingga tidak perlu dilakukan siklus III.

Tabel 4.6  Hasil Akhir Siklus I
Tabel 4.6 Hasil Akhir Siklus I

Pembahasan

Peningkatan atau keberhasilan proses kegiatan guru dalam pembelajaran dengan metode pembelajaran bermakna karena guru melaksanakan perencanaan dan pelaksanaan perbaikan secara optimal pada II. siklus berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama. pada kategori kurang aktif dan siklus II pada kategori sangat aktif. Keaktifan siswa tingkat pertama berada pada kategori kurang aktif, pada tingkat kedua. berada pada kategori sangat aktif.

Namun pada Siklus II, guru mampu meningkatkan hasil belajar siswa dengan memaksimalkan penggunaan metode pembelajaran bermakna untuk membantu siswa lebih aktif dan lebih mudah mengembangkan pemahaman dan pemahaman konsep yang utuh serta kegiatan pembelajaran untuk menciptakan makna dan pemahaman yang lebih. tertarik. Dengan demikian, pencapaian hasil belajar peserta didik pada Siklus I belum mencapai ketuntasan belajar secara klasikal sehingga dikategorikan belum tuntas. Pencapaian hasil belajar siswa pada Siklus I yang belum mencapai tingkat ketuntasan belajar klasikal mendorong guru (peneliti) untuk melanjutkan pada Siklus II.

Berdasarkan kekurangan atau kelemahan tersebut di atas, maka guru melakukan perbaikan pada Siklus II untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Dengan demikian, pencapaian hasil belajar pada Siklus II dikategorikan tuntas, sehingga pada Siklus II kegiatan dianggap memuaskan dan tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya. Berdasarkan hasil pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dan II dapat dikemukakan bahwa penggunaan metode pembelajaran bermakna dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IIV MI Al-Ishlahuddiny tahun ajaran 2018/2019. .

Dimana nilai belajar siswa pada siklus I yaitu rata-rata nilai siswa 73,4 dengan ketuntasan klasikal 78,2% dengan 23 siswa mengikuti pembelajaran, 18 diantaranya telah tuntas secara individu dan 5 siswa belum tuntas. Sedangkan hasil belajar siswa pada siklus II yaitu rata-rata 77,2 dan ketuntasan klasikal 91,30% dengan jumlah siswa yang mengikuti tes 23 siswa, 21 diantaranya tuntas secara individu dan 2 siswa tidak tuntas.

Saran

Kompetensi Dasar

Indikator

Langkah-langkah Pembelajaran

Alat dan Sumber

Gambar

Tabel 4.4  Keadaan Guru MI Al-Ishlahuddiny 50
Tabel 4.6  Hasil Akhir Siklus I
Tabel 4.10  Hasil Akhir Siklus II

Referensi

Dokumen terkait

Aspek yang diamati Skor Nilai 1 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4 2 Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar dengan baik 4 3 Guru membentuk siswa berklompok secara