• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Data dan Refleksi 1. Analisi data

Analisi data merupakan usaha (proses) memilih, memilah, membuang dan menggolongkan data untuk menjawab dua permasalahan pokok.36 Semua data yang telah terkumpul tidak akan berarti kalau tidak diadakan penganalisaan. Hasil dari penganalisaan akan memberikan gambaran, arah serta tujuan dan maksud penelitian. Penelitian ini menggunakan analisa statistik sederhana, yaitu dengan analisa deskriptif. Adapun yang dimaksud dengan analisi deskriptif adalah model analisa dengan cara membandingkan rata-rata persentasenya, kemudian kenaikan rata-rata pada setiap siklus. Serta di dalam analisi deskriptif juga termasuk prosentasi, mean, median, mode, simpang baku dan sebagainya.37

Dari hasil tes obsevasi awal tersebut, dapat ditafsirkan tentang ketuntasan belajar siswa.Dalam penelitian ini untuk ketuntasan belajar siswa individu maupun klasikal digunakan pedoman ketuntasan

36Sukidin, dkk, Manajemen Penelitian Tindakan Kelas, (Surabaya: Insan Cendekia, 2007), h. 111.

37Ibid…,

siswa.Untuk mengetahui tingkat efektivitas penggunaan sebuah metode dalam kegiatan belajar mengajar, maka perlu dilakukan analisis data sebagai hasil dari sebuah kegiatan belajar mengajar.Untuk mengetahui persentasi keberhasilan pembelajaran pada setiap akhir siklus, siswa diberikan evaluasi berupa tes tulis.Analisis data hasil evaluasi siswa dalam bentuk tes tulis dilakukan dengan menggunakan analisis statistik sederhana.

Ada dua kategori kriteria ketuntasan minimal secara individu dan secara klasikal.Seorang siswa dikatakan berhasil mencapai ketuntasan belajar bila telah mencapai taraf penguasaan minimal.Untuk mengetahuai ketuntasan belajar siswa digunakan kriteria sebagai berikut:

a. Ketuntasan individu

Seorang individu dikatakan tuntas secara individu terhadap pembelajaran yang disajikan apabila siswa memperoleh nilai ≥ 65.Sedangkan untuk mendapatkan nilai ketuntasan belajar siswa yang dibutuhkan menggunakan rumus:

KI = T

Tt𝑥 100% Keterangan :

KI = Ketuntasan Individu.

T = Jumlah skor yang diperoleh siswa Tt = Jumlah skor total38

38Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), hlm.241.

b. Ketuntasan klasikal

Ketuntasan klasikal dikatakan telah tercapai apabila target pencapaian ideal ≥ 85% dari jumlah siswa dalam kelas. Rumusan untuk menentukan ketuntasan klasikal dapat dilihat sebagai berikut:

% N x100 KK X

 

Keterangan :

KK = Ketuntasan Klasikal

∑ X = Siswa yang tuntas belajar

∑N = Jumlah siswa seluruhnya39

Ketuntasan belajar klasikal tercapai jika minimal 85%

siswa memperoleh nilai ≥ 65 yang akan terlihat pada hasil evaluasi tiap-tiap siklus.40

2. Refleksi

Refleksi dilakukan pada tahap akhir siklus.Pada tahap ini peneliti dan guru, mengkaji pelaksanaan dan hasil yang diperoleh dalam pemberian tindakan tiap siklus.Refleksi dilakukan dari data kualitatif dan data kuantitatif sebagai dasar untuk memperbaiki serta menyempurnakan tindakan pada siklus berikutnya.

39Zainal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas untuk guru SD, SLB, dan TK, (Bandung: CV Yrama Widya, 2008), hlm. 204-205.

40Trianto, Mendesain Model….hlm.241.

38 A. Deskripsi setting penelitian

1. Sejarah Singkat Berdirinya MI Al-Ishlahuddiny Kediri

Berangkat dari kesadaran sebagai seorang muslim dan kewajiban mengamalkan ilmu pengetahuan, serta menyebarluaskan da’wah islam, melatar belakangi pemikiran untuk mendirikan pondok pesantren sebagai pusat pendidikan dan da’wah. Di sisi lain posisi pulau lombok secara geografis terletak persis disebelah timur pulau bali, pemeluk mayoritas agama hindu, ikut andil mempengaruhi dan mewarnai kehidupan masyarakat lombok. Di samping itu pula pemahaman masyarakat terhadap agama islam relatif lemah. Kondisi ini pula semakin menguatkan niat kakak beradik yaitu : TGH. Mustafa dan TGH. Ibrahim Kholidy untuk mendirikan Pondok Pesantren, namun demikian ide cemerlang dan niat ikhlas ini tidak serta merta dapat direalisasikan, mengingat kondisi bangsa Indonesia secara umum masih dalam genggaman penjajah.

Atas dukungan keluarga dan masyarakat, Pada tahun 1361 H/1941 M TGH Ibrahim Kholidy memulai kifrahnya dengan mendirikan sebuah madrasah kecil yang amat sederhana (TK) yang dapat menampung anak- anak kediri dan sekitarnya kurang lebih 70 anak. Beliau menulis sebuah risalah kecil untuk hafalan kanak-kanak yang diberi nama Tuhfatus Sibyan beliau mengatakan dalam risalah itu : “ambillah risalah tuhfatus sibyan ini maka akan menjelaskan kepadamu tentang aqaidul iman”

Pada tahun 1363 H/1943 M masuk tentara jepang ke Indonesia dan madrasah kecil ini ditutup sampai mereka hengkang dari bumi pertiwi ini. Setelah itu beliau dan kakak beliau TGH. Mustafa Kholidy bersepakat untuk membeli sebidang tanah yang luasnya 300,30 m2 sepuruh dari tanah ini beliau wakafkan sebagai lahan pemakaman umum untuk kaum muslimin. Dan sisa yang digunakan untuk mendirikan madrasah yang diberinama Madrasah Al-Ishlahuddiny. Pada tahun 1366 H = 1946 M dimulai da’wah dan pengajarannya,

Kemudian pada tahun 1416 H/1996 M, Pengurus Pesantren melaksanakan pemugaran dan merenovasi gedung sekolah sehingga gedung tersebut menjadi dua tingkat dari sebelumnya hanya satu tingkat saja. Selanjutnya pada tahun 2000 M. pengurus pesantren medirikan bangunan tambahan disebelah timur yang terdiri dari dua lantai dengan delapan ruang kelas, dana pembangunan ini diperoleh dari PEMDA Lombok Barat, bangunan yang dua lantai ini diharapkan sebagai perangsang para santri baru agar betah dan mau meneruskan studinya di pesantren ini.41

41 Hasil Dokumentasi di MI Al-Ishlahuddiny Kediri, Kamis 18 Oktober 2018.

2. Letak Geografis MI Al-Ishlahuddiny

MI Al-Ishlahuddiny terletak di Jalan TGH. Ibrahim Kholidi 83362 Kediri Lombok Barat. Adapun batas-batas wilayah MI Al-Ishlahuddiny sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Jalan raya

b. Sebelah Selatan : Permukiman waraga c. Sebelah Timur : Permukiman warga d. Sebelah Barat : Pemakaman umum42

Letak yang sangat strategis, MI Al-Islahuddiny terletak di pinggir jalan raya sehingga MI Al-Islahuddiny sangat mudah untuk dijangkau.

3. Visi dan Misi MI Al-Ishlahuddiny Kediri 1) Visi MI Al-Ishlahuddiny

Visi MI Al-Ishlahuddiny adalah “mencetak generasi islam yang berprestasi dan berdaya saing”

2) Misi MI Al-Ishlahuddiny

Berdasarkan Visi di atas, maka MI Al-Ishlahuddiny Kediri menyusun Misi sebagai berikut:

a) Menumbuh kembangkan sikap dan amaliah keagamaan Islam.

b) Menyelenggarakan proses pembelajaran yang menumbuhkan semanngat bersaing.

42 Data Hasil Observasi, Kamis 18 Oktober 2018.

c) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.

d) Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga MI baik dalam prestasi akademik maupun non akademik.

e) Menciptakan lingkungan MI yang sehat, bersih, dan indah.

f) Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya, sehingga dapat dikembangkan secara lebih optimal.

g) Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga MI dan Komite MI43

4. Struktur Organisasi

Sebagai suatu lembaga atau organisasi, maka struktur lembaga atau organisasi tersebut harus ada sebagai pedoman atau gambaran dari koordinasi dan terorganisasinya pembagian tugas dan wewenang dalam lembaga tersebut. Begitu juga halnya dengan lembaga pendidikan di MI Al- Ishlahuddiny Kediri. Dimana struktur lembaga pendidikan mutlak dibutuhkan guna untuk mengaktifkan dan mengefesienkan kinerja serta pencapain tujuan pendidikan dan pengajaran yang telah ditetapkan.

Untuk lebih jelasnya struktur organisasi MI Al-Ishlahuddiny Kediri dapat dilihat pada bagan di bawah ini.

43 Ibid.,

Gambar. 1

Bagan Struktur Organisasi MI Al-Ishlahuddiny44

44 Dokumentasi di MI Al-Ishlahuddiny Kediri Unit Perpustakaan

Ahmad Lubi

KEPSEK Syurahbi, A. Ma NIP.197408042005011005

WAKASEK H. Adhnan

Komite Sahurin, A. Ma

Tata Usaha Sibawaih Azhari A. Ma

Benda Hara Habibah, S. Pd

Wali Kls II Habibah, S.

Pd

Wali Kls III Sirojul Huda,

S. Pd

Wali Kls VI Raida

Guru Olah Raga Munawir

Syazali

Wali Kls V Nur’aini, S. Pd Wali Kls I

Herawati, A. Ma

JABATAN

Wali Kls IV Laelah Huda,

S. Pd.I

Guru Bid.

Study Hamdan

Basir Guru Bid.

Study Nur Laela,

A. Ma

Guru Bid.

Study Sibawaih

Azhari

Guru Bid.

Study Siti Haniek Guru Mulok

Ahmad Lubi

MASYARAKAT SISWA

1. Keadaan Sarana dan Prasarana

Setiap lembaga pendidikan dalam melaksanakan proses pembelajaran hendaknya didukung oleh berbagai komponen yang terkait dengan pendidikan seperti sarana dan prasarana yang merupakan salah satu komponen dari beberapa komponen dalam pendidikan dan pengajaran yang membentuk suatu sistem yaitu satu kesatuan yang utuh.

Sarana dan prasana memiliki peranan dan manfaat yang sangat besar guna untuk menunjang dan mendukung proses pembelajaran yang lebih efektif dan efisien. Adapun data jumlah sarana dan prasarana di MI Al-Ishlahuddiny dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.1

Keadaan Bangunan / Ruangan45

No Ruang Jumlah

1 Kepala Sekolah 1

2 Guru 1

3 Kelas 7

4 WC Guru 1

5 WC Siswa/Siswi 2

6 TU 1

7 Perpustakaan 1

8 UKS 1

9 Koprasi/Kantin 1

10 Mushola 1

Tabel 4.2 Keadaan Furniture46

No Nama Jumlah

1 Meja Guru 10

2 Kursi Guru 10

45 Hasil Observasi MI Al-Ishlahuddiny, Kamis 18 Oktober 2018.

46 Ibid.,,,

3 Meja Siswa 77

4 Kursi Siswa 77

5 Meja Tamu 1

6 Kursi Tamu 1

7 Papan Tulis 7

8 Lemari Kelas 7

9 Lemari Kantor 5

10 Papan Data 7

11 Papan Absen 7

12 Rak Buku 6

13 Alat Drum Band 1

2. Keadaan Siswa dan Guru a. Siswa

Siswa adalah komponen pendidikan yang menempati kedudukan sentral dalam proses belajar mengajar. Siswa juga bisa menjadi tolak ukur dalam pengembangan dunia pendidikan. Selain itu siswa juga merupakan sasaran (objek) dari tujuan pendidikan.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di MI Al- Ishlahuddiny. Peneliti menemukan bahwa data jumlah siswa MI Al- Ishlahuddiny pada tahun pelajaran 2018/2019 berujumlah 154 siswa.47

Adapun keadaan siswa di MI Al-Ishlahuddiny Kediri Lombok Barat dapat dilihat pada tabel berikut:

47 Dokumentasi di MI Al-Ishlahuddiny Kediri, Kamis 18 Oktober 2018.

Tabel 4.3

Data Jumlah Siswa MI Al-Ishlahuddiny48 No. Kelas Siswa

Jumlah Laki-laki Perempuan

1. IA 16 11 27

2. IB 3 7 10

3. II 14 17 31

4. III 15 10 25

5. IV 9 8 17

6. V 14 12 26

7. VI 10 8 18

b. Guru

Guru merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam lembaga pendidikan. Proses kegiatan belajar mengajar tidak lepas dari keberadaan guru. Guru juga merupakan orang yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Guru berkewajiban menyajikan dan menjelaskan pelajaran, membimbing dan mengarahkan siswa ke arah pencapain tujuan pengajaran. Dalam hal ini dibutuhkan kemampuan profesionalisme seorang guru dalam menjalankan tugasnya. Oleh karena itu guru merupakan faktor yang paling penting sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan. 49

Adapun dapat dilihat secara rinci data guru MI Al-Ishlahuddiny pada tabel dibawah ini yaitu:

48 Papan Data Siswa MI Al-Ishlahuddiny Kediri, Kamis 18 Oktober 2018.

49 Dokumentasi di MI Al-Ishlahuddiny Kediri.

Tabel 4.4 Keadaan Guru MI Al-Ishlahuddiny50

No Nama Guru L/P Pendidikan Terakhir

Keterangan 1 Syurahbil, S. Pd.I

NIP.197408042005011005

L S1 PGMI IAIN 2011

Kepala Madrasah

2 H. Adnan L Qismul Aly

1977

Wk. Kepala Madrasah 3 Habibah, S. Pd P IKIP Th. 2007 Wali Kelas II 4 Nur'aini, S. Pd P IKIP Th. 2008 Wali Kelas VI 5 Sirojul Huda, S. Pd P IKIP Th. 2008 Wali Kelas III 6 Laelal Huda, S. Pd.I P UNAWA Th.

2008

Guru Bid.

Study

7 Raida, S. Kom.I P STID 2012 Wali Kelas IV

8 Nurlaela, S. Pd.I P S1 PGMI IAIN 2014

Guru Bid.

Study

9 Herawati, S. Pd P S1 UMM Th.

2013

Wali Kelas IB 10 Sibawaih Azhari, S. Pd.I L IAIQH Bagu

2010

Wali Kelas V 11 Siti Haniek, S. Pd P IKIP Th. 2007 Wali Kelas IA 12 Zayyid Husen, S. Sy L IAIN 2016 Guru Bid.

Study 13 Ahmad Lubi, S. Kom.I L STID 2012 Guru Bid.

Study

14 Fitriah, S. Pd P S1 UMM Th.

2011

Guru Bid.

Study

15 Abdul Gafur L MA 2010 Scurity

16 Mu'as L MTs. 1993 Penjaga

Madrasah

Dokumen terkait