• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI MANAJEMEN WAKTU REMAJA UNTUK MENINGKATKAN KONTROL DIRI DI PANTI ASUHAN BUDI UTOMO MUHAMMADIYAH METRO - Repositori UMMETRO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "STRATEGI MANAJEMEN WAKTU REMAJA UNTUK MENINGKATKAN KONTROL DIRI DI PANTI ASUHAN BUDI UTOMO MUHAMMADIYAH METRO - Repositori UMMETRO"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

61

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan di Panti Asuhan Budi Utomo Muhammadiyah Metro dari pembahasan dan penelitian maka dapat disimpulkan strategi manajemen sangat penting dilakukan atau diterapkan. Untuk menghasilkan suatu keberhasilan yang sukses maka diperlukan rancangan aktivitas yang terstruktur matang dan disiplin tepat pada waktunya. Strategi manajemen waktu dilaksanakan untuk memudahkah seseorang dalam mengatur waktu yang tersusun dengan baik sehingga tidak membuat seseorang kesulitan dalam menyelesaikan suatu kegiatan yang terlewatkan atau tak terlaksanakan akibat tidak memiliki strategi manajemen waktu yang baik.

Strategi manajemen waktu di panti asuhan budi utomo dilakukan dengan memberikan peraturan waktu berupa jadwal untuk melakukan segala aktivitas dalam keseharian remaja di asrama maupun dalam kegiatan belajar di panti asuhan budi utomo. Peraturan ini membuat remaja panti memiliki semangat untuk dapat meningkatkan kontrol dirinya agar memiliki sifat disiplin dan tidak terjadi keterlambatan dalam setiap kegiatan yang telah diterapkan di panti asuhan budi utomo. Hal ini dikarenakan strategi yang dibuat oleh pihak panti maupun pengurus panti asuhan Budi Utomo telah mampu membuat remaja di panti asuhan Budi Utomo dapat mengontrol dirinya dalam kesehariannya menjadi lebih bermanfaat dengan baik.

Peran pengurus di panti asuhan Budi Utomo Muhammadiyah Metro sudah cukup baik, serta kinerja yang sudah dilakukan sudah sesuai dengan aturan. Di lakukan dengan berbagai cara seperti pemberian jadwal kegiatan yang sudah di pertimbangkan untuk perwaktunya. Dalam membuat jadwal kegiatan juga hasilnya dari musyawarah bersama yang dipikirkan secara matang untuk benar-benar membuat jadwal kegiatan rutinitas di panti asuhan Budi Utomo Muhammadiyah Metro.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas ada beberapa saran, yang peneliti berikan diantaranya sebagai berikut:

61

(2)

62

1. Bagi Remaja Panti Asuhan Budi Utomo

Dalam kegiatan sehari-hari remaja panti hendaknya dapat mencatat jadwal kegiatan dan menempelkannya ditempat yang mudah terlihat agar dapat meningkatkan kontrol diri yang maksimal.

2. Bagi Pengelola Panti Asuhan Budi Utomo

Pengelola panti hendaknya memusyawarahkan jadwal kegiatan panti diiringi dengan kegiatan sekolah yang dilakukan diluar panti, hal ini dikarenakan waktu istirahat remaja terkadang dipakai dengan kegiatan mencuci dan menggosok baju pada malam hari.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya diharapkan lebih mengembangkan lagi mengenai strategi manajemen waktu untuk meningkatkan kontrol diri.

Referensi

Dokumen terkait

Remaja yang tinggal di dalam panti asuhan merupakan remaja yang memiliki masalah dalam kehidupanya, seperti remaja yang tidak memiliki orang tua, korban perceraian,

Bagi remaja yang harus tinggal di dalam panti asuhan, lingkungan panti asuhan adalah lingkungan sosial yang utama dalam penyesuaian diri dengan lingkunganya, maka

Bagi remaja Panti Asuhan Yatim Aisyiyah Yogyakarta yang tidak bisa menerima diri dan tidak mampu menilai dirinya dengan baik akan memiliki harga diri yang rendah

Berdasarkan wawancara terhadap salah seorang pengurus Panti Asuhan Wisma Putera pada tanggal 14 September 2012 di ruang tamu Panti Asuhan Wisma Putera

Penelitian Mengenai Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Problem Focused Coping terhadap Remaja yang Tinggal Dipanti Asuhan dilakukan di Panti Asuhan Budi Mulya

Hasil penelitian yang diperoleh adalah remaja putri pada Panti Asuhan Puteri Aisyiyah memiliki gambaran penerimaan diri yang baik, dan dapat menerima dirinya dengan

Remaja yang tinggal di dalam panti asuhan merupakan remaja yang memiliki masalah dalam kehidupanya, seperti remaja yang tidak memiliki orang tua, korban perceraian,

Hasil analisis tidak ada perbedaan antara penerimaan diri dengan kompetensi interpersonal antara remaja laki-laki dan perempuan di panti asuhan yatim Muhammadiyah gubug,