PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran perbedaan tingkat kemampuan belajar siswa kelas VII MTS Balang-balang dalam proses pembelajaran. Bagaimana strategi mengajar guru dalam menghadapi perbedaan kemampuan belajar siswa VII. kelas di MTS Negeri Balang-balang.
Tujuan Penelitian
Langkah-langkah apa yang dilakukan guru untuk mengatasi perbedaan kemampuan belajar siswa kelas VII di MTs Negeri Balang-balang?
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Pengelolaan Strategi Pembelajaran
Deskripsi Perbedaan Tingkat Kemampuan Belajar Siswa Kelas VII MTs Negeri Balang-Balang Pada Proses Pembelajaran VII MTs Negeri Balang-Balang Dalam Proses Pembelajaran. Berikut akan dijelaskan gambaran perbedaan kemampuan belajar siswa kelas VII MTs Negeri Balang-Balang. Gambaran kemampuan siswa kelas VII MTs Negeri Balang-Balang dalam memahami materi pelajaran yang disampaikan guru akan dijelaskan dalam bentuk tabel sebagai berikut.
Seperti yang dituturkan salah satu siswa Kelas VII MTs Negeri Balang-Balang, Sri Wahyuni Strategi mengajar guru dalam menghadapi perbedaan kemampuan belajar siswa kelas VII MTs Negeri Balang-Balang. Langkah-Langkah yang Dilakukan Guru Mengatasi Perbedaan Kemampuan Belajar Siswa Kelas VII MTs Negeri Perbedaan Kemampuan Belajar Siswa Kelas VII MTs Negeri Balang-Balang.
Langkah-langkah yang dilakukan guru dalam mengatasi perbedaan kemampuan belajar siswa VII. kelas di MTs Negeri Balang-balang 1. Secara umum metode yang digunakan oleh guru di MTs Negeri Balang-balang khususnya di kelas VII. kelas, metode yang menggunakan konsep PAKEM (pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan). Langkah-langkah yang dilakukan guru dalam menyikapi perbedaan kemampuan belajar siswa VII. kelas di MTs Negeri Balang Balang, merupakan pengelompokan siswa.
Selain mengelompokkan siswa, langkah-langkah yang dilakukan guru untuk mengatasi perbedaan kemampuan belajar siswa adalah VII. kelas di MTs Negeri Balang-balang, selanjutnya. Mengenai kemungkinan mengatasi perbedaan kemampuan belajar siswa VII. kelas di MTs Negeri Balang-Balang peneliti memberikan saran sebagai berikut.
Fungsi Dan Tujuan Strategi Pembelajaran
Perbedaan Kemampuan Belajar
Dengan demikian dapat dipahami bahwa perbedaan keterampilan belajar siswa adalah sebagai berikut: perbedaan keterampilan, ketangkasan, bakat dan kemampuan yang menjadi kekuatan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar untuk memperoleh perubahan tingkah laku berdasarkan pembelajaran. hasil, baik kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan). Siswa yang kurang cerdas menunjukkan ciri-ciri belajar lebih lambat, banyak berlatih, membutuhkan waktu lebih lama untuk maju, dan tidak mampu mengabstraksi. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam memberikan layanan kepada siswa sehingga dapat menemukan dan mengembangkan potensi siswa.
Mengajar siswa yang berkemampuan belajar cepat akan berbeda dengan mengajar siswa yang berkemampuan belajar kurang atau lambat. Guru setidaknya mampu melakukannya pada tingkat di mana dia bisa melakukannya, misalnya. Guru dapat memberikan kepada siswa yang mempunyai kemampuan cepat menyerap materi pembelajaran materi tambahan atau tugas-tugas yang dapat diselesaikannya di luar sekolah, sedangkan guru dapat memberikan kepada siswa yang kurang mampu materi yang cocok untuknya. Hendaknya guru memberikan perhatian khusus kepada siswa yang tingkat kemampuannya rendah dengan berusaha mencari dan mengatasi kesulitan belajar siswa dengan cara mendiagnosis kesulitan belajar siswa tersebut.
Siswa yang tergolong fast learner umumnya dapat menyelesaikan kegiatan belajar dalam waktu lebih cepat dari yang diharapkan. Menurut Abdul Haling, siswa yang tergolong lambat membutuhkan waktu lebih lama dari yang diharapkan untuk memahami materi pembelajaran. Siswa yang mampu menunjukkan kreativitas dalam belajar Siswa yang tergolong kreatif umumnya menunjukkan kreativitas dalam kegiatan tertentu, misalnya dalam melukis, menggambar, olah raga, organisasi, seni, dan lain-lain.
METODE PENELITIAN
- Lokasi dan Objek Penelitian
- Variabel Penelitian
- Defenisi Operasional Variabel
- Populasi dan Sampel
- Instrument Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
Peneliti menggunakan metode ini untuk memperoleh data terkait pola interaksi guru dengan siswa serta faktor-faktor yang berhubungan dengan strategi mengajar guru dalam menyikapi perbedaan kemampuan belajar siswa VII. kelas di MTS Negeri Balang-Balang. MTs Negeri Balang-Balang terletak di Kabupaten Gowa (± 8 km dari Pusat Ibu Kota Kabupaten) tepatnya di Kecamatan Bontomarannu Desa Bontomanai. Mengenai gambaran kemampuan siswa MTs Negeri Balang-Balang dalam menguasai materi yang disampaikan guru dan mampu memberi contoh dapat dilihat dari tabel frekuensi berikut.
Gambar tersebut menunjukkan siswa kelas VII MTs Negeri Balang-Balang aktif dalam melaksanakan tugas yang diberikan guru. Berdasarkan data dari masing-masing angket diatas dapat diketahui bahwa secara umum siswa kelas VII MTs Negeri Balang-Balang mempunyai tingkat kemampuan belajar yang berbeda-beda, ada yang mempunyai kemampuan belajar tinggi (baik), sedang dan rendah. Untuk mengatasi perbedaan tingkat kemampuan belajar siswa kelas VII di MTs Negeri Balang-Balang, guru selalu mengkomunikasikan pembelajaran dengan bahasa yang mudah dipahami siswa, sehingga anak dengan tingkat kemampuan belajar rendah pun dapat berpartisipasi dalam proses pembelajaran. . dengan cara yang menyenangkan.
Ketiga aspek tersebut akan dinilai dan menjadi hasil akhir hasil belajar siswa kelas VII MTs Balang Balang pada khususnya (Wawancara, 3 Agustus 2015). Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa dalam menghadapi perbedaan kemampuan belajar siswa kelas VII MTs Negeri Balang-Balang, guru menerapkan strategi yang berbeda-beda mulai dari pembukaan pembelajaran sampai dengan selesainya tindak lanjut. . dari guru untuk memperbaiki proses pembelajaran. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan belajar siswa kelas VII MTs Negeri Balang-balang bervariasi, ada yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan ada pula yang memiliki kemampuan belajar rendah.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Perbedaan Tingkat Kemampuan Belajar Siswa
Untuk mencapai perubahan tersebut, tentunya siswa sebagai pembelajar harus mampu memahami materi pelajaran yang disampaikan guru di kelas. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dari persentase responden dapat dikatakan terdapat perbedaan yang signifikan dalam kemampuan memahami mata pelajaran yang disampaikan guru. Hal lain yang dapat dijadikan tolak ukur untuk melihat perbedaan kemampuan siswa dalam proses pembelajaran adalah sejauh mana siswa dapat menguasai materi yang disampaikan oleh guru.
Siswa dapat memecahkan masalah pelajaran yang disampaikan guru. Tidak ada alternatif jawaban Persentase frekuensi. Hasil penelitian ini menunjukkan persentase responden yang bervariasi. Oleh karena itu jelas terdapat perbedaan sejauh mana siswa memahami bahan ajar yang disajikan. Siswa melaksanakan tugas dari guru atau melakukan percobaan terhadap materi yang dipelajari Tidak ada alternatif jawaban Frekuensi Persentase.
Hasil survei ini menunjukkan 27 orang atau 54% dari 50 responden menjawab ya. Keterlibatan siswa VII. kelas di MTs Negeri Balang-Balang sangat baik, mereka aktif bertanya dan mengerjakan tugas yang diberikan guru. Walaupun ada sebagian siswa yang kemampuannya belum memenuhi standar, namun hal tersebut dapat dinetralisir dengan mengelompokkannya dan memberikan bimbingan khusus (wawancara, 3 Agustus 2015). Tabel di atas menunjukkan 17 orang atau 34% yang menjawab ya, 26 orang atau 52% yang menjawab kadang-kadang, 7 orang atau 14 siswa yang menjawab tidak pernah % dari 50 responden.
Strategi Mengajar Guru Dalam Menghadapi Perbedaan
Siswa kelas VII mempunyai tingkat kemampuan belajar yang berbeda-beda, Untuk mengatasi perbedaan tersebut guru mengelompokkan siswa menjadi dua kelompok, yaitu siswa yang mempunyai tingkat kemampuan belajar tinggi dan dikelompokkan serta diberi tugas yang diharapkan dapat dilaksanakan secara mandiri dan siswa yang mempunyai kemampuan belajar yang tinggi. kemampuan belajar rendah, banyak petunjuk, cara bertindak sesuai situasi saat ini (wawancara, 3 Agustus 2015). Mengatasi perbedaan kemampuan belajar siswa dapat dicapai dengan menggunakan metode yang berbeda-beda, namun untuk melakukan itu semua harus dilandasi oleh model komunikasi yang baik antara guru dan siswa, karena salah satu syarat keberhasilan pembelajaran adalah ketika guru menyampaikan. Bahan ajar menggunakan bahasa yang mudah dipahami. . Berdasarkan tabel di atas terlihat yang menjawab ya sebanyak 39 orang atau 78%, yang menjawab kadang-kadang sebanyak 9 orang atau 18%, dan yang menjawab tidak sebanyak 2 orang atau 4%.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sendiri. Untuk membuka cakrawala berpikir dan memberikan kenyamanan kepada siswa dalam belajar, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sendiri. Dari hasil observasi yang dilakukan penulis, bahwa dalam pelajaran tertentu, siswa yang mempunyai kemampuan belajar baik dan sedang yang diberi kesempatan oleh guru mengunjungi perpustakaan untuk melaksanakan kegiatan belajar mandiri. Dari hasil angket ini terlihat bahwa untuk mengatasi perbedaan kemampuan belajar siswa kelas VII di MT Negeri Balang-Balang, guru memberikan kesempatan kepada siswa yang mempunyai kemampuan belajar baik untuk belajar mandiri. Kenapa ada 20% yang menjawab tidak, karena siswa mempunyai tingkat kemampuan belajar yang sama kurang orientasi kontinyu. Dari hasil wawancara, Dr. Khaerun Abd. Wahab pada tanggal 3 Agustus 2015 menjelaskan bahwa salah satu strategi/cara yang digunakan guru untuk mengatasi perbedaan kemampuan belajar siswa kelas VII adalah dengan mengelompokkan siswa.
Dari data tersebut terlihat bahwa ulangan harian selalu diberikan setelah pembelajaran selesai. Adapun yang menjawab tidak. Meskipun siswa mempunyai nilai yang berbeda-beda dan tingkat kemampuan belajar yang berbeda-beda, namun para guru berupaya semaksimal mungkin untuk menghasilkan siswa yang unggul prestasi dan kuat imannya sebagaimana tujuan Madrasah (Wawancara, 3 Agustus 2015). Langkah-Langkah yang Dilakukan Guru untuk Mengatasi Perbedaan Kemampuan Belajar Siswa Kelas VII MTs Negeri.
Langkah-Langkah Yang Dilakukan Guru Dalam
Namun diakui para guru, dalam menghadapi situasi kelas yang banyak siswanya dengan kemampuan belajar yang berbeda-beda, diperlukan ketelitian dan kehati-hatian dalam menentukan strategi yang akan digunakan dalam proses pembelajaran karena jika tidak maka tujuan pembelajaran tidak akan tercapai dengan baik dan optimal. Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan, metode adalah suatu keharusan karena seorang guru tidak akan mampu mengajar, apalagi menghadapi perbedaan kemampuan siswa jika guru tidak menggunakan metode tersebut dengan tepat. Alat peraga atau media pengajaran adalah alat yang digunakan guru untuk menciptakan situasi belajar mengajar yang efektif.
Untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran maka perlu dilakukan penilaian terhadap siswa apakah siswa yang mempunyai kemampuan belajar tinggi dapat mempertahankan prestasinya atau tidak dan siswa yang mempunyai tingkat kemampuan belajar rendah dapat meningkatkan kualitas belajarnya. sehingga tindakan evaluasi diperlukan. Ada tiga komponen yang dinilai ketika guru menilai siswa MTs Negeri Balang-balang khususnya siswa kelas VII, yaitu kognitif, psikomotorik, dan afektif. Ketiga komponen tersebut akan digabungkan dan diambil nilai rata-ratanya sehingga menjadi nilai akhir siswa. Siswa mampu memahami dan mengingat materi pelajaran yang disampaikan guru, 58% menjawab ya, kadang 30% dan 12% tidak pernah menjawab.
Dalam menghadapi perbedaan kemampuan belajar siswa kelas VII di MTs Negeri Balang-Balang, guru menerapkan strategi yang berbeda-beda mulai dari pembukaan pembelajaran hingga tindak lanjut yang dilakukan guru untuk memperbaiki proses pembelajaran, dengan metode yaitu sesuai dengan tingkat kematangan dan kemampuan siswa, pada dasarnya metode yang digunakan adalah metode dengan konsep PAKEM (pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan). Dalam pelaksanaan metode pembelajaran hendaknya guru memperhatikan situasi dan kondisi siswa, karena kita ketahui bersama bahwa dalam proses pembelajaran, ada beberapa siswa yang mempunyai kemampuan belajar yang berbeda-beda, yang tentunya harus mendapat perlakuan yang berbeda pula. Hal ini dapat dilakukan dengan menciptakan kondisi tertentu, yaitu dengan menerapkan metode yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
PENUTUP
Saran-saran