BAB VII HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
D. Langkah-Langkah Yang Dilakukan Guru Dalam
Meskipun demikian para guru mengaku bahwa dalam menghadapi situasi kelas yang tidak sedikit memiliki siswa yang kemampuan belajarnya berbeda-beda membutuhkan keteltian dan kehati-hatian dalam menentukan strategi yang akan digunakan dalam proses pembelajaran karena jika tidak maka tujuan pembelajaran tidak akan tercapai dengan optimal.
D. Langkah-langkah yang dilakukan guru dalam mengatasi
masa depan. Oleh karena itu, guru hendaknya bisa mendesain bahan ajar sedemikian rupa agar bisa menarik bagi siswa dan bisa menunjang terwujudnya tujuan pembelajaran.
2. Menggunakan metode pembelajaran yang tepat
Metode merupakan suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan, metode merupakan suatu keharusan sebab seorang guru tidak akan dapat mengajar apalagi menghadapi perbadaan kemampuan siswa yang bervariasi apabila guru tidak menguasai metode secara tepat.
Secara umum, metode yang digunakan oleh guru MTs negeri balang-balang khususnya kelas VII adalah metode yang memakai konsep PAKEM (pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan).
3. Pemilihan Alat atau Media Pengajaran
Alat atau media pengajaran merupakan suatu alat bantu yang digunakan oleh guru untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
Pemilihan media pengajaran hendaknya memperhatikan beberapa hal dibawah ini:
a. Sebelum menggunakan media, terlebih dahulu guru menentukan media manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang akan diajarkan.
b. Guru hendaknya memperhitungkan apakah media yang dipilih sesuai dengan tingkat kemampuan anak didi.
c. Teknik dan metode penggunaan media pengajaran harus sesuai dengan tujuan, bahan, metode, waktu dan sarana.
d. Penggunaan harus betul-betul sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.
Perlu diingat bahwa media pengajaran tidak setiap saat digunakan hanya pada waktu-waktu tertentu saja, pada saat materi yang akan dijelaskan benar-benar membutuhkan media atau alat belajar.
4. Teknik evaluasi yang digunakan
Untuk dapat menentukan tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran, perlu dilakukan penilaian terhadap siswa apakah siswa yang memiliki kemampuan belajar yang tinggi dapat mempertahankan prestasinya atau tidak dan siswa yang memiliki tingkat kemampuan belajar yang rendah dapat meningkatkan kualitas belajarnya maka dibutuhkan tindakan evaluasi
Ada tiga komponen yang dinilai saat guru mengevaluasi siswa MTs negeri balang-balang khususnya siswa kelasVII yaitu kognitif, psikomotorik, dan afektif.ketiga komponen itu akan digabungkan dan diambil nilai rata-rata sehingga itulah yang menjadi nilai akhir siswa.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab terdahulu, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Berdasarkan hasil angket dalam penelitian yang dilakukan, maka dapat diketahui gambaran tingkat perbedaan kemampuan belajar siswa kelas VII MTs Negeri balang-balang sebagai berikut:
a. Perhatian siswa ketika guru sedang menyampaikan materi pelajaran,yang menjawab ya 76%, kadang-kadang 20%, dan yang menjawab tidak 4%.
b. Siswa mampu memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru dan mengingatnya, yang menjawab ya 58%, kadang-kadang 30%, dan yang menjawab tidak pernah 12%.
c. Siswa dapat menguasai materi pelajaran yang telah disajikan oleh guru, yang menjawab ya 30%,kadang-kadang 58%,dan tidak pernah 12%.
d. Siswa dapat mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru atau melakukan percobaan tentang materi yang telah diajarkan, yang menjawab ya 54%, kadang- kadang 32%, dan tidak pernah 14%.
e. Siswa mampu mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru dengan mandiri.yang menjawab ya 34%,kadang-kadang 52%, dan tidak pernah 14%.
Bardasarkan data tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahawa tingkat kemampuan belajar siswa kelas VII MTs Negeri balang-balangberbeda-beda diantaranya ada yang kemapuan belajarnya tinggi, sedang dan ada pula yang rendah.
2. Dalam menghadapi perbedaan kemampuan belajar siswa kelas VII MTs negeri balang-balang, guru menerapkan berbagai strategi dimulai dari pembelajaran dibuka sampai pada tindak lanjut yang dilakukan guru untuk perbaikan proses pembelajaran, dengan metode yang sesuai dengan tingkat kematangan dan kemampuan siswa.pada dasarnya metode yang digunakan adalah metode dengan konsep PAKEM (pembelajaran aaktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan)
3. Langkah-langkah yang dilakukan oleh guru dalam menghadapi perbedaan kemampuan belajar siswa kelas VII MTs negeri balang-balang adalah mengelompokkan siswa. siswa yang pintar dikelompokkan bersama siswa yang memiliki tingkat kemampuan belajar yang sedang sementara siswa yang tingkat kemampuan belajarnya masih dibawah standar dikelompokkan juga kemudian kelompok pertama diberikan tugas dan berkesempatan untuk belajar mandiri dan kelompok lainnya tetap diberikan bimbingan sesuai pembelajaran yang berlangsung di kelas.
Selain mengelompokkan siswa, langkah yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi perbedaan kemampuan belajar siswa kelas VII MTs Negeri balang-balang sebagai berikut.
a. Pengelolaan bahan ajar harus dapat merespon setiap perubahan dan mengantisipasi setiap perkembangan yang terjadi dimasa depan.
b. Menggunakan metode pembelajaran yang tepat.
c. Pemilihan Alat atau Media Pengajaran yang sesuai dengan materi atau bahan pelajaran
d. Teknik evaluasi yang digunakan harus relevan dengan materi yang telah diajarkan.
B. Saran-Saran
Berkaitan untuk dapat menghadapi perbedaan kemampuan belajar siswa kelas VII MTs negeri balang-balang maka peneliti menyampaikan saran-saran berikut.
1. Kepada guru-guru diharapkan dapat memberikan pelayanan yang benar-benar tepat guna kepada siswa, demi terwujudnya tujuan pengajaran yang telah ditentukan.
2. Dalam menerapkan metode pembelajaran, hendaknya guru memperhitungkan situasi dan kondisi siswa, sebab kita ketahui bersama bahwa didalam proses pembelajaran, terdapat beberapa orang siswa yang memiliki kemampuan belajar yang berbeda-beda yang tentu penanganannya juga harus berbeda.
3. Guru harus berusaha memberikan dorongan dan motivasi pada anak didik untuk terus belajar. Hal ini dapat dilakukan dengan menciptakan kondisi tertentu yaitu menerapkan metode yang sesuai dengan kebutuhan anak didik.
DAFTAR PUSTAKA Al- Quranul Karim
Ahmadi, Abu dan Joko Prasetyo, Strategi Belajar Mengajar.Cet. I;
Bandunga: CV. Pustaka Setia, 1997.
Ali, Muhammad. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Cet. VIII, Bandung; sinar baru offset, 1992
Arikunto, Suharsimi. Pengelolaan Kelas dan Siswa. Cet. IV; Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 1996
Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek.
Cet .XIII. Jakarta : PT Rineka Cipta 2003
Azhari, Akhyas. Psikologi Pendidikan. Cet.I Semarang : Dina Utama 1996
Bachtiar, Wardi. Metodologi penelitian ilmu dakwah. Cet. I. Jakarta;
Logos wacana ilmu 1997
Depdikbud.RI; kamus besar bahasa Indonesia.Cet. I, Jakarta : Balai Pustaka, 2001
Fajar, Arne. Portofolio dalam Pembelajaran IPS.Cet. III; Jakarta:
Renaja Rosdakarya, 2004.
Hadi, Hamrullah dan Hariyono.Jenis penelitian kualitatif. Jakarta Grafindo perkasa1998
Haling, Abdul. Belajar Dan Pembelajaran. Cet II Makassar ; Universitas Negri Makassar, 2007
Hamalik, oemar.Kurikulum dan pembelajaran. Cet. II: Jakarta ; Bumi Aksara, 1999
Hasibuan, J.J dan Moedjiono, proses belajar mengajar. Cet. I, Bandung Remaja Rosda Karya, 1999
Kementrian agama RI 2011 : Alquran dan Terjemahan
Massofa.(2011). “Perbedaan Individual”.Diakses dari internet pada tanggal 01 Oktober 2011.
.
Nasution, S. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Cat. VIII; Jakarta:
Bumi Aksara, 2003.
Roestia.Strategi Belajar Mengajar. Cet. VI; Jakarta; Rineka Cipta, 2006.
Saputra Musa. (2011). “Kajian Pustaka”. Di akses dari internet pada tanggal 09 Oktober 2011
Sudjana, Nana. cara belajar siswa aktif dalam proses belajar mengajar. Cet. III, Bandung, sinar baru algesindo, 1996.
Sudrajat Akhmad. (2008). “Kecakapan Individu-Kecerdasan dan Bakat”.
Di akses dari internet pada tanggal 18/12/2014.
Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Cet. III, Bandung, sinar baru algesindo, 1996
Sugiyono, Anas. Pengantar Statistik Penelitian. Cet.XIV, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2012
Surachmat, dan Bakhtiar Wardi.Metodologi penelitian dan ilmu dakwah.
Cet. I .Jakarta : logos wacana ilmu 1997
Usman, Moh. User.Menjadi Guru Professional. Cet. V; Jakarta : Remaja Rosda Karya, 1994
UU No.20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta, Aska Dikta Bahagia 2003
Wollfolk, Anita E., Lorraine McCune-Nicolice. Mendidik Anak-anak Bermasalah.cet. I; Jakarta: Inisiasi Press, 2002.
DAFTAR PUSTAKA Al- Quranul Karim
Ahmadi, Abu dan Joko Prasetyo, Strategi Belajar Mengajar. Cet. I;
Bandunga: CV. Pustaka Setia, 1997.
Akhmad Sudrajat. (2008). “Kecakapan Individu-Kecerdasan dan Bakat”.
Di akses dari internet pada tanggal 18/12/2014.
Ali, Muhammad. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Cet. VIII, Bandung; sinar baru offset, 1992
Arikunto, Suharsimi. Pengelolaan Kelas dan Siswa. Cet. IV; Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 1996
Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek.
Cet .XIII. Jakarta : PT Rineka Cipta 2003
Azhari, Akhyas. Psikologi Pendidikan. Cet.I Semarang : Dina Utama
1996
Bachtiar, Wardi. Metodologi penelitian ilmu dakwah. Cet. I. Jakarta;
Logos wacana ilmu 1997
Depdikbud. RI; kamus besar bahasa Indonesia. Cet. I, Jakarta : Balai Pustaka, 2001
Fajar, Arne. Portofolio dalam Pembelajaran IPS. Cet. III; Jakarta:
Renaja Rosdakarya, 2004.
Hadi, Hamrullah dan Hariyono. Jenis penelitian kualitatif. Jakarta Grafindo perkasa1998
Haling, Abdul. Belajar Dan Pembelajaran. Cet II Makassar ; Universitas Negri Makassar, 2007
Hamalik, oemar. Kurikulum dan pembelajaran. Cet. II: Jakarta ; Bumi Aksara, 1999
Hasibuan, J.J dan Moedjiono, proses belajar mengajar. Cet. I, Bandung Remaja Rosda Karya, 1999
Massofa. (2011). “Perbedaan Individual”. Diakses dari internet pada tanggal 01 Oktober 2011.
Musa Saputra. (2011). “Kajian Pustaka”. Di akses dari internet pada tanggal 09 Oktober 2011.
Nasution, S. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Cat. VIII; Jakarta:
Bumi Aksara, 2003.
Roestia. Strategi Belajar Mengajar. Cet. VI; Jakarta; Rineka Cipta, 2006.
Sudjana, Nana. cara belajar siswa aktif dalam proses belajar mengajar. Cet. III, Bandung, sinar baru algesindo, 1996.
Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Cet. III, Bandung, sinar baru algesindo, 1996
Sugiyono, Anas. Pengantar Statistik Penelitian. Cet.XIV, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2012
Surachmat, dan Bakhtiar Wardi. Metodologi penelitian dan ilmu dakwah.
Cet. I . Jakarta : logos wacana ilmu 1997
Usman, Moh. User. Menjadi Guru Professional. Cet. V; Jakarta : Remaja Rosda Karya, 1994
UU No.20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta, Aska Dikta Bahagia 2003
Wollfolk, Anita E., Lorraine McCune-Nicolice. Mendidik Anak-anak Bermasalah. cet. I; Jakarta: Inisiasi Press, 2002.