BAB VII HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
C. Strategi Mengajar Guru Dalam Menghadapi Perbedaan
dan butir soalnya. Sebagaimana penuturan dari salah seorang siswa kelas VII MTs negeri balang-balang Sri Wahyuni Saleh mengatakan bahwa :
Kemampuan menjawab soal yang diberikan oleh guru sangat tergantung pada situasi pembelajaran, menyenangkan atau tidak cara guru menyampaikan materi maka seperti itulah siswa mampu atau tidak dalam menjawab setiap soal-soal yang diberikan.(wawancara, 2 agustus 2015)
Dengan demikian gurulah yang berperan aktif dalam menciptakan suasana belajar yang nyaman dam menyenangkan karena setiap perbedaan yang dimiliki oleh setiap siswa hendaknya mendapatkan perhatian yang serius dalam rangka menciptakan kondisi pembelajaran yang optimal.
Berdasarkan data dari masing-masing angket diatas maka dapat diketahui bahwa pada umumnya siswa kelas VII di MTs negeri balang- balang memiliki tingkat kemampuan belajar yang berbeda-beda, diantaranya ada yang memiliki kemampuan belajar yang tinggi (baik), sedang, dan rendah.
C. Strategi Mengajar Guru dalam Menghadapi Perbedaan
pembelajaran hendaknya sesuai dengan kondisi siswa.Keluasan dan kedalaman bahan ajar harus disesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan siswa.
Kemampuan siswa pada umumnya dapat dikelompokkan atas tiga bagian kelompok yang pandai dan cepat menangkap pelajaran, kelompok yang ada pada kategori sedang, dan kelompok kurang atau lambat menerima pelajaran.untuk mengatasi perbedaan kemampuan siswa maka guru harus menggunakan metode yang bervariasi, hasil wawancara penulis dengan guru Alquran hadits Drs. Khaerul Abd.Wahab mengemukakan bahwa:
Siswa di kelas VII memiliki tingkat kemampuan belajar yang berbeda- beda untuk mengatasi perbedaan tersebut maka guru mengelompokkan siswa menjadi dua bagian, siswa yang memiliki tingkat kemampuan belajar yang tinggi dan sedang dikelompokkan dan diberikan tugas yang diharapkan dapat dikerjakan dengan mandiri dan siswa yang kemampuan belajarnya rendah diberikan bimbingan yang banyak, tenyunya sesuai dengan situasi yang sedang belangsung.(wawancara, 3 agustus 2015)
1. Guru dalam Menyampaikan Materi Pelajaran Menggunakan Bahasa yang Mudah Difahami
Mengatasi perbedaan kemampuan belajar siswa dapat ditempuh dengan menggunakan metode yang bervariasi, namun untuk melakukan semua itu, harus didasari dengan pola komunikasi yang baik antara guru dan siswa, karena salah satu syarat keberhasilan suatu pembelajaran yaitu ketika guru menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan bahasa yang mudah difahami. Gambaran tentang menggunakan bahasa yang mudah di mengerti dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 10
Guru dalam Menyampaikan Pelajaran Menggunakan Bahasa yang Mudah Difahami
No Alternatif jawaban Frekuensi persentase
6
a. Ya
b. Kadang-kadang c. Tidak pernah
34 15 1
68%
30%
2%
Jumlah 50 100%
Data angket No.6
Tabel diatas dapat diketahui yang menjawab ya berjumlah 34 orang atau 68%, yang menjawab kadang-kadang berjumlah 15 orang atau 30%,dan yang menjawab tidak berjumlah 1 orang atau 2% dari 50 responden.Tabel diatas menggambarkan bahwa dala penyajian materi di depan kelas, guru selalu menggunakan bahasa yang mudah difahami oleh siswanya.
Menurut Diana Sari selaku guru fiqhi melalui hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis mengemukakan bahwa:
Untuk mengatasi perbedaan tingkat kemampuan belajar siswa kelas VII MTs negeri balang-balang, guru selalu mengkomunikasikan pembelajaran sesuai dengan bahasa yang mudah difahami oleh siswa dengan begitu, anak yang tingkat kemampuan belajarnya rendah sekalipun,dapat mengikuti proses belajar dengan menyenangkan.
(wawancara, 3 agustus 2015)
2. Guru Menggunakan Alat Peraga yang Sesuai Dengan Bahan Ajar Ketika Menjelaskan.
Perbedaan kemampuan siswa dalam menanggapi pelajaran merupakan tantangan tersendiri bagi guru, maka guru diharapkan dapat memperhatikan perkembangan mereka.namun, melihat perbedaan yang begitu signifikan, maka tidak mudah bagi guru untuk mentransfer ilmunya agar bisa diterima oleh setiap pribadi siswa tersebut.untuk itu guru harus menggunakan alat bantu untuk lebih mempermudah penjelasan terhadap materi ajar.
Tabel 11
Guru Menggunakan Alat Peraga yang Sesuai dengan Bahan Ajar Ketika Menjelaskan Materi Pelajaran
No Alternatif jawaban Frekuensi Persentase
7
a. Ya
b. Kadang-kadang c. Tidak pernah
39 9 2
78%
18%
4%
Jumlah 50 100%
Data angket No.7
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat kita lihat bahwa yang menjawab ya berjumlah 39 orang atau 78%, yang menjawab kadaang- kadang berjumlah 9 orang atau 18%, dan yang menjawab tidak berjumlah 2 orang atau 4%
Gambaran ini menunjukkan bahwa dalam menyampaikan materi pelajaran, guru selalu menggunakan alat peraga. Namun menggunakan alat peraga harus disesuaikandengan bahan atau materi ajar sebab jika
tidak maka alat peraga bukan menjadi alat bantu penjelasan materi namun justru sebaliknya. Menurut salah seorang guru kelas VII MTs negeri balang-balang bahwa penggunaan alat peraga dalam pembelajaran itu harus tepat guna sehingga tidak semua bahan ajar harus menggunakan alat peraga, menurutnya pelajaran agama lebih cocok menggunakan metode ceramah, Tanya jawab, dan metode penugasan.
3. Guru Memberikan Kesempatan Bagi Siswa Untuk Belajar Sendiri Untuk membuka cakrawala berfikir dan memberikan kenyamanan dalam belajar kepada siswa, guru memberikan kesempata kepada siswa untuk belajar sendiri.Dari hasil observasi yang penulis lakukan, bahwa pada pembelajaran tertentu, siswa yang memiliki kemampuan belajar yang baik dan sedang diberikan kesempatan oleh guru untuk mengunjungi perpustakaan guna melakukan kegiatan belajar mandiri.
Berikut gambaran guru memberikan kesempatan kepada siswa kelas VII MTs negeri balang-balang untuk belajar sendiri melalui tabel berikut:
Tabel 12
Guru Memberikan Kesempatan Kepada Siswa Untuk Belajar Sendiri
No Alternatif jawaban Frekuensi Persentase
8
a. Ya
b. Kadang-kadang c. Tidak pernah
23 7 20
45%
14%
40%
Jumlah 50 100%
Data angket No.8
Tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah responden yang menjawab ya berjumlah 23 orang atau 45%, yang menjawab kadang- kadang berjumlah 7 orang atau 14%, dan yang menjawab tidak, berjumlah 20 orang atau 40% dari 50 responden.
Dari hasil angket ini dapat diketahui bahwa untuk mengatasi perbedaan kemampuan belajar siswa kelas VII MTs negeri balang-balang, guru memberikan kesempatan kepada siswa yang memiliki kemampuan belajar yang baik untuk belajar sendiri.Mengapa terdapat 20% yang manjawab tidak, karena siswa yang tingkat kemampuan belajarnya kurang tetap mendapatkan bimbingan.
Dari hasil wawancara, Drs Khaerun Abd.Wahab pada tanggal 3 agustus 2015 menjelaskan bahwa salah satu strategi/metode yang digunakan oleh guru untuk mengatasi perbedaan kemampuan belajar siswa kelas VII yaitu dengan mengelompokkan siswa. Siswa dari kelompok yang pandai dan sedang diberikan tugas dan berkesempatan untuk belajar mandiri dan kelompok yang kurang cepat dalam menanggapi pelajaran tetap diberikan bimbingan di kelas. Metode ini
dimaksudkan agar pembelajaran dapat berjalan sesuai harapan dan tujuan yang telah ditetapkan.
4. Guru Mengadakan Ulangan Harian Setelah Pembelajaran Selesai Setelah melalui beberapa tahap pembelajaran dengan metode yang digunakan oleh masing-masing guru, untuk mengetahui lebih lanjut peningkatan prestasi belajar siswa dikelas apakah mengalami peningkatan atau tidak setelah proses pembelajaran selesai,maka perlu diadaka tes, Tes yang digunakan bisa berupa ulangan harian .
Tabel 13
Guru Mengadakan Ulangan Harian Setelah Pembelajaran Selesai No Alternatif jawaban Frekwensi Persentase
9
a. Ya
b. Kadang-kadang c. Tidak pernah
27 14 9
54%
28%
18%
Jumlah 50 100%
Data angket No.9
Tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah responden yang menjawab ya berjumlah 27 orang atau 54%, yang menjawab kadang- kadang berjumlah 14 orang atau 28%, dan yang menjawab tidak, berjumlah 9 orang atau 18% dari 50 responden.
Data tersebut dapat diketahiu bahwa pemberian ulangan harian selalu dilakukan setelah pembelajaran usai.Adapun yang menjawab tidak
pernah menurut survey yang dilakukan oleh peneliti, mereka merupakan siswa yang termasuk memiliki kemampuan belajar yang kurang dan sering bolos sekolah.Menurut pemaparan Drs Kherul Abd Wahab bahwa:
Ada tiga aspek yang dinilai dalam menentukan tingkat keberhasilan siswa yaitu kognitif, psikomotorik, dan afektif. Ketiga aspek tersebut akan dinilai dan menjadi hasil akhir dari pencapaian belajar siswa kelasVII MTs negeri balang-balang khususnya.(wawancara,3 agustus 2015).
5. Guru Memberikan Tugas Pengayaan atau Remedial Terhadap siswa
Setelah mengadakan kegiatan evaluasi, perlu ada tindak lanjut untuk memastikan keberhasilan dari proses pembelajaran.tingkat keberhasilan proses pembelajaran bermanfaat untuk upaya yang dilakukan guru dalam perbaikan proses belajar apabila ada indikasi kegagalan dalam belajar.
Data tentang guru memberikan tugas pengayaan atau remedial terhadap siswa pada tabel berikut:
Tabel 14
Guru Memberikan Tugas Pengayaan Atau Remedial Terhadap Siswa
No Alternatif jawaban Frekuensi persentase
10
a. Ya
b. Kadang-kadang c. Tidak pernah
30 15 5
60%
30%
10%
Jumlah 50 100%
Data angket No.10
Tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah responden yang menjawab ya berjumlah 30 orang atau 60%, yang menjawab kadang- kadang berjumlah 15 orang atau 30%, dan yang menjawab tidak, berjumlah5 orang atau10% dari 50 responden.
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa guru telah melakukan program pengayaan terhadap siswa yang pandai dan remedial terhadap siswa yang kurang dalam memahami pelajaran.hasil wawancara peneliti dengan guru bahasa arab Arifuddin S.Ag bahwa:
Meskipun siswa memiliki karakter yang berbeda dan tingkat kemampuan belajar yang berbeda-beda pula, tapi guru berusaha semaksimal mungkin untukMenghasilkan peserta didik yang unggul dalam prestasi dan kokoh dalam iman sebagai mana tujuan dari Madrasah.(wawancara, 3 agustus 2015)
Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka dapat dinyatakan bahwa dalam menghadapi perbedaan kemampuan belajar siswa kelas VII MTs negeri balang-balang, guru menerapkan berbagai strategi dimulai dari pembelajaran dibuka sampai pada tindak lanjut yang dilakukan guru untuk perbaikan proses pembelajaran.
Meskipun demikian para guru mengaku bahwa dalam menghadapi situasi kelas yang tidak sedikit memiliki siswa yang kemampuan belajarnya berbeda-beda membutuhkan keteltian dan kehati-hatian dalam menentukan strategi yang akan digunakan dalam proses pembelajaran karena jika tidak maka tujuan pembelajaran tidak akan tercapai dengan optimal.
D. Langkah-langkah yang dilakukan guru dalam mengatasi