STRATEGI PELAKSANAAN RELAKSASI OTOT PROGRESIF
Nama Pasien : Ny. Sari Usia : 32 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Keluhan : Cemas menghadapi tindakan operasi
TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF Fase Pra-Interaksi
Membaca catatan medis pasien:
- Memverifikasi identitas dan kondisi pasien.
- Menyiapkan ruang yang hening dengan pencahayaan nyaman.
- Menyediakan media instruksional seperti panduan latihan relaksasi.
- Mengatur waktu pertemuan agar tidak terganggu aktivitas lain.
Fase Orientasi
Perawat:
"Selamat pagi Ibu, saya Suster Dina yang akan mendampingi Ibu pagi ini. Boleh saya tahu dengan siapa saya berbicara?"
Pasien:
"Saya Sari, Sus."
Perawat:
"Baik Ibu Sari. Saya mendengar bahwa Ibu merasa sedikit cemas. Bisa ceritakan bagaimana perasaan Ibu sekarang?"
Pasien:
"Ya, saya merasa tegang sekali, Sus. Ini pengalaman operasi pertama saya."
Perawat:
"Sangat wajar merasa seperti itu, Bu. Untuk membantu mengurangi ketegangan, saya ingin mengajak Ibu mencoba latihan Relaksasi Otot Progresif. Latihan ini memakan waktu sekitar 30–40 menit. Apakah Ibu bersedia?"
Pasien:
"Iya, Sus. Saya mau coba."
Fase Kerja
Perawat:
Sebelum memulai, saya jelaskan sedikit. Relaksasi Otot Progresif adalah teknik di mana kita menegangkan dan mengendurkan otot secara bergantian, agar tubuh lebih rileks dan pikiran lebih tenang.
Tahapan Pelaksanaan:
1. Dahi: Kerutkan dahi sekuatnya, tahan 5 detik, lalu lepaskan sambil tarik napas dalam dan embuskan perlahan.
2. Mata: Pejamkan mata erat-erat, tahan 5 detik, lalu lemaskan.
3. Pipi: Kempiskan pipi seperti mengisap lemon, tahan, lalu lepaskan.
4. Bibir: Rapatkan bibir kuat-kuat, tahan 5 detik, lalu relaks.
5. Leher: Tegangkan otot leher dengan menundukkan kepala ke dada, lalu lepaskan.
6. Bahu: Angkat bahu mendekati telinga, tahan, lalu turunkan perlahan.
7. Tangan: Kepalkan tangan kuat-kuat, lalu lemaskan.
8. Punggung: Lengkungkan sedikit punggung ke belakang, tahan, lalu lepaskan.
9. Perut: Tarik otot perut ke dalam seolah menahan napas, tahan, lalu lepaskan.
10. Paha: Tegangkan otot paha dengan menekan kaki ke lantai, lalu lemaskan.
11. Kaki: Angkat kaki perlahan, tahan, kemudian turunkan sambil tetap bernafas tenang.
Instruksi umum: Pada setiap langkah, fokus pada sensasi tegang dan kemudian nikmati rasa rileks setelah melepaskan ketegangan.
Fase Terminasi
Perawat:
"Alhamdulillah, Bu Sari. Latihannya sudah selesai. Bagaimana perasaan Ibu sekarang?"
Pasien:
"Lebih ringan dan tenang, Sus. Badan saya terasa lebih nyaman."
Perawat:
"Syukur, Bu. Nanti sebelum operasi, Ibu bisa ulangi teknik ini secara singkat untuk membantu diri sendiri tetap tenang."
Perawat:
"Apakah ada hal lain yang ingin Ibu tanyakan sebelum saya kembali nanti?"
Pasien:
"Tidak, Sus. Terima kasih banyak."
Perawat:
"Baik. Saya akan kembali lagi sekitar pukul 09.30 untuk pemeriksaan lanjutan. Sampai jumpa, Bu."