• Tidak ada hasil yang ditemukan

strategi penanganan pembiayaan bermasalah pada

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "strategi penanganan pembiayaan bermasalah pada"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

Skripsi oleh: Susilawati, NIM dengan judul “Strategi Penanganan Pembiayaan Bermasalah Dalam Akad Mudharabah Pada Koperasi Multi Usaha BMT Al-Iqtishady Mataram” telah lulus persyaratan dan telah disetujui untuk diuji. Judul : Strategi Mengatasi Pembiayaan Bermasalah Dalam Akad Mudharabah Pada Koperasi Multi Usaha BMT Al-Iqtishady Mataram.

Tabel 1.1.  Legalitas Kelembagaan dan Operasional,  ...............................   41  Tabel 1.2
Tabel 1.1. Legalitas Kelembagaan dan Operasional, ............................... 41 Tabel 1.2

Rumusan Masalah

Sebagai dasar dan acuan penelitian selanjutnya mengenai strategi penanganan pembiayaan bermasalah khususnya pada akad mudharabah. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan memperluas wawasan tentang strategi mengatasi pembiayaan bermasalah dalam akad mudharabah.

Telaah Pustaka

Penelitian Casmuti, yang sama dengan penelitian ini, sama-sama mengkaji perlakuan pembiayaan bermasalah dalam akad mudharabah. Persamaan penelitian Devi Sella Arianti dengan penelitian ini adalah sama-sama mengkaji perlakuan pembiayaan bermasalah dalam akad mudharabah.

Kerangka Teori

Pembiayaan Mudharabah

Pembiayaan retail adalah pembiayaan yang diberikan kepada individu atau perusahaan dengan skala usaha yang sangat kecil. Pembiayaan korporasi adalah pembiayaan kepada nasabah dengan nominal besar dan memberikan keuntungan bagi nasabah besar (perusahaan).

Pembiayaan Bermasalah

Namun, menyampaikan laporan keuangan secara teratur dan akurat, mendokumentasikan perjanjian piutang yang lengkap dan melampirkan agunan yang kuat, serta pelanggaran ketentuan perjanjian piutang yang tidak sesuai prinsip. Jika terdapat akta pembiayaan pokok dan/atau margin yang telah melewati 90 hari sampai dengan 180 hari, penyampaian laporan keuangan tidak teratur dan mencurigakan, dokumentasi perjanjian penagihan tidak lengkap, dan keterkaitan agunan kuat. Telah terjadi pelanggaran syarat-syarat kunci dari perjanjian piutang dan upaya untuk memperpanjang piutang untuk menyembunyikan kesulitan keuangan.

Apabila terjadi keterlambatan pembiayaan angsuran pokok dan/atau pertanggungan yang telah melewati 180 sampai dengan 270 hari. Apabila terjadi keterlambatan pembayaran cicilan pokok dan/atau pertanggungan melebihi 270 hari dan tidak terdapat dokumentasi piutang dan perjanjian asuransi.

Metodologi Penelitian 1. Pendekatan penelitian 1.Pendekatan penelitian

Kehadiran peneliti

Lokasi Penelitian

Sumber data

Sedangkan instrumen pengumpulan data berupa dokumen lain dapat digunakan untuk mendukung validitas temuan penelitian, tetapi berperan sebagai instrumen pendukung. Sumber data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak lain yang dapat digunakan untuk mendukung dan melengkapi sumber data primer. Data sekunder berupa dokumen resmi seperti buku, artikel ilmiah dan laporan data yang tersedia di KSU BMT Al-Iqtishady Mataram.

Prosedur Pengumpulan data

Dalam hal ini, peneliti melakukan observasi partisipan untuk terlibat langsung dan mengamati gejala yang ada untuk mendapatkan data yang lebih lengkap dan akurat. Dengan metode tersebut, penulis melakukan observasi dengan melihat dan menyelidiki apa saja faktor penyebab pembiayaan bermasalah pada akad mudharabah dan strategi penanganan pembiayaan bermasalah pada akad mudharabah di Koperasi Multi Usaha BMT Al-Iqtishady Mataram. Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara terstruktur sesuai dengan pedoman wawancara, penulis mewawancarai KSU BMT Al-Iqtishady yaitu manager USPPS, bidang keuangan, customer service dan 3 orang nasabah yang mengalami kendala pembiayaan dengan menggunakan akad mudharabah, sehingga didapatkan data yang lengkap dan akurat.

Dokumentasi adalah sumber data yang digunakan untuk melengkapi penelitian, baik berupa sumber tertulis, film, gambar (foto) dan karya-karya monumental yang semuanya memberikan informasi bagi penelitian. Dalam metode pengumpulan data ini, peneliti menggunakan arsip, catatan, dokumen dan semua sumber tertulis lainnya serta foto-foto yang berkaitan dengan penelitian ini.

Tehnik Analisis Data

Reduksi data berarti meringkas, memilih hal-hal yang menonjol, memusatkan perhatian pada hal-hal yang penting, mencari tema dan pola. Dengan demikian, data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan memudahkan peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan menanyakannya jika diperlukan. Namun, dalam penelitian kualitatif, cara yang paling umum digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah teks naratif.

Data yang disajikan berupa ringkasan deskriptif dan sistematis dari hasil yang diperoleh, sehingga fokus penelitian dapat dengan mudah diidentifikasi. Kesimpulan dalam penelitian ini dapat menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan dari awal, tetapi mungkin juga tidak, karena masalah dalam rumusan masalah masih bersifat sementara dan berkembang seiring dengan dilakukannya penelitian lapangan.

Pengecekan keabsahan Data

Pada saat itu disepakati bahwa organisasi akan berbentuk lembaga keuangan mikro yang disebut LKM BMT Al-Iqtishady, yang pada tahap percontohan akan dikelola oleh 2 orang yaitu Muh. Kami berharap anggota yang bergabung dengan BMT Al-iqtiqhady memiliki ekonomi yang lebih berdaya dari sebelumnya. Kemudian pada tanggal 4 Oktober 2010, LKM BMT AL-Iqtishady pertama kali berkantor di Jalan Pemuda Gomong Mataram, tepatnya di IT.2, mini market sukses milik Bpk.

Selain perkembangan transaksi yang dilakukan oleh LKM BMT AL-Iqtishady yang diikuti dengan penambahan aset dan juru tulis, juga terdapat penambahan pengelola dan juga penambahan berbagai perangkat yang dibutuhkan. Singkatnya, pada tanggal 14 Februari 2012, LKM BMT Al-Iqtishady melegalkan badan hukumnya dengan memilih badan hukum koperasi yang diberi nama Koperasi Serba Usaha BMT Al-Iqtishady yang terletak di Kompleks Pertokoan Courtyard Jalan KH.

Letak Geografis BMT Al-Iqtishady

Ahmad Dahlan No.8 Halaman Mataram dengan unit bisnis inti yaitu Unit Usaha Simpan Pinjam dan Keuangan Syariah (USPPS) dan Unit Baitul Maal Iqtishady.

Visi, Misi dan Tujuan BMT Al-Iqtishady

Legalitas Kelembagaan dan Operasional

Struktur organisasi BMT Al-Iqtishady Mataram

Berperan sebagai penanggung jawab seluruh kegiatan operasional KSU BMT, menentukan tugas setiap bagian di KSU BMT, mengawasi pelaksanaan tugas setiap bagian yang telah ditugaskan, mengevaluasi kinerja setiap bagian dan melakukan koordinasi antara bidang KSU BMT dengan staf. Kepala USPPS (Simpanan Pinjam dan Pembiayaan Syariah) Manajer bertanggung jawab mengatur dan mengelola ruang lingkup kegiatan simpan pinjam dan pembiayaan Syariah serta mengawasi pelaksanaan tugas bagian keuangan. Bertanggung jawab untuk melaksanakan program pembiayaan, mencari dan mengumpulkan dana, menjelaskan kepada nasabah tentang produk yang ada di KSU BMT dan merekrut anggota baru.

Bertanggung jawab untuk menjalankan kegiatan operasional dan melayani pelanggan sesuai dengan peraturan dan standar pelayanan serta memasarkan produk dan jasa kepada masyarakat.

Produk-Produk Koperasi Serba Usaha BMT Al-Iqtishady

Yaitu, tabungan yang dibutuhkan mahasiswa dan mahasiswa untuk kebutuhan yang sifatnya berulang seperti pembayaran SPP. Mengenai simpanan yang disiapkan sebelum Idul Fitri dan Idul Adha, simpanan ini bisa diterima peserta 5 hari sebelum Idul Fitri. Yaitu tabungan yang diperuntukan bagi ibu baru yang berencana memiliki anak dan dapat diperoleh selama ibu bersalin dan atau sesaat sebelum melahirkan.

Pembiayaan digunakan untuk menambah modal kerja, pola pembiayaannya sesuai dengan ketentuan syariah dengan akad murabahah, sewa atau ijarah, mudharabah dan musyarakah jual beli. Pembiayaan barang dan jasa adalah pembiayaan untuk sektor usaha mikro produktif. Pembiayaan yang diberikan dapat digunakan untuk membayar sewa tempat usaha, kendaraan, peralatan kerja, barang modal, jasa perbaikan sarana usaha, serta jasa pendidikan dan kesehatan.

Mekanisme Pembiayaan Mudharabah di Koperasi Serba Usaha BMT Al-Iqtishady Mataram Al-Iqtishady Mataram

Syarat-syarat yang harus dilengkapi oleh calon nasabah

Apabila hasil pengajuan pembiayaan ditolak, BMT akan memberitahukan kepada calon nasabah bahwa permohonan pembiayaan tidak disetujui dan apabila pembiayaan nasabah disetujui maka proses akan dilanjutkan ke administrasi pembiayaan yang akan disiapkan. f.. Customer service meminta nasabah yang pembiayaannya disetujui untuk datang ke kantor BMT untuk membuat janji.

Ketentuan-ketentuan pembiayaan mudharabah

Jaminan yang diajukan untuk pembiayaan kurang dari Rp menggunakan jaminan buku nikah dan/atau akta asli terakhir. Jaminan pembiayaan di atas Rp dengan menggunakan jaminan BPKB asli dan/atau sertifikat tanah asli.

Faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah Pada Akad Mudharabah di Koperasi Serba Usaha BMT Al-Iqtishady Mataram

Faktor eksternal yang menyebabkan nasabah mengalami permasalahan yaitu dari nasabah itu sendiri yang memiliki sifat buruk dalam pengembalian pembiayaan yang dilakukan melalui penyalahgunaan modal yang diberikan dan terjadinya bencana alam. Penyebab pembiayaan bermasalah adalah kesalahan petugas keuangan yang melakukan survei karena terlalu percaya kepada pelanggan, terutama tentang pengalaman bisnis pelanggan. Pembiayaan yang diberikan oleh BMT Al-Iqtishady disediakan untuk modal kerja penjualan online (pesansayur.id) yang sudah berjalan selama 3 tahun.

Namun pembiayaan yang dilakukan tidak sesuai dengan yang diharapkan karena pembiayaan yang seharusnya digunakan untuk membayar pembiayaan, justru dengan uang tersebut dibeli barang-barang lain untuk perlengkapan usaha. Terjadi kemunduran pendanaan yang disebabkan oleh kesalahan saya pribadi yang menggunakan dana yang diberikan untuk menghimpun dana usaha lainnya.

Strategi Penanganan Pembiayaan Bermasalah di Koperasi Serba Usaha BMT Al-Iqtishady Mataram

  • Penjadwalan Kembali (rescheduling)
  • Perubahan Persyaratan (reconditioning)
  • Penataan Kembali (restructuring)
  • Bantuan managemen
  • Sita Jaminan
  • Penghapus bukuan

Perubahan persyaratan yang dilakukan pada Koperasi Serba Usaha BMT Al-Iqtishady yaitu dengan mengubah Bagi Hasil dan memberikan Pengurangan Pokok kepada nasabah tanpa membayar Bagi Hasil. Penataan kembali yang dilakukan BMT adalah dengan mengubah akad pembiayaan dari pembiayaan dengan sistem bagi hasil (mudharabah) menjadi pembiayaan dengan gotong royong (qardh). Bapak Fadrijno di bagian pendanaan juga menyampaikan bahwa perubahan pendanaan yang dilakukan oleh BMT Al-Iqtishady adalah perubahan pendanaan bagi hasil.

Hapus buku merupakan langkah terakhir BMT Al-Iqtishady dalam menangani pembiayaan bermasalah apabila jaminan yang diberikan tidak dapat menutup pembiayaan yang dilakukan. Sebelum metode ini dilakukan, klien terlebih dahulu diberikan panggilan informatif untuk konsultasi terkait pembiayaan yang dilakukan.

Analisis Faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah di Koperasi Serba Usaha BMT AlIqtishady Mataram

Oleh karena itu, karyawan harus lebih cermat dalam menganalisa nasabah untuk mengurangi terjadinya pembiayaan bermasalah. Penyebab pembiayaan bermasalah terkait dengan analisa karakter nasabah adalah karena ketidakmampuan petugas saat melakukan investigasi dan nasabah terlalu banyak mengandalkan informasi yang diperoleh dari keluarga atau tetangga nasabah saat melakukan investigasi. Hasil analisis dari penjelasan di atas menunjukkan bahwa penyebab pembiayaan bermasalah pada pembiayaan mudharabah pada BMT Al-Iqtishady disebabkan oleh faktor internal yaitu kesalahan BMT dalam menganalisis pembiayaan, BMT sebagai masyarakat memiliki keterbatasan dalam menilai nasabah terutama dalam menilai karakter, kemampuan dan jaminan dari nasabah.

Faktor eksternal penyebab pembiayaan bermasalah adalah karena faktor pasar yang kurang menguntungkan, faktor ekonomi dan niat dari nasabah itu sendiri yang tidak mau membayar pembiayaan yang telah disepakati dalam perjanjian pembiayaan. Analisis strategi penanganan pembiayaan bermasalah pada akad mudharabah di Koperasi Multi Usaha BMT Al-Iqtishady Mataram.

Analisis Strategi Penanganan Pembiayaan Bermasalah pada akad mudharabah di Koperasi Serba Usaha BMT Al-Iqtishady Mataram

Penyitaan agunan dilakukan oleh BMT terhadap nasabah yang sudah tidak beritikad baik atau tidak mampu lagi membayar kewajibannya. Analisis uraian di atas yaitu berdasarkan strategi penanganan pembiayaan bermasalah dalam akad mudharabah Koperasi Multi Usaha BMT Al-Iqtishady cukup baik dan sesuai dengan teori. Hal pertama yang dilakukan BMT Al-Iqtishady adalah melakukan pendekatan dengan cara yang familiar, yaitu dengan memperingatkan nasabah bahwa pembiayaan akan masuk dalam jangka waktu tertentu.

Faktor penyebab pembiayaan bermasalah dalam akad mudharabah di Koperasi Multi Usaha BMT Al-Iqtishady disebabkan oleh faktor internal yaitu kesalahan BMT dalam hal analisa pembiayaan dan kurangnya pengawasan terhadap perusahaan klien. Strategi penanganan pembiayaan bermasalah dalam akad mudharabah di Koperasi Multi Usaha BMT Al-Iqtishady dilakukan melalui pendekatan kekeluargaan yaitu musyawarah untuk menyelesaikan pembiayaan bermasalah kemudian dilakukan penataan kembali, perubahan persyaratan (rekondisi), restrukturisasi, penyitaan jaminan dan penghapusan pembukuan.

Saran

Pengawasan usaha nasabah setelah mendapatkan pembiayaan harus lebih intensif lagi untuk meminimalisir terjadinya pembiayaan bermasalah. Casmuti, “Mekanisme Penanganan Pembiayaan Bermasalah dalam Akad Mudlarabah di KSPPS Arthamadina Banyuputih”, Tesis, FEBI UIN Walisongo, Semarang, 2016. Devi Sella Arianti, “Penanganan Pembiayaan Bermasalah Produk Mudharabah di Mudharabah, DI, Baitul Tamwil”, Lampung, 2018.

Wina Zulfa Nurrizqi, “Prosedur Penanganan Pembiayaan Bermasalah pada Akad Mudlarabah di KSPPS Cabang Tamziz Temanggung”, Skripsi, FEBI, UIN Walisongo, Semarang, 2019. Apa faktor penyebab pembiayaan bermasalah pada Akad mudharabah-Iqitatar.

Gambar

Tabel 1.1.  Legalitas Kelembagaan dan Operasional,  ...............................   41  Tabel 1.2

Referensi

Dokumen terkait

permasalahan di atas pihak KSPPS Insan Bina Umat Sejahtera melakukan beberapa upaya dalam penanganan pembiayaan bermasalah pada produk- produk pembiayaan tersebut, mengingat pembiayaan