• Tidak ada hasil yang ditemukan

strategi pengawasan oleh satuan pengawas internal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "strategi pengawasan oleh satuan pengawas internal"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PENGAWASAN OLEH SATUAN PENGAWAS INTERNAL BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD)

(Studi Kasus Pengawasan Perusahaan Umum Daerah Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Administrasi Publik

LA ODE ASHABUL KAFIOleh NPM 216.01.09.1.003

UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK

MALANG 2021

(2)
(3)

ABSTRAK

La Ode Ashabul Kafi, NPM 21601091003, Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Islam Malang, “Strategi Pengawasan Oleh Satuan Pengawas Internal Badan Usaha Milik Daearah (Studi Kasus Pengawasan Perusahaan Umum Daerah Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur) Dosen Pembimbing 1: Dr. Afifuddin, S.Ag., M.Si, Dosen Pembimbing 2: Khoiron, S.AP., M.IP

BUMD adalah salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam perwujudan badan usaha. Selain untuk meingktkan penghasilan daerah, BUMD juga memiliki fungsi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja asli daerah.

Sehingga mampu menurunkan angka urbanisasi. BUMD sendiri merupakan perwujudan dari pelaksanaan otonom daerah, dimana suatu daerah mampu melaksanakan pembangunan daerahnya sendiri.

BUMD sejatinya ialah sebuah perusaan yang dimiliki oleh pemerintah daerah. Maka tujuan utamanya tak lain ialah untuk mencari laba/keuntungan.

Dimana dari keuntungan yang dihasilkan bisa dimasukkan dalam Pendapatan Asli Daerah.

Namun dalam pelaksanaannya BUMD sama seperti perusahaan-perusahaan lainnya, dimana dalam manajemen operasional diperlukan adanya audit atau pengawasan internal perusahaan. Hal tersebut dimaksudkan agar perusahaan memiliki kinerja yang baik dan optimal dan tidak ada tindak KKN.

Perumda Jasa Tirta Kanjuruhan , salah satu BUMD miliki kabupaten Malang menerapkan pengawasan internal untuk meningkatkan kinerja yang nantinya berdampak pada peningkatan penerimaan PAD.

Kata Kunci: BUMD, Pengawasan, Penghasilan Asli Daerah

(4)

ABSTRACT

La Ode Ashabul Kafi, NPM 21601091003, Public Administration Study Program, Faculty of Science Administration, Islamic University of Malang. “Surveillance Strategy by Internal Control Unit Regional Owned Enterprises (Case Study of general public Company Tirta Kanjuruhan, Malang Regency, East Java Province)”. First Supervisor: Dr. Afifuddin, S.Ag.,M.Si, Second Supervisor: Khoiron, S.AP., M.IP

BUMD is one of the government’s solutions to increase Regional Original Income (PAD) in the realization of business entities. In addition to increase regional income, BUMD also has a function to increase economic growth and absorption of local workers. So it can reduce the rate of urbanization. BUMD itself is a manifestation of the implementation of regional autonomy, where a region can be able to carry out their owned regional development.

BUMD is actually a company owned by the local government. So the main goal is to get profit. Where the profit they get can be included in original income.

However, in its implementation, BUMD also same like another company where management also need to use an audit or internal control of the company.

This is intended so that the company has a good and an optimal performance and free from Corruption, Kolusi and Nepotism.

Perumda Jasa Tirta Kanjuruhan, one of the kind of BUMD in Malang Regency, implements internal control to improve performance that will have an impact for increasing Region Original Income (PAD).

Key Words : BUMD, Supervision, Regional Original Income

(5)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pemerintah saat ini telah memberikan kewenangan atas asas otonomi daerah untuk meningkatkan kesejahteraan daerahnya baik dalam sektor ekonomi, kesehatan, sosial maupun budaya. Dalam upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan sektor ekonomi daerah maka Pemerintah Daerah memanfaatkan kewenanganya untuk membentuk suatu Badan Usaha Mlik Daerah (BUMD), yang pada hakekatnya BUMD memiliki peran efektif dalam era otonomi daerah. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) merupakan suatu perusahaan milik Pemerintah Daerah yang memiliki potensi sangat besar dalam meningkatkan asupan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Menurut Pasal 20 Ayat 2 PP No 58 Tahun 2005, Semakin besar pendapatan daerah dari keuntungan yang dihasilkan oleh BUMD berupa uang yang di setor pada kas daerah dan dapat menambah modal, maka semakin bagus kinerja dari BUMD tersebut. Sejak terbentuknya Peraturan pemerintah tersebut membuktikan bahwa baik buruknya kinerja BUMD tergantung penerimaan laba yang dihasilkan dari pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebagai kas daerah, sehingga PAD ini berperan penting dalam pembiayaan pembangunan suatu daerah.

BUMD bergerak dalam bidang usaha dan jasa. Maksud dalam bidang usaha ini yaitu mencari keuntungan. Sedangkan dalam bidang jasa yaitu menyediakan segala fasilitas pelayanan masyarakat yang menunjang kesejahteraan masyarakat dan perekonomian daerah. Menurut Pasal 20 Ayat 2 PP No. 58 Tahun 2005 (dalam buku Dr. Yudho. Hal 2) Keberhasilan kinerja BUMD didasarkan pada kemampuan dalam menyumbangkan dividen kepada anggaran pendapatan

(6)

belanja daerah. Dari sudut ekonomi, dalam mengelolah perusahaan daerah perlu adanya pengawasan yang efektif dan efisien terhadap kinerja perusahaan, sehingga modal yang diperuntukkan dalam menjalankan perusahaan dapat membuahkan hasil terhadap Pendapatan Daerah dan juga sebagai penunjang percepatan pembangunan di daerah yang pada akhirnya dapat mensejahterakan masyarakat.

Fungsi pengawasan pada perusahaan adalah melakukan pengendalian atau controlling yang dapat memastikan semua kinerja yang dijalankan bisa sesuai dengan apa yang sudah direncanakan oleh perusahaan tersebut. Adanya pengawasan pada perusahaan mampu meminimalisir kemungkinan terjadinya masalah ataupun kerugian pada perusahaan. Menurut Pasal 1 Ayat 7 Peraturan Mentri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2018, mengatakan bahwa Dewan Pengawas adalah organ perusahaan umum Daerah yang bertugas melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan kegiatan pengurusan perusahaan umum daerah.

Menurut UU No. 32 Tahun 2004, yang memberikan kewenangan lebih luas pada Pemerintah Daerah untuk mengelola wilayahnya, membawa implikasi semakin besarnya tanggung jawab dan tuntutan untuk menggali dan mengembangkan seluruh potensi sumber daya yang dimiliki daerah dalam rangka menopang perjalanan pengembangan di daerah. Menilai suatu keberhasilan daerah otonomi dapat ditinjau dari seberapa besar pendapatan asli daerah yang disumbakan dalam APBD sebagai penyelenggaraan pembangunan daerah juga untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat daerah.

Untuk meningkatkan sinegritas pada perusahaan guna mewujudkan Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance), tidak terlepas dengan berbagai prinsip

(7)

yaitu; Transparansi, Akuntabilitas, Tanggungjawab, Kemandirian, dan Kewajaran. Menurut Pasal 343 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 (Dalam Fitria, 2019, Hal 8) tentang Pemerintah Daerah menyatakan bahwa pengelolaan BUMD salah satunya harus memenuhi unsur Tata Kelola Perusahaan yang baik.

Sehingga dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance), diperlukan manajemen pengawasan yang prima, sesuai dengan konsep atau prinsip-psinsip pengawasan. Penekanan terhadap kontroling merupakan salah satu wujud nyata bentuk pengawasan, yang sangat berpengaruh terhadap kualitas kinerja perusahaan, karena proses tersebut dapat memastikan apa yang dijalankan telah sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya. Disamping itu intervensi positif memungkinkan dapat mengubah pola pikir pekerja untuk bagaimana dapat menjalankan seluruh elemen-elemen perusahaan dengan baik, tanpa mengulang kesalahan yang sama.

Penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam dunia usaha di indonesia merupakan tuntutan zaman agar perusahaan-perusahaan yang ada jangan sampai terlindas oleh persaingan global yang semakin keras. Prinsip-prinsip dasar dari GCG pada dasarnya memiliki tujuan untuk memberikan kemajuan terhadap kinerja suatu perusahaan. Pengelolaan perusahaan yang lebih condong pada serangkaian pola perilaku perusahaan yang diukur melalui kinerja, sehingga dapat dijadikan sebagai dasar analisis dalam mengkaji corporate governance di suatu negara dengan memenuhi transparansi dan akuntabilitas dalam pengambilan keputusan yang sistematis yang dapat digunakan sebagai dasar pengukuran yang lebih akurat mengenai kinerja perusahaan.

(8)

Terkadang BUMD belum signifikan dikelola dengan baik untuk dijadikan sebagai sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Seiring dengan perkembangan BUMD, bahwa Badan Usaha Milik Daerah saat ini yang harusnya memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah, malah merugikan BUMD itu sendiri. Dengan melihat keterpurukan BUMD ini Pemerintah Daerah harus cepat mengambil suatu tindakan pembenahan dalam kinerjanya agar permasalahan yang terjadi bisa dituntaskan.

Berdasarkan kutipan yang disampaikan oleh Purnadi (Kepala Bapenda Kabupaten Malang) 2019 melalui media, bahwa keberadaan BUMD ternyata masih belum cukup signifikan mendongkrak Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Malang. Kabupaten malang meliliki beberapa BUMD yang belum tersiginifikan dalam menyumbangkan laba terhadap pendapatan asli daerah, salah satunya Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), yang sekarang telah berganti nama menjadi Perumda Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang.

Sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2017 silam jumlah investasi dana yang diperuntukan untuk mengelola Perumda Tirta Kanjuruhan senilai 137,5 miliar untuk pengelolaan PERUMDA tersebut. Akan tetapi jumlah kontribusi Perumda Tirta Kanjuruhan terhadap Pendapatan Asli Daerah tidak seimbangan dengan dana investasi yang diberikan, karena Perumda Tirta Kanjuruhan hanya bisa menyumbangkan laba terhadap pendapatan asli daerah sebesar 21,9 miliar dalam 8 tahun terakhir.

Selain itu juga investasi dana pada 2 tahun terakhir (2016,2017) sebesar 60 Miliar untuk pengelolaan Perumda Tirta Kanjuruhan belum dikatakan signifikan dalam menyumbangkan laba terhadap Pendapatan Asli Daerah, karena Perumda Tirta Kanjuruhan Hanya bisa menyumbangkan 6,9 Miliar. Jadi jika penyertaan modal diakumulasikan sejak tahun 2010 sampai

(9)

tahun 2017 sebesar 137,5 Miliar. Berikut Rincian pendapatan yang dihasilkan dari perumda tirta kanjuruhan pada 8 tahun terakhir.

Tabel 1. Rincian Pendapatan Asli Daerah Yang Didapatkan Dari Perumda Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang.

Tahun Nominal

2010 654.000.100

2011 1.037.035.706

2012 1.604.136.300

2013 1.923.581.458

2014 2.238.536.536

2015 7.467.995.748

2016 2.952.703.509

2017 4.044.418.697

TOTAL 21.922.408.054

Rata-rata 2.740.301.007

Sumber : LHP BPK, diolah MCW

Berdasarkan dari tabel 1 diatas bahwa minimnya BUMD Pada Perumda Tirta Kanjuruhan, kurang signifikan dalam menyumbangkan laba terhadap Pendapatan Asli Daerah dengan rincian modal yang sangat besar, akan tetapi hasil yang diperoleh dari perumda tersebut

(10)

tidak begitu optimal. Oleh karena itulah yang melatar belakangi peniliti tertarik untuk meneliti Strategi Pengawasan Oleh Satuan Pengawas Internal Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Studi kasus Pengawasan Perumda Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang, Jawa Timur.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan oleh peneliti diatas, peneliti ingin menjawab dari problem yang terjadi.

1. Bagaimana pelaksanaan fungsi Satuan Pengawas Internal Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) (Perumda Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang).?

2. Bagaimana penyelesaian yang dilakukan oleh Satuan Pengawas Internal Perumda Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang atas ketidaksignifikan nya sumbangan yang diberikan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Malang?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengelolahan investasi dana di dalam pendapatan asli daerah pada 2 tahun terahir.

2. Untuk pemanfaatan dalam pergerakan di bidang usaha dan jasa BUMD.

3. Untuk mengetahui tata kelola Pendapatan Asli Daerah.

4. Untuk mengetahui Pengoptimalan dari PERUMDA.

(11)

D. Manfaat Penelitian

Dengan melakukan penelitian ini, peneliti berharap agar memberi manfaat secara teoritis dan praktis, yaitu :

a. Manfaat teoritis,

Dengan adanya penelitian ini bisa dapat memberikan ilmu pengetahuan tentang pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (PDAM). Dalam penelitian ini juga dapat di jadikan sebagai sumber bahan referensi yang akan diteliti terkait problem yang sama.

b. Manfaat praktis,

Dari hasil penelitian ini, peneliti mengharapkan hasil yang sudah diteliti dapat memberikan masukan positif kepada pemerintah daerah dalam pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah khususnya Perumda Tirta Kanjuruhan terhadap Pendapatan Asli Daerah.

(12)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil uraian diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa Perumda Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang dalam rangka untuk meningkatkan kinerja satuan pengawasan internal dan upaya peningkatan pendapatan untuk mendokrak kontribusi besar terhadap Pendapatan asli daerah maka BUMD Perumda Tirta Kanjuruhan perlu memperhatikan hal pada Berikut ini:

1. Stabilisasi pengawasan pada tingkat internal maupun eksternal dalam rangka meningtrasikan segala kebutuhan Perumda Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang.

2. Normalisasi kebutuhan perangkat unit-unit kerja satuan pengawasan internal dalam rangka perbaikan ditubuh struktur pengawasan.

3. Peningkatan potensi sumber daya manusia dalam rangka untuk menunjang kinerja Perumda Tirta Kanjuruhan.

4. Penyedian aturan khusus oleh pemerintah daerah yang berkaitan dengan dana investasi oleh perumda tirta kanjuruhan Kabupaten Malang terhadap pihak-pihak swasta lainnya.

5. Usaha-usaha tambahan lainnya yang mendokrak pendapatan daerah.

Dari beberapa poin tersebut diatas kiranya ini menjadi penting bagi Perimda Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang. Upaya-upaya inilah yang harus di lakukan oleh Satuan Pengawasan Internal beserta unit-unit kerja lainnya guna didalam pelaksanaan pelayanan maupun kinerja lapangan dapat disinkron dan mudah untuk memproteksi kelemahan dan kelebihan pada

(13)

tubuh perusahaan. Kolerasi antara pengawasan dengan unit-unit lainnya ini menjadi penting untuk membangun kesadaran atas kebutuhan bersama dan saling memberikan motivasi sebagai embrio untuk menumbuhkan etos kerja yang tinggi.

Peran serta pengawasan dalam meningkatkan pendapatan asli daerah dapat dilakukan dengan melihat beberapa hal penting sebagai kebutuhan utama yang pertama adalah memfasilitasi hubungan pihak swasta dengan pihak perumda untuk dapat menjalin kerjasama dalam bentuk investasi maupun penyertaan modal lainnya. Yang kedua proyeksi kebutuhan secara berkala dan yang ketiga adalah manajemen tata kelola internal satuan pengawasan sehingga dari hasil dari pada itu dapat ber implikasi bersar terhadap pertumbuhan peningkatan pendapat daerah. Dan selanjutnya adalah keikut sertaan satuan pengawasan dalam kegiatan-kegiatan pemerintah untuk meningkatkan kapasitas, aksesibiltas, dan kapabilitas bagi setiap individu pada pengawasan. Sehingga ini menjadi nilai tambah bagi kerja perusahaan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dapat diuraikan, bahwa strategi pengawasan oleh Satuan Pengawas Internal Perumda belum maksmimal baik pengawasan secara langsung maupun pengawasan secara tidak langsung, dan stabilisasi pengawasan pada tingkat internal maupun eksternal belum maksimal untuk itu pada pengawasan yang mendatang perlu menjadi titik perhatian pagi pemerintah daerah, dikarenakan ini menjadi salah satu titik sentral bagi perusahaan yang notabenenya sangat berkontribusi besar terhadap pendapatan daerah. Dalam tugas pengawasan perlu memberikan perhatian hal-hal yang menjadi kebutuhan perusahaan diantaranya.

(14)

a. Daya dukung sumber daya manusia yang memadai dan berkompeten

b. Pola kerja yang tidak berbasis dan/atau model birokrat

c. Memposisikan kedudukan sebagai pasar dalam masyarakat

d. Optimalisasi Pengawasan melalui pelatihan dini dan jangka panjang

Bila dari keempat poin tersebut diatas dapat dijalankan dengan baik penulis meyakini bahwa Perumda Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang dapat memberikan pembaharuan pada tingkat intenal maupun eksternal, begitu juga dengan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.

(15)

DAFTAR PUSTAKA Perundang-undangan :

Pasal 20 Ayat 2 PP No 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keungan Daerah. Dalam Pasal 20 Ayat 2 dijelaskan bahwa Pendapatan merupakan semua penerimaan uang melalui rekening kas umum daerah, yang menambah ekuitas dana lancar, yang merupakan daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh daerah.

Peraturan Mentri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2018 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Dewan Pengawas atau Anggota Komisaris dan Anggota Direksi Badan Usaha Milik Daerah.

KEPUTUSAN MENTRI DALAM NEGERI NOMOR 50 TAHUN 1999, TENTANG KEPENGURUSAN BADAN USAHA MILIK DAERAH MENTRI DALAM NEGERI.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2017.

UU Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah.

UU Nomor 32 tentang Pemerintah Daerah.

Sumber Buku :

Dr. Yudho Taruno Muryanto. 2018. Tanggung Jawab Pengelolaan BUMD. Malang: Setara Press.

Abdulkadir Muhammad. 2010. Hukum Perusahaan Indonesia. Hal 103. Bandung : Citra Aditya Bakti.

Riduwan. 2004. Metode Riset. Jakarta : Rineka Cipta.

Prof. Dr. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. CV. Bandung : Alfabeta.

(16)

Jurnal, Skripsi, Artikel :

Imam Wisnu Taqwin, 2019, Pengembangan Infrastruktur Gili Matra Dalam Meningkatkan PAD, Uversitas Islam Malang.

Fitria Longgom Siagian, 2019, Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Studi Pada Badan Usaha Milik Daerah Perusahaan Daerah Air Minum Tirtanadi Provinsi Sumatra Utara, Universitas Sumatra Utara.

Herman Darwis, 2009, Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan, hal 1, Universitas Khairun Ternate.

Yudho, Dkk, Model Pengelolaan Badan Usaha Milik Negara BUMD Dalam Rangka Mewujudkan Good Corporate Governance, 2014, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 128.

Hesty Lilianti (Direksi PDAB Tirta Utama Jawa Tengah), Wawancara dilakukan dikantor PDAB Tirta Utama Jawa Tengah pada tanggal 28 Desember 2017.

Ira Halidayati,2014, Pengaruh Pengawasan Internal, pengawasan Eksternal, dan Implementasi Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah, Universitas Negeri Padang, Hal 8.

Neneng Siti Maryam. 2016. Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik. Hal 4.

Universitas Komputer Indonesia.

Rahmi Fadhilah, 2014, Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Tax Avoidance, Hal 4.

Universitas Negeri Padang.

Priyo Budiharto,2008, Analisis Kebijakan Pengawasan Melekat Di Badan Pengawas Provinsi Jawa Tengah, Hal 8-10, Universitas Diponegoro.

(17)

I Putu, Dkk, PENGARUH PENDAPATN ASLI DAERAH PADA BELANJA MODAL DENGAN PERTUMBUHAN EKONOMI SEBAGAI VARIABEL PEMODERISASI, 2014, UNIVERSITAS UDAYANA, h 80.

Francisca, 2013, “INTENSI UNTUK MENGIKUTI KEGIATAN ORGANISASI SOSIAL PADA PENSIUNAN”, h 17, Universitas Pendidikan Indonesia.

Maria Carolina Cindy Iskandar. 2012. Analisis Penilaian Penerapan Manajemen Kompensasi Pada Karyawan. Hal 10. Universitas Bunda Mulia.

Online :

PAD KABUPATEN MALANG MASIH TERGANTUNG PAJAK dan RETRIBUSI, BUMD

HANYA SUMBANG 10 PERSEN

https://www.malangtimes.com/baca/35752/20190205/134300/pad-kabupaten-malang-masi h-tergantung-pajak-dan-retribusi-bumd-hanya-sumbang-10-persen (diakses pada tanggal 5 Februari 2019, 13:43).

MALANG CORRUPTION WATCH, PENDAPATAN ASLI DAERAH, KEMALASAN

PEMERINTAH DAERAH

https://mcw-malang.org/pendapatan-asli-daerah-rendah-kemalasan-pemerintah-daerah/

(diakses pada tanggal 19 November 2018).

JOGLOABANG. 2019. PP 54 Tahun 2017 Tentang Badan Usaha Milik Daerah. on September, 16, 2019. www.jogloabang.com/ekbis/pp-54-2017-badan-usaha-milik-daerah. (diakses pada 16 September 2019).

Aris Kurniawan. 2019. Pengertian Wawancara. Diakses dari https://.gurupendidikan.co.id, pada 1 Juni 2019.

(18)

Mey hariyanti.2015. Analisis Data Kualitatif Miles dan Huberman. Diakses pada h t t p s : / / w w w . k o m p a s i a n a . c o m / m e y k u r n i a w a n /analisis-data-kualitatif-miles-dan-hubermen-556c450057937332048b456c.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui (1) Implementasi satuan pengawasan internal menjalankan program dan tugasnya berlandaskan pada surat keterangan langsung

Januari 20L5, terhitung mulai tanggal 16 Januari 2015 telah nyata melaksanakan tugas sebagai Ketua Satuan Pengawas lnternal (SPl) Universitas Negeri Malang Masa

Sehungga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul Perlindungan Hak-Hak Pekerja/Buruh Outsourcing Melalui Pengawasan Oleh Satuan Pengawasan

Satuan pengawasan intern berfungsi dan bertugas membantu Rektor dalam memastikan pencapaian tujuan dan misi universitas dengan : (1) Melakukan evaluasi terhadap

Oleh karena itu, di setiap BUMN/BUMD di Indonesia dibentuk Satuan Pengawas Intem (SPI) sebagai auditor internal untuk melakukan fungsi pengawasan bagi kepentingan manajemen

Skripsi PENGARUH INDEPENDENSI SATUAN PENGAWASAN INTERN ..... ADLN Perpustakaan

Berdasarkan skema perubahan diatas, maka pembentukan Satuan Pengawas Internal (SPI) PNL sebagai tatanan yang tidak dapat dipisahkan dari struktur organisasi perguruan tinggi

Penulis menyadari bahwa temuan penelitia n belum dapat menggali secara lebih dalam perihal pengawasan bangunan liar Oleh Satuan Polisi Pamong Praja Di Kabupaten Sidoarjo, maka dari itu