• Tidak ada hasil yang ditemukan

Satuan Pengawas Internal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Satuan Pengawas Internal"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH "KANJURUHAN" KEPANJEN

Jalan Panji No.100 Telp (0341) 395041 Fax (0341) 395024

E-mail: [email protected] Website: http://rsud-kanjuruhan.malangkab.go.id

KEPANJEN – MALANG 65163

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH “KANJURUHAN” KEPANJEN KABUPATEN MALANG

NOMOR : 445/ /421.215/2012 TENTANG

PEMBENTUKAN SATUAN PENGAWAS INTERNAL

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH “KANJURUHAN” KEPANJEN KABUPATEN MALANG

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH “KANJURUHAN” KEPANJEN KABUPATEN MALANG

Menimbang : a. Bahwa sebagaimana pasal 45 ayat (1) Peraturan Bupati Malang Nomor 37 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Rumah Sakit Umum Daerah, disebutkan bahwa Satuan Pengawas adalah satuan kerja fungsional non struktural atau yang bertugas membantu Direktur dalam melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan kegiatan internal rumah sakit.

b. Bahwa dalam rangka pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan kegiatan internal sehubungan dengan maksud huruf a konsideran menimbang ini, dipandang perlu melakukan Pembentukan Satuan Pengawas Internal (SPI) Rumah Sakit Umum Daerah “Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang yang ditetapkan dengan Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah “Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 2. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

Perangkat Daerah;

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1684/MENKES/PER/XII/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit;

5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1045/MENKES/PER/XI/2006 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit di Lingkungan Departemen Kesehatan;

(2)

Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;

7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 811/MENKES/SK/X/2006, Tanggal 03 Oktober 2006 tentang Peningkatan Kelas Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Malang Milik Pemerintah Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur (Diktum ke 2 perihal Peningkatan Kelas Rumah Sakit dari Kelas C menjadi Kelas B Non Pendidikan);

8. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 1 Tahun 2008 Tentang Organisasi Perangkat Daerah 9. Peraturan Bupati Malang Nomor 37 Tahun 2008 tentang

Organisasi Perangkat Daerah Rumah Sakit Umum Daerah;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH “KANJURUHAN” KEPANJEN KABUPATEN MALANG TENTANG PEMBENTUKAN SATUAN PENGAWAS INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH “KANJURUHAN” KEPANJEN KABUPATEN MALANG

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Direktur ini yang dimaksud dengan :

1. Direktur adalah Direktur Rumah Sakit Umum Daerah “Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang;

2. Wakil Direktur adalah Wakil Direktur Pelayanan dan Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan pada RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang; 3. Rumah Sakit Umum Daerah “Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten

Malang adalah institusi pelayanan kesehatan milik Pemerintah Kabupaten Malang yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat di Rumah Sakit Umum Daerah “Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang;

4. Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Unit Kerja pada Satuan Kerja Perangkat

(3)

kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.

5. Satuan pengawas internal adalah perangkat BLUD yang bertugas melakukan pengawasan dan pengendalian internal dalam rangka membantu pimpinan BLUD untuk meningkatkan kinerja pelayanan, keuangan dan pengaruh lingkungan sosial sekitarnya (socialresponsibility) dalam menyelenggarakan bisnis sehat;

6. Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab dan wewenang dan hak seorang PNS dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan / atau ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri;

7. Jabatan struktural adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang PNS dalam rangka memimpin suatu satuan organisasi yang ditandai dengan eselonering;

8. Jabatan Non Struktural adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang PNS;

BAB II PEMBENTUKAN

Pasal 2

Dengan Peraturan Direktur ini dibentuk Satuan Pengawas Internal Rumah Sakit Umum Daerah “Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang.

Pasal 3

Satuan Pengawas Internal berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Rumah Sakit Umum Daerah “Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang.

BAB III

SUSUNAN ORGANISASI Pasal 4

(1). Susunan Organisasi Satuan Pengawas Internal disusun dengan mempertimbangkan ketersediaan Sumber Daya

(2). Susunan Organisasi yang terdiri dari: a. Ketua;

b. Sekretaris; dan

c. Kelompok Kerja (Pokja).

(3) Kelompok Kerja (Pokja) sebagaimana dimaksud ayat (2) huruf c, terdiri dari: a. Pelayanan;

b. Administrasi dan Pengelolaan; c. Keuangan;

(4)

BAB IV

TUGAS POKOK DAN FUNGSI Pasal 5

(1). Tugas pokok dan fungsi Satuan Pengawas Internal Rumah Sakit Umum Daerah ”Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang:

a. Bersama-sama jajaran manajemen menciptakan dan meningkatkan pengendalian internal Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah ”Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang.

b. Membantu Direktur dalam kegiatan penilaian atas sistem pengendalian manajemen dan pelaksanaannya serta memberikan saran-saran perbaikan dalam hal :

b.1. Pengamanan harta kekayaan (asset);

b.2. Menciptakan akurasi Sistem Informasi Keuangan; b.3. Menciptakan efisiensi dan produktivitas;

b.4. Mendorong dapat dipatuhinya kebijakan manajemen dalam penerapan praktek bisnis yang sehat.

c. Menyusun program kerja pengawasan tahunan dan evaluasi pencapaiannya. d. Menyampaikan laporan hasil pengawasan dan kinerja kepada Direktur.

e. Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Satuan Pengawas Internal wajib menjaga kelancaran tugas satuan organisasi lainnya dalam rumah sakit.

(2). Satuan Pengawas Internal melaporkan pelaksanaan tugasnya sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf d, kepada Direktur secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam satu tahun dan sewaktu-waktu apabila diperlukan.

Pasal 6

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Satuan Pengawas Internal berwenang:

a. Memberdayakan diri sebagai Strategic Business Partner bagi pejabat pengelola dengan memberikan masukan-masukan dan pertimbangan kepada Direktur terhadap hal-hal strategis yang dihadapi rumah sakit ;

b. Mengatur dan melaksanakan tugas pengawasan internal berdasarkan standar audit yang dimiliki, mekanisme kerja dan supervisi yang memadai.

Pasal 7 Ketua

Ketua mempunyai tugas:

a. Bertanggungjawab dalam penyelenggaraan, pengkoordinasian, pengaturan dan pelaksanaan pengawasan dan pengendalian secara internal di Rumah Sakit Umum Daerah ”Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang;

(5)

b. Bersama dengan Sekretaris dan Kelompok Kerja (Pokja) menyusun program kerja pengawasan tahunan;

c. Melakukan tinjauan yang efektif dari sistem yang telah diterapkan di Rumah Sakit Umum Daerah ”Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang;

d. Merencanakan dan memantau pelaksanaan pengawasan (audit) yang dilakukan oleh Kelompok Kerja (Pokja);

e. Mengevaluasi dan memastikan kedisiplinan dan kegiatan pengawasan (audit) yang telah dilaksanakan sesuai kriteria/standar pengawasan (audit) yang ditetapkan;

f. Menyiapkan laporan hasil pengawasan (audit) lengkap dengan rekomendasi secara berkala ke Direktur.

Pasal 8 Sekretaris

Sekretaris mempunyai tugas:

a. Melaksanakan pengadaan umum

terkait dengan kegiatan Satuan Pengawas Internal (SPI);

b. Menyiapkan draft program tahunan

pengawasan Satuan Pengawas Internal (SPI);

c. Menyusun jadwal pertemuan dengan

melakukan koordinasi dengan Kelompok Kerja (Pokja);

d. Menyiapkan agenda dan materi

pertemuan;

e. Mendokumentasikan setiap hasil

kegiatan pengawasan;

f. Menyiapkan laporan tertulis hasil kegiatan pengawasan untuk ditandatangani Ketua Satuan Pengawas Internal (SPI) dan dilaporkan ke Direktur.

Pasal 9

Kelompok Kerja Pelayanan

Kelompok Kerja Pelayanan mempunyai tugas:

a. Merumuskan kebijakan dan prosedur pengawasan dalam upaya peningkatan pelayanan melalui penyusunan standar prosedur operasional pengawasan kegiatan pelayanan;

b. Menyusun kriteria/standar indikator penilaian (audit) pelayanan;

c. Melaksanakan kegiatan, pengawasan (audit) terhadap kinerja pelayanan yang diberikan/dilakukan di rumah sakit;

d. Membuat laporan hasil pengawasan (audit) pelayanan lengkap dengan rekomendasi dan disiapkan untuk Ketua Satuan Pengawas Internal (SPI).

(6)

Pasal 10

Kelompok Kerja Administrasi dan Pengelolaan

Kelompok Kerja Administrasi dan Pengelolaan mempunyai tugas:

a. Merumuskan kebijakan dan prosedur pengawasan administrasi dan pengelolaan dalam upaya peningkatan pelayanan melalui penyusunan standar prosedur operasional pengawasan administrasi dan pengelolaan dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. Menyusun kriteria/standar indikator audit administrasi dan pengelolaan;

c. Melaksanakan kegiatan pengawasan (audit) terhadap kegiatan administrasi dan pengelolaannya di rumah sakit;

d. Membuat laporan hasil pengawasan (audit) administrasi dan pengelolaan lengkap dengan rekomendasi dan disiapkan untuk Ketua Satuan Pengawas Internal (SPI).

Pasal 11

Kelompok Kerja Keuangan

Kelompok Kerja Keuangan mempunyai tugas:

a. Merumuskan kebijakan dan prosedur pengawasan (audit) dalam upaya peningkatan pelayanan melalui penyusunan standar prosedur operasional pengawasan keuangan dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. Menyusun kriteria/standar indikator pengawasan (audit) keuangan;

c. Melaksanakan kegiatan pengawasan (audit) terhadap kinerja keuangan rumah sakit; d. Membuat laporan hasil pengawasan (audit) keuangan lengkap dengan rekomendasi dan

disiapkan untuk Ketua Satuan Pengawas Internal (SPI).

Pasal 12

Kelompok Kerja Sarana dan Prasarana

Kelompok Kerja Sarana dan Prasarana mempunyai tugas:

a. Merumuskan kebijakan dan prosedur pengawasan (audit) dalam upaya peningkatan pelayanan melalui penyusunan standar prosedur operasional pengawasan sarana dan prasarana dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. Menyusun kriteria/standar indikator pengawasan (audit) sarana dan prasarana;

c. Melaksanakan kegiatan pengawasan (audit) terhadap optimalisasi penggunaan sarana dan prasarana sesuai fungsinya di rumah sakit;

d. Membuat laporan hasil pengawasan (audit) sarana dan prasarana lengkap dengan rekomendasi dan disiapkan untuk Ketua Satuan Pengawas Internal

(7)

BAB V TATA KERJA

Pasal 13

Dalam melaksanakan tugasnya, semua unsur Satuan Pengawas Internal wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dilingkungan Satuan Pengawas Internal maupun dalam hubungannya dengan unit kegiatan lain.

Pasal 14

(1). Ketua Satuan Pengawas Internal bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh Kelompok Kerja (Pokja).

(2). Ketua Satuan Pengawas Internal wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada Direktur serta menyampaikan laporan tepat pada waktunya. (3). Dalam menyampaikan laporan, tembusan disampaikan pula kepada Unit Kegiatan lain

yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

(4). Dalam rangka pelaksanaan tugas, Ketua Satuan Pengawas Internal wajib mengadakan rapat serta melaksanakan monitoring dan evaluasi secara berkala.

BAB VI

PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN Pasal 15

(1) Satuan Pengawas Internal merupakan organisasi non struktural yang dibentuk dan ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit Umum Daerah “Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang.

(2) Satuan Pengawas Internal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2), dapat dibentuk dengan mempertimbangkan:

a. sikap profesional, reputasi dan perilaku; b. keseimbangan antara rnanfaat dan beban; c. kompleksitas manajemen; dan

d. volume dan/atau jangkauan pelayanan.

(3). Kriteria yang dapat diusulkan menjadi keanggotaan Satuan Pengawas Internal, antara lain:

a. mempunyai etika, integritas dan kapabilitas yang memadai;

b. memiliki pendidikan dan/atau pengalaman teknis sebagai pemeriksa; c. mempunyai sikap independen dan obyektif terhadap obyek yang diaudit.

(4). Satuan Pengawas Internal dapat diganti dalam masa bakti keanggotaannya apabila yang bersangkutan karena sesuatu hal tidak dapat melaksanakan tugasnya.

BAB VII PEMBIAYAAN

(8)

Segala biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas Satuan Pengawas Internal sebagaimana dimaksud dalam pasal 2, dibebankan pada Badan Layanan Umum Daerah dan dimuat dalam Rencana Bisnis Anggaran Rumah Sakit Umum Daerah “Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang.

BAB VIII

KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 17

Bagan Struktur Organsasi Satuan Pengawas Internal adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur ini.

BAB IX

KETENTUAN PENUTUP Pasal 18

(1). Peraturan Direktur ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

(2). Dengan ditetapkannya Peraturan Direktur ini, maka segala bentuk peraturan ataupun keputusan direktur yang mengatur hal/materi yang sama dinyatakan tidak berlaku lagi.

Ditetapkan di : Kepanjen

Tanggal : 2012

DIREKTUR RSUD “KANJURUHAN” KEPANJEN KABUPATEN MALANG

dr. HARRY HARTANTO, MM. Pembina Utama Muda NIP. 19580522 198803 1 003

Referensi

Dokumen terkait

dosen yang diberi tugas tambahan sebagai Anggota Satuan Pengawasan Internal Universitas Negeri Malang sampai.. dengan ditetapkannya anggota

Perusahaan membutuhkan Satuan Pengawas Internal agar dapat menunjang efektivitas pengendalian intern perusahaan, kegiatan audit internal mempunyai fungsi yang sangat

17 Tahun 2002 tentang Badan Narkotika Nasional, pada bagian konsideran menimbang huruf (d) berbunyi: Bahwa sehubungan dengan pertimbangan huruf a, huruf b, huruf c,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peran satuan pengawasan internal dan penerapan internal control dalam upaya mewujudkan good university governance..

1 3005 112 0053854 B79 DIMAS GALIH ADIPUTRA Umum 03-05-1996 Jakarta Pengolah Data Satuan Pengawas Internal D-III MANAJEMEN 55 70 156 281 TIDAK MEMENUHI Tidak Lulus. Data Hasil

satuan pengawas internal yang dibentuk oleh Pemimpin Perguruan Tinggi sebagai unsur pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 huruf c, yang menjalankan fungsi

bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut pada huruf a konsideran Menimbang ini serta dalam upaya tertib administrasi tunggakan Pajak Bumi dan Bangunan agar

Dewan Penyantun Satuan Pengawas Internal Rektor Fakultas Pasca Sarjana Lembaga Unit Pelaksana Teknis UPT Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Hubungan Masyarakat Layanan Akademik