• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI EMPING MELINJO DI DESA KOHALA KECAMATAN BUKI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI EMPING MELINJO DI DESA KOHALA KECAMATAN BUKI "

Copied!
126
0
0

Teks penuh

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor internal dan eksternal serta menganalisis strategi pengembangan agroindustri melinjo di Desa Kohala Kecamatan Buki Kabupaten Kepulauan Selayar. Tak lupa penulis panjatkan doa dan salam kepada Rasulullah SAW beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Strategi Pengembangan Agroindustri Emping Melinjo di Desa Kohala Kecamatan Buki Kabupaten Selayar.”

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Untuk mengembangkan agroindustri melinjo yang berkembang di Kabupaten Kepulauan Selayar diperlukan pendekatan yang matang. 4 Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang strategi pengembangan agroindustri melinjo pemula di Desa Kohala Kecamatan Buki Kabupaten Kepulauan Selayar.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Bagi pemerintah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan pertimbangan pemerintah dalam mengambil kebijakan dan keputusan pengembangan agroindustri emping melinjo di Kabupaten Kepulauan Selayar.

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Agribisnis dan Agroindustri

Emping Melinjo

  • Definisi Emping Melinjo
  • Pohon Agroindustri Melinjo

Setiap piringnya berasal dari satu biji melinjo dengan ukuran dan kualitas yang sama, sehingga diameternya hampir seragam. Bijinya merupakan bahan utama pembuatan keripik melinjo, daunnya digunakan sebagai bahan campuran kosmetik karena dipercaya dapat mencegah timbulnya jerawat, kayu sebagai bahan baku pembuatan ijuk kertas dan tali, kulit buah sebagai bahan campuran pupuk organik, kulit buah melinjo sebagai bahan baku pembuatan keripik melinjo. Campuran sayur dan rantingnya bisa dijadikan bahan kayu bakar.

Strategi Pengembangan

Strategi adalah tindakan prospektif yang memerlukan keputusan manajemen puncak dan banyak sumber daya perusahaan untuk diterapkan. Kata perencanaan strategis terdiri dari kata perencanaan dan strategi (Kerzner, 2001), yang mengungkapkan bahwa perencanaan strategis (Strategic Planning) adalah suatu alat manajemen yang digunakan untuk mengelola situasi saat ini untuk mengatur situasi di masa depan, sehingga rencana strategis menjadi suatu memandu.

Analisis SWOT

  • Analisis Lingkungan Internal (ALI) dan Eksternal (ALE)
  • Menganalisis dan Menentukan Keputusan Strategis Menggunakan Matriks SWOT

Analisis SWOT digunakan untuk mencapai serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang dengan mengamati lingkungan eksternal untuk melihat peluang dan ancaman serta mengamati lingkungan internal untuk melihat kekuatan dan kelemahan agribisnis. Faktor lain yang menunjukkan dukungan terhadap proses kinerja/misi organisasi yang ada, atau yang berpotensi muncul di lingkungan internal organisasi, seperti teknologi yang digunakan selama ini.

Gambar 2. Matriks Posisi Analisis (Rangkuti, 2000).
Gambar 2. Matriks Posisi Analisis (Rangkuti, 2000).

Perilaku Konsumen

Peluangnya besar, namun sumber dayanya sangat lemah, oleh karena itu kita perlu memanfaatkan peluang ini sebaik-baiknya dan fokus pada strategi positioning untuk meminimalkan kendala pemasaran internal. Selain itu juga terdapat variabel yang tidak dapat diamati seperti nilai konsumen, kebutuhan pribadi, persepsi, cara konsumen mengevaluasi pilihan lain, dan bagaimana perasaan konsumen dalam memiliki dan menggunakan produk tersebut.

Kerangka Pikir

Strategi yang dapat diterapkan oleh agroindustri melinjo skala rumah tangga berdasarkan matriks IE adalah Pertumbuhan dan Stabilitas. Biaya produksi, nilai tambah dan prospek pengembangan Agroindustri Marning di Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran.

METODE PENELITIAN

  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Teknik Penentuan Informan
  • Jenis dan Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
    • Identifikasi Faktor Eksternal dan Internal
    • Matriks Posisi
  • Definisi Operasional

Data sekunder yang dikumpulkan meliputi data produksi dan penjualan emping melinjo di Desa Kohala Kecamatan Buki Kabupaten Kepulauan Selayar. Yakni pengumpulan data dengan melakukan observasi langsung ke industri rumahan pembuatan keripik melinjo di Desa Kohala, Kecamatan Buki, Kabupaten Kepulauan Selayar. Analisis SWOT merupakan suatu metode perencanaan strategis yang digunakan untuk menilai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada agroindustri emping melinjo.

Daya merupakan kemampuan yang dimiliki oleh agroindustri emping melinjo yang bersumber dari agroindustri tersebut, sehingga kegiatannya terlaksana secara maksimal. Kekurangan merupakan kekurangan yang dimiliki oleh agroindustri emping melinjo dan berasal dari agroindustri tersebut, sehingga perusahaan tidak dapat beroperasi dengan baik. Peluang merupakan faktor yang berasal dari lingkungan eksternal industri pertanian emping melinjo dan bersifat positif serta dapat menunjang keberhasilan industri pertanian emping melinjo.

Tabel 3. Matriks SWOT  Faktor Internal
Tabel 3. Matriks SWOT Faktor Internal

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

Keadaaan Geografis

Keadaan Demografis

  • Penduduk Berdasarkan Jenis kelamin
  • Keadaaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
  • Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

40 Komposisi penduduk Desa Kohala menurut kelompok umur untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4 dibawah ini. Berdasarkan tabel 4 di atas terlihat bahwa rasio penduduk laki-laki lebih sedikit dibandingkan dengan perempuan dengan perbandingan 436 laki-laki dan 481 perempuan. Jenis dan jumlah mata pencaharian masyarakat Kohala dapat dilihat pada Tabel 5 di bawah ini.

Data pada Tabel 5 di atas menunjukkan bahwa mata pencaharian penduduk Desa Kohala sebagian besar adalah sebagai ibu rumah tangga sebanyak 601 orang atau 65,54%, disusul sektor pertanian yaitu sebanyak 158 orang atau 17,23%. 42 maka terendah pada sektor mata pencaharian mekanik sebesar 3 atau 00,3%. Beberapa mata pencaharian lain yang dikembangkan masyarakat Desa Kohala adalah sebagai tukang batu, tukang kayu, penjahit, pembuat kue, penenun dan pengrajin industri rumah tangga lainnya. Jadi terlihat bahwa tingkat pendidikan penduduk Desa Kohala pada umumnya tidak bersekolah dan hal ini dapat diartikan bahwa tingkat pendidikan masyarakat Desa Kohala masih rendah.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sejarah Agroindustri Emping Melinjo di Desa Kohala

Dari uraian di atas terlihat jelas bahwa bahan baku yang digunakan dalam pembuatan emping adalah melinjo, tanpa menggunakan bahan pengawet. Usaha ini cukup menjanjikan karena pada prinsipnya banyak acara yang menggunakan bahan baku emping melinjo, namun minimnya varian produk yang ditawarkan juga menjadi kendala dalam meningkatkan penjualan emping. Oleh karena itu mereka menjualnya ke pedagang pengecer dan pengepul karena mereka beranggapan dengan cara ini emping melinjo akan laris manis dan laris manis.

Pada pembuatan Emping Melinjo, bahan baku yang digunakan adalah Melinjo. Ketersediaan bahan baku sangat menunjang produktivitas kegiatan Melinjo Emping. Lokasi perusahaan pembuat emping melinjo yang tidak strategis membuat konsumen lebih memilih membeli di pasar sekitar karena akses jalan yang cukup dekat dan mudah ditemukan. Biasanya pengrajin emping melinjo di Desa Kohala, Kecamatan Buki, Kabupaten Kepulauan Selayar menjual langsung ke pasar dengan harga Rp.

Identifikasi Faktor Internal

Faktor –Faktor Internal

Kekuatan

Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Sitti selaku konsumen pertama produk emping melinjo yang diwawancarai pada penelitian ini yang mengatakan. Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Maranna selaku pemilik perusahaan emping melinja pertama yang diwawancarai dalam penelitian ini, yang mengatakan. Pernyataan lain disampaikan oleh Ibu Baho, pemilik perusahaan lain, emping melinjo, yang diwawancarai dalam penelitian ini, dan dia mengiyakan.

Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Baho, pemilik agroindustri melinjo yang sedang berkembang di desa Kohala, yang diwawancarai dalam penelitian ini, yang mengatakan demikian. Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Baho selaku pemilik agroindustri emping melinjo yang diwawancarai dalam penelitian ini yang mengatakan demikian. Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Sitti selaku konsumen emping melinjo yang diwawancarai dalam penelitian ini yang mengatakan demikian.

Kelemahan

  • Identifikasi Faktor Eksternal

54 Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Baha selaku pemilik perusahaan emping melinja yang diwawancarai dalam penelitian ini beliau menjawab iya. Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Maranna selaku pemilik perusahaan agroindustri Emping Melinja yang diwawancarai dalam penelitian ini, ujarnya. Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Baha selaku pemilik perusahaan agroindustri Emping Melinja yang diwawancarai dalam penelitian ini, ujarnya.

Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Marannu selaku pemilik perusahaan Emping Melinjo yang diwawancarai dalam penelitian ini, ujarnya. Sebagai produsen, dia menjelaskan, kendalanya pembeli harus menempuh jarak jauh untuk mendapatkan emping melinjo. Penjelasan mengenai faktor eksternal strategi pengembangan agroindustri emping melinjo di Desa Kohala Kecamatan Buki Kabupaten Kepulauan Selayar adalah sebagai berikut.

Peluang

Biasanya jumlah konsumen yang akan memesan pada salah satu produsen melinjo di Desa Kohala, Kecamatan Buki, Kabupaten Kepulauan Selayar adalah 9-11 konsumen setiap minggunya. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Marannu selaku pemilik usaha, beliau menjelaskan bahwa pemilik usaha tidak perlu takut jika produk emping melinjo yang dihasilkannya tidak laku karena sudah ada pelanggan setianya setiap kali datang dari kota tersebut. . mereka membeli dan memesan emping melinjo. Dari peluang tersebut produk emping melinjo dapat dikenal konsumen dari dalam dan luar negeri.

Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Baho selaku pemilik usaha emping melinjo yang diwawancarai dalam penelitian ini, ujarnya. Dijelaskannya, konsumen percaya terhadap kualitas emping melinjo karena produknya tidak mudah rusak meski disimpan berhari-hari.” Berdasarkan hasil wawancara dengan Ny. Marni, warga yang tinggal di Desa Kohala, mengatakan peluang terbesarnya adalah pengunjung yang semakin hari semakin meningkat, akan semakin banyak memperkenalkan produk emping melinjo sehingga penjualan dan pendapatan juga meningkat.

Ancaman

  • Matriks Strategi Internal
  • Matriks Strategi Eksternal
  • Matriks Posisi
  • Strategi Pengembangan Agroindustri Emping Melinjo
  • KESIMPULAN DAN SARAN
    • Kesimpulan

Agroindustri emping melinjo di Kabupaten Buki, Kepulauan Selayar, belum bekerjasama dengan lembaga lain untuk mengembangkan kegiatannya. Hal ini menunjukkan bahwa kelebihan agroindustri emping melinjo di Desa Kohala Kecamatan Buki Kabupaten Kepulauan Selayar dapat mengatasi beberapa kelemahan dengan cukup baik. Berdasarkan hasil penelitian mengenai strategi pengembangan agroindustri emping melinjo di Desa Kohala Kecamatan Buki Kabupaten Kepulauan Selayar, faktor eksternal (peluang dan ancaman) dapat dirumuskan menjadi matriks strategi eksternal yang disajikan pada tabel berikut ini. terlihat.

Hal ini menunjukkan bahwa strategi pengembangan agroindustri emping melinjo di Desa Kohala Kecamatan Buki Kabupaten Kepulauan Selayar cukup baik dalam merespon peluang dan meminimalisir ancaman. Hal ini menunjukkan bahwa kelebihan agroindustri emping melinjo di Desa Kohala Kecamatan Buki Kabupaten Kepulauan Selayar telah berhasil mengatasi beberapa kelemahan. Strategi WO ini diterapkan atas dasar pemanfaatan peluang yang ditawarkan agroindustri Emping Melinjo dengan meminimalkan kelemahan yang ada.

Gambar 5. Matriks Posisi Analisis SWOT Peluang
Gambar 5. Matriks Posisi Analisis SWOT Peluang

DAFTAR PUSTAKA

Informan 1 (Pemilik Usaha)

Pilihlah beberapa faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) yang sesuai dengan berkembangnya agroindustri melinjo di daerah Anda, jika ada faktor lain yang tidak tersedia. Tentukan bobot relatif atau tingkat kepentingan masing-masing faktor internal dan eksternal di bawah ini yang mempengaruhi strategi pembangunan di Desa Kohala Kecamatan Buki Kabupaten Kepulauan Selayar dengan memberikan skor. Kemudian menentukan rating atau tingkat kepentingan relatif masing-masing faktor internal dan eksternal di bawah ini beserta rekomendasi alternatif strategi yang mempengaruhi strategi pembangunan yang muncul di Desa Kohala Kecamatan Buki Kabupaten Kepulauan Selayar dengan memberikan skor.

Pengrajin Emping Melinjo)

Konsumen)

Kemudian tentukan rating atau tingkat kepentingan relatif masing-masing faktor internal dan eksternal di bawah ini dengan rekomendasi strategi alternatif yang mempengaruhi strategi pembangunan yang ada. Hasil Penilaian Menggunakan Skala Strategi Pengembangan Emping Melinjo di Desa Kohala Kecamatan Buki Kabupaten Kepulauan Selayar. Hasil Pengkajian Menggunakan Strategi Pengembangan Emping Melinjo di Desa Kohala Kecamatan Buki Kabupaten Kepulauan Selayar.

Gambar 4. Peta Wilayah Kecamatan Buki Kabupaten Kepulauan Selayar.
Gambar 4. Peta Wilayah Kecamatan Buki Kabupaten Kepulauan Selayar.

RIWAYAT HIDUP

Gambar

Gambar 1. Pohon Agroindustri Emping Melinjo (Rahayu, 2012).
Gambar 2. Matriks Posisi Analisis (Rangkuti, 2000).
Tabel 3. Matriks SWOT  Faktor Internal
Gambar 4. Peta Wilayah Kecamatan Buki Kabupaten Kepulauan Selayar.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Corporate Secretary/Compliance Officer - Death on 29 March 2020 Election or Appointment Name of Person Position/Designation Date of Appointment/Election mmm/dd/yyyy Effective Date