• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Wirausaha Untuk Membentuk Usaha Dengan Ide Bisnis Penjualan Online "Cookies By Tyara"

N/A
N/A
TYARA PUTRI RAMADHANI

Academic year: 2024

Membagikan "Strategi Wirausaha Untuk Membentuk Usaha Dengan Ide Bisnis Penjualan Online "Cookies By Tyara""

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI WIRAUSAHA DALAM

MEMBENTUK USAHANYA DENGAN IDE BISNIS PENJUALAN ONLINE “COOKIES BY TYARA”

Disusun unutk memenuhi tugas pada mata kuliah : PENGANTAR BISNIS

Dosen Pengampu : Irwan Adi Riyanto

Disusun Oleh:

Tyara Putri Ramadhani (E62401231009)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 CIREBON

(2)

PENDAHULUAN

1. Pengertian Kewirausahaan

Wirausaha adalah sebuah kegiatan usaha atau suatu bisnis mandiri yang setiap sumber daya dan kegiatannya dibebankan kepada pelaku usaha atau wirausahawan terutama dalam hal membuat produk baru, menentukan bagaimana cara produksi baru, maupun menyusun suatu operasi bisnis dan pemasaran produk serta mengatur permodalan usaha.

Wirausaha yaitu seseorang yang memiliki ide dan bertindak atas ide tersebut. Salah satu ciri-ciri darinnya adalah memulai usaha secara kecil-kecilan melalui produk atau layanan baru. Wirausaha memiliki tujuan untuk menghasilkan sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan sebelum diolah.

Pengertian Wirausaha menurut para ahli :

1. Menurut Burgess  (1993), definisi wirausaha adalah seseorang yang melakukan pengelolaan, mengorganisasikan, dan berani menanggung segala risiko dalam menciptakan peluang usaha dan usaha yang baru.

2. Menurut J.B Say (1803), wirausaha adalah pengusaha yang mampu mengelola sumber-sumber daya yang dimiliki secara ekonomis (efektif dan efisien) dan tingkat produktivitas yang rendah menjadi tinggi.

3. Menurut Peter Drucker, wirausaha mengacu pada suatu kemampuan dalam menciptakan hal baru dan memiliki ciri khas tersendiri, sehingga berbeda dengan yang lainnya.

2. Perbedaan Wirausaha dan Kewirausahaan

Wirausaha dan Kewirausahaan adalah dua konsep yang sering digunakan dalam dunia bisnis. Meskipun keduanya terkait erat, ada beberapa perbedaan penting antara keduanya.

Wirausaha adalah seseorang yang memulai usahanya sendiri. Mereka memulai usaha tanpa ada bantuan dari orang lain.

Wirausaha adalah orang yang mengambil risiko untuk mencapai tujuan mereka. Mereka mengembangkan konsep bisnis, mengumpulkan modal, mencari pelanggan, mempromosikan produk atau layanan mereka, dan menjalankan operasi bisnis. Wirausaha juga mengambil risiko dengan menggunakan modal mereka sendiri untuk memulai usaha dan berharap akan menghasilkan keuntungan.Sedangkan kewirausahaan adalah konsep yang lebih luas daripada

(3)

wirausaha. Kewirausahaan adalah suatu proses yang menghasilkan ide-ide baru yang kemudian dikembangkan menjadi produk atau jasa yang dapat dijual. Kewirausahaan merupakan bagian penting dari ekonomi, karena membantu menciptakan lapangan kerja dan membuka peluang untuk pengembangan bisnis.

Perbedaan utama antara wirausaha dan kewirausahaan adalah wirausaha adalah seseorang yang memulai usahanya sendiri, sedangkan kewirausahaan adalah proses membangun sebuah bisnis. Wirausaha adalah orang yang mengambil risiko untuk mencapai tujuan bisnis mereka.

Sementara itu, kewirausahaan adalah proses menciptakan ide-ide baru yang kemudian dikembangkan menjadi produk atau jasa yang dapat dijual. Kesimpulannya, wirausaha adalah orang yang memulai usaha sendiri tanpa bantuan orang lain, sedangkan kewirausahaan adalah proses yang lebih kompleks untuk menciptakan ide-ide baru yang kemudian dikembangkan menjadi produk atau jasa yang dapat dijual. Wirausaha mengambil risiko untuk mencapai tujuan bisnis mereka, sementara kewirausahaan melibatkan proses yang lebih luas untuk menciptakan produk atau jasa.

3. Karakteristik Wirausaha

1. Keberanian dalam Mengambil Keputusan serta Risiko

Wirausaha seringkali harus menghadapi situasi saat mereka harus mengambil keputusan penting yang melibatkan risiko. Dalam hal ini, mereka harus berani mencoba hal-hal baru dan berani mengambil tindakan meskipun terdapat ketidakpastian pada hasil akhirnya.

2. Daya Kreasi serta Inovasi Tinggi

Karena seringkali mencari cara baru untuk mengatasi masalah atau memenuhi kebutuhan pasar, wirausaha harus memiliki karakteristik untuk berpikir kreatif dan inovatif dan menciptakan solusi baru.

3. Berfikir Jangka Panjang untuk Masa Depan

Wirausaha memiliki visi dalam jangka panjang tentang bisnis mereka dalam memperimbangkan masa depan. Mereka harus dapat merencanakan dan mempersiapkan u saha mereka untuk pertumbuhan dan perkembangan di masa depan melalui visi dan misi yang mereka tanam dan mereka kembangkan.

4. Jiwa Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah ciri kunci dalam berwirausaha. Wirausaha seringkali harus memimpin tim, menginspirasi orang lain, dan membuat keputusan penting untuk bisnis mereka.

(4)

5. Semangat serta Kemauan yang Keras

Wirausaha memiliki semangat yang tinggi dan kemauan keras untuk mencapai tujuan mereka. Hal tersebut sebagai bekal bagi perjalanan merka karena harus siap menghadapi berbagai tantangan dan berusaha keras untuk mencapai tujuan mereka.

6. Kemampuan Menganalisis dengan Tepat

Sebagai pemegang peranan dalam mengambil keputusan strategis, wirausaha memiliki daya analisis yang baik dan sangat penting dalam mengelola bisnis. Wirausaha perlu dapat memahami dan mengidentifikasi tren dan peluang di pasar, kemudian memproyeksikannya untuk perencanaan pada periode selanjutnya.

7. Sifat Hemat atau Tidak Konsumtif

Salah satu karakteristik penting wirausaha tentunya dapat mengelola keuangan dengan bijak adalah kunci kesuksesan bagi bisnis yang sedang dirintis. Wirausaha yang berhasil seringkali memiliki kebiasaan hemat, mengendalikan pengeluaran, dan mengefisiensikan sumber daya dalam mengembangkan usaha mereka.

4. Tujuan Wirausaha

1. Mendapatkan keuntungan

Salah satu tujuan utama dari wirausaha tentu saja adalah untuk menghasilkan keuntungan finansial. Wirausahawan ingin menciptakan bisnis yang menghasilkan pendapatan yang stabil dan berkelanjutan.

2. Mengembangkan ide bisnis

Bagi sebagian orang, tujuan wirausaha adalah untuk mengembangkan ide inovatif atau produk dan memperkenalkannya ke pasar. Tujuannya adalah untuk melihat ide ini menjadi kenyataan dan sukses di pasaran.

3. Menciptakan lapangan kerja

Wirausaha dapat memiliki tujuan sosial, seperti menciptakan lapangan kerja bagi orang lain. Mereka ingin memberikan peluang pekerjaan kepada komunitas mereka dan membantu mengurangi tingkat pengangguran.

4. Mengatasi masalah sosial atau lingkungan

Sebagian wirausaha fokus pada menciptakan bisnis yang dapat memecahkan masalah sosial atau lingkungan. Tujuannya adalah memberikan solusi yang berkelanjutan bagi masalah-masalah seperti polusi, ketidaksetaraan, atau kelaparan.

5. Mengembangkan kreativitas dan keahlian

(5)

Bagi beberapa individu, menjadi seorang wirausaha adalah cara untuk mengembangkan kreativitas dan keahlian mereka dalam industri atau bidang tertentu.

6. Mengendalikan waktu dan kebebasan finansial.

Banyak wirausaha mengejar kebebasan dalam hal pengaturan waktu dan keuangan.

Mereka ingin memiliki kendali atas jadwal mereka dan tidak bergantung pada pekerjaan yang dibayar oleh orang lain.

5. Keunggulan dan Kelemahan antara menjadi Wirausaha atau Karyawan

Karyawan.

Keuntungan:

1. Jam kerja yang pasti.

Orang yang bekerja menjadi seorang karyawan di lembaga ataupun perusahaan memiliki jam kerja yang pasti,misalnya dari jam 08.00 s/d 17.00 ataupun 14.00 s/d jam 22.00. Pada umumnya karyawan diwajibkan untuk bekerja selama 8 jam sehari. Dengan jam kerja yang pasti ini mereka dapat merencanakan kegiatan di luar jam kerja seperti olahraga, belanja, dan liburan.

2. Tanggung jawab yang terbatas pada suatu posisi.

Para karyawan hanya diberikan tanggung jawab pada posisi yang dia jabat. Jikalau ia menjabat sebagai seorang staf IT, tidak mungkin dia akan diberikan tanggung jawab untuk mengurus pembayaran atau pembelian barang untuk keperluan perusahaan atau bertanggung jawab atas kebersihan seluruh gedung kantor. Jadi tanggung jawab yang diberikan perusahaan tidak akan menyimpang dari tugas yang diemban, tidak kurang namun terkadang lebih tergantung dari kebutuhan danpermintaanatasan.

3. Penghasilan yang pasti.

Karyawan memiliki penghasilan yang pasti dibayarkan oleh perusahaan setelah bekerja selama sebulan. Jumlah gaji yang didapat biasanya akan ditanyakan oleh pihak perusahaan pada saat interview untuk karyawan baru dan akan dinaikkan jika mendapat promosi kenaikan jabatan atau menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target tertentu.Namun ada juga kekurangan menurut beberapa orang perihal menjadi seorang karyawan. Berikut adalah beberapa kekurangan atau kerugiannya.

Kekurangan:

1. Harus mau diperintah dan dapat mempertanggung jawabkan pekerjaan pada atasan

(6)

Karyawan adalah seseorang yang bekerja dalam suatu lembaga atau perusahaan tertentu yang memiliki sistem jabatan. Jabatan ini memiliki tanggung jawab dan risiko berbeda- beda. Makin tinggi jabatan, makin besar tanggung jawab yang diemban dan berbanding lurus pula dengan risiko. Jadi kamu harus menuruti perintah dan mengutamakan kebutuhan perusahaan. Demikian pula dengan pertanggungjawaban pekerjaan kepada perusahaan. Pekerjaan dikerjakan dengan baik akan diterima oleh atasan. Namun sebaliknya, jika pekerjaanmu buruk atau terdapat beberapa kesalahan, entah itu kesalahan kecil atau fatal, kamu dapat mendapatkan teguran atau bahkan sangsi dari atasan.

2. Penghasilan yang stagnan.

Gaji, salary atau payrol yang diterima karyawan memiliki nominal tetap walaupun perusahaan mendapat profit atau keuntungan yang besar. Jika ingin mendapat upah lebih, maka kebanyakan karyawan akan menambah jam kerja mereka (lembur).

3. Sulit untuk menyampaikan ide atau aspirasi.

Banyak karyawan yang memiliki ide bagus untuk kemajuan perusahaan ataupun minimal meringankan beban tugasnya. Namun pasti akan sangat sulit untuk menyampaikan ataupun mewujudkan hal itu kepada atasan atau perusahaan. Atasan terkadang mengabaikan ide dari para bawahanya.

Wirausaha.

1. Bebas untuk menentukan bidang usaha sesuai bakat dan minat.

Seorang wirausahawan dapat menentukan sendiri bidang usaha apa yang akan mereka kerjakan sesuai dengan kemampuan, minat, maupun bakatnya. Jika memilih bidang yang disukai dan diminati sudah pasti mereka akan mencintai usaha tersebut. Sehingga mereka dapat mencurahkan segalanya ke dalam usaha itu. Namun tidak lupa mereka tetap membutuhkan konsumen dari usahanya agar menguntungkan (profitable).

2. Keuntungan usaha dapat dinikmati sendiri.

Jika usaha yang dijalankan merupakan milik mereka sendiri, maka keuntungannya pun seutuhnya menjadi milik pribadi. Entah berapa pun besarnya keuntungan tersebut, semuanya penuh menjadi milik seorang wirausahawan atau produsen.

3. Kepuasan diri.

Keberhasilan menjalankan sebuah usaha akan menjadi kepuasan tersendiri bagi para pelaku usaha. Kepuasan ini secara tidak langsung akan memengaruhi pemikiran mereka

(7)

untuk lebih memajukan usahanya agar semakin baik dan kuat dalam menghadapi persaingan-persaingan dari kompetitor lainnya.

Kekurangan:

1. Jam kerja lebih panjang dan tidak teratur.

Wirausahawan terkadang memiliki jam kerja yang lebih panjang dari pegawai kantor yang sudah tetap jam kerjanya. Tidak menutup kemungkinan bahwa pelaku bidang usaha ini melakukan pekerjaan penuh dari pagi hingga malam hari melebihi jam kerja pegawai atau karyawan kantor. Terutama bagi usaha yang baru saja mereka geluti, jelas membutuhkan atau menuntut untuk bekerja ekstra dan mencurahkan semua pikiran serta badan untuk usaha tersebut. Pada saat tertentu mungkin mereka akan memiliki waktu luang yang lebih dari orang lain, namun suatu waktu mereka bahkan tidak memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat.

2. Risiko tinggi dan tanggung jawab yang luas

Dalam bidang ini, para wirausahawan menjadi pelaku utama yang memegang dua fungsi utama. Satu sebagai pemilik dan yang kedua adalah sebagai manager agar usahanya tersebut dapat berjalan. Tidak sedikit dari pelaku usaha ini mengalami kerugian dalam jumlah banyak karena salah mengambil keputusan. Dan mereka sendiri pula yang harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut.

3. Pendapatan yang tidak stabil.

Salah satu kelemahan dari wirausaha ini adalah income yang tidak selalu sama.

Terkadang mereka untung besar, namun tidak jarang juga mereka harus merugi.

Wirausahawan harus berpikir keras untuk mengalokasikan atau memutar modal mereka dengan baik untuk kepentingan usaha seperti membeli bahan baku, mengolahnya menjadi barang siap jual, dan pembayaran pekerja jika mereka memilikinya. Jika wirausahawan tidak berhati-hati dalam hal ini, akan memberikan dampak pada kehidupan pribadinya sepertikekurangan modal usaha dikarenakan kerugian yang didapatkan pada penjualan terakhirnya.

6. Kegagalan dalam Berwirausaha Faktor Penyebab Kegagalan Wirausaha : 1. Tidak kompeten dalam manajerial

Hal pertama yang merupakan faktor kegagalan wirausaha adalah kapabilitas, kemampuan dan pengetahuan yang minim terkait dengan pengelolaan  usaha . Hal ini menghambat

(8)

potensi seseorang dalam meraih kesuksesan sebagai seorang wirausaha. Minimnya pengetahuan mengenai pengelolaan usaha tentunya akan mendorong kamu pada level yang tidak kompeten dalam manajerial, sehingga menghalangi kamu untuk menjadi wirausaha yang sukses, namun hal ini bisa saja karena posisi yang kamu emban saat ini tidak sesuai dengan kompetensi kamu.

2. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan

Minim pengalaman adalah cambukan yang paling keras bagi seorang wirausaha. Padahal di manapun dan apapun kegiatan seseorang, pengalaman merupakan hal yang utama dalam menjajal kewirausahaan. Hal ini sangat memiliki koherensi dalam dunia wirausaha di mana kemampuan mengkoordinasikan, mengelola SDM, mengintegrasikan operasi perusahaan merupakan pengalaman yang sangat penting dan tidak bisa terelakkan dalam setiap pekerjaan.

3. Kurang dapat mengendalikan keuangan

Kondisi ini juga merupakan faktor kegagalan wirausaha, di mana kamu sebagai seorang wirausaha tidak mampu mengendalikan keuangan. Kamu tentunya harus mampu mengatur cash flow dan memeliharanya dengan baik dan benar.  Minimnya kecermatan dalam pengelolaan cash flow akan membawa kamu pada jurang kehancuran sebagai wirausahawan. Di sisi lain, kamu juga harus teliti dan paham bagaimana memisahkan dana usaha dan dana pribadi sehingga tidak meminimalisir kerugian yang kamu alami. 

4. Kegagalan dalam perencanaan

Perencanaan merupakan salah satu hal yang penting dalam melakukan apapun. Terlepas dari bisnis dan usaha, perencanaan menjadi hal yang sangat krusial dan merupakan faktor penentu kesuksesan. Bagaimana mau sukses sebagai wirausaha, jika saja perencanaan kamu tidak matang. Maka dari itu, untuk agar kamu tidak gagal dalam wirausaha, kamu tentunya harus memiliki perencanaan yang matang agar memudahkan kamu dalam melakukan implementasi dari perencanaan dan juga melakukan tindakan yang tepat.

5. Lokasi yang kurang memadai

Hal lain yang menjadi penyebab kegagalan dalam wirausaha adalah lokasi kurang strategis yang tidak mendukung proses implementasi kewirausahaan kamu. Misalkan saja lokasi yang jauh dari kawasan pemukiman, jauh dari pusat pendidikan dan juga fasilitas umum. Ini tentunya mendorong kesulitan dalam menjalankan usaha. Maka dari itu, lokasi menjadi sebuah penentu kesuksesan usaha. Jika memang sudah demikian, ada baiknya jika menggeser lokasi usaha kamu ke tempat yang lebih strategis. Misalkan saja dekat dengan pasar dan fasilitas umum. Dengan begitu perlahan tapi pasti usaha akan berkembang.

(9)

6. Kurangnya pengawasan peralatan

Di sisi lain, pengawasan tentunya memiliki hubungan yang sangat erat terkait dengan hal efisiensi dan dan juga efektifitas. Dengan minimnya pengawasan akan berdampak pada penggunaan peralatan yang jauh dari kata efisien atau hemat dan berdaya guna tepat.

7. Kurang sungguh-sungguh dalam berusaha

Hal selanjutnya adalah sikap yang tidak serius dengan usaha yang tengah dijalani. Sikap ini tentunya akan membuat kamu menjadi labil dan sulit untuk memutuskan mana yang prioritas dan mana yang bukan prioritas. Dengan begitu, dengan sikap yang tidak sungguh- sungguh tentunya kamu berpeluang mengalami kegagalan dalam melakukan usaha.

8. Tidak bisa menyesuaikan konsep

Faktor kegagalan wirausaha selanjutnya adalah minimnya kemampuan untuk mengubah konsep usaha. Padahal konsep usaha terus mengalami perkembangan semakin harinya mengingat kondisi masyarakat yang semakin maju, dan cenderung meninggalkan gaya hidup konvensional. Para wirausaha tentunya harus memanfaatkan kondisi tersebut sebagai peluang yang baik, namun hal ini jika saja wirausaha memiliki kapabilitas dalam pengetahuan. Namun jika tidak, maka akan sulit untuk mengembangkan usaha semakin maju dan mengikuti zaman.

(10)

PEMBAHASAN

1. Penjualan Online Cookies

Saya “Tyara Putri Ramadhani” dari prodi Akuntansi semester 3 berkeinginan untuk memiliki usaha sampingan saat kuliah. Melalui penjualan onine saya bisa membagi waktu antara jadwal kuliahdengan jadwal bisnis yang akan dijalankan. Menurut saya pribadi penjualan online ini sangat disarankan untuk seseorang yang baru akan menjalankan usahanya.

Melalui Penjualan Online kita dapat menjangkau pembeli darimana saja dan keuntungan lainnya yang didapatkan adalah kita tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk memulainya.

Bisnis online menghemat pengeluaran untuk mendirikan toko offline atau store, perlengkapan display, dan sebagainya. Kita bisa memulai bisnis online di rumah dengan tempat yang bisa disesuaikan. Memulai bisnis online dapat dilakukan oleh kamu yang memiliki modal terbatas.

Kita hanya perlu menyediakan perangkat komputer atau handphone, internet, beserta tools yang mendukung operasional bisnis kita di awal bisnis.

Alasan saya ingin menjual cookies adalah karena proses pembuatannya yang mudah dan target pembeli yang saya analisa hampir semua suka makanan manis seperti cake, brownie, cookies dan lain lain.

2. Produk Cookies

Alasan saya ingin menjual cookies adalah karena proses pembuatannya yang mudah dan target pembeli yang saya analisa hampir semua suka makanan manis seperti cake, brownie, cookies dan lain lain. Kue kering manis ini cukup banyak dinikmati oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia karena kue ini sangat terkenal dengan rasa yang kering dan gurih.

Nama Cookies mungkin sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat, kue ini merupakan kue kering yang berasal dari kata small cake. Untuk membuat cookies bahan yang digunakan pada umumnya hampir sama dengan bahan untuk pembuatan cake. Pada umumnya masyarakat mengkonsumsi cookies untuk hidangan di hari raya atau hari besar lainnya atau dalam acara tertentu dan pada umumnya pula bentuk cookies hampir sama antara buatan home industry dan buatan pabrik. Hal ini perlu dilakukan sebuah inovasi bagi home industry yang saat ini mungkin sedang menjalankan usaha pembuatan cookies agar lebih menarik minat konsumen sehingga dapat meningkatkan produski. Jika ingin menjalankan usaha pembuatan cookies kita perlu

(11)

menguasai teknik membuat cookies dengan baik. Di bawah ini akan ada penjelasan tentang proses pembuatan cookies :

Resep Cookies Bahan :

Mentega yang dingin 250 gram

Tepung kunci biru 350 gram

Gula pasir 275 gram

Telur 2 butir

Extrak vanilla 25 gram

Choco chip 375 gram

Tepung maizena 25 gram

Baking powder 1 sdt Cara membuat :

Kocoklah telur dan tambahkan gula kocok kembali hingga adonan menjadi putih dan kental. Setelah gula larut masukkan vanilla ekstrak dan aduk kembali.

Lakukan pengayakan tepung terigu agar tidak ada butir-butir terigu, buatlah lubang di tengah tepung terigu, kemudian masukkan mentega yang dingin ke bagian tengah lubang, kemudian tutupi kembali dengan tepung terigu, lalu gunakan ujung jari yang bertepung untuk menekan mentega hingga mentega hancur dan berbentuk butiran – butiran kecil.

Beri bacing powder, tepung maizena aduklah dengan menggunakan ujung jari

Lalu buatlah lubang di bagian tengahnya dan masukkan adonan gula dan telur, kemudian aduk dengan menggunakan tangan secara merata dengan menggunakan tangan, kemudian masukkan choco chip.

Karena adonan memiliki teksur yang cukup lengket, cetakklah adonan dengan menggunakan sendok yang dibasahai dengan air terlebih dahulu, ambillah satu sendok the adonan kemudian bentuk adonan menjadi bulat kemudian letakkan pada bagian kertas baking.

Oven adonan salam 15 hingga 20 menit.

Angkat dan dinginkan, dengan sendirinya cookies akan keras dan kering.

Setelah menguasai cara membuat cookies, langkah berikutnya adalah dengan melakukan analisa usaha. Dalam ilmu manajemen dikenal dengan analisa SWOT. Analisa SWOT merupakan suatu metode untuk penyusunan strategi perusahaan yang bersifat satu unit

(12)

bisnis tunggal. Analisa SWOT juga merupakan sebuah identifikasi dari berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi suatu perusahaan. Analisa SWOT ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsure internal dengan unsure eksternal. Lalu bagaimana bentuk dari analisa ini? Dibawah ini akan saya contohkan bentuk analisa usaha cookies dengan menggunakan analisa SWOT.

Analisa SWOT :

1. Strenght (Kekuatan)

Dalam menjalankan usaha cookies ini, ada beberapa yang menjadi daya tarik diantaranya adalah :

Bentuk kue yang unik

Menggunakan aksen coklat

Memiliki warna yang bervarian meskipun menggunakan cokalat

Tidak menggunakan bahan pengawet 2. Weakness (Kelemahan)

Misalkan masih terkendala dengan modal dan pengadaan tempat.

3. Opportunity (Peluang)

Melihat meluang dengan mengamati fakta yang ada yang menunjukkan bahwa sebagian masyarakat Indonesia yang memiliki sifat konsumtif terutama dalam hal mengkonsumsi makanan ringan sejenis kue yang menggunakan bahan dasar coklat. Dengan menyajikan varian bentuk dan warna yang unik bisa diharapkan akan menarik minat konsumen

4. Threat (Ancaman)

Persaingan dengan pembuat kue lainnya

Cara menarik konsumen jika sudah dalam masa persaingan yang semakin ketat.

Analisa Produk 1. Jenis produk

Produk yang akan dipasarkan adalah cookis dengan varian yang unik mulai dari bentuk dan warna.

2. Keunggulan produk

Sesuai dengan analisa SWOT yang dijelaskan bahwa produk mempunyai keunggulan dintaranya  bentuk kue yang unik, menggunakan aksen coklat, memiliki warna dan bentuk yang bervariasi, tidak menggunakan bahan pengawet.

3. Analisa Pasar

Target pasar : Masyarakat Umum, Mahasiwa, Pelajar.

(13)

4. Promosi dan pemasaran : Dijual secara online Analisa Keuangan

Estimasi untuk pembelian bahan baku selama satu minggu

No Keterangan Harga

1 Tepung Terigu Rp 142.500

2 Telur Rp 127.500

3 Coklat Bubuk Rp 131.000

4 Gula Rp 47.500

5 Lain-Lain Rp 60.000

TOTAL Rp 508.500

Dari analisa Keuangan tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa modal yang dibutuhkan untuk membangun usaha penjualan cookies adalah sebesar Rp. 508.500.

Dengan modal yang sudah diperkirakan dan dirasa cukup mampu membangun usaha, kita hanya perlu berani untuk mencoba. Karena dengan berwirausaha kita bisa berkembang dan berinovasi dibanding dengan kerja yang hanya stuck pada tuntutan pekerjaan yang diberikan atasan. Dengan berwirausaha kita mampu memperoleh banyak keuntungan yang bisa dinikmati sendiri. Jika usaha yang dijalankan merupakan milik sendiri, maka keuntungannya pun seutuhnya menjadi milik pribadi. Entah berapa pun besarnya keuntungan tersebut, semuanya penuh menjadi milik seorang wirausahawan.

Melalui Penjualan Online ini saya sebagai pelaku usaha berkeinginan ketika sudah lulus kuliah usaha ini dapat berkembang. Jika memilih anta bekerja atau berwirausaha, saya memilih keduanya. Saya ingin bekerja sembari menjalankan usaha. Karena keduanya merupakan dua lingkup yang berbeda tapi saling berkaitan karena dengan bekerja kita dapat menerapkan ilmunya untuk diterapkan dalam dunia bisnis. Sebaliknya saya juga dapat menggunakan ilmu bisnis didalam dunia kerja.

(14)

PENUTUP

1. Kesimpulan

Wirausaha adalah orang yang mengambil risiko untuk mencapai tujuan mereka. Mereka mengembangkan konsep bisnis, mengumpulkan modal, mencari pelanggan, mempromosikan produk atau layanan mereka, dan menjalankan operasi bisnis. Wirausaha juga mengambil risiko dengan menggunakan modal mereka sendiri untuk memulai usaha dan berharap akan menghasilkan keuntungan. . Jika memilih anta bekerja atau berwirausaha, saya memilih keduanya. Saya ingin bekerja sembari menjalankan usaha. Karena keduanya merupakan dua lingkup yang berbeda tapi saling berkaitan karena dengan bekerja kita dapat menerapkan ilmunya untuk diterapkan dalam dunia bisnis. Sebaliknya saya juga dapat menggunakan ilmu bisnis didalam dunia kerja.

2. Saran

Sebelum memulai bisnis, kita perlu melakukanlah perencanaan bisnis yang matang karena itu akan memandu Anda untuk menjalankan bisnis mulai dari tahap awal hingga pembentukan sampai rencana pengembangan. Kemungkinan besar seorang yang akan memulai usaha sudah mengidentifikasi bisnis apa yang akan dijalankan. Namun, sebelum ide tersebut diaplikasikan dalam sebuah usaha, lakukan riset kecil-kecilan mengenai seberapa besar bisnis tersebut akan berhasil. Beberapa hal ini penting untuk dijawab saat melakukan riset. Apakah produk atau layanan yang akan ditawarkan tersebut dibutuhkan oleh masyarakat? Siapa yang membutuhkannya? Bagaimana dengan kompetisinya, apakah ada perusahaan lain yang menawarkan produk atau layanan serupa? Bagaimana agar bisnis yang

dijalankan sesuai dengan permintaan pasar?

Referensi

Dokumen terkait

Strategi Promosi Online Shop Pada Media Sosial Instagram Dalam Meningkatkan Penjualan.. Dengan tujuan untuk mengetahui strategi 6 online shop yaitu Warzuqnishop,

Skripsi ini berjudul Strategi Penjualan Melalui Media Online dan Tingkat Kepuasan Membeli (Studi Korelasional tentang Pengaruh Strategi Penjualan Produk Fashion melalui

Mengembangkan model keputusan strategi penjualan produk pada bisnis clothing online make-to- order, online make-to-stock dan kombinasi online dan ritel make-to-stock pada

Strategi harga yang telah diterapkan pada usaha The Cik Barokah yakni mengacu pada strategi penjualan online, karena dalam penjualan online memiliki standard tersendiri

Dalam hal ini, penulis melakukan penelitian pada UMKM yang menggunakan strategi untuk mengkombinasikan model bisnis online dan offline.. Kata

Orientasi kewirausahaan secara langsung tidak memiliki pengaruh signifikan pada peningkatan kinerja wirausaha perempuan di Bogor, sementara strategi bisnis yang

Fokus penelitian yang terdapat dalam skripsi ini adalah 1 Bagaimana penerapan strategi pemasaran online untuk meningkatkan penjualan pada usaha tanaman Eco Bibit di Desa Juwet Kecamatan

Panduan komprehensif berisi 50 strategi pemasaran untuk memaksimalkan kesuksesan bisnis penjualan pakan