• Tidak ada hasil yang ditemukan

Struktur Biji dan Tipe Perkecambahan Benih Jagung dan Kacang Tanah

N/A
N/A
Wigar Zada syandana

Academic year: 2024

Membagikan "Struktur Biji dan Tipe Perkecambahan Benih Jagung dan Kacang Tanah"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BENIH ACARA I

SETRUKTUR BENIH DAN TIPE PERKECAMBAHAN

Disusun Oleh:

WIGAR ZADA SYANDANA 2204020042

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2024

(2)

Kamis, 25 April 2024 ACARA I

SETRUKTUR BENIH DAN TIPE PERKECAMBAHAN

A. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Untuk mengetahui setruktur benih jagung 2. Untuk mengetahui setruktur benih kacang tanah 3. Untuk mengetahui tipe perkecambahan benih jagung 4. Untuk mengetahui tipe perkecambahan benih kacang tanah

B. LANDASAN TEORI

Benih adalah tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak dan atau mengembangkan tanaman. Benih siap dipanen apabila telah masak fisiologis (Rahmitasari, 2011). Pertumbuhan pada benih dimulai dengan perkecambahan. Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil dari biji). Embrio yang merupakan calon individu baru terdapat di dalam biji. Jika suatu biji tanaman ditempatkan pada lingkungan yang menunjang dan memadai, biji tersebut akan berkecambah Campbell, 2003).

Benih sering disamaartikan dengan biji, namun terdapat perbedaan yang mendasar antara kedua istilah tersebut, yakni fungsinya. Benih berfungsi sebagai alat perbanyakan generatif, sedangkan biji berfungsi sebagai bahan makanan. Benih adalah suatu bagian dari tanaman yang merupakan cikal bakal suatu tumbuhan baru yang memiliki ciri attau sifat seperti induknya.

Benih memiliki beragam jenis, baik bentuk, ukuran, maupun struktur bagiannya. Benih seharusnya memilki kualitas yang baik agar tanaman baru yang didapat merupakan tanaman yang sehat (Pratiwi, 2006).

Teknologi benih adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai cara-cara untuk dapat memperbaiki sifat- sifat genetic dan fisik dari benih yang mencakup kegiatan seperti pengembangan varietas, penilaian dan pelepasan varietas, produksi benih, pengolahan, penyimpanan, serta sertifikasi benih. Benih memiliki tipe perkecambahan yang berbeda-beda (Sutopo, 2009). Terdapat

(3)

dua tipe perkecambahan yaitu epigeal dan hipogeal. Pada tanaman dikotil kebanyakan memiliki tipe perkecambahan epigeal sedangkan tanaman monokotil mempunyai tipe perkecambahan hipogeal (Pratiwi, 2006). Selain tipe perkecambahan, tanaman dikotil dan monokotil memiliki struktur benih yang berbeda dengan fungsinya masingmasing. Derajat dan macam variasi komponen dalam perkembangannya sama atau tidak semua tergantung dengan beberapa struktur dasar yang berbeda untuk masing-masing tipe benih (Sutopo, 2002).

Justice dan Bass (2002) menyatakan bahwa pada dasarnya benih terdiri dari embrio, endosperma dan cadangan makanan lainnya serta pelindung terdiri dari kulit benih, dan pada benih-benih tertentu terdapat juga struktur tambahan. Untuk memperdalam pengetahuan struktur dan tipe perkecambahan benih, praktikum ini memberikan penggambaran secara jelas dan lengkap mengenai struktur dan tipe perkecambahan benih Kedelai, Jagung, Kacang Tanah, dan Padi, yang mana tipe perkecambahan benih ada dua macam yaitu tipe perkecambahan epigeal dan tipe perkecambahan hipogeal. Oleh karena itu, guna memahami benih perlu dipelajari mengenai struktur benih dan tipe perkecambahan.

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.12 Tahun 1992 Tentang Sistem Budidaya Tanaman Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 Ayat 4, benih didefInisikan sebagai berikut: “Benih tanaman, selanjutnya disebut benih, adalah tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak dan atau mengembangbiakkan tanaman”. Dari definisi di atas jelas bahwa benih dapat diperoleh dari perkembangbiakan secara generatif maupun secara vegetatif, yang diproduksi untuk tujuan tertentu, yaitu mengembangbiakkan tanaman. Dengan pengertian ini maka kita dapat membedakan antara benih (agronomy seed / seed) dengan biji (grain) yang dipakai untuk konsumsi manusia (food stuff) dan hewan (feed) (Soetopo, 2002).

Benih sering disamaartikan dengan biji, namun terdapat perbedaan yang mendasar antara kedua istilah tersebut, yakni fungsinya. Benih berfungsi sebagai alat perbanyakan generatif, sedangkan biji berfungsi sebagai bahan makanan. Benih adalah suatu bagian dari tanaman yang merupakan cikal

(4)

bakal suatu tumbuhan baru yang memiliki ciri atau sifat seperti induknya.

Benih memiliki beragam jenis, baik bentuk, ukuran, maupun struktur bagiannya. Benih seharusnya memilki kualitas yang baik agar tanaman baru yang didapat merupakan tanaman yang sehat (Tjitrasomo, 1983). Benih sendiri mempunyai pengertian ialah merupakan biji tanaman yang dipergunakan untuk keperluan dan pengembangan usaha tani serta memiliki fungsi agronomis (Kartasapoetra, 2003).

suatu rangkaian komplek perubahan morfologi, fisiologi dan biokimia benih tanaman. Tahap pertama suatu perkecambahan benih dimulai dengan proses penyerapan air oleh benih, melunaknya kulit benih dan hidrasi protoplasma. Tahap kedua dimulai dengan kegiatan-kegiatan sel dan enzimenzim serta naiknya tingkat respirasi benih. Tahap ketiga merupakan tahap dimana terjadi penguraian bahan-bahan seperti karbohidrat, lemak dan protein menjadi bentuk-bentuk terlarut dan ditranslokasikan ke titik-titik tumbuh. Tahap keempat adalah asimilasi dari bahan-bahan yang telah diuraikan tadi di daerah meristematik untuk menghasilkan energi bagi kegiatan pembentukan komponen dan sel-sel baru. Tahap kelima adalah pertumbuhan dari kecambah melalui proses pembelahan, pembesaran dan pembagian sel-sel pada titik tumbuh (Sutopo, 2002).

Menurut Sutopo (2004) parameter yang digunakan untuk menilai daya kecambah normal yaitu berdasarkan penilaian terhadap struktur tumbuh embrio yang diamati secara langsung, atau secara tidak langsung dengan hanya melihat gejala metabolisme benih yang berkaitan dengan kehidupan benih.

Tipe perkecambahan epigeal ditandai dengan hipokotil yang tumbuh memanjang sehingga plumula dan kotiledon terangkat ke atas (permukaan tanah). Kotiledon dapat melakukan fotosintesis selama daun belum terbentuk.

Contoh tumbuhan ini adalah Kacang Hijau, Kedelai, Bunga Matahari dan Kacang Tanah. Organ pertama yang muncul ketika biji berkecambah adalah radikula. Radikula ini kemudian akan tumbuh menembus permukaan tanah.

Untuk tanaman dikotil yang dirangsang dengan cahaya, ruas batang hipokotil akan tumbuh lurus ke permukaan tanah mengangkat kotiledon dan epikotil.

(5)

Epikotil akan memunculkan daun pertama kemudian kotiledon akan rontok ketika cadangan makanan di dalamnya telah habis digunakan oleh embrio (Campbell, et al., 2000).

Perkecambahan hipogeal ditandai dengan epikotil tumbuh memanjang kemudian plumula tumbuh ke permukaan tanah menembus kulit biji.

Kotiledon tetap berada di dalam tanah. Contoh tumbuhan yang mengalami perkecambahan ini adalah Kacang Ercis, Kacang Kapri, Jagung, dan rumput- rumputan (Campbell, et al., 2000)

(6)

C. ALAT DAN BAHAN 1. Alat

- Kater - Alat tulis - Gelas 2. Bahan

- Benih jagung - Benih kacang tanah - Kapas

- Air D. CARA KERJA

1. Menggamabar Struktur Benih - Menyiapkan alat dan bahan

- Membelah biji kacang tanah dan jagung secata melintang dan membujur

- Mengamati setiap biji tersebut yang sudah dipotong melintang dan membujur

- Menggambarnya di kertas beserta keteranganya 2. Tipe Perkecambahan

- Menyiapkan alat dan bahan

- Memasukan kapas kedalam gelas pelastik dan kapas tersebut dibasahi - Memasukan biji jagung padi, dan kacang tanah masing-masing 5 butir

per gelas dan diamkan selama 5 hari - Mengamati hasilnya setelah 5 hari

- Mendokumentasikan dan mencatat hasilnya

(7)

E. HASIL PENGAMATAN Terlampir

(8)

F. PEMBAHASAN

Perkecambahan merupakan suatu rangkaian komplek perubahan morfologi, fisiologi dan biokimia benih tanaman. Tahap pertama suatu perkecambahan benih dimulai dengan proses penyerapan air oleh benih, melunaknya kulit benih dan hidrasi protoplasma. Tahap kedua dimulai dengan kegiatan-kegiatan sel dan enzimenzim serta naiknya tingkat respirasi benih. Tahap ketiga merupakan tahap dimana terjadi penguraian bahan-bahan seperti karbohidrat, lemak dan protein menjadi bentuk-bentuk terlarut dan ditranslokasikan ke titik-titik tumbuh. Tahap keempat adalah asimilasi dari bahan-bahan yang telah diuraikan tadi di daerah meristematik untuk menghasilkan energi bagi kegiatan pembentukan komponen dan sel-sel baru.

Tahap kelima adalah pertumbuhan dari kecambah melalui proses pembelahan, pembesaran dan pembagian sel-sel pada titik tumbuh (Sutopo, 2002).

Perkecambahan pada biji merupakan proses perubahan awal biji menjadi tanaman sempurna perkecambahan terbagi menjadi dua tipe yaitu epigeal dan hipogeal. Secara sederhanyanya tipe perkecambahan epigeal yaitu perkecambahan yang kotiledonya berada di atas tanah atau terangkat.

Sedangkan tipe perkecambahan hipogeal, letatak kotiledonya didalam tanah.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkecambahan itu terjadi diantaranuya yaitu:

1. Kualitas benih

Dengan kualitas biji yang baik memiliki kemungkinan besar mengalami masa perkecambahan karena terdukung dari setruktur fisiologisnya 2. Air

Biji memerlukan kelembaban untuk mengaktifkan enzim dan proses metabolik yang diperlukan untuk pertumbuhan. Air dapat membantu benih memecahkan masa dormansi sehingga benih dapat menggalami perkecambahan.

3. Cahaya

(9)

Beberapa biji memerlukan cahaya untuk berkecambah, sementara yang lain lebih baik ditanam dalam kegelapan. Cahaya mempengaruhi produksi hormon yang mengatur pertumbuhan.

Pada praktikum dilakukan pengamatan mengenai setruktur benih dan juga tipe perkrcambahan benih jagung dan benih kacang tanah. Pada pengamatan setruktur benih, benih dipotong secara melintang dan membujur. Dengan dilakukanya pemotongan ini, setruktur benih akan terlihat. Ssetruktur benih jagung meliputi: dinding sel, endosperma, dan juga embrio. Dinding Sel melindungi benih dan memberikan kekuatan struktural. Dinding sel terdiri dari lapisan sel yang membentuk kulit biji. Endosperma adalah jaringan yang mengandung cadangan makanan. Pada benih, endosperma berfungsi sebagai sumber energi untuk perkecambahan dan pertumbuhan awal. Embrio adalah bagian benih yang akan tumbuh menjadi tanaman baru. Embrio jagung terdiri dari dua bagian utama yaitu radikula dan plumula. Radikula (Bakal Akar), bagian ini akan menjadi akar pertama tanaman. Plumula (Bakal Daun):

Bagian ini akan tumbuh menjadi batang dan daun.

Selain pengamatan mengenai setruktur benih, dilakukan juga pengamatan mengenai tipe perkecambahan. Biji jangung dan kacang tanah dimasukan kkedalam gelas cap yang telah diisi dengan kapas yang basah. Dengan keadaan basah, biji akan mengalami imbibisi. Imbibisi merupakan proses awal perkecambahan, karena pada proses ini air akan masuk kedalam kulit biji, sehingga terjadi reaksi metabolik yang dapat menyebabkan benih berkecambah.

Setelah dilakukan proses perkecambahan, dapat ditarik kkesimpulan bahwa tipe perkecambahan jagung tergolong hipogeal. Hal ini dapat dilihat pada hasil pengamatan yang memperlihatkan kotiledon yang tetap berada di dasar atau tidak terangkat. Sedangkan tipe perkecambahan kacang tanah tergolong kedalam tipe epigeal. Karena setelah dilakukan perkecambaahan, kotiledon terangkat atau naik dati permukaan kapas.

(10)

G. KESIMPULAN

Dari praktikum mengenai struktur benih dan tipe perkecambahan dapat diambil kesimpulan:

1. Tahapan perkecambahan meliputi penyerapan air, melunaknya kulit benih, aktivitas sel dan enzim, serta pertumbuhan kecambah.

2. Terdapat dua tipe perkecambahan: epigeal dan hipogeal.

- Epigeal: Kotiledon berada di atas tanah atau terangkat.

- Hipogeal: Kotiledon terletak di dalam tanah.

3. Faktor yang Mempengaruhi Perkecambahan:

- Kualitas benih memengaruhi kemungkinan perkecambahan.

- Air diperlukan untuk mengaktifkan enzim dan proses metabolik.

- Cahaya mempengaruhi produksi hormon yang mengatur pertumbuhan.

4. Biji jagung mengalami perkecambahan tipe hipogeal sedangkan biji kacang tanah mengalami perkecambahan tipe epigeal.

5. gamatan struktur benih membantu memahami komponen-komponen benih.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N. A., Jane, B., Reece and Lawrence, G. M. 2000. Biolog edisi 5 jilid 3. Alih Bahasa: Wasman Manalu. Erlangga. Jakarta.

Campbell, dkk. 2003. Biologi. Jakarta Erlangga.

Justice, O. L. and L. V. Bass. 2002. Prinsip Prakek Penyimpanan Benih terjemahan: Rennic. Rajawali Press. Jakarta.

Kartasapoetra, AG. 2003. Teknologi Benih. Rineka Cipta. Jakarta.

Pratiwi. 2006. Biologi. Erlangga. Jakarta.

Rahmitasari, Dewi S.TP. 2011. Analisis Kadar Air Benih. BBPPTP Surabaya.

Surabaya

Sutopo, L. 2002. Teknologi Benih. Rajawali Press. Jakarta. 245 hal.

Sutopo, L. 2004. Teknologi Benih. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Tjitrosomo dan Sutarmi, S. 1983. Botani Umum 1. Angkasa. Bandung.

(12)

LAMPIRAN

Mengaamtai struktur Bemih Jagung,padi,dan kacang tanah

Membelah biji jagung,padi,dan kacang tanah

Hasil belahan biji jagung

Hasil belahan benih kacang panjang

(13)

Proses perkecambahan

Hasil perkecambahan dari benih Jagung,lacang tanah,dan padi

Menggambar struktur benih padi,Jagung,dan kacang tanah

Referensi

Dokumen terkait

Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman kacang tanah, jumlah daun kacang tanah, tinggi tanaman jagung, jumlah daun jagung, jumlah polong kacang tanah per sampel, produksi

Sedangkan perlakuan kadar air media perkecambahan berpengaruh sangat nyata untuk sernua tolok ukur yang diamati yaitu kecepatan tumbuh benih, daya berkecarnbah dan berat

Aplikasi Beberapa Cara Penyiapan Lahan dengan Modifikasi Penggunaan Herbisida Metsuifuron Metil Dan Glifosat Pada Produksi Benih Jagung (Zea Mays L.), Kacang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi kacang tanah berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman jagung, jumlah daun jagung, produksi kacang tanah per plot,

berarti ada hubungan yang signifikan antara perilaku cara penyimpanan kacang tanah dan jagung dengan infeksi jamur Aspergillus fu- migatus pada penjual kacang tanah dan ja- gung

Tipe perkecambahan benih kayu kuku yaitu tipe epigeal (epigous), yang ditandai dengan munculnya radikula, diikuti dengan memanjangnya hipokotil dan munculnya

Perlakuan benih utuh (A1) yang dikombinasikan dengan jenis media perkecambahan tanah + arang sekam 1:1 (M5) menghasilkan bobot kering kecambah normal terbaik dalam

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan tanaman jagung yang ditanam bersamaan dengan kacang tanah, mengakibatkan peningkatan jumlah daun tanaman kacang tanah ,bila diberi pupuk