PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Menurut peneliti pendidikan Indonesia, yang mengandung satu kesatuan bahasa yang harus diajarkan kepada siswa sejak usia dini. Hal ini penting agar saat anak beranjak dewasa mereka sudah mengetahui bahasa yang seragam untuk digunakan saat berbicara di depan guru. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan lingkungan belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk mengembangkan kekuatan spiritual dan pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, pola pikir serta keterampilan yang diperlukannya. Hasil penelitian yang dilakukan peneliti saat ini menunjukkan bahwa minat belajar siswa untuk belajar bahasa Indonesia di kelas V MI Ibnu Adam Dasan Baru belum mencapai kondisi ideal tersebut, hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata minat belajar yang terdiri dari 24 siswa yang mencapai 6,5, dimana 11 siswa telah menuntaskan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu 75. Selama proses pembelajaran, siswa kurang termotivasi untuk belajar bahasa Indonesia karena siswa sudah menanamkan pemikiran bahwa kebanyakan pelajaran bahasa Indonesia ditulis dan dihafalkan, sehingga pada saat pembelajaran bahasa Indonesia berlangsung, siswa terkesan malas belajar, lebih pendiam, ragu untuk bertanya jika ada materi yang tidak mereka pahami.
Tentunya jika tidak ada pelajaran bahasa Indonesia, seluruh warga negara Indonesia tidak akan mengetahui bahasa persatuan yang akan digunakan. Kita patut mensyukuri adanya bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia yang pada umumnya diajarkan di setiap sekolah, dan bagi anak-anak yang rajin menggunakan bahasa Indonesia setiap hari, baik di dalam kelas maupun di luar kelas, mereka akan terbiasa ketika besar nanti. Itulah mengapa sangat penting bagi orang untuk belajar bahasa Indonesia, karena dengan belajar bahasa Indonesia, orang tersebut akan mengetahui bahasa persatuan yang akan digunakan ketika diminta untuk memperkenalkan diri, dan dengan pelajaran bahasa Indonesia, semua orang tahu dan.
Misalnya dalam pendidikan bahasa Indonesia, materinya banyak menuntut untuk dipraktikkan, dan metode demonstrasi ini dipandang sebagai pengajarannya, pendidikan bahasa Indonesia merupakan salah satu pendidikan bahasa yang digunakan dalam lembaga pendidikan sebagai sarana untuk mewujudkan tujuan pendidikan, membentuk manusia yang memahami bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia.
Sasaran Tindakan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui minat belajar bahasa Indonesia melalui metode demonstrasi pada siswa kelas V MI Ibnu Adam Dasan Baru tahun ajaran 2018/2019. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas V MI Ibnu Adam Dasan Baru yang berjumlah 24 orang. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan batas-batas lokasi MI Ibnu Adam Dasan Baru sebagai berikut:
Untuk lebih jelasnya status guru di MI Ibnu Adam Dasan Baru dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 10 Halimah S.Pd.I Akidah Akhlak PAI 11 Desi Melia Darma, S.Pd Mulok PAI 12 Ainilia Hastuti, S.Pd.I PGMI 13 Guru Kelas Sareh Saferaati, S.Pd.I Bahasa Arab Arab. 10. Guru merefleksi hasil pembelajaran yaitu dengan meminta tanggapan dan pesan dari siswa sebagai upaya perbaikan proses.
Daftar Nilai Berdasarkan Kelas Tindakan Kelas Bahasa Indonesia MI Ibnu Adam Dasan Novo Sodi Semester.
Rumusanb Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat dan Hasil Penelitian
Bagi guru menjadi acuan dalam mengembangkan pembelajaran khususnya pelajaran bahasa Indonesia yang merupakan pelajaran penting bagi siswa.
KAJIAN PUSTAKA
Kajian Teori
- Tujuan Tentang Belajar
- Tujuan Tentang Minat Belajar
- Metode Demonstrasi
- Bahasa Indonesia
Saat itu, bahasa Indonesia dideklarasikan sebagai bahasa persatuan dan bahasa Indonesia digunakan sebagai perekat bangsa. Saat itu, bahasa Indonesia menjadi bahasa pergaulan antaretnis (lingua franca) yang mampu mempersatukan suku-suku di Indonesia. Dengan kata lain, bahasa Indonesia adalah bahasa melayu yang benar-benar menyatu dengan suku bangsa di nusantara.
Berlandaskan kebanggaan tersebut, kami melestarikan dan mengembangkan bahasa Indonesia serta senantiasa menumbuhkan rasa bangga dalam menggunakannya. Posisi pertama bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dibuktikan dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam sumpah pemuda. Posisi kedua posisi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dibuktikan dengan penggunaan bahasa Indonesia hingga saat ini.
Posisi ketiga dari posisi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dibuktikan dengan penggunaan bahasa Indonesia hingga saat ini.
METODE PENELITIAN
- Setting Penelitian
- Desain PTK
- Rencana Tindakan
- Jenis Instrumen dan Cara Penggunaan
- Pelaksanaan Tindakan
- Cara Pengamatan (Monitoring)
- Analisis Data dan Refleksi
- Indikator Kerja
Penelitian ini akan dilakukan di MI Ibnu Adam Dasan Baru pada Semester 2 tahun pelajaran 2018/2019 dengan subjek penelitian siswa kelompok V dengan jumlah 24 siswa, terdiri dari 12 siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki. Terkait dengan penelitian ini, yang akan diamati oleh observer adalah penerapan metode pembelajaran demonstrasi untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran drama kelas V MI Ibnu Adam Dasan Baru H. Analisis dan Refleksi Data 1. Analisis Data 1. Analisis Data. Setelah dilakukan analisis data, akan diketahui apakah siswa kelas V MI Ibnu Adam Dasan Baru yang berjumlah 24 orang, 12 perempuan dan 12 laki-laki, sangat berminat dan kurang berminat.
Berdasarkan analisis tersebut diketahui bahwa penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan minat siswa pada mata pelajaran drama kelas V MI Ibnu Adam Dasan Baru. MI Ibnu Adam Dasan Baru terletak di Jalan Makam Salam Dasan Baru, Desa Serage, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah dan letaknya jauh dari jalan raya. Hingga saat ini MI Ibnu Adam Dasan Baru memiliki bangunan sekolah sederhana yang terdiri dari 6 ruangan, lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa sarana dan prasarana di MI Ibnu Adam Dasan Baru dapat menunjang efektivitas pelaksanaan proses belajar mengajar di madrasah. Namun demikian, untuk mencapai hasil yang maksimal, kualitas sarana dan prasarana MI Ibnu Adam Dasan Baru dapat terus ditingkatkan. Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa tenaga pengajar yang dimiliki oleh MI Ibnu Adam Dasan Baru dapat menunjang kegiatan pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar karena ditinjau dari jenjang pendidikan dan keahliannya memenuhi keinginan yang dicapai dan mampu melaksanakan tugas sesuai dengan keahliannya masing-masing.
Jika diperhatikan struktur organisasi MI Ibnu Adam Dasan Baru seperti tersebut di atas, maka jelas kepala madrasah merupakan pimpinan tertinggi di sekolah. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk meningkatkan minat siswa pada topik membaca puisi di kelas V MI Ibnu Adam Dasan Baru dengan menggunakan metode demonstrasi dan pelaksanaannya dilakukan dalam dua siklus. Sehingga pada siklus II ini minat belajar siswa sangat meningkat dan sudah mencapai standar ketuntasan.
Berdasarkan hasil penelitian siklus I dan siklus II terlihat bahwa minat belajar siswa kelas V MI Ibnu Adam Dasan Baru meningkat pesat. Hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan minat belajar siswa pada topik membaca puisi kelas V MI Ibnu Adam Dasan Baru tahun ajaran 2018/2019.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Setting Penelitian
MI Ibnu Adam Dasan Baru berdiri pada tanggal 1 Januari 2009 dan mendapat akreditasi C. Merupakan salah satu lembaga pendidikan swasta yang tumbuh dan berkembang dari masyarakat, yang dengan sendirinya mempunyai tugas dan tanggung jawab yang tidak ada pada sekolah umum lainnya. Seperti diketahui, sekolah-sekolah yang didirikan masyarakat pada umumnya di Lombok Tengah masih kekurangan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, termasuk di MI Ibnu Adam Dasan Baru yang bisa berkembang meski lambat dibandingkan sekolah negeri yang dikelola pemerintah. Adapun guru di MI Ibnu Adam Dasan Baru dibedakan menjadi dua jenis, yaitu guru bersertifikat dan guru honorer.Yang dimaksud dengan guru bersertifikat adalah guru yang telah berpengalaman dalam proses belajar mengajar atau yang diangkat oleh dinas pendidikan, sedangkan guru yang tetap adalah guru yang diangkat oleh madrasah yang bersangkutan.
Hasil penelitian
Pada siklus pertama hasil aktivitas siswa dan guru diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan oleh observer, sedangkan pada siklus kedua hasil aktivitas siswa dan guru dilakukan oleh guru bahasa Indonesia. Dari hasil evaluasi diperoleh hasil pada siklus I jumlah siswa yang selesai mengikuti tindak lanjut sebanyak 13 siswa, yang pada siklus I menunjukkan siswa belum mencapai ketuntasan dikatakan minat belajar siswa kurang. Oleh karena itu perlu adanya langkah-langkah sebagai solusi karena tidak mencapai ketuntasan yang telah ditentukan yaitu minimal lebih besar dari 85% untuk ketuntasan klasikal minimal 65 untuk ketuntasan individu, maka peneliti ini melanjutkan ke siklus berikutnya yaitu siklus II. D.
Pada level II kegiatan yang dilakukan pada dasarnya sama dengan level I, hanya saja kegiatan pada level II dilakukan sendiri oleh guru mata pelajaran.Tingkat pelaksanaan pada level II adalah sebagai berikut: Action research pada level II. siklus berlangsung mirip dengan I. di II. siklus, yaitu subtopik membaca puisi. Pada pertemuan pertama yaitu pada tanggal 13 Mei 2019 dilaksanakan kegiatan belajar mengajar, dan pada pertemuan kedua pada tanggal 16 Mei 2019 dilakukan evaluasi II.
Kemudian guru meminta siswa untuk meletakkan alat tulis di meja masing-masing kemudian guru membagikan soal evaluasi siklus II untuk dikerjakan secara mandiri. Seperti halnya pada siklus I, pada siklus II pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru juga dilakukan oleh guru mata pelajaran itu sendiri. Dari hasil penelitian siklus I yaitu dari 13 siswa yang tidak tuntas terjadi peningkatan pada saat evaluasi pada siklus II dan pada siklus II terdapat 3 siswa yang tidak tuntas yaitu Lina Maya, M.
Dari tabel di atas diperoleh hasil penilaian pada siklus II yaitu nilai keseluruhan 1690, dari 24 siswa, sehingga diperoleh nilai rata-rata 70,4. Hal ini menunjukkan bahwa persentase hasil belajar yang dicapai siswa pada siklus II mengalami peningkatan dan mencapai standar ketuntasan kelas lebih besar dari 85% agar tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya. Pada siklus kedua ini dilakukan perbaikan kekurangan dari siklus sebelumnya, agar proses pembelajaran lebih kondusif dan efektif karena guru sudah mampu melaksanakan skenario pembelajaran yang telah disusun.
Hasil observasi selama 2 siklus, minat belajar siswa meningkat yang dapat dilihat dari nilai rata-rata dan persentase yang diujikan dari siklus I dan siklus II serta dapat dilihat ketuntasan yang meningkat setiap siklusnya.40. Pada siklus II siswa yang tuntas mencapai 87,5% dari seluruh siswa dan secara klasikal ketuntasan termasuk dalam kategori tuntas.
Pembahasan
Karena hasil yang dicapai pada siklus I belum sempurna maka penelitian ini dilanjutkan pada siklus II. Dengan mulai memberikan contoh cara membaca puisi, siswa mampu membaca puisi dengan lafal dan intonasi yang tepat. Aktivitas siswa selama diskusi dan demonstrasi membaca puisi di depan kelas dengan menggunakan metode demonstrasi.
PENUTUP
Kesimpulan
Meningkatnya minat belajar dibuktikan dengan ketuntasan klasikal yang menunjukkan dari siklus ke siklus nilai ketuntasan klasikal meningkat. Dapat dikatakan bahwa pada siklus I ketuntasan atau persentase ketuntasan murid sebesar 50% dan pada siklus II sebesar 87,5%, hal ini juga tercermin dari peningkatan nilai rata-rata kelas pada siklus I dan II masing-masing menjadi 64 dan 70,4.
Saran