• Tidak ada hasil yang ditemukan

Struktur Sosial Sekolah

N/A
N/A
tugaskuliah 12

Academic year: 2024

Membagikan "Struktur Sosial Sekolah"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1

MAKALAH

STRUKTUR SOSIAL SEKOLAH

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Sosiologi Pendidikan

Dosen pengampuh : Khairul Anwar S.Pd.I, M.Pd

DISUSUN OLEH KELOMPOK 9 : Muhammad Fajar Tauhid Muhammad Zulkifly Saragih

Muhammad Azikri

PROGRAM STUDI AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA SLAM

(UNIVA) MEDAN TA.2023/2024

(2)

2

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas izin dan kuasaNya-lah kami bisa menyelesaikan makalah, yakni berupa makalah dengan judul “Struktur Sosial Sekolah”.Dalam penyusunan makalah ini kami mengalami berbagai hambatan, namun hambatan itu bisa kami lalui karena pertolongan Allah dan berbagai pihak lainnya. Oleh karena itu, kami ucapkan terima kasih kepada segala pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih dari jauh dari sempurna, baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini..Kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Medan, Mei 2024

Penulis

(3)

3 Daftar Isi

Kata Pengantar ... 2

Daftar Isi ... 3

BAB 1 PEDAHULUAN A.Latar Belakang ...4

B.Rumusan Masalah ...5

C.Tujuan penulisan ...5

BAB II PEMBAHASAN A.Pengertian Struktur Sosial Sekolah ...6

B. Kedudukan dan Peranan...7

C. Berbagi Kedudukan Dalam Masyarakat Sekolah...8

D. Struktur Sosial Orang Dewasa Di Sekolah...9

E. Kedudukan Guru Dalam Struktur Sosial Sekolah ...10

F. Hubungan Guru-Murid...11

G. Klik Di Kalangan Guru...12

H. Struktur Sosial Murid – Murid Di Sekolah...13

BAB III PENUTUP Kesimpulan ...15

Saran...15

Daftar Pustaka ...16

(4)

4 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang

Pendidikan di sekolah bukan hanya ditentukan oleh usaha murid secara individual atau berkat interaksi murid dan guru dalam proses belajar mengajar, melainkan juga oleh interaksi murid dengan lingkungan sosialnya dalam berbagai situasi sosial yang dihadapinya didalam maupun diluar sekolah.

Pendidikan dipandang sebagai sosialisasi, yang terjadi dalam interaksi sosial. Maka karena itu sudah sewajarnya seorang pendidik harus berusaha menganalisis lapangan pendidikan dari segi sosiologi, mengenai hubungan antar manusiawi dalam keluarga, di sekolah, di luar sekolah, dalam masyarakat dan system-sistem sosialnya. Selain memandang anak sebagai individu, guru harus pula mempelajarinya sebagai makhluk sosial, sebagai anggota dari berbagai macam lingkungan sosial.

Pendidikan adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh orang dewasa kepada orang yang belum dewasa agar tercapai kedewasaan baik jasmani maupun rohani yang dilakukan secara formal, informal, dan nonformal. Selain itu pendidikan juga berarti suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang dari tidak tahu menjadi tahu serta suatu proses perkembangan intelektual yang sifatnya normatif. Tujuan pendidikan adalah adanya suatu ilmu yang didapatkan dalam proses tersebut agar kalangsungan hidup manusia itu sendiri dapat terjamin karena adanya pendidikan yang di dapatnya yang bersifat normatif .

Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Sehingga di Indonesia dibentuk system pendidikan dan beberapa organisasi pendidikan juga telah berdiri di Negara kita ini. Segala hal yang berhubungan tentang pendidikan diatur oleh suatu lembaga pendidikan yang telah dibentuk oleh pemerintah kita dalam suatu system Pendidikan Nasional. System pendidikan tersebut telah diatu dalam bab XIV Undang-undang No. 20 Pasal 50 Tahun 2003.

Selain Menteri Pendidikan Nasional, juga menteri lain atau Pimpinan Lembaga pemerintah lain bertanggung jawab terhadap pendidikan yang diselenggarakan oleh departemen dan lembaganya masing-masing.

(5)

5 B. Rumusan Masalah

Untuk mengetahui bagaimana struktur sosial sekolah, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian struktur sosial ?

2. Bagaimana kedudukan dan peranan struktur sosial sekolah ?

3. Bagaimana kedudukan struktur sosial sekolah dalam masyarakat sekolah ? 4. Bagaimana struktur sosial orang dewasa di sekolah ?

5. Bagaimana kedudukan guru dalam struktur sosial sekolah ? 6. Bagaimana hubungan antara guru dan murid ?

7. Bagaimana klik dikalangan guru ?

8 Bagaimana struktur sosial murid-murid di sekolah ?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian struktur sosial

2. Mengetahui Bagaimana kedudukan dan peranan struktur sosial sekolah

3. Mengetahui Bagaimana kedudukan struktur sosial sekolah dalam masyarakat sekolah 4. Mengetahui Bagaimana struktur sosial orang dewasa di sekolah

5. Mengetahui Bagaimana kedudukan guru dalam struktur sosial sekolah 6. Mengetahui Bagaimana hubungan antara guru dan murid

7. Mengetahui Bagaimana klik dikalangan guru

8 Mengetahui Bagaimana struktur sosial murid-murid di sekolah

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana Struktur Sosial Sekolah dan penulisan makalah ini juga untuk memenuhi tugas dari dosen pengampu Sosiologi pendidikan.

(6)

6

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Struktur Sosial

Pengertian struktur sosial menurut para ahli:

1. Soerjono Soekanto

Menyatakan bahwa struktur sosial sebagai sebuah hubungan timbal balik antara posisi- posisi sosial dan antara peranan-peranan.

2. Coleman

Menyatakan bahwa struktur sosial sebagai sebuah pola hubungan antar manusia dan antar kelompok manusia.

3. George C. Homan

Mengaitkan struktur sosial dengan perilaku elementer (mendasar) dalam kehidupan sehari-hari.

Bila seorang insinyur bicara tentang “struktur” bangunan maka yang dimaksud adalah materialnya, hubungan antara bagian-bagian baangunan, dan bangunan itu dalam keseluruhannya sebagai gedung sekolah, kantor, dan sebagainya. Demikian juga struktur sosial dimaksud materialnya (jumlah orang, pria, wanita, dewasa, anak, guru, murid, dan sebagainya), hubungan antara bagiannya (apa yang diharapkan guru dari murid dan sekolahnya, dan sebagainya), hakikat masyarakat itu sebagai keseluruhan yakni caranya bagian-bagiannya menjadi kesatuan yang bulat agar dapat menjalankan fungsinya. Material bagi sekolah adalah kepala sekolah, guru, pegawai, pesuruh, murid-murid pria maupun wanita yang masing-masing mempunyai kedudukan dan peranan.

Dalam struktur sosial terdapat system kedudukan dan peran anggota-anggota kelompok yang kebanyakan bersifat hierarkis, yakni dari kedudukan yang tinggi yang memegang kekuasaan paling banyak sampai kedudukan yang paling rendah. Dalam struktur sosial sekolah, kepala sekolah menduduki kedudukan yang paling tinggi dan pesuruh kedudukan yang paling rendah. Dalam kelas guru memiliki kedudukan yang paling tinggi dari pada murid. Biasanya

(7)

7

murid-murid kelas rendah merasa mempunyai kedudukan yang paling rendah daripada murid- murid kelas yang paling tinggi.

Pengertian struktur sosial pendidikan adalah gambaran tentang hubungan dan relasi antara individu yang terlibat dalam proses pendidikan, seperti guru, siswa, staf, dan pihak lain yang terkait dengan institusi pendidikan. Struktur sosial pendidikan mencakup unsur-unsur seperti praturan, tata tertib, norma, dan nilai yang mempengaruhi interaksi sosial antara individu dalam institusi pendidikan. Dalam pengertian sosiologi pendidikan, struktur sosial pendidikan berfungsi sebagai dasar untuk menganalisis proses sosialisasi anak, pengaruh lingkungan dan kebudayaan masyarakat terhadap perkembangan pribadi anak, serta membentuk identitas kelompok dan mempengaruhi tujuan cita-cita institusi pendidikan1

B. Kedudukan Dan Peranan

Kedudukan atau status menentukan posisi seseorang dalam struktur sosial, yakni menentukan hubungannya dengan orang lain, misalnya apa yang dapat diharapkan oleh suami dari isterinya, apa yang diharapkan majikan dari pekerjaan pegawainya, bagaimana orang tua atau guru memperlakukan anak dan sebaliknya. Status atau kedudukan menentukan kelakuan orang tertentu.

Dalam kedudukannya sebagai guru ia mengharapkan kelakuan tertentu dari murid, lepas dari pribadinya sebagai individu, apakah ia peramah, keras, pandai, rajin atau pemalas. Setiap guru dalam kedudukannya sebagai guru dapat mengharapkan kelakuan tertentu dari murid, siapa pun guru itu dan siapa pun murid itu.

Status atau kedudukan individu, apakah ia diatas atau dibawah status orang lain mempengaruhi peranannya. Peranan adalah konsekuensi atau akibat dari kedudukan atau status seseorang. Seorang mandor diharapkan memberikan perintah kepada pekerja. Guru diharapkan mematuhi intruksi kepala sekolah akan tetapi menuntut agar murid-murid belajar. Cara-cara seseorang membawakan peranannya dapat berbeda menurut kepribadian seseorang. Guru dapat bersikap otokratis atau demokratis dalam menjalankan peranannya.

Tiap orang dalam masyarakat mempunyai berbagai kedudukan. Seorang murid mempunyai kedudukan sebagai pelajar, ketua murid, anggota regu sepak bola atau sebagai kakak terhadap murid-murid yang lebih rendah kelasnya, sedangkan dirumah ia berkedudukan sebagai anak

1 Anonim. 2013. Pengertian Struktur Sosial . [Online]. Tersedia: http://ssbelajar.blogspot.com/2013/01/pengertian- struktur-sosial.html. [Mei 2024]

(8)

8

terhadap orang tuanya, adik terhadap kakaknya dan diluar rumah ia menjadi teman bagi sejumlah anak-anak lainnya. Demikian pula guru itu berkedudukan sebagai suami atau isteri, bapak atau ibu bagi anaknya, anggota paduan suara atau ada kalanya menjadi sopir kendaraan umum. Dalam tiap kedudukan ia menjalankan peranan tertentu. Berdasarkan kedudukan daripadanya diharapkanlah kelakuan tertentu.

Peranan mencakup kewajiban dan hak yang bertalian dengan kedudukan. Dalam kedudukan individu sebagai guru ia berkewajiban mendidik anak dan berhak untuk mengahruskannya belajar dan bila perlu memberinya hukuman. Sebaliknya anak dalam kedudukannya sebagai murid harus mematuhi guru dengan hak untuk menerima pelajaran. Kita lihat bahwa peranan selalu mempunyai segi timbal balik. Guru hanya dapat menjalankan peranannya antara lain menyuruh anak belajar bila murid mematuhinya dan mau belajar. Hak guru memerintah dibarengi oleh kewajiban murid untuk mematuhinya. Maka dapat dikatakan bahwa peranan adalah serangkaian hak dan kewajiban yakni bersifat timbal balik dalam hubungan antar individu. Hak adalah kesempatan atau kemungkinan untuk bertindak yang sebaliknya menimbulkan kewajiban pada pihak lain untuk memungkinkan tindakan itu. hak seseorang dimungkinkan dan diabatasi oleh kewajiban pihak lain untuk mematuhinya.Kedudukan seseorang ada yang diperoleh berdasarkan kelahiran, ada pula yang diperoleh sendiri berkat usaha sendiri.2

C . Berbagai Kedudukan Dalam Masyarakat Sekolah

Sekolah, seperti system sosial lainnya dapat dipelajari berdasarkan kedudukan anggota dalam kelompok itu. Setiap orang yang menjadi anggota suatu kelompok mempunyai bayangan tentang kedudukna masing-masing dalam kelompok itu. Setiap anak mempunyai gambaran tentang kedudukan ayah, ibu, dan anggota keluarga lainnya. Demikian juga di sekolah kita mempunyai bayangan tentang kedudukan kepala sekolah, guru-guru, staf administrasi, pesuruh dan murid- murid sendiri serta hungan antara berbagai kedudukan itu.

2 Gunawan, Ary. 2006.Sosiologi Pendidikan

(9)

9

Biasanya gambaran seseorang tentang berbagai kedudukan itu bercorak pribadi dan berkaitan dengan tokoh tertentu. Namun yang akan kita selidiki bukanlah yang bersifat pribadi itu, melainkan yang bersifat umum. Kita ketahui kedudukan seorangayah pada umumnya dalam keluarga serta hubungannya dengan kedudukan ibu, anak-anak dan pembantu, walaupun setiap ayah menjalankan peranannya denagn cara yang khas menurut pribadinya dalam keluarga.

Demikian pula dapat diselidiki kedudukan kepala sekolah pada umumnya walaupun tipa kepala sekolah mempunyai pribadi tersendiri yang unik dan menjalankan peranannya menurut pribadi masing-masing.

Dalam mempelajari struktur sekolah akan kita selidiki berbagai jenis anggota menurut kedudukannya masing-masing dalam sisitem persekolahan. Dengan kedudukan atau posisi dimaksud kategori atau tempat seseorang dalam system klasifikasi sosial .Misalnya anak wanita ,pria dewasa,nenek menunjukan posisi atau kedudukan dalamsistem penggolongan menurut usia jenis kelamin.Tiap individu dapat mempunyai berbagai kedudukan menurut system klasifikasi,misalnya seperti pria dewasa,sebagai bapak dalam keluarga,sebagai pegawai di kantor,sebagai teman dalam pergaulan atau permainan atau sebagai anggota golongan menengah

D. Struktur Sosial Orang Dewasa Di Sekolah

Kepala sekolah menduduki kedudukan yang paling tinggi di sekolah berkat kedudukannya,tetapi juga karena sering pengalaman,masa kerja dan pendidikannya.Ialah yang berhak mengambil keputusan yang harus di patuhi oleh seluruh sekolah .disamping hak itu ia memikul tanggung jawab penuh atas kelancaran pendidikan disekolah.Kepala sekolah merupakan perantaraantara atasan yakni Kanwil dan Guru-guru.Keputusan-keputusan mentri pendidikan dan kebudayaan disampaikan oleh Kanwil melalui kepala sekolah kepada guru-guru dan murid- murid.3

3 Pairin, P. (2010). STRUKTUR SOSIAL DI SEKOLAH. Shautut Tarbiyah, 16(2), 67-90.

(10)

10

Kepala sekolah juga berkedudukan sebagai konsultan yang memberikan petunjuk ,nasehat,saran-saran kepada guru-guru dalam usaha untuk memperbaiki mutu sekolah. Kepala sekolah juga memegang kepemimpinan disekolah dan ia di harapkan sanggup member pimpinan dalam segala hal yang mengenai sekolah,dalam menghadapi masyarakat, muri-murid maupun guru-guru.

Disekolah yang kecil,khususnya yang tidak mempunyai pegawai administrasi,kepala sekolah sering harus berpungsi sebagai petugas administrasi,mengurus korespondensi,mengantar surat keberbagai instansi,membuat laporan-laporan dan sebagainya,karena biasanya ia mempunyai jam mengajar yang di kurangi,bahkan dapat dibebaskan dari tugas mengajar.Dan pekerjaan administrasi itu kepala sekolah dapat dibantu oleh guru.Akan tetapi disekolah menengah biasanya kepala sekolah di bantu oleh oegawai administrasi.

E. Kedudukan Guru Dalam Struktur Sosial Sekolah

Kedudukan guru lebih rendah dari pada kepala sekolah dan karena itu ia harus menghormatinya dan bersedia untuk mematuhinya dalam hal-hal mengenai sekolah.Dalam kenaikan pangkat ia bergantung pada disposisi atau rekomendasi yang baik dari kepala sekolah dank arena itu banyak sedikitnya masa depannya di tentukan oleh hubungan-hubungan dengan kepala sekolah itu. Kedudukan guru juga turut ditentukan oleh lama masa kerja.Berkat usia dan pengalamannya mengajar guru lama mengharapkan rasa hormat dari guru-guru baru atau yang lebih muda.

Kedudukan guru tidak sama. Pada umumnya dianggap bahwa kedudukan guru SMP lebih tinggi daripada guru SD akan tetapi lebih rendah daripada guru SMA. Petugas inspeksi yang mengawasi sekolah dianggap lebih tinggi pula kedudukannya daripada guru maupun kepala sekolah.Kedudukan guru juga turut ditentukan oleh lama masa kerja. Berkat usia dan pengalamannya mengajar guru lama mengharapkan rasa hormat dari guru-guru baru atau yang lebih muda. Kegagalan untuk memenuhi harapan ini

(11)

11 F. Hubungan Guru-Murid

Hubungan antara guru dan murid mempunyai sifat yang relatif stabil.

1. Ciri khas dari hubungan ini ialah bahwa terdapat status yang tak sama antara guru dan murid.

Guru itu secara umum diakui mempunyai status yang lebih tinggi dan karena itu dapat menuntut murid untuk menunjukan kelakuan yang sesuai dengan sifat hubungan itu. Bila anak itu meningkat sekolahnya ada kemungkinan ia mendapat kedudukan yang lebih tinggi dan sebagai siswa pasca sarjana ia dapat diperlakukan sebagai manusia yang matang dan dewasa., jadi banyak sedikit dengan status yang mendekati status dosen. Namun hhubungan guru-murid dari masa sebelumnya masih melekat dan masih susah dihilangkan setidaknya di negara kita ini. Guru atau dosen banyak sedikit masih turut berkuasa atas nasib siswa dan selalu dapat berlindung di belakang posisinya yang serba kuasa itu.

2. Dalam hubungan guru-murid biasanya hanya murid diharapkan mengalami perubahan kelakuan sebagai hasil belajar. Setiap orang yang mengajar akan mengalami perubahan dan menambah pengalamannya, akan tetapi ia tidak diharuskan atau diharapkan menunjukan perubahan kelakuan, sedangkan murid harus memperlihatkan dan membuktikan bahwa ia telah mengalami perubahan kelakuan.

3. Aspek ketiga ini bertalian dengan aspek kedua, yakni bahwa perubahan kelakuan yang diharapkan mengenai hal-hal tertentu yang lebih spesifik, misalnya agar anak menguasai bahan pelajaran tertentu. Mengenai hal-hal yang umum, yang kabur, tidka mudah tercapai kesamaan pendapat, misalnya apakah guru harus menunjukan cinta kasih kepada murid, apakah ia harus bertindak sebagai orang tua, atau sebagai sahabat. Karena sifat tak sama dalam kedudukan guru- murid, maka sukar bagi guru untuk mengadakan hubungan akrab, kasih sayang atau sebagai teman dengan murid. Demi hasil belajar yang diharapkan, diduga guru itu harus dihormati dan dapat memelihara jarak dengan murid agar ia dapat berperan sebagai model bagi muridnya.

Guru akan lebih banyak mempengaruhi kelakuan murid bila dalam memberi pelajaran dalam kelas hubungan itu tidak sepihak, seperti terdapat dalam metode ceramah, akan tetapi hubungan

(12)

12

interaktif dengan partisipasi yang sebanyak-banyaknya dari pihak murid. Hubungannya itu akan lebih efektif dalam kelas yang kecil daripada di kelas yang besar.

G. Klik Di Kalangan Guru

Dikalangan guru-guru sering terjadi pengelompokan atau pembentukan “klik” (clique) yang bersifat informal.Ada kelompok yang dibentuk berdasarkan

a. Jenis kelamin b. Minat professional c. Sosial

d. Kedudukan formal yang sama

Klik memegang peranan dalam mengambil berbagai keputusan. Maka besar faedahnya bila kepala sekpolah mengetahui tentang adanya berbagau kelompok serta hubungan antar kelompok itu atau pertentangan diantaranya.Di kalangan guru-guru sering terjadi pengelompokan atau pembentukan “klik” (clique) yang bersifat informal. Ada kelompok yang dibentuk berdasarkan jenis kelamin, misalnya guru-guru wanita mempunya kelompok atau klik sendri untuk tujuan – tujuan yang khas bagi wanita. Klik ini lebih bersifat sosial.

Kelompok lain dibentuk berdasarkan minat profesional untuk membicarakan masalah-masalah pendidikan. kelompok profesional ini tidak dibatasi pada jenis kelamin tertentu.

Ada pula kelompok yang bersifat sosial bagi guru pria dan wanita yang berkumpul pada waktu-waktu tertentu untuk melakukan kegiatan yang menggembirakan. Kesamaan minat atau kegemaran seperti main kartu, olahraga, musik dan lain-lain, dapat menjadi dasar membentuk klik.

Anggota klik biasanya guru-guru dari tingkat sekolah yang sama, misalnya guru-guru SD, SMP atau Sma. Jarang seorang guru menerobos batas-batas sekolah itu dalam pembentukan klik informal.

Faktor-faktor yang membantu pembentukan kelompok antara lai kedudukan formal yang sama, misalnya guru-guru SMP, bidang studi yang diajarkan, seperti pengajar matematika, juga faktor ekologi, yakni lokasi atau tempat tinggal yang berdekatan.

Hubungan dalam klik informal itu sering memegang peranan dalam mengambil berbagai keputusan. Maka besar faedahnya bila kepala sekolah mengetahui tentang adanya berbagai

(13)

13

kelompok serta hubungan antar kelompok itu, atau pertentangan diantaranya. Pengetahuan itu dapat membantu kepla sekolah untuk menggerakan seluruh staf guru untuk tujuan tertentu. Ia dapat bekerja dan mencapai tujuannya melalui kelompok informal ini. Guru-guru lebih mudah menerima sesuatu melalui guru-guru yang dipandangnya sebagi sahabat.

Mungkin juga terdapat persaingan antar kelompok yang dpat dimanfaatkan kepala sekolah untuk berlomba-lomba mencapai prestasi yang lebih baik. Akan tetapi persaingan antar kelompok dapat mempunya pengaruh yang merugikan.

H. Struktur Sosial Murid – Murid Di Sekolah

Sekolah bagi murid-murid dapat dipandang sebagai system persahabatan dan hubungan – hubungan soaial.Bedanya dengan orang dewasa ialah bahwa struktur sosial ini lebih bersifat tak formal.Kedudukan murid hanya dikenal dalam lingkungan sekolah saja. Ada juga kedudukan murid yang lebih formal seperti ketua OSIS. Akan tetapi kebanyakan kedudukan murid bersifat tak formal dan hanya diketahui dalam kalangan sekolah itu saja.

Ada dua metode utama untuk mempelajari struktur informal para pelajar. Yang pertama dan yang paling banyak digunakan ialah teknik sosiometri dalam garis besarnya kepada murid ditanyakan siapakah diantara murid-murid, satu orang atau lebih, yang paling disukainya sebagai teman belajar, menonton bioskop, diundang ke rumah atau untuk kegiatan lainnya., atau sebaliknya yang paling tidak disukainya, yang tidak dianggapnya sebagai teman. Dari hasil pertanyaan itu yang diajukan kepada setiap murid dalam kelas atau kelompok murid dapat disusun suatu diagram yang disebut sosiogram yang secara visual jelas menunjukan kedudukan seseorang dalam hubungan sosial dengan murid-murid lain. Sosiogram itu dapat segera memperlihatkan pengelompokan atau klik di kalangan murid-murid.

Metode kedua ialah metode partisipasi-observasi, yakni sambil turut berpartisispasi dalam kegiatan kelompok selama beberapa waktu mengadakan observasi tentang kelompok. Melalui partisipasi itu pengamat menganalisis kedudukan setiap murid-murid lainnya di dalam kelompok itu . Seorang pengamat yang turut serta dalam kegiatan murid yang terlatih sebagai pengamat akan

(14)

14

dapat menemukan dan merumuskan berbagai hubungan yang terdapat di antara anggota-anggota kelompok itu.

Disuatu sekolah dapat kita temukan macam-macam kedudukan murid dan hubungan antar murid, antara lain :

- Hubungan dan kedudukan berdasarkan usia dan tingkat kelas.

- Struktur sosial berhubung dengan kurikulum.

- Klik atau kelompok persahabatan di sekolah.

- Hubungan antara struktur masyarakat dengan peneglompokan di sekolah.

- Kelompok elite.

- Kelompok siswa yang mempunyai organisasi formal

(15)

15 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Jadi yang dimaksud struktur sosial sekolah adalah

1) Materialnya (jumlah orang, pria, wanita, dewasa, anak, guru, murid, dan sebagainya)

2) Hubungan antara bagiannya (apa yang diharapkan guru dari murid dan sekolahnya, dan sebagainya)

3) Hakikat masyarakat itu sebagai keseluruhan yakni caranya bagian-bagiannya menjadi kesatuan yang bulat agar dapat menjalankan fungsinya.

Struktur itu memungkinkan sekolah menjalankan fungsinya sebagai lembaga edukatif dengan baik. Masing-masing mempunyai kedudukan tertentu dan menjalankan peranan seperti yang diharapkan menurut kedudukan itu. Dengan demikian dapat dicegah berbagai konflik dan dapat dijamin kelancaran segala usaha pendidikan.

B. Saran-Saran

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yg kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

(16)

16

Daftar Pustaka

Pairin, P. (2010). STRUKTUR SOSIAL DI SEKOLAH. Shautut Tarbiyah, 16(2), 67-90.

Anonim. 2013. Pengertian Struktur Sosial . [Online]. Tersedia:

. [Mei 2024]

sosial.html -

struktur -

http://ssbelajar.blogspot.com/2013/01/pengertian

Nasution. M.A. Prof. Dr. Sosiologi Pendidikan. 2004.Jakarta:Bumi Aksara

Gunawan, Ary. 2006.Sosiologi Pendidikan Suatu Analisis Sosiologi tentang Pelbagai Problem Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

http://ms.wikipedia.org/wiki/Sosiologi_pendidikan

http://herlysusantiiaseekaseek.blogspot.com/2012/03/makalah-sosiologi-pendidikan-tentang_29.html

Referensi

Dokumen terkait

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas. Mata Kuliah:

KORUPSI JANTUNG KEHIDUPAN PARA PEJABAT Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Dosen Pengampu

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah:..

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Sampling. Dosen Pengampu :

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sosiologi. DOSEN PEMBIMBING

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Sistem Hukum

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas Makalah pada mata kuliah Penggunaan dan Pengaturan Motor