STUDI EVALUASI JARINGAN IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI KONDAK KECAMATAN SAKRA TIMUR
KABUPATEN LOMBOK TIMUR SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Prasyarat untuk Memperoleh Gelar Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Sipil
Oleh :
Teguh Argo Dwijantoro 2140.105.1.074
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM MALANG 2021
RINGKASAN
Irigasi merupakan usaha penyediaan, pengaturan dan penyaluran air irigasi untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak. Irigasi dimaksudkan untuk mendukung produktivitas usaha tani guna meningkatkan produksi pertanian dalam rangka ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani yang diwujudkan melalui keberlanjutan sistem irigasi.Daerah Irigasi Kondak adalah salah satu daerah irigasi di Kabupaten Lombok Timur yang mengairi lahan seluas 490 Ha. Yang meiliki permasalahan tepatnya di Desa Lepak terdapat areal persawahan yang saluran irigasinya tidak memadai sehingga sering terjadi banjir apabila intensitas hujan tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui berapa besar debit air pada Daerah Irigasi Kondak dan dimensi saluran jaringan rencana pada Daerah Irigasi Kondak agar dapat menampung air hujan, serta untuk mengetahui tingkat efisiensi air pada saluran. Dalam penelitian ini menggunakan metode lengkung massa yang meliputi metode ganda (double mass curve) dan metode raps (rescaled adjusted partial sums).
Hasil perencanaan dalam menganalisis debit andalan dari lahan di lakukan perhitungan dengan menggunakan rumus debit rencana, besar debit saluran 1 sebesar 7,344 m3/det, saluran 2 sebesar 5,096 m3/det. Dimensi saluran rencana dengan debit saluran sebesar 7,344 m3/det, lebar dasar saluran (b) = 1,20 m, tinggi muka air (h) = 1,71 m, tinggi jagaan = 0,34. Dan dimensi saluran rencana dengan debit saluran sebesar 5,096 m3/det, lebar dasar saluran (b) = 1,20 m, tinggi muka air (h) = 1,51 m, tinggi jagaan = 0,30.
Kata Kunci: Jaringan Irigasi, Lombok Timur.
ii SUMMARY
Irrigation is an effort to provide, regulate and distribute irrigation water to support agriculture whose types include surface irrigation, swamp irrigation, underground water irrigation, pump irrigation, and pond irrigation. Irrigation is intended to support the productivity of agricultural businesses to increase agricultural production in the framework of national food security and community welfare, especially farmers who are realized through the sustainability of irrigation systems. Kondak Irrigation Area is one of the irrigation areas in East Lombok Regency that irrigates an area of 490 ha. The problem is precisely in the village of Lepak there are rice fields whose irrigation canals are inadequate so that there is often flooding when the intensity of rain is high. The purpose of this study is to find out how much water discharge in the Kondak Irrigation Area and the dimensions of the plan network channel in the Kondak Irrigation Area in order to accommodate rainwater, as well as to find out the level of water efficiency in the channel. In this study using the mass curvature method which includes the double mass curve method and the raps method (rescaled adjusted partial sums).
The results of planning in analyzing the mainstay discharge from the land are calculated using the plan debit formula, the size of channel 1 debit by 7,344 m3/det, channel 2 by 5,096 m3/det. The dimensions of the plan channel with a channel discharge of 7,344 m3/det, the base width of the channel (b) = 1.20 m, the height of the water level (h) = 1.71 m, the guard height = 0.34. And the dimensions of the plan channel with a channel discharge of 5,096 m3/det, the base width of the channel (b) = 1.20 m, the height of the water level (h) = 1.51 m, the height of the guard = 0.30.
Keywords: Irrigation Network, East Lombok.
LEMBAR PERSEMBAHAN
Skripsi ini adalah persyaratan kelulusan untuk memperoleh gelar sarjana Strata 1 (S1). Pengorbanan tenaga, waktu, pikiran saya curahkan untuk menyelesaikannya.
Untuk itu saya persembahkan untuk ;
Kedua Orang tua yang sangat aku sayangi, Ayahanda Abdul Subur dan Ibunda Juma Indah yang telah membesarkan dan mengajarkan baik, mendidik, kesabaran, keiklasan, membersikan kasih saying dan selalu mendoakan serta pengorbanan yang tak terhinggga selama ini.
Kakak yang sangat aku sayangi, Inggit Eka Subarja serta Adek saya Shandy Aditya Tri Novitasari dan Irvan Eka Alkhadafi.
Kluarga besar Teknik Sipil Angkatan 2014, terimakasih atas kebersamaan kalian. Banyak kenangan dan pengalaman yang saya dapatkan dari kalian.
Teman - temanku Fuat, Gimber, Fuady, Renal, Derana, Sarif, Mat Saleh, Soni Evendi, Ihlas, Sanah, Hikam, Martha, Tika, Rosdiana Hamzah, Krepek, dan lainnya. Terimakasih atas dukungan dan semangat kalaian.
Guru – guru saya dari SDN Jambekumbu 03, SMPN 01 Senduro, SMAN 01 Senduro, dan Dosen Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Sipil Universitas Islam Malang.
iv MOTTO
“Man Jadda Wajada, barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil ” [HR.Muslim]
“Berusahalah, karena ketika berusaha keberhasilan akan menghampirimu.”
[Ketang]
“Manusia itu sama dengan pedang, kalau tak diasah maka dia akan tumpul.”
[Orochimaru]
⸙
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Ucapan syukur Alhamdulillahirobbil’aalamiin, atas segala nikmat yang telah dikaruniakan Allah SWT., sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Studi Evaluasi Jaringan Irigasi Pada Daerah Irigasi Kondak Kecamatan Sakra Timur Kabupaten Lombok Timur”. Sholawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Atas bantuan, dorongan motivasi serta bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada yang terhormat :
1. Ir. H. Warsito, M.T. selaku Dekan Fakultas Teknik dan Dosen Pembimbing I.
2. Ir. Bambang Suprapto, M.T. selaku Dosen Pembimbing II.
3. Dr. Azizah Rokhmawati, S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Islam Malang.
4. Jajaran dosen Program Studi Teknik Sipil yang telah memberikan disiplin ilmu semasa kuliah.
5. Kedua orang tua tercinta yang senantiasa memberikan dukungan, semangat dan do’a yang tiada hentinya.
6. Sahabat-sahabatku tersayang yang selalu menemani hingga terselesaikan skripsi ini.
7. Semua teman-teman Teknik Sipil 2014 yang telah banyak menemani saya selama masa- masa kuliah.
Tentunya dalam penulisan ini jauh dari kesempurnaan, sekalipun usaha sudah
vi
semaksimal mungkin. Untuk itulah kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan dari pembaca semua. Akhirnya besar harapan penulis agar laporan skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Malang, 15 Februari 2022
Penulis,
Teguh Argo Dwi Jantoro
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Irigasi merupakan usaha penyediaan, pengaturan dan penyaluran air irigasi untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak. Irigasi dimaksudkan untuk mendukung produktivitas usaha tani guna meningkatkan produksi pertanian dalam rangka ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani yang diwujudkan melalui keberlanjutan sistem irigasi ( Anonim, 2017).
Irigasi berarti mengalirkan air dari sumber air yang tersedia kepada sebidang lahan untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Peranan irigasi dalam meningkatkan dan menstabilkan produksi pertanian tidak hanya bersandar pada produktifitas saja tetapi juga pada kemampuannya untuk meningkatkan faktor-faktor pertumbuhan lainnya yang berhubungan dengan input produksi. Irigasi mengurangi resiko kegagalan panen karena ketidak-pastian hujan dan kekeringan, membuat unsur hara yang tersedia menjadi lebih efektif, menciptakan kondisi kelembaban tanah optimum untuk pertumbuhan tanaman, serta hasil dan kualitas tanaman yang lebih baik (Anonim, 2017).
Melihat perkembangan irigasi yang telah dikenal sejak zaman dahulu, maka irigasi merupakan salah satu komponen pokok dalam proses produksi pangan khususnya dalam budidaya pertanian terutama di pedesaan, tidak saja sebagai kebutuhan tanaman padi, namun irigasi juga sudah menjadi bagian pokok untuk budidaya pertanian dalam arti luas seperti perkebunan dan perikanan.
2
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006, dikemukakan pengertian jaringan irigasi adalah saluran, bangunan dan bangunan pelengkapnya yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan dan pembuangan air irigasi. Selanjutnya secara operasional dibedakan ke dalam tiga katagori yaitu jaringan irigasi primer, sekunder dan tersier.
Dari ketiga kelompok jaringan tersebut, yang langsung berfungsi sebagai prasarana pelayanan air irigasi dalam petakan sawah adalah jaringan irigasi tersier yang terdiri dari saluran tersier, saluran kuarter dan saluran pembuang, boks tersier, boks kuarter serta bangunan pelengkap (Anonim, 2017).
Usaha pendayagunaan air melalui irigasi memerlukan suatu sistem pengelolaan yang baik, sehingga pemanfaatan air dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Peningkatan efisiensi penggunaan air akan sangat besar manfaatnya bagi kepentingan lain terutama pada kondisi iklim yang sangat kering.
Pengembangan sumber daya air secara terpadu dalam skala besar untuk berbagai kepentingan dilaksanakan dengan membangun bendungan/waduk oleh karena itu faktor efisiensi pemanfaatan terbesar dalam pengembangan sumber daya air satuan wilayah sungai, berkisar antara 70% sampai 90%. Pada efektifitas dan efesiensi saluran irigasi perlu diperhatikan bagaimana bentuk medan atau topografi daerah yang akan diberi irigasi. Pengelolaan sumber daya irigasi yang efisien bukan hanya bertujuan untuk menjaga produksi pangan nasional, tetapi juga ikut memajukan roda perekonomian masyarakat dan pada akhirnya memajukan perekonomian indonesia.
Daerah irigasi Kondak adalah salah satu daerah irigasi di Kabupaten Lombok Timur yang mengairi lahan seluas 490 Ha. Daerah irigasi Kondak meliputi Desa
3
Lepak Kecamatan Sakra Timur. Yang memiliki permasalahan tepatnya di Desa Lepak (Anonim, 2017). Di Desa Lepak terdapat areal persawahan yang saluran irigasinya tidak memadai sehingga sering terjadi banjir apabila intensitas hujan tinggi. Jaringan irigasi pada daerah irigasi Kondak merupakan daerah yang cukup subur, namun perlu mendapat perhatian dalam rangka peningkatan maupun sarana fisik dalam irigasinya. Jumlah maupun mutu pembangunan sarana irigasi pada daerah irigasi Kondak sampai saat ini belum mencapai target yang dikehendaki. Hal ini terlihat dari banyaknya petani yang mengeluhkan lahan pertaniannya belum memperoleh air secara cukup.
Upaya yang paling tepat dilakukan saat ini adalah dengan cara mengoptimalkan lahan yang sudah ada, salah satu caranya adalah pengolahan irigasi yang baik. Pengelolaan sistem irigasi yang baik erat kaitannya dengan peningkatan produksi daerah irigasi karena itu dalam pengoperasian suatu jaringan irigasi hendaknya selalu diperhatikan mengenai ketersediaan air, kebutuhan air dan bagaimana cara membagi air tersebut sejauh mungkin adil dan merata agar semua tanaman dapat tumbuh dengan baik.
Berdasarkan latar belakang diatas dan kondisi jaringan irigasi tersebut perlu dilakukan evaluasi terhadap masalah yang terjadi di desa Lepak, perlu dilakukan rencana alternatif pemberian air irigasi agar semua tanaman dapat menerima air sesuai kebutuhannya.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka diperoleh identifikasi masal sebagai berikut :
1. Saluran irigasi yang tidak mampu menampung debit air akibat hujan.
4
2. Kurangnya perawatan pada saluran irigasi sehingga sering terjadinya penyumbatan pada saluran irigrasi.
3. Kurangnya pengembangan sistem irigasi yang baik untuk meningkatkan ketersediaan dan kebutuhan air di Desa Lepak.
1.3. Batasan Masalah
Sesuai dengan judul skripsi “Studi Evaluasi Jaringan Irigasi pada Daerah Irigasi Kondak Kecamatan Sakra Timur Kabupaten Lombok Timur” maka diberikan pembatasan masalah sebagai berikut :
1. Tidak menghitung debit air bendung Kondak 2. Tidak menghitung rencana anggaran biaya (RAB) 1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kondisi eksisting pada salurangan daerah Irigasi Kondak?
2. Berapa debit air pada daerah Irigasi Kondak?
3. Berapa dimensi saluran jaringan rencana pada daerah irigasi Kondak agar dapat menampung air hujan?
1.5. Tujuan dan Manfaat
Tujuan Penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kondisi eksisting pada saluran Daerah Irigasi Kondak.
2. Untuk mengetahui debit air pada Daerah Irigasi Kondak.
3. Untuk mengetahui dimensi saluran jaringan rencana pada Daerah Irigasi Kondak agar dapat menampung air hujan.
5
Sedangkan manfaat dari studi ini adalah menambah wawasan ilmu dalam bidang perencanaan jaringan irigasi serta memberikan sumbangan pemikiran dalam mengevaluasi jaringan irigasi di desa Lepak Kecamatan Sakra Timur Kabupaten Lombok Timur pada dinas terkait maupun masyarakat setempat yang nantinya dapat dijadikan bahan acuan yang bisa dipertimbangkan serta untuk meningkatkan produktifitas tanah dan hasil panen yang baik.
1.6. Lingkup Pembahasan
Sesuai dengan judul skripsi yaitu “Studi Evaluasi Jaringan Irigasi pada Daerah Irigasi Kondak Kecamatan Sakra Timur Kabupaten Lombok Timur” maka pembahasannya meliputi :
1. Analisa Hidrologi
1. Uji konsistensi data hujan 2. Curah hujan rata-rata
3. Analisa curah hujan rancangan 4. Perhitungan uji distribusi frekuensi 5. Curah hujan Andalan
6. Curah hujan efektif 2. Kebutuhan Air Irigasi
1. Evapotranspirasi potensial 2. Perkolasi
3. Kebutuhan air untuk pengolahan lahan 4. Netto kebutuhan air lapang (NFR) 5. Efisiensi irigasi
6. Kebutuhan air dipintu pengambilan
6
3. Pola tanam
1. Perhitungan Volume kebutuhan air irigasi 4. Kondisi saluran jaringan irigasi
5. Perencaanan saluran irigasi
1. Metode modulus saluran jaringan irigasi 2. Perhitungan debit saluran
3. Perhitungan dimensi saluran
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan, yaitu : 1. Kondisi saluran jaringan eksisting pada daerah Irigasi Kondak yaitu :
a) Saluran 1 tidak mampu memuat dan mengalirkan debit air yang akan dialirkan sehingga dibutuhkan perencanaan ulang karena debit saluran 1 eksisting sebesar 6,086 m3/det sedangkan debit rencana sebesar 7,334 m3/det.
b) Debit saluran 2 eksisting sebesar 4,306 m3/det sedangkan debit rencana sebesar 5,096 m3/det, dengan demikian dimensi saluran eksisting tidak mampu mengalirkan debit air yang akan dialirkan.
2. Dalam menganalisis debit andalan dari lahan dilakukan perhitungan dengan menggunkan rumus debit rencana, besar debit yang diperoleh untuk saluran 1 sebesar 7,334 m3/det, saluran 2 sebesar 5,096 m3/det.
3. Dimensi saluran rencana pada daerah irigasi Kondak dengan perencanaan debit saluran jaringan sebesar 7,344 m3/dt, lebar dasar saluran (B) = 1,20 m dan tinggi muka air (h) = 1,71 m.
5.2. Saran
1. Perhitungan dimensi saluran dapat di perlebar lagi.
2. Bentuk saluran dapat menggunakan bak tutup.
3. Perhitungan data hujan bisa menggunakan metode aritmatik dengan jumlah stasion lebih dari satu.
84
4. Perlu adanya perawatan pada jaringan irigasi agar tidak terjadi penyumbatan.
DAFTAR PUSTAKA
Aasniari, A., Noerhayati, E. and Suprapto, B. (2020) ‘Studi Evaluasi Perencanaan Jaringan Daerah Irigasi Perdamaian Singkut Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi’, Jurnal Rekayasa Sipil, 8(7), pp. 522–532.
Asdak, C. (2018) Hidrologi dan pengelolaan daerah aliran sungai. Gadjah Mada University Press.
Dirjen Pengairan., (2017) P.U Kabupaten Lombok Timur, Subdit Perencanaan Teknis Dirjen Pengairan.
Harto, S. (1993) ‘Analisis hidrologi’, Jakarta: Gramedia pustaka utama.
Limantara, L. M. (2010) Hidrologi Praktis. Bandung: Lubuk Agung.
Maarif, S., Noerhayati, E. and Rachmawati, A. (2019) ‘Studi Alternatif Perencanaan Jaringan Irigasi Curah (Sprinkler Irigation) Berbasis Gravitasi Di Desa Poncokusumo’, Jurnal Rekayasa Sipil, 7(1), pp. 43–52.
Mori, K., Sosrodarsono, S. and Takeda, K. (1999) ‘Hidrologi untuk Pengairan’, Edited by Suyono Sosrodarsono and Kensaku Takeda. Jakarta: PT.
Pradnya Paramita.
Soemarto, C. D. (2004) ‘Hidrologi teknik. 1995’, Jakarta: Erlangga.
Soewarno, S. (1995) Hidrologi: Aplikasi Metode Statistik untuk Analisis Data.
Nova Bandung.
Sosrodarsono, S. and Takeda, K. (1993) ‘Hidrologi Perencanaan Bangunan Air’, Jakarta: Pradya Paramitha.
Subarkah, I. (no date) ‘Imam, 2001’, Hidrologi Untuk Perencanaan Bangunan Air.
Suhardjono, D. (no date) ‘HE, Ir. 1994’, Drainase. Malang: Universitas Brawijaya Fakultas Teknik Malang.
Suripin (2004) Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Andi.
Umum, K. P. (2013) ‘Kriteria perencanaan bagian perencanaan jaringan irigasi KP-01’, Jakarta (ID): Direktorat Jendral Sumber Daya Air Direktorat Irigasi dan Rawa.