• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KASUS PADA SAHAM LQ45 BEI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "STUDI KASUS PADA SAHAM LQ45 BEI "

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS LEVERAGE, SIZE DAN GROWTH TERHADAP PROFITABILITY:

STUDI KASUS PADA SAHAM LQ45 BEI

Asriana Devi1, Harry Yulianto2, Syarief Dienan Yahya3

1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar

1[email protected], 2[email protected], 3[email protected]

ABSTRACT

This research is aimed at finding out and analyzing the influence of debt, size and growth of companies on profitability on the LQ45 shares of the Indonesia stock exchange. This research used secondary data obtained from www.idx.co.id. The sample is 31 companies from 45 population of shares of the LQ45 Indonesia stock exchange in 2015-2019. The dependent variable of this research is return on asset and the independent variable is debt to asset ratio, LN total asset and growth. The data were analyzed by using multiple linear regression analysis. The result shows that debt to asset ratio, LN total asset and growth simultaneously has a significant effect on Return on Assets. Partial test result shows that the variable of debt to asset ratio (DAR) has no effect on the variable return on assets (ROA) by reason of significant value is greater than 0.05 (0.451>0.05) whereas the size variable significantly influence the return on assets (ROA) where the significant value is less than 0.05 (0.00<0.05) and the growth variable has no effect on the return on assets (ROA) variable because the significant value is greater than 0.05 (0.541>0.05).

Keywords: Profitability, Debt, Size and Growth of Company; Return on Asset.

PENDAHULUAN

Umumnya suatu perusahaan akan selalu berusaha untuk mencapai tujuannya, baik tujuan jangka panjang misalnya mampu meningkatkan nilai perusahaan dan mensejahterakan pemegang saham, maupun tujuan jangka pendeknya misalkan memaksimalkan laba perusahaan dengan sumber daya yang dimiliki. Perusahaan go public cenderung selalu meningkatkan nilai perusahaan untuk menarik perhatian investor (Pramana & Mustanda, 2016).

Pasar modal merupakan salah satu sumber pembiayaan eksternal bagi dunia usaha, serta wahana investasi bagi investor dalam maupun luar negeri. Pasar modal sangat sensitif terhadap peristiwa ataupun informasi yang beredar disekitarnya. Menurut Wijaya &

Panji, (2015). Menyatakan bahwa harga saham yang tinggi akan berbanding lurus dengan nilai perusahaan yang tinggi pula. Nilai perusahaan yang tinggi akan membuat rasa percaya seorang investor terhadap perusahaan akan meningkat. Mempertahankan kontinuitas perusahaan adalah elemen penting yang harus dipertahankan oleh perusahaan, terutama menyangkut kesejahteraan pemegang saham

yang digambarkan dengan nilai perusahaan.

Harga saham merupakan salah satu penilaian dari nilai perusahaan. Jika harga saham meningkat, maka nilai perusahaan juga akan ikut meningkat, sehingga berdampak pada peningkatan nilai pemegang saham yang dibuktikan melalui tingginya return bagi pemegang saham

.

lebih banyak diikuti oleh perusahaan swasta, sehingga tidak salah bila pemerintah mengharapkan perusahaan pengembang swasta lebih banyak berperan.

Untuk memperoleh sumber pendanaan, perusahaan dapat mempercayakan sumber pendanaan yang berasal dari dalam perusahaan seperti penyusutan dan laba ditahan, selain itu perusahaan juga dapat memperoleh sumber pendanaan dari luar perusahaan misalnya hutang dan penerbitan saham (Purnama & Abundanti, 2017).

Perusahaan dapat menggunakan hutang (leverage) untuk memperoleh modal guna mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi.

leverage merupakan kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban finansial perusahaan baik jangka pendek maupun panjang. Leverage dapat dikatakan bahwa suatu rasio keuangan yang mengukur seberapa

(2)

banyak perusahaan dibiayai dengan menggunakan hutang (Wiagustini, 2016).

Menurut Rai & Merta (2016) Variabel ukuran perusahaan merupakan besar maupun kecilnya suatu perusahaan yang dapat dilihat melalui besarnya ekuitas, penjualan maupun total aktiva perusahaan. Total aktiva perusahaan yang semakin besar dapat menggambarkan bahwa perusahaan tersebut sudah mencapai tahap kedewasaanya.

Perusahaan yang telah berada pada tahap kedewasaanya maka perusahaan telah memiliki arus kas yang positif serta diperkirakan akan mempunyai aspek menguntungkan dalam kurun waktu relatif lama. Umumnya perusahaan yang berukuran besar cenderung lebih mudah untuk mendapat kepercayaan dari pihak kreditur untuk mendapatkan sumber pendanaan sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan (Pramana & Mustanda, 2016).

Pertumbuhan perusahaan adalah peningkatan ataupun penurunan dari total aset yang dimiliki perusahaan. Aset suatu perusahaan merupakan aktiva yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan, hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan hasil operasional perusahaan sehingga semakin menambah kepercayaan pihak luar.

Pertumbuhan perusahaan dapat memberikan sinyal positif yang diharakpan oleh pihak dalam maupun luar perusahaan (Kusumajaya, 2015). Investor akan lebih tertarik dengan perusahaan besar dibandingkan perusahaan yang berukuran kecil. Pertumbuhan perusahaan dapat mencerminkan bahwa suatu perusahaan akan berkembang atau tidak.

Pertumbuhan perusahaan adalah suatu rasio yang memperlihatkan kemampuan perusahaan untuk menjaga posisi ekonominya ditengah pertumbuhan perekonomian dan sektor usahanya.

Salah satu ukuran keberhasilan pada manajemen perusahaan adalah profitabilitas.

Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba atau ukuran efektivitas pengelolaan manajemen.

Profitabilitas dapat diketahui dengan membandingkan antara laba yang diperoleh selama periode tertentu dengan jumlah aktiva atau modal perusahaan tersebut yang dinyatakan dalam persentase Sartono, dalam (Novari & Lestari, 2016). Pemicu utama kebangkrutan yang dialami oleh perusahaan, terletak pada ketidakmampuan perusahaan

memenuhi kebutuhan likuiditasnya.

Profitabilitas merupakan indikator yang paling tepat untuk mengukur kinerja suatu perusahaan. Kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba menjadi tingkat pengukuran dalam kinerja suatu perusahaan.

Semakin tinggi profitabilitas perusahaan maka semakin baik pula kinerja perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut yang mengkaji pengaruh hutang, ukuran dan pertumbuhan perusahaan terhadap profitabiltas maka judul penelitian ini adalah

“Analisis Leverage, Size dan Growth Terhadap Profitabilitity: Studi Kasus Pada Saham LQ45 BEI” Berdasarkan uraian di latar belakang maka perumusan masalah dari penlitian ini adalah: 1). Apakah hutang berpengaruh terhadap profitabilitas? 2).

Apakah ukuran berpengaruh terhadap profitabilitas? 3). Apakah pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas? 4). Apakah hutang, ukuran dan Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas?

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1). Untuk mengetahui pengaruh hutang terhadap profitabilitas pada Saham LQ45 Bursa Efek Indonesia. 2). Untuk mengetahui pengaruh ukuran terhadap profitabilitas pada Saham LQ45 Bursa Efek Indonesia. 3). Untuk mengetahui Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Profitabilitas pada Saham LQ45 Bursa Efek Indonesia. 4). Untuk mengetahui Pengaruh hutang, Ukuran dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Profitabilitas.

Adapun kegunaan dari penelitian ini ialah:1). Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi manajemen perusahaan tentang faktor-faktor yang perlu di perhatikan dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan. 2). Penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan pola pikir peneliti serta mengembangkan dan menerapkan ilmu yang di dapat dimasa perkuliahan.

TINJAUAN LITERATUR

Penggunaan hutang dalam kegiatan pendanaan perusahaan tidak hanya memberikan dampak yang baik bagi perusahaan. Jika proporsi hutang tidak diperhatikan perusahaan, hal tersebut akan

(3)

menyebabkan turunya profitabilitas, karena penggunaan hutang menimbulkan beban bunga yang bersifat tetap. Rasio hutang (leverage) adalah rasio yang mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan utang (Irham, 2017). Penggunaan hutang yang terlalu tinggi akan membahayakan perusahaan karena perusahaan berada dalam kategori extreme leverage (hutang extreme) dimana perusahaan terjebak dalam tingkat hutang yang tinggi dan sulit untuk melepaskan utang tersebut. Karena rasio hutang (leverage) merupakan rasio yang menghitung seberapa jauh dana yang disediakan oleh kreditur,juga sebagai rasio yang membandingkan total hutang terhadap keseluruhan aktiva suatu perusahaan, maka apabila investor melihat sebuah perusahaan dengan asset yang tinggi namun resiko hutang nya juga tinggi, karena dikhawatirkan asset tinggi tersebut didapat dari hutang yang akan meningkatkan risiko investasi apabila perusahaan tidak dapat melunasi kewajibannya tepat waktu. Besarnya hutang yang digunakan dan pendeknya waktu pelunasan maka akan timbuk tanggungan tetap dari suatu perusahaan. Diperhatikan pula manfaat adanya loyalitas sehingga penggunaan dari hutang dapat memajukan asset perusahaan dan akan menambah profitabilitas perusaahaan.

Menurut wiagustini dalam Anugerah dan Suryanawa, (2019), leverage dapat diartikan sebagai kemampuan suatu perusahaan untuk melunasi kewajiban finansial perusahaan dengan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang atau rasio yang mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai dengan hutang. Adapun rasio yang dipakai dalam penelitian ini yaitu rasio Debt to assets (DAR) yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva, yang dimana seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap

aktiva. Dengan rumus

Menurut Kartikasari & Merianti (2016) Ukuran perusahaan merupakan suatu skala atau ukuran besar kecilnya suatu perusahaan.

ukuran perusahaan dapat diukur berdasarkan total aset, total penjualan, jumlah karyawan, dan kapitalisasi pasar. Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang menentukan kemampuan dalam menghasilkan laba.

Perusahaan dengan ukuran besar akan dapat menghasilkan produk dengan tingkat biaya

rendah. Dimana dengan tingkat biaya rendah merupakan unsur untuk mencapai laba yang diinginkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Disamping itu perusahaan dengan skala besar akan lebih mempunyai kemungkinan untuk memenangkan persaingan dalam bisnis. Ukuran perusahaan dalam penelitian ini menggunakan total aset yang dimiliki perusahaan. Total aset dijadikan sebagai indikator ukuran perusahaan karena sifatnya jangka panjang dibandingkan dengan penjualan. Karena total aset perusahaan bernilai besar maka hal ini dapat disederhanakan dengan mentransformasikan ke dalam logaritma natural, sehingga digunakan rumus: Ln = Total Asset ratio.

Ukuran perusahaan yang diukur dengan asset perusahaan menunjukan seberapa besar harta yang dimiliki perusahaan. Perusahaan dengan asset yang besar maka akan menggunakan sumber daya yang ada semaksimal mungkin untuk menghasilkan keuntungan usaha yang maksimal dan perusahaan dengan asset yang kecil tentunya juga menghasilkan keuntungan sesuai dengan asset yang dimilikinya yang relatif kecil.

Menurut Irham (2017) Rasio partumbuhan yaitu ratio yang mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam mempertahankan posisinya didalam industri dan dalam perkembangan ekonomi secara umum. Pertumbuhan dinyatakan sebagai pertumbuhan total asset dimana pertumbuhan aset masa lalu akan menggambarkan tingkat profitabilitas yang akan dating dan pertumbuhan yang akan dating. Tingkat pertumbuhan perusahaan akan menunjukan seberapa banyak perusahaan akan menggunakan hutang sebagai sumber pembiayaan. Pertumbuhan perusahaan sangat diharapkan oleh pihak internal maupun eksternal karena pertumbuhan perusahaan yang baik dapat memberikan sinyal positif terhadap perkembangan perusahaan.

Perusahaan yang memiliki pertumbuhan total aktiva yang besar akan lebih mudah untuk mendapatkan perhatian dari pihak investor maupun kreditor Pertumbuhan berpacu pada peningkatan ataupun penurunan dari total asset yang dimiliki oleh perusahaan. Aset suatu perusahaan merupakan aktiva yang digunakan untuk kegiatan operasioal perusahaan dengan adanya hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan hasil operasional perusahaan sehingga menambah kepercayaan serta dapat

(4)

memberikan sinyal positif pihak luar maupun pihak dalam perusahaan. Dalam mengelola pertumbuhan perusahaan harus memiliki pengendalian operasi dengan penekanan pada pengendalian biaya. Pertumbuhan perusahaan pada penelitian ini diukur dengan pertumbuhan aset.

Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal, disampinh dengan hal-hal lainnya.

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga menunjukan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinnya adalah penggunaan rasio ini menunjukan efisiensi perusahaan Kasmir dalam (Wulandari, 2017) .

Profitabilitas merupakan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut yang dinyatakan dalam persentase. Lebih lanjut karena pengertian profitibilitas sering digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal perusahaan, maka rentabilitas ekonomis sering pula dimaksudkan sebagai kemampuan perusahaan dengan seluruh modal yang bekerja didalamnya untuk menghasilkan laba, profitabilitas ini memberikan gambaran seberapa efektif perusahaan beroperasi sehingga memberikan laba bagi perusahaan.

Semakin besar tingkat keuntungan perusahaan menunjukan semakin baik manajemen dalam mengelola perusahaan.

Profitabilitas yang tinggi berkaitan dengan prospek perusahaan yang bagus sehingga memicu investor untuk meningkatkan permintaan saham. Profitabilitas yang lebih tinggi dapat menyebabkan peningkatan harga saham perusahaan.

Sebelumnya telah beberapa penelitian dilakukan dalam masalah yang sama, namun sebagai bahan perbandingan dan kajian akan dikemukakan beberapa diantaranya.

Penelitian Ratnasari (2016) melakukan penelitian terhadap profitabilitas pada perusahaan otomotif di BEI hasil penelitian nya menunjukan bahwa leverage berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas sedangkan secara simultan

leverage dan ukuran perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas.

Sehubungan dengan rumusan masalah dan kajian teoritis, maka rumusan hipotesis penelitian ini adalah:

H1: Hutang berpengaruh terhadap profitabilitas pada saham LQ45 Bursa Efek Indonesia.

H2: Ukuran berpengaruh terhadap profitabilitas pada saham LQ45 Bursa Efek Indonesia.

H3: Pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas pada saham LQ45 Bursa Efek Indonesoa.

H4: Hutang, ukuran dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas pada saham LQ45 Bursa Efek Indonesia.

Adapun model penelitian dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:

Gambar 1. Model Penelitian

H1 H2

H3 H4

H4

Sumber: Asriana Devi (2021).

METODE PENELITIAN

Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka dalam proses perhitungan dan penganalisa hasil penelitian.Alasan peneliti menggunakan penelitian kuantitatif karena peneliti ingin mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

Penelitian ini dilakukan di PT. Bursa Efek Indonesia Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 124.

Adapun waktu penelitian ini kurang lebih 2 bulan dari bulan September 2020 sampai dengan November 2020.

Hutang X1 Ukuran

X2 Pertumbuhan

X3

Profitabilitas (Y)

(5)

Data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif yaitu laporan keuangan pada perusahaan tercatat pada saham LQ45 Bursa Efek Indonesia. Dan sumber data yang digunakan ialah data sekunder. Menurut Yulianto (2016) data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak kedua. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan keuangan perusahaan tercatat pada saham LQ45 Periode 205-2019 yang diperoleh dari situs website www.idx.co.id.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan tercatat pada saham LQ45 Bursa Efek Indonesia yang diakses melaljui website www.idx.co.id dalam penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria: 1.

Perusahaan yang terdaftar dalam saham LQ45 BEI. 2. Tidak delisting selama periode 2015- 2019. 3. Mempublikasikan laporan keuangan periode 2015-2019.

Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel independen hutang (X1), ukuran (X2) dan pertumbuhan perusahaan (X3) dan satu variabel dependen profitabilitas (Y).

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis regresi berganda bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh dua variabel bebas (X) atau lebih terhadap variabel terikat (Y). Berdasarkan perhitungan regresi linear berganda dapat diperoleh data sebagai berikut:

Tabel. 1 Hasil regresi berganda Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standar dized Coeffic ients

t Sig.

B

Std.

Error Beta 1 (Constant

)

72.856 9.746 7.475 .000 X1 3.016 3.994 .068 .755 .451 X2 -3.657 .597 -.533 -6.128

-.612 .000 .541 X3 -2.241 3.661 -.046

a. Dependen Variabel : Y

Sumber: data diolah (2020).

Berdasarkan data hasil uji pada tabel 1. maka persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y=72.856+3.016 X1-3.657 X2-2.241 X3

Uji F digunakan untuk menguji apakah terdapat pengaruh signifikan antara variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Apabila nilai signifikan <0,05 maka Ha diterima.

Tabel 2. Hasil uji F Simultan

Model

Sum of square

Df

Mean

Square F Sig

Regressi on Residual Total

3578.7 76

10862.

14 14440.

92

3

151 154

1192.9 25 71.935

16.

583 .000b

Sumber: data diolah (2020).

Berdasarkan hasil pengolahan data melalui Sig terlihat bahwa nilai signifikan sebesar 0.000<0,05 dalam hal ini Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya variabel hutang,ukuran dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas.

Uji T digunakan untuk menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen (Ghozali, 2016).

Tabel 3. Hasil uji T (Parsial) Coefficientsa

Model

Unstandardi zed

Coefficients

Standa rdized Coeffic ients

T Sig.

B

Std.

Error Beta 1 (Const

ant)

72.85 6

9.746 7.47

5

.000 X1

(DAR)

3.016 3.994 .068 .755 .451 X2

(Size) - 3.65 7

.597 -.533 - 6.12 8

.000

(6)

X3 (Growt h)

- 2.24 1

3.661 -.046 - .612

.541

a. Dependen Variabel : Y

Sumber: data diolah (2020).

Pengaruh Hutang (DAR) terhadap profitabilitas Hasil analisis menunjukan bahwa variabel hutang (DAR) memiliki nilai koefisien regressi positif sebesar 3.016. dan menghasilkan nilai t hitung sebesar 0.68 dengan tingkat signifikan sebesar 0,451 yang berarti nilai signifikan lebih besar dari 0,05.

Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa variabel hutang (DAR) secara signifikan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas yang dapat dilihat dari tingkat signifikansi 0,451>0,05.Hasil penelitian ini menyatakan bahwa variabel DAR tidak berpengaruh terhadap ROA. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh data DAR pada penelitian ini memiliki nilai rata-rata (mean) yang cukup rendah, dan kemungkinan lainnya yaitu pemegang saham tidak terlalu berfokus pada pengalokasian hutang dalam pembiayaan aktiva. Melainkan bagaimana beban yang timbul atas hutang tersebut dapat ditutup dengan tetap menerima bagian keuntungan yang besar.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Nurhasanah dan jannati dkk (2014) yang menyatakan bahwa DAR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Akan tetapi penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Ratnasari (2016) yang menyatakan bahwa DAR berpengaruh positif signifikan terhadap ROA.

Pengaruh Ukuran (size) terhadap profitabilitas variabel size memiliki nilai koefisien regresi negatif sebesar -3.657 dan menghasilkan tingkat nilai t hitung sebesar - 6.128 dengan tingkat nilai signifikan sebesar 0.00 yang berarti nilai signifikan lebih kecil dari 0,05. Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa variablel size berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas yang dapat dilihat dari tingkat signifikansi 0,00<0,05.

Hasil positif menunjukan bahwa semakin besar asset yang dimiliki suatu perusahaan, maka semakin besar pula ukuran perusahaan tersebut. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang besar cenderung memiliki kondisi yang stabil. Kondisi tersebut menjadi penyebab atas naiknya harga saham di perusahaan pasar modal. Peningkatan permintaan saham

perusahaan akan memacu pada peningkatan harga saham di pasar modal. Peningkatan.

Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian Ambarwati dkk (2017) yang menemukan hasil bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas.

Pengaruh pertumbuhan perusahaan (growth) terhadap profitabilitas variabel growth memiliki nilai koefisien regresi negatif sebesar -2.241 dan menghasilkan nilai t hitung sebesar -.612 dengan tingkat nilai signifikan sebesar 0.541. Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa variabel growth secara signifikan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas yang dapat dilihat dari tingkat nilai signifikan sebesar 0,541>0,05. Hal ini menunjukkan pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Dalam hal ini Pertumbuhan perusahaan yang tinggi juga akan menyebabkan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan tinggi guna menambah asset perusahaan. Dengan demikian semakin besar biaya yang dikeluarkan perusahaan guna kegiatan operasional dan penyediaan atas penambahan aset perusahaan maka semakin sedikit dana yang dikeluarkan yang dibagikan ke pemegang saham. Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Kouser et al. (2015) yang menunjukan bahwa Growth berpengaruh positif terhadap ROA.

Pengaruh hutang, ukuran dan pertumbuhan perusahaan terhadap profitabilitas. Dari hasil analisis data pada tabel 4.10 dapat disimpulkan bahwa hutang,ukuran dan pertumbuhan perusahaan secara simultan berpengaruh terhadap profitabilitas dengan nilai signifikan sebesar 0,000< 0,05. Hutang sangat berpengaruh terhadap profitabilitas artinya dengan tingginya hutang menunjukkan bahwa perusahaan tidak solvabel dimana total hutang lebih besar dibandingkan dengan total asset nya. Semakin tingginya profitabilitas berarti perusahaan semakin efektif dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba. Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan perusahaan tersebut semakin diminati investor karena dapat memberikan keuntungan yang lebih besar bagi investor.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahmadani, Liza (2017) bahwa, hutang, ukuran dan pertumbuhan

(7)

perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas.

PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Variabel debt to asset ratio secara signifikan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. 2. size berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas 3.growth tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. 4. Variabel debt to asset ratio,size,dan growth secara signifikan berpengaruh simultan terhadap profitabilitas.

Adapun saran dari penulis yaitu:

Perusahaan yang mempertimbangkan hutang akan mampu meningkatkan profitabilitas perusahaan, sedangkan perusahaan yang mampu menekan laju pertumbuhan perusahaan akan berdampak pada meningkatnya profit perusahaan. Teoritis: kepada peneliti selanjutnya agar memperluas ruang lingkup penelitian sehingga dapat memberikan kontrubusi yang lebih berarti dalam bidang ekonomi. Peneliti selanjutnya juga disarankan untuk mempertimbangkan penggunaan variabel lain yang lebih luas selain variabel yang diteliti dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Anugerah, K., H., G., & Suryanyawa, I.K.

(2019). Pengaruh Leverage dan Ukuran Perusaaan Pada Nilai Perusahaan. E- Jurnal Akuntansi. 26 (3): 2324 -2352.

Diakses pada tanggal 16 Agustus 2020

melalui situs website

https://ojs.unud.ac.id/index.php/Akuntans i/article/view/46351

Avitasari, F., K., Topowijono., & Za, Z.

(2016). Pengaruh Financial Leverage Terhadap Profitabilitas Perusahaan. Jurnal Administrasi Bisnis. 32 (1): 98-105.

Diakses pada tanggal 25 Agustus 2020

melalui website

http://administrasibisnis.studentjournal.ub.a c.id/index.php/jab/article/view/1243

Cahyaningsih, R., Suyono, N., A., & Susanti.

(2019). Pengaruh Loan To Deposit Ratio, Firm Size, Equity to Total Asset Ratio, Dan Net Interest Margin Terhadap Return on Asset (Studi Empiris Pada Bank Umum Konvensional Yang Terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan Periode 2014

Sampai 2017). Journal of Economic, Business and Engineering. 1 (1): 161- 174. Diakses pada tanggal 25 Agustus

2020 melalui website

https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/jebe/artic le/view/885

Irham Fahmi. (2017). Analisis Kinerja Keuangan. Cetakan keempat. Bandung:

Alfabeta.

Ikhwal, N. (2016). Analisis ROA Dan ROE Terhadap Profitabilitas Bank Di BEI.

Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan. 1 (2): 212-226. Diakses pada tanggal 20 Agustus 2020 melalui website http://journal.febi.uinib.ac.id/index.php/al masraf/article/downloadSuppFile/57/64 Kusumajaya. (2018). Pengaruh Pertumbuhan

Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Sektor Property Dan Real Estate. Business Management Analysis Journal. 1 (1): 49- 59. Diakses pada tanggal 16 Agustus

melalui website

https://jurnal.umk.ac.id/index.php/bmaj/ar ticle/view/2682

Kartikasari, A. (2018). Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Sektor Property Dan Real Estate. Business Management Analysis Journal. 1 (1): 49- 59. Diakses pada tanggal 16 Agustus

melalui website

https://jurnal.umk.ac.id/index.php/bmaj/ar ticle/view/2682

Novari, P., M., & Lestari, P.M. (2016).

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Sektor Property Dan Real Estate. E-jurnal Manajemen Unud. 5 (9): 5671-5694. Diakses pada tanggal 16 Agustus 2020 melalui website https://ojs.unud.ac.id/index.php/Manajem en/article/view/22690

Nurmasari, I., & Sukmana, A. (2019). Analisis Aktivitas Dan Profitabilitas Untuk Menilai Kinerja Keuangan PT MIDI

UTAMA INDONESIA TBK

(Dibandingkan Dengan Perusahaan Ritel yang Terdaftar di BEI). Jurnal Ilmiah Manajemen Forkama. 2 (3): 1-13.

Diakses pada tanggal 22 Agustus 2020

melalui website

(8)

http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/

FRKM/article/download/3399/2676 Pramana, M., B. (2020). Pengaruh Return on

Assets (ROA), Earning Per Share (EPS), Dan Return on Equity (ROE) Terhadap Harga Saham. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Purnamasari, E.D. (2017). Analisis Pengaruh Leverage Terhadap Profitablitas Perusahaan Yang Termasuk LQ45 Periode Agustus 2015 – Januari 2016 DI BEI. Jurnal Ilmiah Ekonomi Global Masa Kini. 8 (1): 39-45. Diakses pada tanggal 17 Agustus 2020 melalui situs website http://ejournal.uigm.ac.id/index.php/EGM K/article/view/235

Rai dan merta(2020). Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan Dan Leverage Terhadap Environmental Disclosure Pada Perusahaan Yang Terdaftar di BEI. Surabaya: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas.

Sanjaya, S., & Rizky, M.F. (2016). Analisis Profitabilitas Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada PT. Taspen (Persero) Medan. KITABAH. 2 (2): 278-293.

Diakses pada tanggal 17 Agustus 2020

melalui website

http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/JAKS/a rticle/download/4152/2132

Wiagustini (2017). Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia. Medan:

Universitas Sumatera Utara.

Yulianto, H. (2016) Statistik I. Edisi Pertama.

Yogyakarta: Lembaga Ladang Kata

Referensi

Dokumen terkait

Sales.. Leverage Ratio yaitu rasio untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan hutang .. Debt To Total Assets Ratio, yaitu rasio yang menghitung berapa bagian

Leverage terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan Leverage menunjukkan seberapa besar ekuitas yang tersedia untuk. memberikan jaminan terhadap

kemampuan perusahaan dalam membayar hutang-hutang jangka pendeknya. b) Rasio solvabilitas, yaitu rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh

Rasio yang digunakan dalam penelitian ini meliputi rasio likuiditas (rasio lancar dan rasio cepat), rasio leverage (rasio hutang dan rasio hutang atas modal),

Rasio Leverage adalah suatu rasio yang menunjukkan kemampuan koperasi untuk mengetahui sampai seberapa besar aktiva perusahaan yang dibiayai dengan hutang atau

Selanjutnya komponen dari Rasio Leverage adalah Debt to Equity Ratio (DER) digunakan sebagai alat hitung Leverage yaitu dengan mengukur hutang atas total

Rasio Leverage adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar aktiva yang dimiliki perusahaan berasal dari hutang atau aset, sehingga dengan rasio ini

oleh kreditur, juga sebagai rasio yang membandingkan total hutang terhadap keseluruhan aset suatu perusahaan, maka apabila investor melihat sebuah perusahaan