• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KASUS PT. SULOCTO JAYA ABADI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "STUDI KASUS PT. SULOCTO JAYA ABADI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

370 Susanna Buttu Bulawan, Rusdiah Hasanuddin, & Sultan Iskandar

RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA LAPORAN KEUANGAN : STUDI KASUS PT. SULOCTO JAYA ABADI

Susanna Buttu Bulawan 1, Hj Rusdiah Hasanuddin 2, Sultan Iskandar 3

1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar

1[email protected], 2[email protected], 3 [email protected]

ABSTRACT

Evaluate Financial Performance at PT. Sulotco Jaya Abadi. Supervised. This research aimed to find out financial performance at PT. Sulotco Jaya Abadi viewed from liquidity ratio and profitability ratio. This research was done at PT. Sulocto Jaya Abadi. The techniques of data collection were observation, interview and documentation. Technique of data analysis done was liquidity ratio and profitability ratio.

This research applied descriptive quantitative. Based on the result of this research, the liquidity ratio that belongs to PT. Sulotco Jaya Abadi was in good condition. It was caused by the capability to generate profit in 2015 until 2017. It meant that business activity run by the company has provided enough benefit so the financial performance can be concluded good financial performance.

Keywords: liquidity and profitabiliti.

PENDAHULUAN

Suatu laporan keuangan (financial statement) akan menjadi lebih bermanfaat untuk pengambilan keputusan apabila dengan informasi tersebut dapat diprediksi apa yang akan terjadi dimasa mendatang. Dengan mengolah lebih lanjut laporan keuangan melalui proses perbandingan, evaluasi dan analisis tren akan mampu diprediksi apa yang mungkin akan terjadi dimasa mendatang, sehingga disinilah laporan keuangan tersebut sangat diperlukan.

Analisis keuangan adalah proses penentuan ciri-ciri keuangan dan operasi suatu perusahaan yang diperoleh dari data akuntansi dan laporan-laporan keuangan lainnya. Tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui kondisi dan prestasi yang telah dicapai perusahaan yang digambarkan melalui catatan-catatan dan laporan-laporan keuangan. Melalui analisis keuangan dapat mengukur beberapa tingkat likuiditas, profitabilitas atau indikator- indikator lainnya yang menunjukkan apakah perusahaan dijalankan secara rasional dan tertib.

Analisis laporan keuangan berkaitan erat dengan bidang akuntansi. Kegiatan akuntansi pada dasarnya merupakan kegiatan mencatat, menganalisis, menyajikan, dan menafsirkan data keuangan dari lembaga

perusahaan dan lembaga lainnya dimana aktivitasnya berhubungan dengan produksi dan pertukaran barang atau jasa. Analisis laporan keuangan meliputi penelaahan tentang hubungan dan kecenderungan atau tren untuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil usaha dan kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau tidak memuaskan. Analisis dilakukan dengan mengukur hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan dan bagaimana perubahan unsur-unsur dari tahun ketahun sehingga kita dapat mengetahui arah perkembangannya.

Rasio dapat dipahami sebagai hasil yang diperoleh antara jumlah yang satu dengan jumlah yang lainnya atau secara sederhana rasio (ratio) disebut sebagai perbandingan jumlah dari satu jumlah dengan jumlah lainnya itulah dilihat perbandingannya dengan harapan akan ditemukan jawaban yang selanjutnya akan dijadiakan bahan kajian untuk dianalisisdan diputuskan. Penggunaan kata rasio ini sangat fleksibel penempatannya, dimana itu sangat dipengaruhi oleh rasio apa yang dipergunakan yaitu disesuaikan dengan wilayah keilmuannya.

PT. Sulotco Jaya Abadi merupakan Perusahaan yang bergerak dibidang usaha perkebunan kopi,pemegang Hak Guna Usaha (HGU) atas tanah seluas kurang lebih 1,200 hektar yang merupakan peninggalan Belanda

(2)

ACCOUNTING. Vol. 01, No.02, Juni 2020, pp 370-378 371 yang menjadi lahan perkebunan kopy Arabika Toraja terbesar Di Tanah Toraja, PT. Sulotco adalah satu dari tujuh anak perusahaan PT Kapal Api Global (KAG).Sejak Tahun 2009 transaksi bisnis di buatkan dalam satu bentuk laporan yang menggambarkan seluruh peristiwa, peristiwa yang dimaksud ialah laporan keuangan. Karena laporan keuangan adalah manifestasi dari seluruh aktifitas suatu organisasi,oleh karena itu penyusunan laporan keuangan adalah suatu kewajiban bagi suatu organisasi bisnis sebab penyusunan laporan keuangan secara harafiah adalah hakikat dari pertanggung jawaban pada integritas keuangan terhadap pengungkapan, pelaporan dan ketaatan pada peraturan yang telah diatur.Pada awalnya perusahaan membutuhkan laporan keuangan sebagai alat uji kebenaran keuangan yang masuk dan keluar perusahaan, namun dalam perkembangannya, laporan keuangan tidak sekedar sebagai alat uji kebenaran saja tetapi juga sebagai dasar untuk melakukan penilaian posisi keuangan perusahaan tersebut, di mana berdasarkan laporan keuangan yang sudah dianalisa, kemudian digunakan oleh pihak pihak yang berkepentingan untuk mengambil keputusan.

Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi keuangan dalam bentuk laporan keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak yang menggunakan laporan keungan diantaranya adalah: pihak manajemen perusahaan dimana laporan keuangan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan, pemilik perusahaan, fungsi laporan keuangan digunakan untuk memberi tahu keadaan perusahaan dari sisi keuangan, investor dan pemegang saham, disini investor biasanya melihat laporan keuangan untuk mengambil keputusan penanaman saham, kreditor atau pemberi hutang biasanya melihat kesehatan perusahaan dari laporan keuangan untuk memutuskan perusahaan layak diberikan kredit atau tidak, pemerintah, berkepentingan untuk memungut pajak berdasarkan laporan keuangan yang ada, karyawan, memerlukan informasi akuntansi untuk mengetahui profitabilitas dan akuntabilitas perusahaan tempat mereka bekerja.

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kinerja keuangan PT Sulotco Jaya

Abadi dilihat dari analisis rasio likuiditas dan profitabilitas”.

Berdasarkan rumusan masalah diatas penulis melakukan penelitian untuk:

mengetahui kinerja keuangan PT Sulocto Jaya Abadi dilihat dari rasio likuiditas dan rasio profitabilitas

TINJAUAN LITERATUR

Hery (2014), laporan keuangan merupakan produk akhir dari serangkaian proses pencatatan dan pengiktisaran data bisnis. Asmin (2015) Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses pecatatan, yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.

Harmono (2018) menyatakan analisis laporan keuangan merupakan alat analisis bagi manajemen keuangan perusahaan yang bersifat menyeluruh, dapat digunakan untuk mendeteksi mendiaknosis tingkat kesehatan perusahaan, melalui analisis kondisi arus kas atau kinerja organisasi secara keseluruhan.

Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Pada awalnya perusahaan membutuhkan laporan keuangan sebagai alat uji kebenaran keuangan yang masuk dan keluar perusahaan, namun dalam perkembangannya laporan keuangan tidak sekedar sebagai alat uji kebenaran saja tetapi juga sebagai dasar untuk melakukan penilaian posisi keuangan perusahaan tersebut dimana berdasarkan laporan keuangan yang sudah dianalisa, kemudian digunakan oleh pihak- pihak yang berkepentingan untuk mengambil keputusan.

Menurut Dwi Prastowo (2015), laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, dan merupakan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Informasi mengenaiposisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan sangat diperlukan untuk dapat melakukan evaluasi atas kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas), dan waktu serta kepastian dari hasil tersebut. Posisi keuangan perusahaan dipengaruhi oleh sumber daya yang dikendalikan, struktur keuangan

(3)

372 Susanna Buttu Bulawan, Rusdiah Hasanuddin, & Sultan Iskandar likuiditas, dan solvabilitas serta kemampuan

beradaptasi dengan perubahan lingkungan.

Informasi perubahan posisi keuangan perusahaan bermanfaat untuk menilai aktivitas investasi, pendanaan, dan operasi perusahaan selama periode pelaporan. Selain berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas), informasi ini juga berguna untuk menilai kebutuhan perusahaan dalam memanfaatkan arus kas tersebut. Selain untuk tujuan-tujuan tersebut, laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan oleh manajemen (stewardshi) atau menggambarkan pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Setiap pemilik perusahaan pada akhir periode tentunnya akan mengetahui kondisi keuangan perusahaannya.

Berikut ini beberapa tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan yaitu:

a. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah (harta) yang dimiliki perusahaan pada saat ini.

b. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini.

c. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu.

d. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu.

e. Memberikan informasi tentang perubahan perubahan yang terjadi terhadap aktiva, pasiva dan modal perusahaan.

f. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode.

g. Memberikan informasi tentang catatan- catatan atas laporan keuangan.

h. Informasi keuangan lainnya.

Jadi, dengan memperoleh laporan keuangan suatu perusahaan akan dapat diketahui kondisi keuangan perusahaan secara menyeluruh. Kemudian, laporan tidak hanya sekedar cukup dibaca saja tetapi juga harus dimengerti dan dipahami tentang posisi keuangan saat ini. Caranya adalah dengan melakukan analisis keuangan melalui berbagai rasio keuangan yang lazim dilakukan.

Menurut Hery (2014), analisis rasio merupakan salah satu analisis keuangan yang paling populer dan banyak digunakan.

Meskipun perhitungan rasio hanyalah merupakan operasi aritmatika sederhana,

namun hasilnya memerlukan interprestasi yang tidak mudah. Agar hasil perhitungan rasio menjadi bermakna, sebuah rasio sebaiknya mengacuh pada hubungan ekonomis yang penting.

Menurut Sofian (2015), rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan yang signifikan (berarti). Misalnya antara utang dan modal, antara kas dan total aset antara harga pokok produksi dengan total penjualan, dan sebagainnya. Teknik ini sangat lazim digunakan para analisis keuangan. Rasio keuangan sangat penting dalam melakukan analisis terhadap kondisi keuangan perusahaan.

Rasio keuangan ini sangat penting gunannya untuk melakukan analisis terhadap kondisi keuangan perusahaan. Informasi tersebut dapatdiketahui dengan cara yang lebih sederhana yaitu dengan menghitung rasio-rasio keuangan yang sesuai dengan keinginan.

Secara jangka panjang rasio keuangan juga dipakai dan dijadikan sebagai acuan dalam menganalisis kondisi kinerja suatu perusahaan, misalnya kondisi kinerja perusahaan selama 12 (dua belas) tahun untuk kemudian diprediksi selama 10 s/d 12 tahun kedepan, namun analisa seperti itu jarang dilakukan.Alasannya adalah belum tentu kondisi stabilitas selama 10 s/d 12 tahun kedepan sama seperti 12 tahun yang lalu. Dalam penilaian suatu kondisi keuangan perusahaan dipengaruhi oleh faktor- faktor yang turut menyebabkan perubahan pada kondisi keuangan seperti kondisi mikro dan makro ekonomi baik yang terjadi ditingkat domestik dan internasional. Analisis rasio keungan sendiri dimulai laporan keuangan dasar yaitu dari neraca (balancesheet), perhitungan rugi laba (income statement), dan laporan arus kas (cash flow statement).

Perhitungan rasio keuangan akan menjadi lebih jelas jika dihubungkan antara lain dengan menggunakan pola historis perusahaan tersebut, yang dilihat perhitungan pada sejumlah tahun guna menentukan apakah perusahaan membaik atau memburuk, atau melakukan perbandingan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama.

Menurut Fahmi (2014), hubungan rasio keuangan dan kinerja keuangan yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi dimasa lalu dan

(4)

ACCOUNTING. Vol. 01, No.02, Juni 2020, pp 370-378 373 membantu menggambarkan trend pola perubahan tersebut, untuk kemudian menunjukkan risiko dan peluangan yang melekat pada perusahaan yang bersangkutan.

Jadi untuk menilai kondisi dan kinerja keuangan perusahaan dapat digunakan rasio yang merupakan perbandingan angka-angka yang terdapat pada pos-pos laporan keuangan.

Rasio keuangan dan kinerja perusahaan mempunyai hubungan yang erat. Rasio keuangan ada banyak jumlahnya dan setiap rasio itu mempunyai kegunaanya masing- masing, bagi investor ia akan melihat rasio penggunaan yang paling sesuai dengan analisis yang akan ia lakukan. Jika resiko tersebut merepresentikan tujuan dari analisis yang akan ia lakukan maka rasio tersebut tidak akan dipergunakan, karena dalam konsep keuangan dikenal dengan namanya fleksibilitas, artinya rumus atau berbagi bentuk formula yang dipergunakan haruslah sesuaikan dengan kasus yang diteliti.

Bentuk-bentuk rasio keuangan berdasarkan sumbernya, maka rasio rasio dapat digolongkan dalam 3 golongan, yaitu:

1. Rasio Likuiditas. Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek yang berupa hutang-hutang jangka pendek. Rasio ini ditujukan dari besar kecilnya aktiva lancar. Seberapa cepat (likuid) perusahaan memenuhi kinerja keuangannya, umumnya kewajiban jangka pendek, (kewajiban kurang dari periode/tahun). Rasio likuiditas terdiri dari:

a. Current ratio (rasio lancar)Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajibanjangka pendeknya dengan menggunakan aktifa lancar yang dimiliki.

b. Quick ratio (rasio cepat) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid.

c. Cash ratio (rasio kas)merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan yang disimpan di bank.

2. Rasio Solvabilitasleverage. Rasio ini digunakan mengukur kemampuan

perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya baik jangaka pendek maupun jangaka panjang. Seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber daya yang dimaksud seperti piutang dan modal maupun aktifa.

a. Total debt to equity Ratio (rasio Hutang terhadap Ekuitas) merupakan perbandingan antara hutang-hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya.

b. Total debt to total Asset Rasio (Rasio Hutang Terhadap Total Aktiva) merupakan perbandingan antara hutang lancar dan hutang jangka panjang dan jumlah seluruh aktifa diketahui. Rasio ini menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan aktiva yang dibelanjai oleh hutang.

c. Long term debt to Equity ratio. Bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk jangka panjang.

d. Tongible assets to debt coverage.

Bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk utang jangka panjang.

e. Times interst earned ratio. Besarnya jaminan keuntungan untuk membayar bunga utang jangka panjang.

3. Rasio Aktivitas. Rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efektifitas penggunaan aktiva atau kekayaan perusahaan, seberapajauh aktiva dibiayai dengan hutang atau dibiayai oleh pihak luar. Pihak luar disini bisa berupa investor maupun bank.

a. Total assets turnover.Kemampuan dana yang tertanam dalam suatu periode tertentu atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan

revenue”.

b. Receivable turnover. Kemampuan dana yang tertanam dalam piutang tertanam dalam piutang berputar dalam suatu periode tertentu.

c. Average collection periode.Periode rata ratayang diperlukan untuk mengumpulkan piutang.

d. Inventory turnover. Kemampuan dana yang tertanam dalam inventory berputar dalam suatu periode tertentu, atau likuiditas dari inventory dan tendensi untuk adanya “overstock”.

(5)

374 Susanna Buttu Bulawan, Rusdiah Hasanuddin, & Sultan Iskandar e. Working capital turnover. Kemampuan

modal kerja (neto) berputar dalam suatu periode siklus kas (cash cycle) dari perusahaan.

f. Average day’s inventory.periode menahan persediaan rata-rata atau periode rata-rata persediaan barang berada digudang.

4. Rasio profitabilitas dan Rentabilitas. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat imbalan atau perolehan (keuntungan) dibanding penjualan atau aktiva, seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, aktiva maupun laba dan modal sendiri.

Kasmir (2018), rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampun perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan. Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa periode operasi.

Tujuannya adalah agar terlihat perkembangan perusahaan dalam rentang waktu tertentu, baik penurunan atau kenaikan, sekaligus mencari penyebab perubahan tersebut.

a. Gros profit margin (Margin Laba Koto).

Merupakan perbandingan antara penjualan bersih dikurangi dengan Harga Pokok Penjualan dengan tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan.

b. Net Profit Margin (Margin Laba Bersih).

Merupakan rasio yang digunak untuk mengukur laba bersih sesudah pajak laludibandingkan dengan volume penjualan.

c. Earning power of total investment (Rate of return an total assets/ROA). Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam kesluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan net to.

d. Rate or return for the owners (Rate of Return on net worth). Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham, baik saham biasa maupun saham preferent.

e. Operating income ratio / Operating profit margin. Laba operasi sebelum

bunga dan pajak yang dihasilkan oleh setiap rupiah penjualan.

f. Operating Ratio.biaya operasi per rupiah penjualan.

g. Net earning power ratio (ratio or return on investment/ROI). Kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menyatakan bahwa pendekatan kualitatif adalah pengukuran data dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan presentase tanggapan. Dalam penelitian kuantitatif, desaineksperimental lebih leluasa untuk dilakukan. Studi kasus pada PT. Sulocto Jaya Abadi.

Lokasi penelitian dilaksanakan pada PT.Sulotco Jaya Abadi Tanah Toraja, yang berlokasi di Bolokan Lembang Tiroan Kecamatan BituangKabupaten Tanah Toraja.

Adapun waktu penelitian direncanakan selesai dalam 2 (dua) bulan.

Jenis-jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Sedangkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Metode analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif. Dengan rumus rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas. Analisis kualitatif adalah metode yang digunaka dengan cara mengupulkan data yang berupa lapoan keuangan dengan rasio keuangan untuk menilai kinerja keuangan.

1. Analisis Rasio Likuiditas

Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan PT. Sulocto Jaya Abadi dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek yang berupa hutang-hutang jangka pendek.

Rasio ini ditujukkan dari

a. Current ratio (rasio lancar) dapat dihitung dengan rumus:

(6)

ACCOUNTING. Vol. 01, No.02, Juni 2020, pp 370-378 375 b. Quick ratio (rasio cepat) dapat

dihitung dengn rumus yaitu:

c. Rasio kas (cash ratio) dapat dihitung denga rumus yaitu :

Kas + bank Chash ratio=

Hutang lancar 2. Analisis Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas atau leverage ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva PT. Sulocto Jaya Abadi dibiayai dengan utang.

Rasio yang dipergunakan dalam pengukuran ini adalah:

a) Debt to equity ratio ( rasio hutang terhadap ekuitas )

Rumus:

b) Debt to total asset ratio ( rasio hutang terhadap total aktiva )

Rumuus :

3. Analisis Rasio Profitabilitas

Analisis profitabilitas digunakan untuk menganalisis atau mengukur seberapa besar kemampuan PT. Sulocto Jaya Abadi untuk memperoleh laba dalam hubungan dengan aktifitas yang dijalankannya. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Rasio rasio yang dipergunakan dalam pengukuran ini adalah:

a. Profit margin (Margin laba kotor) Dapat di hitung dengan rumus

Laba kotor Profit margin =

Penjualan

b. Net profit margin. (Margin Laba Bersih) yaitu dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Laba Bersih SetelakPajak NPM=

Penjualan Bersih

c. Net earning power ratio (ratio or return on investment/ROI).

Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu:

Laba sebelum Pajak Roi= Total aktiva

d. Rate or return for the owners (Rate of Return on net worth).

Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu:

Laba Bersih Setelah Pajak ROE =

Modal Sendiri HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Rasio likuiditas

Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek

:

Secara keseluruhan hasil analisis likuiditas perusahaan PT. Sulotco Jaya Abadi di Tanah Toraja selama periode 2015 sampai 2017 diperlihatkan dalam tabel berikut:

Tabel 1. Nilai rasio likuiditas PT Sulotco Jaya Abadi, Tanah Toraja Tahun

Current Ratio

Quick Ratio

Cash Ratio

2015 35,81% 6,12% 2,24%

2016 3,17% 0,56% 0,32%

2017 3,62% 1,85% 0,11%

Rata 14,2% 2,682% 0,89%

Sumber: Data diolah (2019)

Berdasarkan tabel 1 diatas dapat dilihat analisis kinerja keuagan dari rasio likuiditas pada tahun 2015 current rasio berjumlah 35,81%, dan mengalami penurunan pada tahun 2016 berjumlah 3,17% dan mengalami kenaikan pada tahun 2017 berjumlah 3,62%.

Dalam hal ini PT. Sulotco Jaya Abadi current ratio mempunyai kinerja sudah baik (likuid) karena rata-rata current ratio nya sebesar 14,2% dan nilai rasio sudah berada diatas rata- rata industri 200% (2:1) untuk kinerja keuangan sudah dikatakan sehat dan likuid.

Dari rasio cepat pada tahun 2015 berjumlah 6,12%, dan mengalami penurunan pada tahun 2016 berjumlah 0,56% dan mengalami kenaikan pada tahun 2017 1,85%.

Dalam hal ini PT. Sulocto Jaya Abadi dilihat dari rata-rata quick ratio adalah 2,682%

kinerja keuangan dikatakann baik karena sudah memenuhi standar industri.

(7)

376 Susanna Buttu Bulawan, Rusdiah Hasanuddin, & Sultan Iskandar Berdasarkan rasio kas pada tahun 2015

sampai dengan 2017 mengalami penurunan dari 2,24% menjadi 0,11%. Dalam hal ini PT.

Sulotco Jaya Abadi kas rasio mempunyai kinerja sudah baik (likuid) karena rata-rata kas rasionya sebesar 0,89% dan nilai rasio sudah berada diatas rata-rata industri 50% untuk kinerja keuangan sudah dikatakan sehat dan likuid.

2. Rasio solvabilitas

merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang.

Secara keseluruhan hasil analisis Solvabilitas perusahaan PT. Sulotco Jaya Abadi di Tanah Toraja selama periode 2015 sampai 2017 diperlihatkan dalam tabel berikut:

Tabel 2. Nilai rasio likuiditas PT Sulotco Jaya Abadi, Tanah Toraja Tahun DER Debt Ratio

2015 3,66% 1,38%

2016 4,34% 1,30%

2017 6,10% 1,26%

Rata 4,7% 1,32%

Sumber : Olah data, (2019)

Berdasarka tabel 2, dapat dilihat analisis kinerja keuangan dari rasio solvabilitas pada tahun 2015 DER berjumlah 3,66%, dan mengalami peningkatan sebesar 0,68% di tahun 2016 menjadi 4,34%, pada tahun 2017 meningkat sebesar 1,76% menjadi 6,10%, dan dari tahun 2015 sampai denga 2017 mengalami peningkatan 2,44% menjadi 6,10%. Jadi kinerja keuangan perusahaan PT.

Sulocto Jaya Abadi dilihat dari debt to equity ratio dalam membayar hutang atau kewajiaban jangka panjangnya dengan menggunakan modal yang dimiliki dalam kondisi baik, jadi tampa menjual aktiva tetapnya perusahaan tetap bisa membayar hutang dan biaya operasionalnya.

Dari rasio utang (debt ratio) dari tahun ketahun mengalami penurunan dimana pada tahun 2015 Rp. 1,38%, tahun 2016 sebesar Rp.

1,30% dan tahun 2017 Rp. 1,26%. Artinya tiap Rp. 1 rupia aktiva yang dimiliki perusahaan dibiayai utang sebesar 1.38% di tahun 2015, dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa perusahaan sudah baik dalam mengelola aktiva dalam kaitannya dengan keseluruhan utang perusahaan. Jadi kinerja perusahaan PT.

Sulotco Jaya Abadi dilihat dari rasio debt rasio

dalam membayar hutang jangka panjangnya dengan menggunakan aktiva yang dimiliki dalam kondisi baik, karena semaki kecil perusahaan dibiayai dengan utang.

3. Rasio profitabilitas

Rasio profitabilitas ini digunakan untuk mengukur tingkat imbalan atau perolehan (keuntungan) dibanding penjualan atau aktiva, mengukur seberapa besar kemampun perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, aktiva maupun laba dan modal sendiri.

Tabel 3. Nilai rasio profitabilitas PT Sulotco Jaya Abadi, Tanah Toraja

Tahun PM NPM ROA (ROE) 2015 34,70% 10,41% 7,93% 16,63%

2016 30,59% 5,83% 5,99% 14,26%

2017 19,41% 5,10% 7,11% 47,92%

Ratarata 28,233% 5,10% 7,01% 26,92%

Sumber : Data diolah (2019).

Berdasarkan tabel 3, dapat dilihat kinerja keuangan dari rasio profitabilitas pada tahun 2015 samapai dengan 2017 prolfit margin mengalami penurunan dari 34,70%

menjadi 19%. PT. Sulocto Jaya Abadi menunjukkan hasil yang berbeda. Hal ini dikarenakan laba kotor perusahaan mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sehingga hasilnya tergolong baik dikarenakan penjualan perusahaan juga meningkat ditiap tahunnya.

Tapi nilai rata-rata dari profit margin PT.

Sulocto Jaya Abadi adalah 28,233% berada dibawah rata-rata industri yaitu 30%, untuk kinerja keuangan dikatakan tidak efisien.

Dari net profit margin pada tahun 2015 sampai dengan 2017 mengalami penurunan yaitu dari 10,41% ke 5,10%. Hasil analisis PT. Sulocto Jaya Abadi dari tahun 2015 sampai 2017 mengalami penurunan presentase hal ini dikarenan laba setelah pajak menurun dari tahun sebelumnya, namun pada tahun 2017 meningkat lagi meskipun begitu perusahaan mampu untuk menghasilkan laba dari total penjualan. Tapi dari rata-rata net profit margin PT. Sulocto Jaya Abadi 7,126%

untuk kinerja keuangan dikatakan belum efektif dalam mengelola hasil penjualan yang nantinya menunjukkan pendapatan bersih perusahaan.

Dari ROA pada tahun 2015 berjumlah 7,93%, dan mengalami penurunan pada tahun

(8)

ACCOUNTING. Vol. 01, No.02, Juni 2020, pp 370-378 377 2016 yaitu 7,93% dan mengalami kenaikan pada tahun 2017 berjumlah 7,11%. Dapat dilihat bahwa rata-rata rasio return on asset (ROA) dari tahun 2015-2017 PT. Sulotco Jaya Abadi sebesar 7,015 dan di atas rata-rata industri untuk kinerja keuangan dikatakan baik dan efisien.

Dari ROE pada tahun 2015 berjumlah 16,63%, dan mengalami penurunan pada tahun 2016 yaitu 14,26% dan mengalami kenaikan pada tahun 2017 berjumlah 47,92%. Hasil analisi return on quity PT. Sulocto Jaya Abadi tahun2015 sampai 2017 menunjukkan peningkatan drastis 2016 namun berbanding terbalik dengan modal menurun dari tahun sebelumnya. Tapi rata-rata ROE adalah 26,27% berarti kinerja PT. Sulocto Jaya Abadi cukup baik karena masih di atas rata-rata industri.

PENUTUP

Berdasarkan pembahasan sebelumnya maka dalam mengukur kinerja keuangan perusahaan PT Sulotco Jaya Abadi, peneliti menggunakan rasio-rasio keuangan sebagai alat ukur, rasio keuangan yang digunakan terdiri dari likuiditas dan profitabilitas maka dalam menganalisis tersebut dilakukan perbandingan dengan data keuangan yang bersumber dari laporan keuangan fokus perbandingan adalah data keuangan dari tahun 2015 sampai 2017 pada PT. Sulotco Jaya Abadi Tanah Toraja. Maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

Rasio Likuiditas Terkait dengan Rasio likuiditas PT. Sulotco Jaya Abadi menunjukan hasil dilihat dari current ratio dari tahun ketahun pada umumnya melebihi dari yang sewajarnya yang lasim yaitu 2:1 sehingga nampak ada pengangguran analisis yang baik atau likuid karena perusahaan sudah memenuhi syarat rasio likuiditas yang ideal yaitu diatas 100%.

Rasio solvabilitas Terkait dengan rasio solvabilitas PT. Sulocto Jaya Abadi pada tiga tahun terakhir yaitu tahun 2015-2017 dalam kondisi baik, jadi kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka panjangnya tinggi. Hal ini dikarenakan kecilnya hutang jangka panjang yang ada dalam peerusahaan, dan aktiva yang dimiliki sudah mencukupi untuk membayar hutang dan biaya operasionalnya.

Rasio Profitabilitas Terkait dengan Rasio profitabilitas PT. Sulotco Jaya Abadi dapat disimpulkan bahwa dari tahun ketahun mengalami fluktuasi.terdiri dari profit margin dan net profit margin menunjukan ada perubahan dari tahun 2015 sampai 2017 mengalami penurunan, sedangkan pada Rate of returrn on total assets/ROA dan return on equity (ROE) menunjukan nilai profitabilitas naik pada tahun sebelumnya 2015 dan pada tahun2016 mengalami penurunan lagi, sehingga dapat dinilai profitabilitas PT Sulotco Jaya Abadi mampu menghasilkan profit pada tahun 2015 sampai 2017.

Sesuai dengan kesimpulan yang sudah dijelaskan diatas, maka pnulis memberikan saran sebagai berikut: 1) Untuk rasio likuiditas sebaiknya pihak manajemen memikirkan kembali aktiva lancarnya agar jangan terlalu banyak menganggur, aktiva lancar terlalu tinggi di banding utang lancarnya. sudah tergolong baik kinerja perusahaan PT Sulotco Jaya Abadi tapi pada perlu meningkatkan likuiditas supaya perusahaan dapat terus menjaga kinerja keuangan menjadi lebih baik.

2) Untuk rasio solvabilitas sudah baik, tapi manajemen harus mempertahankan terus sehingga kewajiban jangka panjagnya tidak mengalami penurunan. 3) Untuk rasio profitabilitas sebaiknya perluh dibenahi kembali target profit margin, NPM, ROA, REO, sehigga menjadi alat pengukur kinerja, sabaiknya pihak manajemen membuatkan perencanaan target yang harus dicapai sehingga kedepan dapat dijadikan acuan.

Untuk ditingkatkan lagi laba perusahaan agar karyawan PT. Sulotco jaya Abadi bisa lebih sejatera.

DAFTAR PUSTAKA

AsminA.E. (2015). Manajemen Keuangan.

Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan Dan Ilmu Pendidika Pembangunan Indonesia (STIKIP-PI) Makassar.

Bahry.S.(2016). Pengantar Akuntansi Berdasarkan SAK ETAP dan IFRS.

Fahmi. Irham. (2014). Analisis Lapporan Keuangan. Cetakan ke-4. Bandung:

Alvabeta CV. Gerenkalong Hili.

Gill J.O. & chatton. (2008). Memahami Laporan Keuangan. Cetakan ke-5. PPm Halim. A & Sarwoko (2016). Manajemen

Keuangan. Cetakan Keenam. Yogyakarta:

BPFE-Yogyakarta.

(9)

378 Susanna Buttu Bulawan, Rusdiah Hasanuddin, & Sultan Iskandar Harmono. (2018). Manajemen Keuangan.

Cetakan ke-7. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Harahap.S. Sofyan. (2015). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Cetakan ke-12.

Kharisma Putra Utama Offset.

Hartono A. M. (2017). Analisis tingkat Kesehatan Keuangan pada PT. Pegadaian Tahun 2011-2015 Berdasarkan Keputusan Mentri Bumn Nomor: Kep-100/Mbu/2002.

Samarinda. Politeknik Negeri Samarinda.

Hery. (2014). Analisis Laporan Keuangan.

Cetakan kedua. Bumi Askara.

Hikmah. (2018). Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Untuk Mengukur Kinerja Keuangan pada PT. Bumi Sarana Beton.Makassar. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE). Yayasan Pendidikan Ujung Pandang (YPUP)

Kasmir. (2018). Analisis Laporan Keuangan.

cetakan ke-4. Kharisma Putra Utama. PT.

Rajagrafindo Persada.

Prastowo. Dwi. (2015). Analisi Laporan Keuangan. Edisi ketiga. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen. YKPN.

Rahardjo Budi. (2009). Laporan keuangan Perusahaan. Cetakan pertama (Edisi ke-2).

Gadjah Mada Universty Press.

Ruwaidah Fitri (2011). Analisis Laporan keuangan untuk Menilai Tingkat Kesehatan Keuangan pada Pd. Bpr Bank Klaten.

Universitas Negeri Yogyakarta.

Theresia. (2011). Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan.

Skripsi. STIE YPUP.

Sujarweni W. V. (2017). Analisis Laporan Keuangan. Pustaka Baru Press.

Referensi

Dokumen terkait

Indotirta Jaya Abadi dan juga dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek yang berjudul ” SANITASI DAN HIGIENE PADA PROSES PRODUKSI AIR MINUM DALAM KEMASAN DI PT.. INDOTIRTA JAYA

a. Sistem informasi akuntansi pada CV. Almadani Jaya Abadi telah memenuhi persyaratan sebuah sistem informasi akuntansi keuangan, dimana terdapat fungsi-fungsi yang

Budi Makassar jaya abadi menunjukan penggunaan modal kerja dalam menghasilkan laba perusahaan pada rasio rentabilitas ekonomis adalah cukup efisien dan rasio

Justifikasi : Bahwa PT Bakayan Jaya Abadi telah memiliki dokumen Peraturan Perusahaan (PP) periode 2020-2022 yang mengatur hubungan antara Manajeman PT Bakayan

Berdasarkan pada uraian tersebut, identifi kasi bahaya pada pekerjaan oxy-cutting di PT Aziz jaya Abadi Tuban merupakan salah satu upaya pengendalian yang bertujuan

PENUTUP Mengenai analisis rasio likuiditas sebagai alat untuk mengukur kinerja keuangan yang telah diuraikan dan dibahas pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai

Process Decision Program Chart Mesin Pada pembangunan gudang PT Santos Jaya Abadi, faktor mesin ditemukan beberapa masalah pada fishbone diagram, kemudian setelah dilakukan pembahasan

PT. Sehat Jaya Abadi is interviewing two candidates for different IT positions, including a cybersecurity candidate and a network engineer