See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/365870631
KAJIAN KEBERLANJUTAN PERKEMBANGAN EKONOMI PENGELOLAAN BUDIDAYA IKAN BANDENG DI GRESIK
Article · November 2022
CITATIONS
8
READS
354
1 author:
Yunita Nurhariyanti Nurhariyanti Universitas Negeri Surabaya 1PUBLICATION 8CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Yunita Nurhariyanti Nurhariyanti on 30 November 2022.
The user has requested enhancement of the downloaded file.
Jurnal Zarah, Vol. x No. x (xxxx), Halaman xx-xx
p-ISSN: 2354-7162 | e-ISSN: 2549-2217 website: ojs.umrah.ac.id/index.php/zarah
KAJIAN KEBERLANJUTAN PERKEMBANGAN EKONOMI PENGELOLAAN BUDIDAYA IKAN BANDENG DI GRESIK
STUDY OF THE SUSTAINABILITY OF THE ECONOMIC DEVELOPMENT OF MILK FISH CULTIVATION MANAGEMENT IN GRESIK
Salsabila Nafila Wuyung Tari1,( [email protected] ) Yunita Nurhariyanti2 , ([email protected]) S1 Pendidikan IPS, Universitas Negeri Surabaya, 60231
*Khusnul Khotimah
Abstrak
Budidaya ikan bandeng sudah lama menjadi bagian dari usaha masyarakat pesisir.
Permasalahan pengelolaan budidaya ikan bandeng semakin hari semakin kompleks.
Permasalahan yang muncul muncul dari berbagai aspek. Setidaknya ada lima aspek yang terlibat: ekologi, ekonomi, sosial, teknologi dan kelembagaan. Oleh karena itu, dilakukan kajian singkat (rapid) pengelolaan budidaya ikan bandeng untuk melihat keterkaitan kelima aspek tersebut. Gresik merupakan salah satu sentra produksi ikan bandeng utama di Indonesia, sebagai pakar kajian keberlanjutan pengelolaan ikan bandeng yang dianggap mewakili pengelolaan ikan bandeng pada umumnya. Dengan menggunakan analisis Rapid Appraisal of Fisheries (Rapfish), kajian slogan pengelolaan bandeng dapat menggambarkan tingkat keberlanjutan pengelolaan bandeng berdasarkan dimensi (aspek) dan atribut (variabel) yang dikembangkan. Ditemukan bahwa keberlanjutan pengelolaan tambak bandeng dalam kondisi cukup (cenderung buruk) sehingga perlu dilakukan reorientasi pengelolaan. Aspek yang perlu diperhatikan adalah menyeimbangkan aspek ekologi dan ekonomi, dengan mengurangi tekanan terhadap ekologi pesisir dan meningkatkan tujuan pasar/orientasi pemasaran produk ikan bandeng.
Kata kunci: Budidaya, Pengolaan, ikan bandeng
Abstract
Milkfish cultivation has long been part of the business of coastal communities. The problem of management of milkfish cultivation is increasingly complex day by day. The problems that arise arise from various aspects. There are at least five aspects involved: ecological, economic, social, technological and institutional. Therefore, a brief (rapid) study of the management of milkfish cultivation was carried out to see the interrelationships of the five aspects. Gresik is one of the main milkfish production centers in Indonesia, as an expert in the study of the sustainability of milkfish management which is considered representative of milkfish management in general. Using the Rapid Appraisal of Fisheries (Rapfish) analysis, the study of milkfish management slogans can describe the level of sustainability of milkfish management based on the dimensions (aspects) and attributes (variables) developed. It was found that the sustainable management of milkfish ponds was in sufficient condition (tend to be bad) so that management reorientation was necessary. The aspect that needs to be considered is balancing ecological and economic aspects, by reducing pressure on coastal ecology and increasing market objectives/marketing orientation of milkfish products.
Keywords: Cultivation, processing, milkfish
2 | Jurnal Zarah, Vol. x No. x (xxxx)
PENDAHULUAN
Pengembangan ikan bandeng sebagai salah satu faktor yang meningkatkan produktivitas perikanan dengan pertimbangan secara rasional. Kuat lahan yang luas sangat penting tetapi masih ada hambatan untuk pertumbuhan penduduk, sehingga konversi lahan tidak dapat dihindari. Konversi lahan menghambat perkembangan budidaya ikan bandeng, konversi lahan tambak berdampak pada pembukaan lahan secara besar-besaran untuk kolam baru, bandeng adalah jenis ikan makanan yang sering di konsumsi oleh masyarakat. Bandeng merupakan hasil tambak sehingga budidaya ikan ini bermula dengan pekerjaan sampingan bagi nelayan yang tidak dapat pergi untuk mendapat ikan dari laut.
Meski pendapatan hasil tambak yang menyebabkan perubahan, misalnya pada kalangan peternak ikan di Gresik.
Peternak ikan memperoleh penghasilan yang sama dengan nelayan. Menurut Hidayatullah (2006) pendapatan peternak ikan bandeng tidak mempengaruhi hasil kerja harga jual, harga hasil panen, dan luas lahan. Semua variabel ini memiliki perubahan efek negatif dan signifikan terhadap pendapatan. Banyak budidaya bandeng mempunyai masalah ditunjukkan dengan plot yang menyebar.
Penempatan kerja ini sebagai pertunjukkan yang tidak ada ruang untuk karakteristik individu dari keseluruhan yang kecil. Karena setiap karakter bagian lingkungan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Teknologi digunakan untuk membuat dasar kolam ikan dengan mengkonversi lahan hutan mangrove yang merupakan lahan subuh dan nutrien. Bagian ini menjadi kawasan rentan untuk digunakan oleh para profesional yang bekerja. Tekanan terhadap hutan mangrove membutuhkan perhatian serius untuk mengatasi ekosistemnya. Hasil Rapfish yang diperoleh menggambarkan kondisi secara umum berdasarkan penelitian kualitas kelembagaan dan digunakan.
Menurut Soekartiwi (1993) letak geografis akan mempengaruhi besar kecilnya hasil panen. Skala usaha pada akhirnya akan mempengaruhi efesiensi usaha penangkapan ikan. Harga pasar ikan akan lebih rendah jika perubahan tidak berdasarkan skala usaha.
Berdasarkan teori tersebut dapat dikaitkan dengan penelitian ini, bahwa area ini berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan pembudidayaan ikan bandeng di Gresik, dengan lebih banyak adanya lahan yang
digunakan maka lebih banyak ikan dapat dibudidayakan.
Sebuah studi oleh Atsili (2010) menunjukkan hal yang dan hasil penelitian yaitu luas lahan tambak berpengaruh signifikan dengan pendapatan peternak di Gresik, hal ini karena apabila luas lahan lebih lebar dan lebih luas maka pendapatan dan peluang petani dapat ditingkatkan produktivitas dan produksi akan meningkat, hal itu juga penting terhadap infrastrukturnya, terutama lingkungan air sebagai aspek kesuburan tanah untuk di tingkatkan produktivitas lebih tinggi. Jumlah produksi berpengaruh terhadap pendapatan peternak tambak ikan bandeng di Gresik.
Atribut kelembagaan penting untuk mengevaluasi kualitasnya tingkat terpengaruh, yang paling menyedihkan dari dukungan proyek budidaya bandeng sesuai dengan sektor perusahaan. Hal itu disebabnya itu membutuhkan evaluasi atau penilaian psikologis manfaat. Upaya pengelolaan berkelanjutan budidaya bandeng berbasis bagian kelembagaan lebih ditentukan dengan menetapkan ketersediaan dan fungsi otoritas lokal wilayah.
Hal itu dapat dipahami di kota-kota pesisir yang sering kali dengan kearifan dan adat istiadat setempat dengan menggambarkan seseorang atau sekelompok orang menjadi panutan.
Pola perilaku akan efektif mengarah ke manajemen yang lebih baik dengan keberlanjutan jika terdapat pemimpin lokal serta memberikan pelayanan dan pengelolaan aset yang berkelanjutan. Tingkat pengelolaan ikan bandeng sering kali rendah dan praktiknya buruk. Tidak ada bagian yang diukur dengan benar. Analisis di atas menunjukkan bahwa pengelolaan budidaya ikan itu sebagai panduan dengan lingkungan dan ekonomi yang rendah, pemerintah harus bertindak berdasarkan kebijakan yang terintegrasi. Menurut kebijakan dukungan dengan mengurangi tekanan terhadap lingkungan dan dengan menambah luas lokasi pasar atau proses bisnis ikan bandeng memiliki keuntungan tinggi lebih bagi peternak.
Dalam pengelolaan budidaya ikan bandeng mempengaruhi perubahan ekonomi pada masyarakat sekitar Gresik, perkembangan ekonomi merupakan masalah yang sangat penting menjadi prioritas utama pemerintah karena pembangunan ekonomi diharapkan dapat mengatasi kemiskinan, pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Budidaya ikan di Gresik ini memberikan peluang besar pada masyarakat sekitar untuk
belajar mengelola sehingga berkurangnya pengangguran. Sebagai indikator pembangunan ekonomi sebagai sifat dari pertumbuhan ekonomi, dan adanya kesejahteraan masyarakat.
Kawasan pengembangan sebagai bagian penting dari pengembangan masyarakat bertujuan untuk mengembangkan daerahnya berdasarkan karakteristik, jenis, wilayah dan sesuai dengan laju pertumbuhan antar wilayah daerah. Sektor perikanan merupakan sumber pekerjaan yang penting tetapi karena jumlah penduduk semakin bertambah sedangkan lahan yang tersedia semakin sedikit karena minimnya modal yang dimiliki peternak untuk mengembangkan usahanya, maka penerimaan kerja di sektor pertanian semakin berkurang.
Kondisi ini menyebabkan transisi dari sektor pertanian ke sektor manufaktur. Pertumbuhan produksi dan tingkat pendapatan akan meningkat jika mempromosikan kesejahteraan keluarga dalam memegang modal dan yang bekerja sebagai petani, secara tidak langsung dapat membantu pemerintah dalam memberikan bantuan pada masyarakat yang kesulitan.
METODE PENELITIAN
Proses ini dilaksanakan di Gresik metode ini dilaksanakan dengan para peneliti melibatkan secara aktif semua pihak yang berkaitan untuk mengobservasi atau mengkaji perilaku apa yang sedang berlangsung atau dilakukan. Ada juga yang dengan langsung melalui pengalaman yang para peneliti alami.
Penelitian kualintatif ini bertujuan untuk masyarakat bisa mengolah ikan bandeng sesuai dengan prosedur atau tata cara secara mengikuti jaman yang sudah maju ini. Di dalam penelitian ini ditemukan masih ada beberapa orang merasa kurang inovatif dalam mengolah ikan bandeng.
Selama proses pengumpulan data di lapangan, peneliti telah melalui proses-proses dan prosedur yang relevan dalam penelitian yaitu: Pertama, memasuki lokasi penelitian kedua, hubungan dengan subyek penelitian dan ketiga, mengumpulkan data.
Adanya pembentukan kelompok ini bertujuan supaya kegiatan dalam pengolahan ikan dapat dilakukan secara berkelanjutan.
Tahap selanjutnya adalah pengolahan ikan dengan mengemas produk olahan dan memasarkan produk tersebut. Produk pengolahan ikan bandeng akan dipasarkan secara offline.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil simulasi menunjukkan bahwa kegiatan budidaya ikan bandeng banyak mengalami gangguan yang ditunjukkan dengan petak-petak yang tersebar. Penyebaran ini merupakan indikasi kecilnya peluang setiap atribut untuk berkelompok secara keseluruhan sangat kecil.
Sehingga setiap atribut dalam dimensi ekologi memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
• Ekologi
Analisis sensitivitas pada dimensi ekologi dengan metode analisis leverage pada Rapfish menunjukkan bahwa atribut Tekanan pada lingkungan terestrial (Mangrove) merupakan atribut yang sangat berpengaruh terhadap keberlanjutan budidaya ikan bandeng. Sedikit saja perubahan pada atribut ini akan berdampak besar pada status keberlanjutan dalam dimensi ekologis.
Lahan tambak secara teknis dikembangkan dengan mengkonversi lahan hutan mangrove karena lahan mangrove merupakan lahan yang kaya akan unsur hara dan nutrisi. Dengan demikian kawasan ini menjadi rentan terhadap konversi dan pemanfaatan. Tekanan terhadap hutan mangrove perlu mendapat perhatian serius untuk menyeimbangkan ekosistem yang ada.
• Ekonomi
Hasil analisis Monte Carlo dari dimensi ekonomi Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa kegiatan perikanan budidaya bandeng telah banyak mengalami gangguan (perturbation). Dimensi Ekonomi.
Dimensi ekonomi menunjukkan bahwa atribut lokasi tujuan dan orientasi pemasaran dalam pengelolaan budidaya ikan bandeng merupakan atribut yang dominan mempengaruhi skor keberlanjutan yang diteliti. Nilai root mean square change dari dimensi ekonomi dalam analisis leverage.
Analisis leverage ini pada dasarnya sama dengan yang diterapkan pada dimensi lain yaitu untuk melihat bagaimana pengaruhnya terhadap skor keberlanjutan sosial apabila salah satu atribut dikeluarkan dari analisis sehingga dapat diketahui tingkat sensitivitas skor keberlanjutan sosial akibat penghapusan satu atribut. Menurut Picther et al (1998), dilakukan analisis sensitivitas atau analisis leverage terhadap atribut tiap dimensi. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan metode stepwise yaitu dengan menghilangkan setiap atribut secara berurutan satu per satu kemudian menghitung berapa nilai error atau Root Mean Square (RMS) dibandingkan dengan RMS yang dihasilkan ketika semua atribut dimasukkan. Dalam
4 | Jurnal Zarah, Vol. x No. x (xxxx)
statistika, metode ini dikenal dengan metode JackKnife (Kavanagh, 2001).
Dimensi sosial menunjukkan bahwa atribut tingkat pendidikan dan partisipasi keluarga dalam pemanfaatan sumber daya perikanan merupakan atribut yang sangat mempengaruhi nilai atau status keberlanjutan budidaya ikan bandeng. Nilai root mean square change untuk kedua atribut ini jauh lebih tinggi dibandingkan atribut lainnya.
Atribut Tingkat pendidikan sangat sensitif dalam pengelolaan budidaya bandeng dan budidaya lainnya secara berkelanjutan karena faktor ini menentukan pola pemanfaatan dan tingkat degradasi lahan mangrove. Pola pemanfaatan tersebut berkaitan dengan teknologi yang dipilih dalam membudidayakan ikan bandeng. Serta pola penanganan limbah dan luasan ekstensifikasi budidaya. Sedangkan atribut partisipasi keluarga dalam pemanfaatan sumber daya perikanan juga sensitif dalam pengelolaan ini karena keterlibatan anggota keluarga dalam kegiatan usaha tambak di tingkat pembudidaya sangat diperlukan untuk meminimalkan biaya tenaga kerja. Selain itu, dari segi sosial, partisipasi keluarga dalam menentukan pilihan pola pemanfaatan akan merata sehingga memudahkan terbentuknya kelompok masyarakat yang memiliki kebersamaan dalam pengelolaan sumber daya perikanan yang berkelanjutan.
KESIMPULAN
Perikanan budidaya bandeng perlu dilakukan reorientasi pengelolaan. Tujuan pengelolaan tidak cukup pada peningkatan kesejahteraan petambak melalui peningkatan produksi dan mutu ikan bandeng. Namun, perhatikan keseimbangan ekologi dan ekonomi.
Peningkatan dimensi ekologi pada reorientasi pengelolaan perikanan budidaya bandeng dapat dilakukan melalui upaya pengurangan tekanan pada ekosistem mangrove dengan rehabilitasi kegiaran. Upaya peningkatan ekonomi, lebih diutamakan untuk memperbanyak tujuan pasar dan orientasi pemasaran ikan bandeng, demikian pula nilai tambah produk perikanan dapat lebih memberi manfaat ekonomi yang lebih optimal.
DAFTAR RUJUKAN
Ahmad Romadon, E. S. (2011). Teknik Budidaya Ikan Bandeng Di Kabupeten Demak. Jurnal Ilmu Pertanian, 21.
Atsili. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Tambak Bandeng di Kanbupaten Gresik Studi Kasus di Desa Waduk Kidul Kecamatan Duduk Sampeyan. Skripsi. Jawa Timr : UPN Veteran
Bayu Reksono, H. H. (2012). Pengaruh Padat Penebaran Gracilaria sp. Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Ikan Bandeng Pada Budidaya Sistem Pulikultur. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 42.
Firmani, U. (2021). Histologi Hati Ikan Bandeng Dari Tambak Tradisional Di Kecamatan Ujung Pangkal Gresik. Jurnal Perikanan Pantura, 51.
Gusrina. (2008). Budidaya Ikan. Jakarta Pusat:
Direktor Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Depatermen Pendidikan Nasional.
Indonesia, T. P. (2014). Budidaya Ikan Bandeng (Chanos Chanos). Jakarta Selatan: WWF- Indonesia.
Irwan Muliawan, A. Z. (2016). Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Budidaya Ikan Bandeng di Gresik. 29.
Lestari, V. D. (2016). Evaluasi kesesuaian Lahan untuk Budidaya Ikan Bandeng di Lahan Bonorowo Kecamatan Kalitengah, Kabupaten Lamongan. Jurnal Geografi, 141.
M. Saipal, M. S. (2019). Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani tambak ikan bandeng di desa Salakoe Kecamatan Malangke Kabupaten Lawu Utara. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 36-38.
Rozikin, M. (2020). Kondisi Ekonomi Mayarakat Pertambakan Pasca Implementasi Kebijakan Minapolitan di Kabupaten Gresik. Jurnal Ilmiah Ekonomi, 3.
Sa'adah, W. (t.thn.). Analisis Usaha Budidaya Udang Vannamei dan Ikan Bandeng Di Desa Sidokumpul Kecamatan Lamongan . 25.
Soekartawi. 1993. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Statistik, S. A. (2014). Analisis Rumah Tangga Usaha Perikanan di Indonesia . Badan Pusat Statistik.
Sutikno, E. (2011). Pembuatan Pakan Buatan Ikan Bandeng. Jakarta : Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau Jepara.
Tristian, S. (2011). Budidaya Ikan Bandeng.
Kementerian kelautan Dan Perikanan Badan Pengembangan SDM Kelautan Dan Perikanan Pusat Penyuluhan Dan Perikanan.
Wahyuni, D. (2021). Pengorganisasian Petani Tambak Dalam Meningkatkan Perekonomian Melalui Inoveasi Pengelolahan Ikan Bandeng Di Dusun Ujung Timur Gresik. Journal of Islamic Community Development, 21.
Yulistyaningsih, A. W. (2020). Pemberdayaan pokdakan tanggul penangkis dalam budidaya ikan bandeng di desa Ujungwatu, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara.
Journal of Social Science Education, 117.
View publication stats