BAB 3
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2022).
3.1 Jenis / Desain / Rancangan Penelitian.
Desain penelitian dapat diartikan sebagai penggambaran secara jelas mulai dari pemaparan permasalahan penelitian, hubungan antarubahan, teknik pengumpulan data, dan analisis data yang akan digunakan, sehingga peneliti maupun orang lain yang berkepentingan mempunyai pandangan tentang bagaimana keterkaitan permasalahan dengan ubahan yang ada dalam konteks penelitian, dan apa yang akan dilakukan oleh seorang peneliti dalam melaksanakan penelitian Tindakan. (Prof. H. M. Sukardi, 2022).
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah korelasi. Penelitian korelasi adalah suatu kegiatan pengumpulan data guna menentukan apaah ada hubungan antavariabel dalam subjek atau objek yang menjadi perhatian untuk diteliti. Penelitian korelasi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih dalam suatu penelitan. (Alfianika, 2018).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain analitik korelasional yaitu penelitian yang mengkaji hubungan antara variable independen (Riwayat persalinan induksi oksitosin) dan variable dependen (ikterus neonatorum).
Pendekatan penelitian ini menggunakan cross sectional retrospektif, dimana penelitian ini menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variabel independen dan dependen, hanya satu kali pengumpulan data masa lalu (mengkaji riwayat) pada "suatu saat" (Arikunto,2006). Dengan studi ini akan di peroleh prevalensi atau efek semua fenomena yang di hubungkan dengan penyebab.
3.2 Kerangka Operasional
Gambar 3.1 Kerangka Operasional Hubungan Riwayat Persalinan Induksi Oksitosin Dengan Kejadian Ikterus Neonatoum
Populasi seluruh neonatus yang lahir di RSD Balung
Sampel neonatus yang mengalami ikterus neonatorum dengan riwayat persalinan induksi
oksitosin di RSD Balung
Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data : Editing, coding, transfering, tabulating data, pengolahan data . Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial Uji Product
Moment
tTeknik Sampling, Sampling dengan Teknik simpel random sampling
Hasil penelitian
Pembahasan
r
hitung <r
tabel maka Ho di terimar
hitung >r
tabel Ho di tolakPublikasai atau pelaporan Kesimpulan dan saran
3.3 Populasi, Sampel Dan Tehnik Sampling 3.3.1 Populasi
Populasi merupakan suatu wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, akan tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi Juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek tersebut (Sugiyono, 2022). Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh neonatus yang lahir di RSD Balung.
3.3.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang đimiliki oleh populasi tersebut. Jika populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat
diberlakukan untuk populasi. Oleh karena itu sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif (mewakili). (Sugiyono, 2022).
Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah seluruh bayi yang lahir di RSD balung dan mengalami icterus neonatorum.
Rumus : n = N 1+N(d)2 Keterangan:
n : perkiraan jumlah Sampel N : perkiraan jumlah Populasi d : tingkat Signifikasi (d=0,005)
3.3.3 Teknik Sampling
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat beberapa teknik sampling yang digunakan dalam penelitian.
(Sugiyono, 2022).
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling. Probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2022). Pemilihan sampel yang digunakan yaitu dengan cara simpel random sampling, karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperlihatkan strata yang ada dalam populasi. (Sugiyono,2022).
3.4 Kriteria Sampel
Menurut (I Ketut Swarjana, 2022) ada 2 kriteria sampel penelitian , yaitu kriteria inklusi dan kriteria eksklusi
3.4.1 Kriteria Inklusi
Kriteria Inklusi merupakan sejumlah kriteria atau persyaratan yang harus dipenuhi sehingga sampel atau subjek penelitian dinyatakan layak atau eligible berpartisipasi dalam penelitian. Kriteria inklusi penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Neonatus yang lahir di RSD Balung mengalami ikterus setelah 24 jam bayi lahir .
b. Jumlah bilirubin indirek lebih dari 5 mg/dl.
3.4.2 Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah kebalikan dari kriteria inklusi. Yaitu semua penderita yang tidak memenuhi kriteria inklusi atau penderita yang memenuhi kriteria inklusi akan tetapi tidak bersedia ikut dalam penelitian.
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Ikterus yang muncul saat bayi baru lahir
b. Bayi dengan diagnosa icterus yang tidak lahir di RS Balung
3.5 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, organisasi atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
(Sugiyono, 2022).
1) Variabel independent
Variabel independent sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia variabel independent sering disebut dengan variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (variabel terikat) (Sugiyono, 2022). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah riwayat persalinan induksi oksitosin .
2) Variabel Dependent
Variabel dependent atau biasa disebut dengan variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa indonesia sering disebut dengan variabel terikat. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2022). Variabel terikat pada penelitian ini adalah ikterus neonatorum
3.6 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi erdasarkan karakteristik yang diamati dari suatu yang didefinisikan, dengan maksud memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran seeara eermat terhadap suatu objek atau fenomena (Nursalam, 2000).
Tabel 3.2 Definisi Operasional Hubungan Riwayat Persalinan Induksi Oksitosin Dengan Kejadian Ikterus Neonatorum Variabel Definisi
Operasional
Indikator Cara
Pengukuran/
Alat Ukur
Skala hasil
Riwayat persalinan Induksi Oksitosin
Ibu bersalin yang tercantum didalam rekam medis
mendapatkan induksi oksitosin
Ibu bersalin yang
mendapatkan induksi oksitosin dalam proses pesalinan
Ceklist Nominal 1. Induksi Oksitosin 2. Non Induksi
Oksitosin
Ikterus Neonatorum
Ikterus Neonatorum adalah bayi baru lahir yang tercantum didalam rekam medis dengan diagnosis ikterus neonatorum setelah 24 jam bayi lahir
Neonatus yang di diagnosis ikterus
neonatorum bila:
1.Ikterus yang muncul setelah 24 jam bayi lahir 2.Bilirubin
indirek lebih dari 5 mg/dl
Ceklist Ordinal 1. Ikterus
derajat 1 2. Ikterus
derajat 2 3. Ikterus
derajat 3 4. Ikterus
derajat 4
3.7 Lokasi Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian : Rumah Sakit Daerah Balung Waktu bulan : Mei 2024
3.8 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang akan digunakan untuk mengukur mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Dalam penelitian, instrumen atau alat ukur dapat menggunakan yang telah tersedia dan dapat pula menggunakan instrument yang dibuat sendiri. (Sugiyono, 2022).
3.9 Metode Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data pada penelitian ini yaitu terdiri dari persiapan dan pelaksanaan. Selama proses persiapan penelitian, mengumpulkan data, pelaksanaan pengumpulan data penelitian ini terdiri dari beberapa langkah sebagai berikut:
1. Mengajukan surat permohonan ijin penelitian ke BAKESBANGPOL dengan surat pengantar dari Prodi Kebidanan Jember.
2. Mendaftarkan via online ke Komisi Etik Penelitian Kesehatan Politekhnik Kesehatan Kemenkes Malang.
3. Mengajukan surat permohonan izin penelitian ke Direktur RSD Balung Kabupaten Jember.
4. Mengantarkan surat permohonan ke RSD Balung Kabupaten Jember.
5. Menjelaskan tujuan dari penelitian yang akan dilakukan pada pihak RSD Balung Kabupaten Jember.
6. Memohon izin untuk mengambil data di Ruang Rekam Medik RSD Balung Kabupaten Jember.
3.10 Metode Pengolahan Data
Data yang didapatkan dari alat ukur lembar rekapitulasi., berupa data umum dan data khusus disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Setelah data semua terkumpul, kemudian peneliti melakukan pengolahan data dengan langkah - langkah berikut:
a. Editing
Setelah data berhasil dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah mengolah data sedemikian rupa schingga jelas sifat-sifat yang dimiliki data
tersebut. Untuk dapat melakukan pengolahan data dengan baik, data tersebut perlu diperiksa apakah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak (Saefudin.2011).
b. Coding
Usaha memberi kode kode tertentu. Pertanyan- pertanyaan dan segalanya yang dianggap perlu dalam penelitian ini serta ke dalam pengolahan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca.
c. Transefering
Peneliti memindahkan data dari lembar rekapitulasi ke dalam mastersheet. Dalam penelitian ini peneliti memindahkan kode jawaban ke dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan mastersheet.
d.Tabulating
Peneliti mengkategorikan dan memasukkan data ke dalam tabel distribusi frekuensi untuk memudahkan pembacaan hasil penelitian dan menghitung analisa data.
3.11 Analisa Data
1) Analisis Deskriptif
Sekelompok data yang diperoleh dijelaskan menggunakan teknik statistik yang disebut modus, mean, dan median.
1) Menghitung Modus Mo = b+p ( b1
b1+b2 ) Keterangan :
Mo : modus
b :batas klas interval dengan frekuensi terbanyak p :panjang klas interval dengan frekuensi terbanyak Bl : frekuensi klas modus dikurangi frekuensi klas interval
sebelumnya
b2 : frekuensi klas modus dikurangi frekuensi klas interval selanjutnya
2) Menghitung Mean Me =
∑
Fi . XiFi Keterangan : Me : mean
Fi : Jumlah sample Xi: nilai tengah tiap interval 3) Menghitung median
Md = b+p ( 1/2n−F
F )
Keterangan : Md :median
n : jumlah sample
F : jumlah semua frekuensi (Fk) sebelum klas median F :frekuensi klas median
2) Analisis inferensial
Statistik inferensial atau analisis inferensial adalah metode yang digunakan untuk membuat kesimpulan berdasarkan sampel yang merepresentasikan populasi.Untuk menentukan uji statistilk, maka harus disesuaikan dengan skala pengukuran dan jenis penelitian.
Dalam penelitian ini digunakan uji chi Square. Teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variable bila data kedua variable berbentuk nominal (Sugiyono,2016). Pada analisis dengan uji chi square ini menggunakan rumus :
di mana
χ2 = Distribusi Chi-square
Oi = Nilai observasi (pengamatan) ke-i
i = Nilai ekspektasi ke-i
Adapun langkah – langkah dalam pengujian Chi-square yaitu : 1) Merumuskan hipotesis H0 dan H1
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara dua variabel H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara dua variabel 2) Mencari nilai frekuensi harapan (Ei)
E iuntuk setiap sel=(TotalBaris)(Total Kolom) Total Keseluruhan 3) Menghitung distribusi Chi-square
4) Menentukan taraf signifikansi α 5) Menentukan nilai χ2 tabel
a. Taraf signifikansi (α) = 0,05
b. d.f = (Jumlah baris – 1) (Jumlah kolom – 1) 6) Menentukan kriteria pengujian
Jika χ2 hitung ≤ χ2 tabel, maka H0 Diterima Jika χ2 hitung > χ2 tabel, maka H0 Ditolak Jika Sig. ≥ 0,05 maka H0 Diterima
Jika Sig. < 0,05 maka H0 Ditolak
7) Membandingkan χ2 hitung dengan χ2 tabel atau Sig. dengan α Keputusan H0 ditolak atau diterima
8) Membuat kesimpulan
Ada tidaknya pengaruh antar variabe
3) Kriteria pengambilan keputusan
Keputusan hasil uji statistik dengan membandingkan nilai p (value) dan nilai a (0,05),ketentuan yang berlaku adalah sebagai berikut:
1. Bila nilai p < nilai a, maka keputusannya adalah Ha ditolak artinya ada hubungan riwayat persalinan induksi oksitosin dengan kejadian icterus neonatorum
2. Bila nilai p > nilai a , maka keputusannya adalah Ha diterima artinya tidak ada ada hubungan riwayat persalinan induksi oksitosin dengan kejadian icterus neonatorum
Menurut (Sarwono 2006), Kriteria tingkat Hubungan (koefisien Korelasi) antar variable berkisar antara ± 0,00 sampai ±1,00 tanda + adalah positif dan tanda - adalah negative. Adapun kriteria penafsirannya adalah:
1. 0,00 sampai 0,20 artinya: hampir tidak ada korelasi 2. 0,21 sampai 0,40 artinya: korelasi rendah
3. 0,41 sampai 0,60 artinya: korelasi sedang 4. 0,61 sampai 0,80 artinya: korelasi tinggi 5. 5 0,81 sampai 1,00 artinya: korelasi sempurna
Kriteria pengujian hipotesis
r
hitung <r
tabel maka Ho diterimar
hitung>r
tabel maka Ho ditolak3.12 ETIKA PENELITIAN
Peneliti mengambil sampel penelitian di lahan penelitian berdasarkan confidentially (kerahasiaan ), kerahasiaan informasi yang telah diambil.
Daftar Pustaka