Oleh
NURUL HIDAYAH NIM: 15.1100.101
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PAREPARE
2020
ii
STUDI TENTANG UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA TULIS AL-QUR’AN PESERTA DIDIK DI
MADRASAH IBTIDAIYAH DDI KARIANGO PINRANG
Oleh
NURUL HIDAYAH NIM: 15.1100.101
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program StudiPendidikan Agama Islam FakultasTarbiyah
Institut Agama Islam Negeri Parepare
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PAREPARE
2020
iii Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Disusun dan diajukan oleh
NURUL HIDAYAH NIM: 15.1100.101
Kepada
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PAREPARE
2020
iv
Tulis al-Qur‟an Peserta didik Di Madrasah Ibtidaiyah DDI Kariango Pinrang.
NIM
:
15.1100.101Fakultas
:
TarbiyahProgram Studi
:
Pendidikan Agama Islam Dasar Penetapan Pembimbing:
SK. Dekan Fakultas TarbiyahNo. B.311/In.39/FT/4/2019
Disetujui Oleh
Pembimbing Utama : Dr.H.Abdullah Botma, M.Ag (...)
NIP : 19591231 198703 1 101
Pembimbing Pendamping : H.M.Iqbal Hasanuddin,M.Ag (...)
NIP : 19720813 200003 1 002
Mengetahui:
FakultasTarbiyah Dekan,
Dr. H. Saepudin, S.Ag., M.Pd.
NIP. 19721216 199903 1 001
v
Disusun dan diajukan oleh NURUL HIDAYAH
NIM. 15.1100.101
Telah dipertahankan di depan panitia ujian munaqasyah Pada tanggal 14 fEBRUARI2020 dan dinyatakan
Telah memenuhi syarat Mengesahkan
Dosen Pembimbing
Pembimbing Utama : Dr. H. Abdullah Botma, M.Ag (...)
NIP : 19591231 198703 1 101
Pembimbing Pendamping : H. M. Iqbal Hasanuddin, M.Ag (...)
NIP : 19720813 200003 1 002
Institut Agama Islam Negeri Parepare Rektor,
Dr. Ahmad Sultra Rustan, M.Si.
NIP. 19640427 198703 1 002
FakultasTarbiyah Dekan,
Dr. H. Saepudin, S.Ag., M.Pd.
NIP. 19721216 199903 1 001
vi
Ibtidaiyah DDI Kariango Pinrang.
Nama Mahasiswa
:
Nurul HidayahNomor Induk Mahasiswa
:
15.1100.101Fakultas
:
TarbiyahProgram Studi
:
Pendidikan Agama Islam Dasar Penetapan Pembimbing:
SK. Dekan Fakultas TarbiyahNo. B.311/In.39/FT/4/2019 Tanggal Kelulusan
:
06 Maret 2020Disahkan Oleh Komisi Penguji
Dr. H. Abdullah Botma, M.Ag. (Ketua) ( ...) Dr. H. Iqbal Hasanuddin, M.Ag. (Sekretaris) ( ...) Dr. Firman, M.Pd. (Anggota) ( ...) Dr. Muh. Djunaidi, M.Ag. (Anggota) ( ...)
Mengetahui:
Institut Agama Islam Negeri Parepare Rektor,
Dr. Ahmad Sultra Rustan, M.Si.
NIP. 19640427 198703 1 002
7
KATA PENGANTAR
ِِمْسِب
ِ
ِِالل
ِِنَمْح َّرلا ِ
ِِمْي ِح َّرلا ِ
ِ دْمَحْلَا
َِِّ ِلِل ِ
ِِ ب َر ِ
َِنْي ِمَلاَعْلا ِ
ِ ةَلاَّصلاو .
ِ مَلاَّسلاو ِ ىَلَع ِ
ِِف َرْشَأ ِ
ِ
ِْنَلأْا
ِِب
ِِءاَي
َِنْيِلَس ْر مْلاو ِ اَنِدِ يَس ِ
ِ دَّمَح م ِ
ِ
ىَلَع َو
ِِهِلآ ِ
َِحْصآ َو ِ
ِِهِب ا
َِنْيِعَمْجَأ ِ
ِ دْعَباَّمَأ .
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul: “Studi Tentang Upaya Guru Dalam Meningkatkan Minat Baca Tulis Al-qur‟an Peserta Didik Di Madrasah Ibtidaiyyah DDI Kariango Pinrang”. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada baginda Rasulullah Saw. yang menjadi suri tauladan bagi kita.
Tidak lupa penulis menghanturkan ucapan terimakasih kepada Ayahanda Akhmad Hariyanto dan Ibunda Hj.Nasira, serta seluruh keluarga tercinta yang selalu mendoakan penulis, sehingga penulis mendapatkan kemudahan dalam menyelesaikan tugas akedemik pada waktunya.
Penulis banyak menerima bimbingan dan bantuan dari bapak Dr. Abdullah Botma, M.Ag. selaku Pembimbing Utama dan bapak M. Iqbal Hasanuddin, M.Ag. selaku pembimbing Pendamping, atas segala bantuan, arahan dan bimbingan yang telah diberikan, penulis ucapkan banyak terima kasih.
Selanjutnya, penulis juga menghanturkan ucapan terima kasih yang sebesar-vesarnya kepada:
1. Dr. Ahmad Sultra Rustan, M.Si. Selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare yang telah bekerja keras mengelolah IAIN parepare dengan baik.
2. Bapak Dr. H. Saepudin, S.Ag., M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah atas pengabdiannya telah menciptakan suasana pendidikan yang positif bagi mahasiswa.
3. Bapak Rustan Efendy, S.Pd.I., M. Pd.I. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam yang telah banyak memberikan arahan selama penulis menempuh studi di IAIN Parepare.
4. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah yang selama ini telah mendidik penulis hingga dapat menyelesaikan studinya.
5. Ernawati. S.Pd.I, MA .elaku kepala Madrasah Ibtidaiyah DDI Kariango Pinrang beserta seluruh jajarannya, yang telah membantu dalam penelitian ini.
6. Sahabat dan teman-teman penulis yaitu Nurhabiba, Sulaiha.R, Riska Afriyanti Hasman. S.Pd, Hariyati. SE, Nuriftita, Sry Nengsih S.Pd. yang begitu banyak memberikan bantuan, motivasi dan semangat kepada penulis demi terselesaikannya skripsi ini.
7. Dan berbagai pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.
Semoga skripsi ini dapat memberikan konstribusi yang bermanfaat, khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Parepare, 27 Januari 2020 Penulis,
Nurul Hidayah NIM. 15.1100.101
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Nurul Hidayah
NIM : 15.1100.101
Tempat / Tgl Lahir : Kariango, 18 Februari 1997
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Fakultas : Tarbiyah
Judul Skripsi : Studi Tentang Upaya Guru Dalam Menigkatkan Minat Baca Tulis al-Qur‟an peserta Didik Di Madrasah Ibtidaiyah DDI Kariango Pinrang.
Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini benar merupakan hasil karya saya sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikasi, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka skripsi ini dan gelar yang diperoleh karenannya batal demi hukum.
Parepare, 27 Januari 2020 Penyusun,
Nurul Hidayah Nim.15.1100.101
ABSTRAK
Nurul Hidayah . Studi tentang upaya guru dalam meningkatkan minat baca tulis Al-qur’an peserta didik Di Madrasah Ibtidaiyah DDI Kariango Pinrang (Dibimbing oleh H. Abdullah Botma dan H. M. Iqbal Hasanuddin).
Penelitian ini membahas tentang Upaya Guru Dalam Meningkatkan Minat Baca Tulis Al-qur‟an Peserta Didik Di Madrasah Ibtidaiyah DDI Kariango Pinrang.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana minat baca tulis Al-qur‟an peserta didik dan upaya yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan minat baca tulis Al-qur‟an peserta didik.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif dan dalam mengumpulkan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dimana peneliti mengumpulkan berbagai macam informasi berdasarkan suatu permasalahan yang ada pada saat penelitian. Penelitian lapangan ini bersifat kualitatif deskriptif.
Hasil penelitian yang didapatkan selama penelitian berlangsung di Madrasah Ibtidaiyah DDI Kariango Pinrang bahwa Upaya Guru Dalam Meningkatkan Minat Baca Tulis Al-qur‟an peneliti melihat bahwa: (1) Dalam proses pembelajaran baca tulis Al-qur‟an di Madrasah Ibtidaiyah DDI Kariango Pinrang berjalan dengan baik, dimana minat belajar peserta didik cukup baik peserta didik antusias pada saat proses pembelajaran berlangsung. (2) Upaya guru dalam meningkatkan minat baca tulis Al- qur‟an peserta didik dengan menggunakan metode pembelajaran, memberikan motivasi belajar, pendekatan kepada peserta didik, pemberian tugas, dan dengan membiasakan peserta didik membaca Al-qur‟an. guru sangat berperan penting dalam meningkatkan minat belajar peserta didik.
Kata Kunci : Upaya Guru, Meningkatkan Minat Baca Tulis Al-qur’an
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGAJUAN ... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ... v
HALAMAN PENGESAHAN KOMISI PENGUJI ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... ix
ABSTRAK ... x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Kegunaan Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 6
2.2 Tinjauan Teoritis ... 7
2.3 Tinjauan Konseptual ... 27
2.4 Kerangka Pikir ... 31
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 29
3.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 30
3.3 Jenis Dan Sumber Data ... 30
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 31
3.5 Teknik Analisis Data dan Pengolahan data ... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Profil Madrasah Ibtidaiyah DDI Kariango Pinrang ... 37
4.2 Hasil Penelitian ... 47
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 62
5.2 Saran ... 62
DAFTAR PUSTAKA ... 64
DAFTAR TABEL
No.
Tabel Nama Tabel Halaman
1 Profil Sekolah 37
2 Kepala Sekolah yang Pernah Memimpin 38
3 Keadaan Pendidik 41
4 Keadaan Peserta Didik 42
5
Keadaan Peserta Didik Tidak Naik Kelas dan Putus Sekolah /
Drop Out 43
6 Pencapaia Target NUN Tiap Tahun 43
7 Keadaan Gedung Sarana Dana Prasarana Sekolah 45
8 Keadaan Sarana Pendidikan Sekolah 46
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Lampiran Nama Lampiran
1. Pedoman Wawancara
2. Surat Izin Meneliti dari Kampus 3. Surat Izin Meneliti dari Bupati Pinrang
4. Surat Keterangan Selesai Meneliti dari Madrasah Ibtidaiyah DDI Kariango Pinrang
5. Surat Keterangan Wawancara 6. Dokumentasi
7. Riwayat Hidup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan upaya yang dapat mempercepat pengembangan potensi manusia untuk mampu mengembankan tugas yang dibebankan padanya, karena hanya manusia yang dapat dididik dan mendidik. Pendidikan dapat mempengaruhi perkembangan fisik, mental, emosional, moral, serta keimanan dan ketakwaan manusia.1
Menurut Ki Hajar Dewantara:
Pendidikan adalah tuntutan didalam tumbuh dan berkembangnya amak-anak.
Maksud pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagian setinggi-tingginya.2
Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 mendefinisikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan susasana belajar dan proses pembelajaran sehingga peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, dan kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan, masyrakat, bangsa dan Negara.3
Dengan demikian Manusia membutuhkan pendidikan dalam hidupnya. Karena Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau dengan cara lain yang dikenal dan diakui olehmasyrakat. Maka seluruh komponen bangsa wajib mencerdaskan kehidupan masyarakat, yang merupakan salah satu tujuan Negara Indonesia.
1Syaefuddin Sa‟ud Udin dan Syamsuddin Makmun Abin, Perencanaan Pendidikan Suatu Pendekatan Komprehensif,(Bandung: PT Remaja Rosdakaya,2014),h 6
2Halimah, dkk., Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan, cet. I (Jakarta, Universitas Terbuka, 2007) h.136
3Pidarta Made, Landasan Kependidikan Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia,(Jakarta: PT Rineka Cipta,2007), h 10
Al-qur‟an sebagai pedoman hidup umat Islam harus dipelajari dan diamalkan dalam segala aspek kehidupan. Upaya meningkatkan kualitas umat Islam perlu diadakan kegiatan intensif untuk pembelajaran al-Qur‟an sebagai pedoman hidup menuju kebahagiaan dunia dan kesalamatan akhirat. al-Qur‟an merupakan sendi keimanan bagi kaum muslimin yang pada dasarnya mmembacanya merupakan bahagian dari ibadah.4
Sebagai umat Islam, al-Qur‟an merupakan salah satu materi pokok dalam pendidikan Islam, mengingat sumber dasar dan dasar dari pendidikan Islam adalah al- Qur‟an. Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat berperan meningkatkan kemampuan peserta didik dalam belajar baca tulis al-Qur‟an (BTQ), mengingat perkembangan dunia pendidikan pada saat ini, pembelajaran baca tulis al-Qur‟an sudah menjadi syarat utama yang harus ada khususnya dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam baik dijenjang SD hinggga SMA. Untuk itu, dalam setiap jenjang pendidikan pembelajaran ini harus tetap diberikan kepada peserta didik baik itu di madrasah yang merupakan mata pelajaran wajib yang harus diajarkan ataupun di SMP pada umumnya. Mengingat masih banyak peserta didik yang belum mampu membaca dan menulis al-Qur‟an secara benar salah satu alasannya yaitu metode atau media yang digunakan oleh pendidik kurang efektif.5
Oleh karena itu, keterampilan membaca dan menulis al-Qur‟an perlu diberikan kepada peserta didik sejak dini agar terbentuk kepribadian Qur‟ani dalam dirinya sehingga peserta didik dapat membaca dan menulis al-Qur‟an dengan baik dan benar.
4Hasjar, Penerapan Strategi Card Short Dam Meningkatkan Minat Belajar Baca Tulis Al- Qur‟an (BTQ) Peserta Didik Di Kelas VII Smp PGRI 1 Kec. Ujung Parepare, 2014
5Srisukma, Pengaruh Pembelajaran Audio Visual Terhadap Kemampuan Baca Tulis Al- Qur‟an (BTQ) Peserta Didik Kelas VII Di SMP Negeri 2 Tinambung Kab.Polman, 2017
Kemampuan dalam membaca al-Qur‟an adalah masalah utama dalam agama Islam dan diusahakan mampu menulis al-Qur‟an dengan baik dan benar.
Membaca dan menulis al-Qur‟an bukanlah hal yang mudah dipelajari dan dipahami, selian itu juga memerlukan waktu yang lama dan membuat peserta didik jenuh dan bosan. Oleh karena itu, penggunaan media sangat dibutuhkan dalam pembelajaran baca tulis al-Qur‟an guna untuk membangkitkan kembali semangat dan minat peserta didik untuk belajar membaca dan menulis al-Qur‟an.
Khusus dalam pendidikan Islam al-Qur‟an lah sebagai sumber normatifnya sumber ajaran umat Islam. Berdasarkan hal ini, maka dapat dipahami bahwa teori belajar dan mengajar akan ditemukan dalil-dalilnya dari al-Qur‟an itu sendiri. Untuk lebih jelasnya, berikut ini dikemukakan ayat-ayat al-Qur‟an yang berkenaan dengan petunjuk belajar dan mengajar.
Sebagaimanafirman Allah dalamQS. Al-Alaq/96: 1-5 tentang perintah belajar mengajar.
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِِ ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِِ ِ
ِ
ِ
ِِِِ
ِ
ِ
ِ
ِِِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِِ
Terjemahnya:
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.6
Membaca dan menulis al-Qur‟an dengan baik dan benar, sesuai dengan kaidah yang sebenarnya, merupakan suatu hal yang perlu mendapatkan perhatian yang serius dari kalangan umat Islam. Oleh karen itu peneliti tertarik mengadakan penelitian
6Departemen Agama RI, Al-qur’an dan Terjemahannya, (Bandung : 2010), h.594
tentang Upaya Guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan minat BTQ di Madrasah Ibtidaiyah DDI Kariango pinrang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka pokok permasalahan adalah Bagaimana Upaya Guru dalam Meningkatkan Minat Baca Tulis al-Qur‟an (BTQ) Peserta DidikMadrasah Ibtidayyah DDI Kariango Pinrang dengan sub-sub masalah sebagai berikut:
1.2.1 Bagaimana minat baca tulis al-Qur‟an (BTQ) peserta didik di Madrasah Ibtidayyah DDI Kariango Pinrang?
1.2.2 Bagaimana upaya guru dalam meningkatkan Minat Baca Tulis al-Qur‟an (BTQ) peserta didik di Madrasah Ibtidayyah DDI Kariango Pinrang?
1.2.3 Bagaimana kendala guru dalam meningkatkan minat baca tulis al-Qur‟an di Madrasah ibtidaiyah DDI kariango Pinrang?
1.3 Tujuan Penelitian
Segala sesuatu yang dicapai tentu mempunyai suatu tujuan yang ingin dicapai setelah usaha atau kehiatan tercapai. Penelitian ini merupakan suatu usaha dan kegiatan yang ingin dicapai.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu, untuk:
1.3.1 Untuk Mengetahui minat baca tulis al-Qur‟an (BTQ) peserta didik di Madrasah Ibtidayyah DDI Kariango Pinrang.
1.3.2 Untuk mengetahui bagaimana kendala guru dalam meningkatkan Minat Baca Tulis al-Qur‟an peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah DDI Kariango Pinrang.
1.3.3 Untuk mengetahui Upaya yang dilakukan oleh guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan minat baca tulis al-Qur‟an (BTQ) Peserta didik di Madrasah Ibtidayyah DDI Kariango Pinrang.
1.4 Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian adalah manfaat yang diperoleh dari hasil analisis data yang dikumpulkan berkaitan dengan pengembangan ilmu pengetahuan secara umum yang meliputi:
1.4.1 Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh seorang guru dalam memberikan pengajaran agar proses pembelajaran berjlan dengan baik.
1.4.2 Menjadi sumber informasi yang menunjang tersedianya data pengambilan keputusan pembaca. Guru dan peserta didik dalam meningkatkan minat belajar peserta didik.
1.4.3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi konstuktif dan bahan acuan pendidik baca tulis al-Qur‟an (BTQ) agar dapat meningkatkan minat belajar peserta didik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan PenelitianTerdahulu
Sesuai dengan penelusuran yang telah dilakukan, terdapat penelitian yang relevan terhadap fokus penulis teliti yaitu: Penelitian yang dilakukan oleh Hasjar Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare dengan judul penelitian Penerapan Strategi Card Short Dalam meningkatkan Minat Belajar Baca al-Qur‟an (BTQ) Peserta Didik Di Kelas VIII SMP PGRI 1 Kec.Ujung Parepare. Penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar Baca Tulis al-Qur‟an (BTQ) mengalami peningkatan melalui pembelajaran Card Short. Pada Siklus I tidak mencapai peningkatan hasil belajar Baca Tulis al-Qur‟an (BTQ) sedangkan Pada Siklus II telah tercapai peningkatan sesuai dengan indikator keberhasilan.7
Penelitian yang dilakukan oleh Makmur Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare dengan judul penelitian Upaya Guru Dalam Meningkatkan Minat Belajar Peserta Didik Pada Pembelajaran al-Qur‟an Hadis Kelas XI Madrasah Aliyah DDI Lombona‟Na Kabupaten Majene. Penelitiam ini menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif. Peserta didik mudah memahami pelajaran dengan antusias dalam menerima pelajaran.Upaya guru dalam meningkatkan minat belajar peserta didik memberikan motivasi, minat belajar, pemberian tugas, minat tinggi, kompetensi dan pemberian angka. Peneliti dapat mengambil kesimpulan peserta didik sangat memiliki minat yang tinggi ketika dalam
7Hasjar, “Penerapan Strategi Card short Dalam Meningkatkan Minat Belajar Baca Tulis Al- Qur‟an (BTQ) Peserta Didik Di Kelas VIII Smp Pgri 1 Kec. Ujung Parepare”, (Skripsi Sarjana;
Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare : Parepare, 2014).
mengikuti pembelajaran al-Qur‟an Hadis yang ada di Madrasah Aliyah DDI Lombo‟Na Kabupaten Majene.8
Penelitian yang dilakukan oleh Mardiah Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare dengan judul penelitian Kemampuan Baca Tulis al-Qur’an Dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Dalam Pendidikan Agama Islam Di SMP Negeri 8 Parepare. Penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan peserta didik dalam membaca dan menulis al-Qur‟an sangat baik meskipun tidak semua peserta didik di kelas VII bisa menulis al-Qur‟an. Jadi hasil yang didapat peserta didik pada saat proses pembelajaran (BTQ) yaitu terdapat hubungan kemampuan membaca dan menulis al-Qur‟an dengan pegaruhnya terhadap prestasi belajar peserta didik.9
2.2 TinjauanTeoritis 2.2.1 Upaya Guru 2.2.1.1 Pengertian Upaya
Upaya adalah kegiatan dengan mengarahkan tenaga, pikiran atau badan untuk mencapai suatu maksud.10 Sedangakan dibuku lain menjelaskan bahwa pengertian upaya yaitu suatu usaha, akal, atau ikhtiar untuk mencapai suaty maksud, memecahkan persoalan, dan mencari jalan keluar. Menurut penulis upaya dapat dipahami sebagai suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan seseorang untuk
8Makmur, „‟Upaya Guru Dalam Meningkatkan Minat Belajar Peserta Didik Pada Pembelajaran Al-qur‟an Hadis Kelas XI Madrasah Aliyah DDI Lombo‟Na Kabupaten Majene‟‟, (Skripsi Sarjana; Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare, 2016)
9Mardiah, “Kemampuan Baca Tulis Al-Qur‟an Dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Dalam Pendidikan Agama Smp 8 Parepare”, (Skripsi Sarjana; Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare : Parepare, 2019).
10Pusat Bahasa Depertemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Jakarta : Balai Pustaka, 2002 ), h.1254
mencapai suatu tujuan yang telah direncanakan dengan mengarahkan tenaga dan pikiran.11
2.2.1.2 Pengertian Guru
Dalam Pengertian yang sederhana, guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Guru memang menempati kedudukan yang terhormat di masyarakat. Kewibawaanlah yang menyebabkan guru dihormati, sehingga masyarakat tidak meragukan figur guru. Masyarakat yakin bahwa gurulah yang dapat mendidik anak didik mereka agar menjadi orang yang berkepribadian mulia.12
Guru ialah orang-orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi peserta didik baik potensi afektif, otensi kognitif maupun potensi psikomotorik.13
Guru mempunyai pengaruh besar terhadap perubahan perilaku peserta didik.
Mengenai istilah guru terdapat beberapa sudut pandang diantaranya, yaitu:
1. Menurut Ametembum, “bahwa guru adalah semua orang yang berwewenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-murid, baik secara individual ataupun klasikal, baik disekolah maupun diluar sekolah”.14
2. Menurut Undang-Undang Guru dan Dosen tentang ketentuan umum (UU RI No.14 Tahun 2005 pasal 1) menyatakan bahwa “guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
11Departemen Pendidikan dan kebudayaab, Kamus Besar bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai Pustaka, 1988), Hal. 995.
12Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif suatu pendekatan teoretis psikologis (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005), h.31
13Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam perspektif Islam (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1992), h. 74.
14Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000), h.32
menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.15
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. guru merupakan salah satu komponen penting dalam dunia pendidikan dimana guru memberikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik atau Trasnfer of Knowledge kepada peserta didik.
Guru adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar, dan membimbing peserta didik. Guru orang yang memiliki kemampuan merancang program pembelajaran serta mampu menata dan mengola kelas agar peserta didik dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan. 16
Guru mempunyai tanggung jawab dalam melaksanakan tugas dengan baik dimana tugas guru menyampaikan dan Mentransfer Of knowladge, menyampaika ilmu pengetahuan yang dimilikinya kepada peserta didik. dengan pengajaran yang baik maka ilmu yang di berikan akan dipahami dengan baik oleh peserta didik.
Guru adalah suatu aktivitas guru yang dilakukan dalam rangka membimbing, mendidik, mengajar, dan melakukan transfer knowledge kepada anak didik sesuai dengan kemampuan dan keprofesional yang dimiliki sehingga mecapai sesuatu yang diinginkan atau hendak dicapai. Menurut kamus lengkap Bahsa Indonesia, upaya adalah usaha atau syarat untuk menyampaikan suatu maksud.
15Undang-Undang Guru dan Dosen (UU RI No. 14 Tahun 2005) (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), h.3.
16Hamzah B, Profesi Kependidikan (Cet, I: Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007), h15.
Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih.
Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada peserta didik.17
Guru memiliki tanggung jawab untuk mendidik, mengjar, dan melatih peserta didik, dimana guru juga mengembangkan keterampilan-keterampilan atau membentuk bakat ataupun minat yang dimiliki oleh peserta didik agar bermanfaat dikemudian hari.
Kewajiban guru memberikan bimbingan, arahan, dan fasilitasi pendidikan dan pembelajaran kepada peserta didik dan masyarakat yang membutuhkannya. Artinya, setiap guru secara sadar melaksanakan proses pendidikan dan pembelajaran dengan cara membimbing, mengarahkan, dan melatih peserta didik hingga peserta didik tersebut mempunyai kemampuan sesuai dengan kriteria kelayakan yang ditentukan, yaitu kemampuan untuk menerapkan dalam kehidupannya.18
Kewajiban guru adalah melayani pendidikan khusunya di sekolah, melalui kegiatan mengajar, mendidik dan melatih untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan menyiapkan generasi bangsa kita.
Guru adalah pendidik yang menjadi tokoh panutan dan identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkunganya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu yang mencukup tanggung jawab, wibawa, mandiri, dan disiplin.19
17Moh. User Usman, Menjadi Guru Profesional (Cet. II; Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), h. 7.
18 Mohammad Saroni, Personal Branding Guru (Cet. I; Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,2011).
H. 63-64.
19E.Mulyasa,Menjadi Guru Profesional, h.37.
Guru adalah orang yang bertanggung jawab mencerdaskan kehidupan anak didik, sosial guru adalah orang yang identik dengan pihak yang memiliki tugas dan tanggung jawab membentuk karakter generasi bangsa.
Berkaitan dengan tanggung jawab; guru harus mengetahui, serta memahami nilai, dan norma tersebut. Guru juga harus bertanggung jawab terhadap segala tindakannya dalam pembelajaran sekolah, dan dalam kehidupan masyarakat.20
Berkenaan dengan wibawa, guru harus memiliki kelebihan dalam mereliasasikan nilai spritual, emosional, moral, sosial, dan inteletual dalam pribadinya, serta memiliki kelebihan dalam pemahaman ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni sesuai dengan bidang dikembangkan.
Guru juga harus mampu mengambil keputusan secara mandiri (Independent), terutama dalam berbagai hal yang berkaitan dengan pembelajaran dan pembentukan kompetensi, serta bertindak sesuai dengan kondisi peserta didik, dan lingkungan.Guru harus mampu bertindak dan mengambil keputusan secara tepat waktu dan tepat sasaran, terutama berkaitan dengan masalah pembelajaran peserta didik, tidak menunggu perintah atasan atau kepala sekolah.
Sedangkan disiplin dimaksudkan bahwa guru harus mematuhi berbagai peraturan dan tata tertib secara konsisten atas kesadaran profesional karena mereka bertugas mendisiplikan para peserta didik di sekolah, terutama dalam pembelajaran.
Oleh karena itu, dalam menanamkan disiplin guru harus memulai dari dirinya sendiri, dalam berbagai tindakan dan perilakunya.
20E.Mulyasa, Menjadi Guru ProfesionalMenciptakan Pembelajaran Kreatif Dan Menyenangkan (Cet.VII; Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), h. 37.
Peranan ini akan dapat dilaksanakan bila guru memenuhi syarat-syarat kepribadian dan penguasaan ilmu. Guru akan mampu mendidik apabila dia mempunyai kestabilan emosi, miliki rasa tanggung jawab yang besar untuk memajukan anak didik, bersikap realistis, bersikap jujur, serta bersikap terbuka dan peka terhadap pekembangan, terutama terhadap inovasi pendidikan.
Sehubungan dengan peranannya sebagai pendidik, guru harus menguasai ilmu, antara lain mempunyai pengetahuan yang luas, menguasai bahan pelajaran serta ilmu- ilmu yang berkaitan dengan mata pelajaran/bidang studi yang diajarkannya, menguasai teori dan praktek mendidik, teori kurikulum metode pelajaram, teknologi pendidikan, teori evaluasi dan psikologi belajar, dan sebagainya.
Pelaksanaan peran ini menuntut keterampilan tertentu, yakni:
1. Terampil dalam menyiapkan bahan pelajaran.
2. Terampil menyusun satuan pelajaran.
3. Terampil menyampaikan ilmu kepada peserta didik.
4. Terampil menggairahkan semangat belajar peserta didik.
5. Terampil memilih dan menggunakan alat peraga pendidikan.
6. Terampil melakukan penilaian hasil belajar peserta didik.
7. Terampil menggunakan bahasa yang baik dan benar.
8. Terampil mengatur disiplin kelas dan berbagai keterampilan lainnya.21
Dari defenisi guru diatas maka dapat penulis simpulkan bahwa pengertian guru adalah tenaga pendidik profesional dengan tugas utama mengajar, mendidik, membimbing, mengarahkan, dan melakukan transfer knowledge kepada peserta didik sesuai dengan kemampuan dan keprofesional yang dimiliki agar memiliki kompetensi yang dibutuhkan suatu saat nanti saat terjun kehidupan masyarakat. Guru juga menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya.
Oleh karena itu guru harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup
21Omar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi (Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2002), h. 42-43.
tanggung jawab guru harus mengetahui serta memahami nilai, norma, dan sosial serta berusaha berprilaku dan berbuat sesuai dengan nilai dan norma tersebut.
2.2.2 Minat Baca Tulis al-Qur’an 2.2.2.1 Pengertian Minat Baca
Secara bahasa minat berarti kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, minat nerupakan sifat yang relatif menetap pada seseorang. Minat besar pengaruhnya terhadap kegiatan seseorang sebab dengan minat ia akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu.sedangkan pengertian minat secara istilah, telah banyak dikemukakan oleh para ahli. Diantaranya dikemukakan oleh Hilgrad yang dikutip oleh Slameto menyatakan “interst is persisting to pay attention to end enjoy some activity and event’’.22
Menurut Dercoly sebagaimana dikutip oleh Zakiah Daradjat, „‟minat itu ialah pernyataan suatu kebutuhan yang tidak terpenuhi.‟‟ Kebutuhan itu timbul dari dorongan hendak memberi kepuasan kepada suatu instink. Minat anak terhadap benda-benda tertentu dapat timbul dari berbagai sumber antara lain perkembangan instink dan hasrat, fungsi-fungsi intelktual, pengaruh lingkungan, pengalaman, kebiasaan, pendidikan dan sebagainya.23
Minat sebagai kecenderungan hati yang sudah relatif menetap pada diri seseorang untuk menyukai objek-objek atau kegiatan-kegiata yang membutuhkan perhaian dan menghasilkan kepuasan, minat merupakan suatu perangkat yang
22Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi, (Jakarta, Rineka Cipta; 1991), h.
57
23Zakiah Daradjat, dkk, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam (Cet. IV ; Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 133.
meliputi campuran perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderuangan-kecenderungan lain yang mengarahkan seseorang kepada suatu pilihan tertentu.
Minat dapat timbul karena adanya daya tarik dari luar dan juga datang dari hati sanubari. Minat yang besar terhadap sesuatu merupakan modal yang besar artinya untuk mencapai/memperoleh benda atau tujuan yang diminati itu, timbulnya minat belajar disebabkan beberapa hal antara lain karena keinginan yang kuat untuk menaikkan martabat atau memperoleh pekerjaan yang baik serta ingin hidup yang senang dan bahagia. 24
Minat diartikan sebagai kehendak, keinginan atau kesukaan yang timbul dari hati ,dan minat juga bisa dikatakan sebagai sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu yang diinginkan dan bebas untuk memilih sesuai dengan yang diinginkan.
Menurut M. Buchori sebagaiamana dikutip oleh Darmadi“minat adalah kesadaran seseorang, bahwa suatu objek, seseorang, suatu soal atau situasi mengandung sangku paut dengan dirinya”. Jadi minat harus dipandang sebagai suatu sambutan yang sadar, kalau tidak demikian minat itu tidak memiliki arti sama sekali. Sedangkan sardiman AM menyatakan, bahwa minat seseorang terhadap suatu obyek akan lebih kelihatan apabila obyek sasaran berkaitan dengan keinginan atau kebutuhan sendiri, dengan kata lain ada kecenderungan apa yang dilihat dan diamati seseorang adalah sesuatu yang berhubungan dengan keinginan dan kebutuhan seseorang tersebut.25
24Daryono, Psikologi PendidikN, (Cet, I:Jakarta,PT Rineka Cipta;1997),h.56-57
25Darmadi, Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar Siswa ( Cet. I; Yogyakarta: Deepublish, 2017), h.307.
Minat dapat pula sebagai kecenderungan yang sudah relatif menetap pada diri seseorang untuk menyukai objek-objek atau kegiatan-kegiatan yang yang membutuhkan perhatian dan menghasilkan kepuasan. Minat merupakan campuran antara perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan- kecenderungan lain yang mengarahkan seseorang kepada suatu ilihan tertentu.
Minat berhubungan dengan suatu yang menguntungkan dan dapat menimbulkan kepuasan bagi dirinya. Kesenangan merupakan minat yang sifatnya sementara adapun minat bersifat tetap (persistent) dan ada unsur memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan. Semakin sering minat diekspresikan dalam kegiatan akan semakin kuat minat tersebut, selanjutnya minat akan menjadi pupus kalau tidak ada kesempatan untuk mengekspresikannya.26
Dapat dikatakan bahwa seseorang yang mempunyai minat terhadap sesuatu, ia akan berusaha lebih keras untk memperoleh sesuau yang diminatinya atau dengan kata lain dengan adanya minat dalam diri seseorang, maka seseorang tersebut akan termotivasi untuk mendapatkan sesuatu tersebut, dan mengembangkan minat tersebut.
Minat yang dimiliki oleh setiap orang (pelajar) pastinya berbeda-beda, dengan kata lain tergantung pada masing-masing individu. Minat membaca tiap individu (peserta didik) tidaklah sama, ada pelajar yang suka membaca dan ada pula yang tidak suka membaca. Crow berpendapat ada tiga faktor yang menjadi timbulnya minat, diantaranya sebagai berikut:
26Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan ,(Cet 1, Jakarta: Pernada Media Group, 2011), h. 63- 64
1. Dorongan dari dalam individu, misal dorongan untuk makan. Dorongan untuk makan akan membangkitkan minat untuk bekerja atau mencari penghasilan, minat terhadap produksi makanan dan lain-lain.
2. Motif sosial, dapat menjadi faktor yang membangkitkan minat untuk melakukan sesuatu aktifitas tertentu, Minat untuk belajar atau menuntut ilmu oengetahuan timbul karena ingin mendapat penghargaan dari masyarakat, karena biasanya yang memiliki ilmu pengetahuan cukup luas (orag pandai) mendapat kedudukan yang tinggi dan terpandang dalam masyarakat.
3. Faktor emosional, minat mempunyai hubungan yang erat dengan emosi. Bila seseorang mendapat kesuksesan pada aktifitas akan menimbulkan perasaan senang dan hal tersebut akan memperkuat minat terhadap aktifitas tersebut.27 Ada 3 faktor menurut Crow yang menjadi timbulnya minat yaitu, Dorogan dari dalam individu, Motif Sosial, dan faktor emosiaonal.
Dari beberapa definisi dapat disimpulkan bahwa minat adalah kecenderungan hati terhadap sesuatu yang menimbulkan rasa suka terhadap suatu hal tertentu, yang disebabkan karena adanya keterkaitan atau hal yang lain. Minat juga sangat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena minat peserta didik merupakan faktor utama yang menentukan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Istilah baca dalam kata majemuknya “membaca” yang berarti melihat tulisan dan mengerti atau dapat melisankan yang tertulis kara “tulis” berarti batu atau papan batu tempat menulis (dahulu yang banyak dipakai oleh murid-murid sekolah) kemudian kata menulis ditambah akhiran “an” maka jadi kata “tulisan” akan lebih
27Abdul Rahman Shaleh dan Mihbib, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam(Jakarta:Pernada Media, 2014), h. 264-265.
mengarah kepada usaha memberikan pengertian dari baca tuli al-Qur‟an, maka tulisan berarti hasil menulis.28
Membaca dalam bahasa Indonesia berasal dari kata dasar „‟baca‟‟ yang secara sederhana dapat diartikan sebagai ucapan lafadz bahasa lisan menurut aturan-aturan tertentu. Pada dasarnya membaca meliputi beberapa aspek, yaitu:
a. Kegiatan visual yaitu melibatkan mata sebagai indera.
b. Kegiatan yang terorganisir dan sistematis, yaitu tersusun dari bagian awal sampai bagian akhir.
c. Sesuatu yang abstrak (teoritis), namun bermakna.
d. Sesuatu yang berkaitan dengan dengan bahasa dan masyarakat tertentu.
Sebagaimana disebutkan di atas dalam proses membaca ada dua aspek pokok yang saling berkaitan yaitu pembaca dan bahan bacaan. Ditinjau dari segi pelakunya, membaca merupakan salah satu dari kemampuan (penguasaan) bahasa seseorang.
Kemampuan lainnya dalam berbahasa yaitu, kemampuan menyimak (mendengarkan), berbicara, dan menulis, kemampuan mendengar dan berbicara dikelompokkan kepada komunikasi lisan sedang kemampuan membaca dan menulis termasuk dalam komunikasi tulisan.29
Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis dengan melisankan atau hanya dalam hati. Membaca proses yang dilakukan oleh pembaca untuk melihat dan memahami makna sebuah tulisan sehingga pembaca memperoleh
28Hasjar, “Penerapan Strategi Card short Dalam Meningkatkan Minat Belajar Baca Tulis Al- Qur‟an (BTQ) Peserta Didik Di Kelas VIII Smp Pgri 1 Kec. Ujung Parepare”, (Skripsi Sarjana;
Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare : Parepare, 2014).
29Srijatun, Implementasi Pembelajaran Baca Tulis Al-qur’an dengan Metode Iqro Pada Anak Usia Dini DI RA Perwanida Slawi Kabupaten Tegal, Vol 11, No. 1, Tahun 2017, h 28
pesan atau informasi dari sumber bacaan tersebut. dengan membaca kita dapat menambah wawasan yang awalnya kita tidak tahu menjadi tahu.
Menurut Tarigan menyatakan minat baca merupakan kemapuan seseorang berkomunikasi dengan diri sendiri untuk mennagkap makna yang terkandung dalam tulisan sehingga memberikan pengalaman emosi akibat dari bentuk perhatian yang mendalam terhadap makna bacaan.30
Minat baca adalah keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca.seseorang yang mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkan dalam kesediaan untuk membaca atas keinginannya sendiri.
2.2.2.2 Pengetian Menulis
Suparno dan Yunus mengatakan bahwa „‟menulis merupakan kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya‟‟.31
Tulis-menulis merupakan sutau kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan atau informasi secara tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Aktivitas menulis melibatkan beberapa unsur yaitu penulis sebagai penyampaian pesan, isi tulisan, saluran atau media, dan pembaca.
Menulis merupakan sebuah proses kreaktif yang menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis dalam tujuan, misalnya memberi tahu, meyakinkan, atau menghibur.
Istilah menulis sering melekatkan pada proses kreatif yang sejenis ilmiah. Menulis juga dapat dikatakan sebagai kegiatan merangkai huruf menjadi kata atau kalimat
30Joko D Muktiono, Aku Cinta Buku: Menumbuhkan Minat Baca Pada Anak (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2003), h. 23-24.
31Dalman, Keterampilan Menulis, h. 4.
untuk disampaikan kepada orang lain, sehingga orang lain dapat memahaminya.
Dalam hal ini dapat terjadi komunikasi antara penulis dan pembaca.32
Tulis menulis merupakan suatu kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan atau informasi secara tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya.aktivitas menulis melibatkan beberapa unsur yaitu penulis sebagai penyampaian pesan, isi tulisan, dan pembaca.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan kegiatan menggerakkan tangan dengan menggunakan media atau alat tertentu dimana tujuannya untuk menulis huruf atau menulis sebuah kalimat yang dapat disampaikan kepada orang lain.
2.2.2.3 Pengertian al-Qur'an
Al-qur‟an adalah kalam Allah Swt. Yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw. melalui Malaikat Jibril dengan lafal dan maknanya.al-Qur‟an sebagai kitab Allah menempati posisi sebagai sumber pertama dan utama dari seluruh ajaran Islam dan berfungsi sebagai petunjuk atau pedoman bagi umat manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup dunnia dan akhirat.33
Al-qur‟an sebuah kitab suci utama dalam agama Islam, dimana umat Islam pecaya bahwa kitab diturunkan olehAllah Swt. Kepada nabi Muhammad Saw melalui perantara Malaikat jibril.
Ajaran yang terkandung dalam al-Qur‟an itu terdiri dari dua konsep besar, yaitu berhubungan dengan masalah keimanan yang disebut Aqidah dan yang berhubungan dengan amal yang disebut syari‟ah, al-Qur‟an mempunyai beberapa
32Dalman, Keterampilan Menulis, h. 3-4.
33Departemen Pendidikan Nasional, Ensiklopedia Islam (Jakarta: Bagian Proyek Agama Pendidikan Dasar, 2002), h.132.
kekhususan yang membedakan dengan kitab-kitab yang terjaga, kitab semua ilahi, mukjizat, kitab yang jelas dan mudah, kitab yang terjaga, kitab semua Agama, kitab untuk semua zaman dan diperuntukkan bagi semua manusia.al-Qur‟an mempunyai tujuan dan sasaran, yaitu meluruskan akidah dan persepsi tentang uluhiyah, nubuwah dan pembahasan, manusia serta hak-haknya dan lain-lain.34
Al-qur‟an sebagai salah satu rahmat yang tiada tandingannya bagi alam semesta. Di dalamnya terkumpulwahyu ilahi yang menjadi petunjuk, pedoman dan pelajaran bagi siapa saja yang mempercayai serta mengamalkan. Kandungan al- Qur‟an Aqidah, Ibadah, Akhlak.
Al-qur‟an adalah sumber utama ajaran Islam dan pedoman hidup bagi setiap muslim. al-Qur‟an bukan sekedar memuat petunjuk tentang hubungan manusia dengan Tuhan, tetapi juga mengatur hubungan manusia dengan sesamanya (hablum min Allah wa hablum min an-nas), serta manusia dengan alam sekitarnya. Untuk memahami ajaran Islam secara sempurna (kaffah), diperlukan pemahaman terhadap kandungan al-Qur‟an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari secara sungguh-sungguh dan konsisten.35
Al-qur‟an kitab suci yang mana isinya mencakup pokok-pokok syari‟at yang terdapat dalam kitab-kitab suci yang diturunkan.dan sebagai podaman hidup umat Islam, al-Qur‟an juga apabila kita membacanya dengan baik dan benar menagndung nilai ibadah yang sangat mulia di sisi AllahSwt.
Dari pengertian diatas dapat disimpulakan bahwa al-Qur‟an merupakan sumber ajaran utama umat Islam dimana al-Qur‟an di jadikan sebagai pedoman hidup
34Yusuf Al-Qardhawi, Pengantar Studi Hadits (Jakart: Pustaka Al-Kautsar,2002), h.20
35Said Agil Husin Al-Munawar, Al-Qur’an Membangun Tradisi Hakiki ( Cet. 3; Jakarta:
Ciputat Press, 2003), h. 3.
sehingga terjalin hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama manusia, dan manusia dengan alam sekitarnya.
Sebagaimana firman Allah Qur‟an surat Adz-Dzariat ayat 56:
اَم َو تْقَلَخ ن ِجْلا َسْنِ ْلْا َو لِّإ
﴿ ِنو د بْعَيِل ٦٥
﴾
Terjemahanya:
“Dan tidak aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah kepada ku.”36
Sifat hubungan antara manusia dengan Allah Swt dalam ajaran Islam bersift timbal-balik, yang di maksud dengan timbal-balik yaitu bahwa manusia melakukan hubungan dengan Tuhan dan juga Tuhan melakukan hubungan dengan manusia. dan tujuan hubungan manusia dengan Allah adalah dalam bentuk pengabdian atau ibadah.
Degan kata lain, tugas manusia di dunia ini adalah beribadah kepada Allah Swt.
Menurut M. Quraish Shihab, al-Qur‟an secara harfiyah berarti bacaan sempurna. Ia merupakan suatu nama pilihan Allah yang sesungguhnya tepat, karena tiada bacaan pun sejak manusia mengenal tulis baca lima ribu tahun yang lalu dapat menandingi al-Qur‟an, bacaan sempurna lagi mulia.37
Adapun yang membedakan al-Qur‟an dari kitab-kitab lainnya.
1. Dari segi isinya al-Qur‟an adalah kalamullah atau firman Allah Swt. Dan kalamullah itu mempunyai keistimewaan-keistimewaan yang tak mungkin dapat ditandingi olehh perkataan lainnya.
36Kementerian Agama Republik Indonesia, Mushaf Al- Qur’an Terjemah (Jakarta: CV Pustaka Jaya Ilmu, 2014), h. 523
37Anshori, Ulumul Qur’an: Kaidah-Kaidah Memahami Firman Tuhan (Cet, I;
Jakarta:Rajawali Pers, 2013), h. 17
2. Dari cara turunnya, al-Qur‟an diturunkan melalui Malaikat Jibril yang terpercaya (al-Ruh al-Amin).
3. Dari segi pembawaannya, al-Qur‟an diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. bin Abdullah, seorang Rasul yang dikenal bergelar al-Amin (terpercaya) 4. Dari segi fungsinya, al-Qur‟an berfungsi sebagai dalil atau petunjuk atas
kerasulan Nabi Muhammad Saw. dan juga sebagai pedoman hidup bagi umat manusia diseluruh alam semesta dan bagi siapa yang membacanya akan mendapat pahal yang berlipat ganda, karena termasuk salah satu bentuk ibadah, serrta bisa dijadikan sebagai petunjuk dalam menjalani kehidupan dunia ini.
5. Dari segi sususnannya, al-Qur‟an terhimpun dalam suatu mushaf yang terdiri dari ayat-ayat dan surat-surat.
6. Dari segi penyampaian, al-Qur‟an disampaikan kepada umat manusia dengan cara mutawattir, artinya disampaikan oleh sejumlah orang semuanya pergantian.38
Maksud dari penjelasan diatas bahwa al-Qur‟an memiliki keistimewaan dari kitab lainnya dan al-Qur‟an diturnkan oleh Allah Swt melalui perantara malaikat Jibril. Untuk dijadikan pedoman hidup bagi umat manusia dan dijadikan petunjuk bagi keselamatan dunia dan di akhirat kelak.
Peranan al-Qur‟an sangat penting sebagai pedoman yang bisa dipahami dan diamalkan dalam kehidupan. Kita harus bisa membaca sebagaimana peringatan dari al-Qur‟an yang memiliki peranan yang snagat penting disamping menjelaskan keutamaan al-Qur‟an yang mencakup hidayahNya juga meberika motivasi pada
38Abuddin Nata, Al-qur’an Dan Hadis, h.57.
interaksi denganya, menjanjikan pahala yang berlipat ganda serta ancaman atas yang berpaling dan meninggalkannya denganya, dengan siksa yang amat pedih sebagai balasannya.39
Maksud dari penjelasan diatas bahwa al-Qur‟an sangat berperan penting dalam kehidupan kita karena belajar dan membaca al-Qur‟an merupakan kewajiban yang utama bagi setiap umat muslim karena al-Qur‟an didalamnya berisi tentang pokok- pokok ajaran Islam.
Al-qur‟an adalah kalam Allah Swt, yang sangat penting bagi umat manusia, turunya al-Qur‟an secara berangsur-angsur dan disampaikan kepada umat muslim yang wajib kita ketahui dan pahami isinya, dan al-Qur‟an diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. dan dijadikan sebagai pedoman hidup umat muslim bagi yang membacanya merupakan ibadah. dan al-Qur‟an adalah kitab terakhir sekaligur penyempurna dari Agama Islam yang memberikan kedamaian dan ketentraman di dunia dan di akhirat kelak.
2.2.2.4 Adab-Adab Dalam Membaca al-Qur‟an
Segala perbuatan yang dilakukan manusia memerlukan etika dan adab untuk melakukannya, apalagi dalam membaca al-Qur‟an. Sebagaimana kita ketahui bahwa al-Qur‟an adalah kalam Allah Swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Swt.
Sebagai petunjuk bagi orang yang bertaqwa dan membacanya adalah suatu ibadah.
Oleh karena itu, ada beberapa adab dalam membaca al-Qur‟an, diantaranya.
Sebagaimana firman Allah Qur‟an surat Al-A‟araf ayat 204 :
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِِِِ
39Hafizah bin Muhammad Al-Hikmi, Interaksi dengan Al-qur’an (Cet, I; Jakarta: darul Hak, 2001), h.42
Terjemahnya:
“Dan apabila dibacakan Al Quran, Maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat”.
1. Suci dari Hadas dan Najis
Bagi seorang muslim, menghormati dan memuliahkan al-Qur‟an adalah suatu keharusan yang tidak boleh ditinggalkan. Dan termasuk sikap yang mencerminkan rasa hormat kita terhadap al-Qur‟an ialah membersihkan diri dari hadas dan najis ketika hendak memegang dan membca Ak-qur‟an.
2. Tulus dan ikhlas dalam membaca al-Qur‟an
Niat dalam beramal sangat menentukan nilai dan kualitas amal yang dilakukan seseorang.Apabila seseorang melakukan sesuatu perbuatan dengan niat untuk beribadah kepada Allah Swt maka itulah perbuatan yang bernilai ibadah dihadapan Allah Swt.
3. Didahului dengan membaca Ta‟awudz dan Basmallah
Memohon perlindungan Allah dari godaan setan ketika hendak membaca al- Qur‟an dengan baik, terhindarkan dari kesalahn dalam membaca dan memahami makna yang terkandung di dalamnya, dan terhindarkan pula dari rasa malas yang didatangkan setan dalam jiwa. Selain itu, membaca ta‟awudz setiap kali hendak membaca al-Qur‟an.40
Menurut Samsul Munir Amin dan Haryanto dalam buku Etika Berdzikir berdasarkan al-Qur‟an dan Sunnah juga terdapat beberapaadab dalam membaca al- Qur‟an di antarnya.
40Sayyid Muhammad Alwi-Maliki, Keistimewwan-keistimewaan Al-Qur’an (Cet. I;
Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2001), h. 66-74
4. Serius dan sungguh-sungguh dalam membaca al-Qur‟an memperindah bacaan al-Qur‟an
Karena al-Qur‟an adalah kitab yang agung dan mulia yang diturunkan Allah Swt. Kepada umat manusia untuk menjadi pedoman dan petunjuk pada jalan yang lurus, Al‟qur‟an haruslah dibaca dengan penuh kesungguhan hati, dengan berupaya memikirkan makna yang terkandung di dalamnya.
5. Tenang dan perlahan-lahan dalam membaca al-Qur‟an
Membaca al-Qur‟an dengan teliti dan perlahan-lahan adalah cara membaca al- Qur‟an yang paling baik, dan lebih mencerminkan pemulihan dan penghormatan terhadap al-Qur‟an yang mulia. Selain itu, membaca al-Qur‟an dengan tenang dan perlahan-lahan juga akan sangat membantu seseorang untuk lebih khusyuk dan akan membantunya untuk mampu mencerna dan memahami makna yang terkandung di dalamnya.
6. Merendahkan suara saat membaca al-Qur‟an
Termasuk sikap yang baik dan dianjurkan dalam membaca Al‟qur‟an, yaitu al- Qur‟an dibaca dengan suara yang halus, lembut, dan tidak terlalu keras dalam arti merendahkan suara.
7. Membaca atau mendengar al-Qur‟an secara secara seksama
Membaca atau mendengarkan bacaan al-Qur‟an dengan seksama adalah sikap dan perbuatan yang sangat dianjurkan karena yang kita baca atau kita dengar bukanlah sembarangan perkataan, juga bukanlah sembarangan buku,melainkan firman Allah Swt Yang Maha Agung.
8. Berhenti untuk berdoa ketika membaca ayat-ayat Rahmat atau Azab
al-Qur‟an selain terkandung ayat-ayat yang memberikan kabar gembira dan peringatan, juga terdapat doa-doa yang baik dan mustajab. Oleh karena itu, apabila seseorang sedang membaca al-Qur‟an dan sampai pada ayat-ayat doa, hendaklah ia berhenti sejenak untuk berdoa kepada Allah.
9. Sujud Tilawah ketika membaca ayat sajadah
Di dalam al-Qur‟an juga terdapat ayat-ayat sajadah, yaitu ayat-ayat yang memerintahkan kita untuk bersujud, dan sebagai bentuk ketaatan kita terhadao Allah Swt, sekaligus untuk membuktikan ketulusan iman dan taqwa terhadap-Nya.
10. Berusaha memenuhi kaidah tajwidnya
Termasuk etika dalam membaca al-Qur‟an yang harus diperhatikan ialah membaca al-Qur‟an sesuai dengan ilmu tajwid, yaitu kaidah mengenai bacaan al- Qur‟an. Apabila al-Qur‟an dibaca dengan serampangan tanpa menggunakan kaidah ilmu tajwid, artinya membaca Al‟qur‟an dengan tidak mengindahkan tata aturan dalam membacanya, hal ini tidak hanya akan menjadikan bacaan al-Qur‟an berantakan dan tidak enak didengarkan, dan juga akan dapat merubah makna serta kandungan ayat yang dibacanya.
11. Memperbanyak bacaan al-Qur‟an dan menamatakannya
Tidak ada bahan bacaan yang lebih baik, lebih bermutu, dan lebih bermanfaat selain al-Qur‟an. Oleh karena itu, Rasulullah Saw sangat menganjurkan kita untuk memperbanyak dalam membaca al-Qur‟an dan berusaha untuk mengkhatamkannya.
12. Menghormati dan memuliakan al-Qur‟an
Sebagai seorang muslim, kita memiliki kewajiban untuk memuliakan dan menghormati al-Qur‟an. Termasuk sikap yang mencerminkan rasa hormat terhadap
kitab Allah Swt dengan penuh kesungguhan dan berupaya untuk meresapi makna yang terkandung di dalamnya.
Demikianlah beberapa adab dalam membaca al-Qur‟an. Mudah-mudahan dengan mengikuti petunjuak Allah Swt dan Rasulullah Saw tersebut, kita dapat memetik segala manfaat dan fadhilah dari membaca al-Qur‟an.41
2.2.2.4 Keutamaan membaca al-Qur‟an
Membaca al-Qur‟an merupakan pekerjaan yang utama, yang mempunyai bebagai keistimewaan dibandingkan dengan membaca bacaan yang lain. al-Qur‟an mempunyai beberapa keutamaan, yaitu.
1. al-Qur‟an akan menjadi penolong dan pembela pada hari kiamat bagi siapa saja yang bersedia membaca dan merenungi makna serta kandunganya.
2. Pembaca dan pengamal al-Qur‟an adalah orang yang paling baik dan utama dihadapan Allah Swt.
3. Membaca al-Qur‟an memiliki paha besar dan berlipat ganda.
4. Pembaca dan pengamal al-Qur‟an laksana buah manis yang harum baunya.
5. Membaca al-Qur‟an akan dapat mengangkat derajat dan martabat kita pada derajat yang luhur dan mulia di hadapan Allah Swt.
6. Membaca al-Qur‟an akan mendatangkan rahmat Allah Swt, dan memberikan ketentraman dalam hati dan jiwa.
7. Membaca al-Qur‟an akan memberi ketenangan dan kedamaian hati, dan sangat bermanfaat bagi kesehatan jiwa.
41Samsul Munir Amin dan Haryantoo, Etika Berdzikir berdasarkan Al-qur’an dan Sunnah (Cet I; jakarta: Sinar Grafika Offiset, 2011), h.48-59.
8. Muslim yang bersedia membaca al-Qur‟an adalah muslim yang kuat dan teguh.
9. Membaca al-Qur‟an akan mendatangkan kebaikan di dunia dan akhirat.
10. Membaca al-Qur‟an menjadikan seorang hamba Allah Swt yang mulia dan terhormat, akan disandingkan bersama para para Nabi dan Rasul pilihan-Nya 11. Dengan membaca al-Qur‟an, kita akan mendatangkan pertolongan dan
perlindungan Allah Swt di dunia dan akhirat.
12. Membaca al-Qur‟an dengan meresapi makn serta kandungan yang terdapat di dalamnya akan menyembuhkan hati yang skit dan jiwa yang luka.
13. Membaca al-Qur‟an akan mendatangkan cinta dan kasih Allah Swt kepada kita.
Demikian di antara keutamaan yang tdapat kita petik dengan membaca dan merenungi al-Qur‟an.42
Adapun keutamaan dalam membaca al-Qur‟an antara lain :
1. Nilai Pahala, kegiatan membaca al-Qur‟an persatu hurufnya dinilai satu kebaikan dan satu kebaikan ini dapat dilipatgandakan hingga sepuluh kebaikan.
2. Obat (terapi) jiwa yang gundah. Membaca al-Qur‟an bukan saja amal ibadah, namun juga bisa menjadi obat dan penawar jiwa gelisah, pikiran kusut, nurani tidak tentram, dan sebaginya.
42Samsul Munir Amin dan Haryantoo, Etika Berdzikir berdasarkan Al-qur’an dan Sunnah (Cet I; jakarta: Sinar Grafika Offiset, 2011), h.45-47.
3. Memberikan syafaat. Disaat umat manusia diliputi kegelisahan pada hari kiamat, al-Qur‟an bisa hadir memberikan pertolongan bagi orang-orang yang senantiasa membacanya di dunia.
4. Menjadi nur di dunia sekaligus menjadi simpanan di akhirat dengan membaca al-Qur‟an, maka seorang muslim akan ceria dan berseri-seri.
5. Malaikat turun memberikan rahmat dan ketenangan. Jika al-Qur‟an dibaca, malaikat akan turun memberikan si pembaca itu rahmat dan ketenangan.43 Baca Tulis al-Qur‟an merupakan suatu model yang sangat penting untuk memahami isi kandungan al-Qur‟an. Kebanyakan orang lalai dari perintah Allah Swt., karena mereka tidak dapat membaca dan memahami serta menghayati isi yang terkandung didalamnya, untuk itu seorang pendidik sangat berperan aktif dalam meningkatkan minat belajar peserta didik agar mencintai al-Qur‟an.44
Baca tulis al-Qur‟an pembelajaran membaca dan menulis yang ditekankan pada upaya memahami, dan membiasakan melafadzkannya serta menuliskannya.
Tujuan dari pembelajaran baca tulis al-Qur‟an agar dapat membaca atapu melafadzkan huruf hijaiyah dengan lancar, serta dapat menulis huruf hijaiyah, dan mengajarkan kepada peserta didik agar mencintai al-Qur‟an.
2.3 Tinjauan Konseptual
Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan menghindari kemungkinan adanya kesalah pahaman pengertian mengenai isi yang terkandung dalam
43Ahmad Syarifuddin, Mendidik Anak Membaca, Menulis, dan Mencintai Al-Qur’an (Jakarta:
Gema Insani, 2004), h. 46-48
44Hasjar, “Penerapan Strategi Card short Dalam Meningkatkan Minat Belajar Baca Tulis Al- Qur‟an (BTQ) Peserta Didik Di Kelas VIII Smp Pgri 1 Kec. Ujung Parepare”, (Skripsi Sarjana;
Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare : Parepare, 2014).
pembahasan judul penelitian ini. Dalam hal ini penulis hanya mengemukakan penjelasan beberapa hal yang dianggap penting yaitu:
2.3.2 Upaya adalah kegiatan dengan mengarahkan tenaga, pikiran atau badan untuk mencapai suatu maksud.
2.3.3 Minat adalah dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa peserta didik lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya . minat timbul karena adanya keinginan yang kuat atau menyukai suatu hal dari pada hal lainnya. Dapat dilihat melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Minat mempengaruhi proses dan hasil belajar, jika seseorang tidak berminat untuk mempelajari sesuatu tidak dapat diharapkan bahwa dia akan berhasil dengan baik dalam mempelajari hal tersebut, sebaliknya, jika seseorang belajar dengan penuh keinginan atau minat belajar yang sangat tinggi, maka dapat diharapkan bahwa hasilnya akan lebih baik.
Dari variabel tersebut, penulis akan menggali secara mendalam upaya guru dalam meningkatkan minat baca tulis al-Qur‟an (BTQ) peserta didik di Madrasah Ibtidayyah DDI Kariango Pinrang.
2.4 Kerangka Pikir
Kerangka pikir merupakan gambaran tentang pola hubungan antara konsep dan variabel secara koheren yang merupakan gambaran yang utuh terhadap fokus penelitan. Sebagai gambaran untuk menjelaskan variabel yang diteliti, maka model kerangka pikir yang penulis lampirkan adalah sebagai berikut:
BaganKerangkaPikir:
BAB III
BAB III
Madrasah Ibtidayyah DDI Kariango Pinrang.
Guru Upaya Guru Dalam
Meningkatkan Minat Baca Tulis Al-qur‟an
Peserta Didik
Minat Baca tulis Al-qur‟an
METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Ditinjau dari fokus kajian penelitian ini, menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci.45
Penelitian ini digunakan untuk mendapatkan gambaran secara mendalam tentang upaya guru dalam meingkatkan minat belajar peserta didik pada pembelajaran Baca Tulis al-Qur‟an di Madrasah Ibtidayyah DDI Kariango Pinrang.
Jenis penelitian yang digunakan kualitatif dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (filed resear) yaitu peneliti berangkat kelapangan untuk mengadakan