Survival escapement

(1)

Ledhyane Ika Harlyan

Dept. of Fisheries Resources Utilization and Marine Science Fisheries Faculty, Brawijaya University

(2)

Tujuan Instruksional Khusus

 Mahasiswa dapat mengetahui survival escapement dari species target/non target setelah lolos dari alat tangkap untuk dapat mengidentifikasi dan

menghitung level kematian setelah pelolosan.

2 LED - Trammel net - Fishing Technology's files

(3)

Mengapa survival escapement???



Ikan yang tertangkap sangat bervariasi (species+ukuran)



Jumlah by-catch mencapai 18% dari total tangkapan trammel net.

(Purbayanto, 2001)



Fish survival (post-release after escaping from fishing gear) menjadi hal yang penting dalam membangun perikanan yang lestari

(sustainable fisheries), dgn cara:

1. Meningkatkan disain alat tangkapmemiliki selektivitas tinggi (metode 1)

2. Meningkatkan metode pelepasan (catch and release methods) pada alat tangkap yang memiliki selektivitas rendah. (metode 2)

(4)

Mengapa survival escapement???

 Banyak penelitian hanya berkonsentrasi pada pelolosan ikan pada codend trawl.

Metode untuk mengobservasi “survival of fish”

1. Menggunakan “cage” yang disetting di dasar laut.

2. Menggunakan laboratorium tank (waktu yang disesuaikan)

(5)

Faktor-faktor yang mempengaruhi “survival of fish”

 Penurunan tekanan saat ikan diangkat ke permukaan

 Lama penanganan hasil tangkapan/alat tangkap di atas kapal  lama terkena sinar matahari

 Gesekan akibat kontak dengan alat tangkap

 Penelitian untuk memperkirakan efek yang terjadi pd berbagai spesies

 Keadaan spesies yang tertangkap

 Panjang badan  berhubungan dengan keselamatan setelah tertangkap

(6)

The Research

Survival of Japanese whiting ( Sillago japonica) and by-catch

species captured by a sweeping trammel net (Purbayanto, 2001)

Triple walled net Dregging net

Inner :27.5mm Single net : 30 mm Outer:300mm

(7)

The research

 Lama operasi :

a. Setting : 3+1 menit b. Sweeping : 6+1 menit c. Hauling :10+3 menit

 Dilepaskan dr alat tangkap  observasi keadaan ikan yang tertangkap dalam laboratorium selama 4 hari

(Menurut Wassenberg & Hill (1993), 4 hari observasi merupakan durasi waktu minimum untuk “the survival of animal” yang dilepaskan dari trawl)

 Temperatur : 15 – 17 derajat selsius

(8)

4 kondisi tertangkapnya ikan:

1.

Snagged

: ketika ikan tertahan pada mata jaring sepanjang bagian kepala dari mulut hingga pre operculum (keping tutup insang depan)

2.

Gilled

: ketika ikan tertahan pada mata jaring sepanjang bagian kepala dari operculum (tutup insang utama) hingga bagian depan dorsal fin (sirip punggung)

3.

Entangled

: jika salah satu bagian badan ikan (gigi, rahang, sirip, dll) tertahan oleh jaring hingga mengakibatkan badan ikan terbelit kuat pada jaring

4.

Pocketed

: Ketika ikan terperangkap dalam jaring dengan kantong yang terbentuk dari jaring dengan ukuran mesh kecil diantara dua

dinding jaring yang ber-meshsize lebih besar

(9)

THE SURVIVAL OF FISH

 Ikan yang tertangkap dengan cara “pocketed” memiliki survival ratio sebesar 27% jauh lebih tinggi dibanding dengan cara “gilled” dan “entangled”.

 “Gilled & entangled fish” akan mengalami stres yang lebih tinggi dan masa recovery yang lebih lama daripada “pocketed fish”

 Kebanyakan dari by-catch species yang tertangkap akan “survive” dalam 4 hari setelah penangkapan.

 Sebanyak 60% Japanese whiting mati yang diteliti mengalami goresan luka dan kerusakan pada permukaan badannya.

 Pada by-catch, kerusakan badan hanya terjadi pada beberapa spesies.

 Beberapa species by-catch akan dapat tetap “survive” setelah 4 hari,

sedangkan Japanese whiting mengalami kematian selama proses observasi.

LED - Trammel net - Fishing Technology's files 9

LENGTH OF FISH VS CAPTURED CONDITION????

Besar  pocketed , kecil  gilled tidak signifikan

(10)

Results…

 Metode catch and release fishing (metode 2) sangat tidak tepat dilakukan pada immature species

 Metode tersebut tidak tepat dilakukan pada perikanan Japanese whiting apalagi ikan kecil yang tertangkap dengan cara gilled yang memiliki survival ratio sangat rendah.

 Metode yang lebih tepat untuk alat tangkap sweeping trammel net pada japanese whiting adalah

peningkatan selektivitas alat tangkap trammel net (metode 1)

(11)

6 kerusakan badan ikan Japanese

whiting setelah catch and release fishing

(12)

CAPTURE AND RELEASE METHODS:

1. Survival of fish yang lolos dari alat tangkap selama operasi penangkapan sedang berlangsung

2. Survival of fish yang ditangkap oleh alat tangkap kemudian dilepaskan pada saat di atas dek kapal

Kondisi lingkungan dan fisik ikan akan lebih buruk pd poin 2.

(13)

Faktor utama yang menyebabkan ikan yang lolos dari trawl mengalami stres, luka dan kematian

 Efek ukuran dan bentuk mata jaring

Peningkatan ukuran mata jaring  mengurangi kerusakan badan ikan yang lolos

(14)

 Efek ukuran ikan

Semakin panjang ikan, semakin meningkat survival (wileman et all, 1999).

Peningkatan luka dan kematian terjadi pada individu yang melewati mesh dan grid (kesulitan akibat ukuran fisik)

Namun, berdasarkan kemampuan renang, ikan yang lebih besar akan sedikit mengalami luka dan kematian dibanding ikan kecil.

Faktor utama yang menyebabkan ikan yang lolos dari

trawl mengalami stres, luka dan kematian

(15)

Faktor utama yang menyebabkan ikan yang lolos dari trawl mengalami stres, luka dan kematian

 Potential healing

Kualitas abrasi dari material jaring akan menyebabkan ikan mengalami luka selama towing, khususnya di

codend dimana individu akan merasa kelelahan dan sesak.

Infeksi pada kulit (nanah) akibat bakteri septicaemia selama musim panas (Mellergaard and Bagge, 1998) Apakah luka pd kulit menyebabkan kematian?????

(16)

 Efek karena kelelahan (renang)

Pengurangan gula darah secara signifikan pada

escapees setelah berenang menghindari towing speed trawl akan meningkatkan stres yang menjadi

penyebab kematian.

Towing speed memberikan efek terhadap kemampuan renang ikan dalam dan selama lolos dari trawl 

belum ada publikasi.

Faktor utama yang menyebabkan ikan yang lolos dari

trawl mengalami stres, luka dan kematian

(17)

Faktor utama yang menyebabkan ikan yang lolos dari trawl mengalami stres, luka dan kematian

 Efek pergerakan kapal pada saat towing dan hauling

 Efek lolos pada saat hauling

1. Codend mengalami tekanan hingga dalam keadaan tertutup.

2. Ikan tdk dpt lolos kecuali pd saat trawl sdh di permukaan

3. Ikan mengalami dekompresi gelembung renang rusak  terapung di permukaan  dimangsa burung

 Efek temperatur air

Menurut Davis (2002) temperatur yang rendah menyebabkan menurunnya swimming performance dan fokus  berkurangnya kemampuan untuk lolos dari trawl  kematian.

 Efek keberadaan cahaya

Lihat kembali Matsushita (2004)Reaction of Juvenile Flounder to grid separtaors

(18)

Faktor utama yang menyebabkan ikan yang lolos dari trawl mengalami stres, luka dan kematian

 Efek dari lama towing

1. Ikan akan segera berusaha lolos dari codend jika tidak dilakukan maka mereka akan segera kelelahan dan masuk ke tangkapan

2. Ikan yang berusaha lolos pada saat hauling.

Dihubungkan dengan ukuran codend, komposisi hasil tangkapan dan kecepatan towing.

 Efek dari jenis kelamin

betina yang sedang akan memijah lebih rentan (berubah morfologinya) dibanding jantan

(19)

(20)

Beberapa perkembangan yang dilakukan…

1. Mengurangi waktu ikan kontak dengan alat tangkap (towing period)

2. Membiarkan ikan lolos sebelum masuk ke dalam codend

3. Voluntary escape > mechanical sorting  tingkatkan visibility

4. Gunakan escape panel, grid dan BRD

(21)

Beberapa perkembangan yang dilakukan…

(22)

Beberapa perkembangan yang dilakukan…

(23)

Reference

 Purbayanto, A. 2001. Survival of Japanese whiting Sillago japonica and by-catch species captured by sweeping trammel net. Fisheries Science vol 67, page:21-29.