HUKUM
ISLAM BAB II
“SYARIAH, FIKIH, DAN HUKUM ISLAM”
Nama : Muhammad Ikhsan Npm : 2010012111268
Kelas : IH/ 6 A
A SYARIAH
Syariah adalah aturan atau undang-undang Allah yang berisi tata cara pengaturan prilaku hidup manusia dalam melakukan hubungan dengan allah, sesama manusia, dan alam sekitarnya untuk mencapai keridhaan Allah yaitu keselamatan di dunia dan akhirat (Nurdin, 1995:101).
Secara garis beasar, syariah meliputi dua hal pokok yaitu : ibadah dalam pengertian khusus atau ibadah mahda yang disebut kaidah ibadah murni dan ibadah dalam arti umu atau muamalah atau ibadah ghair mahda.
Kaidah ibadah adalah norma yang mengatur caradan tata cara manusia berhubungan langsung denganAllah SWT, tidak boleh ditambah-tambah atau dikurangi.Sebabnya adalah karena tata hubungan dengan Allah itutetap, tidak. boleh diubah-ubah. Ketentuannya telah pastiditetapkan oleh Allah sendiri dan dijelaskan kemudiansecara rinei oleh Rasui-Nya. Ibadah mahdah sifatayatetutup, berlaku suatu kaidah hukum yakni asal dalamibadah mahdah adalah batal sampai ada dalil yangmemerintahkannya (Djazuli,2005:114).
1. Kaidah Ibadah
Dalam kaidah muamalah hanya pokok-pokoknya atau prinsip-prinsipnya saja yang ditentukan dalam al-Our'an dan Sunnah Nabi Muhammad. Perinciannya terbuka bagi akal manusia yang memenuhi syarat untul berijtihad (bersungguh-sungguh dengan mempergunakan seluruh kemampuan) mengaturnya lebih lanjut den menentukan kaidahnya menurut ruang dan waktu.Karena itu mengenai hubungan sosial manusia kaidahnya dapat saja berubah. dan diadakan perubahan, misalnya penafsiran (interpretasi) yang perumusannya disesuaikan dengan masa dan tempat tertentu. Umpamanya mengenai perubahan kaidah yang membolehkan seorang laki-laki beristri lebih dari seorang yang tercantum dalam al-Qur'an surat An-Nisa' (4) ayat 3 dikubungkan dengan ayat 129 surat yang sama, yang mensyaratkan adil terhadap para istri.
Di Indonesia perubahan kaidah itu dapat dilihat dalam Pasal 3 dan 4 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, yang menentukan syarat-syarat yang harus mdipenuhi ole seorang laki-laki apabila in hendak beristri lebih dari seorang
SYARIAH
II. Kaidah Muamalah
Kaidah-kaidah muamalah ini dapat di bagi ke dalam dua bagian besar, yakni :
a. Kaidah yang mengatur hubungan perdata, misalnya hukum-hukum munakahat(hukum perkawinan),wirasah (hukum kewarisan), jual beli, sewa-menyewa,perjanjian dan sebagainya.
b. Kaidah yang mengatur hubungan publik, misalnya hukum-hukum jinayat (hukum pidana), khilajah atau al-ahkam as-sulthaniyah (hukum ketatanegaraan), siyar (hukum internasional) serta hukum mukhasamat (hukum acara) dan lain-lain.Guna memahami, mendalami dan merinci syariah agar dapat menjadi pegangan (norma) hidup seorang muslim baik sebagai manusia pribadi maupun sebagal anggota kehidupan sosial berkembang satu ilmu dinamakan ilmu fikih.
SYARIAH
II. Kaidah Muamalah
B FIQIH
Fikih secara etimologi berarti al fahmu yaitu paham yang mendalam (Syah, 1992:13). Al-Asfahani memaknai fikih dengan ketajaman pemahaman menyangkut inti persoalan secara mendalam (Asfahani, 126). Dalam bahasa Arab standar modern, "Figh" berarti "Yurisprudensi" secara umum, baikitu Islam atau sekuler (Mudawam,2012:413).
Istilah fikih sendiri merupakan hasil pemahaman mujtahidterhadap ayat-ayat yangtidaK tegaspengembangannya, serta aturan-aturan tambahan yang dilakukan dalam menunjang
pelaksanaan al-Qur'an dan Sunnah (Efendi:9). Fikih bisa berubah dan berkembang sesuai deugan kapasitas daya nalar mujtahid dan sesuai dengan perkembangan zaman (Nasution, 1979:7).
Dengan demikian dapat dipahami bahwasanya fikih merupakan sisi praksis dari syariat itu sendiri.
Fazlur Ralman menyebut 11kih sebagai petunjuk praktis pengalaman syariat atau konsep fungsional bagi keberadaan syariat (Saebani,2007:42).
FIQIH
Fikih sebagai hasil pemikiran dan pemahaman manusia tentang syariah bisa berbeda di suatu tempat dengan tempat yang. lain. Umpamanya dalam hal batas minimal umur perkawinan di Negara-negara Islam atau mayoritas muslim, sebagaimana tabel berikut ini :
NO NEGARA MINIMAL USIA KAWIN
PRIA WANITA
1 Aljazair 21 18
2 Banglades 21 18
3 Mesir 18 16
4 Indonesia 19 19
5 Iraq 18 18
6 Yordania 16 15
7 Libanon 18 17
8 Libya 18 16
9 Malaysia 18 16
FIQIH
10 Maroko 18 15
11 Yaman utara 15 15
12 Pakistan 18 16
13 Somalia 18 16
14 Yaman selatan 18 16
15 Syria 18 17
16 Tunisia 19 17
17 Turki 17 15
C HUBUNGAN SYARIAT DENGAN FIQIH
Syariat diartikan dengan ketentuan yang ditetapkanAllah dan yang dijelaskan oleh Rasul-Nya tentang tindaktanduk manusia di dunia dalam mencapai kehidupan yangbaik di dunia dan akhirat.
Ketentuan syara' itu terbatasdalam firman Ailah dan sabda Rasul.
Semua tindakan manusia di dunia dalam tujuannyakehidupan yang baik itu harus tunduk kepada kehendakAllah dan Rasul. Kehendak Allah dan Rasul itu sebagiantelah terdapat secara tertulis dalam kitab-Nya yang disebutsyariat sedangkan sebagian besar lainnya tersimpan di balikapa yang tertulis itu.
Untuk mengetahui keseluruhan apa yang dikehendakiAllah tentang tingkah laku manusia itu harus adapemahaman yang mendalam tentang syariat hingga secaraamaliyah syariat itu dapat
diterapkan dalam kondisi dansituasi bagaimanapun. Hasil pemahaman yang
dituangkandalambentuk ketentuanyangterperinci dandiformulasikan sebagai hasil pemahaman terhadap syariatitu disebut fikih.
Pemahamanterbadap syariat itu mengalamiperübahan sesuai dengan perubahan situasi dan kondisimanusia yang menjalankannya. Fikih itu biasa dinishatkankepada mujtahid yang menformulasikan, seperti fikih.
Hanafi, fikih Syaff'i, fikih Syi'ah dan sebagainya, sedangkan syara' selalu dinisbatkan kepada Allah SWT (Ali,2011:16).
D PERBEDAAN ANTARA SYARIAH DAN FIQIH
Perbedaan antara syariah dan filqih (Ratig, 1995:4 danAli,2011:6), sebagal berikut :
Syariat (ordapat detam Al Quir'an dan Eladits (valyu"Allah dan sunnah Nabi Muhammad S..w) sedangkan nikth terdapat dalam kitab- kitab filih yang merupakan pomahaman manusia yang memenuli syarat tentang syariat dan hasil pemahaman itu.
1 Syariat bersifat
fundamental dan mempunyai ruang lingkup yang lebih luas karena di dalamnya dimasukkan juga akidah dan akhlak. Sedangkan.
fikih bersifat instrumental, ruang lingkupaya terbatas pada hukum yang mengatur perbuatan manusia, yang biasanya disebut perbuatan hukum.
2
Syariat adalah ketetapan Allah dan Ketentua Rasul-Nya, karena itu berlaku abadi.
Sedangkan fikih adalah karya manusia yang berlaku tidak abadi, dapat berubah dari masa ke masa.
3
PERBEDAAN ANTARA SYARIAH DAN FIQIH
Syariat hanya satu, sedangkan fikih mungkin lebin dart satu seperti terlihat pada aliran- aliran nukum yang disebut dengan istilah mazhab.
4
Syariat menunjukkan kesatuan dalam Islam, sedangkan fikih menunjukkan
keragamannya.
5
Syariat kebenarannya mutlak (pasti/ qath'i) karena datang dari Allah dan Rasul-Nya, sedangkan fikih kebenarannya zanni (relatif) karena hasil pemikiran manusia.
6
E HUKUM
ISLAM
Dalam penjelasan terhadap kata Islamic Law didefinisikan keseluruhan kitab Allahyang mengatur kehidupan setiap muslim dalam segala aspeknya.
Defisini tersebut terlihat bahwa hukum Islam itu mendekat kepada arti syariat Islam. Namun tentu yang mereka maksud dengan Islamic Law itu bukan syariat tetapi fiqih yang telah dikembangkan oleh fukuha dalam situasi dan kondisi tertentu.
1.
PENGERTIAN
Dalam hukum Islam tidak membedakan dengan tajam antara hukum privat (hukum perdata) dengan hukum publik (Islam). Ini disebabkan karena menurut sistem hukum Islam pada hukum perdata terdapat segi-segi publik dan pada hukum publik ada segi-segi perdatanya.
Berbeda dengan hukum Barat yang membedakan antara hukum privat dengan hukum publik dengan jelas.
II. RUANG LINGKUP HUKUM ISLAM