• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tabel 1: kisi – kisi instrumen penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Tabel 1: kisi – kisi instrumen penelitian"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU, PERHATIAN ORANG TUA DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP

MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII MTsN LEMBAH GUMANTI

JURNAL

OLEH : DELVIZA SURYANI

12090072

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2016

(2)
(3)

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU, PERHATIAN ORANG TUA DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP

MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII MTsN LEMBAH GUMANTI

Oleh

Delviza Suyani1 , Vivina Eprillison2, Jimi Ronald 3 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi

STKIP PGRI Sumatera Barat

2, 3) Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat

Email : delvizasuryani6@gmail.com ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Pengaruh Persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru, Perhatian orang tua dan Kesiapan belajar secara bersama-sama terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di kelas VII MTsN Lembah Gumanti. Hasil penelitian: 1) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru (X2) terhadap Motivasi Belajar Siswa (Y) Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VII MTsN Lembah Gumanti dengan nilai koefisien regresi 0,410 dan thitung (10,795) > ttabel (1,97519). 2) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Perhatian Orang Tua (X3) terhadap Motivasi Belajar Siswa (Y) Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VII MTsN Lembah Gumanti dengan nilai koefisien regresi 0,122 dan thitung (2,540) > ttabel (1,97519) 3) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Kesiapan Belajar Siswa (X3) terhadap Motivasi Belajar Siswa (Y) Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VII MTsN Lembah Gumanti dengan nilai koefisien regresi 0,216 dan thitung (4,005) > ttabel (1,97519) 4) terdapat pengaruh signifikan antara Persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru, Perhatian Orang Tua dan Kesiapan Belajar Siswa secara bersama-sama terhadap terhadap Motivasi Belajar Siswa (Y) Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VII MTsN Lembah Gumanti dengan nilai @ 3,942 serta Fhitung (74,006) > dari Ftabel (2,66).

Kata kunci: Keterampilan Mengajar Guru, Perhatian Orang Tua, Kesiapan Belajar dan Motivasi Belajar

ABSTRACT

This study aim to to know: Influence of Perception of student about skill teach teacher, Attention of old fellow and Readiness of learning by together to Motivation Learn Student At Subject of IPS in class of VII MTSN Lembah Gumanti. Result of research 1) there are positive influence and signifikan Perception of student about skill teach teacher ( X1) to Motivation Learn Student (Y) [At]

Subject of IPS Class of VII MTSN Dale of Gumanti with coefficient value of regresi 0,410 and thitung ( 10,795) > t tabel ( 1,97519 2) there are positive influence and signifikan Attention of Old Fellow ( X2) to Motivation Learn Student ( Y) At Subject of IPS Class of VII MTSN Dale of Gumanti with coefficient value of regresi 0,122 and thitung ( 2,540) > ttabel ( 1,97519) 3) there are positive influence and signifikan Readiness Of Learning Student ( X3) to Motivation Learn Student ( Y) At Subject of IPS Class of VII MTSN Dale of Gumanti with coefficient value of regresi 0,216 and thitung ( 4,005) > ttabel ( 1,97519) 4) there are influence of signifikan Perception of student about skill teach teacher, Attention of Old Fellow and Readiness of Learning Student by together to to Motivation Learn Student ( Y) At Subject of IPS Class of VII MTSN Lembah Gumanti with value @ 3,942 and also Fhitung ( 74,006) >

from Ftabel ( 2,66).

Keyword: Skill Teach Teacher, Attention Of Old Fellow, Readiness of Learning and Motivation Learn.

(4)

PENDAHULUAN

Pendidikan dapat terlaksana melalui kegiatan proses belajar mengajar yang pada dasarnya merupakan inti dari pendidikan, dimana guru merupakan yang memegang peranan penting (utama). Seperti yang tertera pada Undang – Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 pada pasal 1, menyatakan bahwa yang dimaksud dengan guru adalah pendidik profesional dengan tugas utamanya yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Dalam belajar, hal mendasar yang dibutuhkan adalah keinginan atau kemauan seseorang dalam belajar. Seseorang akan berhasil dalam belajar jika ada keinginan yang kuat untuk belajardi dalam dirinya.

Siswa akan bersungguh-sungguh mengerjakan apa yang diinginkannya sehingga akan lebih mudah tercapainya tujuan pembelajaran.

Sardiman (2011:21) menyatakan bahwa belajar adalah usaha mengubah tingkah laku, jadi belajar akan membawa suatu perubahan pada individu – individu yang belajar. Perubahan tidak hanya yang berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga bentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, jelasnya menyangkut segala aspek organisme dan tingkah laku seseorang. Seseorang akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya sendiri dan keinginan untuk belajar. Keinginan atau dorongan untuk belajar inilah yang disebut motivasi.

Dalam proses belajar mengajar siswa yang memiliki motivasi yang kuat akan memiliki keinginan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

Sebab hasil belajar akan optimal bila terdapat motivasi yang tepat. Karenanya, bila siswa mengalami kegagalan dalam belajar, hal ini bukanlah semata – mata kesalahan siswa, tetapi mungkin saja guru tidak berhasil dalam membangkitkan

motivasi siswa. Memotivasi setiap siswa untuk belajar berbeda – beda. Motivasi sudah ada saat siswa akan melakukan sesuatu, siswa perlu menengetahui apa sebenarnya motivasi belajar mereka.

Motivasi harus sudah ditanamkan pada siswa ketika ia mau sekolah.

Selain dari pada itu, Siswa yang memiliki motivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar, begitu pula sebaliknya. Siswa sebagai input dalam suatu proses pendidikan perlu aktif dalam mengikuti berbagai kegiatan belajar di sekolah.

Selanjutnya, Motivasi belajar dapat timbul karena dua faktor, yaitu faktor internal (dari dalam) dan faktor eksternal (dari luar). Slameto (2010:54) menyatakan bahwa, faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar.

Salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi siswa dari luar (ekstern) adalah keterampilan mengajar guru. Menurut Slameto (2010:98) melalui peranannya sebagai pengajar, guru diharapkan mampu mendorong siswa untuk senantiasa belajar dalam berbagai kesempatan melalui berbagai sumber dan media”. Keterampilanguru merupakan kegiatan paling penting dalam proses belajar mengajar dikelas dimana kegiatan ini akan menentukan kualitas peserta didik.

Antusiasme guru dalam memberikan pengajaran di kelas dapat dilihat pada keterampilan mengajar guru. Keterampilan mengajar guru berdampak pada proses pembelajaran yang efektif sehingga siswa termotivasi untuk melakukan kegiatan belajar di kelas

Siswa akan termotivasi apabila guru memiliki keterampilan mengajar yang baik.

Keterampilan mengajar yang baik bisa terwujud dengan adanya persepsi siswa, siswa memiliki persepsi yang berbeda tentang keterampilan mengajar guru.

Selain daripada itu, Proses pendidikan tidak hanya dapat dilakukan di lingkungan sekolah yang sekaligus merupakan lembaga pendidikan formal,

(5)

tetapi pendidikan juga dapat di lakukan di lingkungan keluarga. Pendidikan didalam keluarga sangat penting karena keluarga merupakan tempat awal proses sosialisasi bagi anak, tempat memperoleh pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana dan kasih sayang dalam bentuk perhatian orang tua.

Menurut Slameto (2003:52) perhatian orang tua sangat diperlukan sebagai penguatan dalam proses pembelajaran.

Oleh karena itu, perhatian orang tua sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan motivasi belajar dalam diri siswa sehingga siswa memperoleh hasil belajar yang optimal

Selain faktor dari luar (eksternal), terdapat faktor dari dalam diri siswa yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu kesiapan belajar. Menurut Slameto, (2010:113) kesiapan belajar meliputi kondisi fisik, kondisi mental, kondisi emosional, kebutuhan, dan pengetahuan”.

Kesiapan belajar yang baik akan membuat siswa lebih mudah dalam mengikuti proses pembelajaran. Kesiapan belajar merupakan salah satu kondisi yang harus di miliki oleh siswa. Kesiapan belajar perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena proses balajar yang disertai dengan adanya kesiapan akan memudahkan siswa untuk menerima dan memahami materi yang disampaikan oleh guru serta dapat mendorong siswa untuk memberi respon yang positif dimana keadaan tersebut akan mempengaruhi prestasi belajar yang diperolehKondisi siswa yang siap menerima pelajaran dari guru juga akan membawa dampak yang positif bagi siswa

.

Kesiapan belajar akan mendorong siswa untuk belajar memahami apa yang diajarkan oleh guru guna merespon pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru serta memberikan gambaran tentang keterkaitan antara materi yang telah

dan akan diajarkan.

KAJIAN PUSTAKA Teori Motivasi Belajar

Motivasi berasal dari kata motif.

Motif dapat diartikan sebagai sesuatu

yang melatar belakangi seseorang bertindak. Motif dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan (Sardiman, 2011:73).

Motivasi menunjuk kepada semua gejala yang terkandung dalam stimulasi tindakan kearah tujuan tertentu dimana sebelumnya tidak ada gerakan menuju kearah tujuan tersebut (Hamalik, 2004:173).

Faktor - faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

Menurut Dimyati & Mudjiono (2006:97) faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar ialah faktor internal dan eksternal.

1) Faktor internal adalah dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang, meliputi:

a) Kondisi siswa terbagi atas dua yaitu:

1. Faktor Fisiologis (kesiapan siswa) berupa:

a. Kondisi fisiologis b. Kondisi panca indra 2. Faktor psikologis berupa :

a. Minat b. Kecerdasan c. Bakat d. Sikap siswa

2) Faktor eksternal adalah dorongan yang timbul dari luar diri seseorang. Faktor eksternal yang mempengaruhi motivasi belajar adalah kondisi lingkungan terbagi atas tiga, yaitu:

a) Lingkungan keluarga 1). Sosial ekonomi keluarga 2). Pendidikan orang tua 3). Perhatian orang tua

4). Suasana hubungan antara anggota keluarga

b) Lingkungan sekolah 1) Fasilitas sekolah

2) Kompetensi guru dan siswa 3) Kurikulum dan metode

mengajar guru

4) Keterampilan mengajar guru 5) Kreativitas guru

(6)

c) Lingkungan masyarakat 1). Teman sebaya 2). Sosial budaya 3). Keadaan alam Indikator Motivasi Belajar

Menurut Sardiman (2011:83), indikator motivasi belajar adalah sebagai berikut:

1). Lebih senang bekerja mandiri.

2). Tekun menghadapi tugas.

3). Ulet menghadapi kesulitan.

4). Senang memecahkan masalah atau soal-soal.

5). Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah.

Teori Keterampilan Mengajar Guru

Menurut Slameto (2010:98),

“melalui peranannya sebagai pengajar, guru diharapkan mampu mendorong siswa untuk senantiasa belajar dalam berbagai kesempatan melalui berbagai sumber dan media”. Keterampilan guru merupakan kegiatan paling penting dalam proses belajar mengajar di kelas dimana kegiatan ini akan menentukan kualitas peserta didik.

Antusiasme guru dalam memberikan pengajaran dikelas dikelas dapat dilihat pada keterampilan mengajar guru.

Keterampilan mengajar guru berdampak pada proses pembelajaran yang efektif sehingga siswa termotivasi untuk melakukan kegiatan belajar dikelas.

Keterampilan merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang yang diperoleh dari berbagai latihan dan pembelajaran. Keterampilan mengajar adalah kecakapan/kemampuan yang dimiliki seorang guru dalam melakukan pengajaran kepada siswanya sehingga siswa dapat memahami materi pelajaran yang diajarkan dan dapat mencapai tujuan pembelajaran serta terjadi perubahan pada siswa baik dari segi kognitif, afektif, maupun psikomotor.

Indikator Keterampilan Mengajar Guru Menurut Syamdani (2014:1-115) ada delapan indikator keterampilan

mengajar guru adalah sebagai berikut:

1. Keterampilan Bertanya

2. Keterampilan Memberi Penguatan 3. Keterampilan Menggunakan Variasi 4. Keterampilan Menjelaskan

5. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

6. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil

7. Keterampilan Mengelola Kelas

8. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan

Teori Perhatian Orang Tua

Orang tua merupakan sesorang yang sangat berperan dalam perkembangan dan pendidikan anak dalam sebuah keluarga.

Oleh karena itu, perhatian orang tua sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar.

Menurut Slameto (2010:105) perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan ransangan yang datang dari lingkungannya.

Sedangkan menurut Suryabrata (2006:14) perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu objek atau banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktifitas yang dilakukan.

Selain itu menurut Walgito (2010:110) perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktifitas individu yang ditujukan kepada suatu objek atau sekelompok objek. Orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah yang dapat membentuk suatu keluarga. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh, membimbing anak – anaknya untuk mencapai tahapan tertentu yang menghantarkan anak untuk siap dalam kehidupan bermasyarakat.

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Perhatian Orang Tua

Menurut Ahmadi (2009:146), perhatian dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut:

1. Pembawaan

(7)

2. Latihan dan Kebiasaan 3. Kebutuhan

4. Kewajiban 5. Keadaan jasmani 6. Suasana jiwa 7. Suasana disekitar

8. Kuat atau tidaknya perangsang dari objek itu sendiri

Indikator Perhatian Orang Tua

1. Menemani anak atau mendampingi anak saat belajar

2. Memberi pengarahan, peringatan dan melakukan kontrol pada aktivitas anak 3. Memberi dukungan kepada anak 4. Memberi penghargaan kepada anak 5. Menjadi teladan bagi anak-anak 6. Memberi perlakuan yang adil terhadap

anak laki-laki dan perempuan \ Teori Kesiapan Belajar

Menurut Slameto (2003:113) mengemukakan kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon/jawaban didalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Penyesuaian kondisi pada suatu saat akan berpengaruh atau kecenderungan untuk memberi respon.

Selain itu, menurut Djamarah (2002:35) kesiapan untuk belajar merupakan kondisi diri yang telah dipersiapkan untuk melakukan suatu kegiatan belajar. Sedangkan, menurut Hamalik (2004:41) kesiapan adalah keadaan kapasitas yang ada pada diri siswa dalam hubungan dengan tujuan pengajaran tertentu.

Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Belajar

Menurut Dj a mara h (2002:35) faktor-faktor dapat mempengaruhi kesiapan belajar yaitu:

1. Kesiapan fisik 2. Kesiapan psikis 3. Kesiapan materiil

Indikator kesiapan belajar

Menurut Slameto ( 2010:113), indikator kesiapan belajar adalah sebagai berikut:

2. Kondisi fisik 3. Kondisi mental 4. Kondisi emosional 5. Kebutuhan 6. Pengetahuan

Hipotesis

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul Arikunto ( 2010:71). Berdasarkan landasan teori dan kerangka konseptual diatas, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

4. Persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VII MTsN Lembah Gumanti

5. Perhatian orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VII MTsN Lembah Gumanti

6. Kesiapan belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VII MTsN Lembah Gumanti.

7. Persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru, perhatian orang tua dan kesiapan belajar secara simultan berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VII MTsN Lembah Gumanti

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian deskriptif dan asosiatif.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendiskripsikan atau menjelaskan suatu hal seperti apa adanya.

Sedangkan menurut Arikunto (2010:3) penelitian Asosiatif adalah suatu penelitian

(8)

yang mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel lain.

Maka penelitian memungkinkan untuk menggambarkan hubungan antar

variabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan

Kisi – Kisi Instrumen Penelitian

Tabel 1: kisi – kisi instrumen penelitian

No Variabel Indikator

No. Item

+ -

1

Motivasi Belajar (Y)

1) Lebih senang bekerja mandiri 1, 2 3

2) Tekun menghadapi tugas 4,5 6

3) Ulet menghadapi kesulitan 7, 9 8

4) Senang memecahkan masalah/soal-soal 10,11,12 5) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam

masalah

13,14 15

2

Keterampilan mengajar guru (X1)

1) keterampilan bertanya. 1, 2 3

2) Keterampilan memberi penguatan. 4,5,6 3) Keterampilan mengadakan variasi 7,8,9

4) Keterampilan menjelaskan. 10,11,12

5) Keterampilan membuka dan menutup pelajaran. 13,14,15 6) Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil 16,17 18 7) Keterampilan mengelola kelas. 19,20,21 8) Keterampilan mengajar kelompok kecil dan

perorangan.

22,23,24 3

Perhatian Orang Tua (X2)

1) Menemani anak atau mendampingi anak saat belajar 1,2,3 2) Memberi pengarahan, peringatan dan melakukan

kontrol pada aktivitas anak.

4,6 5

3) Memberi dukungan kepada anak 7,9 8

4) Memberi penghargaan kepada anak 10,12 11 5) Menjadi teladan bagi anak-anak 13,14,15 6) Memberi perlakuan yang adil terhadap anak laki-

laki dan perempuan

16,17,18 4

Kesiapan belajar (X3)

1) Kondisi fisik 1,2 3

2) Kondisi mental 4,5,6

3) Kondisi emosional 7,8 9

4) Kebutuhan 10,11,12

5) Pengetahuan 13,14,15

(9)

Tabel 2 : Hasil Uji Validitas

Variabel Keterangan

Valid Tidak valid

Y 13 2

X1 21 3

X2 15 3

X3 13 2

Tabel 3: Hasil uji Reliabelitas

Variabel Cronbach's

Alpha rtabel Keterangan

Motivasi Belajar (Y) 0,824 0,60 Reliabel

Persepsi Siswa tentang keterampilan

mengajar guru (X1) 0,908 0,60 Reliabel

Perhatian Orang Tua (X2) 0,839 0,60 Reliabel

Kesiapan Belajar (X3) 0,892 0,60 Reliabel

Sumber: Olahan Data Primer Bulan Mei 2016 HASIL DAN PEMBAHASAN

Tingkat Capaian Responden Variabel (TCR) X

Berdasarkan Tabel 17 diperoleh bahwa rata-rata skor jawaban responden untuk variabel persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru sebesar 3,75 dan tingkat capaian responden sebesar 75,00% dengan kategori sedang. Untuk rata-rata variabel perhatian orang tua sebesar 3,59% dan tingkat capaian responden sebesar 71,75% dengan kategori Sedang, dan untuk rata-rata variabel kesiapan belajar sebesar 3,93 dan tingkat capaian responden sebesar 78,63% dengan kategori Sedang.

Koefisien Determinasi (R2)

Berdasarkan hasil pada Tabel.28 hasil pengolahan data yang dapat dilihat

pada tabel model summary diperoleh hasil nilai Adjusted RSquare sebesar 0,587 yang artinya 58,7% perubahan pada variabel dependen (motivasi belajar siswa) dapat dijelaskan oleh variabel independen (Peresepsi siswa tentang Keterampilan Mengajar Guru, Perhatian Orang Tua dan kesiapan belajar) sedangkan sisanya sebesar 41,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Hasil Uji Hipotesis Hasil Uji t

1) Hipotesis 1, terdapat pengaruh Positif dan signifikan antara Persepsi siswa tentang Keterampilan Mengajar Guru (X1) terhadap motivasi belajar siswa (Y)

Untuk variabel Persepsi siswa tentang Keterampilan Mengajar Guru diperoleh

(10)

nilai thitung sebesar 10,795> ttabel sebesar 1,97519 dengan nilai signifikan 0,000<𝛼 = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara Peresepsi siswa tentang Keterampilan Mengajar Guru terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VII MTSN Lembah Gumanti.

Berarti hal ini menunjukkan semakin baik Peresepsi siswa tentang Keterampilan Mengajar Guru maka akan semakin baik motivasi belajar siswa.

2) Hipotesis 2, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Perhatian Orang Tua (X2) terhadap motivasi belajar siswa (Y)

Untuk variabel Perhatian Orang Tuadiperoleh nilai thitung sebesar 2,540>

ttabel sebesar1,97519 dengan nilai

signifikan 0,012<𝛼 = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial antara Perhatian Orang Tua terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VII MTSN Lembah Gumanti. Hal ini berarti semakin tinggi Perhatian Orang Tuamaka akan semakin tinggi pula motivasi belajar siswa.

3) Hipotesis 3, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kesiapan belajar (X3) terhadap motivasi belajar siswa (Y)

Untuk variabel kesiapan belajar diperoleh nilai thitung sebesar 4,005>

ttabel sebesar 1,97519 dengan nilai signifikan 0,000 <𝛼 = 0,05 berarti Ha

diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial antara kesiapan belajar terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VII MTSN Lembah Gumanti. Hal ini berarti semakin tinggi kesiapan belajar maka akan semakin tinggi motivasi belajar siswa.

Hasil Uji F

Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS versi 16.0, dapat dilihat pada tabel 30di atas menunjukkan bahwa nilai Fhitung74,006>

Ftabel 2,66 dan nilai signifikan 0,000 <𝛼 = 0,05.

Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha

diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Peresepsi siswa tentang Keterampilan Mengajar Guru, Perhatian Orang Tua dan kesiapan belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VII MTSN Lembah Gumanti, artinya semakin baik Peresepsi siswa tentang Keterampilan Mengajar Guru,Perhatian Orang Tua dan kesiapan belajarmakamotivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VII MTSN Lembah Gumanti akan semakin baik.

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Peresepsi siswa tentang Keterampilan Mengajar Guru diperoleh nilai thitung sebesar 10,795> ttabel sebesar 1,97519 dengan nilai signifikan 0,000<𝛼 = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara Peresepsi siswa tentang Keterampilan Mengajar Guru terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VII MTSN Lembah Gumanti.

Berarti hal ini menunjukkan semakin baik Peresepsi siswa tentang Keterampilan Mengajar Guru maka akan semakin baik motivasi belajar siswa

2. Perhatian Orang Tuadiperoleh nilai

thitung sebesar 2,540> ttabel

sebesar1,97519 dengan nilai signifikan 0,012<𝛼 = 0,05, berarti Ha diterima dan

(11)

H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial antara Perhatian Orang Tua terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VII MTSN Lembah Gumanti. Hal ini berarti semakin tinggi Perhatian Orang Tuamaka akan semakin tinggi pula motivasi belajar siswa.

3. Kesiapan belajar diperoleh nilai thitung sebesar 4,005> ttabel sebesar 1,97519 dengan nilai signifikan 0,000 <𝛼 = 0,05 berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial antara kesiapan belajar terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VII MTSN Lembah Gumanti. Hal ini berarti semakin tinggi kesiapan belajar maka akan semakin tinggi motivasi belajar siswa.

4. Persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru, perhatian orang tua, Kesiapan belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VII MTSN Lembah Gumanti. Hal ini dapat dilihat Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS versi 16.0, dapat dilihat pada tabel 27 di atas menunjukkan bahwa nilai Fhitung 74,006 > Ftabel 2,66 dan nilai signifikan 0,000 < 𝛼 = 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha.

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya, peneliti mengemukakan saran yang diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan Motivasi belajar siswa. Adapun saran- saran tersebut ditunjukan kepada:

1. Persepsi siswa tentang Keterampilan Mengajar Guru terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VII MTSN Lembah Gumanti.

Berdasarkan analisis data bahwa guru tidak memberikan kesimpulan terhadap

materi yang telah didiskusikan di akhir diskusi berdasarkan hasil analisis capaian responden yang terendah dengan nilai sebesar 44,88% dengan kategori sangat buruk. Oleh karena itu, disarankan kepada guru pada saat akhir diskusi hendaknya memberi kesimpulan materi yang telah didiskusikan dan guru harus lebih meningkatkan keterampilan dalam belajar agar siswa menjadi lebih tertarik terhadap apa yang disampaikan guru kepadanya sehingga mereka dapat termotivasi untuk belajar, guru harus lebih meningkatkan keterampilan dalam mengajar agar siswa menjdi lebih tertarik terhadap apa yang disampaikan guru kepadanya sehingga mereka dapat termotivasi untuk belajar.

2. Perhatian orang tua berdasarkan hasil analisa data bahwa orang tua saya tidak memberikan penghargaan ketika saya mendapatkan nilai yang bagus berdasarkan hasil capaian responden yang terendah sebesar 39,00 % dengan kategori sangat buruk. Oleh karena itu, disarankan kepada orang tua hendaknya memberikan penghargaan kepada anak yang mendapatkan nilai bagus sehingga anak tersebut termotivasi untuk belajar yang selanjutnya,

3. Kesiapan belajar berdasarkan analisis data bahwa masalah yang saya hadapi tidak mengurangi semangat saya dalam belajar IPS berdasarkan berdasarkan hasil capaian responden yang terendah sebesar 31,75% dengan kategori sangat buruk. Oleh karena itu, disarankan kepada siswa terus bersemangat dalam belajar walaupun dan sebesar apapun masalah tetaplah semangat.

4. Penulis, sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Program Studi Pendidikan Ekonomi di STKIP PGRI Sumatera Barat, sekaligus untuk menambah pengetahuan dalam penulisan karya tulis dibidang pendidikan. Dalam hal ini penulis menyadari bahwa terdapat kekurangan dalam pembuatan skripsi ini salah satunya adalah ada beberapa

(12)

pernyataan pada kuisioner yang salah.

Penulis berharap mudah-mudahan skripsi ini berguna untuk peneliti selanjutnya.

5. Penelitian Selanjutnya, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan membahas hal yang sama pada tempat lain. Selanjutnya, bagi peneliti yang ingin meneliti tentang Motivasi belajar siswa pada tempat yang sama disarankan untuk memperhatikan karakteristik siswa dan kuisioner yang digunakan dalam penelitian selanjutnya, dan sebagai salah satu prasyarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (SI) DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. (2009). Psikologi Umum. Jakarta:

Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Dimyati.&, & Mudjiono. (2006). Belajar &

Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, S. B. (2002). Psikologi Belajar.

Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, O. (2004). Proses Belajar mengajar.

Jakarta: Bumi Aksara.

Sardiman. (2011). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor - faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Slameto. (2010). Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Suryabrata, S. (2006). Psikologi Pendidikan.

Jakarta: PT. Rajawali.

Syamdani, D. (2014). Keterampilan Dasar Mengajar. Padang: STKIP PGRI Sumbar.

Walgito, B. (2010). Pengantar psikologi umum. Yogjakarta: Andi Offset.

Referensi

Dokumen terkait

“Pengaruh Minat Belajar, Cara Belajar, Lingkungan Belajar di Sekolah dan Perhatian Orang Tua terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 11 Bandar

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertama Pengaruh Persepsi siswa tentang Gaya mengjar guru secara parsial terhadap hasil belajar pada mata pelajaran IPS kelas VII